Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127808 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Richardo Ariyanto
"Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi perangkat AC adalah dengan mengubah sistem menjadi Air Conditioner Water Heater (ACWH). Kalor yang dikeluarkan oleh sistem sebagai hasil dari kondensasi refrigeran akan ditangkap dan selanjutnya digunakan untuk memanaskan air, meningkatkan efisiensi dari perangkat AC. Penelitian ini menghasilkan suatu konsep sistem kendali yang dapat mengatur mode aliran refrigeran pada sistem ACWH, baik menuju air cooled condenser maupun menuju condenser water heater. Temperatur serta tekanan refrigeran pada sisi discharge kompresor serta temperatur pada tangki pemanas air dideteksi oleh perangkat akuisisi data, yang selanjutnya diolah dengan menggunakan aplikasi LabVIEW pada komputer. Aplikasi mengirimkan perintah kepada relay katup solenoid refrigeran yang mengatur aliran refrigeran ke condenser water heater. Perintah kepada relay ditransmisikan dengan metode komunikasi serial melalui perangkat mikrokontroler Arduino. Hasil pengujian untuk setpoint temperatur air panas 45°C, sistem berhasil mempertahankan temperatur air antara 45.6 °C dan 44.6°C. Rancang bangun sistem kendali yang dihasilkan memudahkan pengguna dalam mengoperasikan serta menampilkan status alat ACWH, dan memastikan komponen alat ACWH berjalan dalam batas aman selama dalam proses pemanasan air.

One of the methods that can be used to increase the efficiency of an Air Conditioning system is to convert it into an Air Conditioner Water Heater (ACWH) system. The heat released by the system due to refrigerant condensation will be captured and further used to heat the water, increasing the efficiency of the air conditioning device. This research resulted in a control system concept that can regulate the refrigerant flow mode in the ACWH system, both to the air-cooled condenser and to the condenser water heater. The data acquisition device detects the refrigerant's temperature and pressure on the compressor's discharge side and the temperature in the water heater tank, which is then processed using the LabView application on the computer. The application sends commands to the refrigerant solenoid valve relay that regulates the refrigerant flow to the condenser water heater. Commands to the relay are transmitted by serial communication method through Arduino microcontroller devices. Test results for a hot water temperature setpoint of 45°C, the system successfully maintained a water temperature between 45.6°C and 44.6°C. The resulting control system design makes it easier for users to operate and display the status of the ACWH system. It ensures that the components of the system run within safe limits during the water heating process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gavin Cakraditya
"Tulisan dan penelitian ini dilakukan untuk melakukan perbandingan performa dari chiller dengan refrigerant R290 saat sebelum dan sesudah menggunakan sub-cooler/heat exchanger. Sehingga dapat memberikan perkiraan seberapa besar dampak penggunaan sub-cooler pada performa chiller. Penelitian ini dilakukan dalam rangka membantu pengembangan pemakaian chiller hidrokarbon di Indonesia, dimana minatnya sudah cukup tinggi dengan sifatnya refrigerant yang ramah lingkungan serta memiliki performa pendinginan yang lebih tinggi dari chiller dengan refrigerant R22 yang saat ini banyak digunakan. Melalui riset ini ditemukan bahwa penggunaan Sub-Cooler memberikan dampak kenaikan performa sebesar 6.9% pada beban pendinginan sedang, namun tidak memberikan perubahan signifikan pada performa saat beban pendinginan rendah.

