Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kesya Nathany
"Makalah ini bertujuan untuk mempelajari dampak dari perbedaan waktu terhadap ekspor barang dengan menggunakan data ekspor Amerika Serikat dari tahun 2000 hingga 2011. Saya menggunakan model gravitasi perdagangan internasional untuk mengamati pentingnya variabel waktu pada volume ekspor barang. Hasil yang saya dapat menjelaskan bahwa perbedaan waktu memiliki dampak negative pada volume ekspor Amerika Serikat dan koefisien dari dampak nya berkisar antara 3% hingga 5%. Dengan menambahkan variable perbedaan waktu berpengaruh terhadap penurunan koefisien jarak sebesar 15%.

This paper aims to study the impact of time difference on goods export using dataset of US export for year 2000 until 2011. We use gravity model to study the significance of time variable on export of goods. The result suggests that time difference has significant negative impact on US export and the coefficient of the impact is range between 3% and 5%. Adding time difference to the regression successfully reduces the coefficient of distance by 15%. Additionally, the results presented are robust to different dataset as discussed in robustness check."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hope, Wayne
"In this book Wayne Hope analyzes the double relation between time and global capitalism. In order to do this, he cross-relates four epistemes of time - epochality, time reckoning temporality and coevalness - with four materializations of time - hegemony, conflict, crisis and rupture. Using this framework allows Hope to argue that global capitalism is epochally distinctive, riven by conflicts, prone to recurring crises, and vulnerable to collective opposition. These critical insights are not easily thematized in a mediated world of real-time reflexivity, detemporalized presentism, and denials of coevalness associated with structural exclusions of the poor. However, the worldwide repercussions of the 2008 financial collapse and the resulting confluence of occupation movements, riots, protests, strike activity, and anti-austerity activism raises the prospect of a rupture within and beyond global capitalism"
New York: Palgrave Macmillan, 2016
304.237 HOP t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
O`Driscoll, Gerald P.
London ; New York: Routledge, 1996
330.157 ODR e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hafizh Ghifari Azizi
"Perdagangan internasional adalah salah satu faktor utama yang menentukan daya saing perekonomian suatu negara di tingkat internasional (Routledge et.al., 2012). Salah satu faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional adalah volatilitas nilai tukar (Auboin 2013). Bank Indonesia menerbitkan sebuah instrumen, yaitu Bilateral Currency Swap Agreement (BCSA), yang ditujukan untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap mitra dagang utama Indonesia guna meningkatkan total perdagangan internasional Indonesia. Penelitian ini menganalisis dampak BCSA pada perdagangan internasional Indonesia. Peneliti menggunakan data perdagangan internasional pada level HS-2 terhadap 20 mitra dagang utama Indonesia tahun 2006 – 2020. Dengan menganalisis data menggunakan pendekatan ppml, didapatkan hasil bahwa BCSA secara signifikan berhubungan negatif dengan total ekspor Indonesia dan berhubungan positif dengan total impornya. Akan tetapi, secara keseluruhan, variabel ini berkorelasi positif dengan total perdagangan internasional Indonesia.

International trade is one of the main factors that determine a country's economic competitiveness at the international level (Routledge et.al., 2012). One of the factors affecting international trade is exchange rate volatility (Auboin 2013). Bank Indonesia issued an instrument, The Bilateral Currency Swap Agreement (BCSA), which was aimed at maintaining the stability of the rupiah exchange rate against Indonesia's main trading partners to increase Indonesia's total international trade. This study analyzes the impact of BCSA on Indonesia's international trade. The researcher used international trade data at the HS-2 level for 20 of Indonesia's top trading partners in 2006 – 2020. By analyzing the data using the ppml approach, the result was that BCSA had a significantly negative relationship with Indonesia's total exports and a positive relationship with its total imports. However, overall, this variable is positively correlated with Indonesia's total international trade."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugraheni Dwi Utami
"This paper analyses the impact of Chinese import competition on deindustrialization measured by real value added and employment share in 61 developed and developing countries over 1970-2010 period. By employing quantile regression with instrumental variables to correct potential endogeneity bias, the results suggest that the main driver of deindustrialization in employment in developed countries is technological change. There is heterogeneous effect of China shock. In developed countries, the effect is destructive in term of both employment and real value added in the lower quantile of distribution, with the higher magnitude for the former. In the higher quantile, complementary effect outweighs detrimental impact. In developing countries, the negative effect of Chinas shock on real value-added rises as the increase in the proportion of manufacturing value-added in countries. The destructive effect on employment in developing countries seems to be harder after 1990 period.

