Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108937 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Yuliana
"Caring merupakan filosofi keperawatan dan dasar dalam penerapan asuhan keperawatan komprehenshif. Tujuan : menganalisis pengaruh penerapan caring dalam asuhan keperawatan terhadap psikososial pasien COVID-19. Metode: penelitian kuantitatif, desain Cross sectional. Sampel 105 responden. Hasil: terdapat hubungan bermakna antara penerapan caring dalam asuhan keperawatan terhadap gangguan psikososial pasien COVID-19(pvalue=0,10). Analisis mulivariat pengaruh caring dapat menurunkan gangguan psikososial secara bermakna (pvalue=0,016) tanpa dikontrol oleh variabel perancu jenis kelamin, meskipun jenis kelamin secara signifikan mempengaruhi gangguan psikososial sebagai variabel bebas. Kesimpulan: semakin tinggi penerapan caring dalam asuhan keperawatan semakin rendah presentasi gangguan psikososial pasien COVID-19yang dirawat di rumah sakit. Kepemimpinan transformasional dan empati mengoptimalkan mutu asuhan di era pandemi, sehingga dapat mengembangkan asuhan keperawatan berbasis caring, sehingga dapat menurunkan gangguan psikososial pasien COVID-19dan mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental. Kemampuan kepemimpinan manajer dalam memaknai dan menerapkan 4 pilar utama etik dalam kepemimpinannya secara konsisten akan menjadi role model bagi staf keperawatan yang dipimpinnya, sehingga akan membangun karakter caring dalam penerapan asuhan keperawatan kepada pasien, khususnya pasien COVID-19. Penerapan caring Swanson dalam asuhan keperawatan dan didukung 4 pilar utama etik dapat meningkatkan kualitas asuhan yang komprehensif menjadi intervensi terhadap penurunan gangguan psikososial pasien COVID-19.

Caring is a philosophy of nursing and the basis in the application of comprehensive nursing care. Objective: analyzing the effect of caring in nursing care on psychosocial COVID-19patients. Method: quantitative research, Cross sectional design. Sample of 105 respondents. Result: there is a meaningful relationship between the application of caring in nursing care to psychosocial disorders of COVID- 19patients (pvalue=0.10). Mulivariate analysis of the influence of caring can significantly reduce psychosocial disorders (pvalue=0.016) without being controlled by gender role variable, although gender significantly affects psychosocial disorders as free variables.. Conclusion: the higher the application of caring in nursing care the lower the presentation of psychosocial disorders of COVID- 19patients who are hospitalized. Transformational leadership and empathy optimize the quality of care in the pandemic era, so as to develop caring-based nursing care, so as to reduce psychosocial disorders of COVID-19patients and prevent the occurrence of mental health disorders. The manager's leadership ability in interpreting and applying the 4 main pillars of ethics in his leadership will consistently be a role model for the nursing staff he leads, so that it will build a caring character in the application of nursing care to patients, especially COVID-19patients. The application of Caring Swanson in nursing care and supported by 4 main pillars of ethics can improve the quality of comprehensive care into interventions to decrease psychosocial disorders of COVID-19patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laily Rahmaniyah Sjarif
"Caring menjadi sari dari keperawatan dan sebagai core dari keperawatan itu sendiri. Perawat dituntut untuk memiliki sikap caring yang baik. Penanaman sikap caring dimulai sejak dalam masa pendidikan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap caring dosen dengan sikap caring mahasiswa. Penelitian ini penelitian kuantitatif dengan pengambilan data cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 91 mahasiswa regular Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia angkatan 2014.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi mahasiswa terhadap caring dosen dengan sikap caring mahasiswa. Penelitian ini merekomendasikan perawat, mahasiswa dan dosen untuk menerapkan caring pada kesehariannya. Terlebih untuk institusi pendidikan keperawatan untuk melakukan evaluasi berkala terhadap sikap caring mahasiswa dan dosen.

