Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206339 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhyidin
"Tesis ini membahas analisis kebisingan kerja di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dan hubungannya dengan tekanan darah dan risiko hipertensi pada pekerja. Desain penelitian dengan metode cross-sectional menggunakan data primer (usia, jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan merokok, penggunaan APT, dan stres) menggunakan kuesioner dan data sekunder (intensitas kebisingan, indeks massa tubuh, diabetes, kolesterol total, LDL/low density lipoprotein, dan tekanan darah pekerja) yang diperoleh dari PT XYZ. Sebanyak 101 pekerja berpartisipasi dalam penelitian ini dengan purposive sampling sesuai similar exposure group (SEG). Uji analisis Mann-Whitney dan Chi Square digunakan untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Intensitas kebisingan diukur menggunakan noise dosimeter selama 8 jam kerja. Hasil penelitian menunjukkan pekerja yang terpajan kebisingan >80 dBA memiliki tekanan darah dan prevalensi hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan pekerja yang terpajan kebisingan ≤80 dBA. Pekerja yang terpajan kebisingan >80 dBA memiliki tingkat risiko terkena hipertensi lebih tinggi dengan OR = 3,19 dibandingkan dengan pekerja yang terpajan kebisingan ≤80 dBA. Tidak ada hubungan antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah dan hipertensi. Akan tetapi terdapat kecenderungan dosis-respon antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan hipertensi.

This thesis discusses the analysis of occupational noise in a Geothermal Power Plant and its relationship with workers’ blood pressure and risk of hypertension. The study design was a cross-sectional method using primary data (age, sex, years of service, smoking habits, use of hearing protection, and stress) using a questionnaire and secondary data (noise intensity, body mass index, diabetes, total cholesterol, LDL/low density lipoprotein, and workers' blood pressure) obtained from PT XYZ. A total of 101 workers participated in this study by purposive sampling according to the similar exposure group (SEG). Mann-Whitney and Chi Square analysis tests were used to investigate the relationship between the dependent variables and the independent variables. Noise intensity was measured using a noise dosimeter for 8 working hours. The results showed that workers exposed to noise >80 dBA had higher blood pressure and hypertension prevalence than workers exposed to noise ≤80 dBA. Workers exposed to noise >80 dBA had a higher risk of hypertension with OR = 3.19 compared to workers exposed to noise ≤80 dBA. There was no association between noise intensity and blood pressure and hypertension. However, there is a dose-response trend between noise intensity and systolic blood pressure, diastolic blood pressure and hypertension."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zealline Ananda Virginia
"PT XYZ bergerak di bidang industri produksi keramik porselen yang di dalam proses kerjanya terdapat bahaya kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara intensitas kebisingan dan tekanan darah pekerja unit produksi PT XYZ tahun 2023 dengan adanya variabel berupa karakteristik pekerja (usia, riwayat keturunan, Indeks Massa Tubuh (IMT), masa kerja, dan durasi pajanan) dan perilaku pekerja (aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan penggunaan APD). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 96 pekerja. Data intensitas kebisingan diperoleh dari data sekunder hasil pengukuran kebisingan area produksi tahun 2022 menggunakan Sound Level Meter dan data tekanan darah diperoleh dari hasil Medical Check Up perusahaan. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dan tekanan darah pekerja (P-value = 0,209; OR = 4,783). Terdapat hubungan antara variabel IMT dan tekanan darah (P-value = 0,038; OR = 2,976), namun tidak terdapat hubungan antara variabel usia, riwayat keturunan, masa kerja, durasi pajanan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan penggunaan APD (P-value >0,05).

