Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145979 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Daneta Putri
"Latar Belakang: Pandemi penyakit COVID-19 menyebabkan tenaga medis termasuk dokter gigi dan mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia mendapat risiko untuk tertular infeksi sehingga penting bagi mereka untuk memiliki pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan (preparedness) mengenai penyakit dan pengendalian infeksi penyakit COVID-19 didukung dengan riwayat pelatihan yang berkaitan. Tujuan: Untuk memperoleh informasi tentang gambaran dan mengetahui adanya asosiasi antara pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan (preparedness) mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia terhadap penyakit dan pengendalian infeksi COVID-19 dengan riwayat pelatihan. Metode: Studi cross-sectional berupa kuesioner online pada mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia tahun ke-5 dan ke-6 berjumlah 564 mahasiswa pada bulan Agustus hingga September 2020 yang terpilih dengan controlled quota sampling. Kuesioner terdiri dari 41 pertanyaan. Digunakan uji beda bivariat melalui uji Chi Square dan nilai Odds Ratio untuk analisis statistik. Hasil: Berdasarkan uji chi square, terdapat perbedaan perbedaan proporsi yang signifikan (p<0,05) antara item riwayat pelatihan dengan item pertanyaan pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan. Kesimpulan: Masih banyaknya mahasiswa yang belum mengikuti pelatihan formal untuk kesiapan menghadapi penyakit COVID-19 tapi diketahui bahwa mereka selalu mendapat informasi tentang COVID-19 melalui jejaring sosial. Selain itu, mahasiswa menunjukkan pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan mahasiswa yang telah sesuai mengenai penyakit COVID-19. Kemudian, ditemukan bahwa riwayat pelatihan memiliki asosiasi dengan pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan mahasiswa mengenai penyakit COVID-19.

Latar Belakang: Pandemi penyakit COVID-19 menyebabkan tenaga medis termasuk dokter gigi dan mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia mendapat risiko untuk tertular infeksi sehingga penting bagi mereka untuk memiliki pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan (preparedness) mengenai penyakit dan pengendalian infeksi penyakit COVID-19 didukung dengan riwayat pelatihan yang berkaitan. Tujuan: Untuk memperoleh informasi tentang gambaran dan mengetahui adanya asosiasi antara pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan (preparedness) mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia terhadap penyakit dan pengendalian infeksi COVID-19 dengan riwayat pelatihan. Metode: Studi cross-sectional berupa kuesioner online pada mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia tahun ke-5 dan ke-6 berjumlah 564 mahasiswa pada bulan Agustus hingga September 2020 yang terpilih dengan controlled quota sampling. Kuesioner terdiri dari 41 pertanyaan. Digunakan uji beda bivariat melalui uji Chi Square dan nilai Odds Ratio untuk analisis statistik. Hasil: Berdasarkan uji chi square, terdapat perbedaan perbedaan proporsi yang signifikan (p<0,05) antara item riwayat pelatihan dengan item pertanyaan pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan. Kesimpulan: Masih banyaknya mahasiswa yang belum mengikuti pelatihan formal untuk kesiapan menghadapi penyakit COVID-19 tapi diketahui bahwa mereka selalu mendapat informasi tentang COVID-19 melalui jejaring sosial. Selain itu, mahasiswa menunjukkan pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan mahasiswa yang telah sesuai mengenai penyakit COVID-19. Kemudian, ditemukan bahwa riwayat pelatihan memiliki asosiasi dengan pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan mahasiswa mengenai penyakit COVID-19."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdian C.S.
