Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saffan Firdaus
"Aktivitas jantung janin atau Fetal Electrocardiogram (FECG) dapat digunakan untuk mendeteksi potensi kelainan pada jantung janin. Perekaman FECG dilakukan dengan menggunakan Elektrokardiogram (EKG) pada perut ibu hamil. Namun hasil yang didapat tidak serta merta memberikan nilai detak jantung janin per menit, karena terdapat berbagai macam suara bising yang mengganggu pembacaan FECG. Sinyal noise tersebut didapat dari keberadaan Maternal ECG (MECG) yang mendominasi pembacaan, pergerakan rahim, dan lain sebagainya. Sehingga dibutuhkan dokter ahli dalam pembacaan manual hasil EKG perut yang memperlambat proses diagnosis. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode untuk memisahkan FECG dengan Maternal Electrocardiogram (MECG). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang metode baru menggunakan Fast Fourier Transform dan Filter Moving Average kemudian membandingkan hasilnya dengan metode yang sudah ada untuk memisahkan FECG dari MECG. Cara validasi yang dilakukan adalah membandingkan FHR yang didapat dari kedua metode (Metonia et al. (2020) dan Fast Fourier Transform dan Filter Moving Average) dengan nilai yang sudah divalidasi oleh dokter. Hasil yang didapat adalah pada data Ibu Hamil, Mean Average Error (MAE) menggunakan metode Moving Average dan FFT Filter bernilai 0,727 yang lebih kecil dibandingkan metode Metonia et al., (2020) yang bernilai 1,939. Pada data Ibu Melahirkan, Mean Average Error (MAE) menggunakan metode Moving Average dan FFT Filter bernilai -0,5490 yang lebih kecil dibandingkan metode Metonia et al., (2020) yang bernilai -0,3275.

Fetal heart activity or Fetal Electrocardiogram (FECG) can be used to detect potential abnormalities in the fetal heart. FECG recording is done using an Electrocardiogram (ECG) on the abdominal of pregnant women. However, the recording results obtained do not immediately provide a value for the fetal heart rate per minute, because there are various kinds of noise that interfere with the reading of the FECG. The noise signal is obtained from the presence of the Maternal ECG (MECG) which dominates the reading, the movement of the uterus, and so on. So that an expert doctor is needed in manual reading of the Abdominal ECG results which slows down the diagnosis process. Therefore, it is necessary to have a method for separating FECG with Maternal Electrocardiogram (MECG). The purpose of this research is to design a new method using Fast Fourier Transform and Moving Average Filter then compare the results with the current available method to separate FECG from MECG. The results obtained are the data for pregnant women, the Mean Average Error (MAE) using the Moving Average and FFT Filter methods, is 0.727 which is smaller than the Metonia et al., (2020) method which is 1.939. In Maternal data, the Mean Average Error (MAE) using the Moving Average and FFT Filter methods is -0.5490 which is smaller than the Metonia et al., (2020) method which is -0.3275."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Putri Puspanegara
"ABSTRAK
Perubahan psikososial pada ibu primigravida selama kehamilan salah satu oleh pasangan. Ibu primigravida memerlukan adanya penyesuaian pasangan selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara penyesuaian pasangan dengan kelekatan ibu primigravida dan janin. Penelitian cross sectional ini menggunakan teknik multistage cluster random sampling dan melibatkan 110 ibu primigravida. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara penyesuaian pasangan dengan kelekatan ibu dan janin p value < 0,1 . Peneliti menyarankan tenaga kesehatan, khususnya perawat maternitas agar mampu mempertahankan dan meningkatkan edukasi kehamilan terkait aspek psikososial kepada ibu primigravida dan pasangan.

ABSTRACT
One of the reasons of psychosocial changes to primigravida during pregnancy is caused by their partners. The mother needs to make adjustments with her partners during pregnancy. The aim of this study was to identify relationship between the partner rsquo s adjustments and prenatal attachment in primigravida. This cross sectional study applied the multistage cluster random sampling technique involved 110 primigravidas. The results showed that significant relationship between the partner rsquo s adjustment and prenatal attachment in primigravida p value 0,1 . The researcher suggests that health workers, especially maternity nurses, to be able to maintain and increase pregnancy educations related to psychosocial aspects to primigravida mothers and their partner rsquo s."
2017
S68083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
May, Linda E.