PT XYZ is engaged in the porcelain ceramics production industry in which there is a noise hazard in the work process. This study aims to analyze the relationship between noise intensity and blood pressure of PT XYZ production unit workers in 2023 with other variables in the form of worker’s characteristics (age, hereditary history, Body Mass Index (BMI), years of service, and duration of exposure) and worker’s behavior (physical activity, smoking behavior, and use of PPE). This study used quantitative research methods with cross-sectional study design. There are 96 samples used in this study. Noise intensity data was obtained from secondary data of production area noise measurement results in 2022 using Sound Level Meter and blood pressure data was obtained from the company’s Medical Check Up results. Study results show that there is not a significant relationship between noise intensity and worker’s blood pressure (P-value = 0,209; OR = 4,783). There is a significant relationship between BMI variable and worker’s blood pressure (P-value = 0,038; OR = 2,976), meanwhile there is no significant relationship between other variables, such as age, hereditary history, years of service, duration of exposure, physical activity, smoking behavior, and use of PPE (P-value >0,05)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovitya Nivo Firdareza
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan intensitas kebisingan dengan tekanan darah pekerja konstruksi di proyek A PT. X tahun 2022 dengan adanya variabel-variabel confounding berupa karakteristik pekerja (usia, riwayat keturunan, masa kerja, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan stress) dan perilaku pekerja (kebiasaan merokok, konsumsi garam, dan penggunaan APD). Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 175 orang pekerja. Data intensitas kebisingan didapatkan dari pengukuran langsung menggunakan sound level meter. Data tekanan darah didapatkan dengan mengunakan data primer menggunakan tensimeter digital. Berdasarkan uji chi-square, terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah pekerja (P-value = 0,001 OR = 5,772 ). Variabel lain yang diamati tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan tekanan darah.

This study aims to analyze the relationship between noise intensity and blood pressure of construction workers in project A PT. X in 2022 with confounding variables in the form of worker characteristics (age, hereditary history, years of service, Body Mass Index (BMI), and stress) and worker behavior (smoking behavior, salt consumption, and use of PPE). The study used quantitative research methods with a cross-sectional study design. The number of samples in this study were 175 workers. Noise intensity data obtained from direct measurements using a sound level meter. Blood pressure data was obtained using primary data using a digital sphygmomanometer. Based on the chi-square test, there is a significant relationship between noise intensity and worker’s blood pressure (P-value = 0.001 OR = 5.772 ). Other variables observed did not show a significant relationship with blood pressure."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldy Dharma Putra
"Industri manufaktur telah banyak menggunakan mesin dan peralatan canggih sebagai pengganti tenaga manusia. Akibatnya timbul bahaya kebisingan yang berdampak kepada emosi pekerja menjadi tidak stabil sehingga mengakibatkan stress. Stress yang cukup lama menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah, sehingga memacu jantung untuk bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan terjadilah kenaikan tekanan darah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara dosis pajanan kebisingan dengan tekanan darah pada pekerja di unit produksi PT. X tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pekerja unit produksi PT. X sebanyak 60 orang. Instrumen penelitian berupa Sound Level Meter, data medical check up dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukan didapatkan sebanyak 25% pekerja berusia lebih dari sama dengan 30 tahun memiliki tekanan darah tidak normal. Secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara usia pekerja dengan tekanan darah dengan nilai p-value=0.039.

