Tulisan ini menyajikan suatu bentuk pendekatan yang dianggap berhasil meningkatkan mutu pendidikan dengan cara membuat sebuah kemitraan antarkelompok komuniti antarsekolah. Cara ini dinilai dapat menjawab persoalan-persoalan birokrasi pendidikan negara yang terlalu rumit dan berjenjang. Penulis meyakini bahwa sekolah merupakan tempat seseorang memperkaya diri di segala bidang. Namun, seringkali birokrasi pendidikan yang terpusat dan diatur oleh negara membuat institusi sekolah (termasuk tenaga guru) tidak memiliki otonomi untuk mengembangkan diri, serta mengembangkan visi dan misi yang lebih tepat dan kontekstual. Melalui studi etnografi selama dua tahun terhadap kemitraan dua kelompok bentukan komuniti pendidikan di Amerika dan Australia, diperlihatkan bahwa kerjasama antara tenaga pendidik, staf administrasi, orang tua, dan tokoh masyarakat merupakan unsur penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi acuan pembanding untuk kasus birokrasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah yang mulai bergulir.