Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74216 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sabarina Isma Husein
"Latar belakang penelitian adalah konflik sumber daya air yang berdampak pada terbatasnya akses air oleh komunitas marginal. Permasalahan pada kesenjangan kelompok yang terpinggirkan dalam mengakses air di Penjaringan, Jakarta Utara telah disuarakan oleh kaum perempuan. Tujuan penelitian terdiri dari: menganalisis implementasi program yang mengacu pada SDG 5 dan 6, menggambarkan pemenuhan hak atas air, dan merancang konsep demokrasi air secara praktis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif menggunakan metodologi sistem lunak-pengumpulan data melalui observasi, wawancara semi-terstruktur dengan informan, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program SDGs telah dirancang dan diimplementasikan dalam rencana kelembagaan. Namun, dalam praktiknya, akses air yang disediakan oleh PALYJA dengan program Master Meter masih kurang memadai di Penjaringan, Jakarta Utara terlebih untuk komunitas masyarakat marginal. Desain konseptual berdasarkan manajemen komunal pada demokrasi air yang dirancang menggunakan SSM pada tahap lima yaitu model konseptual. Kesimpulannya, dengan menerapkan pengelolaan air berbasis komunal dapat merangkup lapisan marginal, memberdayakan perempuan, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

The background of this research is the conflict of water resources that have an impact on limited access to water by marginalized communities. The problem of the inequality of marginalized groups in accessing water in Penjaringan, North Jakarta, has been voiced by women. The research objectives consisted of analyzing the implementation of programs that refer to SDG 5 and 6, describing the fulfillment of the right to water, and designing a practical water democracy concept. The method used in this research is qualitative using a soft system methodology-data collection through observation, semi-structured interviews with informants, and literature study. The results showed that the SDGs program had been designed and implemented in an institutional plan. However, in practice, the water access provided by PALYJA with the Master Meter program is still inadequate in Penjaringan, North Jakarta, especially for marginalized communities. The conceptual design based on communal management in water democracy designed using SSM in stage five, namely the conceptual model. In conclusion, applying communal-based water management can cover the marginal layers, empower women, and improve economic welfare."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Mayasti Nurrahmani
"ABSTRAK
Air minum mempunyai potensi tercemar dipengaruhi oleh kondisi alat distribusi dan wadah penyimpanannya. Kualitas air minum yang digunakan berhubungan dengan kesehatan manusia. Waterborne disease merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air dari organisme lain dan dapat menyebabkan mual, muntah, demam, dan diare (Washtenaw Country Departement of Public Health, 2012). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas mikrobiologi air bersih pada hidran umum, jeriken distribusi, dan wadah di rumah warga di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara serta mengetahui hubungan antara warga yang terserang penyakit diare dengan kualitas air yang digunakan. Sampel air yang ambil diuji kualitas mikrobiologisnya (fecal coliform) dengan metode Multiple Tube Fermentation (MTF). Hasil pengujian dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu sebesar 0 MPN/100mL untuk fecal coliform. Hasilnya, terdapat satu sampel air di hidran umum, satu sampel air pada jeriken distribusi, 60% sampel air di rumah warga di Kelurahan Penjaringan, dan 41.67% sampel air di rumah warga di Kelurahan Kamal Muara yang mempunyai nilai fecal coliform melebihi baku mutu. Korelasi antara persentase warga yang terkena diare dengan persentase sampel air di rumah warga yang melebihi baku mutu adalah negatif (r = -1). Oleh karena itu, perlu dilakukan pengaturan pewadahan air dan penambahan klorin untuk mengurangi pencemaran.