The manufacturing industry has many uses advanced machinery and equipment as a replacement for human labor. As a result there is a danger of noise which affects the worker becomes unstable emotions that causing stress. Considerable stress causes constriction of blood vessels, those stimulate the heart to work harder to pump blood throughout the body and there was a rise in blood pressure. This study was conducted to analyze the relationship between noise dose with blood pressure on workers in the production unit of PT. X 2014. Study uses cross-sectional study design. The sample of this research is the production unit workers PT. X as many as 60 people. The research instrument is a Sound Level Meter, medical check-up of data and questionnaires. The results indicate obtained as much as 25% more than the same old worker with 30 years of having abnormal blood pressure. There is a statistically significant relationship between age workers with blood pressure with p-value = 0.039.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adzra Dhiya Jannati
"Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki dan mengganggu pendengaran manusia. Kebisingan salah satu bahaya fisik yang paling umum terjadi di beberapa lingkungan kerja. Dampak dari kebisingan lebih umum diketahui dapat mengganggu fungsi pendengaran atau auditori. Tetapi pada pajanan dengan waktu yang lebih lama, efeknya dapat bersifat kumulatif yang mempengaruhi gangguan non-auditori salah satunya adalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi antara tingkat kebisingan dengan kejadian tekanan darah tinggi (hipertensi) pada pekerja di unit water pump PT X tahun 2020. Metode yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat asosiasi yang signifikan secara statistik antara tingkat kebisingan pada intensitas >79,57 dBA dengan kejadian tekanan darah tinggi (hipertensi) pada pekerja unit water pump di PT X (nilai p = 0,025<0,05; OR 9,481: 95% CI). Selain itu, terdapat asosiasi yang signifikan antara usia dan riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) pada keluarga terhadap tekanan darah tinggi (hipertensi) (nilai p<0,05). Hasil analisis multivariat menunjukkan, responden yang terpajan kebisingan pada intensitas >79,57 dBA memiliki perbedaan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) 7 kali lebih besar dibanding responden yang terpajan <79,57 dBA setelah dikontrol dengan variabel riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) pada keluarga, usia dan masa kerja. Maka dari itu, perusahaan perlu meningkatkan promosi kesehatan dalam hal pengendalian kebisingan untuk mencegah risiko komplikasi akibat tekanan darah tinggi (hipertensi) di lokasi kerja dengan tingkat kebisingan di atas rata-rata.

Noise is unwanted and hearing-disturbing sounds. Noise is the most common physical hazards in various working environments. The impacts of noise are commonly known to disturb hearing or auditory functions. However, long-term exposure may pose cumulative effects that influence non-auditory disorders, such as hypertension. The study aimed to discover the association between noise level and hypertension incidence on workers at the water pump unit of PT X of 2020. The method used was cross-sectional with a quantitative approach. The sampling technique utilized the proportionate stratified random sampling based on inclusion and exclusion criteria. Data processing was carried out using univariate and bivariate analyses with the Chi-Square test and multivariate analysis with the logistic regression test. The study results show a statistically significant association between noise level in intensity of >79,57 dBA with hypertension incidence on workers at water pump unit of PT X (p-value = 0,025<0,05; OR 9,481: 95% CI). Furthermore, there was a significant association between age and hypertension history in the family with hypertension incidence (p-value<0,05). In the multivariate analysis, respondents exposed to >79,57 dBA intensity had a 7-fold hypertension risk than respondents exposed to <79,57 dBA intensity after being controlled with hypertension history in the family, age, and working period. Therefore, the company should improve health promotion regarding noise control to prevent complication risks due to hypertension in working environments with over-average noise levels."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erviana Indriani
