Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145823 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wawan Supriyanto
"Penelitian ini ditujukan untuk menguji hubungan dinamis antara arus modal asing, perubahan indeks harga saham dan pergerakan nilai tukar. Dengan tujuan ini, maka dilakukan serangkaian uji analisis dengan metode Vector Autoregression (VAR) menggunakan data time series harian untuk periode 1 Januari 2000 hingga 1 Desember 2005. Hasil uji menunjukkan bahwa ketiga variabel tidak stasioner pada level namun stasioner pada level satu (first difference). Meskipun mempunyai orde integrasi yang sama, dengan uji Johansen's Cointegration Test ternyata ketiga variabel tidak berkointegrasi. Dari uji Granger's Causality dinyatakan bahwa indeks harga saham menyebabkan arus modal asing dan nilai tukar. Hal ini didukung model VAR yang menyatakan bahwa indeks harga saham mempengaruhi arus modal asing dan nilai tukar.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam jangka pendek, nilai tukar tidak hanya dipengaruhi oleh dinamika pergerakan masa lalunya tetapi juga dipengaruhi oleh indeks harga saham dan arus modal asing. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, karena indeks harga saham ternyata hanya dipengaruhi oleh dinamika pergerakan indeks hari-hari sebelumnya. Sementara itu, arus modal asing, selain dipengaruhi oleh dinamika pergerakan masa lalunya juga dipengaruhi oleh dinamika pergerakan indeks harga saham sehari sebelumnya. Di sisi lain, arus modal asing mempengaruhi nilai tukar ini menandakan bahwa untuk periode penelitian ini, indeks harga saham dapat menjadi indikator awal bagi pergerakan nilai tukar dan arus modal asing.
Berdasarkan hasil penelitian ini, adanya gejolak mata uang harus disikapi dengan hati-hati oleh pemerintah. Kesalahan pengambilan kebijakan di bidang moneter justru tidak akan menarik modal asing masuk ke dalam perekonomian. Demikian pula dengan otoritas pasar modal, kesalahan dalam menyikapi pergerakan indeks harga saham akan berakibat pada gejolak nilai tukar. Oleh karena itu, pemerintah perlu menerapkan berbagai kebijakan agar gejolak nilai tukar tidak sampai menyebabkan krisis keuangan. Kebijakan-kebijakan yang dapat diterapkan, antara lain dengan Tobin tax, pemberlakuan minimum stay period bagi investasi asing, melakukan kerja sama internasional seperti kerja sama antar bank-bank sentral untuk reserve (SWAP), pendirian lembaga keuangan regional untuk lending of last resort bagi bank-bank sentral yang mengalami kesulitan likuiditas dan pemberlakuan aturan kehati-hatian (prudential regulation) untuk Banking, Non Banking Financial Institute dan dunia usaha.
Mengingat pentingnya model dinarnis dalam menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang pergerakannya dinamis, maka penelitian selanjutnya sangat mungkin untuk mengembangkan model ini menjadi model yang lebih komprehensif dengan memasukkan variabel-variabel lain yang memiliki karakteristik dinamis. Selain itu, perlu adanya pengelompokkan yang lebih spesifik atas saham baik pengelompokkan saham per sektor atau saham individual atau yang didasarkan pada saham dengan orientasi ekspor atau impor dan perlu juga mempertimbangkan market size , aktivitas short selling, dan tingkat efisiensi bursa."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Jimmi Charlo
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak perubahan konstituent MSCI Indonesia Indeks terhadap saham konstituent indeks. Secara lebih terperinci maka penelitian ini diarahkan untuk menganalisa dampak penghapusan dan penambahan suatu saham kedalam indeks yang dalam penelitian ini menggunakan MSCI Indonesia indeks sebagai objek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan event study maka ditemukan bahwa saham yang masuk kedalam perhitungan indeks mengalami positif excess return sedangkan saham yang dihapuskan dari perhitungan indeks mengalami negatif excess return yang tidak dignifikan dengan excess volume yang tinggi secara signifikan sedangkan dari sisi volatilitas tidak ditemukan kondisi excess yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini mendukung Price Pressure Hypotesys(PPH).