ABSTRACT
Water has potential contamination affected by the conditions of distribution tools and water storage containers. The quality of drinking water relate to human health. Waterborne disease is a disease that can be spread by water from other organisms and may cause nausea, vomiting, fever, and diarrhea (Washtenaw Country Departement of Public Health, 2012). The purpose of this study was to determine the microbiological quality of water in public hydrants, distributed by jerrycans, and containers at homes in Penjaringan, North Jakarta also determine the relationship between citizen diarrheal disease with the quality of the water. The method for testing fecal coliform of the samples is by Multiple Tube Fermentation (MTF). The test results compared with the Regulation of Minister Health of Republic Indonesia No. 492/Menkes/PER/IV/2010 in the amount of 0 MPN/100mL of fecal coliform. The test results showed that there is one water sample in public hydrant, one water sample in jerrycan, 60% water sample at houses in Penjaringan and 41.67% water sample at houses in Kamal Muara that has a value of fecal coliform exceeded the water quality standard. Correlation between the percentage of people that has diarrhea with percentage of water samples at homes exceeded quality standard is negative (r = -1). That?s why, it?s needed to manage the water container and add chlorine to reduce the contamination."
2016
S64272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfaris
"Pemukiman kumuh adalah salah satu fenomena yang muncul dalam tumbuh kembang penduduk di perkotaan. Keadaan masyarakat pada pemukiman kumuh dikenal dengan syarat buruknya kualitas lingkungan dan kurangnya fasilitas pemenuh kebutuhan hidup, salah satunya adalah kebutuhan akan air bersih.
Penelitian ini mengkaji pemenuhan kebutuhan akan sumberdaya air dari ketersediannya pada wilayah pemukiman kumuh di Kecamatan Penjaringan. Sumberdaya air bersih didapat dari kualitas air tanah, pelayanan fasilitas air pipa PAM dan sumber air pelengkap seperti air pikulan dan air galon.
Data sumber air bersih diinterpolasi dengan pemakaian sumber air di pemukiman kumuh menurut kebutuhannya. Data dianalisis dengan cara deskriptif dan tumpang-susun peta/analisa overlay secara spasial untuk mendapatkan distribusi dan pola pemakaian sumberdaya air bersih yang tersedia.
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pola distribusi ketersediaan air bersih tersebar di seluruh permukiman kumuh dengan tingkat variasi penggunaan yang beragam sesuai dengan kondisi ketersediaan air bersih di wilayah kajian.

Slum area is one of the phenomena that arise in the development of urban population. The Society in terms of slum area are known as the poor quality of the environment and the lack of facilities to fulfill the needs of life, which one is the need for clean water.
This study will assess the fulfillment of clean water from their water resources in the slum area in the district of Penjaringan. Clean water resources derived from ground water, water pipes and other complementary water sources such as water refill.
The clean water resources data interpolated with the use of water resources in the slums area according to his needs. The data were analyzed by descriptive analysis and inter-stacking map / overlay spatial analysis to obtain the distribution and usage pattern of clean water from their resources.
The analysis results show the distribution pattern of clean water resources which scattered throughout the slums area with the varying of use levels in accordance with the conditions of clean water supply in the study area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43284
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meilyana Putri
"Jakarta merupakan ibu kota dan juga kota metropolitan terbesar di Indonesia yang menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian. Peningkatan jumlah penduduk di Jakarta sebanding dengan meningkatnya kebutuhan lahan tempat tinggal dan kebutuhan air bersih. Pembangunan infrastruktur banyak terjadi alih fungsi lahan dan mengurangi daerah resapan air hujan. Kebutuhan air bersih Jakarta sebanyak 40% dipenuhi oleh PDAM dan sisanya dipenuhi oleh air tanah yang bersumber dari CAT Jakarta. Berkurangnya daerah resapan air hujan dan juga pengambilan air tanah dalam jumlah besar secara terus menerus akan mengganggu kesetimbangan recharge dan discharge air tanah. Akibatnya terjadi kekosongan di bawah permukaan yang dapat menyebabkan amblesan dan intrusi air laut. Keberadaan air asin di Jakarta secara nyata dialami masyarakat Jakarta, khususnya di daerah Jakarta Utara, yang berbatasan langsung dengan laut. Penyebab asinnya air tanah di Jakarta masih menjadi perdebatan di kalangan peneliti. Setidaknya terdapat dua kesimpulan yang berbeda, yaitu karena adanya intrusi air laut atau adanya air laut purba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber air asin yang berada di Jakarta tepatnya di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, menggunakan data gravitasi yang didukung oleh data air sumur dan data geolistrik resistivitas. Data-data tersebut diinterpresikan secara terpadu untuk dapat menganalisis penyebab asinnya air tanah di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konduktivitas air tanah disebabkan oleh adanya kandungan garam pada air tanah yang terdeteksi pada data gravitasi dengan pola sebaran nilai tinggi berada di utara daerah penelitian dan semakin ke selatan, nilai konduktivitas, salinitas dan gravitasi semakin menurun. Pada data geolistrik resistivitas terdapat nilai resistivitas rendah yang diinterpretasikan sebagai air asin yang berada pada daerah dengan nilai gravitasi tinggi. Berdasarkan mekanisme terjadinya intrusi air laut dan kondisi fisik di lapangan, dapat disimpulkan bahwa asinnya air tanah di daerah penelitian disebabkan oleh intrusi air laut

