Ditemukan 177209 dokumen yang sesuai dengan query
Ermawati Uki
"Dispnea, batuk, demam, tersedak dan peningkatan frekuensi pernapasan merupakan beberapa tanda pneumonia yang menyebabkan terjadinya distres pernapasan pada anak yang dihospitalisasi sehingga memerlukan manajemen yang akurat agar anak tidak jatuh ke dalam kondisi gagal napas. Tujuan dari karya ilmiah akhir ini adalah untuk memberikan gambaran aplikasi teori comfort Kolcaba pada asuhan keperawatan melalui pemberian positioning (posisi semi pronasi dan semi recumbent) untuk memperbaiki saturasi oksigen dan laju pernapasan pada anak pneumonia dengan masalah gangguan pernapasan. Teori comfort Kolcaba mampu memberikan manfaat secara holistik dan memberikan panduan bagi perawat dalam melakukan pengkajian secara sistematis. Penerapan pemberian posisi semi pronasi dan semi recumbent sebagai salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan dapat memberikan rasa nyaman dan terbukti meningkatkan saturasi oksigen dan menurunkan laju pernapasan. Penerapan teori Kolcaba dan pemberian posisi semi pronasi dan semi recumbent diharapkan dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan anak pneumonia dengan gangguan pernapasan.
Dyspnea, cough, fever, choking and increased respiratory rate are some of the signs of pneumonia which cause respiratory distress in hospitalized children, requiring accurate management so that the child does not fall into a state of respiratory failure. The purpose of this final scientific work is to provide an overview of the application of Kolcaba's comfort theory to nursing care through positioning (semi-pronated and semi-recumbent positions) to improve oxygen saturation and respiratory rate in children with pneumonia with respiratory problems. Kolcaba's comfort theory is able to provide benefits holistically and provide guidance for nurses in carrying out systematic assessments. The application of semi-pronation and semi-recumbent positions as an intervention in nursing care can provide a sense of comfort and is proven to increase oxygen saturation and reduce respiratory rate. It is hoped that the application of Kolcaba's theory and the provision of semi-pronate and semi-recumbent positions can be applied in the nursing care of children with pneumonia with respiratory problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rahmitha Sari
"Pneumonia dan penyakit infeksi pernapasan merupakan penyebab terbesar gangguan oksigenasi pada anak bahkan pada kasus berat memerlukan bantuan alat napas seperti ventilator. Penggunaan ventilator meningkatkan risiko infeksi VAP
(Ventilator Associated Pneumonia) yang mengakibatkan masa rawatan dua kali lebih lama, meningkatkan morbiditas serta mortalitas. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan oksigenasi dengan pendekatan Teori
Comfort Kolcaba sekaligus mengembangkan protokol
bundle VAP. Terdapat lima kasus anak yang mengalami gangguan oksigenasi dan diberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan teori kenyamanan Kolcaba yang berfokus pada pencegahan VAP. Aplikasi teori Kolcaba terbukti efektif memberikan kenyamanan anak sekaligus mengurangi risiko kejadian VAP.
Pneumonia and respiratory infections are the biggest causes of oxygenation caused in children, even in severe cases requiring the help of breathing devices such as ventilators. The use of a ventilator increases the risk of VAP (Ventilator Associated Pneumonia) infection which results in a longer treatment period, increasing morbidity and mortality. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview of nursing care for children with oxygenation disorders using the Kolcaba Comfort Theory approach while developing the VAP bundle protocol. There were five cases of children who experienced oxygenation disorders and were given nursing care through the Kolcaba comfort theory approach that focused on preventing VAP. The application of Kolcaba theory has proven to be effective in providing child comfort while reducing the risk of VAP events."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universiats Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Marleny Susanthy
"Penyakit ginjal kronik masih menjadi masalah kesehatan utama diseluruh dunia. Kondisi tersebut terjadi dikarenakan orangtua membawa anaknya ke rumah sakit dalam keadaan sudah darurat. Krisis hipertensi, anemia, dan kejang merupakan tanda kegawatdaruratan yang apabila tidak segera ditangani dalam waktu yang cepat dan tepat dapat menyebabkan kematian. Namun kondisi unit gawat darurat menyebabkan stress dan kecemasan pada anak, yang menyebabkan ketidaknyamanan. Tujuan penelitian ini memberikan gambaran aplikasi Teori Kenyamanan Kolcaba dalam asuhan keperawatan anak dengan masalah disfungsi ginjal yang mengalami kecemasan. Aplikasi Teori Kenyamanan memperhatikan empat konteks kenyamanan yaitu kenyamanan fisik, psikospritual, sosiokultural, dan lingkungan. Intervesi keperawatan yang dilakukan berdasarkan evidence-based nursing practice adalah bermain terapeutik pop-it untuk menurunkan tingkat kecemasan anak. Desain yang digunakan quasi eksperimental, two group pretest-posttest with control group design dengan melibatkan 68 anak diambil menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bermain terapeutik pop-it terbukti efekti menurunkan kecemasan anak saat berada di UGD (p=0,001; α= 0.05).
