Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142391 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jihan Azmi Nur Fikri
"Tanaman penghasil minyak atsiri yang dikenal di masyarakat luas salah satunya adalah tanaman dari keluarga Myrtaceae. Minyak atsiri yang diperoleh dari tanaman yang berasal dari berbagai marga Myrtaceae dianalisis menggunakan spektroskopi ATR-FTIR (Attenuated Total Reflectance-Fourier Transform Infrared Spectroscopy). Senyawa terpenoid merupakan komponen utama penyusun minyak atsiri, sehingga analisis minyak atsiri didasarkan pada spektrum senyawa terpenoid. Daerah IR antara 1700 dan 700 cm-1 merupakan daerah sidik jari yang memberikan informasi spektral yang kompleks namun juga unik dan dapat direproduksi serta signifikan untuk identifikasi sampel. Hasil spektrum yang didapatkan dari metode spektroskopi ATR-FTIR kemudian dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan metode kemometrik yang menerapkan metode matematika dan statistika. Informasi yang didapatkan dari analisis dapat diterapkan pada pengendalian mutu minyak atsiri. Pada skripsi ini akan dikaji beberapa literatur terkait ATR-FTIR, kemometrika, dan penerapannya dalam menganalisis minyak atsiri tanaman Myrtaceae.

One of the essential oil-producing plants known in the wide community is a plant from the Myrtaceae family. Essential oils obtained from this family analyzed using ATR-FTIR spectroscopy (Attenuated Total Reflectance-Fourier Transform Infrared Spectroscopy). Terpenoid compounds are the main components of essential oils, so the analysis of essential oils is based on the spectrum of terpenoid compounds. The IR region between 1700 and 700 cm-1 is a fingerprint region that provides complex spectral information that is also unique and reproducible as well as significant for sample identification. The spectrum results obtained from the ATR-FTIR spectroscopy method are then further analyzed using the chemometric method which applies the mathematical and statistical methods. The information obtained from the analysis can be applied to quality control of essential oils. This thesis will study some literature related to ATR-FTIR, chemometrics, and its application in analyzing the essential oils of Myrtaceae plants."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seffiani
"Madu merupakan suatu senyawa alami yang memiliki banyak manfaat terutama dibidang kesehatan. Tingginya permintaan madu ini tidak diimbangi dengan ketersediaannya di alam sehingga dimanfaatkan oleh pihak ndash; pihak tertentu untuk membuat madu palsu. Klasifikasi lebah juga perlu dilakukan berdasarkan fakta bahwa ketersediaaan madu yang dihasilkan dari jenis stingless bees ini masih sangat terbatas sehingga harganya jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan madu dari jenis Apis sp. Metode konvensional untuk menguji keaslian yang selama ini digunakan seperti uji buih, uji semut, uji kekeruhan, dll, belum dapat menjamin keaslian madu sepenuhnya.
Dalam penelitian ini dikembangkan suatu alternatif pengujian untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi keaslian dari madu adalah dengan menggunakan alat Attenuated Total Reflectance Fourier Transmission Infrared Spectrometer ATR-FTIR dengan daerah panjang gelombang antara 550 ndash;4000 cm-1. Sampel madu asli yang digunakan berasal dari peternak madu lokal dari seluruh Indonesia sedangkan madu palsu dibuat dengan campuran air, gula, madu asli dan NaHCO3.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan software OMNIC dan untuk mengolah data menggunakan software TQ Analyst. Berdasarkan pengolahan data, pengelompokkan daerah terbaik untuk identifikasi keaslian madu adalah pada daerah 1700 -1600 cm-1, 1540 - 1175 cm-1, 1175 - 940 cm-1, 940 - 700 cm-1 dan untuk klasifikasi jenis lebah penghasil madu adalah pada daerah 1700 -1600 cm-1. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode yang dapat mendeteksi keaslian madu secara umum dan klasifikasi madu berdasarkan jenis lebah penghasil yang cepat, tepat dan akurat.

