Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147768 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Kelvin Ruliandy
"Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memfokuskan upaya pada praktik pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Konsep pariwisata ini memiliki peran penting dalam menciptakan dampak positif jangka panjang pada aspek lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi. Pergeseran perilaku wisatawan yang didorong oleh meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan setelah pandemi COVID-19 membuat tren ini semakin terlihat. Jakarta saat ini sedang berfokus untuk meningkatkan efektivitas strategi pariwisatanya dengan mengedepankan konsep pariwisata berkelanjutan. Dorongan ini muncul karena adanya permasalahan pariwisata berkelanjutan di Jakarta yang teridentifikasi melalui evaluasi Renstra Disparekraf DKI Jakarta. Oleh karena itu, Jakarta harus memastikan bahwa inovasi menjadi dasar utama dalam mengembangkan strategi pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Jakarta, dengan fokus pada aspek inovasi. Metode yang digunakan adalah Innovation Maturity Assessment, yang menilai sejauh mana para pemangku kepentingan pariwisata di Jakarta mampu menerapkan praktik-praktik pariwisata berkelanjutan. Hasil dari pengujian ini menjadi dasar dalam merancang strategi untuk memperbaiki aspek-aspek yang masih memiliki kelemahan. Strategi yang terbentuk kemudian dianalisis dengan menggunakan Strategy to Mission Matrix untuk menentukan tingkat prioritas dari setiap strategi yang diusulkan.

The Ministry of Tourism and Creative Economy is focusing its efforts on sustainable tourism practices in Indonesia. This tourism concept has a significant role in creating long-term positive impacts on the environmental, social, cultural, and economic aspects. A shift in tourist behaviour, driven by an increased focus on sustainability after the COVID-19 pandemic, has made this trend even more noticeable. Jakarta is currently focusing on increasing the effectiveness of its tourism strategy by prioritizing the sustainable tourism concept. This encouragement arises because of the sustainable tourism problems in Jakarta identified through the evaluation of the DKI Jakarta Disparekraf Strategic Plan. Therefore, Jakarta must ensure that innovation is the primary basis for developing tourism strategies. This research aims to design a sustainable tourism development strategy in Jakarta, focusing on innovation aspects. The method used is an Innovation Maturity Assessment, which assesses the extent to which tourism stakeholders in Jakarta are able to implement sustainable tourism practices. The results of this test are the basis for designing strategies to improve aspects that still have weaknesses. The strategies formed are then analyzed using the Strategy to Mission Matrix to determine the priority level of each proposed strategy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Gery Yosua
"Kolaborasi dan ilmu pengetahuan memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam mengembangkan produk alat kesehatan. Strategi yang umum digunakan untuk memajukan industri ini meliputi identifikasi regulasi, peningkatan investasi R&D, dan perluasan dukungan pasar. Analisis dan komunikasi risiko yang efektif juga sangat penting untuk memastikan respons cepat saat dibutuhkan. Kekuatan industri ini diukur oleh kegiatan R&D yang mencerminkan komitmen terhadap inovasi. PT. BD, perusahaan manufaktur alat kesehatan, telah mencapai tingkat kematangan awal level 5 dengan skor 5.43 dalam Innovation Maturity Assessment. Meskipun telah terintegrasi dengan baik dan memenuhi standar regulasi, perusahaan ini perlu meningkatkan monitoring kebutuhan pasar, manajemen R&D, dan pelatihan karyawan. Berdasarkan evaluasi ini, 26 rekomendasi strategi dikembangkan dan divalidasi, menghasilkan enam strategi prioritas yang fokus pada sesi brainstorming, menghubungkan manajemen SDM dengan pertumbuhan pendapatan, aliansi R&D, pelatihan ulang operasional, memanfaatkan umpan balik karyawan, dan interaksi langsung dengan pelanggan melalui Virtual Customer Integration.

