Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209564 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nicolast Aji Wahyu Pamungkas
"Kebutuhan akan penilaian kinerja perusahaan jasa pelaksana konstruksi sangat diperlukan oleh berbagai pihak untuk menghasilkan jasa konstruksi yang bermutu dengan kualitas yang baik. Dalam konteks pengadaan barang/jasa pemerintah, "penilaian kinerja penyedia merupakan bagian dari pembinaan pelaku usaha pengadaan barang/jasa pemerintah yang menjadi tugas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)", Pasal 11, Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 (Indonesia). Pedoman penilaian kinerja penyedia yang ada saat ini menggunakan 4 (empat) indikator yang terbagi dalam 4 (empat) aspek yaitu Aspek Kualitas dan Kuantitas, Aspek Biaya, Aspek Waktu dan Aspek Layanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pedoman penilaian kinerja penyedia jasa pekerjaan konstruksi yang dapat digunakan oleh PPK di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Melalui pendapat pakar, penelitian ini memvalidasi 27 indikator yang dikelompokkan dalam 5 (lima) aspek yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja penyedia jasa pekerjaan konstruksi yaitu (X1) Aspek Kualitas dan Kuantitas, (X2) Aspek Biaya, (X3) Aspek Waktu, (X4) Aspek Layanan, dan (X5) Aspek Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) diketahui bobot penilaian terbesar ada pada indikator (X3.1) Ketepatan waktu selama masa pelaksanaan. Pedoman penilaian kinerja penyedia jasa pekerjaan konstruksi yang telah dikembangkan kemudian diujicoba dan divalidasi oleh PPK di lingkungan Kementerian PUPR.

The need for performance assessments of construction service companies is very important to produce a good quality of construction services. Performance assessment is part of the development of construction business which is the task of the Commitment Making Officer (PPK) in Indonesia's government procurement. The current performance assessment guidelines use four indicators which are divided into four aspects: Quality and Quantity Aspects, Cost, Time, and Service. This research aims to develop contractor's performance assessment guidelines that can be used by PPK in Indonesia's Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR). This research validates 27 indicators which are divided into five aspects, (X1) Quality and Quantity, (X2) Cost, (X3) Time, (X4) Service, and (X5) Construction Safety Management System (SMKK). Using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, it is known that the largest assessment weight is in the indicator (X3.1) Timeliness during construction. The proposed guidelines were solved and some managerial implications were recommended."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchtar Ibrahim
"Industri pesawat tempur termasuk industri strategis untuk menjaga pertahanan Indonesia sebagai negara maritim. Terdapat kendala, seperti teknologi terbatas, pendanaan kecil, dan prosedur pengadaan yang tidak jelas. Sehingga pengembangan yang berlandaskan pada strategi harus diimplementasikan pada industri strategis pesawat tempur agar dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi bisa tertata rapi dan mencapai hasil yang maksimal demi kemandirian industri strategis pesawat tempur. Studi ini bertujuan menjelaskan pengembangan industri strategis pesawat tempur guna mendukung TNI angkatan laut terhadap pertahanan negara di perbatasan maritim. Penelitian ini termasuk studi kualitatif dengan model explanatory. Temuan pertama, tahap perencanaan dan pelaksanaan pengembangan industri pesawat tempur dalam negeri dapat mendukung TNI AL dalam menjaga pertahanan negara di perbatasan maritim. Dalam tahap perencanaan, TNI AL dapat terlibat secara langsung dalam setiap aktivitas seperti: memasang target industri, menyiapkan SDM, menyiapkan anggaran, dan menyediakan bahan baku. Pada tahap pengembangan, TNI AL dapat dilibatkan secara langsung dalam kegiatan seperti penerapan kedisiplinan waktu dan kualitas produk, penanganan masalah selama produksi, dan melakukan pengawasan selama produksi. Temuan kedua, upaya strategi yang perlu dilakukan agar dapat memproduksi pesawat tempur secara mandiri adalah perlu adanya keputusan strategis dari elite, perlu adanya kajian mendalam mengenai jenis pesawat tempur yang akan disasar.