Chronic kidney disease is still a major health problem worldwide. This condition occurs because parents take their children to the hospital in an emergency. Hypertensive crises, anemia, and seizures are signs of emergencies that if not treated immediately in a fast and appropriate time can cause death. But the condition of the emergency department causes stress and anxiety in children, which causes discomfort. The purpose of this study provides an overview of the application of Kolcaba Comfort Theory in nursing care of children with kidney dysfunction problems who experience anxiety. The application of Comfort Theory pays attention to four contexts of comfort, namely physical, psychospiritual, sociocultural, and environmental comfort. Nursing interventions based on evidence-based nursing practice are pop-it therapeutic play to reduce children's anxiety levels. The design used quasi-experimental, two group pretest-posttest with control group design involving 68 children taken using purposive sampling techniques. The results showed that pop-it therapeutic play was shown to be effective in reducing children's anxiety while in the ER (p = 0.001; α = 0.05)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Atika Dranesia
"Kondisi gawat darurat pada anak membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat serta pendekatan yang sesuai dengan perkembangan anak untuk mengatasi masalah kenyamanan pada anak. Kondisi ruangan gawat darurat yang ramai dan asing memicu timbulnya perilaku distress pada anak serta menimbulkan ketidaknyamanan. Modifikasi lingkungan dengan konsip atraumatic care dirancang dengan menggunakan prinsip Teori Kenyamanan Kolcaba. Penerapan evidence based nursing (EBN) dilakukan dengan metode quasy experiment dengan pendekatan post test only non equivalent control group. Intervensi yang diterapkan berupa modifikasi ruangan gawat darurat dengan menambahkan gambar menarik pada ruangan terutama di tiang infus. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 93 anak dengan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada perbedaan yang bermakna perilaku distress antara kelompok kontrol dan intervensi menurut persepsi orangtua (p=0,003) serta menurut pengamatan perawat (OSBD-R) (p<0,001). Dengan demikian pemberian asuhan keperawatan dengan konsep atraumatic care dapat membantu mengatasi masalah gangguan kenyamanan pada anak di ruang gawat darurat.
Emergency conditions in children require fast and appropriate handling and approaches that are appropriate for the child's development to overcome the child's comfort problems. The condition of a crowded and unfamiliar emergency room triggers distress in children and causes discomfort. Environmental modification with the concept of emergency care is designed using the Kolcaba Comfort Theory principle. The application of evidence based nursing (EBN) is done by the quasy experiment method with a post test only non equivalent control group approach. The intervention was implemented in the form of modification of the emergency room by adding interesting images to the room, especially on the infusion pole. The number of samples in this study were 93 children with non probability sampling techniques with purposive sampling method. The bivariate analysis showed that there were significant differences in distress behavior between the control and intervention groups according to parental perceptions (p = 0.003) and according to nurses' observations (OSBD-R) (p <0.001). Thus the provision of nursing care with the concept of atraumatic care can help overcome the problem of comfort disorders in children in the emergency room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rifka Putri Andayani
"
Luka tekan adalah kerusakan terlokalisir pada bagian kulit atau jaringan dibawahnya sebagai akibat dari tekanan dan gesekan yang terus menerus sehingga terjadi iskemia, nekrosis, yang dapat meluas secara radial hingga lapisan jaringan yang lebih dalam. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai pemenuhan kebutuhan pada anak yang mengalami kerusakan integritas kulit melalui penerapan reposisi dengan pendekatan Teori Kenyaman Kolcaba. Terdapat lima kasus anak yang dirawat di ruang infeksi yang diberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan Teori Kenyamanan Kolcaba. Aplikasi Teori Kenyamanan Kolcaba dapat menjamin kenyamanan pada anak yang mengalami kerusakan integritas kulit melalui empat konteks kenyamanan yaitu kenyamanan fisik, psikospiritual, lingkungan, dan sosiokultural. Penerapan reposisi setiap 2 jam terbukti efektif terhadap peningkatan skor Braden Q dan mencegah terjadinya luka tekan pada anak. Perawat diharapkan mampu melakukan deteksi dini terhadap kerusakan integritas kulit menggunakan Skala Braden Q dan menerapkan reposisi setiap 2 jam pada anak dengan tetap memperhatikan kenyamanan anak untuk meningkatkan kualitas hidup pada anak yang mengalami kerusakan integritas kulit.