Collaboration and science play an important role in improving company performance in developing medical device products. Common strategies used to advance the industry include regulation, increased R&D investment, and expanded market support. Effective risk analysis and communications are also critical for rapid response when needed. Clinicians play a significant role in product assessment, training, and innovation. The strength of this industry is measured through R&D activities which reflect a commitment to innovation. PT. BD, a medical device manufacturing company, has reached initial maturity level level 5 with a score of 5.43 in the Innovation Maturity Assessment. Although it is well integrated and meets regulatory standards, the company needs to improve monitoring of market needs, R&D management, and employee training. Based on this evaluation, 26 strategy recommendations were developed and validated, resulting in six strategic priorities that focused on brainstorming sessions, connecting HR management with revenue growth, combining R&D, operational retraining, leveraging employee feedback, and direct interaction with customers through Virtual Customer Integration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clinton Samuel
"Kendaraan listrik menjadi suatu jenis teknologi yang sedang dikembangkan oleh banyak
negara, salah satunya Indonesia. Hal ini didukung oleh fakta bahwa kendaraan listrik
berdampak positif terhadap lingkungan karena memiliki tingkat emisi yang rendah.
Perusahaan yang memproduksi kendaraan listrik harus memastikan aspek inovasi di
dalamnya agar produk yang mereka hasilkan dapat memenuhi kebutuhan pasar tanpa
membuang banyak modal dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi
pengembangan kendaraan listrik di Indonesia berbasis aspek inovasi yang dimiliki
perusahaan. Metode yang digunakan adalah uji kematangan inovasi atau dapat disebut
Innovation Maturity Assessment untuk menentukan tingkat kematangan suatu
perusahaan. Nilai dari uji tersebut kemudian digunakan sebagai dasar perancangan
strategi bagi aspek yang masih memiliki kelemahan di dalamnya. Strategi yang terbentuk
kemudian dianalisis menggunakan Importance-Performance Analysis untuk melihat
tingkat prioritas strategi tersebut.

Electrical vehicles are a type of technology that is being developed by many countries,
one of them is Indonesia. This is supported by the fact that electric vehicles have a positive
impact on the environment because they have low emission levels. Companies that
produce electric vehicles must ensure the innovation aspect in it so that the products they
produce can meet market needs without a lot of capital and time. This study aims to design
an electric vehicle development strategy in Indonesia based on the company's innovation
aspects. The method used is the Innovation Maturity Assessment to determine the
maturity level of a company. The value of the test is then used as a basic design strategy
for aspects that still have weaknesses in them. The strategy is then analyzed using
Importance-Performance Analysis to see the priority level of the strategy.
"
Depok: Fakultas Teknik, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maha Restu Gusti Azizi
"Penanganan bencana dan operasi bantuan kemanusiaan dikelola dalam kondisi darurat dan dalam periode yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tepat guna menjadi kata kunci yang utama dalam menentukan keberhasilan proses dan peran rantai pasok kemanusiaan pada penanganan bencana dan operasi bantuan kemanusiaan. Ini menekankan untuk peningkatan kinerja organisasi kemanusiaan. Penelitian ini memberikan usulan maturity assessment model yang digunakan untuk melihat tingkat kematangan proses pada existing condition untuk rantai
pasok kemanusiaan dalam penanganan bencana dan operasi bantuan yang dilakukan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation dan Gerak Bareng. Maturity Assessment Model terdiri dari empat belas maturity dimension dan delapan puluh satu proses. Peningkatan kinerja untuk ACT Foundation berfokus pada maturity dimension dengan maturity level dibawah Level III Intermediate sebagai critical factors. Maturity dimension tersebut adalah Strategi Humanitarian Supply Chain (HSC), Fokus untuk Fase pada Bencana, dan Manajemen Informasi dan Data. Gerak
Bareng menghasilkan dua critical factors dengan maturity level dibawah Level II Elementary untuk Manajemen Informasi dan Data serta Perbaikan Berkelanjutan dan Kolaborasi. Penelitian ini memastikan kinerja rantai pasok kemanusiaan mencapai Level IV Advanced hingga Level V Optimized. Sehingga peningkatan kinerja dilakukan dengan fokus pada maturity dimension yang memiliki maturity level kurang dari Level IV Advanced, dengan pendekatan strategi manajerial dan operasional.