"This new SpringerBrief in physiology explores the newest research findings on how exercise influences the fetus in utero and beyond. This book reviews the current findings of how maternal exercise throughout gestation influences fetal development of key organ systems, and also encompasses the relationship between maternal activity level and fetal, birth, and neonatal effects. This information will help researchers and scientists better understand the physiological effects of exercise during pregnancy on offspring development."
New York: Springer, 2012
e20401718
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rubyna Hamaswari
"Pemantauan keadaan dan kesehatan janin selama kehamilan sangat penting untuk mendeteksi komplikasi dan mengurangi angka bayi lahir mati. Fetal elektrokardiogram (FEKG) dapat digunakan untuk memonitor aktivitas jantung janin. Namun, pengembangan aplikasi FEKG yang memvisualisasikan dan menginterpretasikan data masih terbatas. Penelitian ini mengembangkan aplikasi FEKG berbasis Bluetooth menggunakan MIT App Inventor. Aplikasi FECG_App berhasil dikembangkan untuk telepon genggam Android versi 11 ke atas. Simulator FEKG menggunakan mikrokontroler ESP32 untuk mengirim data melalui Bluetooth. Aplikasi ini memiliki jarak operasional maksimal 10 meter dengan error pemetaan sinyal FEKG rata-rata sebesar 1,85%. Pengembangan aplikasi ini dapat membantu tenaga medis dan ibu hamil dalam memonitor pertumbuhan janin secara mudah

Monitoring the condition and health of the fetus during pregnancy is crucial for detecting complications and reducing stillbirth rates. Fetal electrocardiogram (FECG) can be used to monitor the fetal heart activity. However, the development of FECG applications that visualize and interpret data is still limited. This study focuses on developing a Bluetooth-based FECG application using MIT App Inventor. The FECG_App was successfully developed for Android mobile phones version 11 and newer. The FECG simulator uses an ESP32 microcontroller to transmit data via Bluetooth. The application has a maximum operational range of 10 meters with an average FEKG signal mapping error of 1.85%. This application's development can assist healthcare professionals and expectant mothers in easily monitoring fetal growth."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fredouille, Catherine
"Fetal Heart Ultrasound, now in its second edition, has been written as a practical guide for the ultrasound examination of the fetal heart. The fetal heart is considered to be the most important and difficult part of a fetal examination. This book aims not only to clarify and simplify the approach to this examination, but also to define what a normal fetal heart should be, and underline just why this organ remains one of the best warning signs for fetal pathology. It will be useful to trainee and practicing ultrasonographers, ultrasound departments providing obstetric ultrasound services, and obstetricians, gynecologists, radiologists and midwives undertaking course in fetal ultrasonography."
Edinburgh: Elsevier, 2014
618.326 FRE f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Made Wira Dhanar Santika
"Lingkar kepala janin merupakan salah satu biometrik paling penting dalam pemeriksaan perkembangan janin dengan menggunakan alat USG. Akan tetapi, pengukuran terhadap kepala janin bukanlah pekerjaan yang mudah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem pengukuran kepala janin otomatis. Sistem ini diharapkan dapat berjalan pada perangkat mobile sebagai bagian dari sistem telehealth. Pengukuran kepala janin pada penelitian ini dilakukan dengan metode object detection, dilanjutkan dengan Canny edge detection, lalu untuk piksel pada citra edge kemudian diproses pada tahap ellipse fitting. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metrik akurasi, presisi, recall, dan f1-score untuk metode object detection, dan error rate untuk ellipse fitting. Dari setiap metode yang dilakukan uji coba, hasil evaluasi menunjukan bahwa metode Adaptive Boosting dan ElliFit memiliki performa yang paling baik. Metode ini juga memiliki waktu eksekusi yang relatif cepat untuk sebuah perangkat mobile, yaitu 3-5 detik.