This research examines the effect of changes in MSCI Indonesia Inedx, In More detail, this research will examines the impact of adding and deleted stocks from MSCI Indoensia Index as research object, with used event study approach on this research we find some evidence that show the stock adding to MSCI Indoensia Index will have positive excess return and the stock that deleted from MSCI Index will have negatif excess retrun but not in significant value, This different condition also support by the fact that show the volume of stock that adding and deleted from MSCI Indonesia Index tend to have excess volume. The other result show there is no evidence of excess volatility in term of significant value in this reserach, As the final result we conclude that this research support Price Pressure Hypothesys."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentinus Edy Hermawan
"Tesis ini membahas implikasi dari semakin mengglobalnya perdagangan saham internasional terhadap percaturan ekonomi politik suatu negara terutama dalam hal menjaga ketahanan dan kestabilan ekonominya. Tesis ini lebih melihat bagaimana hubungan yang dibangun oleh para pelaku pasar modal dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain dalam sebuah industri pasar modal dunia lewat kacamata Ilmu Hubungan Internasional. Pembahasan mengenai hal ini menjadi penting dan dijadikan sebagai fokus perhatian utama penulis karena selama ini sudah banyak penelitian tentang industri pasar modal yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya yang berasal dari latar belakang llmu Ekonomi yang lebih melihat dari sisi bisnis dan keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh pakar Ilmu Hubungan Internasional masih sangat jarang. Maka letak nilai tambah dari penelitian ini terdapat pada upaya penulis untuk memanfaatkan penelitian ini dalam melakukan analisa saham dalam industri pasar modal. Penelitian ini mencoba untuk melihat sisi lain dari industri pasar modal internasional secara khusus dari sudut pandang keilmuan dan metodologi yang berkembang dalam Ilmu Hubungan Internasional yaitu dengan lebih memfokuskan penelitian pada hubungan dan interaksi yang dibentuk dan dilakukan oleh para pelaku pasar modal internasional, Penelitian tentang bagaimana perilaku para pelaku pasar modal internasional dalam interaksinya dengan para politisi negara maju menjadi bagian yang paling menarik dari penelitian ini.
Pertanyaan penelitian yang perlu dijawab dalam tesis ini adalah bagaimana sampai terjadi hubungan interdepensi di antara pusat-pusat perdagangan saham internasional yang dalam tesis ini diwakili oleh The New York Stock Exchange (NYSE) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan hal-hal apa saja yang melatarbelakangi fenomena tersebut? Pertanyaan ini diarahkan untuk memperoleh gambaran tentang proses globalisasi yang terjadi dalam industri pasar saham internasional. Hubungan interdependensi yang terjadi di antara bursa utama dunia terjadi sebagai akibat dari semakin mengglobalnya perdagangan saham dunia. Globalisasi perdagangan saham internasional tersebut terjadi seiring dengan semakin terintegrasinya jaringan perdagangan saham dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi khususnya pemanfaatan jaringan internet dan jaringan Online Shares Trading seperti Bloomberg dan Reuters.
Penelitian ini mempergunakan konsep pemikiran yang berkembang dalam Teori Liberal. Teori interdepensi menjadi acuan penting dalam penelitian ini. Hal ini terutama terkait dengan non-state actors yang terlibat dalam industri pasar modal dan asumsiasumsi yang diketengahkan dalam pluralisme. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang dipergunakan adalah metode pembahasan deskriptif-analisis. Teknik pengumpulan data dengan cara mempergunakan existing statistic berupa data primer yang bisa diakses dari perdagangan saham internasional dari jaringan Reuters yang tersedia di lingkungan kerja peneliti. Data-data sekunder didapatkan dari beberapa situs Internet dan CD-ROM yang diterbitkan oleh PT Bursa Efek Jakarta. Data yang lainnya didapatkan dari sumber-sumber kepustakaan (library research) dari PRPM (Pusat Referensi Pasar Modal) dan The British Council Library, Jakarta.
Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan yaitu terjadinya hubungan interdepensi di antara pusat-pusat perdagangan saham internasional yang disebabkan oleh semakin mengglobalnya perdagangan saham dunia yang dipicu oleh perilaku para pemain saham untuk melakukan spekulasi saham guna memperoleh capital gain sebesar-besarnya dengan mengabaikan dampak buruk dari kegiatan mereka yang bisa menjadi semacam trigger (=pemicu) terjadinya krisis moneter di kawasan tertentu. Temuan penting lainnya yaitu terjadinya international conspiracy yang dilakukan oleh para pelaku para politisi negara-negara maju dengan memanfaatkan kepintaran dan keahlian pars pemain saham untuk melakukan perubahan politik, sistem ekonomi dan bahkan pergantian pemerintahan yang lebih sesuai dengan keinginan dan kepentingan para politisi tersebut untuk memperoleh bargaining power yang lebih besar terhadap negara-negara sasaran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuncoro Jati
"Pasar modal (capital market) menjadi bagian yang sangat penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara, karena jika kondisi pasar modal suatu negara baik, dalam arti perkembangan harga saham relatif naik, maka dapat dikatakan bahwa perekonomian Negara tersebut juga baik, Pada masa krisis moneter hebat-hebatnya yaitu periode Januari 1998 sampai dengan Desember 2000, bursa saham mengalami tekanan yang sangat hebat, hal tersebut terlihat dari penurunan harga-harga saham yang luar biasa drastis. Hal tersebut tentunya sangat merugikan investor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebetulnya hubungan antara variabel-variabel ekonomi makro terhadap Imbal Hasil yang akan diterima oleh investor dalam hal ini diwakili oleh Imbal Hasil 1HSG dan Imbal Hasil LQ45. karena kedua indeks' tersebut mampu mewakili kinerja perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia khususnya yang listing di bursa saham.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh dari variabel-variabel makro tersebut tidaklah bersifat individu, namun secara bersama. Model untuk menduga hubungan antara Imbal Hasil IHSG dengan variabel ekonomi makro, sebaiknya menggunakan lag (Sakhowi, 1999; Suripno, 2002), sedangkan Imbal Hasil LQ45 menggunakan model tanpa lag."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renold Darmasyah
"Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Proforma Saham Syariah Antara Yang Konsisten dan Yang Tidak Konsisten Dalam Jakarta Islamic Index-Jil. Penelitian diawali dengan upaya mengetahui saham apa saja yang konsisten dan yang tidak konsisten yang berada pada Jakarta Islamic Index selama periode tahun 2002-2004. Kemudian saham-saham tersebut akan diukur sehingga dapat dibandingkan kinerja portofolio saham syariah yang konsisten dan yang tidak selama tahun 2002-2004.
Variabel-variabef yang coba dilakukan perhitungan diantaranya ada]ah return, variance, covariance, correlation dan Beta saham baik secara individu maupun dalam bentuk portofolio.
Hasil dari penelitian didapatkan bahwa terdapat 13 saham yang konsisten berada pada Jakarta Islamic Index selama periode tahun 2002-2004. Sedangkan sisanya dari 30 saham III tersebut merupakan saham-saham yang senantiasa berubah dari setiap periodenya.
Secara keseluruhan return dari portofolio saham konsisten lebih baik daripada saham tidak konsisten dalam Jakarta Islamic Index. Sedangkan kondisi Beta portofolio saham semester 4 tidak sama dengan kondisi Beta portofolio saham semester 1, semester 2 dan semester 3 yaitu kondisi saham yang konsisten memiliki Beta yang lebih kecil. Hasil penelitian ini secara keseluruhan setelah diukur dengan Sharpe Index, Traynor Index dan Alpha Jensen Index didapatkan kinerja saham syariah yang konsisten masih lebih baik dibandingkan dengan kinerja saham syariah yang tidak konsisten.

The aim of this research is to analysis the consistent and inconsistent sharia Asset in Jakarta Islamic Index by using Proforma Analysis. Research was started by classifying the consistent and inconsistent sharia Asset listed on Jakarta Islamic Index between the period of 2002-2004. Then, those Assets were measured so that the portfolio performance of the consistent and inconsistent sharia Asset can be compared.
The kind of variables which can be measured are : return; variance, covariance; correlation; and Beta; individually, or as portfolio.
As results, there are thirteen (13) consistent Assets in Jakarta Islamic Index at that period of time (year of 2002-2004). While the rest of the thirty (30) other Assets are often changing in every period.