The fighter aircraft industry is a strategic industry to maintain Indonesia's defense as a maritime country. There are obstacles, such as limited technology, low costs, and unclear procurement procedures. So that development based on strategy must be implemented in the fighter aircraft industry strategy so that planning, implementation, and evaluation can be neatly arranged and achieve maximum results for the sake of the independence of the fighter industry. This study aims to explain the development of a fighter aircraft industry strategy to support the Indonesian Navy for national defense on maritime borders. This study is qualitative and employs an explanation model. The first finding is that the planning and development stages of the domestic fighter aircraft industry can support the Indonesian Navy in maintaining national defense on maritime borders. In the planning stage, the TNI AL can be directly involved in every activity such as: setting up target industries, preparing human resources, preparing budgets, and providing raw materials. At the development stage, the Indonesian Navy can be directly involved in activities such as applying time discipline and product quality, handling problems during production, and conducting supervision during production. The second finding, the strategic effort that needs to be carried out in order to be able to produce fighter aircraft independently is the need for strategic decisions from the elite, the need for in-depth studies regarding the type of fighter aircraft to be targeted"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irlinda Fitraisyah Ardhianti
"Seorang Apoteker memiliki peran penting di Industri Farmasi dan Apotek. Dalam melaksanakan peran tersebut, seorang Apoteker harus memenuhi standar kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi. Sebagai bekal dan pengalaman calon apoteker untuk dapat memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Finusolprima Farma Internasional dan Apotek Roxy Galaxy selama periode bulan Juli - Oktober 2021. Industri Farmasi harus selalu dapat meningkatkan kinerjanya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat bersaing. Salah satu caranya adalah dengan melakukan proses improvement, dimana seorang Apoteker harus dapat melakukan perencanaan dan pengendalian aktivitas proses produksi. Dalam melakukan hal tersebut, perlu dilakukan pengukuran atas setiap aktivitas produksi yang ada untuk melihat seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh tenaga kerja serta untuk mengetahui seberapa banyak tingkat aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan produk. Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran tersebut adalah metode time and motion study. Selain di Industri Farmasi, Apoteker juga berperan dalam Sarana Pelayanan Kefarmasian, salah satunya adalah Apotek. Apotek memiliki standar yang digunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian, dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka patient safety. Maka dari itu, seorang Apoteker wajib memiliki pemahaman terkait pelaksanaan pelayanan kefarmasian di Apotek yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari hasil PKPA tersebut, calon Apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman untuk dapat melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi.

A pharmacist has an important role in the Pharmaceutical Industry and Pharmacy. In this role, a pharmacist must fulfill the competency standards required to enter working life and undergo the professional practice. As a provision and experience for pharmacist candidates to understand the role of pharmacists and improve their competence, the internship at PT Finusolprima Farma Internasional and Apotek Roxy Galaxy was held during the period July - October 2021. The pharmaceutical industry must always be able to improve its performance to produce quality products and can compete. One way is to carry out the improvement process, where a pharmacist must be able to plan and control the production process activity. In doing this, it is necessary to measure each of the existing production activities to see how long the workforce needs the time and to find out how many levels of activity are carried out by the company to produce products. One of the methods used to take these measurements is the time and motion study method. In addition to the Pharmaceutical Industry, pharmacists also play a role in Pharmaceutical Service Facilities, one of which is a pharmacy. Pharmacy has a standard used as a guideline for pharmaceutical personnel aimed at improving the quality of pharmaceutical services, ensuring legal certainty for pharmaceutical personnel, and protecting patients and communities from using irrational drugs in the framework of Patient Safety. Therefore, a pharmacist must understand the implementation of pharmaceutical services in the pharmacy by applicable laws and regulations. This internship allows pharmacist candidates to broaden their insight, understanding, and experience doing pharmaceutical work at a professional work practice."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gersianto B.
"Penelitian ini berfokus pada perancangan sebuah simulator kebijakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap dampak berkelanjutan dari penerapan industri biodiesel di Indonesia. Simulator akan memberikan kesempatan pada pengguna untuk mensimulasikan kebijakan-kebijakan pemerintah di dalam sebuah lingkungan yang bebas risiko dan melihat dampak dari kebijakan-kebijakan tersebut kepada pembangunan nasional yang berkelanjutan. Simulator dirancang untuk memfokuskan diri kepada indikator Millennium Development Goals (MDG) sebagai indikator dari pengaruh pembuatan kebijakan terhadap pembangunan nasional. Simulator telah diujikan kepada mahasiswa Teknik Industri UI dan terbukti mampu berperan sebagai media pembelajaran dari dinamika industri biodiesel di Indonesia.