Disaster management and humanitarian relief operations are managed under emergency conditions and for
unpredictable periods. Appropriateness is the main keyword in determining the success of the process and the role
of the humanitarian supply chain in disaster management and humanitarian aid operations. It emphasizes
improving the performance of humanitarian organizations. This study proposes a maturity assessment model to
see the level of process maturity in the existing conditions for the humanitarian supply chain in disaster
management and aid operations carried out by the Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation and Gerak Bareng. The
Maturity Assessment Model consists of fourteen maturity dimensions and eighty-one processes. Performance
improvement for ACT Foundation focuses on the maturity dimension, with a maturity level below Level III
Intermediate as the critical factor. The maturity dimensions are Humanitarian Supply Chain (HSC) Strategy, Focus
on Disaster Phase, and Information and Data Management. Gerak Bareng produced two critical factors with a
maturity level below Level II Elementary for Information and Data Management and Continuous Improvement
and Collaboration. This research ensures that humanitarian supply chain performance achieves Level IV Advanced
to Level V Optimized. Hence, this study improves performance by focusing on the maturity dimension under Level
IV Advanced, with a managerial and operational strategy approach
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Sari
"Salah satu tantangan utama organisasi di era globalisasi ini adalah bagaimana mengarahkan perkembangan organisasi ke arah berkelanjutan yang ideal. Setiap tingkat kesiapan membutuhkan rubrik kapabilitas dan indikator yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Corporate Sustainability Maturity Model (CSMM), yang dapat digunakan oleh organisasi untuk melakukan penilaian diri, mengidentifikasi tingkat kesiapan organisasi saat ini dan transisi ke organisasi berkelanjutan yang lebih matang. Pengembangan CSMM dilakukan dengan menggunakan strategi tiga tahap pengembangan maturity model yaitu scoping, designing dan evaluating. Rancangan CSMM yang melibatkan tinjauan pustaka secara masif, wawancara 7 praktisi dan keterlibatan lebih dari 100 organisasi sebagai narasumber ini menghasilkan 6 domain dan 23 sub-domain; rubrik kapabilitas dan indikator yang didefinisikan untuk 3 tingkat kematangan. CSMM ini kemudian dievaluasi melalui penerapan pada organisasi secara riil melalui dua metode: (i) metode kuesioner & wawancara dan (ii) metode text mining. Berdasarkan temuan, sebagian besar organisasi Indonesia telah menerapkan aktivitas keberlanjutan secara optimal tapi bersifat parsial, tanpa didahului perencanaan strategis atau mengakomodasi tekanan internal dan eksternal yang mendorong upaya keberlanjutan tersebut. Secara keseluruhan, CSMM ini dapat diklaim sebagai sustainability maturity model yang pertama yang dikembangkan dalam menilai kesiapan penerapan prinsip berkelanjutan dalam konteks praktik di Indonesia. Selain itu, penggunaan metode text mining selama proses penilaian dan pembuatan aplikasi pintar sehingga organisasi dapat melakukan penilaian tingkat kematangan secara mandiri dapat diklaim sebagai "angin segar" bagi penelitian dengan topik sejenis.