The whole condition of consistent Assets' portfolio compared with those inconsistent ones in Jakarta Islamic Index are better. Meanwhile the Beta of Assets' portfolio on the fourth semester is different with the first, second, and third semester, where consistent Assets have smaller Beta. The result of this research is, as a whole, after measurement with The Sharpe Index, Treynor Index and Alpha Jensen Index can be explained the performance of consistent Assets portfolio compared with those inconsistent ones in Jakarta Islamic Index is better.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vatya Lakshita
"ABSTRAK
Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat apakah saham -saham yang
dikategorikan sebagai saham value dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan saham – saham yang dikategorikan sebagai saham growth,
atau dikenal dengan istilah value premium. Peneliti melakukan penelitian di pasar
modal Indonesia dengan jangka waktu pengamatan selama sepuluh tahun dari
tahun 2002 hingga 2012, dengan periode evaluasi per kuartal. Peneliti
menggunakan P/E dan P/BV sebagai dasar untuk membedakan antara saham
value dengan saham growth. Kelompok saham value maupun saham growth juga
akan dibagi lagi berdasarkan kapitalisasi pasarnya menjadi dua bagian,
kapitalisasi pasar besar dan kapitalisasi pasar kecil dan menengah, dengan cara
membagi dua sama besar seluruh saham di pasar berdasarkan urutan kapitalisasi
pasarnya. Selanjutnya dilakukan penghitungan imbal hasil masing – masing
kelompok yang telah ditentukan, untuk kemudian dianalisa hasilnya. Hasilnya
melalui penelitian ini Peneliti juga mendapatkan kesimpulan bahwa value
premium juga terjadi di pasar modal Indonesia, dan berlangsung sejak kuartal 1
tahun 2002 hingga waktu terakhir dari penelitian ini kuartal akhir 2012.

ABSTRACT
There have been many studies around the world to discovery whether value stocks
could gives a return that beat growth stocks return, or known as value premium.
Reseacher make a research about Indonesia Capital Market during ten years
period of observation from 2002 until 2012, which evaluated quarterly.
Researcher using P/E and P/BV to difference the group of value stocks and
growth stocks. Moreover that group will also divided into two group based on its
market capitalization, big market capitalization and middle and small market
capitalization, by divided two the whole market based on its market capitalization.
After that, researcher count the return from each group made, then analysis the
result. The result from this research, the researcher found that value premium also
happen in Indonesia capital market, and happens since first quarter 2002 until end
of time of this research at last quarter 2012."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Avrini
"Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1994 dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, paragraf 12, menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja Berta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan ingin melihat kandungan informasi yang terkandung dalam laba, komponen arus kas operasi dan akrual terhadap laba yang akan datang. Selain itu juga untuk mengetahui apakah harga saham dapat merefleksilcan informasi yang terkandung dalam laba, komponen arus kas operasi dan akrual.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan purposive sampling yaitu sampel sengaja dipilih dari kelompok industri manufaktur untuk menghindari perbedaan karakteristik dan pemilihan periode dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 guna menghindari distorsi krisis moneter. Sampel berjumlah 113 emiten yang diambil di Bursa Efek Jakarta.
Dari hasil pengujian empinis dalam melihat kandungan prediktif terhadap laba yang akan datang, dapat disimpulkan bahwa untuk ketiga tahun tersebut, secara umum laba dan arus kas operasi tahun berjalan positif dan signifikan sedangkan akrual tidak signifikan. Dalam melihat koefisien yang lebih besar antara laba dan arus kas operasi menunjukkan hasil laba positif dan signifikan juga mempunyai koefisien yang lebih besar dari arus kas operasi. Arus kas operasi jika dibandingkan dengan akrual juga mempunyai koefisien yang lebih besar dan signifikan.
Hubungan ketiga variabel akuntansi tersebut dengan imbal basil saham menunjukkan labs positif dan signifikan hanya pada dua tahun yaitu tahun 1999 dan 2000 sedangkan arus kas operasi tidak signifikan sama halnya dengan akrual. Laba mempunyai koefisien lebih besar, positif dan signifikan bila dibandingkan dengan arus kas operasi juga hanya pada tahun 1999 dan 2000. Sedangkan antara arus kas operasi dan akrual menunjukkan arus kas operasi mempunyai koefisien yang lebih besar , positif dan signifikan pada tahun 1999, 2000 dan pada pooled regresi.