"Semakin kompetitifnya dunia bisnis, menuntut pebisnis untuk lebih jeli dalam menangkap peluang dalam mengoptimalkan keuntungan. Pemberlakuan diskon menjadi salah satu strategi yang kerap digunakan pebisnis dalam upaya menarik konsumen. Pemberlakukan diskon perlu dipertimbangkan secara matang, karena di satu sisi dapat membentuk sikap dan pandangan positif terhadap produk, dan bukan tidak mungkin justru membentuk sikap dan pandangan sebaliknya. Dalam penelitian ini, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa diskon cenderung ditanggapi positif, berupa evaluasi yang semakin baik terhadap produk melalui atribut aesthetic value (nilai estetika), usefulness (kegunaan) dan quality (kualitas), serta meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli, jika konsumen memiliki ketertarikan sebelumnya terhadap produk. Adapun bagi konsumen yang sebelumnya tidak memiliki ketertarikan pada produk akan cenderung beranggapan bahwa alasan di balik pemberlakuan diskon sebagai sesuatu yang negatif, seperti terdapat masalah pada produk tersebut, sehingga pemberlakuan diskon akan menjadi tidak efektif. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah interview dan survey dengan mengambil sampel sebanyak 160 responden yang diberi perlakuan berbeda berdasarkan lima tingkat diskon. Penulis menggunakan dua tipe penelitian dengan dua objek penelitian yang berbeda yaitu tas laptop sebagai objek penelitian pertama dan bedak padat pada penelitian kedua. Secara umum, penelitian ini menerima teori Amir dan Dawson (2007) serta Peter dan Olson (2005)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Johan
"ABSTRAK
Dengue merupakan masalah kesehatan penting di Indonesia. Pengenalan gejala dan penanganan anak tersangka infeksi dengue oleh orang tua sangat penting untuk memberikan tatalaksana yang tepat dan segera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosiodemografis dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku orang tua mengenai gejala dan penanganan anak tersangka infeksi dengue di Jakarta Barat. Penelitian dilakukan secara potong lintang dengan menggunakan kuesioner pada 267 orang tua di Jakarta Barat. Hasil penelitian menunjukkan subjek dengan pengetahuan sangat baik berjumlah 19.9 , baik berjumlah 32.2 , kurang berjumlah 30.3 , dan sangat kurang berjumlah 17.6 . Kebanyakan subjek memiliki sikap dan perilaku mengenai penanganan anak tersangka infeksi dengue yang sangat baik 31.1 dan baik 55.4 , namun masih terdapat 13.5 subjek dengan sikap dan perilaku kurang. Berdasarkan uji korelasi Spearman, pendidikan p=0.006 dan pekerjaan p=0.032 memiliki hubungan bermakna dengan pengetahuan. Namun, faktor sosiodemografis tidak memiliki hubungan bermakna dengan sikap dan perilaku orang tua mengenai anak tersangka infeksi dengue p>0.05.

ABSTRACT
Dengue is a public health concern in Indonesia. It is important for parents to be able to recognize symptoms and to properly treat children with suspected dengue infection. This research defined the relationship between sociodemographic factors and parents rsquo knowledge, attitude, and behavior regarding symptoms and treatment of children with suspected dengue infection in West Jakarta. A cross sectional questionnaire survey of 267 parents was conducted in West Jakarta. The respondents rsquo knowledge was as follows very good 19.9 , good 32.2 , poor 30.3 , very poor 17.6 . A majority of respondents had good 55.4 and very good 31.1 attitude and behavior while the remaining 13.5 had poor attitude and behavior. Education p 0.006 and employment p 0.032 factors were found to have significant correlation with parents rsquo knowledge. This study also showed that sociodemographic factors did not have significant correlation with parents rsquo attitude and behavior regarding treatment of children with suspected dengue infection p 0.05 . "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Puspita Wulandari
"Salah satu penyebab kesakitan dan kematian ibu adalah masih rendahnya
pengetahuan ibu hamil. Guna mengatasi hal tersebut maka Kementerian
Kesehatan RI merencanakan Kelas Ibu Hamil (KIH) yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh KIH di Puskesmas Cipaku Kota Bogor terhadap pengetahuan kesehatan
maternal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif guna
mengetahui pengaruh KIH terhadap pengetahuan serta kualitatif untuk
mengetahui gambaran pelaksanaan KIH. Hasil penelitian menunjukan
peningkatan pengetahuan sesudah pelaksanaan KIH, dimana peningkatan lebih
tinggi terjadi pada kelompok intervensi. Selain itu terjadi penurunan retensi
pengetahuan pada 7 hari setelah KIH sebesar 4%. Temuan kuantitatif ini didukung
dengan temuan kualitatif yang menunjukan masih ditemukannya berbagai
hambatan pada pelaksanaan KIH. Uji instrumen menunjukan kuesioner KIH
belum memiliki validitas dan reliabilitas yang baik sehingga perlu dilakukan
perbaikan.

