Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222611 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faizah
"Chatbot saat ini sedang ramai diperbincangkan. Chatbot dinilai mampu membantu perusahaan untuk melayani pengguna dengan dukungan teknologi artificial intelligence (AI). Salah satu perusahaan yang sudah memanfaatkan chatbot adalah bank. Bank memanfaatkan chatbot sebagai kanal tambahan untuk melayani kebutuhan nasabah. Beberapa bank di Indonesia yang mengimplementasikan chatbot di antaranya BNI, BSI, BCA, Mandiri, BRI, Bank Mega, Danamon, dan Jenius. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keinginan masyarakat Indonesia untuk menggunakan chatbot perbankan. Dalam penelitian ini diteliti faktor-faktor tingkat penilaian masyarakat dari segi kegunaan (utilitarian value) dan kesenangan (hedonic value) dalam penggunaan chatbot perbankan dengan teori perceived value. Penelitian ini juga memperhatikan aspek gender dan usia dalam menilai pengaruh keinginan pengguna untuk menggunakan chatbot perbankan. Penelitian ini dilakukan dengan metode PLS-SEM sebagai penelitian kuantitatif. Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 500 data yang 49 diantaranya tidak valid. Setelah penelitian kuantitatif, dilakukan pula pendekatan kualitatif dengan mewawancarai 10 narasumber. Analisis data kualitatif menggunakan metode content analysis. Berdasarkan analisis tersebut, faktor-faktor relative advantage yang memengaruhi utilitarian value antara lain informativeness, convenience, perceived intelligence, dan responsiveness. Faktor yang memengaruhi hedonic value antara lain convenience, anthropomorphism, perceived intelligence, dan interactivity. Kemudian, utilitarian value dan hedonic value sama-sama memengaruhi intensi pengguna untuk menggunakan chatbot perbankan. Sementara itu, hubungan yang berbeda secara signifikan pada multigroup analysis berdasarkan gender adalah convenience terhadap utilitarian value dan hedonic value terhadap intensi pengguna menggunakan chatbot perbankan. Selanjutnya, pada multigroup berdasarkan usia, hubungan yang berbeda secara signifikan adalah informativeness terhadap hedonic value. Penelitian ini memberikan implikasi teoretis kepada penelitian selanjutnya dan implikasi praktis kepada pihak bank dan pengembang chatbot perbankan.

Chatbots are currently being widely discussed. Chatbots are considered capable of helping companies serve users with the support of artificial intelligence (AI). One company that has used chatbots is a bank. Banks use chatbots as an additional channel to serve customer needs. Some banks in Indonesia that have implemented chatbots are BNI, BSI, BCA, Mandiri, BRI, Bank Mega, Danamon, and Jenius. This research is conducted to analyze the factors that influence people’s intentions to use banking chatbots in Indonesia. This research examines the factors of public perception in terms of utility (utilitarian value) and enjoyment (hedonic value) in the use of banking chatbots using perceived value theory. This research also pays attention to gender and age aspects in assessing the influence of users' intentions to use banking chatbots. This research was conducted using PLS-SEM as a quantitative study and 500 data were collected, 49 of which were invalid. Subsequently, a qualitative approach was conducted by interviewing 10 respondents. Qualitative data analysis was performed using the content analysis method. Based on that analysis, the relative advantage factors that influence utilitarian value include informativeness, convenience, perceived intelligence, and responsiveness. The relative advantage factors that affect hedonic value include convenience, anthropomorphism, perceived intelligence, and interactivity. Then, utilitarian and hedonic values both influence user intentions to use banking chatbots. Meanwhile, the relationship that differs significantly in the multigroup analysis based on gender is convenience to utilitarian values and hedonic values to intention to adopt banking chatbots. Furthermore, in multigroup based on age, informativeness to hedonic values is the relationship that differs significantly. This research provides theoretical implications for further research and practical implications for banks and banking chatbot developers."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khotimah