Jakarta is the capital city and also the largest metropolitan city in Indonesia which is the center of government and economy. The increase in population in Jakarta is proportional to the increasing need for residential land and needs clean water. Many infrastructure development changes in land functions and reduces rainwater catchment areas. PDAM needs 40% of Jakarta's clean water and the rest is met by ground water sourced from CAT Jakarta. The reduction in the catchment area of rain water and also the continuous extraction of large amounts of groundwater will disturb the balance of recharge and discharge of groundwater. As a result, there is a void below the surface which can cause subsidence and sea water intrusion. The presence of salt water in Jakarta is clearly experienced by the people of Jakarta, especially in the North Jakarta area, which is directly adjacent to the sea. The cause of the salty groundwater in Jakarta is still a matter of debate among researchers. There are at least two different conclusions, namely because of the intrusion of sea water or the presence of ancient sea water. This study aims to determine the source of salt water in Jakarta, precisely in Penjaringan District, North Jakarta, using gravity data which is supported by well water data and geoelectric resistivity data. These data are expressed in an integrated manner to be able to analyze the causes of salty groundwater in the study area. The results showed that groundwater conductivity was caused by the presence of salt content in groundwater which was detected in the gravity data with a high value distribution pattern in the north of the study area and further south, the value of conductivity, salinity and gravity decreased. In the geoelectric resistivity data, there is a low resistivity value which is interpreted as salt water in an area with a high gravity value. Based on the mechanism of sea water intrusion and physical conditions in the field, it can be concluded that salty groundwater in the study area is caused by sea water intrusion"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisunu Aji Ismail
"Isu kerawanan air sudah banyak dibahas didalam berbagai forum, salah satunya adalah acara UN World Summit On Sustainable Development di Johannesburg pada tahun 2002. Berbagai acara tersebut membahas sebuah sasaran dan solusi mengenai permasalahan kerawanan air bersih. Namun sebelum memberikan solusi untuk permasalahan air di suatu daerah, diperlukan sebuah indeks yang menggambarkan kondisi tersebut merupakan kawasan rawan air atau tidak. Sehingga dapat diketahui daerah mana saja yang rawan air atau yang harus diprioritaskan. Jadi indeks ini juga dapat memberikan dasar pertimbangan dalam pengambilan sebuah kebijakan terkait. Inti dari penelitian ini adalah untuk merumuskan indeks rawan air di daerah perkotaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan melakukan studi literatur, survey instansi, survey kuesioner, dan wawancara tim ahli sebagai metodenya.
Berdasarkan hasil penelitan, terdapat 5 komponen dan 12 indikator yang mempengaruhi kerawanan air di daerah perkotaan. Berdasarkan indeks ini, daerah yang mengalami kerawanan air tinggi di Jakarta Utara adalah Kelurahan Tanjung Priok, Sunter Jaya dan Kamal Muara. Dan kelurahan yang mengalami kerawanan air rendah adalah Kelurahan Sukapura, Kelapa Gading Barat, dan Pademangan Timur. Sedangkan kelurahan lainnya memiliki tingkat kerawanan air sedang. Hasil perumusan indeks ini dapat dievaluasi dan dikembangkan lebih lanjut. Sehingga indeks ini dapat diaplikasikan pada setiap daerah perkotaan lainnya selain Jakarta Utara.