One of the issues causing maternal morbidity and mortality is the lack of
knowledge among pregnant mothers. In order to overcome this problem, the
Ministry of Health of the Republic of Indonesia has planned a program named
Kelas Ibu Hamil (KIH) or a class for pregnant mothers designed to improve their
knowledge. This study aims at finding out the effects of KIH held at Puskesmas
Cipaku Kota Bogor – on knowledge about maternal health. Using quantitative
method, this study discovers how KIH affects knowledge; meanwhile, the
qualitative method describes the implementation of KIH at this particular area.
Results indicate increasing knowledge among pregnant mothers after the
implementation of KIH, as more considerable improvemens were found within
exposed group. However, 7 days after KIH, their knowledge retention decreased
4%. These quantitative results are supported by some qualitative findings, which
indicate several obstacles coming across the program. Instrument test shows that
the validity and reliability of the KIH questionnaire has not yet been confirmed
yet, therefore requires further improvements
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharra Ati Kurnia Dewi
"Salah satu cara untuk menekan jumlah kerugian dan korban adalah mempersiapkan warga untuk menghadapi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana khususnya kebakaran. Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan masyarakat di Kecamatan Ciracas tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana kebakaran di pemukiman padat penduduk. Sejumlah 88 orang masyarakat Kecamatan Ciracas berusia 18-40 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengetahuan masyarakat berhubungan dengan jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, pengalaman menghadapi bencana dan pernah tidaknya mengikuti peyuluhan/ pelatihan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memilki tingkat pengetahuan yang kurang tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana kebakaran (46,6%). Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, pekerjaan, pengalaman menghadapi bencana, dan pengalaman mendapat penyuluhan berhubungan dengan tingkat pengetahuan masyarakat. Perawat komunitas bekerja sama dengan Pemerintah dan BNPB setempat dapat merancang program sosialisasi dan penyuluhan terkait pengelolaan bencana, jalur evakuasi serta melakukan simulasi bencana kebakaran secara berkala.

One of the ways to reduce the number of losses and victims was by preparing citizens for disasters. This study determined the level of public knowledge related to disaster preparedness, especially fire disaster. This cross-sectional study aimed to identify the level of public knowledge in Kecamatan Ciracas about fire disaster preparedness in a densely populated residential. A number of 88 people aged 18-40 years in Kecamatan Ciracas participated in this study. Public knowledge was associated by gender, occupation, education, experience of dealing with disaster and experience of joining counseling / training.
The results showed that participants have lack of knowledge about fire disaster preparedness (46.6%). This study showed that the level of education, occupation, experience of dealing with disasters, and the experience got counseling related to the level of public knowledge. Community nursing with the Government and local BNPB can make socialization and counseling programs related to disaster management, evacuation paths and also simulated the fire disaster on periodic a scale.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratulangie, Bunga
"Perubahan banyak memakan biaya dan tenaga, namun harus dilakukan apabila perusahaan tidak ingin tertinggal dari perusahaan lain. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensinya perusahaan harus mengubah cara-cara lama yang digunakan untuk menjalankan perusahaan. Salah satu bentuk perubahannya adalah restrukturisasi perusahaan. Dalam melakukan perubahan, unsur terpentingnya adalah manusia yang bekeija di perusahaan karena merekalah yang menjalankan perubahan. Untuk itu perlu diperhatikan bagaimana sikap individu terhadap perubahan. Sikap individu terhadap perubahan tidak terlepas dari pengaruh berbagai hal, salah satunya adalah stressor dalam lingkungan kerjanya. Bagaimana individu mempersepsikan stressor dapat mempengaruhi sikap terhadap perubahan organisasi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan antara stressor dalam lingkungan kerja dengan sikap terhadap perubahan organisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel dengan menggunakan tehnik non probability sampling tipe Occidental sampling. Subyek Penelitian ini adalah pegawai di perusahaan BUMN X dan BUMN Y sebanyak 135 orang, dengan pendidikan terakhir SLTA/ sederajat, dan telah bekerja minimal 2 tahun.
Metode pengambilan data dengan menggunakan kuesioner dengan skala 1-6. Penelitian ini menggunakan 2 kuesioner, yaitu kuesioners stressor dalam lingkungan kerja yang dibuat berdasarkan teori Ivancevich & Matteson (1982) dan kuesioner sikap terhadap perubahan organisasi yang dibuat berdasarkan teori dari beberapa tokoh. Stressor dalam lingkungan kerja yang ingin dilihat hubungannya dengan sikap terhadap perubahan organisasi adalah dimensi stressor organisasi, stressor kelompok, stressor pekerjaan, stressor karir.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara stressor dalam lingkungan keija dengan sikap tehadap perubahan. Untuk dimensi stressor kelompok, stressor pekerjaan, stressor karir juga tidak terdapat hubungan yang signifikan. Untuk dimensi stressor organisasi, terdapat hubungan negatif signifikan pada sikap terhadap perubahan organisasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi stressor dalam organisasi maka semakin rendah penerimaannya terhadap perubahan.
Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan dengan menambah jumlah item kuesioner sehingga jumlah item setiap dimensi seimbang. Selain itu masih diperlukan perbaikan-perbaikan pada alat ukur, metode pengumbulan data juga perlu dilakukan wawancara dengan pegawai yang perusahaannya mengalami perubahan. Hal ini diharapkan dapat memberikan data kualitatif yang cukup mendalam dan menunjang hasil penelitian yang lebih baik. Selain itu juga perlu dilihat pengaruh/ peran faktor-faktor lain pada sikap terhadap perubahan organisasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Citra Kirana
"Infeksi human papillomavirus (HPV) merupakan salah satu penyakit menular seksual yang paling umum terjadi dan dapat menimbulkan berbagai beban kepada individu yang telah aktif secara seksual. Vaksin HPV yang sudah terbukti efektif dalam mencegah infeksi HPV masih memiliki tingkat penggunaan yang rendah di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pengetahuan, sikap, dan norma subyektif terhadap intensi memeroleh vaksin HPV. Intensi seringkali diteliti sebagai salah satu hal yang dapat mewakili tingkah laku di masa mendatang. Partisipan dalam penelitian ini adalah perempuan dan laki-laki Indonesia berusia 18 hingga 26 tahun (N=380, M=21,34, SD=1,99). Partisipan menyelesaikan survei daring yang disusun menggunakan alat ukur yang sebelumnya digunakan oleh Catalano dkk. (2017), Chiang dkk. (2016), dan Marlow dkk. (2013). Hasil analisis multiple regression menemukan bahwa pengetahuan, sikap, dan norma subyektif dapat memengaruhi intensi secara signifikan (R2= 0,53, p>0,01). Norma subyektif ditemukan menjadi variabel prediktor yang paling kuat memengaruhi intensi β=0,54, p<0,01), yang kemudian diikuti oleh sikap β=0,32, p<0,01) dan pengetahuan (β=0,10, p<0,05). Partisipan ditemukan rata-rata memiliki pengetahuan yang rendah, sikap yang positif, norma subyektif yang positif, dan intensi yang sedang untuk memeroleh vaksin HPV dalam 12 bulan mendatang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah intervensi dan promosi kesehatan seksual terkait vaksinasi HPV sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan target populasi nasional yang tidak hanya berdasarkan usia, namun juga menyasar orang tua, tokoh agama, dan orang-orang berpengaruh lainnya.

As one of the most common sexually transmitted disease, human papillomavirus (HPV) infection can cause various burdens to many sexually active individuals. Despite the effectiveness of HPV vaccine in mitigating the risk of HPV infection, its uptake rate in Indonesia is low. The objective of this study was to examine the effects of knowledge, attitude, and subjective norm on intention to obtain the HPV vaccine. Intention has been studied as a proxy of future behavior. Indonesian male and female aged 18 to 26 years old (N=380, M=21.34, SD=1.99) completed an online survey adapted from Catalano et al. (2017), Chiang et al. (2016), and Marlow et al. (2013). Using multiple regression analysis, knowledge, attitude, and subjective norm were found to be significant predictors of intention (R2= 0.53, p<0.01). Subjective norm was found to be the strongest predictor of intention (β=0.54, p<0.01), followed by attitudeβ=0.32, p<0.01) and knowledge (β=0.10, p<0.05). On average, the participants were found to have a low knowledge, positive attitude, positive subjective norm, and moderate intention to obtain HPV vaccine in the next 12 months. It was concluded that future intervention and promotion programs to increase HPV vaccination rate in Indonesia should consider targeting national population that not only based on age, but also include parents, religious leaders, and other influential people."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Apriedi Syaputra
"Latar belakang: Pengetahuan, sikap, dan praktik mahasiswa yang tepat terkait pengendalian infeksi pada masa pandemi COVID-19 adalah sangat penting untuk mencegah penularan infeksi virus.