Caring is the essence and core of nursing. Nurses are required to possess a proper caring attitude. Caring attitude is developed since in the academy. This study aimed to identify correlation between students perception on teachers caring attitude and students caring attitude. The study was quantitative with cross sectional approach. It involved 91 regular students of Faculty of Nursing of University of Indonesia batch 2014.
The result indicated that there was no significant correlation between students perception on teacher's caring attitude and students caring attitude. The study suggested for all nurses, nursing students, and teachers to apply caring attitude in their daily lives. Especially for nursing education institution to give periodic evaluation for teacher's and students caring behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Dwiastani
"Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) ini adalah penyakit infeksi dengan karakteristik sangat menular dan dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian. Kategori pasien terkonfirmasi menunjukan hasil pemeriksaan RT -PCT positif. Gejala yang umum dijumpai adalah demam dan gejala gangguan pernapasan. Risiko manifestasi menjadi lebih berat terjadi pada lanjut usia (lansia) dan memiliki komorbid. Pasien dengan gejala memberat harus ditransfer ke rumah sakit bahkan harus ke ICU atau HCU. Rumah sakit yang menjadi rujukan COVID-19 dituntut untuk memiliki kapasitas melakukan manajemen klinis, asuhan keperawatan, pencegahan dan pengendalian infeksi yang efektif. Ibu SY, pasien suspek COVID-19 berusia 70 tahun, suku Jawa dirawat di HCU dengan gejala saat datang adalah diare, mual, dan muntah tanpa menunjukan gejala klinis gangguan sistem pernapasan. Hasil CT Scan thoracoabdomen menunjukan gambaran ground-glass opacity. Pasien memiliki komorbid hipertensi dan diabetes sehingga membutuhkan monitoring dan intervensi kesehatan yang ketat. Asuhan keperawatan berorientasi pasien yang komprehensif dan efektif menjadi tantangan ditengah situasi harus menjalankan prosedur kewaspadaan transmisi infeksi. Keterbatasan durasi waktu dan sumber daya dalam proses asuhan secara langsung pada pasien, menjadikan suasana perawatan di HCU-Covid ini bukan perkara mudah untuk dihadapi oleh perawat maupun pasien. 

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease that is highly contagious and can be fatal to the point of death. The patient category confirmed positive RT-PCT examination results. Common symptoms are fever and respiratory symptoms. The risk of manifestation becomes more severe in the elderly (elderly) and has comorbidities. Patients with worsening symptoms must be transferred to the hospital even to the ICU or HCU. Hospitals that are referred to for COVID-19 are required to have the capacity to carry out effective clinical management, nursing care, prevention, and control infection. Mrs. SY, a 70-year-old suspected COVID-19 patient, of Javanese ethnicity who was treated at HCU with symptoms when she arrived were diarrhea, nausea, and vomiting without symptoms of respiratory system disease. Thoracoabdomen CT scan results show a blurry image of ground glass. The patient has comorbid hypertension and diabetes and thus requires close monitoring and health interventions. Patient-oriented nursing care that is ready and effective becomes a challenge in situations where infection transmission precautions are required. The limited duration of time and resources in the process of direct care for the patient makes the atmosphere of care at HCU-COVID not an easy matter for the relationship between nurses and patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Surna
"Pengajuan masalah ini bersumber dari pengamatan, ungkapan kalangan pemakai jasa pendidikan, pengamat pendidikan di mana kinerja mengajar guru khususnya guru tamatan IKIP Manado program strata satu (S1) yang sudah mengajar pada Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan di Kotamadya Manado, Kabupaten Minahasa dan Bolaang Mongondow belum.menampakkan kinerja mengajar yang diharapkan. Mereka siap untuk ditatar dan bukan siap untuk mengajar. Isu yang dilekatkan juga adalah menurunnya prestasi belajar subjek didik Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan terutama dapat dilihat dari Nilai Ebtanas Murni (NEM) dan hasil ujian tulis Sipenmaru dari tahun ke tahun, di mana hasilnya menempati urutan yang kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan basil yang dicapai oleh subjek didik dari daerah lainnya di Indonesia.
Setelah ditelusuri bahwa ruang hidup psikologis guru diasumsi iaempunyai hubungan tertentu dengan kinerja menaaiarnya. Ruang hidup psikologis adalah inti teori Lewin. Ruang hidup psikologis adalah hasil interaksi antara pribadi, dengan lingkungan psikologisnya yang dihadapi sekarang ini (prinsip kekinian Lewin). Ada sebelas variabel yang diamati dalam ruang hidup psikologis guru. Lima variabel yaitu (1) sistem budaya birokrasi daerah, (2) gaya hidup masyarakat, (3) kepemimpinan kepala sekolah, (4) pelaksanaan tugas administrasi, dan (5) penghargaan masyarakat terhadap profesi guru ditetapkan sebagai variabel lingkungan psikologis. Enam variabel yaitu (1) keterpanggilan untuk menjadi guru, (2) kebutuhan hidup guru, (3) penghayatan terhadap pekerjaan guru, (4) komitmen terhadap etika profesi, (5) konsep diri guru, dan (6) sikap terhadap profesi guru ditetapkan sebagai variabel pribadi. Hasil interaksi antara variabel-variabel lingkungan psikologis dengan variabel-variabel pribadi diamati kontribusinya terhadap kinerja mengajar guru."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
D364
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Aulia
"Jenis pneumonia virus baru ditemukan pada 31 Desember 2019 yang berasal dari Wuhan, Cina yang diberi nama penyakitnya sebagai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). COVID-19 terutama menyerang sistem pernapasan yang dapat  menyebabkan gangguan pemenuhan oksigen ditandai dengan sesak napas dan penurunan saturasi oksigen. Masalah keperawatan utama yang ditemukan yaitu besihan jalan napas tidak efektif. Karya ilmiah akhir ners (KIAN) ini bertujuan untuk menjabarkan hasil analisis asuhan keperawatan dengan menggunakan penerapan teknik pursed lips breathing terhadap peningkatan saturasi oksigen pada klien COVID-19 di ruang High Care Unit RS Universitas Indonesia. Pengukuran evaluasi dilakukan dengan menggunakan Pulse oximetry yang menunjukkan rata-rata peningkatan saturasi oksigen dari 94.75%  menjadi 96.75% selama lima hari perawatan. Sebagai  kesimpulan, pursed lips breathing diberikan untuk membantu mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas dengan cara meningkatkan pengembangan alveolus pada setiap lobus paru sehingga tekanan alveolus meningkat, membantu mendorong secret pada jalan  napas saat ekspirasi dan dapat menginduksi pola napas menjadi normal. Oleh karena itu, hasil praktik ini dapat dijadikan acuan praktik keperawatan pada pasien COVID-19 dengan gangguan pemenuhan oksigenasi.

