Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74051 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Dwi Restuti
Jakarta: UI Publishing, 2024
617.8 RAT i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dwi Restuti
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
PGB-pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1973
S2128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S.L. Griswanti
"Setiap orangtua yang akan mempunyai anak, akan mempunyai impian,
harapan, serta rencana untuk anaknya. Impian bahwa anak yang dimiliki akan lebih baik dari dirinya (orangtua) dan dapat menjadi kebanggaan bagi orangtua.
Impian ini akan memenuhi pikiran orangtua sehingga tidak pernah terbayangkan anak yang akan dimiliki memiliki ketunaan.
Harapan orangtua pada anaknya timbul karena kebanyakan dari masyarakat
dan orangtua itu sendiri, menganggap anak sebagai simbol keberhasilan keluarga, pembawa nama. baik keluarga . Keadaan anak yang normal, pintar menjadi symbol keberhasilan orangtua dalam menghasilkan ‘hasil’ yang baik.
Saat mengetahui istrinya hamil, seorang ayah telah mempunyai banyak
rencana untuk si jabang bayi. Rencana-rencana itu contohnya jika anaknya lelaki,maka sang ayah akan berusaha merencanakan pendidikan anaknya, merencanakan
biaya-biaya yang berhubungan dengan anaknya. Rencana-rencana itu hancur berantakan begitu mengetahui anaknya mempunyai ketunaan.
Hancurnya impian orangiua tentang anak normal, anak yang sempurna
menyebabkan orangtua mengalami grieving process. Grieving process adalah suatu jalan untuk menyadarkan orangtua bahwa ia telah terpisah dari impiannya dengan kenyataan yang ada di hadapannya. Orangtua yang mengalami grieving process ini akan menimbulkan masalah di dalam dan di luar diri orangtua;
Grieving process setiap orang berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor seperti faktor ketunaan anak, budaya, keluarga dari ayah dan ibu, budaya dan faktor saudara kandung. Dari hasil penelitian, ternyata faktor-faktor ini berpengaruh pada partisipan yang diteliti.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosalina
"ABSTRAK
Kehadiran seorang anak dalam keluarga membawa kebahagiaan
tersendiri bagi keluarga tersebut. Meskipun begitu, jika anak yang lahir
mengalami kelainan maka kebahagiaan tersebut akan terganggu. Penelitian ini
hendak melihat perasaan apa saja yang dialami oleh orang tua yang memiliki
anak dengan kelainan jantung kongenital, bagaimana intensitas dari emosi itu
dan faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi-rendahnya intensitas tersebut.
Pada orang tua yang memiliki anak dengan kelainan, umumnya mereka
mengalami emosi yang negatif (Joliy, 1981; Beth, 1997;Saenz, Beebe dan Triplett,
1999). Intensitas emosi yang dialami juga beragam. Meskipun begitu, literatur
maupun penelitian mengenai emosi dan intensitas emosi pada orang tua yang
memiliki anak dengan kelainan jantung kongenital masih amat terbatas.
Dikhawatirkan intensitas emosi yang tinggi dari orang tua dapat membawa
akibat negatir terhadap perkembangan anak. Bertolak dari pemikiran tersebut,
penelitian ini hendak mengetahui perasaan apa saja yang dialami oleh orang
tua yang memiliki anak dengan kelainan jantung kongenital, bagaimana
intensitas dari emosi itu, faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi-rendahnya
intensitas tersebut dan proses coping apa yang dilakukan oleh orang tua dalam
menghadapi situasi tersebut.
Emosi yang dialami oleh orang tua diteliti berdasarkan teori
Multidimensional Emosi dari Plutchik dan Core Relational Theme (CRT) dari
Lazarus. Teori Multidimensional Emosi mengemukakan bahwa emosi terbagi
dalam ragam dan intensitasnya (Plutchik, 1994). CRT dari Lazarus
mengemukakan tentang inti dari keuntungan dan kerugian yang ada pada tiap
emosi (Lazarus dalam Plutchik, 1994). Pengalaman emosi yang dialami orang tua
akan dibahas menggunakan sistem emosi dari Lazarus. Dalam sistem ini
disebutkan bahwa orang mengadakan penilaian terhadap suatu situasi yang
dialaminya. Terdapat 2 penilaian, penilaian primer berkaitan dengan nilai suatu
peristiwa dalam kehidupan seseorang dan penilaian sekunder berkaitan dengan
pilihan coping dan harapan di masa mendatang (Lazarus dalam Goldberger
dan Breznitz, 1993). Lazarus mengemukakan 2 proses coping yaitu coping yang
terfokus pada emosi dan coping yang terfokus pada masalah. Dalam penelitian
ini turut dibahas mengenai parenting yang terbagi lagi menjadi fathering dan
mothering. Thevenin (1993) mengemukakan bahwa terdapat perbedaan yang
bersifat saling melengkapi antara peran ayah dan ibu.