Fetal head circumference (HC) is one of the most important biometrics in assessing fetal growth during prenatal ultrasound examinations. However, measuring the fetal head is not an easy task. This study aims to create an automatic fetal head measurement system. This system is expected to run on mobile devices as part of telehealth system. HC measurement can be done with object detection method, followed by Canny edge detection, then for every edge pixels, fetal head can be approximated using ellipse fitting. Evaluations are carried out using accuracy, precision, recall, and f1-score metrics for object detection methods, and error rates for ellipse fitting. From each method that was tested, the evaluation result showed that the Adaptive Boosting and ElliFit method had the best performance. This method also had a relatively fast execution time for a mobile device, which is 3-5 seconds."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Aryudi
"Latar Belakang: World Health Organization melaporkan sebanyak 11 kematian anak dibawah lima tahun terjadi karena komplikasi intapartum termasuk keadaan asfiksia intrapartum. Hipoksia/asidemia fetal intrapartum berpotensi menyebabkan berbagai morbiditas baik jangka pendek seperti hypoxic-ischemic ensephalopathy maupun jangka panjang seperti cerberal palsy. FIGO mengatakan bahwa pH dibawah 7,2 adalah keadaan asidemia. Onset kerusakan otak yang terjadi saat asidemia dapat berjalan dengan cepat sehingga dibutuhkan pemantauan dini. Pola denyut jantung fetus yang abnormal berkaitan dengan 2,86 kali risiko asidemia dibanding pola CTG yang normal.
Tujuan: Mencari hubungan antara katagori CTG dan pola CTG dengan kejadian asidemia janin, sehingga dapat memprediksi keluaran janin dan tatalaksana kehamilan selanjutnya.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cohort retrospektif, menggunakan data rekam medis pasien persalinan dengan diagnosis gawat janin di RSCM pada Januari 2016-Desember 2017, yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok CTG mencurigakan dan patologis dengan kejadian asidemia janin atau tidak. Kemudian dilakukan analisis statistik untuk menilai hubungan antara gambaran kardiotokografi dengan kejadian asidemia.
Hasil: Terdapat 32 (30,8%) subjek dari 104 subjek dengan CTG mencurigakan dan terdapat 40 (40%) subjek dari 100 subjek dengan CTG patologis mengalami asidemia. Tidak didapatkan hubungan bermakna secara statistik kejadian asidemia antara kelompok CTG dengan kejadian asidemia janin (p=0.168; 95% CI 0.529-1.119). Asidemia janin terjadi pada 36,8% pada kelompok dengan pola CTG reduced variability, 38,5% pada absent variability, 20% pada tachycardia, 25% pada late deceleration, 58,3% pada late deceleration and reduced variability, 30,8% pada variable deceleration, 50% pada variable deceleration and reduced variability dengan semua hamil uji statistic menunjukan nilai p>0,05. Tidak terdapat pola CTG yang berhubungan yang bermakna dengan kejadian asidemia janin. Nilai pH pada penelitian ini memiliki median 7.24 dan nilai median pH pada kasus asidemia adalah 7.082.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara katagori CTG dengan kejadian asidemia janin, namun didapatkan trend bahwa CTG patologis lebih sering mengalami asidemia. Tidak terdapat hubungan antara pola CTG dengan kejadian asidemia janin, namun pola CTG late deceleration and reduced variability cenderung lebih sering mengalami asidemia janin.

Introduction: WHO stated that there were 11 of infant mortality rate due to intrapartum complication including asphyxia. Intrapartum fetal hypoxia or acidemia causes short and long-term morbidity such as hypoxic ischemic encephalopathy and cerebral palsy. FIGO concluded that pH level under 7.2 was academic condition. Onset of brain dysfunction occurred rapidly; early monitoring is needed. Abnormal fetal heart rate is related with 2.86 times of academic risk compared with normal CTG pattern.
Aims: Determine the relation between CTG category and pattern to intrapartum fetal acidemia so that we can predict fetal outcome and further pregnancy treatment.
Methods: This cohort retrospective study design conducted through medical records in RSCM from January 2016-December 2017. All delivery patients with fetal distress diagnosis consisted of two groups including suspicious and pathological CTG group corresponding to fetal academic. Statistical analysis determine the relationship between cardiotocography and acidemia incidence.
Results: There were 32 subjects (30.8%) from 104 subjects with suspicious CTG, and 40 subjects (40%) from 100 subjects with pathological CTG having acidemia. There was no significant relationship statistically with acidemia incidence between CTG category and fetal acidemia (p=0.168; 95% CI 0.529-1.119). Fetal acidemia was 36.8%, 38.5%, 20%, 25%, 58.3%, 30.8%, 50% in reduced variability, absent variability, tachycardia, late deceleration, late deceleration and reduced variability, variable deceleration, and variable deceleration and reduced variability CTG group; respectively, with statistical test results all p value >0.05. There was no relationship between CTG pattern and fetal acidemia. The pH value in this study had 7.24 for median with median pH in this acidemia case was 7.082.