 


A new type of viral pneumonia was discovered on December 31, 2019 from Wuhan, China, which was named as Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). COVID-19 primarily attacks the respiratory system that can disruption fulfillment of oxygen characterized by shortness of breath and decreased oxygen saturation. The main nursing problem found is that the airway is not effective. The purpose of this scientific work to describe the results of nursing analysis by using application of pursed lips breathing to increase oxygen saturation in COVID-19 client in High Care Unit Universitas Indonesia Hospital. Measurement evaluation was conducted using Pulse oximetry which showed an average increase in oxygen saturation from 94.75% to 96.75% over five days of treatment. In conclusion, pursed lips breathing is given to help overcome the ineffectiveness clearance the airway by increasing the development of alveoli on each lung lobe so that the pressure of alveoli increases, helping to push the secret on the airway during an expiratory and can induce a pattern of breath into normal. Therefore, the results of this practice can be used as a reference for nursing practice in COVID-19 patients with disruption fulfillment of oxygen."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Winarti
"Perawat spesialis maternitas berperan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu AKI akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Salah satu peran perawat adalah memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dengan mengidentifikasi dan mengatasi masalah pasien perdarahan post partum dengan pedekatan teori keperawatan. Penerapan model need for help Wiedenbach diterapkan pada fase akut untuk mefasilitasi ibu mengatasi masalah perdarahan yang dialami dan teori self care Orem diterapkan pada fase pemulihan untuk memfasilitasi pasien meningkatkan kemampuan dalam merawat dirinya. Lima kasus kelolaan pasien memiliki masalah yang berbeda beda sesuai hasil pengkajian model need for help Wiedenbach dan self care Orem.
Kasus yang dilaporkan adalah pasien perdarahan post partum akibat retensio plasenta dengan keluhan perdarahan aktif, lemas, pusing. Masalah keperawatan yang ditemukan pada fase akut adalah perdarahan, kurang volume cairan, resiko gangguan perfusi jaringan, kecemasan, sedangkan masalah keperawatan pada fase pemeliharaan adalah defisit perawatan diri, risiko cidera, nyeri, kecemasan, dan berduka. Intervensi keperawatan yang dilakukan pada fase akut adalah untuk mengatasi masalah kegawatan dengan menghentikan perdarahan dan resusitasi cairan. Sedangkan intervensi keperawatan pada fase pemulihan adalah untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan dirinya. Evaluasi yang didapatkan adalah perdarahan teratasi dan pasien mandiri dalam melakukan perawatan dirinya

