Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145003 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aritonang, Lamser Radoth H.
"Penelitian ini mengenai pengaruh kepemimpinan kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional terhadap budaya perusahaan penerbitan surat kabar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) seberapa besar pengaruh kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional secara bersama-sama terhadap budaya organisasi penerbitan surat kabar, (2) dimensi kepemimpinan apakah yang dominan dipakai dan muncul dalam organisasi penerbitan surat kabar.
Latar belakang penelitian adalah adanya surat kabar yang sehat dan ada yang kurang sehat. Pemimpin redaksi/pemimpin umum sangat berperan dalam perjalanan hidup perusahaan surat lkabar (Santana K., 2005). Kepemimpinan berfungsi menciptakan budaya organisasi (Schein, 1985,1992; Kotter, 1992). Budaya organisasi berfungsi penunjuk arah, perekat, dan meningkatkan kinerja.
Dipilih 3 perusahaan surat kabar yang berskala nasional, berkedudukan di Jakarta, diperkirakan berbeda dalam kepemimpinan dan budaya organisasi. Subjek penelitian merupakan karyawan yang telah bekerja minimal 1 tahun, minimal SMTA, dari level staf dan manajer. Sampel yang didapat berjumlah 134 subjek.
Peneliti menggunakan alat ukur Multifactor Leadership Questionaire (Form 5X-Rater) dari Bass & Avolio (1994) dan Sun/ei Budaya organisasi (Denison & Neale, 1996). Analisis data dilakukan dengan metode multwle regresion dan F -test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi. Dimensi Individual Consideration dan Intellectual Stimulation berpengaruh signifikan terhadap budaya organisasi. Dimensi ldealized-Influence, Intellectual Stimulation; Individual Consideration dan Laissez-faire berpengaruh terhadap sifat-sifat budaya.
Disarankan menyempurnakan alat ukur baik MLQ (Bass & Avolio, 1994) maupun Survei Budaya Organisasi (Denison & Neale, 1996) dengan analisis faktor. Pemimpin perusahaan perlu memperlakukan bawahan sebagai pribadi yang unik dengan segala kebutuhan psikologis, sosial dan fisiknya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safiera Dinanti
"Dinas Pariwisata dengan Dinas Kebudayaan dan Permuseuman baru bergabung menjadi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta sejak 1 Januari 2009, perbedaan karakter budaya dan pola kerja inilah yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian tentang bagaimana budaya organisasi dan kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang menjadi sampel penelitian ini adalah karyawan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang dipilih secara acak. Untuk memperoleh data yang lengkap mengenai objek penelitian penulis menggunakan studi kepustakaan dan menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang bersifat positif antara budaya organisasi, kepemimpinan dan kinerja karyawan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30475
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rondonuwu, Andrie
"Tesis ini tentang pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja pada lingkungan organisasi Polri. Fokus penelitian adalah pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja anggota kepolisian pada bidang operasional dan bidang pembinaan. Daerah penelitian di Polres Bogor Kota Polda Jawa Barat.
Tujuan penelitian adalah untuk menguji pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja anggota kepolisian. Kedua, untuk menguji pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja anggota kepolisian. Ketiga, untuk menguji pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja anggota kepolisian. Dan keempat, untuk menguji perbedaan kepuasan kerja antara anggota kepolisian yang ada di bidang pembinaan dan bidang operasional di tempat penelitian pada Polres Bogor Kota.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey dalam pengumpulan data dari sampel. Terdapat dua variabel bebas adalah variabel kepemimpinan transformasional (X1), budaya organisasi (X2), dan satu variabel terikat yaitu kepuasan kerja (Y). Populasinya adalah seluruh anggota kepolisian di Polres Bogor Kota. Sampelnya adalah anggota yang bertugas di bidang operasional sebanyak seratus sembilan puluh satu personel dan bidang pembinaan tiga puluh personel. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Metode analisis menggunakan analisis regresi sederhana dan berganda, serta uji beda (One Way anova). Dari hasil analisis membuktikan bahwa (1) ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja anggota kepolisian di Polres Bogor Kota, (2) ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja anggota kepolisian di Polres Bogor Kota, (3) ada pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja, dan (4) diketahui tidak terdapat perbedaan kepuasan kerja anggota kepolisian pada bidang operasional dan bidang pembinaan.

This thesis about the influence of transformational leadership and organizational culture on job satisfaction in police organizational environment. The focus of research is the influence of transformational leadership and organizational culture on job satisfaction in the areas of operational police officers and field coaching. Research areas at the police station of West Java Bogor City Police.