Tujuan: Menganalisis pengetahuan, sikap dan praktik mahasiswa klinik kedokteran gigi di Indonesia terkait pengendalian infeksi pada masa pandemi COVID-19 dan hubungannya dengan karakteristik sosio-demografi serta riwayat pengalaman klinik mahasiswa.
Metode: Penelitian cross-sectional berupa kuesioner online kepada mahasiswa klinik kedokteran gigi di Indonesia dengan masa studi ± 1 tahun pada bulan Juli-Oktober 2021. Kuesioner terdiri dari 5 bagian: data sosio-demografi, riwayat pengalaman klinik, pengetahuan, sikap, dan praktik terkait pengendalian infeksi.
Hasil: Jumlah responden adalah 238 mahasiswa. Mayoritas adalah perempuan dengan rerata umur 23,8 tahun (±3,3 tahun).  Pengetahuan dan praktik mahasiswa terkait pengendalian infeksi adalah relatif baik. Sikap mahasiswa adalah positif terkait pengendalian infeksi. Tidak terdapat perbedaan antara karakteristik sosio-demografi mahasiswa dengan rerata skor pengetahuan, sikap, dan praktik. Dengan adanya peningkatan pengetahuan, maka skor sikap meningkat secara signifikan. Sikap yang positif berkorelasi signifikan dengan peningkatan praktik. Peningkatan pada skor  praktik, ditandai dengan adanya peningkatan pada skor pengetahuan.
Kesimpulan: Pendidikan pelatihan berkelanjutan terkait pengendalian infeksi perlu terus dilakukan selama masa studi klinik mahasiswa termasuk informasi dan peran kedokteran gigi selama pandemi.

Background: Proper knowledge, attitudes, and practices of dental students about infection control during the COVID-19 pandemic are important to prevent the transmission of virus.
Aim: Analyze knowledge, attitudes, and practices of clinical dental students in Indonesia about infection control during the COVID-19 pandemic between socio-demographic characteristics and history of student’s clinical experiences.
Method: A cross-sectional study using an online questionnaire delivered to clinical dental students in Indonesia with period of study ± 1 year from July until October 2021. The online questionnaire consisted of 5 sections: socio-demographic characteristic, history of student’s clinical experiences, knowledge, attitudes, and practices about infection control.
Results: Total respondents were 238 students. Majority were females, with an average age of 23.8 years (±3.3 years). Knowledge and practices of students were relatively good. The attitudes of students were positive about infection control. There were no differences in knowledge, attitude, and practice between socio-demographic characteristics. With an improvement in knowledge, the attitude score increased significantly. A positive attitude was significantly correlated with an increase in practice.
Conclusion: Continuous-based infection control lectures and training needs to be held during the period of clinical study including the information and the roles of dentistry during pandemic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nobella Arifannisa Firdausi
"Skripsi ini menganalisis tingkat kesiapsiagaan Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta dalam menghadapi bencana. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi (mix-method). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan  tinjauan dokumen. Pengumpulan data ini menggunakan pedoman dari PAHO: Evaluation of small&medium-sized health facilities series 4.  Variabel yang diteliti adalah potensi bencana di puskesmas, keselamatan struktural, keselamatan nonstruktural, dan aspek fungsional untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan bencana di puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kesiapsiagaan puskesmas X adalah 0,65 dan puskesmas Y adalah 0,6. Kedua nilai tersebut masuk ke dalam tingkat kesiapsiagaan B, yang artinya puskesmas X dan Y perlu melakukan intervensi dalam jangka waktu dekat karena masih berisiko untuk menghadapi bencana. Keselamatan struktural puskesmas X dan Y mendapat nilai 0,77 yang masuk ke dalam klasifikasi “a” yang berarti kondisi struktural puskesmas memadai untuk kejadian bencana. Keselamatan nonstruktural puskesmas X mendapat nilai 0,65 dan puskesmas Y mendapat nilai 0,63, kedua nilai ini masuk ke dalam klasifikasi “b” yang artinya aspek nonstruktural puskesmas masih berisiko untuk menghadapi bencana. Aspek fungsional puskesmas X mendapat nilai  0,53 dan  nilai puskesmas Y sebesar 0,39. Aspek fungsional kedua puskesmas masuk ke dalam klasifikasi “b” yang menunjukkan bahwa aspek fungsional masih berisiko untuk menghadapi kejadian bencana. Oleh karena itu, kedua puskesmas harus terus meningkatkan kesiapan fasilitasnya, baik dari segi keselamatan struktural, nonstruktural,  dan aspek fungsional.