"Chatbot saat ini sedang ramai diperbincangkan. Chatbot dinilai mampu membantu perusahaan untuk melayani pengguna dengan dukungan teknologi artificial intelligence (AI). Salah satu perusahaan yang sudah memanfaatkan chatbot adalah bank. Bank memanfaatkan chatbot sebagai kanal tambahan untuk melayani kebutuhan nasabah. Beberapa bank di Indonesia yang mengimplementasikan chatbot di antaranya BNI, BSI, BCA, Mandiri, BRI, Bank Mega, Danamon, dan Jenius. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keinginan masyarakat Indonesia untuk menggunakan chatbot perbankan. Dalam penelitian ini diteliti faktor-faktor tingkat penilaian masyarakat dari segi kegunaan (utilitarian value) dan kesenangan (hedonic value) dalam penggunaan chatbot perbankan dengan teori perceived value. Penelitian ini juga memperhatikan aspek gender dan usia dalam menilai pengaruh keinginan pengguna untuk menggunakan chatbot perbankan. Penelitian ini dilakukan dengan metode PLS-SEM sebagai penelitian kuantitatif. Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 500 data yang 49 diantaranya tidak valid. Setelah penelitian kuantitatif, dilakukan pula pendekatan kualitatif dengan mewawancarai 10 narasumber. Analisis data kualitatif menggunakan metode content analysis. Berdasarkan analisis tersebut, faktor-faktor relative advantage yang memengaruhi utilitarian value antara lain informativeness, convenience, perceived intelligence, dan responsiveness. Faktor yang memengaruhi hedonic value antara lain convenience, anthropomorphism, perceived intelligence, dan interactivity. Kemudian, utilitarian value dan hedonic value sama-sama memengaruhi intensi pengguna untuk menggunakan chatbot perbankan. Sementara itu, hubungan yang berbeda secara signifikan pada multigroup analysis berdasarkan gender adalah convenience terhadap utilitarian value dan hedonic value terhadap intensi pengguna menggunakan chatbot perbankan. Selanjutnya, pada multigroup berdasarkan usia, hubungan yang berbeda secara signifikan adalah informativeness terhadap hedonic value. Penelitian ini memberikan implikasi teoretis kepada penelitian selanjutnya dan implikasi praktis kepada pihak bank dan pengembang chatbot perbankan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Triyana
"Chatbot merupakan salah satu aplikasi berupa sarana yang dapat mengoptimalkan distribusi layanan kepada pelanggan dengan meminimalkan komunikasi dengan agen manusia langsung di tingkat pertama. Percakapan chatbot dapat diterapkan melalui teks atau text-to-speech atau suara. Pertumbuhan pasar itu sendiri meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk mempertimbangkan platform chatbot terbaik menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dikombinasikan dengan metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk pasar di Indonesia. Dengan demikian, pasar dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan mencapai kepuasan pelanggan dengan pengiriman layanan responsif yang didukung oleh platform chatbot terpilih.

A chatbot is one of applications which can optimize service distribution to the customer by minimizing the communication with live human agents in the first level. Chatbot’s conversation could be applied via text or text-to-speech or voice. The marketplace growth itself is mounting in past years. The main purpose of this paper is to consider the best chatbot platform using Analytic Hierarchy Process (AHP) combined with Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methods for the marketplace in Indonesia. Thus, the marketplace could gain a competitive advantage and achieve customer satisfaction with responsive service delivery supported by a selected chatbot platform."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Husna Nur Adilah
"Generative Artificial Intelligence (GAI) telah memegang penting dalam berbagai bidang, termasuk sebagai alat bantu pemrograman di Indonesia. Namun, penelitian mengenai adopsi GAI sebagai alat bantu pemrograman masih terbatas. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang memengaruhi niat karyawan di Indonesia untuk mengadopsi GAI dalam pemrograman, dengan fokus pada kualitas output kode dan kualitas sistem yang memengaruhi persepsi kegunaan serta kemudahan penggunaan GAI. Penelitian menggunakan metode PLS-SEM dalam analisis kuantitatif dengan 497 data valid, serta analisis kualitatif melalui wawancara 10 narasumber. Hasilnya menunjukkan bahwa persepsi kegunaan dipengaruhi oleh faktor presentation, structure, interactivity, responsiveness, understandability, assurance, dan reliability, sementara persepsi kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh presentation, structure, responsiveness, assurance, dan reliability. Kedua persepsi ini memengaruhi niat adopsi GAI untuk pemrograman. Penelitian juga meneliti hubungan ini berdasarkan gender dan usia melalui analisis multigrup. Hasilnya memberikan saran bagi pengembang GAI untuk meningkatkan kualitas kode output dan sistem, yang terbukti memengaruhi persepsi pengguna tentang kegunaan dan kemudahan penggunaan GAI