Conclusion: There is no relationship between CTG category and fetal acidemia; however, pathological CTG was more often in acidemia cases. There was no relationship between CTG pattern and fetal acidemia incidence; however, late deceleration and reduced variability CTG pattern tends to more often in fetal acidemia. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amarylis Febrina Choirin Nisa Fathoni
"ABSTRAK
LATAR BELAKANG: Penilaian aktivitas fisik ibu selama kehamilan sangat penting karena hubungan yang erat antara tingkat aktivitas fisik dan status kesehatan.1 Hubungan erat antara aktivitas fisik sehari-hari dan hasil luaran kehamilan masih belum jelas terungkap karena luasnya variasi desain studi dan langkah-langkah penilaian aktivitas fisik.2 TUJUAN: Untuk melihat sebaran aktivitas ibu hamil pada trimester 3, kemudian melihat adanya hubungan antara aktivitas fisik ibu hamil pada trimester ke-3 dengan metode persalinan, skor APGAR bayi pada menit ke-5, dan berat lahir bayi. Dapat digunakan juga sebagai dasar rekomendasi bagi masyarakat luas mengenai aktivitas fisik selama kehamilan, dan rekomendasi bagi pembuat kebijakan mengenai karyawan yang bekerja di masa kehamilan. METODE: Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik ibu hamil dengan luaran ibu hamil dan bayi baru lahir akan digunakan desain potong lintang, dengan melakukan pengamatan secara akurat dan sistematik.HASIL: Penelitian ini melibatkan 100 ibu melahirkan, yang didapatkan bahwa rerata usia responden adalah 27 tahun, dengan nilai tengah paritas adalah 2. Berdasarkan penilaian kuesioner PPAQ didapatkan bahwa nilai tengah akfitivitas mingguan responden adalah 346 MET-jam/minggu dengan nilai tengah tertinggi dilakukan untuk aktivitas ringan Median 143 , dan aktivitas rumah tangga Median 131 . Sedangkan aktivitas olahraga dikerjakan sangat sedikit, dengan nilai tengah 1.63 MET- jam/minggu. Tidak terdapat hubungan antara usia, paritas, jumlah aktivitas fisik dan intensitas terhadap metode persalinan. Pada saat dilakukan uji data numerik, didapatkan bahwa nilai tengah dari kelompok yang melahirkan pervaginam, adalah 341, dan untuk sectio secarea adalah 347.5, perbedaan ini tidak bermakna baik secara klinis maupun statistik p=0.696 . Pada saat analisa untuk melihat faktor yang memengaruhi berat badan, didapatkan bahwa aktivitas dan usia memiliki P ABSTRACT
BACKGROUND The assessment of maternal physical activity during pregnancy is crucial due to the close relationship between the PA levels and the health status.1 The potential relationship between daily physical activity and pregnancy outcome remains unclear because of the wide variation in study designs and physical activity assessment measures.2OBJECTIVES This study was aimed to evaluate the pregnancy daily activities at third trimester and its association between methods of delivery, the fifth minute APGAR score, and birth weight. This study could be used as a basic recommendation for society about daily activities during pregnancy. METHODS This study was a cross sectional study evaluating the association between pregnant women daily activities and maternal and perinatal outcomes by doing systematic and accurate observation.RESULTS Among 100 mother who had delivery, the average of age was 27 years old, and the median of the parity was 2. Based on the assessment of PPA questionnaire, we got the median value of weekly daily activities was 346 MET hours per week which mild activities had the highest point median 143 MET and household activities median 131 MET . However, physical exercises were done infrequently, with median value of 1.63 MET hours per week. There was no significant relationship between age, parity, the amount and intensity of physical activities and methods of delivery. In numerical analysis, we got the median value of physical activities among subjects who had vaginal delivery was 341 MET, and for cesarean section was 347.5 MET. This difference was either not statistically or clinically significant p 0,696 . Physical activities and age had p value below 0,25, therefore they