Partisipan penelitian ini terdiri dari 4 pasang orang tua yang memiliki anak
dengan kelainan jantung kongenital. Adapun anak ini diketahui mengalami kelainan sejak usia 0-3 bulan dan pada saat penelitian usia anak berkisar antara
15-19 bulan. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan metode
pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Disamping itu, terdapat
lembaran yang berisi mengenai data diri partisipan serta sejumlah nama emosi
untuk memudahkan partisipan mengingat emosi yang pernah dirasakannya.
Mengingat banyaknya data yang didapat maka peneliti menggunakan metode
analisa antar kasus dalam penyajian. Begitu pula dengan analisa data dilakukan
dengan metode analisa antar kasus seperti yang tertulis dalam Miles dan
Huberman (1994) dengan sedikit perubahan sesuai kebutuhan penelitian.
Umumnya selama setahun terakhir ini, orang tua merasakan emosi negatif
seperti cemas, sedih, mengalah atau pasrah dan kasihan. Orang tua juga
mengalami emosi positif seperti harapan, terkejut, berjaga dan cinta. Adapun
intensitas dari emosi yang dialami tidak terlalu tinggi, umumnya terletak pada
tingkat kedua dari Model Multidimensional Emosi dari Plutchik. Dalam penelitian
ini, faktor-faktor yang terlihat mempengaruhi tinggi-rendahnya intensitas tersebut
adalah tingkat kebocoran atau keluhan yang dialami anak, peran dokter dan
paramedis serta urutan kelahiran anak yang mengalami kelainan.
Dalam menghadapi permasalahan biaya, para orang tua melakukan
coping yang terfokus pada masalah. Berkaitan dengan masalah kesehatan
anak, para ayah melakukan coping yang terfokus pada emosi sedangkan para
ibu melakukan coping yang terfokus pada masalah.
Para orang tua cenderung untuk membebaskan anaknya dalam
beraktivitas. Meskipun begitu, pengawasan tetap dilakukan berkaitan dengan
tingkat bahaya kegiatan dan kemampuan anak. Perbedaan pola pengasuhan
antara anak yang mengalami kelainan dengan anak yang normal juga
ditemukan dalam penelitian ini. Pengasuhan anak yang mengalami kelainan
dilakukan bersama oleh ayah dan ibu.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada para dokter,
tepatnya dokter spesialis jantung anak, dan paramedis untuk dapat memberikan
dukungan sosial yang amat dibutuhkan oleh orang tua pasien. Dalam
pengasuhan anak yang mengalami kelainan jantung kongenital hendaknya
orang tua membiarkan anak beraktivitas sebatas kemampuan anak tersebut.
Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan mengenai topik kelainan
jantung kongenital ini. Harapan tersebut dilontarkan mengingat masih sedikitnya
penelitian mengenai topik ini sedangkan kasus kelainan jantung kongenital
dapat dikatakan cukup sering terjadi (8-10 bayi dari 1000 kelahiran, Baraas, 1995).
Hal ini membuat pengetahuan akan berbagai aspek dari topik ini menjadi
semakin penting."
2002
S3140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Dianti
"Gainbaran sulur dan pola sulur yang terdapat pada UjLtflQ jari tarigan, telapak tangara, ujung jar kaki dan telapak kaki disebut derrnataglifi= Pada pene].itian mi telah dilakukan analisis dermatoglifi terhadap pendenita tuli kongenital yang kernudian dibandingkan dengan orang normal. Metode yang digunakan dalam penelitian mi adalah rnencetak dermatoglifi telapak tangan menurut cara Cummins dan Midlo Dari hasil analisis deninatoglifi telapak tangan penderita tuli kongenital menunjukkan frekuensi pola sulur pada daerah thenar 1,67X daerah interdigital II 07. daerah interdigital III 20%, daerah interdigital IV 70X, dara daerah hipothenar 21.677., sedangkan pada telapak tangan orarag normal frekuensi pola sulur pada daerah thenar 1.677.. daerah interdinital II OX, daerah in.terdigital III 13,337.. daerah iraterdigital IV 657. dan daerah hipothenar 107.. Sudut atd rata-rata pada kedua telapak tangan perderita tuli kongenital 82.76 derajat, sedangkan pada kedua telapak tan gan orang normal adalah 82,44 derajat. Sulur total rata-rata pada kedua pada telapak tangan peraderita tuli kongenital adalah 77.76, sedangkan pada telapak tangan orang normal 78. Derajat transversalitas total rata-rata pada telapak tangan pendenita tuli kongenital 51.37 derajat 1 sedan q kan pada telapak tangan orang normal 5877 deraiat. Pada telapak taraqan pendenita tuli konqenital. frekLtensi g airs lipatan an" 6,677. d a n garis lipatan Sydney OX sedankan pada telapak tangan orang normal, frekuensi garis lipatan "simian" dan garis lipatan Sydney adalah 07.. Kesimpulan yang dapat dirumuskafl dari hasil penelitian ml adalab: Dermatoglifi telapak tangan penderita tuli kongenital berbeda dengan dermatoglifi orang normal dalam hal frekuensi pola sulur pada daerah-daerah telapak tangan kanan, frekuensi pola sulur pada kedua telapak tangan dan frekuensi garis lipatan simian'."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana
"Karya proyek ini bertujuan mengetahui ketepatan silabus yang digunakan oleh STTIKOM IN SAN UNGGUL CILEGON untuk mata kuliah English Conversation I. Untuk mengetahui ketepatan silabus, saya melakukan evaluasi pada silabus itu dengan tiga cara, yaitu evaluasi silabus secara umum, secara horizontal, dan vertikal. Berdasarkan hasil evaluasi, saya mengajukan usulan perbaikan silabus mata kuliah English Conversation I ini.