This research focuses on designing a Management Flight Simulator to provide a more comprehensive understanding of sustainable impact on Indonesia?s Biodiesel Industry. The simulator will give the player a chance to take the role of government and simulate a set of policies in an interactive, risk-free environment to improve the knowledge in interpreting the effects of such policies in Indonesia?s sustainable development. System Dynamics approach is used to model the complexity and interaction between social, economic, and environmental aspects of Indonesia?s Biodiesel Industry. The simulator was designed to focus on Millennium Development Goals (MDG) indicators from United Nations (UN) to learn the impact of policy making on national development. The game was tested on University of Indonesia?s Industrial Engineering students. The game was proved to be a good platform for learning about the dynamics of biodiesel industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S861
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Nabilla
"Sintesis fatty acid metil ester (FAME) menggunakan reaktor DBD (Dielectric Barrier Discharge) plasma non-termal berhasil diteliti dan memberikan hasil yang menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja purwarupa reaktor DBD plasma non-termal serta mendapatkan kondisi operasi optimum untuk sintesis biodiesel. Pada penelitian ini minyak nabati dicampur dengan minyak jelantah, kemudian direaksikan dengan metanol dalam reaktor DBD plasma. Gas Argon digunakan sebagai gas pembawa pada pembentukan pijar plasma. Reaktor dioperasikan pada tekanan atmosfer, laju alir umpan cair 1,33 ml/s, dan laju alir gas pembawa 25,27 ml/s.
Hasilnya, reaktor DBD plasma mampu menyintesis biodiesel tanpa katalis, tidak membutuhkan metanol berlebih, membutuhkan energi yang relatif rendah, serta tidak menghasilkan gliserol dan sabun sebagai produk samping. Kondisi optimal sintesis biodiesel adalah menggunakan bahan baku campuran minyak jelantah dan minyak sawit, rasio metanol:minyak 1:1, pelarut Pertamina DEX, temperatur reaksi 40 oC, tegangan plasma 10,2 kV, dan frekuensi plasma 25 kHz menghasilkan konversi biodiesel maksimal sebesar 89%. Biodiesel yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.

Synthesis of fatty acid methyl esters (FAME) using non-thermal DBD plasma (Dielectric Barrier Discharge) reactor has been successfully investigated providing promising results. This study aims to examine the performance of DBD reactor prototypes and obtain optimum operating conditions for biodiesel synthesis. In this study, vegetable oil mixed with waste cooking oil are reacted with methanol in the DBD reactor. Argon gas is used as a gas carrier to generate plasma. The reactor is operated at atmospheric pressure, the liquid feed flow rate of 1.33 ml/s, and carrier gas flow rate of 25.27 ml/s.
The results showed that DBD plasma reactor is able to synthesize biodiesel without a catalyst, does not require excess methanol, requires relatively low energy also does not produce glycerol and soap as a by-product. The optimum conditions reaction required to produce biodiesel are using the mixture of waste cooking oil and palm oil as a feedstock, molar ratio of methanol:oil (1:1), Pertamina DEX as a solvent, reaction temperature of 40 oC, plasma voltage of 10.2 kV, plasma frequency of 25 kHz, resulting in maximum biodiesel conversion of 89%. Biodiesel resulting from this reaction is suitable with the Indonesian quality standard.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ryo Tjokrosoedomo
"Tembakau merupakan salah satu tanaman yang memiliki luas lahan terbesar di Indonesia, namun hampir seluruhnya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan rokok. Dengan adanya Framework Convention on Tobacco Control yang dicanangkan WHO pada tahun 2003 pada skala global dan adanya beberapa peraturan seperti UU No. 36 Tahun 2009 dengan penjelasan pada PP No. 109 Tahun 2012, serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 40 Tahun 2013 mengenai pengendalian rokok pada skala nasional, maka diperlukan suatu usaha agar penghasilan petani tembakau tidak berkurang. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan tembakau sebagai bahan baku produk lain, salah satunya adalah sebagai pestisida. Limbah tembakau yang mengandung 0,6 - 4 persen nikotin sulfat merupakan insektisida yang efektif. Nikotin yang ada dalam tembakau merupakan racun saraf yang bekerja sangat cepat dan paling efektif pada serangga bertubuh lunak dan tungau. Ekstraksi nikotin dilakukan menggunakan pelarut etanol pada ekstraktor tubular dengan unggun yang memiliki ketinggian 30 cm dan diameter 3 cm. Ekstraksi dilakukan selama 100 menit dengan variasi laju alir 0,5 mL/menit, 1 mL/menit, dan 3 mL/menit, Variasi diameter partikel dilakukan pada 0,45 mm dan 0,9 mm. Nikotin yang dihasilkan dari proses ekstraksi tersebut dapat dianalisis menggunakan HPLC untuk mendapatkan nilai yield dari proses ekstraksi tersebut. Hasil uji HPLC menunjukkan bahwa ekstraksi memiliki yield optimal pada laju alir pelarut 1 mL/menit dan diameter partikel 0,45 mm sebesar 10,88 mg.