Generative Artificial Intelligence (GAI) has become significant in various fields, including as a programming aid in Indonesia. However, research on the adoption of GAI as a programming tool remains limited. This study aims to analyze the factors influencing employees in Indonesia to adopt GAI for programming, focusing on output code quality and system quality, which affect the perceived usefulness and ease of use of GAI. The study employs the PLS-SEM method for quantitative analysis with 497 valid data points and qualitative analysis through interviews with 10 informants. The results indicate that perceived usefulness is influenced by factors such as presentation, structure, interactivity, responsiveness, understandability, assurance, and reliability, while perceived ease of use is influenced by presentation, structure, responsiveness, assurance, and reliability. Both perceptions affect the intention to adopt GAI for programming. The study also examines these relationships based on gender and age using multigroup analysis. The findings provide practical suggestions for GAI developers to enhance the quality of output code and system, which significantly influence users' perceptions of the usefulness and ease of use of GAI."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikriaffan Fadlil
"Generative Artificial Intelligence (GAI) telah memegang penting dalam berbagai bidang, termasuk sebagai alat bantu pemrograman di Indonesia. Namun, penelitian mengenai adopsi GAI sebagai alat bantu pemrograman masih terbatas. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang memengaruhi niat karyawan di Indonesia untuk mengadopsi GAI dalam pemrograman, dengan fokus pada kualitas output kode dan kualitas sistem yang memengaruhi persepsi kegunaan serta kemudahan penggunaan GAI. Penelitian menggunakan metode PLS-SEM dalam analisis kuantitatif dengan 497 data valid, serta analisis kualitatif melalui wawancara 10 narasumber. Hasilnya menunjukkan bahwa persepsi kegunaan dipengaruhi oleh faktor presentation, structure, interactivity, responsiveness, understandability, assurance, dan reliability, sementara persepsi kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh presentation, structure, responsiveness, assurance, dan reliability. Kedua persepsi ini memengaruhi niat adopsi GAI untuk pemrograman. Penelitian juga meneliti hubungan ini berdasarkan gender dan usia melalui analisis multigrup. Hasilnya memberikan saran bagi pengembang GAI untuk meningkatkan kualitas kode output dan sistem, yang terbukti memengaruhi persepsi pengguna tentang kegunaan dan kemudahan penggunaan GAI

Generative Artificial Intelligence (GAI) has become significant in various fields, including as a programming aid in Indonesia. However, research on the adoption of GAI as a programming tool remains limited. This study aims to analyze the factors influencing employees in Indonesia to adopt GAI for programming, focusing on output code quality and system quality, which affect the perceived usefulness and ease of use of GAI. The study employs the PLS-SEM method for quantitative analysis with 497 valid data points and qualitative analysis through interviews with 10 informants. The results indicate that perceived usefulness is influenced by factors such as presentation, structure, interactivity, responsiveness, understandability, assurance, and reliability, while perceived ease of use is influenced by presentation, structure, responsiveness, assurance, and reliability. Both perceptions affect the intention to adopt GAI for programming. The study also examines these relationships based on gender and age using multigroup analysis. The findings provide practical suggestions for GAI developers to enhance the quality of output code and system, which significantly influence users' perceptions of the usefulness and ease of use of GAI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Suci Azzahra