Kesimpulan dari evaluasi silabus ini adalah silabus bukan merupakan cetak biru atau blue print untuk mata kuliah ini karena silabus dibuat berdasarkan buku referensi yang digunakan. Hasil evaluasi diharapkan dapat memberikan masukan kepada penyusun silabus dan pars dosen bahasa Inggris yang mengajar di STTIKOM."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25309
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wresty Arief
"ABSTRAK
Anak tuli prelingual akan kehilangan fungsi mendengar dan bicara, sehingga akan berpengaruh pada komunikasi, psikologis, dan kualitas hidup. Implan koklea hadir sebagai alat habilitasi terutama pada anak dengan tuli derajat berat dan sangat berat. Tesis ini akan membahas mengenai data karakteristik anak 6 ndash; 12 bulan pasca implantasi koklea, evaluasi perkembangan auditori dan bicara anak serta faktor-faktor yang mempengaruhi hasil keluaran. Penelitian ini bersifat deskriptif potong lintang, menggunakan metode penilaian berupa pengamatan yang bersifat global yaitu Categories Auditory Performance CAP - II dan Speech Intelligibility Rate SIR . Penelitian ini dilakukan pada 36 subjek, median CAP-II pada anak 6 ndash; 12 bulan pasca implantasi koklea ialah 3 skor minimal 2 - maksimal 7 . Penilaian kemampuan bicara dengan menggunakan metode SIR anak pasca 6 -12 bulan implantasi koklea didapatkan median 2 skor minimal 1 dan maksimal 4 . Median waktu saat evaluasi 8,9 bulan dengan pencapaian 33,3 subjek dalam kategori CAP tinggi skor 5 atau lebih , dan 38,89 subjek yang mencapai kategori SIR tinggi skor 3 atau lebih.

ABSTRACT
Prelingual deaf children caused the child unable to hear and speak, impacting his or her ability to communicate, psychological growth, and overall life quality of the child. Cochlear implant comes as habilitating device mainly for children with severe and profound deafness. This thesis will discuss and explain in children 39 s characteristic data on 6 ndash 12 months after cochlear implantation, evaluating their speech and auditory development and other influencing factors. This research is descriptive cross sectional study and observe child using global method Categories Auditory Performance CAP II and Speech Intelligibility Rate SIR . This research is conducted on 36 subjects, with median CAP II score of 3 minimum 2 maximum 7 at 6 ndash 12 months post cochlear implantation. Speech ability evaluation using SIR method with median score of 2 minimum 1 maximum 4 . Median hearing age for this study sample was 8,9 months. After 6 12 months cochlear implantation, 33.3 children that reach high CAP scores CAP score of 5 or greater , and only 38.9 reaching high SIR scores SIR score of 3 or greater.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Andriani Yusuf
"Hipotiroid kongenital didefisikan sebagai kurangnya hormon tiroid yang mempengaruhi anak sejak lahir (kongenital) disebabkan kegagalan perkembangan kelenjar tiroid atau ektopik sehingga berpengaruh bagi
metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan otak yang normal Hipotiroid kongenital mempengaruhi perkembangan fisik, intelektual, dan juga emosi serta perilaku anak. Penelitian mengenai permasalahan fisik dan medis anak hipotiroid kongenital sudah banyak dilakukan namun penelitian pada aspek psikologi khususnya emosi dan perilakunya masih minim. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah emosi dan perilaku anak penderita hipotiroid kongenital yang dilakukan melalui metode observasi, wawancara, tes CBCL 4/18 dan AAMD- Adaptive Behaviour Scale Bagian II.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif Subjek penelitian diambil dari 3 pasien anak dengan diagnosa hipotiroid kongenital di bagian Endokrin RSCM, Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan terdapat masalah perilaku sosial, masalah atensi, perilaku agresif, dan reaksi buruk terhadap frustrasi anak penderita hipotiroid kongenital. Selanjutnya pada masing-masing anak terdapat variasi masalah emosi dan perilaku lainnya 1 subjek mengalami masalah perilaku menarik diri, keluhan somaris, mudah terganggu, masalah perilaku sosial, masalah atensi, perilaku soliter dan perilaku tidak menyenangkan.
Subjek lainnya mengalami masalah perilaku sosial, masalah atensi, perilaku tidak menyenangkan dan seorang subjek lagi mengalami keluhan somatis, masalah perilaku sosial dan masalah atensi. Hasil penelitian ini juga menemukan adanya perubahan perilaku sebelum dan sesudah pengobatan hipoliroid, yang awalnya pasif menjadi aktif dan lebih agresif."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>