A pressure injury is localized damage to the skin or tissue beneath as a result of continuous pressure and friction wgich lead to ischemia and necrosis. This injury may extend radially to a deeper layer of the tissue. The purpose of this paper is to provide an overview of needs fulfillment of the children who have damaged skin integrity through the application of repositioning and integrate the Kolcaba Theory of Comfort. There were five cases of children treated in the infectious room who were given nursing care with the Kolcaba’s Comfort Theory. The Application of Kolcaba’s Comfort Theory can ensure comfort in a child who has damaged skin integrity according to four comfort contexts: physical, psychospiritual, environmental, and sociocultural comfort. The application of repositioning every two hours proved effective against increase Braden Q scores and preventing the occurrence of pressure injury in children. Nurses are expected to be able to detect early damage of the skin integrity using the Braden Q Scale and apply the reposition every two hours as well as paying attention to the child's comfort to improve the quality of life in children who have damaged skin integrity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Farhani Dea Asy-Syifa
"Hidrosefalus merupakan kondisi akumulasi cairan serebrospinal didalam sistem ventrikel otak yang seiring waktu dapat menekan dan melukai otak disekitarnya. Analisis dilakukan pada pasien anak laki-laki berusia 11 tahun yang mengalami hidrosefalus obstruktif non komunikans. Diagnosis keperawatan yang muncul adalah penurunan kapasitas adaptif intrakranial, konstipasi, dan risiko infeksi. Intervensi pemberian posisi head up elevasi 30 derajat dilakukan selama 5 hari. Hasil yang didapatkan adalah pemberian posisi head up elevasi 30 derajat efektif untuk mengurangi keluhan pasien terkait tanda dan gejala peningkatan tekanan intrakranial. Dapat disimpulkan, pemberian posisi head up elevasi 30 derajat dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan intrakranial. Pemberian posisi head up elevasi 30 derajat adalah salah satu tindakan non invasif yang terbukti dapat menurunkan tekanan intrakranial pada pasien-pasien yang memiliki masalah peningkatan tekanan intrakranial. Prosedur pemberian posisi head up elevasi 30 derajat mudah untuk dilakukan secara mandiri baik oleh perawat, tenaga kesehatan lain, hingga keluarga pasien.
Hydrocephalus is a condition of accumulation of cerebrospinal fluid in the ventricular system of the brain which over time can compress and injure the surrounding brain. The analysis was performed on an 11-year-old boy who had non-communicating obstructive hydrocephalus. The nursing diagnoses are decreased intracranial adaptive capacity, constipation, and risk of infection. The intervention of giving a 30 degree elevation head-up position was carried out for 5 days. The results obtained are that giving a 30 degree elevation head-up position is effective in reducing patient complaints related to signs and symptoms of increased intracranial pressure. It can be concluded, giving a head up position of 30 degrees elevation can be done to reduce intracranial pressure. Giving a 30 degree elevation head-up position is one of the non-invasive measures that is proven to reduce intracranial pressure in patients who have problems with increased intracranial pressure. The procedure for giving a 30 degree head-up elevation position is easy to do independently, both by nurses, other health workers, and the patient's family."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rahmawati Dewi Handayani
"Nyeri merupakan salah satu gejala yang paling sering dialami oleh pasien anak di ruang perawatan intensif yang dilakukan prosedur tindakan pengambilan darah. Perawat perlu memberikan asuhan keperawatan dengan menitikberatkan pada kenyamanan anak selama prosedur tindakan pengambilan darah di rumah sakit karena kenyamanan adalah hal penting dalam kualitas hidup pasien anak. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis penerapan Teori Kenyamanan Kolcaba dalam proses asuhan keperawatan pada anak di ruang perawatan intensif yang mengalami nyeri saat pengambilan darah melalui pemberian intervensi terapi musik. Metode karya ilmiah ini adalah studi kasus pada lima pasien anak yang dirawat di ruang perawatan intensif yang mendapatkan prosedur tindakan pengambilan darah. Terdapat lima kasus pasien anak yang terpasang ventilasi mekanik yang diberikan asuhan keperawatan dengan pendekan Teori Kenyamanan Kolcaba dengan intervensi kenyamanan yang berbasis bukti yaitu intervensi terapi musik. Hasil menunjukkan bahwa Teori Kenyamanan Kolcaba dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan anak dan terapi musik efektif dalam menurunkan nyeri pada anak yang dilakukan tindakan pengambilan darah.