Banyak keterbatasan yang dimiliki penulis dimana untuk penelitian lanjutan mungkin bisa dilakukan optimisasi variabel-variabel independen lain yang berpengaruh terhadap laba yang akan datang dan imbal basil saham. Periode yang terlalu singkat juga menjadi salah sate kelemahan penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Octavia
"Menurut Kenneth Lahn dan Anil K. Makhija dalam tulisannya yang berjudul ?EVA & MVA as Performance Measures and Signals For Strategic Change?, pengukuran kinerja perusahaan berdasarkan nilai buku pada laporan keuangan seperti Return on Equity (ROE), tidak dapat mengukur penciptaan nilai perusahaan. Dengan kata lain, ROE tidak dapat menggambarkan penciptaan value bagi shareholders secara eksplisit. Kondisi ini yang menyebabkan kesulitan dalam mengambil kebijakan yang dapat memuaskan manajer maupun shareholders. Di satu sisi, manajer merasa tidak mendapat insentif yang sesuai dengan kinerjanya sehingga timbul kekecewaan yang dapat memicu moral hazard. Sedangkan di sisi lain, penilaian atau persepsi yang keliru dari shareholders terhadap kinerja perusahaan dapat mengakibatkan terganggunya laju kenaikan nilai saham perusahaan.
Pengukuran kinerja yang dipercaya mampu mengatasi hal tersebut adalah Economic Value Added (EVA). EVA dianggap mampu karena EVA dapat mengukur penciptaan nilai bagi kekayaan shareholders. Manajer akan dihargai sesuai dengan kemampuannya dalam menambah penciptaan value bagi shareholders sehingga memacu manajer dalam bertindak seolah-olah sebagai shareholders untuk selalu berusaha menambah penciptaan value perusahaan. Hal ini menguntungkan shareholders dengan memperoleh return yang terus meningkat.
Hal tersebut juga didukung adanya penelitian yang dilakukan Kenneth Lehn dan Anil K. Makhija (1996) bahwa EVA berkorelasi positif dengan tingkat pengembalian investasi dalam saham dengan korelasi yang lebih tinggi dibanding ROA (Return on Asset), ROE, dan ROS (Return on Sales) yang digunakan sebagai alat ukur kinerja perusahaan.
Pada tesis ini dipilih industri perbankan karena perbankan mempunyai peranan yang strategis dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, perbankan harus sehat agar dapat menjalankan fungsi dan peranannya sebagai bank seperti menghimpun dana (giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, serta tabungan); memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan utang; membeli; menjual atau menjamin surat-surat berharga, dan sebagainya.
Untuk mengetahui apakah, bank tersebut sehat atau tidak, maka bank wajib mengumumkan neraca dan perhitungan laba rugi. Pengumuman neraca dan perhitungan laba rugi merupakan cerminan dari kinerja bank pada periode waktu yang tertera dalam laporan tersebut sedangkan bagaimana pengukuran penciptaan value bagi shareholders masih merupakan masalah karena bank masih menggunakan pengukuran kinerja yang tradisional. Oleh karena itu, EVA diyakini mampu memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian dalam thesis ini ingin menguji tiga hal. Pertama, apakah EVA perbankan yang telah go public berkorelasi dengan return sahamnya. Kedua, apakah terdapat pengaruh dari ROE terhadap return sahamnya. Ketiga, apakah benar pengaruh EVA lebih signifikan dibanding ROE terhadap return sahamnya. Penelitian mengambil sampel pada perbankan yang telah melakukan emisi dan terdaftar sebagai emiten secara berkelanjutan di Bursa Efek Jakarta selama 5 periode yaitu dari 1999 sampai dengan 2003. Data sekunder lainnya selain laporan keuangan yang telah diaudit adalah harga penutupan harian harga saham masing-masing perbankan dengan periode tahun yang sarna, Indeks Harga Saham Gabungan, suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, dan country risk premium.
Berkenaan dengan hal pertama, pengujian dilakukan dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dengan menggunakan analisis korelasi antara EVA dengan return sahamnya. Sedangkan pengujian untuk hal kedua dan ketiga adalah dengan menggunakan Multiple Linier Regression dan tingkat keyakinan sebesar 95%.
Setelah melakukan pengujian, maka didapat hasil sebagai berikut guna menjawab permasalahan dalam penelitian:
1. Sebanyak 2/5 dari 5 tahun penelitian membuktikan bahwa tidak ada korelasi antara EVA perbankan yang telah go public dengan return sahamnya. 3/5-nya membuktikan bahwa korelasi antara EVA perbankan yang telah go public dengan return sahamnya adalah negatif. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat korelasi antara EVA perbankan yang telah go public dengan return sahamnya, dimana korelasi tersebut adalah negatif.