Tesis ini menganalisis tentang dampak dari persaingan impor dari China terhadap deindustrialisasi yang diukur dari riil nilai tambah dan proporsi tenaga kerja dari 61 negara-negara maju dan berkembang di dunia. Dengan menggunakan quantile regression dengan instrumental variables untuk mengkoreksi endogeneity bias. Hasilnya menunjukkan bahwa deindustrialisasi tenaga kerja di negara-negara maju disebabkan utamanya karena perubahan teknologi. Dampak dari China shock di negara-negara maju sangat beragam, efek negatif di quantile yang lebih rendah lebih besar berdampak pada tenaga kerja dibandingkan dengan riil nilai tambah. Sedangkan di quantile yang lebih tinggi, efek positif melebihi efek negative. Di negara berkembang, efek negative dari persaingan impor dari China naik seiring kenaikan dari riil nilai tambah suatu negara. Dampak yang negative ini bahkan bertambah besar setelah tahun 1990-an."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banga
"Studi ini mengkaji pengaruh bebas visa terhadap perdagangan internasional, menggunakan data perdagangan Indonesia dengan 169 negara mitra dagang penerima bebas visa Indonesia dan 22 negara non-penerima periode 2015 – 2019. Penelitian ini menemukan bahwa pada tahap estimasi dasar, bebas visa berpengaruh positif terhadap ekspor dan negatif terhadap impor. Namun pengaruh tersebut tidak signifikan, dan tidak bersifat “one size fits all”. Pengaruh bebas visa lebih bervariasi ketika dilakukan disagregasi data negara penerima bebas visa berdasarkan kelompok kawasan; tingkat pembangunan; dan tingkat pendapatan. Pengaruh positif signifikan terhadap ekspor dihasilkan oleh bebas visa yang diterima kawasan Amerika, dan pengaruh signifikan negatif terhadap ekspor dihasilkan oleh bebas visa yang kawasan Ocenia. Adapun kawasan Amerika merupakan salah satu prioritas penerima bebas visa Indonesia, kawasan yang paling banyak memberikan bebas visa kepada Indonesia setelah kawasan Asia. Sementara Oceania merupakan kawasan yang paling restricted dalam hal bebas visa baik unilateral maupun resiprokal dengan Indonesia.

This study examines the effect of visa exemption on international trade, by using Indonesia's international trading data 2015 – 2019 with 169 countries recipient of Indonesian visa exemption and 22 non-recipient countries year 2015 - 2019. This study finds that on basic estimation visa exemption has positive effect on exports and a negative trend towards imports. However, the effect is not significant, and not “one size fits all”. The effect of visa-exemption is varied when the data is disaggregated into groups of visa recipients based on region; development level; and income level. A significant positive effect on exports is generated by visa exemption for American region, and a significant negative effect on exports is generated by visa exemption for Oceania region. American region is one of the priority recipients of visa exemption to Indonesia, and the second rank region providing visa exemption to Indonesian passport. Meanwhile, Oceania is the most restricted area in terms of visa exemption, both unilaterally and reciprocally with Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andoni Fornio Barusman
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisa dampak dari keterbukaan perdagangan terhadap
ketimpangan pendapatan di Amerika Serikat. Menggunakan data time series dalam
periode antara tahun 1970 sampai dengan tahun 2014, studi ini menemukan bahwa
perdagangan internasional meningkatkan ketimpangan pendapatan. Ditemukan
juga bahwa kenaikan volume perdagangan dapat dikaitkan dengan kenaikan
kesenjangan pendapatan dikarenakan lebih banyaknya pendapatan mengalir ke
kelompok 10% orang terkaya di Amerika Serikat. Saat menjabarkan perdagangan
internasional menjadi sektor export dan sektor import, ditemukan bahwa kedua
sektor memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ketimpangan pendapatan
yang diukur menggunakan GINI. Namun, ditemukan bahwa hanya sektor import
yang memberikan kontribusi terhadap kenaikan bagian pendapatan untuk
kelompok 10% besar. Studi ini juga menemukan bahwa tidak ada efek yang berarti
dari arus masuk FDI terhadap ketimpangan pendapatan di Amerika Serikat.

ABSTRACT
This thesis analyzes the impact of openness to trade on the level of income
inequality in the US. Using time series data of periods between 1970 and 2014, this
study found that trade increases income inequality. It is also found that an increase
in trade volume leads to a wider income gap as more income goes to the top 10%
wealthiest people in the US. When elaborating trade into export side and import
side, it is found that both of them significantly contribute to a higher income
inequality when it is measured by GINI. However, it is only the import side that
contributes to the increase in the income share of the top 10%. This study also
found that there is a negligible effect of FDI inflow on income inequality in the US."
2016
S63843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhiny Adyaharjanti
"Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang cukup berkembang di Indonesia. Salah satu perkembangan sektor pariwisata ditunjukkan melalui pertumbuhan PDB Pariwisata Indonesia. Pertumbuhan PDB pariwisata Indonesia cukup signifikan hingga pada tahun 2016, sektor pariwisata menjadi sektor penyumbang PDB Nasional terbesar kedua setelah sektor migas. Salah satu penyebab tumbuhnya PDB Pariwisata ini adalah karena peningkatan pengeluaran wisatawan mancanegara di Indonesia. Secara tidak langsung peningkatan pengeluaran wisatawan mancanegara berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pengeluaran wisatawan mancanegara terhadap perekonomian Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis input-output dengan pengembangan model Miyazawa. Pengembangan dilakukan dengan membagi sektor rumah tangga menjadi sepuluh kelompok menurut pendapatannya. Kesimpulan penelitian ini adalah pengeluaran wisatawan mancanegara di Indonesia berpotensi mengurangi kemiskinan dan memperbesar ketimpangan secara bersamaan. Hal tersebut dirasakan bagi seluruh kelompok rumah tangga, baik kota maupun desa.