"Pajanan kebisingan secara terus-menerus di tempat kerja dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah. PT. X merupakan pabrik tekstil yang memiliki mesin yang dapat menimbulkan kebisingan tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pajanan kebisingan dengan kejadian hipertensi pada pekerja di departemen spinning dan weaving. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan besar sampel 103 pekerja yang dipilih dengan cara proportionate stratified random sampling. Variable independen pada penelitian ini adalah tingkat kebisingan dan variable dependen adalah kejadian hipertensi, dengan variable perancu yaitu karakteristik dan perilaku individu. Intensitas kebisingan di PT. X diketahui berada diatas NAB. Dari 103 pekerja, terdapat 35 (34%) pekerja mengalami hipertensi. Analisis intensitas kebisingan dengan kejadian hipertensi pada pekerja mnggunakan uji chi square diketahui tidak terdapat hubungan yang signifikan (p value: 0,136). Hasil yang signifikan dengan tekanan darah tinggi pada pekerja yaitu variable usia value: <0,033 dan kebiasaan merokok value: 0,036). Hasil analisis multivariate menunjukan bahwa pekerja yang bekerja pada intensitas kebisingan diatas NAB memiliki risiko mengalami hipertensi 3,172 kali lebih besar dibandingkan pekerja yang tidak bekerja pada intensitas kebisingan diatas NAB setelah dikontrol variable usia dan kebiasaan merokok. Pekerja yang terpapar kebisingan, memiliki usia >40 tahun, dan memiliki kebiasaan merokok berisiko mengalami hipertensi. Rekomendasi yang diberikan yaitu melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin, melakukan rotasi kerja dan menggunakan peredam suara pada area produksi

Repeated noise exposure in the workplace may increase the blood pressure of workers. PT. X is a textile factory that has a machine that can cause high noise. This study aimed to determine the association between noise exposure with high blood pressure in workers in the department spinning, weaving, and dyeing. This study used cross sectional design with a sample size of 103 workers selected by proportionate stratified random sampling. The independent variable in this study is the noise exposure and the dependent variable is the high blood pressure, with confounding variables are individual characteristics and lifestyle. The result of noise exposure at PT. X above the threshold limit value (TLV) of noise. 35 (34%) out of 103 workers had hypertension. The result of statistic analysis with chi squre test showed no significant relationship between noise exposure with high blood pressure (p value: 0,136). High blood pressure has a significant relationship with age (p value: 0.033) and smoking habits (p value: 0.036). Multivariate analysis showed that workers exposed to noise above the TLV had a 3,172 times risk of hypertention han workers who were not exposed to noise above the TLV after being controlled by age and smoking habits. Workers who are exposed to noise, over 40 years old and have smoking habits have a risk of hypertension. Recommendations in this study are to measuring blood pressure routinely, rotating job, and using sound-absorbing material in the production area."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cheryl Khairunnisa Miyanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat kebisingan di lingkungan kerja, faktor karakteristik pekerja (umur, masa kerja, durasi kerja, riwayat keturunan, dan IMT), serta perilaku pekerja (pemakaian APT, perilaku merokok, dan aktivitas fisik) dengan tekanan darah pada pekerja di Unit Utilities dan Oil Movement PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectioal. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 72 pekerja pada unit Utilities dan Oil Movement. Data kebisingan didapatkan dari pengukuran langsung menggunakan sound level meter. Data tekanan darah pekerja didapatkan melalui pengukuran langsung menggunakan sphymomanometer digital. Berdasarkan uji chi-square, terdapat hubungan yang signifikan antara kebisingan > 85 dBA dengan tekanan darah tinggi pada pekerja (p-value=0,011, OR=4,474). Terdapat pula hubungan yang signifikan antara variabel umur (pvalue=0,001, OR=7,048), masa kerja (p-value=0,019, OR=6,650), durasi kerja (p-value=0,012, OR=4,250), riwayat keturunan (p-value=0,021, OR=4,607), indeks masa tubuh (p-value=0,002, OR=5,714), penggunaan APT (p-value=0,011, OR=0,208) dan aktivitas fisik (p-value=0,004, OR=6.333). Sedangkan variabel merokok tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tekanan darah pekerja (p-value=0,660, OR=1,477).