Tobacco have one of the largest plantation area in Indonesia, but almost every tobacco is used as a raw material for cigarette. With Framework Convention on Tobacco Control coming in 2003 on global scale and several government rule about cigarette control on national scale, someway is needed so tobacco farmer profit will not go down. One of the things to do is to use tobacco as a raw material for other products, such as pesticide. Tobacco waste has 0,6-4 percent nicotine sulfate which is an effective insecticide. Nicotine inside tobacco is a strong neurotoxin that can work really fast and very effective on insect and mold. Nicotine extraction is conducted using ethanol as solvent in a tubular extractor. Extraction process is done on bed with 30 cm height and 3 cm diameter for 100 minute with sampling every 20 minute on 0,5 mL/minute, 1 mL/minute, and 3 mL/minute solvent flow rate as well as 0,45 mm and 0,9 mm particle diameter variation. Nicotine that produced from the extraction process can be analyzed using HPLC to get the yield from that extraction process. HPLC testing shows that the extraction optimal yield is 10.88 mg, on 1 mL/minute solvent flow rate and 0,45 mm particle diameter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayla Aurelianisa
"Upaya mengatasi permasalahan timbulan sampah di Indonesia diejwantahkan dengan pengimplementasian konsep ekonomi sirkular pada industri daur ulang plastik. Namun, terdapat beberapa kendala yang menghambat pertumbuhan industri sehingga membutuhkan dukungan dari pemerintah melalui pemberian insentif fiskal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis urgensi pemberian insentif fiskal, tantangan dalam merumuskan kebijakan insentif pajak atas konsumsi, dan optimalisasi pemanfaatan kebijakan insentif fiskal oleh pelaku industri daur ulang plastik. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, serta teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa urgensi diperlukannya dukungan tambahan dari pemerintah melalui pemberian insentif kepada industri daur ulang plastik adalah keterbatasan bahan baku dan kurang memadainya teknologi daur ulang plastik di Indonesia yang menyebabkan pelaku usaha banyak melakukan impor plastik untuk memenuhi kebutuhan industri, sementara masih banyak sampah plastik berjenis multilayer yang belum terkelola dan langsung berakhir di TPA. Adapun tantangan yang dihadapi dalam merumuskan kebijakan insentif adalah bahwa perlu dipertimbangkan pula kesesuaian usulan insentif dengan ketentuan regulasi yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa saat ini sudah terdapat insentif fiskal yang dapat meringankan biaya untuk investasi mesin daur ulang, namun pelaksanaannya belum optimal karena belum banyak pelaku usaha yang mengetahui keberadaan insentif fiskal tersebut. Oleh karena itu, dalam upaya mengoptimalisasi pemanfaatan insentif fiskal oleh pelaku industri daur ulang plastik, pemerintah untuk melakukan koordinasi antar pihak pemangku kebijakan mulai dari proses perumusan, pengimplementasian, hingga pengevaluasian kebijakan sehingga kebijakan insentif fiskal yang diberlakukan dapat terlaksana sesuai tujuan, serta memperluas jangkauan sosialisasi terkait pemanfaatan insentif fiskal untuk investasi mesin dengan bekerja sama dengan pihak lain yang terlibat di lapangan.