The research objective was to test the effect of transformational leadership on job satisfaction of police officers. Second, to test the influence of organizational culture on job satisfaction police officers. Third, to test the influence of transformational leadership and organizational cultures together on job satisfaction police officers.And fourth, to examine differences in job satisfaction among police officers in the field of coaching and on-site operational field research in Bogor City Police.
This study uses a quantitative approach with survey methods in collecting data from a sample. There are two independent variables are the transformational leadership variables (X1), organizational culture (X2), and one dependent variable is job satisfaction (Y). Its population is all members of the police in Bogor City Police. The sample is a member serving in operational areas as many as one hundred and ninety-one coaching personnel and thirty-field personnel. The sampling technique using a simple random sampling. Techniques of data collection is done by using a questionnaire.
Methods of analysis using simple and multiple regression analysis, as well as different test (One Way ANOVA). From the analysis proves that (1) no significant effect between transformational leadership on job satisfaction at the police station police officer Bogor City, (2) there is a significant influence of organizational culture on job satisfaction at the police station police officer Bogor City, (3) no effect transformational leadership and organizational cultures together on job satisfaction, and (4) note there are no differences in job satisfaction of police officers in the field of operational and field coaching.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29686
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Raria S.
"Employee Value Proposition (EVP) merupakan salah satu faktor yang penting dalam menarik minat calon karyawan dan mempertahankan karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai dua faktor yang mempengaruhi EVP yaitu kepemimpinan otentik dan budaya organisasi. Penelitian ini dilakukan di Putera Sampoerna Foundation, sebuah organisasi sosial bisnis yang menyediakan bantuan kepada orang-orang yang tidak mampu. Sebanyak tiga ratus sebelas kuesioner disebarkan kepada karyawan dengan jabatan staff, officer, dan manager, kemudian terdapat seratus delapan puluh empat kuesioner yang dapat diolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kepemimpinan otentik, self-awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap dimensi EVP, supervisor-respect and integrity; dimensi kepemimpinan otentik, relational transparency berpengaruh positif dan signifikan terhadap dimensi EVP, supervisor-performance management, supervisor-respect and integrity, supervisor-result focus, dan senior leadership; dimensi kepemimpinan otentik, internalized moral perspective berpengaruh positif dan signifikan terhadap supervisor-performance management, supervisor-respect and integrity, supervisor-result focus, dan senior leadership; dimensi kepemimpinan otentik, balanced processing berpengaruh positif dan signifikan terhadap dimensi EVP, supervisor-performance management, supervisor-respect and integrity, supervisor-result focus, dan senior leadership; dimensi budaya organisasi, involvement berpengaruh positif dan signifikan terhadap dimensi EVP, compensation and bonus, learning and development, dan pay for performance; dimensi budaya organisasi, consistency berpengaruh positif dan signifikan terhadap dimensi EVP day to day work, goals and objectives, dan health benefit; dimensi budaya organisasi, adaptability berpengaruh positif dan signifikan terhadap dimensi EVP, supervisor-performance management dan supervisor-result focus; dimensi budaya organisasi, serta mission berpengaruh positif dan signifikan terhadap dimensi EVP, day to day work, goals and objectives, supervisor-respect and integrity, supervisor-result focus, senior leadership, dan learning and development. Penelitian ini juga membahas tentang implikasi (saran) dan keterbatasan penelitian.

Employee Value Proposition (EVP) is an important factor to attract the potential employees and retain the qualified employees. Correspondingly, this study was to examine two drivers of EVP. They were authentic leadership and organization culture. This study was conducted at Putera Sampoerna Foundation, a social business organization that mainly provides assistance for under privileged people. Three hundreds and eleven questionnaires were distributed to staffs, officers and managers, and one hundred and eighty four questionnaires were analyzed.