The focus of this study is to analyze the level of disaster preparedness of Puskesmas (community health centers) in DKI Jakarta Province. This study used mixed method design. The data were collected by interviews, and triangulated by document reviews and observations. The questionnaire used in this study was adapted from PAHO: Evaluation of small&medium-sized health facilities series 4. Variables in this study included potential disasters at puskesmas, structural safety, nonstructural safety, and fuctional aspects to determine the level of disaster preparedness at puskesmas. The result shows that the disaster preparedness value is 0,65 at puskesmas X, and 0,6 at puskesmas Y. Both of these values classifies as B in the disaster preparedness classification, which means in both puskesmas X and Y, intervention measures are required in the short term, due to the present potential disaster risk. Structural safety of puskesmas X and Y values at 0,77, which classifies as “a” in the safety index, meaning the structure of puskesmas will function appropriately in times of disasters. Nonstructural safety of puskesmas X values at 0,65, while puskesmas Y values at 0,63. Both of these values classify as “b”, which means nonstructural aspects of both puskesmas X and Y are still at risk regarding disaster preparedness. Functional aspects of puskesmas X values at 0,53, while puskesmas Y values at 0,39. Both of these values classify as “b”, which means functional aspects of both puskesmas X and Y are also still at risk regarding disaster preparedness. Therefore, puskesmas X and Y must continue to improve the level of preparedness of their facilities, both in terms of structural and nonstructural safety, and functional aspects. 

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Kurniawan
"ABSTRAK
Infeksi dengue merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Kementrian Kesehatan RI melaporkan terdapat 71.668 laporan kasus demam berdarah dengue dan 641 kasus meninggal karena demam berdarah pada tahun 2014. Demam berdarah dapat dicegah, salah satunya dengan mengontrol transmisi vektor dengue. Efektifitas pencegahan dengue ditentukan oleh kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosiodemografis usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan orangtua dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku mereka terkait transmisi dan pencegahan dengue pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang menggunakan data primer yang diperoleh dari kuisioner yang diisi oleh subjek penelitian. Hasil penelitian didapatkan sebagai berikut: 51,7 orang tua berpengetahuan cukup baik, 96,3 bersikap baik, dan 63,2 berperilaku cukup baik. Pendidikan memiliki korelasi yang signifikan dengan pengetahuan orang tua terkait transmisi dan pencegahan dengue p= 0,05 . Sebaliknya usia, pekerjaan, dan penghasilan tidak memiliki hubungan signifikan p > 0,05 . Dapat disimpulkan bahwa hanya faktor pendidikan memiliki hubungan bermakna dengan pengetahuan subjek terkait transmisi dan pencegahan infeksi dengue pada anak. Diperlukan studi lanjutan dengan subjek dari provinsi lain agar hasil penelitian dapat diekstrapolasi pada populasi Jakarta dan juga diseminasi mengenai infeksi dengue yang lebih giat oleh pemerintah kepada masyarakat.

ABSTRACT
Dengue infection is a major health problem in Indonesia. The Ministry of Health of Indonesia reported 71,668 cases of dengue hemorrhagic fever and the resulting 641 deaths in 2014. Dengue fever can be prevented by taking preventive control measure to prevent transmission of dengue infection via its vector. The effectiveness of dengue prevention depends on community awareness and participation in eradicating or reducing breading site for mosquitos. This research aims to investigate the correlation between parents rsquo sociodemographic factors age, education, occupation, and income and their knowledge, attitude, and practice regarding dengue transmission and prevention in children. This is a cross sectional research using primary data taken from questionnaires filled by the respondents. The results were as follows 53 of parents have sufficient knowledge, 96 display good attitude, and 63.2 exhibit good practice regarding dengue transmission and prevention. Education has a significant correlation with parents rsquo knowledge regarding transmission and prevention p 0.05 , whereas age, occupation, and income do not have significant correlation p 0.05 . In conclusion, only education has a significant correlation with the subject rsquo s knowledge regarding dengue transmission and prevention. Futher study with greater subjects from every province in order to extrapolate the data into Jakarta rsquo s population and also more frequent dissemination of dengue infection from the government to the public are needed."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>