The efforts to overcome plastic waste problem in Indonesia are manifested by implementing the circular economy concept in the plastic recycling industry. However, there are several obstacles that hinder the industrial growth, and it requires support from the government through the implementation of fiscal incentives. This study aims to analyze the urgency of providing fiscal incentives, challenges in formulating consumption tax incentive, and effort in optimalizing the utilization of fiscal incentive by the plastic recycling industry players. The approach used in this study is qualitative with descriptive research type. The techniques used for data collection is literature studies and field studies. The study shows that the urgency of providing incentive for the plastic recycling industry are due to the limited raw materials and inadequate plastic recycling technology in Indonesia which causes businesses to import plastic to meet industrial needs, while there is still a lot of multilayer plastic waste that has not been managed and directly ends up in landfill. The challenges in formulating tax incentive is that it is necessary to consider the suitability of the proposed incentives with the applicable regulatory provisions in Indonesia. Based on the analysis, it can be conclude that the government is already providing fiscal incentives that can reduce costs for investment in recycling machines, but the implementation is not optimal because not many businesses are aware of these fiscal incentives. To optimize the utilization of fiscal incentives by plastic recycling industry players, the government should do a coordination between policy makers in the process of formulating, implementing, and evaluating policies, so that the fiscal incentive policies can be implemented as intended, and expand the reach of socialization related to the utilization of fiscal incentives for machinery investment by working with other parties involved."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzi Affan
"Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif yang sedang dikembangkan di Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi. Salah satu unsur ketahanan energi adalah keberlanjutan energi. Peraturan pemerintah menargetkan pencampuran biodiesel mencapai 30% sampai tahun 2025. Kebijakan pemerintah ini diprediksi akan meningkatkan permintaan komoditas kelapa sawit. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja dan bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi pertumbuhan industri biodiesel di Indonesia, maka dilakukan penelitian ini dengan menggunakan studi literatur, survei dan pemodelan dinamika sistem. Analisis pada penelitian ini menggunakan 45 pernyataan yang disebar ke 31 responden. Dari studi literatur dan analisis hasil survey diperoleh 4 variabel utama yang berpengaruh pada pengembangan industry biodiesel yaitu bahan baku (feedstock), insentif pemerintah, capital cost, dan produksi biodiesel. Selanjutnya dilakukan simulasi pemodelan dengan sistem dinamik pada variable ini untuk mengetahui interaksi antar indicator dan pengaruhnya pada produksi biodiesel dengan beberapa skenario. Dari hasil simulasi pemodelan dinamika sistem, dapat disimpulkan bahwa Skenario S15 adalah yang paling optimal yang terdiri dari pencampuran biodiesel ke solar 50% (A3), pajak karbon meningkatkan keuntungan 20%, teknologi yang dapat menekan 30% harga bahan baku dan harga biodiesel 120% harga bahan baku. yang faktor yang paling mempengaruhi industri biodiesel dalam hal keuntungan adalah penggunaan teknologi canggih yang dapat mengolah biodiesel dari bahan baku dengan harga yang lebih murah daripada CPO. Faktor-faktor ini dapat menjawab strategi pengembangan industri biodiesel ke depan dan perencanaan kebijakan pemerintah yang lebih matang

Biodiesel is an alternative energy that is being developed in Indonesia to strengthen energy security. One of the elements of energy security is energy sustainability. The main key to sustainable energy is energy development that takes into account environmental, social and economic factors. The government regulation targets biodiesel blending to reach 30% by 2025. This government policy is predicted to increase demand for palm oil commodities. To find out what factors and how these factors affect the growth of the biodiesel industry in Indonesia, this research was conducted using literature studies, surveys and system dynamics modeling. The analysis in this study used 45 statements distributed to 31 respondents. From the literature study and analysis of survey results obtained 4 main variables that influence the development of the biodiesel industry, namely feedstock, government incentives, capital costs, and biodiesel production. Furthermore, modeling simulations with dynamic systems are carried out on this variable to determine the interaction between indicators and their effects on biodiesel production with several scenarios. From the simulation results of system dynamics modeling, it can be concluded that S15 scenario is the most optimal which consists of mixing biodiesel into diesel fuel 50% (A3), carbon tax increases profits by 20%, technology that can reduce 30% raw material prices and 120% biodiesel prices. raw material prices. The factor that most influences the biodiesel industry in terms of profit is the use of advanced technology that can process biodiesel from raw materials at a lower price than CPO. These factors can answer the biodiesel industry development strategy in the future and more mature government policy planning."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Sugiarto
"Skripsi ini membahas pemanfaatan refinery off gas sebagai sumber energi listrik dan termal menggunakan Gas Turbine Generator dan Exhaust Boiler pada pengolahan minyak mentah. Refinery off gas merupakan gas sisa hasil destilasi minyak mentah.
Refinery plant membutuhkan energi listrik dan uap panas selama proses destilasi berlangsung. Refinery off gas digunakan sebagai bahan bakar gas turbine generator dalam menghasilkan energi listrik dan energi termal pada gas buang dapat dikonversi menjadi uap panas menggunakan exhaust boiler. System ini dikenal sebagai combine heat and power system atau co-generation system.