One of the main challenges of organisations in this era of globalisation is how to navigate their development into ideal sustainable organisations. However, each readiness level requires a different rubric of requirements and indicators. Therefore, this study develops a corporate sustainability maturity model (CSMM), which can be used by organisations to conduct self-assessments, identify their current sustainability maturity levels and transition into mature sustainable organisations. A three-step development strategy was used to develop the proposed CSMM, i.e. the stages of scoping, designing and evaluating. The proposed CSMM includes 6 maturity domains and 23 sub-domains, and the rubric of requirements and indicators were defined among 3 maturity levels. The verified CSMM was then evaluated by assessing real-world organisations. Two methods were applied during the stage of evaluating CSMM: (i) interview & questionnaire assessment method and (ii) text mining assessment method. Based on the findings, most of Indonesian organisations conducted sustainability activities independently, without having a strategic plan in place or accommodating the internal and external pressures that drive the organisational sustainability efforts. Overall, this CSMM can be claimed as the first sustainability maturity model developed for readiness assessment in an Indonesian context. Additionally, based on this CSMM, the usage of text mining method to assess the companies and the creation of smart application so that the organisations are able to do their self-assessment can be claimed as “fresh air” for the researches on similar topics"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardah Hudiya Permadinata
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep pariwisata berkelanjutan yang diimplementasikan di Samsara Living Museum Bali. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus deskriptif sebagai jenis penelitiannya. Dalam mendapatkan informan, penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling yang terdiri dari Ida Bagus Agung Gunarthawa sebagai pendiri museum, masyarakat sekitar museum yang sekaligus berperan sebagai pengurus museum,  Dayananda dan Adi sebagai wisatawan, dan Gus Mananda, dosen Fakultas Pariwisata Universitas Udayana selaku akademisi. Data yang didapatkan melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur diolah menggunakan teknik analisis data kualitatif, yakni dengan open coding, axial coding, dan selective coding untuk mendapatkan deskripsi informasi terkait orang, tempat, dan peristiwa yang terkait dengan pengimplementasian pariwisata berkelanjutan di Samsara Living Museum Bali. Penelitian ini memastikan keabsahan menggunakan triangulasi data pada sumber data dan teknik pengumpulan data. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Samsara Living Museum Bali telah mendeskripsikan konsep pariwisata berkelanjutan dalam operasional dan pengembangannya. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat mewawancarai pihak pemerintahan dan mengerucutkan topik penelitian agar analisis dapat dilakukan lebih mendalam.

This research aims to describe the concept of sustainable tourism implemented at the Samsara Living Museum Bali. The study employs a qualitative approach with descriptive case study as its research type. In obtaining informants, this research utilizes the snowball sampling technique, including Ida Bagus Agung Gunarthawa as the founder of the museum, the local community around the museum who also serve as museum administrators, Dayananda and Adi as tourists, and Gus Mananda, a lecturer from the Faculty of Tourism at Udayana University acting as an academician. Data obtained through interviews, field observations, and literature studies are processed using qualitative data analysis techniques, namely open coding, axial coding, and selective coding to obtain descriptions of information related to individuals, places, and events associated with the implementation of sustainable tourism at the Samsara Living Museum Bali. This research ensures validity by employing data triangulation on data sources and data collection techniques. Findings from this research indicate that the Samsara Living Museum Bali has embodied the concept of sustainable tourism in its operations and development. For future research, it is recommended to interview governmental authorities and narrow down the research topic for a more in-depth analysis."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Adrian
"ABSTRAK
Istilah proyek umumnya dikaitkan dengan Iron Triangle, yang menunjukkan 3 komponen utama dalam manajemen proyek. Setiap proyek diharapkan menghasilkan hasil tepat waktu, sesuai anggaran dan cakupan. Namun, mengacu pada Pedoman Manajemen Proyek (PMBOK), untuk memuaskan ketiga komponen tersebut, ada banyak komponen berkisar dari manajemen integrasi hingga manajemen Stakeholder. Kompleksitas proyek sangat tinggi dan mereka perlu menilai tingkat kematangannya untuk melihat bidang manajemen proyek apa yang harus ditingkatkan. Dengan meningkatkan manajemen proyek, kinerja proyek akan ditingkatkan, sehingga menciptakan Output yang lebih baik. Output yang lebih baik berarti lebih banyak kepuasan pada pemangku kepentingan, yang meliputi pemerintah, anggota tim, penduduk dan kontraktor.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan manajemen proyek besar kilang minyak di Indonesia dan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan mereka, yaitu meningkatkan kapasitas produksi minyak dalam negeri. Penelitian ini akan membantu perusahaan untuk merancang peta jalan strategi dan mengidentifikasi komponen-komponen utama dalam menerapkan manajemen proyek yang efektif. Total ada 32 kriteria dalam mengelola proyek. kriteria tersebut didasarkan pada Badan Manajemen Pengetahuan Proyek (PMBOK). Temuan dalam penelitian ini adalah perbandingan berpasangan yang dilakukan oleh para ahli di bidang pengelolaan proyek minyak dan gas bumi dan penilaian kematangan manajemen proyek. Survei dilakukan dengan menggunakan dasar Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk melihat peringkat berdasarkan tingkat kepentingan mereka relatif terhadap satu sama lain dan ancaman, peluang, kelemahan, kekuatan (TOWS) untuk membuat strategi dengan menggabungkan faktor internal dan eksternal. Setelah daftar prioritas dibuat, kemudian dapat digunakan untuk melihat program apa yang dapat diperhatikan oleh perusahaan.