Pain is one of the most common symptoms experienced by pediatric patients in intensive care unit who are undergoing blood collection procedures. Nurses need to provide nursing care with an emphasis on children's comfort during blood collection procedures in hospitals because comfort is important in the quality of life of pediatric patients. The aim of this scientific work is to analyze the application of Kolcaba's Comfort Theory in the care process for children in intensive care who experience pain when taking blood through providing music therapy interventions. The method of this scientific work is a case study of five pediatric patients treated in intensive care who received a blood collection procedure. There were five cases of pediatric patients on mechanical ventilation who were given treatment using Kolcaba's Comfort Theory approach with evidence-based comfort interventions, namely music therapy interventions. The results show that Kolcaba's Comfort Theory can be applied in childcare and music therapy is effective in reducing pain in children who undergo blood sampling."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Erna Sulistyawati
"Fatigue merupakan kondisi yang dimanifestasikan dengan perasaan lelah, kehilangan energi, dan tidak memiliki keinginan untuk mengerjakan apapun. Anak dengan kanker lebih sering mengalami fatigue yang dapat berdampak pada kualitas hidupnya. Karya Ilmiah Akhir ini mengaplikasikan Teori Kenyamanan dalam asuhan keperawatan anak dengan kanker yang menjalani kemoterapi. Fatigue menjadi masalah dalam konteks kenyamanan fisik yang berpengaruh terhadap konteks kenyamanan psikospiritual, sosiokultural, dan lingkungan. Intervensi dilakukan melalui inovasi pemberian relaksasi otot progresif dengan frekuensi 1x sehari pada pagi hari dengan durasi 15 menit selama 5 hari berturut-turut. Evaluasi secara klinis menunjukkan adanya penurunan fatigue setelah pemberian intervensi, meskipun penurunan skor fatigue tidak bermakna secara signifikan. Teori Kenyamanan dapat diaplikasikan dalam asuhan keperawatan untuk mengatasi fatigue pada anak dengan kanker melalui penerapan relaksasi otot progresif.
Fatigue is a condition that is manifested by feeling tired, losing energy, and not having the desire to do anything. Children with cancer more often experience fatigue which can have an impact on their quality of life. This final scientific work applies the Theory of Comfort in nursing care for children with cancer undergoing chemotherapy. Fatigue becomes a problem in the context of physical comfort which affects the context of psychospiritual, sociocultural, and environmental comfort. The intervention was carried out through the innovation of providing progressive muscle relaxation with a frequency of 1x a day in the morning with a duration of 15 minutes for 5 consecutive days. Clinical evaluation showed a decrease in fatigue after the intervention, although the decrease in fatigue scores was not significant. Comfort theory can be applied in nursing care to overcome fatigue in children with cancer through the application of progressive muscle relaxation."