Energi listrik dan uap panas yang dihasilkan sebagai energi dalam menunjang proses destilasi minyak mentah pada refinery plant, sehingga penyediaan energi pada refinery dengan pemakaian produk minyak dapat dikurangi. Energy kimia yang terkandung dalam refinery off gas dapat dimanfaatkan dengan combine heat and power system yang direncanakan memiliki efisiensi 74,97% pada beban listrik 100%, efisiensi energi listrik 22,63% dan efisiensi energi termal 52,33 %.

Thesis is arranged to utilize refinery off gas as source of electricity and thermal energy using gas turbine generator and exhaust boiler in refinery plant. Refinery off gas is residual gas yield of distillation of crude oil.
Refinery plant needs electricity and steam during distillation process. Refinery off gas is used as fuel of gas turbine generator to generate electricity then thermal energy of exhaust gas can be converted to be steam using exhaust boiler. This system is known as combine heat and power system or co-generation system.
Generated electricity and steam will be utilized for distillation process of crude oil in refinery plant, it means provision of energy in refinery plant by consuming oil products can be reduced. Chemical energy content of refinery off gas can be utilized by combine heat and power system which is planned to have efficiency 74.97% at 100% electricity load, electrical energy efficiency 22.63%, and thermal energy efficiency 52.33%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jajang Amir Hidayat
"ABSTRAK
Salah satu permasalahan utama yang terjadi dalam penggunaan biodiesel adalah stabilitas bahan bakar. Beberapa sifat fisik biodiesel umumnya berubah selama storage. Perubahan sifat fisika dan kimia sangat berkorelasi dengan stabilitas bahan bakar dan pembentukan deposit. Studi ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh storage biodiesel B30 terhadap pembentukan deposit dan perubahan karakteristik biodiesel. Storage Condition dilakukan selama 3 bulan di dalam tangki berbahan stainless steel. Variasi Storage Condition adalah: (1) Relatif Humidity (RH) Tinggi , (2) RH sedang, (3) RH Rendah. Parameter kritikal yang diamati adalah angka asam (TAN), viskositas kinematic, stabilitas oksidasi metode Rancimat, Density, FTIR, Kadar air, dan titik nyala yang diukur setiap 1 bulan. Selain itu untuk mengamati karakteristik dari pembentukan deposit bahan bakar biodiesel B30 pada setiap komponen di ruang bakar, dilakukan pengujian deposit dengan menggunakan Hot Chamber Deposition Test Rig dengan variasi suhu plat dan ruang chamber yang digunakan mendekati dengan kondisi engine aktual. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam periode 3 bulan terjadi peningkatan massa deposit bahan bakar dengan storage condition RH Tinggi, sedangkan pada storage condition RH Rendah dan RH sedang mengalami penurunan massa deposit. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya oksidasi yang ditunjukan dengan adanya pertumbuhan asam organik berdasarkan hasil uji FTIR. Sedangkan pada sampel dengan RH sedang dan Rh rendah belum munculnya asam organic. Hasil TAN, Densitas,Viscositas, dan nilai kalor menunjukkan kecenderungan yang sama, yaitu terjadi kenaikan walaupun tidak terlalu besar. Stabilitas Oksidasi terjadi penurunan di bulan ketiga pada masing-masing storage condition sampel.

ABSTRACT
One of the main problems that occur in the use of biodiesel is fuel stability. Some physical properties of biodiesel generally change during storage. Changes in physical and chemical properties are highly correlated with fuel stability and deposit formation. This study was conducted to analyze the effect of B30 biodiesel storage on deposit formation and changes in biodiesel characteristics. Storage Condition is carried out for 3 months in a stainless steel tank. Storage Condition variations are: (1) High Relative Humidity (RH), (2) Medium RH, (3) Low RH. Critical parameters observed were acid number (TAN), kinematic viscosity, oxidation stability of the Ranchimat method, Density, FTIR, moisture content, and flash point measured every 1 month. In addition to observing the characteristics of the formation of biodiesel B30 fuel deposits on each component in the combustion chamber, deposit tests were carried out using the Hot Chamber Deposition Test Rig with variations in plate temperature and chamber chamber used close to the actual engine conditions. The results obtained show that in a period of 3 months there was an increase in mass of fuel deposits with high RH storage conditions, whereas in storage conditions RH Low and RH were experiencing a decrease in mass deposit. This is due to the oxidation which is indicated by the growth of organic acids based on the results of the FTIR test. Whereas in samples with moderate RH and low Rh organic acids have not yet emerged. The results of TAN, Density, Viscosity, and heating value showed the same tendency, namely an increase though not too large. Oxidation stability decreased in the third month of each sample storage condition."
2020
T55302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>