ABSTRACT
The term project is commonly associated with the iron triangle, which points out 3 main components in project management. Any project is expected to deliver product on time, on budget and on scope. However, refering to Project Management Body of Knowledge (PMBOK), in order to satisfy those 3, there are lot of components rangin from integration management to stakeholder management. The complexity of project is enormous and they need to assess their maturity level to see what areas of project management should be improved. By improving the project management, project performance will be improved, thus, creating a better delivery. Better output means more satisfaction on stakeholders, which include government, team members, residents and contractors.
This research aims to improve project management of large project management of oil refinery in Indonesia and helping the company to achieve their goals, which is increasing domestic oil production capacity. This research will help the company to design a roadmap of strategy and identify key components in implementing an effective project management. there are 32 criterias in total in managing a project. those criterias are based on Project Management Body of Knowledge (PMBOK). the findings in this research are pairwise comparison that are carried out by experts in oil and gas project manangement field and project management maturity assessment. The survey was done using the basis of Analytical Hierarchy Process (AHP) to see the rankings based on their level of importance relative to one another and threat, opportunities, weakness, strength (TOWS) to create strategies by combining internal and externa factors. After the list of priority is made, it can then be used to see what program the company can put their attention to.
Keywords:
Project Management, Project Management Maturity, Analytical Hierarchy Process (AHP), PMBOK, TOWS
"
Depok: Fakultas Teknik. Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Riadi
"Teknologi Informasi (TI) memiliki peranan penting bagi setiap organisasi baik lembaga pemerintah maupun perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi pada kegiatan bisnisnya, serta merupakan salah satu faktor dalam mencapai tujuan organisasi. Peran TI akan optimal jika pengelolaan TI maksimal. Pengelolaan TI yang maksimal akan terlaksana baik dengan menilai keselarasan antara penerapan TI dengan kebutuhan organisasi sendiri. Semua kegiatan yang dilakukan pasti memiliki risiko, begitu juga dengan pengelolaan TI. Pengelolaan TI yang baik pasti mengidentifikasikan segala bentuk risiko dari penerapan TI dan penanganan dari risiko-risiko yang akan dihadapi. Untuk itu organisasi memerlukan adanya suatu penerapan berupa tata kelola TI (IT Governance).
Pengukuran tingkat kematangan proses tata kelola TI ini dilakukan dengan menggunakan COBIT 4.1. Proses TI yang kemudian dipetakan ke penilaian control objectives dan statements COBIT 4.1 Maturity Model. Hasil pengukuran tersebut kemudian dipadukan untuk memperoleh tingkat kematangan proses TI. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh ada 28 proses TI, 173 detailed control objectives, 880 statements yang relevan dengan proses TI pada tahap awal inisialisasi 1(Initial/Ad Hoc) yang terdiri dari 11 proses, proses TI pada tahap mengulang tetapi intuitif 2(Repeatable but Intuitive) terdiri dari 15 proses, dan terakhir proses TI pada tahap dapat ditetapkan 3(Defined Process) yang terdiri atas 2 proses.

Information Technology (IT) has an important role in every organization both government and companies that use information technology in their business activities, as well as a factor in achieving organizational goals. The role of IT will be optimal if the IT management is maximum. The maximum IT management carried out well by assessing the alignment between the application of IT and the needs of the organization itself. All activities are performed must have a risk, as well as IT management. Definitely good IT management identifies any risk of IT implementation and management of risks to be faced so that organizations should require the existence of a form of application of IT governance.