This study aimed to determine wh"Honey is a natural product produced by honey bees and it has many benefits, especially for human rsquo s healthiness. The high demand of honey is not be balanced by its availability in nature, so it is used by certain parties to make fake honey. As for the classification of honey bees, is based on the fact that honey from stingless bees is much more expensive than Apis sp. because the yield of honey per colony is never very great. Current rapid detection methods like raw fish test, turbidity test, foam test, test with ants usually either have challenges for the accuracy.
In this experiment, there is an alternative testing to identify the authenticity of honey by using Attenuated Total Reflectance Fourier Transmission Infrared Spectrometer ATR FTIR with the range of wavelengths between 550 4000 cm 1. Real honey rsquo s samples were obtained from the local honey bees breeder from all around Indonesia while the fake honey were made from the mixture of water, sugar, NaHCO3, and real honey.
Data were collected using OMNIC software and processed using TQ Analyst software. For identification of authenticity purpose, there were 2 classes formed, real and fake honey, the best region which can clearly differentiate them are 4 regions 1700 1600 cm 1, 1540 1175 cm 1, 1175 940 cm 1 and 940 700 cm 1. For classification purpose, there were 2 classes formed based on type of honey bees, Apis sp. and stingless bees, the best region specifically is 1700 1600 cm 1. This study aimed to obtain a method that can detect the authenticity and classification of honey which are fast, precise, and accurate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Aaqilah Fakhriyyah Erza
"Kegemukan/obesitas telah diakui sebagai salah satu masalah kesehatan yang serius. Pencegahan obesitas dan kelebihan berat badan semakin menjadi perhatian. Baru-baru ini, asupan herbal untuk pelangsing dan suplemen makanan secara signifikan diminati oleh orang-orang yang mencoba berjuang dengan obesitas. Pada kenyataannya, suplemen makanan herbal untuk pelangsing mempengaruhi tubuh manusia lebih lambat dibandingkan dengan obat pelangsing sintetis. Sehingga, Bahan Kimia Obat (BKO) sering kali ditambahkan ke dalam sediaan obat tradisional. Meskipun dilarang, namun pada kenyataanya, di pasaran masih juga beredar Produk Herbal untuk Pelangsing yang mengandung bahan kimia obat (BKO). Fokus utama dari Review Artikel ini adalah untuk menyoroti pendekatan skrining baru yang digunakan dalam pendeteksian BKO pada produk herbal untuk pelangsing yang ada di pasaran. Metode spektroskopi ATR-FTIR (Attenuated Total Reflectance-Fourier Transform Infrared) merupakan alat skrining yang layak dan menarik untuk menganalisis produk herbal untuk pelangsing yang dicurigai dipalsukan. Interpretasi/pengolahan data yang digunakan adalah kemometrik. Penggunaan ATR-FTIR telah terbukti dapat menganalisis sampel dengan cepat, sederhana, dan tidak memerlukan persiapan sampel yang sulit. Selain itu, teknik ini cukup akurat, tidak mememerlukan pelarut berbahaya dan reagen serta ramah lingkungan. ATR-FTIR umumnya digunakan untuk mengidentifikasi, karakterisasi, penjelasan struktur, dan pemantauan reaksi dalam kimia analitik. Spektroskopi ATR- FTIR dikombinasikan dengan metode kemometrik model HCA (Hierarchical Cluster Analysis) dan PCA (Principal Component Analysis) ditemukan cukup akurat untuk pendeteksian BKO Sibutramin HCl dan pemalsuan lainnya didalam produk herbal untukpelangsing.

Overweight/Obesity has been recognized as a serious health problem. Prevention of obesity and overweight is increasingly becoming a concern. Recently, the intake of herbs for slimming and dietary supplements is significantly in demand by people trying to struggle with obesity. In fact, herbal slimming supplements affect the human body more slowly than synthetic slimming drugs. Thus, chemical drugs are often added to traditional medicinal preparations. Although it is prohibited, in fact, in the market there are also Herbal Slimming Products that contain chemical drugs. The main focus of this review article is to highlight new screening approaches used in the detection of chemical drugs in herbal slimming products on the market. The ATR-FTIR (Attenuated Total Reflectance-Fourier TransformInfrared) spectroscopic method is a feasible and attractive screening tool to analyse herbal slimming products suspected of being counterfeited. The interpretation/processing of the data used is chemometric. The use of ATR-FTIR has proven to be able to analyse samples quickly, simply, and does not require difficult sample preparation. In addition, this technique is quite accurate, does not require harmful solvents and reagents and is environmentally friendly. ATR-FTIR is commonly used for identification, characterization, structure explanation, and reaction monitoring in analytical chemistry. ATR-FTIR spectroscopy combined with the chemometric method of HCA (Hierarchical Cluster Analysis) and PCA (Principal Component Analysis) models was found to be quite accurate for the detection of Sibutramine HCl and other adulterations in herbal slimming products."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Widdya Damayanti
"

