Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110219 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adil Akbar
"Artikel ini membahas dua hal. Pertama, historiografi haji di Sulawesi Selatan pada Masa Negara Indonesia Timur (NIT). Kedua, benang merah antara komoditas beras dan kopra terhadap peningkatan ekonomi di Sulawesi Selatan yang berdampak pada banyaknya masyarakat yang menunaikan ibadah haji di masa Negara Indonesia Timur. Metode yang digunakan dalam menyusun artikel ini ialah metode sejarah dengan menganalisis terutama arsip sezaman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di Sulawesi Selatan dapat menunaikan ibadah haji dikarenakan adanya peningkatan perekonomian melalui kegiatan perdagangan beras dan kopra di daerah ini, setidaknya pada masa Negara Indonesia Timur pada periode 1946-1950. Salah satu tolok ukur dari peningkatan ekonomi tersebut adalah banyaknya masyarakat Sulawesi Selatan menunaikan ibadah haji terutama mereka yang berasal dari wilayah penghasil beras dan kopra."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2021
900 HAN 4:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ninny Soesanti Tedjowasono
"Pendahuluan
Telah disebutkan pada bagian Latar Belakang, bahwa rekonstruksi sejarah kuno Indonesia semasa pemerintahan raja Airlangga tidak dapat dilepaskan dengan pengkajian sumber-sumber tertulis baik yang dikeluarkan pada saat ia memerintah maupun yang dikeluarkan oleh raja-raja yang memerintah sebelum dan sesudah dia, apalagi dirasakan cukup banyak prasasti dan naskah yang memuat data tentang raja Airlangga dan masa pemerintahannya itu.
Tahap awal dari suatu proses historiografi adalah heuritik, artinya adalah tahapan pengumpulan data selengkap-lengkapnya baik data berupa prasasti-prasasti yang sudah pernah dianalisis maupun seluruh data yang belum pernah dianalisis bahkan data yang masih berada di tempat ditemukannya atau bahkan belum pernah dicatat oleh lembaga yang berkepentingan (SPSP).
Permasalahan yang cukup krusial pada tahapan ini adalah menelusuri prasasti-prasasti yang masih ada di tempat asalnya dan belum pernah diinventarisasi apalagi diteliti. Pemerintah daerah kabupaten Lamongan dan Jombang melalui kepala seksi kebudayaannya telah membuat daftar dari prasasti-prasasti yang dimaksud dan menyebutkan sejumiah 40 buah prasasti masih tersebar di wilayah tersebut. Beberapa prasasti sudah diidentifikasikan sebagai prasasti yang dikeluarkan oleh raja Airlangga sedangkan sebagian besar belum.
Masalah kedua yang tidak kalah pentingnya adalah usaha memperkirakan pusat kerajaan raja Airlangga, yang barangkali dapat diidentifikasikan berdasarkan persebaran prasasti-prasastinya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995
907.2 HIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Penerbit Wedatama Widya Sastra, 2008
907.2 TIT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2013
959.8 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
Jakarta: Gramedia, 1982
907.2 SAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tsabit Azinar Ahmad, 1986- author
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia , 2016
959.8 TSA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Purwanto
Yokyakarta: Ombak, 2013
959.800 72 BAM m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asvi Warman Adam
Jakarta : Kompas Media Nusantara, 2009
959.803 ASV m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farid
"The historiography of Banda has paid little attention to the existence of women. Stories involving women are mainly about romance, family, and suffering. In reality, the existence of “Mama Lima” (groups of five women) is very strong in the Banda tradition (adat). They are the carriers of knowledge and tradition, a consequence of matriarchy. They determine the content and implementation of adat ceremonies like Buka kampong, forming the set of social norms and customary law of the community. Mama Lima groups are a living example of women throughout the ages who have played a significant role in welfare, the environment, religion, spiritualism, education, and nature. This article discusses the position of women in Banda from its colonization in 1609: defending their land, customs, and descendants, to this day. The results show that Banda women have been practising gender equality for centuries, passing their functions on to the younger generation, and have become an example for all Bandanese today."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
909 UI-WACANA 24:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>