Isu kerawanan air sudah banyak dibahas didalam berbagai forum, salah satunya adalah acara UN World Summit On Sustainable Development di Johannesburg pada tahun 2002. Berbagai acara tersebut membahas sebuah sasaran dan solusi mengenai permasalahan kerawanan air bersih. Namun sebelum memberikan solusi untuk permasalahan air di suatu daerah, diperlukan sebuah indeks yang menggambarkan kondisi tersebut merupakan kawasan rawan air atau tidak. Sehingga dapat diketahui daerah mana saja yang rawan air atau yang harus diprioritaskan. Jadi indeks ini juga dapat memberikan dasar pertimbangan dalam pengambilan sebuah kebijakan terkait. Inti dari penelitian ini adalah untuk merumuskan indeks rawan air di daerah perkotaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan melakukan studi literatur, survey instansi, survey kuesioner, dan wawancara tim ahli sebagai metodenya.
Berdasarkan hasil penelitan, terdapat 5 komponen dan 12 indikator yang mempengaruhi kerawanan air di daerah perkotaan. Berdasarkan indeks ini, daerah yang mengalami kerawanan air tinggi di Jakarta Utara adalah Kelurahan Tanjung Priok, Sunter Jaya dan Kamal Muara. Dan kelurahan yang mengalami kerawanan air rendah adalah Kelurahan Sukapura, Kelapa Gading Barat, dan Pademangan Timur. Sedangkan kelurahan lainnya memiliki tingkat kerawanan air sedang. Hasil perumusan indeks ini dapat dievaluasi dan dikembangkan lebih lanjut. Sehingga indeks ini dapat diaplikasikan pada setiap daerah perkotaan lainnya selain Jakarta Utara.
Water stress issue have studied in many various forum, one of them is UN World Summit On Sustainable Development in Johannesburg 2002. That various events discuss the target and solution about water stress issue. Before giving solution for the problems of clean water in an area, required an index that depicting that area represent water stress or not. So we can know which area whose water stress or which must be given high priority. This index also give base consideration in intake a relevant policy. Core of this research is to formulate water stress index in urban area. The approach that used is quantitative approach, by studying literature, institution survey, field survey, and interview expert. Based on the result in this research, there are 5 components and 12 indicators which influencing water stress in urban area. Pursuant to this index, the area that have high water stress level in North Jakarta are Tanjung Priok, Sunter Jaya and Kamal Muara Sub-District. And sub-district that have low water stress level are Sub-District Of Sukapura, West Kelapa Gading, and East Pademangan. While other sub-districts are moderate water stress level. The result of formulation this index can be evaluated and developed furthermore. So this index can be applied in other urban area besides North Jakarta.