The purpose of this research is to compare the performance of R290 hidrocarbon Chiller with sub-cooler and without sub-cooler, so that could give an estimation on how significant the impact made by sub-cooler in increasing chiller performance. This research also intended to helps the development of hydrocarbon chiller in Indonesia, which it's environmentally friendly and have higher performance than chiller with R22 as it's refrigerant. By doing this research, it was found that the use of sub-cooler when using it on medium cooling load operation could increase performance by 6.9%, but did not have significant effect in performance when using it on low cooling load operation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Novel Hidayat
"ABSTRAK
Untuk mendapatkan temperatur pendinginan yang rendah diperlukan perbedaan tekanan yang tinggi. Perbedaan tekanan yang sangat tinggi mengakibatkan kerja kompresor semakin berat. Hal ini mengakibatkan turunnya efisiensi dari sistem refrijerasi sehingga perlu menggunakan sistem refrijerasi cascade. Pada pengeringan beku vakum diperlukan temperatur pendingin yang rendah pada evaporator yang berfungsi sebagai cold trap. Pengeringan beku vakum memerlukan energi untuk proses pengeringan dengan sublimasi sebesar 2870kJ/kg.s, dengan memanfaatkan panas buang kondenser sebagai pemanas dapat mengurangi waktu pengeringan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa perubahan temperatur dan massa aliran refrijeran pada metode ini agar dapat mengetahui efisiensi sistem dan mengurangi energi yang dikonsumsi selama proses pengeringan berlangsung.

ABSTRACT
For reach of low refrigeration temperature is needed high difference pressure. High difference pressure cause increase compressor work. It is reduce efficiency of refrigeration system so need to use cascade refrigeration system. In freeze vacuum drying, is needed low refrigeration temperatur on evaporator which in function as cold trap. Freeze vacuum drying need energy for drying process by sublimation is 2870kJ/kg.s, by using heat loss condenser as heater can reduce drying time. Because of that, it is need to analyze of temperature change and flow rate refrijerant in this method to find out system efficiency and decrease energy consumption when drying process."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1124
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Zainal Abidin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S36334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Fikri Utomo
"Kegiatan pengobatan dan penelitian biomedis membutuhkan cold storage untuk menyimpan spesimen biomedis seperti sel induk (stem cells), sperma, darah dan organ-organ lainnya dalam jangka waktu yang cukup lama. Organ-organ tersebut membutuhkan ruang pendingin yang mampu mencapai temperatur -130°C atau lebih rendah yang disebut ultra low cold storage (Aprea, 2009).
Sejatinya, refrigeran jenis CFC (Chloro-Fluoro-Carbon) memegang peranan penting dalam perkembangan sistem refrigerasi. Refrigeran CFC memiliki banyak keutamaan-keutamaan yang pada waktu itu sangat menguntungkan untuk dipergunakan sebagai komoditas refrigerant dunia. Penelitian pendahuluan simulasi dan eksperimental mesin pendingin cascade dua tingkat dengan refrigeran ramah lingkungan telah terbukti mampu mencapai -80oC (Nasruddin, 2008 & 2009), sehingga bila dilakukan penelitian lebih lanjut akan mencapai temperatur lebih rendah dari -100°C dengan mesin pendingin autocascade.
Pada percobaan ini hasil yang didapat adalah temperatur optimum yang mampu dicapai adalah -42°C, dengan pressure diatas 2 bar dengan komposisi propane 1100 gr dan ethane 200 gr. Meski high-system sudah dapat dikatakan baik, dengan mencapai -31°C, namun low-system masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai komposisi refrijeran yang baik.