could be included in multivariate analysis. However, both of them were not statictically significant with birth weight. There was no statistically significant association between fifth minute APGAR score and the intensity of physical activities, age, and parity. Meanwhile, babies with fifth minute APGAR score below 7 were mostly delivered by mother having minimal physical activities and there was no significant association between them.CONCLUSION There was no significant association between age, parity, the amount and intensity of physical activities and methods of delivery. And, there was no significant association either between physical activities or age and birth weight. There was no significant association between fifth minute APGAR score and the intensity of physical activities, age, and parity. Babies having fifth minute APGAR score below 7 were mostly delivered by mother having minimal physical activities and had no significant association between them. KEYWORDS pregnancy physical activities, PPA questionnaire "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imtinan Marsa Sancaya
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi anemia ibu hamil yang tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara berkembang lain. Padahal anemia pada ibu hamil menyumbang 40% penyebab kematian ibu yang tinggi di Indonesia, selain itu juga berdampak pada pertumbuhan janin yang terhambat, meningkatkan risiko BBLR dan bayi lahir prematur, serta mengakari stunting dan anemia dini. Salah satu cara yang direkomendasikan oleh WHO untuk mencegah anemia pada ibu hamil adalah melakukan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) oral setiap hari sebagai bagian dari perawatan antenatal pada ibu hamil. Kemenkes (2015) menganjurkan untuk ibu hamil mengonsumsi TTD minimal 90 tablet selama masa kehamilan sebagai bentuk pencegahan anemia. Berdasarkan survei SDKI 2017, provinsi dengan tingkat konsumsi TTD terendah adalah Provinsi Sulawesi Tenggara (14%) disusul dengan Provinsi Sumatera Utara (15%). Pada hasil riset SDKI 2012 sebelumnya Provinsi Sumatera Utara juga berada di posisi 4 terendah konsumsi TTD ibu hamil sesuai anjuran, dengan persentase 8,7%. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi TTD. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan data yang diambil adalah data sekunder SDKI 2017 di Provinsi Sumatera Utara dengan sampel sebanyak 464 orang. Variabel dalam penelitian adalah: umur, pekerjaan, pendidikan, wilayah tempat tinggal, paritas, jarak antar kelahiran, frekuensi ANC, jenis tenaga dan tempat pemeriksaan kehamilan, dan ketersediaan TTD di rumah. Hasil analisis univariat adalah ibu hamil di Sumatera Utara menunjukkan bahwa lebih banyak persentase ibu yang masuk dalam kelompok umur berisiko, memiliki pendidikan rendah dan menengah, dengan status bekerja, tinggal di perkotaan, memiliki riwayat paritas multipara, memiliki jarak antar kelahiran ≥24 bulan, frekuensi ANC ix Universitas Indonesia sesuai, nakes sebagai tenaga ANC, faskes sebagai tempat ANC dan memiliki ketersediaan TTD di rumah. Hasil dari penelitian bivariat menunjukkan tiga variabel terbukti secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan ibu mengonsumsi TTD yakni pendidikan (p=0,002, OR=2,153), paritas (p=0,020, OR=3,544) dan frekuensi ANC (p=0,001, OR=2,419). Sedangkan variabel yang tidak menunjukkan hubungan yang bermakna antara lain umur (p=0,444), pekerjaan (p=0,236), wilayah tempat tinggal (p=0,523), jarak antar kelahiran (p=0,968), tenaga ANC (p=0,517), tempat ANC (p=1,000) dan ketersediaan TTD di rumah (tidak dapat dianalisis). Saran bagi instansi terkait dapat melakukan kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi rendahnya tingkat pendidikan wanita di Sumatera Utara, menggencarkan promosi dan informasi TTD di sosial media, menggencarkan penyuluhan dan edukasi mengenai KB, membuat program layanan tambahan mengenai TTD untuk ibu hamil dengan pendidikan rendah. Selain itu bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian yang lebih baik dari segi pengujian data, metode dan sumber data.