This study aims to analyze the relationship of noise levels in the work environment, factors of worker characteristics (age, length of work, duration of work, hereditary history, and BMI), worker behavior (use of PPE, smoking behavior, and physical activity) with blood pressure on workers in Utilities and Oil Movement Units of PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan in 2020. This study uses quantitative research methods with cross sectional study design. The number of samples of this study are 72 workers in the Utilities and Oil Movement Units. Data of noise is obtained from direct measurements using a sound level meter. Data of worker blood pressure is obtained through direct measurements using a digital sphymomanometer. Based on the chi-square test, there was a significant relationship between noise > 85 dBA and high blood pressure in workers (p-value = 0.011, OR = 4.474). There is also a significant relationship between age variables (p-value = 0.001, OR = 7.048), years of service (p-value = 0.019, OR = 6.650), duration of work (p-value = 0.012, OR = 4,250), hereditary history (pvalue = 0.021, OR = 4.607), body mass index (p-value = 0.002, OR = 5.714), use of PPE (p-value = 0.011, OR = 0.208) and physical activity (p-value = 0.004, OR = 6,333). While the smoking variable does not have a significant relationship with workers' blood pressure (p-value = 0.660, OR = 1.477).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurmala Dewi
"Indonesia telah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memiliki tren peningkatan suhu sekitar 0.03 °C setiap tahunnya sehingga diperkirakan akan meningkatkan risiko penyakit terkait panas di Indonesia. Peningkatan suhu diprediksi akan menimbulkan kerugian ekonomi karena penurunan kesehatan seperti meningkatnya tekanan darah atau penyakit terkait panas lainnya dan peningkatan angka kematian. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tekanan panas dan faktor individu terhadap tekanan darah pekerja sektor konstruksi proyek Depo Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Penelitian ini menggunakan analisis analitik dengan desain crosssectional dan menggunakan analisa data univariat, bivariat dan multivariat. Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus uji hipotesis proporsi dua populasi dan diambil dengan metode pengambilan sampel secara acak sederhana berjumlah 185 pekerja. Variabel dalam penelitian ini adalah tekanan darah, tekanan panas dan faktor individu. Tekanan panas diukur menggunakan alat Thermal Environment Monitor QuestTemp 34o dan anemometer. Sedangkan tekanan darah diukur menggunakan Spygmomanometer (Merk Omron tipe HEM-7130). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan panas (OR= 4,356; 95% CI: 2,003 – 9,474), usia (OR= 4,611; 95% CI: 1,598 – 13,304), status hidrasi (OR= 3,942; 95% CI: 1,031 – 15,077), riwayat keluarga mengalami hipertensi (OR= 4,038; 95% CI: 1,329 – 12,269) dan merokok (OR= 11,020; 95% CI: 3,593 – 33,801) berhubungan signifikan dengan tekanan darah pekerja. Untuk mencegah kejadian tekanan darah tinggi, perusahaan disarankan segera melakukan pengendalian lingkungan kerja dan meningkatkan program promosi kesehatan agar risiko penyakit terkait panas dapat diantisipasi khususnya kepada pekerja yang berisiko (mengalami tekanan panas, berusia ≥ 40 tahun, dehidrasi, memiliki riwayat keluarga mengalami hipertensi dan merokok).

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency predicted that Indonesia would have a trend of increasing temperatures of around 0.03 °C every year, so it is estimated that it will increase the risk of heat-related diseases in Indonesia. An increase in temperature is predicted to cause economic losses due to declining health, such as increased blood pressure or other heat-related diseases and increased mortality. The purpose of this study was to determine the relationship between heat stress and blood pressure of workers in the construction sector of the Depo project Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. This cross-sectional study analyses WBGT and blood pressure data from construction workers. The number of samples in this study was calculated using the hypothesis test formula for the proportion of two populations and was taken with a simple random sampling method totaling 185 workers. The variables in this study were blood pressure, heat pressure and individual factor. Thermal pressure was measured using a QuestTemp 34o Thermal Environment Monitor tool and an anemometer. While blood pressure is measured using a sphygmomanometer (Omron brand type HEM-7130). The results showed that heat stress (OR= 4,356; 95% CI: 2,003 – 9,474), age (OR= 4,611; 95% CI: 1,598 – 13,304), hydration status (OR= 3,942; 95% CI: 1,031 – 15,077), genetic factor (OR= 4,038; 95% CI: 1,329 – 12,269), and smoking (OR= 11,020; 95% CI: 3,593 – 33,801) relationship with blood pressure of workers. The company is suggested to immediately control the work environment and improving health promotion programs to anticipate the risk of heat-related diseases especially for workers who are at risk (heat stress, dehydration, age, family history of hypertension and smoking)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi, Atiq Amanah Retna
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh tekanan panas terhadap fisiologis dan psikologis pekerja di PT XYZ Tahun 2016. Unit usaha utama PT XYZ yakni part otomotif dengan kegiatan press & welding. Respon fisiologis pekerja welding terhadap tekanan panas yakni peningkatan suhu, denyut nadi dan perubahan nilai berat jenis urine. Nilai Indeks tekanan panas dengan ISBB melebihi nilai ambang. Nilai Indeks Thermal Work Limit berada pada area tidak berbahaya. Analisis data dengan uji t dependent dan independent, didapatkan nilai p < 0,005. Keluhan subyektif pekerja welding sebagai respon psikologis. Yakni adanya rasa haus, kulit berkeringat/lembab, adanya biang keringat, kejang/kram otot selaras dengan hasil pengukuran yakni adanya peningkatan denyut nadi, suhu dan berat jenis urin.