The study found that self-awareness dimension of authentic leadership may positively affect supervisor-respect and integrity dimension of EVP, relational transparency dimension of authentic leadership may positively affect supervisor-performance management, supervisor-respect and integrity, supervisor-result focus, and senior leadership dimensions of EVP, internalized moral perspective dimension of authentic leadership may positively affect supervisor-performance management, supervisor-respect and integrity, supervisor-result focus, and senior leadership dimensions of EVP, balanced processing dimension of authentic leadership may positively affect supervisor-performance management, supervisor-respect and integrity, supervisor-result focus, and senior leadership dimensions of EVP, involvement dimension of organizational culture may positively affect compensation and bonus, learning and development, and pay for performance dimensions of EVP, consistency dimension of organizational culture may positively affect day to day work, goals and objectives, and health benefit dimensions of EVP, adaptability dimension of organizational culture may positively affect supervisor-performance management and supervisor-result focus dimensions of EVP, mission dimension of organizational culture may positively affect day to day work, goals and objectives, supervisor-respect and integrity, supervisor-result focus, senior leadership, and learning and development dimensions of EVP. Implications and limitations of the study were also discussed.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Puspita Sari
"Tesis ini membahas tentang pengaruh perilaku kepemimpinan dan budaya organisasi pembelajar terhadap komitmen organisasi di organisasi pelajar. Permasalahan yang terjadi adalah minimnya kehadiran pengurus IKOSI Zona 2 dalam setiap agenda. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan mengadopsi instrumen Organizational Commitment Questionnaire (OCQ) dari Mowday, Steers dan Porter (1979), instrumen Perceived Leadership Behavior Scales (PLBS) dari House dan Dessler (1974), dan instrumen Dimensions of Learning Organization Questionnaire dari Watkins dan Marsick (1997), ditambah 3 pertanyaan demografis berupa jenis kelamin, jabatan dan masa kepengurusan.
Setelah data dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS ver 21.0, hasil penelitian menyimpulkan tidak terdapat pengaruh jenis kelamin dan jabatan terhadap komitmen organisasi, perilaku kepemimpinan, dan budaya organisasi pembelajar, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari perilaku kepemimpinan dan budaya organisasi pembelajar secara masing-masing terhadap komitmen organisasi di IKOSI Zona 2. Namun terdapat pengaruh yang positif dan tidak signifikan secara simultan perilaku kepemimpinan dan budaya organisasi pembelajar terhadap komitmen organisasi di IKOSI Zona 2. Untuk itu, perlu adanya eksplorasi lebih jauh tentang alasan minimnya kehadiran pengurus dalam agenda IKOSI Zona 2.

This thesis discusses the influence of leadership behavior and learning organization culture on organizational commitment in student organizations. The problem that occurs is the lack of board presence IKOSI Zone 2 in each agenda. This research was conducted through a quantitative approach by adopting instrument Organizational Commitment Questionnaire (OCQ) of Mowday, Steers and Porter (1979), the instrument Perceived Leadership Behavior Scales (PLBS) of the House and Dessler (1974), and the instrument of Dimensions of Learning Organization Questionnaire from Watkins and Marsick (1997) plus three demographic questions such as gender, position and time management.
After the data were analyzed using SPSS software ver 21.0, the results of the study concluded that there was no influence of gender and position to organizational commitment, leadership behavior, and learning organization culture, there is a positive and significant effect of leadership behavior and learning organization culture respectively on organizational commitment in IKOSI Zone 2. Yet there is a positive influence and simultaneously insignificant behavior leadership and learning organization culture on organizational commitment in IKOSI Zone 2. Therefore, it's need for further exploration of the reasons for the lack of presence in the board agenda IKOSI Zone 2.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arief Riyadi
"Tulisan ini membahas mengenai budaya organisasi, kepemimpinan, kinerja karyawan dan job satisfaction di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Selama dua periode kepemimpinan dekan yang menjabat saat ini, masih ada banyak masalah yang belum terselesaikan terutama masalah yang berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia, disiplin karyawan, kinerja rendah dan lain-lain. Situasi ini dapat terjadi karena tidak adanya budaya organisasi tertulis yang jelas di Fakultas Ilmu Budaya. Berdasarkan latar belakang di atas, tulisan ini akan membahas bagaimana budaya organisasi dan kepuasan kerja memediasi kepemimpinan dan kinerja pekerjaan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan Multiple Hierarchy Regresion. Tujuannya dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan akademik di Universitas Indonesia, khususnya Fakultas Ilmu Budaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, budaya organisasi, dan job satisfaction (2) budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (3) kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (4) budaya organisasi menjadi mediator antara kepemimpinan dan kinerja karyawan (5) job satisfaction menjadi mediator antara kepemimpinan dan kinerja karyawan.

This paper examines organizational culture, leadership, employee performance and job satisfaction at Faculty of Humanities, Universitas Indonesia. During the two periods of the current incumbent dean leadership, there are still many unresolved problems mainly problems related to human resources quality, employee discipline, low performance and others. This situation might occur due to the absence of clear written organizational culture in the Faculty of Humanities. Based on the background above, this paper will discuss how organizational culture and job satisfaction mediate leadership and job performance using linear regression and Multiple Hierarchy Regression, to support the implementation of academic activities at Universitas Indonesia, especially the Faculty of Humanities.