Medicine and biomedical research activities require cold storage to store the biomedical specimens such as stem cells, sperm, blood and other organs within a period of time. These organs require cooling chamber which is able to reach temperatures 130°C or lower, called ultra low cold storage (Aprea, 2009).
Indeed, refrigerant type CFC (Chloro-Fluoro-Carbon) plays an important role in the development of the refrigeration system. CFC refrigerants has many virtues which at that time was very advantageous to be used as the world refrigerant commodity. Preliminary simulation studies and experimental cascade refrigeration machine with two levels of environmentally friendly refrigerants have proven capable of achieving, -80°C (Nasruddin, 2008 & 2009), so if further investigation to reach temperatures lower than 100 oC with the engine-cooling autocascade.
In this experiment the results obtained are able to achieve the optimum temperature is -42°C, a pressure above 2 bar with a composition of 1100 gr propane and 200 gr ethane. Although high-system are well enough, reaching -31°C, but the low-system still needs further research on the best refrigerant composition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rafii Lazuardian Ramadhan
"Kebutuhan akan refrigeran sekunder yang dapat menyerap kalor dengan nilai tinggi sangatlah penting saat ini. Ice slurry sebagai media refrigeran sekunder memiliki kelebihan yang lebih unggul dibandingkan refrigeran sekunder lainnya seperti flat ice, block ice, maupun air tawar. Ice slurry dapat menyerap kalor lebih banyak jika dibandingkan dengan air tawar maupun air laut biasa, ini dikarenakan ice slurry menyimpan lebih banyak kalor laten. Jika dibandingkan dengan flat ice, maupun block ice, ice slurry memiliki keunggulan yaitu ice slurry dapat dialirkan menggunakan sistem perpipaan. Ini dikarenakan ice slurry merupakan larutan yang memiliki partikel es mikroskopis di dalamnya dengan fraksi es tertentu.

The secondary refrigerant which could absorb high amount of heat is very important and highly required. Ice slurry is an advanced secondary refrigerant media which is superior from other secondary refrigerant such as flat ice, block ice, or pure water. Ice Slurry can adsorb more heat if compared towards pure water or sea water. It is possible because Ice Slurry holds more latent heat. When compared towards flat ice or block ice, ice slurry is better in the flexible side because it able to be flowed by pipes. Its flexibility is caused of its form as a liquid which has microscopic ice particle inside with sorted ice fraction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Ihsan Kamal
"Saat ini, energi panas yang terbuang dari kondensor Air Conditioner kebanyakan hanya menjadi limbah energi yang terbuang ke lingkungan. Energi panas tersebut berpotensi sebagai sumber energi yang dapat dimanfaatkan untuk proses pemanasan. Pada penelitian ini energi panas tersebut dimanfaatkan untuk memanaskan air menggunakan penukar kalor jenis double pipe dengan refrijeran hidrokarbon yang ramah lingkungan sebagai salah satu upaya dalam mengurangi dampak pemanasan global. Kedua alat ini dapat digabungkan menjadi satu sistem yang disebut sebagai Air Conditioner Water Heater (ACWH). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mencari tahu dampak dari retrofitting refrijeran R290 pada sistem ACWH dengan memvariasikan temperatur evaporasi pada sistem. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Pengambilan data berupa waktu pemanasan air, tekanan kompresor, dan temperatur pada sistem dilakukan saat temperatur air keluar storage mencapai 50 ˚C yang kemudian diolah untuk mendapatkan nilai konsumsi listrik dan COP pada sistem. Hasil penelitian menunjukan, untuk memanaskan air hingga 50˚C refrijeran R290 membutuhkan waktu antara 25 menit hingga 27 menit, dan mengonsumsi listrik antara 0,32 kWh hingga 0,42 kWh. Selain itu COP sistem saat temperatur air mencapai 50˚C bernilai 2,4 hingga 4,4.