Water stress issue have studied in many various forum, one of them is UN World Summit On Sustainable Development in Johannesburg 2002. That various events discuss the target and solution about water stress issue. Before giving solution for the problems of clean water in an area, required an index that depicting that area represent water stress or not. So we can know which area whose water stress or which must be given high priority. This index also give base consideration in intake a relevant policy. Core of this research is to formulate water stress index in urban area. The approach that used is quantitative approach, by studying literature, institution survey, field survey, and interview expert.
Based on the result in this research, there are 5 components and 12 indicators which influencing water stress in urban area. Pursuant to this index, the area that have high water stress level in North Jakarta are Tanjung Priok, Sunter Jaya and Kamal Muara Sub-District. And sub-district that have low water stress level are Sub-District Of Sukapura, West Kelapa Gading, and East Pademangan. While other sub-districts are moderate water stress level. The result of formulation this index can be evaluated and developed furthermore. So this index can be applied in other urban area besides North Jakarta.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50621
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Putra Pardamean Mbarep
"Ruang terbuka hijau memiliki fungsi ekologi sebagai daerah resapan air dan sumber kenyamanan termal, dan akan optimal jika memiliki luasan lahan bervegetasi sebesar 80-90 %. Ruang terbuka hijau Kalijodo memiliki komposisi luasan lahan bervegetasi sebesar 48 %. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan metode campuran untuk menganalisis fungsi ruang terbuka hijau Kalijodo sebagai daerah resapan air dan sumber kenyamanan termal. Hasil penelitian terkait kemampuan penyerapan air menunjukkan nilai sebesar 44,98 %, dan belum memenuhi kriteria penyerapan air ideal suatu taman kota, yaitu sebesar 75-95 %. Hasil penelitian terkait nilai indeks kenyamanan termal (THI) menunjukkan nilai sebesar 30,75, dan nilai ini termasuk dalam kategori sangat tidak nyaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ruang terbuka hijau Kalijodo tidak menjalankan fungsinya sebagai daerah resapan air dan sumber kenyamanan termal.

Green open space has an ecological function as a water catchment area and a source of thermal comfort, and will be optimal if it has a vegetated area of 80-90 %. Kalijodo green open space has a 48 % composition of vegetated land area. This research was conducted with a quantitative approach, using a mixed method to analyze the function of the Kalijodo green open space as a water catchment area and a source of thermal comfort. The results of the research related to the water absorption capacity showed a value of 44,98 %, and it did not meet the ideal water absorption criteria for a city park, which was 75-95 %. The results of the research related to the value of the thermal humidity index (THI) showed a value of 30,75, and this value was included in the very uncomfortable category. This results indicated that the Kalijodo green open space does not function as a water catchment area and a source of thermal comfort."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Rachmadi
"Melalui pendekatan model water sensitive city penelitian ini mengungkapkan bagaimana keberlanjutan partispasi perempuan mengatasi masalah air bersih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan penyebab munculnya permasalahan air bersih yang berdampak pada munculnya masalah social, ekonomi dan kesehatan perempuan. Munculnya masalah tersebut sangat mempengaruhi keberlanjutan partsipasi perempuan dalam mengatasi masalah air. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus tunggal pada partisipasi perempuan di Kelurahan Rawa Badak Utara RW 09, Jakarta Utara melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan keberlanjutan partisipasi perempuan mengalamai penurunan. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya pengetahuan tentang literasi kualitas air. Ketergantungan terhadap supporting program oleh lembaga pendamping, kuatnya budaya patriarki stereotype peran perempuan di luar urusan rumah tangga, minimnya skema perlindungan dari kekerasan pengelola pasar air menyebabkan potensi partisipasi perempuan menjadi semakin menurun

Through the water sensitive city model approach, this study revealed how the sustainability of womens participation in overcoming the problem of clean water. The purpose of this study is to reveal the causes of the emergence of clean water problems that have an impact on the emergence of social, economic and womens health problems. The emergence of this problem greatly affects the sustainability of womens participation in overcoming water problems. The research method used was a single case study on womens participation in Kelurahan Rawa Badak Utara RW 09, North Jakarta through observation and interviews. The results showed the continued participation of women experiencing a decline. This is due to the lack of knowledge about water quality literacy. The dependency on supporting programs by supporting institutions, the strong patriarchal culture of stereotyping the role of women outside of domestic affairs, the potential for womens participation to decrease.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Ngurah Eka Dharmayudha
"Penelitian ini meneliti mengenai ketahanan demokrasi di DKI Jakarta dengan studi kasus partisipasi politik perempuan. Partisipasi politik perempuan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kualitas dan ketahanan demokrasi, karena keterwakilan yang inklusif dan beragam mampu meningkatkan legitimasi dan responsivitas sistem politik. Meskipun peraturan perundang-undangan telah menetapkan kuota keterwakilan perempuan sebesar 30%, pada realisasinya DKI Jakarta belum mampu memenuhi kuota keterwakilan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, mengkaji berbagai faktor seperti komitmen partai politik, kebijakan, kuota gender, dukungan kampanye, serta budaya politik masyarakat. Dengan merujuk pada teori demokrasi, ketahanan demokrasi, gender, dan akuntabilitas demokrasi, penelitian ini mengidentifikasi tantangan eksternal dan internal bagi perempuan dalam proses demokrasi di DKI Jakarta. Membangun jaringan politik, melakukan advokasi, dan menggerakkan kampanye untuk kesadaran politik masyarakat yang baru, menjadi contoh strategi utama untuk mencapai keterwakilan 30% perempuan di parlemen. Hasil analisis menunjukkan budaya politik, stigma sosial, dukungan finansial dan sosial, serta lemahnya kebijakan menjadi unsur-unsur yang mempengaruhi kegagalan DKI Jakarta mencapai kuota 30% keterwakilan perempuan di parlemen. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi dan pandangan mendalam tentang penguatan ketahanan demokrasi serta peningkatan partisipasi politik perempuan dalam menghadapi upayaupaya yang dapat menjadikan demokrasi menjadi rentan.