"Riset kuantitatif yang bersifat deskriptif ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi intensi perilaku Generasi X dan Z di Indonesia untuk terus menggunakan layanan mobile banking (continuous use) melalui tinjauan pola penggunaan mobile banking saat ini di kalangan masyarakat Indonesia yang lahir pada tahun 1965-1980 sebagai Generasi X dan 1997-2005 sebagai Generasi Z melalui penyebaran kuesioner. Temuan penelitian ini dapat bermanfaat bagi bank dan institusi yang menyediakan layanan mobile banking untuk lebih memahami faktor-faktor di balik intensi perilaku pengguna dalam rentang usia tertentu (Generasi X dan Z); meliputi manfaat yang dirasakan (perceived usefulness), persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), norma subjektif (subjective norms), dan risiko COVID-19 (perceived COVID-19 risk). Data dikumpulkan dari 199 responden yang kemudian dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares: Structural Equation Modeling (PLS-SEM) melalui software SmartPLS. Berdasarkan temuan dari riset ini, dapat disimpulkan bahwa seluruh faktor memiliki pengaruh langsung terhadap intensi berperilaku untuk terus menggunakan mobile banking, di mana perbedaan yang signifikan antara hasil dari dua generasi hanya ditunjukkan oleh dampak positif subjective norms terhadap behavioral intentions dari Gen X yang tidak selaras dengan hasil dari Gen Z yang negatif. Pada hubungan subjective norms dan behavioral intentions secara keseluruhan pun tidak ditemukan efek mediasi perceived usefulness. Bank dan institusi yang menyediakan layanan mobile banking dapat memanfaatkan faktor-faktor yang terbukti berpengaruh positif terhadap intensi kedua generasi untuk terus menggunakan mobile banking.

This quantitative descriptive study aims to analyze the factors that influence the behavioral intention of “Generation X and Z” of Indonesia in continuously using mobile banking services by reviewing current patterns of continuous mobile banking use among Indonesians born among 1965-1980 (Gen X) and 1997-2005 (Gen Z) through distribution of questionnaires. The findings of this research allow companies within the fintech industry providing mobile banking services to better understand the factors behind the users’ behavioral intention within a certain age range; these factors include perceived usefulness, perceived ease of use, subjective norms, and perceived risks of COVID-19. Data is collected from 199 respondents which is then analyzed using Partial Least Squares: Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method through SmartPLS tool. According to the findings of the research, it is concluded that all factors have a direct influence on behavioral intentions to continuously use mobile banking, yet the result differs only in the area in which subjective norms have a significant positive relationship on behavioral intentions as perceived by Gen X, while it does not appear so for Gen Z. Subjective norms also have no positive impact on the mediator perceived usefulness for both generation, thus, the mediation effect of perceived usefulness between subjective norms and behavioral intentions is not supported by data. Mobile banking providers may take advantages of these factors that are proven to have positive influence on both generations’ intentions to continuously use mobile banking, especially considering that most of the impacts of these factors (subjective norms excluded) are of a similar extent as perceived by both generations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Raihan Saviero Danniswara
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi intensi untuk menggunakan bank digital syariah pada generasi Z di Indonesia dengan menggunakan Technology Acceptance Model. Sampel yang digunakan yaitu penduduk Indonesia beragama Islam yang termasuk dalam generasi Z dan belum pernah menggunakan bank digital syariah. Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 196 responden yang kemudian diolah dengan metode structural equation model-partial least square (SEM-PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa attitude dan features memiliki peran penting terhadap intensi untuk menggunakan bank digital syariah dan attitude memediasi hubungan antara perceived usefulness, perceived ease of use, dan trust dengan intensi untuk menggunakan bank digital syariah.