Compared to other developing countries, Indonesia is one of the high prevalence countries with anemia among pregnant women. Whereas anemia in pregnant women causes 40% of high maternal mortality in Indonesia, it also impact on retarding fetal growth, increasing the risk of low birth weight and premature birth, as well as rooting stunting and early anemia. WHO recommends to prevent anemia in pregnant women by iron supplementation every day as part of antenatal care. Kemenkes RI (2015) recommends pregnant women to consume a minimum 90 tablets of iron supplement during pregnancy as a form of anemia prevention. Based on the IDHS 2017 survey, the province with the lowest level of iron consumption was Southeast Sulawesi (14%) followed by North Sumatra (15%). In the previous 2012 IDHS research results, North Sumatra was also in the 4th lowest position in the consumption of iron for pregnant women with 8.7%. Thus, the purpose of this study was to determine what factors influence the adherence to Iron Supplement consumption. This can be seen from several factors such as age, occupation, education, area of residence, parity, distance between births, frequency of ANC, type ANC workers, ANC place, and availability of iron tablets at home. This study uses a cross sectional design and using secondary data from the IDHS 2017 in North Sumatra with a sample of 464 people. The results of univariate analysis were pregnant women in North Sumatra showed that there was a higher percentage of mothers who belonged to the risk age group, had low and secondary education, working, lived in urban areas, multiparity parity, had a birth interval of 24 months, the frequency of ANC appropriate, health workers as ANC personnel, health facilities as ANC places and have the availability of iron tablets at home. The results of bivariat analysis showed that three variables were statistically proven to have a significant relationship with adherence of taking iron tablets among pregnant women, such as education (p=0.002, OR=2.153), parity (p=0.020, OR=3.544) and frequency of ANC (p=0.001, OR =2.419). xi Universitas Indonesia While the variables that did not show a significant relationship were age (p=0.444), occupation (p=0.236), area of residence (p=0.523), distance between births (p=0.968), ANC personnel (0.517), ANC location (p=1,000) and availability of iron at home (can not be analyzed). From this study there is some suggestions for the government can collaborate across sectors to overcome the low level of women's education in North Sumatra, intensify promotion and information on iron tablets on social media, intensify counseling and education about family planning, create additional service programs regarding iron tablets for pregnant women with low education. In addition, other researchers can do better research in terms of testing data, methods and data sources."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adik Wibowo
"Latar belakang masalah: Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia cukup tinggi, yaitu 63,5% (SKRT 1992). Tingginya prevalensi anemia disebabkan kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan terjadinya pendarahan sewaktu melahirkan. Kekurangan zat besi dapat ditanggulangi dengan minum tablet besi secara teratur setiap hari selama tiga bulan. Tablet besi telah tersedia di posyandu. Diduga ketidakpatuhan ibu hamil minum tablet besi menjadi salah satu penyebab anemia.
Tujuan dan manfaat penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara faktor intrinsik (umur ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, pengalaman minum pil KB, sikap ibu) dan faktor ekstrinsik (pengaruh kelompok "peer", penampilan kerja petugas, ketersediaan fasilitas) dengan kepatuhan ibu hamil minum tablet besi. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengelola program kesehatan ibu dan anak dalam upaya meningkatkan penyuluhan manfaat tablet besi bagi ibu hamil.
Metodologi penelitian: Rancangan penelitian adalah "Cross sectional" dengan pengambilan data di Kecamatan Facet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Unit analisis adalah ibu hamil trimester II dan III sebanyak 131 orang. Responden dapat dilacak sesudah wawancara pertama berjumlah 40 orang. Analisis dilakukan dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif univariat untuk melihat gambaran frekuensi responden menurut berbagai karakteristik. Analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan kepatuhan ibu hamil minum tablet besi. Untuk membuktikan hipotesa digunakan uji statistik nonparametrik dengan mempergunakan Chi-Square Test. Analisis kualitatif dilakukan dengan Cara pendekatan Focus Groups Discussion dengan 2 kelompok, kelompok patuh dan kelompok tidak patuh minum tablet besi.
Hasil penelitian: Ditemukan secara konseptual dengan pendekatan FGD, ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, walaupun dari uji statistik tidak terbukti. Tablet besi tersedia bagi ibu hamil dengan harga murah dan terjangkau. Responden belum tahu persis manfaat tablet besi. Temuan dari Focus Groups Discussion, responden ibu hamil tidak patuh minum tablet besi karena lupa.
Kesimpulan dan saran: Kemungkinan penyebab terjadinya hubungan tidak bermakna adalah jumlah sampel kecil. Walaupun analisis kuantitatif menunjukkan hubungan tidak bermakna, tetapi secara konseptual, sama dengan hasil analisis kualitatif dengan cara pendekatan FGD, ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menanggulangi defisiensi anemia ibu hamil, perlu ditingkatkan penyuluhan secara terus menerus mengenai manfaat tablet besi kepada ibu hamil. Ibu hamil yang sering lupa minum tablet besi perlu dimotivasi. Petugas kesehatan terutama pengelola program Kesehatan Ibu dan Anak perlu pelatihan berjenjang bertahap."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>