Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Vicente C. Reyes, Jr
"Tulisan ini menyajikan suatu bentuk pendekatan yang dianggap berhasil meningkatkan mutu pendidikan dengan cara membuat sebuah kemitraan antarkelompok komuniti antarsekolah. Cara ini dinilai dapat menjawab persoalan-persoalan birokrasi pendidikan negara yang terlalu rumit dan berjenjang. Penulis meyakini bahwa sekolah merupakan tempat seseorang memperkaya diri di segala bidang. Namun, seringkali birokrasi pendidikan yang terpusat dan diatur oleh negara membuat institusi sekolah (termasuk tenaga guru) tidak memiliki otonomi untuk mengembangkan diri, serta mengembangkan visi dan misi yang lebih tepat dan kontekstual. Melalui studi etnografi selama dua tahun terhadap kemitraan dua kelompok bentukan komuniti pendidikan di Amerika dan Australia, diperlihatkan bahwa kerjasama antara tenaga pendidik, staf administrasi, orang tua, dan tokoh masyarakat merupakan unsur penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi acuan pembanding untuk kasus birokrasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah yang mulai bergulir."
2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The operational cost of primary schools in the capital of the Republic of Indonesia has attracted public educator' interest. Lately, the Indonesian government has decided to provide a larger budget than ever, either from the national and regional aid of education budget (APBN and APBD). Since January 1, 2006 every active student at state primary schools (SDN), Islamic Elementary Schools (MI), Extraordinary Elementary Schools (SDLB) are given the allowance of operational cost of IDR 19,500,-per month or IDR 235,000 per year and the principals must not longer collect dues from students, otherwise they will be fired. This policy is not applied to the 13 (thirteen) top schools, where the principals of these schools may levy dues to students with the approval of the school committee meeting. This study denotes the fact of education policy in Jakarta."
JPUKIA 4:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dwi Winanto Hadi
"Disertasi ini membahas implementasi Kebijakan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dilihat dari modus tata kelola yang digunakan. Sebagaimana dinyatakan oleh Hill dan Hupe, kajian implementasi kebijakan dapat dilihat dari modus tata kelolanya. Implementasi SNP ini menggunakan modus tata kelola implementasi transaksi/kinerja. Penggunaan modus tata kelola ini menghadapi tantangan kompleksitas berbagai tingkat tindakan dari berbagai aktor pada jenjang pemerintahan yang berbeda. Selain itu, implementasi juga menghadapi tantangan berkaitan dengan pemahaman dan pembiayaan. Oleh karena itu, hasil implementasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penting untuk diketahui. Pendekatan kualitatif dan studi kasus dipilih untuk mengkaji hasil dan faktor-faktor implementasi. Wawancara dan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data. Dilihat dari segi faktornya, penelitian ini menemukan bahwa modus tata kelola transaksi telah dapat digunakan dalam implementasi SNP karena dalam kerangka kompleksitas tindakan dan aktor pada jenjang pemerintahan yang berbeda, komunikasi dan kerjasama berjalan baik. Demikian pula halnya, karakteristik dan respon para pelaksana kebijakan telah mendukung implementasi. Namun demikian, dilihat dari hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa modus tata kelola transaksi yang digunakan dalam implementasi Kebijakan SNP belum memberikan hasil yang maksimal. Hal ini dimungkinkan karena materi kebijakan belum benar-benar digunakan, terdapat ketidakharmonisan perundang-undangan, dan pembiayaan di tingkat sekolah belum didasarkan atas kebutuhan. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan bahwa implementasi perlu mendasarkan pada materi kebijakan sebagai dasar kinerja implementasi, perbaikan perundangan, dan pembiayaan yang sesuai kebutuhan di tingkat sekolah. Selain itu, secara teoritis penelitian ini melihat bahwa modus tata kelola transaksi akan memberikan efektivitasnya bila (i) dilihat dari segi materi kebijakan, implementasi kebijakan baru dapat dilakukan apabila peraturan perundangan yang dibutuhkan telah lengkap. Selain itu, materi kebijakan harus benar-benar dijadikan dasar hasil implementasi kebijakan, (ii) dilihat dari segi struktur lapis pemerintahan, koordinasi, yakni komunikasi dan kerjasama, diantara para pihak yang terlibat harus berjalan dengan baik. Selain itu, pendanaan sesuai kebutuhan di tingkat street level perlu juga mendapat perhatian, dan (iii) dilihat dari segi karakteristik, kesadaran sebagai lembaga pelaksana kebijakan diperlukan dalam implementasi kebijakan. Selain itu, informasi efektivitas program diperlukan untuk mengembangkan implementasi kebijakan pada skala yang lebih besar. Selanjutnya, komitmen untuk mencapai target kebijakan sebagai bentuk kepatuhan di tingkat street level diperlukan dalam implementasi kebijakan.

This dissertation discusses the implementation of the National Education Standards Policy (NESP) viewed through its mode of governance. As stated by Hill and Hupe, mode of governance can be a perspective in policy implementation study. This policy is implemented through transaction/performance mode of governance. This mode of governance faces the complexity of the various levels of action from a variety of actors at different levels of government. In addition, This mode of governance also faces other challenges such as policy understanding and financing. Therefore, it is important to know the output and factors of the implementation. Qualitative approach and case study were selected to investigate output and factors of implementation. Interviews and observations were conducted to collect data. In terms of the factors, the study founds that NESP through the transaction/performance mode of governance has been successfully implemented because communication and collaboration has went so well. Similarly, the characteristics and response of the policy implementers have supported the implementation. Nevertheless, judging from the output, the study founds that the transaction/performance mode of governance was not produced maximum output yet. This happens because of some reasons. The policy content has not been really used as the implementation basis, there is legislation disharmony, and the funding at the school level has not been based on the need. Therefore, this study suggests that the implementation should be based on the policy content as the basis for the implementation of performance, that regulations improvement should be done, and that financing as school needs should be provided. In addition, theoretically the transaction/performance mode of governance will be effective if (i) from the aspect of policy formation, the policy implementation requires policy completeness, and policy content should be the basis for implementation performance; (ii) from the aspect of vertical public administration, implementation requires good coordination, i.e. communication and collaboration, among implementation agencies, and appropriate financing at street level is required; (iii) from the aspects of characteristics and response of implementation agency, policy implementation requires agency?s task oriented awareness, information of programme effectiveness requires before wider implementation, and there should be a commitment to reach policy targets as the form of compliance in the street level."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
D1440
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
New York: McGraw-Hill , 1973
378.1 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Los Angeles: SAGE Publications, 2015
306.432 SCH
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarni Catur Utami Munandar
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, [date of publication not identified]
370.15 SUK c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>