The Final Report of residential of Maternity Nursing Specialist which focus on application Theori of need for Help Wiedenbach and Self Care orem of Women with Post Partum Haemorhagae AbstrackMaternity nursing specialists have role in reducing maternal mortality due to complication of pregnancy and childbirth. One of the nurses 39 roles is to provide comprehensive nursing care by identifying and resolving patient problems with postpartum hemorrhage using nursing theories. The application of "the need for help" Wiedenbach theory in the acute phase is to facilitate mother in overcoming the bleeding problem and "the self care" Orem theory is applied in the recovery phase to facilitate patient having self care. Five cases of postpartum hemorrhage patients have different problems according to the results of "the need for help" theory of Wiedenbach and "self care" theory of Orem.
Reported cases were postpartum hemorrhage patients due to placental retention with active bleeding, weakness and dizziness complaints. Nursing problems found in the acute phase are bleeding, lack of fluid volume and risk of tissue perfusion disorders, while the problems in the recovery phase are self care deficits, risk of injury, pain, anxiety and grief. In the acute phase, nursing interventions is conducted to overcome emergency problem by stopping bleeding and fluid resusitation. While in the recovery phase, the nursing interventions is conducted to facilitate patients in doing self care. Evaluation obtained is bleeding resolved and having self care patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Fitri
"Residensi spesialis keperawatan medikal bedah kekhususan respirasi melakukan proses pembelajaran dan manajemen asuhan keperawatan dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan berdasarkan bukti-bukti ilmiah pada masalah kesehatan yang lazim terjadi pada usia dewasa baik yang bersifat akut dan kronik dengan penanganan konservatif maupun tindakan pembedahan dengan tetap berorientasi kepada upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif melalui tindakan keperawatan mandiri maupun kolaboratif. pemberi asuhan keperawatan dengan mengelola kasus pasien medikal bedah dan khususnya kasus pasien respirasi. Penerapan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori model keperawatan model konseptual adaptasi yang dikembangkan oleh sister kalista roy. Calista roy mengembangkan konsep adapatasi dengam menggambarkan tingkat adapatasi sebagai kondisi proses kehidupan yang dapat berubah secara terus menerus dibangun dari stimulus fokal, kontekstual dan residual. Kasus bekas tuberkulosis mengalami berbagai gejala sisa dan komplikasi dapat terjadi pada paru dan bagian ekstrapulmonal dari thorax pada pasien yang dirawat atau tidak diobati. Diperkirakan 58 juta orang selamat dari tuberkulosis sejak tahun 2000, namun banyak dari mereka akan menderita post tuberculosis lung disease (PTLD). Latihan napas yang diberikan kepada pasien salah satunya dengan mindful breating, Latihan napas ini dilakukan pasien dengan bimbingan perawat dan focus terhadap pernapasannya sehingga menimbulkan perasaan tenang dan dampak dapat mengriangi sesak napas yang dirasakan. Inovasi keperawatan dengan mengembangkan video edukasi monitoring dan perawatan di rumah pasien terpasang WSD sebagai media self-management bagi perawat ruang rawat dan pasien yang terpasang WSD.