This study aims to analyse factors that influence intention to use Islamic digital banks in generation Z in Indonesia using the Technology Acceptance Model. The sample used is Indonesian Muslims who belong to generation Z and have never used Islamic digital banks. The data collected were 196 respondents processed using structural equation model-partial least square (SEM-PLS) method. The results of this study indicate that attitude and features have an important role in the intention to use Islamic digital banks and attitude mediates the relationship between perceived usefulness, perceived ease of use, and trust towards intention to use Islamic digital banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulil Amri Kamili
"Perkembangan teknologi mengakibatkan munculnya satu tren terbaru dalam dunia perbankan, yakni digital banking. Salah satu model pemanfaatan digital banking adalah dengan menggunakan channel mobile, atau dikenal dengan mobile banking. Definisi mobile banking pada penelitian ini adalah layanan atau aplikasi perbankan berbasis perangkat mobile untuk menjalankan berbagai transaksi finansial. Saat ini, mobile banking telah banyak ditawarkan oleh perbankan di Indonesia sebagai salah satu layanan perbankan mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi nasabah perbankan Indonesia dalam menerima layanan mobile banking. Model penelitian dirancang dengan menggunakan beberapa teori penerimaan, yakni Technology Acceptance Model TAM, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT, Internet Banking Usage Model IBUM dan DeLone and McLean Information System Success Model, serta beberapa penelitian sebelumnya yang relevan.
Metode pengolahan data dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Modeling SEM menggunakan bantuan perangkat lunak AMOS v22 sebagai. Proses pengumpulan data memperoleh responden penelitian sebanyak 441 responden, dimana data yang valid sebanyak 440 data. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, terdapat empat faktor yang secara memengaruhi niat untuk menggunakan mobile banking. Keempat faktor tersebut adalah perceived risk, compatibility, perceived usefulness dan service quality.

The development of technology resulting in a new trend in the banking industry, digital banking. One way to utilize digital banking is by using the mobile channel, known as mobile banking. The definition of mobile banking in this research is a mobile based banking application or service that enable any financial transaction through it. Nowadays, a lot of Indonesian bank already provide mobile banking as one of their banking service.
This research purpose is to analyse the factors that influencing Indonesian banking customer to accept mobile banking service. Research model are built from several acceptance theories, the theories are Technology Acceptance Model TAM, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT, Internet Banking Usage Model IBUM dan DeLone and McLean Information System Success Model, also by adding the past relevant researchs.
The data processing method are conducted by using Structural Equation Modeling approach with AMOS v22 software as its tool. The data collecting process successfully collected data from 441 respondents, with the total of valid data are 400 datas. According to the result of data processing and analysis, there are four factors that influence the intention to use. The factors are perceived risk, compatibility, perceived usefulness and service quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Aulia Putri
"Kegiatan jual-beli saat ini telah banyak dilakukan secara digital atau disebut kegiatan e-commerce. Perkembangan teknologi beserta kemudahan yang diberikan menjadi alasan dari banyaknya kegiatan e-commerce yang terjadi saat ini. Kegiatan e-commerce saat ini pun telah berkembang menjadi bentuk kegiatan e-commerce lainnya, yaitu social commerce. Kegiatan social commerce saat ini juga telah berkembang menjadi berbagai macam bentuk, salah satunya adalah kegiatan community group buying berbasis chat. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan kegiatan social commerce dengan fokus berupa kegiatan community group buying berbasis chat (chat-based community group buying). Aplikasi media sosial berbasis chat yang menjadi fokus utama penelitian ini adalah aplikasi LINE. Aplikasi LINE dipilih karena kondisi nyata kegiatan chat-based community group buying saat ini sudah dilakukan menggunakan aplikasi LINE beserta dengan pertimbangan lainnya terkait dengan potensi LINE sebagai media sosial berbasis chat yang mampu mengakomodasi kegiatan social commerce berupa chat-based community group buying. Penelitian ini menggunakan pendekatan user-centered design dan menghasilkan rancangan desain prototipe mobile social commerce pada aplikasi LINE yang dapat memfasilitasi chat-based community group buying. Sebanyak total 10 fitur utama dihasilkan berdasarkan riset kebutuhan pengguna, baik dari hasil analisis survei maupun wawancara. Rancangan desain kemudian dievaluasi menggunakan metode usability testing, wawancara kontekstual, kuesioner System Usability Scale (SUS), dan heuristic evaluation. Evaluasi dengan usability testing menghasilkan completion rate untuk mayoritas task sebesar 100%, serta satu task bernilai 33,33% sedangkan sedikit task yang bernilai 66,67%. Sementara itu, rata-rata skor System Usability Scale yang didapatkan dari seluruh partisipan adalah 77,6 atau grade B+. Berdasarkan analisis terhadap hasil evaluasi dari wawancara kontekstual dan heuristic evaluation, didapatkan sebanyak enam label solusi perbaikan dan tujuh label saran perbaikan.