Tourism sector is being one of the most developed sector in Indonesia. The development of tourism can be seen through the growth of tourism GDP in Indonesia. The growth og tourism GDP in Indonesia has been significantly increased since 2016, tourism is assumed to be the second largest contributor of national GDP after oil and gas. One ogf the reason for the significant increase in tourism is the increasing number of total international tourists expenses in Indonesia. Indirectly, it impacts to the Indonesian economic. Thus, this research aims to analyse the impact of international tourists expenses to the Indonesian economic. This research used input output analysis method with Miyazawa model development. The development was done by dividing the household into groups according to their income. The conclusion of this research is tourist expenditures in Indonesia has the potential to reduce poverty and increase inequality simultaneously. It is felt by the whole household groups, both urban and rural household."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arimansyah
"Tesis ini menganalisis mengenai Singapore Convention on Mediation yang merupakan solusi bagi beberapa pihak yang tidak memilih penyelesaian sengketa perdagangan internasional melalui mediasi karena tidak memiliki kekuatan legitimasi internasional. Konvensi ini diterbitkan oleh UNCITRAL pada tanggal 7 Agustus 2019 dan secara resmi diberlakukan terhitung tanggal 12 September 2020. Dalam perkembangannya, konvensi ini semakin diminati dalam upaya sebagai alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang sampai saat ini masih belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan untuk menyelesaikan sengketa secara cepat, sederhana, dan biaya ringan. Mengingat konvensi ini baru saja disepakati dan belum diterapkan secara efektif oleh negara-negara lain, dan untuk itu, dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pertimbangan-pertimbangan Indonesia dalam menentukan sikap keikutsertaan dalam konvensi ini sebagai solusi penyelesaian sengketa yang efektif dan efisien. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif. Singapore Convention on Mediation adalah salah satu upaya untuk meningkatkan Ease of Doing Business (EODB) di Indonesia, namun tetap harus mempertimbangkan apakah proses aksesi dibutuhkan oleh negara Indonesia, atau merupakan kepentingan negara lain untuk memudahkan proses eksekusi dari kesepakatan hasil mediasi yang dilakukan di luar negara Indonesia.

This thesis discusses the Singapore Convention on Mediation which is a solution for some parties who do not choose to settle international trade disputes through mediation because they do not have the power of international legitimacy. This convention was published by UNCITRAL on 7 August 2019 and officially entered into force on 12 September 2020. In its development, this convention is increasingly in demand as an alternative to out-of-court dispute resolution which until now has not fully accommodated the need to resolve disputes quickly, simple, and low cost. Considering that this convention has just been agreed upon and has not been effectively implemented by other countries, and for that, this research will discuss Indonesia's considerations in determining its participation in this convention as an effective and efficient dispute resolution solution. The research method used is normative juridical research. The Singapore Convention on Mediation is one of the efforts to increase the Ease of Doing Business (EODB) in Indonesia, but still has to consider whether the accession process is required by the Indonesian state, or is in the interest of other countries to facilitate the execution process of the mediation result agreement conducted outside the Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irhamna
"Penelitian ini menganalisis respons kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Bangladesh dalam menanggulangi dampak dari liberalisasi perdagangan tekstil terhadap pekerja perempuan pada tahun 2010 hingga 2015. Penelitian ini menggunakan perspektif gendered political economy oleh Mengesha 2008 . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data sekunder. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa dua negara memiliki respons kebijakan yang berbeda dalam menanggulangi dampak liberalisasi perdagangan tekstil terhadap pekerja perempuan. Pemerintah Indonesia cenderung memberikan respons kebijakan yang bertujuan untuk memberdayakan pekerja melalui Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Sementara itu, Pemerintah Bangladesh memberikan respons kebijakan berupa ekspansi dan perluasan dari Kawasan Pengolahan Ekspor Export Processing Zone/EPZ.

This article examines the policy responses from the government of Indonesia and Bangladesh to address the impact of liberalization in textiles and clothing towards women workers from 2010 to 2015. Using the gendered political economy perspective by Mengesha 2008, this article is aimed to answer the research question How the two countries deliver their policy responses to overcome the impact of trade liberalization in textiles and clothing on women workers between 2010 2015 This study used a qualitative method with secondary data. The findings of this study suggest that the two countries reacted differently to address the impact of trade liberalization. The Indonesian government tends to response the changes byempowering the women workers through Government Regulation No.78 Year 2015 on Remuneration. On the other hand, The Bangladesh government tends to respond the changes by expanding their industries using the Export Processing Zones EPZs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>