Artikel ini membahas dua hal. Pertama, historiografi haji di Sulawesi Selatan pada Masa Negara Indonesia Timur (NIT). Kedua, benang merah antara komoditas beras dan kopra terhadap peningkatan ekonomi di Sulawesi Selatan yang berdampak pada banyaknya masyarakat yang menunaikan ibadah haji di masa Negara Indonesia Timur. Metode yang digunakan dalam menyusun artikel ini ialah metode sejarah dengan menganalisis terutama arsip sezaman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di Sulawesi Selatan dapat menunaikan ibadah haji dikarenakan adanya peningkatan perekonomian melalui kegiatan perdagangan beras dan kopra di daerah ini, setidaknya pada masa Negara Indonesia Timur pada periode 1946-1950. Salah satu tolok ukur dari peningkatan ekonomi tersebut adalah banyaknya masyarakat Sulawesi Selatan menunaikan ibadah haji terutama mereka yang berasal dari wilayah penghasil beras dan kopra.