Jakarta: Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Filza Alifah Hasny
"Penelitian ini menganalisa strategi komunikasi positioning layanan jasa kebersihan yaitu Panggilaja.com berdasarkan persepsi konsumen di wilayah Jakarta. Panggilaja.com memanfaatkan teknologi informasi sebagai media untuk menjalankan strategi komunikasi pemasaran dengan positioning. Terdapat komponen positioning yang di terapkan oleh Panggilaja.com sebagai bentuk strategi komunikasinya seperti fitur produk, kualitas produk, harga produk, merek produk, kompetitor dan juga aplikasi. Tujuan dari strategi komunikasi tersebut untuk memberikan citra terhadap konsumen yang pada akhirnya mempengaruhi konsumen terhadap presepsi Panggilaja.com. dengan itu peneliti juga menggunakan teori Technology Acceptance Model sebagai alat untuk menganalisa presepsi konsumen terhadap Panggilaja.com. menggunakan metode analisa kualitatif hasil penelitian ini ditemukan menggunakan data wawancara terhadap konsumen Panggilaja.com di wilayah Jakarta bahwa penerapan strategi positioning berhasil di terapkan dan membantu dari aspek kemudahan dan kegunaan berdasarkan persepsi konsumen yang di analisa melalui Technology Acceptance Model.
This study analyzes the positioning communication strategy for cleaning services, namely Callaja.com, based on consumer perceptions in the Jakarta area. Panggilaja.com utilizes information technology as a medium for carrying out a marketing communication strategy with positioning. There are positioning components implemented by Panggilaja.com as a form of communication strategy such as product features, product quality, product prices, product brands, competitors and applications. The purpose of this communication strategy is to provide an image to consumers which ultimately influences consumer perceptions of Panggilaja.com. With that, researchers also use the theory of Technology Acceptance Model as a tool to analyze consumer perceptions of Panggilaja.com. Using a qualitative analysis method, the results of this study were obtained using interview data with Panggilaja.com consumers in the Jakarta area, that the positioning strategy was successfully implemented and helped from the convenience and usability aspects based on consumer perceptions which were analyzed through the Technology Acceptance Model."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Wardatus Sholihah
"Nyeri saat pemasangan intravena kateter masih menjadi salah satu aspek yang paling membuat stres selama rawat inap pada anak. Penggunaan terapi non farmakologis membantu untuk mengurangi nyeri saat pemasangan intravena kateter pada anak sehingga dapat menurunkan tingkat nyeri pada anak, meningkatkan pelayanan diruang rawat inap. Teori kenyamanan Kolcaba membantu perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistik melalui pengkajian fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan dengan mengevaluasi menggunakan tiga taksonomi yaitu relief, ease dan transcendence. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir spesialis ini adalah memberikan gambaran mengenai aplikasi teori kenyamanan Kolcaba dalam pemenuhan kebutuhan nyeri dan kenyamanan pada anak dirawat di ruang infeksi. Berdasarkan hasil pengkajian pada lima anak dengan gangguan nyeri saat pemasangan intravena kateter didapatkan hasil bahwa terdapat penurunan skoring nyeri pada anak. Penerapan quality improvement project dengan pemberian ice gel untuk menurunkan nyeri pada saat pemasngan intravena kateter terbukti efektif yang menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat nyeri pada anak setelah pemberian ice gel pada saat pemasangan intravena kateter (venapunture) dengan p value < 0.005 (p= 0.001). Kesimpulan aplikasi teori kenyamanan Kolcaba dapat diterapkan pada anak dengan gangguan nyeri dan kenyamanan di ruang rawat infeksi.
Pain during intravenous catheter insertion is still one of the most stressful aspects of hospitalization in children. The use of non-pharmacological therapy helps to reduce pain when installing an intravenous catheter in children so that it can reduce the level of pain in children, improve services in inpatient rooms. Kolcaba's comfort theory helps nurses to provide holistic nursing care through physical, psychospiritual, sociocultural and environmental assessments by evaluating using three taxonomies, namely relief, ease and transcendence. The aim of writing this final specialist scientific paper is to provide an overview of the application of Kolcaba's comfort theory in meeting the pain and comfort needs of children treated in the infection room. Based on the results of a study on five children with pain disorders during intravenous catheter, it was found that there was a decrease in pain scoring in children. The implementation of the quality improvement project by administering ice gel to reduce pain during intravenous catheter has proven to be effective, showing that there is a reduction in the level of pain in children after giving ice gel when installing an intravenous catheter (venapuncture) with a p value < 0.005 (p= 0.001). Conclusion: The application of Kolcaba's comfort theory can be applied to children with pain and comfort disorders in the infection ward."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library