Measuring maturity level of IT governance process is performed using COBIT 4.1. IT Process are then mapped to the assessment of control objectives and statements COBIT 4.1 Maturity Model. The measurement results are then combined to obtain the level of maturity of IT processes. From the results obtained by the research conducted there were 28 IT processes, 173 detailed control objectives, 880 statements were relevant to IT processes at an early level 1 Initialization/Ad Hoc which consists of 11 processes, IT processes at the level 2 Repeatable but intuitive consists of 15 processes, and IT processes in the last level 3 Defined Process, which consists of 2 processes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Zulkarnain
"Tesis ini membahas tentang strategi kebijakan pengembangan pariwisata di Kabupaten Belitung. Pengembangan pariwisata diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Strategi pengembangan pariwisata diperoleh dengan menggunakan pendekatan SWOT, sedangkan kebijakan pengembangan pariwisata diperoleh dengan menggunakan pendekatan AHP. Data diperoleh dari wawancara langsung kepada stakeholder terkait. Hasil Perhitungan SWOT menunjukan strategi WO merupakan strategi utama yang harus dilakukan oleh PEMDA Kabupaten Belitung. Sedangkan hasil perhitungan AHP menunjukan bahwa prioritas utama strategi pengembangan pariwisata di Kabupaten Belitung adalah Pengembangan Destinasi Wisata dengan bobot 43%. Hambatan utama dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Belitung adalah Lemahnya Kelembagaan. Sedangkan altenatif kebijakan yang menjadi prioritas adalah optimalisasi destinasi dan atraksi wisata yang sudah ada dengan bobot prioritas sebesar 35,5%.

The focus of this study is Policy and Strategy of Tourism Development in Belitung District. Tourism is supposed to increase the welfare of the local community. Tourism development strategy is obtained by using the SWOT approach, while the policy of tourism development is obtained by using the AHP approach. Data obtained from the interviews to the relevant stakeholders. SWOT results indicate that Weaknesses-Opportunity (WO) strategy is the main strategy that should be adopted by PEMDA of Belitung District. The results of the AHP calculations show that priority of tourism development strategy is the development of tourism destinations with a 43% . The greatest impediment is the instutional weaknesses. While alternative policy priority is to optimize the destinations and attractions that already exist with priority weight 35.5%.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T32161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Nadya Fionika
"Penelitian ini membahas strategi pengembangan pariwisata Kota Tanjungpinang. Tujuan penelitian ini menganalisis strategi pengembangan wisata Kota Tanjungpinang dan analisis scenario planning dalam mengembangkan pariwisata di Kota Tanjungpinang menjadi memiliki nilai jual tinggi dan meningkatkan kunjungan wisatawan secara signifikan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan post positivism. Hasil penelitian menyarankan Pemerintah Kota Tanjungpinang Perbaikan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana, memaksimalkan pelaksanaan kegiatan pariwisata yang dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, kolaboratif antara Organisasi Perangkat Daerah Lainnya dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang sehingga terintegrasi dalam mengembangkan pariwisata Kota Tanjungpinang, serta melakukan kerjasama dengan 2 (dua) wilayah lain (Bintan dan Batam) dalam memasarkan pariwisata. Dengan evaluasi strategi yang telah diterapkan dan membenahi strategi menjadi lebih baik lagi, diharapkan pariwisata Kota Tanjungpinang memiliki nilai jual tinggi meskipun pandemi Covid-19 masih terus berlangsung.

This study discusses the tourism development strategy of Tanjungpinang City. The purpose of this study is to analyze the tourism development strategy of Tanjungpinang City and analysis of scenario planning in developing tourism in Tanjungpinang City to have a high selling value and increase tourist visits significantly. This research is a qualitative research with post positivism approach. The results of the study suggest the Tanjungpinang City Government to improve and enchancement the quality of facilities and infrastructure, maximize the implementation of tourism activities that are carried out virtually by utilizing technological advances, collaboratively between Other Regional Apparatus Organizations with Department of Culture and Tourism so that they are integrated in developing Tanjungpinang City tourism, and carry out cooperation with 2 (two) other regions (Bintan and Batam) in marketing tourism. By evaluating the strategies that have been implemented and fixing the strategies to be even better, it is hoped that Tanjungpinang City tourism has a high selling value even though the Covid19 pandemic is still ongoing."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>