2. Sebanyak 3/5 dari 5 tahun penelitian membuktikan bahwa tidak ada pengaruh dari ROE terhadap return sahamnya. Sedangkan sisanya, yaitu 2/5 membuktikan bahwa terdapat pengaruh dari ROE terhadap return sahamnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh dari ROE terhadap return sahamnya.
3. Sebanyak 2/5 dari 5 tahun penelitian menunjukan bahwa EVA lebih signifikan dibanding ROE terhadap return sahamnya. Sedangkan masing-masing sisanya, yaitu 1/5-nya menunjukan bahwa EVA dan ROE tidak signifikan terhadap return sahamnya, ROE lebih signifikan dibanding EVA terhadap return sahamnya, dan EVA dan ROE sama-lama signifikan terhadap return sahamnya Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa EVA lebih signifikan dibanding ROE terhadap return sahamnya.
Hasil penelitian tersebut bukanlah sesuatu yang absolut, mengingat penelitian ini hanya menggunakan 11 bank sebagai sampel. Hal ini dikarenakan hanya terdapat 11 bank yang telah melakukan emisi dan terdaftar sebagai emiten berkelanjutan di BEJ selama 5 periode dari 1999-2003 sesuai dengan jangka waktu pengamatan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak sampel penelitian dan jangka waktu penelitian yang lebih panjang. Alasannya, dengan mendapatkan sampel yang lebih banyak dan jangka waktu pengamatan yang lebih panjang akan menghasilkan kesimpulan yang lebih baik. Kesimpulan tersebut dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang lebih baik bagi pihakpihak yang berkompeten.
Selain itu, industri yang dipilih untuk penelitian selanjutnya tidak terbatas pada industri perbankan saja. Hal ini bertujuan untuk membuktikan apakah EVA akan berkorelasi positif dengan return saham dan masing-masing perusahaan yang telah go public yang berada dalam industri yang berbeda."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Octaviani
"ABSTRAK
Harga minyak yang berfluktuasi dirasakan kuat mempengaruhi perekonomian negara berkembang yang mengandalkan minyak sebagai sumber energi utama. Hal tersebut membuat informasi harga minyak menjadi penting dalam pertimbangan investor pasar modal. Penelitian ini kemudian ingin menguji apakah terdapat pengaruh berbeda dari pergerakan harga minyak terhadap imbal hasil saham Indonesia dengan memperhatikan sektor, lag, size, dan threshold effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum pergerakan harga minyak tidak berdampak signifikan pada imbal hasil saham namun memperlihatkan arah berbeda pada pengaruh pergerakan harga minyak terhadap imbal hasil tiap sektor. Untuk lag, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat efek lag yang signifikan meskipun hanya terjadi pada beberapa perusahaan. Kemudian terkait size, terdapat pola unik dimana semakin besar size pengaruh pergerakan harga minyak terhadap imbal hasil menjadi negatif signifikan. Sedangkan treshold effect belum dapat dibuktikan terjadi karena variabel threshold turnover rate tidak memiliki dampak yang signifikan dalam memisahkan pengaruh pergerakan harga minyak terhadap imbal hasil.

ABSTRACT
Large fluctuation of oil price have a strong influence on emerging country economy that is depend on oil as their prior energy source. Thats why oil price information become important to investor. In this research, we examine whether growth oil price have a significant impact on stock return by examining sector, lag, size, and threshold effect. We find that in general, growth oil price have no significant impact on stock return but have a different sign of influence on each sector. There is no significant lag effect although we find it significant on some firm. Then, we find a unique tren that bigger the firm size, growth of oil price give more negative significant effect on return. Last, we find no threshold effect because the turnover rate as a threshold variable have no significant effect to divide the impact of growth oil price on return."
S47458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desyetti
"Dalam kegiatan di pasar modal, laporan keuangan perusahaan yang go publik merupakan salah satu informasi yang tersedia bagi investor dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menjual saham perusahaan. Informasi mengenai laba akuntansi merupakan salah satu informasi yang dapat diperoleh dari laporan keuangan suatu perusahaan. Laba akuntansi yang sering digunakan oleh investor untuk menilai kinerja perusahaan adalah laba per lembar saham (earning per share).