This study examines the resilience of democracy in DKI Jakarta with a case study of women's political participation. Women's political participation is one of the important indicators in assessing the quality and resilience of democracy, because inclusive and diverse representation can increase the legitimacy and responsiveness of the political system. Although the legislation has set a quota for women's representation of 30%, in reality DKI Jakarta has not been able to meet the quota. This study uses a qualitative approach with a case study method, examining various factors such as political party commitment, policies, gender quotas, campaign support, and the political culture of the community. Referring to the theories of democracy, democratic resilience, gender, and democratic accountability, this study identifies external and internal challenges for women in the democratic process in DKI Jakarta. Building political networks, conducting advocacy, and mobilizing campaigns for new political awareness of the community are examples of the main strategies to achieve 30% representation of women in parliament. The results of the analysis show that political culture, social stigma, financial and social support, and weak policies are elements that influence DKI Jakarta's failure to achieve the quota of 30% representation of women in parliament. This study also provides recommendations and in-depth insights on strengthening democratic resilience and increasing women's political participation in facing efforts that can make democracy vulnerable."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Analissa Huwaina
"Air bersih yang dilayani oleh perusahaan air bersih perpipaan khususnya wilayah permukiman nelayan pesisir Jakarta Utara masih terbatas. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak terlayani air bersih memilih mengandalkan air tanah sebagai sumber air. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan air bersih berdasarkan perilaku, menganalisis kondisi fisik lingkungan, prasarana jaringan, menganalisis daya dukung air, dan menyusun skenario penyediaan air bersih. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner, dan analisis kondisi lingkungan serta daya dukung air. Analisis penelitian ini dengan metode matematis, deskriptif dan spasial. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar kelurga di permukiman nelayan menggunakan empat sumber air, dengan besar pengeluaran lebih dari 3% untuk membeli air. Sumber air bersih yang ada saat ini, status daya dukung saat ini sampai 2030 terlampaui. Analisis penelitian juga menghasilkan empat skenario penyediaan air hingga tahun 2030 untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Clean water served by piped water companies, especially in the coastal fishing settlements of North Jakarta, is still limited. This causes people not served clean water to rely on groundwater as a water source. This study aims to analyze the need for clean water based on behavior, the physical condition of the environment, network infrastructure, carrying capacity of water, and develop scenarios for providing clean water. Research data was collected by distributing questionnaires and analyzing environmental conditions and water carrying capacity. Analysis of this research using mathematical, descriptive, and spatial methods. The results show that most families in fishing settlements use four water sources, with a large expenditure of more than 3% to buy water. The current source of clean water, the current carrying capacity status until 2030, is exceeded. The research analysis also resulted in four water supply scenarios until 2030 to meet the need for clean water."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masarah Alda Bey
"Teknologi balik akan digunakan untuk memurnikan air laut menjadi air bersih di daerah pesisir Jakarta Utara.Proses osmosis balik ini menggunakan membran semipermeable sehingga dapat dihilangkan berbagai jenis molekul dan ion yang didalamnya terdapat bakteri dan zat yang berbahaya sebelum akhirnya menjadi air tawar yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Kapasitas disainnya adalah sebesar 160.000 liter air baku atau sekitar 40% hasil air bersih (64 000 lt). Hasil disainnya akan dilakukan analisis keekonomiannya untuk menentukan kelayakannya secara ekonomi.

Reverse osmosis technology will be used to purify seawater into clean water in the coastal areas of North Jakarta. This reverse osmosis process uses semipermeable membranes so that various types of molecules and ions can be removed which contain harmful bacteria and substances before they become fresh water which can be used to daily needs. The design capacity is 160,000 liters of raw water or about 40% of clean water (64 000 lt). The results of the design will be an economic analysis to determine its economic feasibility."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>