Medical surgical nursing specialist residency specializing in respiration conducts a learning process and nursing care management is carried out with a nursing process approach based on scientific evidence on health problems that commonly occur in adults both acute and chronic in nature with conservative management and surgical procedures while remaining oriented towards efforts preventive, curative, and rehabilitative through independent and collaborative nursing actions. nursing care providers by managing medical surgical patient cases and especially respiratory patient cases. The application of nursing care uses a theoretical approach to the nursing model conceptual adaptation model developed by sister Kalista Roy. Calista Roy developed the concept of adaptation by describing the level of adaptation as a condition of a life process that can change continuously and is built from focal, contextual and residual stimuli. Cases of former tuberculosis have a variety of sequelae and complications can occur in the lungs and extrapulmonary parts of the thorax in treated or untreated patients. An estimated 58 million people have survived tuberculosis since 2000, but many of them will develop post- tuberculous lung disease (PTLD). One of the breathing exercises given to patients is mindful breathing. This breathing exercise is carried out by the patient under the guidance of a nurse and focuses on his breathing so that it creates a feeling of calm and the impact can relieve the shortness of breath that is felt. Nursing innovation by developing educational videos for monitoring and caring for patients with WSD installed as a self-management medium for ward nurses and patients with WSD installed."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenudin
"ABSTRAK
Penyakit akibat infeksi corona virus baru yang disebut Covid-19 telah diumumkan oleh Badan Kesehatan Dunia. Salah satu keluhan pasien Covid-19 adalah batuk berdahak dengan karakteristik kental dan berwarna putih. Tindakan membersihkan jalan napas menjadi prioritas karena dapat menjaga kepatenan jalan napas dan proses pertukaran gas. Salah satu tindakan untuk membantu pasien mengeluarkan dahak yaitu latihan batuk efektif dengan teknik huffing dan hidrasi air. Paper melaporkan sebuah kasus Covid-19 positif dengan riwayat tuberkulosis paru. Seorang wanita berusia 61 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan utama sesak napas dan batuk berdahak sejak 1 minggu sebelumnya. Pasien juga mempunyai riwayat diabetes melitus dan hipertensi. Hasil rongten torak menunjukkan groundglass opacities di kedua paru dengan kesan pneumonia bilateral. Hasil pemeriksaan antibodi total SARS CoV-2 reaktif dan apusan orofaring dan nasofaring hasilnya positif Covid-19. Hasil pemeriksaan fisik torak ditemukan ronkhi di bagian posterobasal kanan dan kiri saat diauskultasi. Patofisiologi batuk dan sesak pada Covid-19 meliputi faktor inflamasi dan hipersekresi pada paru. Setelah dilakukan latihan batuk efektif dan hidrasi minum air putih hangat membuat dahak lebih encer dan dapat dikeluarkan. Latihan batuk efektif dan hidrasi minum air putih hangat dapat menjadi alternatif tindakan keperawatan dalam menjaga bersihan jalan napas. Selain itu, penulis juga merekomendasikan tindakan lainnya untuk membantu membuka ventilasi dan memudahkan sekresi paru yaitu dengan pemberian posisi prone.

ABSTRACT
A new coronavirus disease called Covid-19 was declared by World Health Organization (WHO). One of the complaints of Covid-19 patients is a cough with a thick and white colored characteristic. The action of clearing the airway becomes a priority as it can keep the airway and the gas exchange process. One of the actions to help patients remove phlegm is an effective cough exercise with huffing and hydration water drinking techniques. This paper aimed to report a positive Covid-19 case with a history of pulmonary tuberculosis. A 61 year old woman came to hospital with shortness of breath and cough with phlegm since 1 week earlier as her main complaint. The patient also has a history of diabetes mellitus and hypertension. The results of the chest x-ray show groundglass opacities in both lung with a sense of bilateral pneumonia. The results of the examination of antibodies of total SARS CoV-2 reactive and smears the oropharynx and the nasopharynx results are positive Covid-19. The results of the physical examination of the chest found ronkhi at the posterobasal left and right when auscultated. Pathophysiology of cough and tightness in the Covid-19 includes the inflammatory factors and hypersecretion in the lungs. After the effective cough exercises and and drinking warm water makes the phlegm more liquid and can be removed. Effective cough exercises and hydration of drinking warm water can be an alternative nursing action in maintaining clean airway. In addition, the authors also recommend other actions to help open lung ventilation and facilitate secretion that is by giving a prone position.