The results show that (1) leadership has positive influence on employee performance, organizational culture, and job satisfaction (2) organizational culture has positive influence on employee performance (3) job satisfaction has positive influence on employee performance (4) organizational culture becomes the mediator between leadership and employee performance (5) job satisfaction becomes the mediator between leadership and employee performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T54814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Amir Asyikin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterkaitan antara kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional dengan sifat-sifat kewirausahaan serta pengaruh ketiganya terhadap kinerja karyawan maupun kinerja organisasi. Penelitian ini didasari oleh belum adanya penelitian yang berkaitan dengan kepemimpinan transaksional/transformasional dengan sifat-sifat kewirausahaan.
Dalam menjawab penanyaan-pertanyaan dalam penelitian, dilakukan penelitian terhadap 195 pengusaha industri kecil garmen di DKI Jakarta Jengan menggunakan 3 jenis instrumen, yaitu 2 (1) Multifactor Leadership Questionnaire dari Bass dan Avolio (1990); (2) Inventory PTEP ?90 dad Iman Santoso Sukardi (1990) dan (3Q)Kwesioner pengukur kinerja karyawan dan kinerja Organisasi. Instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan teknik analisis faktor, Uji korelasi item dengan skor total, Cronbach Alpha. Pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment, analisis regresi ganda dan Uji t.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) perilaku kepemimpinan yang sering ditampilkan dominan ) oleh pengusaha industri kecil garmen merupakan kombinasi dari kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional, khususnya manajemen pengecualian pasif dan konsiderasi individual (b) Sifat instrumental dan prestatif merupakan 2 sifat kewirausahaan yang dominan pada pengusaha industri kecil garmen, sedangkan 3 sifat kewirausahaan yaitu keyakinan diri, keberanian mengambil resiko dan swa-kendali dimiliki secara memadai oleh pengusaha industri kecil garmen ; (c) kepemimpinan transformasional lebih memiliki keterkaitan dengan sifat-sifat kewirausahaan dibandingkan dengan kepemimpinan transaksional; (d) kepemimpnan transformasional dan sifat-sifat kewirausahaan dapat menjadi peramal bagi kinerja karyawan maupun kinerja organisasi, sedangkan kepemimpinan transaksional tidak memberikan kontribusi sama sekali.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang diperoleh ini, studi ini menyarankan beberapa hal : (a) dengan adanya keterkaitan kepemimpinan transformasional dengan sifat-sifat kewirausahaan, maka program-program pengembangan
pengusaha industri kecil harus memperhatikan keduanya karena telah terbukti dapat menjadi peramal bagi kinerja karyawan maupun organisasi;
(b) Studi-studi lebih lanjut tentang kepemimpinan dan sifat-sifat kewirausahaan dengan melibatkan lebih banyak bidang usaha dalam industri kecil masih sangat diperlukan."
2001
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romanna Renteria
"Memasuki pasar bebas tahun 2003, tiap usaha dituntut untuk mencari strategi-strategi terbaik untuk menghadapi persaingan yang semakin keras. Termasuk juga bidang sumber daya manusia (atau yang dikenal sebagai SDM). Semua perusahaan pasti berusaha untuk meningkatkan keterikatan pada organisasi dan keteribatan kerja dari karyawannya. Mengapa ? karena keterikatan dan keterlibatan tinggi akan membuat karyawan berpikir positif tentang pekerjaan, bersikap positif serta bertingkah laku positif yang pada akhirnya meningkatkan kinerja dan produktifitas mereka.
Salah satu variabel yang mempengaruhi keterikatan dan keterlibatan kerja adalah faktor hubungan atasan dan bawahan atau yang bahasa awamnya kepemimpinan. Ada dua model kepemimpinan terbaru yaitu kepemimpinan transformasional dan model kepemimpinan transaksional. Pendekatan kepemimpinan transformasional berusaha meningkatkan kesadaran bawahan akan hasil-hasil atau kinerja yang bemilai (valued outcomes). Sedangkan kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang ditandai dengan proses pertukaran antara imbalan dengan kinerja yang ditetapkan.
Jadi penelilian ini melihat pengaruh dari model kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional terhadap keterikatan kerja serta keterlibatan kerja. Keterikatan kerja yang akan digunakan disini adalah keterikatan kerja dari Allen Meyer yaitu keterikatan afeksi, keterikatan raslonal dan keterikatan nonnative. Sedangkan keterlibatan kerja yang digunakan adalah dari Kanungo.
Hasil analisa data menunjukkan bahwa ada pengaruh dari model kepemimpinan terhadap keterikatan pada organisasi tertentu dan keterlibatan kerja terutama kepemimpinan transformasional. Model kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap keterikatan afektif. Model kepemimpinan berpengaruh terhadap keterikatan rasional, dan normative pada level signifikansi <0.05. Model kepemimpinan berpengaruh terhadap keterlibatan kerja pada level signitikansi<0.05.