The heat energy that is wasted from the Air Conditioner condenser is currently only a waste of energy that is wasted into the environment. The heat energy has the potential as an energy source that can be used for the heating process. In this study, the heat energy is used to heat water using a double pipe heat exchanger with an environmentally friendly hydrocarbon refrigerant as an effort to reduce the impact of global warming. These two tools can be combined into a single system known as Air Conditioner Water Heater (ACWH). The purpose of this study was to find out the impact of retrofitting refrigerant R290 on the ACWH system by varying the evaporation temperature in the system. The method used in this research is experimental. Data retrieval in the form of water heating time, compressor pressure, and temperature in the system is carried out when the temperature of the water exiting the storage reaches 50 C which is then processed to obtain the value of electricity consumption and COP in the system. The results showed, to heat water up to 50˚C refrigerant R290 takes between 25 minutes to 27 minutes, and consumes electricity between 0.32 kWh to 0.42 kWh. In addition, the COP of the system when the water temperature reaches 50˚C is worth 2.4 to 4.4."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handi Chandra
"Energi merupakan faktor pendukung bagi keberlangsungan mahluk hidup, sehingga usaha pelestarian energi sangatlah penting. Salah satunya contoh usaha konversi energi adalah penggunaan energi dengan lebih efiesen, yang antara lain diaplikasikan dalam Air Conditioner Water Heater (ACWH). ACWH merupakan produk teknolgi yang mampu menghasilkan air panas dengan memanfatkan energi panas yang terbuang dari AC (Air Conditioner). Pada penelitian ini digunakan AC dengan daya 1 PK dan menggunakan R-22 sebagai freonnya. Alat penukar kalor yang digunakan adalah koil tiga laluan, dengan aliran air siklus terbuka dan siklus tertutup. Penelitian yang ditujukan untuk mengukur kinerja alat penukar kalor pada sistem ACWH ini dilakukan dengan metode LMTD dan ?-NTU. Hasil penelitian menunjukkan air panas yang dihasilkan dapat mencapai temperatur 60_C dan efektifitas termal alat penukar kalor berkisar 8% - 60%.

Energy is a factor in supporting of humans living that is why saving energy or conservation energy is so important. One of conservation energy ways is using energy efficiently; in this case Air Conditioner Water Heater (ACWH) is an example in using energy efficiently. ACWH is a technology product that can produce warmed water by using waste heat from air conditioner (AC). AC Freon (R-22) with 1 PK has been used in this research. Triple coil pass was used as heat exchanger with open loop and close loop water flow. This research using LMTD and ?-NTU method for measuring the performance of heat exchanger that is applied in the ACWH system. The result of the experiment showed that the temperature of hot water could reach 60_C and the thermal effectiveness of heat exchangers are around 8% - 60%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adwin Dwinata
"ABSTRAK
Telah dirancang suatu alat untuk melakukan pengocokkan untuk
larutan kimia dengan media tabung reaksi. yang dapat memuat 25
tabung.Alat ini bekerja dengan sistem yang dikendalikan oleh suatu otak
yang mengatur kecepatan pengocokkan yaitu sistem minimum
microcontroler dengan aktuator berupa motor dc. Kecepatan putar motor
dikendalikan oleh suatu program PWM yaitu program yang mengatur lebar
pulsa keluaran yang berupa tegangan yang merupakan input masukkan ke
motor,tetapi sebelum tegangan masuk ke motor perlu adanya suatu driver
agar tegangan yang masuk ke motor bukan tegangan keluaran murni dari
microcontroler namun tegangan yang lebih besar agar motor berputar.
Pada alat ini membutuhkan beberapa rangkaian seperti rangkaian
microcontroler, rangkaian comparator,rangkaian komunikasi serial dan
rangkaian power supply

ABSTRACT
"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, David Daniel Christianto
"Skripsi ini membahas sebuah rancangan sistem pengaturan katup air yang menggunakan motor DC sebagai penggerak atau aktuator pada katup. Dalam sistem ini, menggunakan sebuah driver motor DC dan LCD (Liquid Crystal Display) yang terhubung langsung dengan mikrokontroler. Input sistem berupa tombol tekan yang digunakan oleh operator untuk memberikan masukan bukaan katup yang diinginkan, LCD digunakan untuk menampilkan hasil bukaan katup. Mikrokontroler disini berfungsi untuk membaca input dari tombol tekan, membaca nilai potensiometer sebagai nilai ADC, memberikan input Duty Cycle PWM pada motor DC, dan mengirimkan hasil pada LCD.

This paper discusses a design of a water valve control system that uses a DC motor as a driver or actuator on the valve. In this system, using a DC motor drivers and LCD (Liquid Crystal Display) connected directly to the microcontroller. Input for this sistem is push button used by operators to provide input valve opening, the LCD is used to display the results of valve opening. Microcontroller serves here to read input from a push button, read the potentiometer value as the value of the ADC, providing input to the PWM Duty Cycle DC motor, and sends the result on the LCD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1712
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>