This study aimed to analyze the effect of heat stress on the physiological and psychological workers at PT XYZ Year 2016. The business unit of PT XYZ namely automotive parts with the activities of the press and welding. Welding worker's physiological response to heat stress that an increase in temperature, pulse and urine specific gravity value changes. Heat stress index value with WBGT exceeds the threshold value. Thermal Work Limit Value Index is in the area is not dangerous. Data were analyzed by dependent and independent t test, p value < 0.005. Subjective complaints of workers welding as a psychological response. Namely their thirst, skin sweat / moisture, their prickly heat, cramps / muscle cramps in tune with the measurement results to an increase in pulse rate, temperature and specific gravity of urine.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Khoirotin Novaisa
"Kebisingan merupakan salah satu bahaya fisik di tempat kerja yang memiliki risiko terhadap terjadinya gangguan pendengaran kepada pekerja. Diantara beberapa sektor industri, konstruksi merupakan industri yang memiliki kebisingan dalam pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kebisingan serta hubungan karakteristik dan perilaku pekerja terhadap gangguan pendengaran pada pekerja. Pada penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan jumlah responden sebanyak 106 pekerja dan pengukuran titik kebisingan pada 30 titik yang tersebar pada area konstruksi. Berdasarkan pengukuran kebisingan yang dilakukan, rentang kebisingan pada lokasi konstruksi BUMN Center ialah 67.9 – 100.8 dBA dan kejadian ganggguan pendengaran pada pekerja sebesar 44.3%. Uji Mann- Whitney U Test dilakukan pada variabel tingkat kebisingan dan gangguan pendengaran dan menunjukkan hasil tidak adanya perbedaan signifikan tingkat kebisingan terhadap gangguan pendengaran pada pekerja (p=0.904). Adapun pada variabel karakteristik dan perilaku pekerja, hanya usia yang memiliki hubungan signifikan dengan gangguan pendengaran (p=0.000) dengan OR 7.8. Penelitian ini menemukan adanya tingkat kebisingan yang melebihi NAB dan pekerja yang mengalami gangguan pendengaran, sehingga disarankan untuk adanya tindakan pencegahan dan meminimlaisir risiko dengan prinsip kontrol hirarki.

Noise exposure is one of the physical hazards in the workplace that can cause of hearing loss to workers. Among some industrial sectors, construction sector has a lot of noise in its workplace. The study aimed to analysis the differences in noise intensity and the association between characteristics and behavior to hearing loss among construction workers Gedung BUMN Center. The study used cross-sectional study design with 106 respondents and measurements of noise points at 30 points spread across the construction area. Based on noise measurements, the noise range at the construction site of the BUMN Center is 67.9 - 100.8 dBA and the incidence of hearing disorders in workers is 44.3%. The Mann-Whitney U Test was conducted on variable noise levels and hearing loss and showed results no significant differences in noise levels and hearing loss among workers (p=0.904). As for the characteristic variables and behavior of workers, only age has a significant association with hearing loss (p=0.000) and OR 7.8. This study found that there was a noise intensity that exceeded NAB and workers with hearing loss, so minimze the risk with hierarchy control is recommended as preventive action."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>