Hasil ini menunjukkan akan adanya pergeseran nilai di dunia kerja. Nilai-nilai emosionil mulai hilang digantikan oleh nilai rasional seperti pertukaran materi serta normative yaitu rasa bersalah dan takut. Dalam hal kepemimpinan, umumnya karyawan masih mempersepsikan model kepemimpinan transformasional yang terbaik untuk menghasilkan keterikatan serta keterlibatan kerja. Pendekatan karisma, individual serta stimulasi intelektual ternyata secara signifikan meningkatkan derajat keterikatan pada organisasi karyawan dan keterlibatan kerja mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T6514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chusminah S.M.
"Tesis ini menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap organizational citizenship behavior melalui mediasi komitmen organisasi (Studi Kasus Pada AUTO2000 Cabang Yos Sudarso Jakarta). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei terhadap 150 orang karyawan AUTO2000 Cabang Yos Sudarso Jakarta. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisa statistik deskriptif dan SEM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1), kepemimpinan berpengaruh signifikan positif terhadap OCB, 2) budaya organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap komitmen organisasi dan 3) komitmen organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap OCB. Lebih lanjut ditemukan pula, kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan serta budaya organisasi dan OCB tidak berpengaruh positif.

This thesis analyzes the influence of transformational leadership and organizational culture on organizational citizenship behavior through the mediation of organizational commitment (A Case Study AUTO2000 Yos Sudarso Branch). This research is a quantitative research with survey method on 150 employees AUTO2000 Yos Sudarso Branch. The data obtained were analyzed using descriptive statistical analysis and Structural Equation Modelling.
The results showed that 1), transformational leadership positive significant effect on OCB, 2) organizational culture has a significant positive effect on organizational commitment, 3) positive significant effect of organizational commitment on OCB, but 4) transformational leadership does not have positive effect on organiational commitment, 5) the last results indicates that organizational culture has no significant impact in the OCB. There's no strong mediating effect of organizational commitment on this study.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Sulthoni
"Pasar global abad ke-21 menuntut tenaga kerja terampil yang aktif secara intelektual, kreatif, inovatif dan mampu berpikir kritis. Oleh karena itu, penelitian ini menguji faktor-faktor yang menentukan usaha kreatif dan inovatif karyawan di tempat kerja di perusahaan pembangkit listrik dengan fokus pada kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi. Studi ini mengadopsi desain survei dan analisis regresi sederhana dan berganda untuk menguji tiga hipotesis. Data dikumpulkan dari 158 (143 laki-laki dan 15 perempuan) staf yang dipilih secara acak di PT PJB UP Muara Tawar berusia antara 25 dan 50 tahun. Dalam penelitian ini karyawan menyelesaikan kuesioner berskala yang telah tervalidasi tentang kreativitas dan inovasi karyawan, transformational leadership dan organizational culture. Disimpulkan bahwa transformational leadership (t:7,768 dan sig: 0,00) dan organizational culture (t:3,635 dan sig:0,00) merupakan faktor penting dalam memfasilitasi kreativitas dan inovasi karyawan di PT PJB UP Muara Tawar. Disarankan agar perusahaan dapat mempercepat peningkatan kreativitas dan inovasi karyawan dengan mempromosikan dan berinvestasi dalam pelatihan transformational leadership staf dan manajerial mereka serta terus mempromosikan organizational culture yang berasaskan kreativitas dan inovasi.

 


Global market at 21st century demands highly skilled workforce who are intellectually active, creative, innovative and capable of critical thinking. This study examines the factors determining employee creative and innovative undertakings at work in power generation company with a focus on transformational leadership and organizational culture. The study adopted survey design and simple and moderated regression analyses to test three hypotheses. Data were collected from 158 (143 males and 15 females) sample randomly selected staff at PT PJB UP Muara Tawar aged between 25 and 50 years. Employees completed questionnaires consisting of validated scales of employee creativity and innovation, transformational leadership and organizational culture  in the study. It was concluded that transformational leadership (t:7,768 dan sig: 0,00) and appropriate organizational culture (t:3,635 dan sig:0,00)  are important factors in facilitating employee creativity and innovation in the PT PJB UP Muara Tawar. It was recommended that companies can rapidly increase employee creativity and innovation by promoting and investing in transformational leadership training of their managerial structure, spread the transformational leadership way to work as well as keep promoting creative and innovative organizational culture.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54626
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>