Many buying and selling activities are currently carried out digitally or are called e-commerce activities. Technological developments with the convenience provided are the reasons for the many e-commerce activities that are happening now. Current e-commerce activities have developed into other forms of e-commerce activities, namely social commerce. Nowadays, social commerce activities have also evolved into various forms of activity, one of which is chat-based community group buying activity. This research aims to develop social commerce activities with a focus on chat-based community group buying activities. The chat-based social media application that is the main focus of this research is the LINE application. The LINE application is selected because of the reality of chat-based community group buying activities currently done using the LINE application with other considerations related to LINE's potential as a chat-based social media capable of accommodating social commerce activities in the form of chat-based community group buying. This research uses a user-centered design approach and produces a mobile social commerce prototype design for the LINE application that can facilitate chat-based community group buying. A total of 10 main features were generated based on research on user needs, both from the results of survey analysis and interviews. Then, the designs are evaluated using the usability testing method, contextual interviews, the System Usability Scale questionnaire, and heuristic evaluation. Evaluation with usability testing produces a completion rate for the majority of tasks of 100% with for one task of 33,33%, and for minority tasks of 66.67%. Meanwhile, the average System Usability Scale score obtained from all participants was 77.6, or grade B+. Based on an analysis of the evaluation results from contextual interviews and heuristic evaluations, there are six improvement solution labels and seven improvement suggestion labels."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti Rizkika
"Tulisan ini menganalisis mitigasi atas risiko yang mungkin timbul terhadap pemanfaatan Artificial Intelligence dalam sistem pendeteksi fraud yang digunakan pada perbankan. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal. Artificial Intelligence adalah suatu sistem komputer yang dapat melakukan pekerjaan dan berpikir layaknya kecerdasan manusia. Peluang besar AI untuk mempermudah proses bisnis, operasional, dan layanan bank memungkinkannya digunakan dalam sistem pendeteksi fraud karena kemampuannya untuk mengolah data yang kompleks dapat membantu meningkatkan pengendalian internal bank dalam penguatan pilar preventif. Karena potensinya yang besar, Perbankan mulai mengimplementasikan AI untuk mendeteksi fraud. Namun pemanfaatan AI dalam mendeteksi fraud tidak terlepas dari risiko hukum antara lain pertanggungjawaban hukum apabila AI melakukan pelanggaran hukum, pelanggaran keamanan privasi dan data pribadi, serta ancaman kejahatan siber. Risiko- risiko tersebut harus dipahami bank sebagai pengguna mengingat pemanfaatan AI yang masif belum di dukung dengan regulasi yang memadai, sehingga perlunya dilakukan mitigasi terhadap risiko-risiko tersebut. Oleh karena itu, menjadi perhatian pemerintah untuk segera menyusunnya dalam kebijakan khusus. Selain itu, Bank perlu melakukan mitigasi risiko antara lain penguatan kebijakan internal dan penguatan sistem internal.

This paper analyzes the mitigation of risk that may arise from the use of Artificial Intelligence in fraud detection systems used in banking. This paper employs doctrinal research methods. Artificial Intelligence is a computer system that can do work and think like human intelligence. AI's great opportunity to simplify business processes, operations and bank services allows it to be used in fraud detection systems because its ability to process complex data that can help improve bank internal controls in strengthening the preventive pillar. Because of its great potential, banks are starting to implement AI to detect fraud. However, the use of AI in detecting fraud cannot be separated from legal risks, including legal liability if AI violates the law, breaches the security of privacy and personal data, as well as the threat of cyber crime. Banks as users must understand these risks considering that the massive use of AI is not yet supported by adequate regulations, so it is necessary to mitigate these risks. Therefore, it is a matter of concern for the government to immediately formulate it in a special policy. In addition, the Bank needs to mitigate risks, including strengthening internal policies and strengthening internal systems."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>