Penelitian ini merupakan event study yang tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana reaksi harga saham dan volume perdagangan saham di sekitar waktu pengumuman laba akuntansi. Apabila pengumuman laba akuntansi mempunyai kandungan informasi yang relevan maka akan terjadi reaksi harga saham dan volume perdagangan saham disekitar waktu pengumuman. Dalam penelitian ini juga akan dilihat apakah ada hubungan yang positif antara besarnya laba tak terduga (unexpected EPS) dengan besarnya reaksi harga (abnormal return) dan antara perubahan harga saham dengan perubahan volume perdagangan. Penelitian terdahulu seperti yang dilakukan di luar negeri oleh Ball & Brown (1968), Beaver (1968), dan Dale Morse (1981), dan di dalam negeri oleh Affandi & Utama (1997), Husnan, Hanafi dan Wibowo (1995), menemukan bahwa disekitar pengumuman labs akuntansi terjadi perubahan harga saham dan volume perdagangan saham yang signifikan. Sedangkan penelitian oleh Linda Smith Bamber (1986&1987) serta Bamber & Atiase (1994), menemukan bahwa ada hubungan yang positif antara besarnya unexpected EPS dengan besarnya abnormal return dan antara perubahan harga dengan perubahan volume perdagangan.
Periode observasi dimulai tahun 1994 sampai tahun 1996 dengan mengambil sampel perusahaan go publik yang telah terdaftar di BEJ dan memenuhi beberapa kriteria yang telah ditetapkan. Laba akuntansi (EPS) dikelompokkan atas 2 yakni kelompok EPS naik dimana !aim aktual lebih besar dari !aim prediksi dan kelompok EPS turun dimana laba aktual lebih kecil dari laba prediksi. Laba prediksi diasumsikan sama dengan laba tahun sebelumnya. Ada 4 pendekatan yang digunakan untuk menentukan expected return yakni market model, aktual return, market adjusted return dan mean adjusted return serta 2 pendekatan untuk menentukan expected volume yakni pendekatan median dan pendekatan mean. Uji statistik yang digunakan selain uji parametrik juga menggunakan uji non parametrik.
Berdasarkan analisis hasil penelitian, dengan uji parametrik maupun non parametrik bahwa selama periode 1994-1996 dengan menggunakan empat pendekatan pengukuran abnormal return yang berbeda, pengumuman laba mengandung informasi yang relevan sehingga mempengaruhi harga saham dan menyebabkan investor memperoleh abnormal return. Hal ini terlihat dari nilai kumulatif abnormal return yang positif dan signifikan disekitar pengumuman kenaikan EPS dan kumulatif abnormal return yang negatif dan signifikan disekitar pengumuman penurunan EPS. Begitu juga halnya dengan volume perdagangan.
Informasi pengumuman laba akuntansi digunakan oleh investor untuk melakukan transaksi di pasar modal, sehingga disekitar waktu pengumuman laba akuntansi aktifitas perdagangan saham meningkat dan menyebabkan investor memperoleh abnormal volume. Akan tetapi reaksi harga dan volume perdagangan terhadap informasi tersebut terjadi secara lambat yakni sesudah pengumuman laba akuntansi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ball & Brown (1968), Beaver (1968), Dale Morse (1981), Affandi & Utama (1997) dan Husnan, Hanafi & Wibowo (1995), walaupun dipasar modal Indonesia reaksi harga dan volume perdagangan terhadap informasi tersebut terjadi secara lambat yakni sesudah pengumuman laba akuntansi.
Uji korelasi dengan korelasi spearman menunjukkan bahwa selama periode 1994-1996, membuktikan bahwa hubungan antara besarnya unexpected EPS dengan abnormal return adalah positif. Demikian juga halnya dengan uji korelasi pearson, kecuali untuk tahun 1994-1995, dimana tidak ada satupun koefisien korelasi yang signifikan.
Begitu juga dengan uji korelasi antara perubahan harga dan perubahan volume perdagangan, baik uji korelasi spearman maupun korelasi pearson menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan antara perubahan harga dengan perubahan volume perdagangan. Hasil penelitian juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Linda Smith Bamber (1986 &1987) dan Bamber & Atiase (1994)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T1536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>