"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Novitasari
"Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien COVID-19 Dengan Ansietas Menggunakan Penerapan Teknik Distraksi Di Rumah Sakit Universitas Indonesia

 

Jenis pneumonia virus baru ditemukan pada 31 Desember 2019 yang berasal dari Wuhan, Cina yang diberi nama penyakitnya sebagai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Pasien dengan COVID-19 mengalami ansietas, diskriminasi, stigma sosial yang buruk, berada dalam karantina mengalami kebosanan, kesepian, dan kemarahan. Karya ilmiah akhir ners (KIAN) ini bertujuan untuk menjabarkan hasil analisis asuhan keperawatan psikososial ansietas menggunakan penerapan teknik distraksi pada klien dengan COVID-19 di ruang Wijaya Kusuma RS Universitas Indonesia. Asuhan keperawatan yang diberikan sudah disesuaikan dengan matriks asuhan keperawatan kesehatan jiwa psikososial; sementara pengukuran evaluasi dilakukan dengan menggunakan Hospital Anxiety and Depression Sclae (HADS) yang menunjukkan penurunan dari total skor 15 menjadi 6 selama 12 hari perawatan. Masalah psikososial (ansietas) dan fisik (COVID-19) pada klien saling memengaruhi, sehingga diperlukan rancangan tindakan keperawatan yang terintegrasi secara holistik yang meliputi bio-psiko-sosial-spiritual untuk mengatasi ansietas klien.


A new type of viral pneumonia was discovered on December 31, 2019 from Wuhan, China, which was named as Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Patients with COVID-19 experience anxiety, discrimination, poor social stigma, being in quarantine experiencing boredom, loneliness, and anger.
The purpose of this scientific work is to outlining the analysis result of psychosocial nursing care plans for anxiety using the application of distraction techniques to COVID-19 patients in Wijaya Kusuma Unit at University of Indonesia Hospital. Nursing care for anxiety which was given to the patient already customized with psychosocial mental health nursing care matrix; and this thesis using Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) to evaluate the work that shows decreasing in total score from 15 to 6 in 12 days of hospitalization. This thesis result suggests that mentally & physically probles affect each other, so we need a holistic integrated nursing care plan that includes bio-psycho-social-spiritual to solve anxiety problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdiana Lukitasari
"Pandemi COVID-19 yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China saat ini turut melanda Indonesia dengan angka kasus yang meningkat secara signifikan. COVID-19 diketahui menimbulkan komplikasi terhadap fungsi pernafasan. Salah satu di antara komplikasi yang disebabkan oleh COVID-19 adalah Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). ARDS menimbulkan masalah keperawatan utama, yaitu gangguan pertukaran gas. Sehingga, pasien dengan masalah gangguan pertukaran gas membutuhkan intervensi keperawatan yang dapat membantu ventilasi-perfusi yang adekuat, salah satunya dengan penerapan pemberian posisi yang sesuai, seperti high-fowler. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi efektivitas penerapan pemberian posisi high-fowler pada pasien COVID-19 dengan ARDS. Pemberian posisi high-fowler dilakukan selama tiga hari dengan durasi 8 jam per hari pada pasien COVID-19 dengan ARDS di setting ruang high-care. Hasil menunjukkan perbaikan difusi alveolar paru yang adekuat berdasarkan indikator laju respirasi, saturasi oksigen, tidak adanya penggunaan otot bantu nafas dapat dipertahankan dalam batas normal. Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan intervensi keperawatan yang efektif untuk mengatasi gangguan pertukaran gas pada pasien COVID-19 dengan ARDS.

The COVID-19 pandemic, which was obtained from Wuhan City, Hubei Province, China, is currently experiencing a significant increase in Indonesia. COVID-19 is known caused complication for respiratory function. One of complications that caused by COVID-19 is Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). ARDS poses a major nursing problem, namely impaired gas exchange. Thus, patient with impared gas exchange problem require nursing interventions that can help reach adequate ventilation-perfusion, one of which is by applying appropriate positioning, such as high-fowler. The aim of the study is to identify the effectiveness of applying high-fowler positioning in COVID-19 patient with ARDS. The implementation of high-fowler positioning was carried out for three days with a duration 8-hours per day in COVID-19 patient with ARDS in high-care unit setting. The results show an adequate improvement in pulmonary alveolars diffusion based on indicator, such as respiration rate, oxygen saturation, absence the use of breath-assisted muscles can be maintained within normal limits. This research is expected to be useful in providing effective nursing interventions to overcome impaired gas exchange in COVID-19 patient with ARDS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>