Madu sangat bermanfaat untuk tubuh. Madu dijadikan obat alternatif oleh masyarakat dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit dikarenakan kandungan senyawa di dalamnya. Tingginya permintaan pasar dikarenakan meningkatnya konsumsi madu oleh masyarakat memberikan peluang kepada oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk memalsukan madu. Oleh sebab itu diperlukan suatu teknologi canggih yang bisa mendeteksi keaslian madu beserta klasifikasikasi dan sifatnya secara cepat dan akurat. Identifikasi dan klasifikasi madu dilakukan pada madu asli yang berasal dari lebah Apis sp. dan juga stingless bees serta madu palsu buatan yang dibuat dengan percampuran madu asli dengan penambahan air gula (Fruktosa) dan NaHCO3.  Dalam melakukan identifikasi madu dengan metode Artificial Neural Network (ANNs) digunakan software berupa MATLAB. Metode Artificial Neural Network (ANNs) yang digunakan adalah alogaritma backpropagation dengan arsitektur jaringan multilayer. Hasil dari peneitian ini adalah pengidentifikasian madu menggunakan metode Artificial Neural Network untuk percobaan 2 kelas memiliki hasil tranning dan testing yang lebih tinggi dibandingkan dengan percobaan dengan 6 kelas. Hal tersebut disebabkan karena semakin banyak kelas maka jumlah data setiap kelas harus semakin banyak dan sama rata dikarenakan jumlah data mempengaruhi hasil tranning dan testing dari Artificial Neural Network.

 


Honey is very beneficial for body. It can be used as an alternative medicine by humans for curing various types of diseases due to the compound contained in honey. The high market demand due to increasing consumption of honey by consumers provides opportunities for unscrupulous individuals to falsify honey. In order to prevent consumers from fake honey, we need a sophisticated technology that can detect the authenticity of honey along with its classification and nature quickly and accurately. In this study, a method for identifying and classifying the authenticity of honey using Artificial Intelligence (AI), the type of artificial intelligence that is used in this study is Artificial Neural Network (ANNs). The identification and classification of honey is performed using honey Apis sp bees, stingless bees and fake honey. Fake honey is made by adding sugar (Fructose) and NaHCO3 to the honey. For identifying honey with the Artificial Neural Network (ANNs) method, the author used MATLAB software. The Artificial Neural Network (ANNs) method used is a backpropagation algorithm with multilayer network architecture. The result of this research is the identification of honey using the Artificial Neural Network method for the 2-class experiment which has higher tranning and testing results compared with experiments with 6 classes. This is because the amount of data per class must be more and equal because the amount of data affects the results of tranning and testing of Artificial Neural Network.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Yudhanto
"Minyak akar wangi merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang diperoleh melalui proses penyulingan uap dan merupakan salah satu bahan baku parfum sebagai fixative agent. Teknik penyulingan uap yang digunakan masyarakat menghasilkan minyak dengan rendemen yang rendah 0,3 %, tekanan tinggi 5-6 bar dan berbau gosong. Penelitian ini dititikberatkan pada proses yang terjadi saat penyulingan uap dengan mengamati morfologi akar sebelum dan sesudah penyulingan menggunakan SEM. Untuk mengetahui hasil rendemen minyak akar wangi tertinggi digunakan variasi massa bahan baku akar wangi dengan hasil rendemen terbaik 1,242% saat massa terendah 50 gr.
Pada waktu penyulingan selama 12 jam menghasilkan rendemen minyak akar wangi 1,04% dengan waktu optimum selama 0-5 jam pertama, serta diidentifikasi komponen senyawa minyak akar wangi dengan GCMS pada jam ke-1 penyulingan yang menghasilkan golongan monoterpen-O (tertinggi 6,94%), sedangkan seskuiterpen jumlahnya masih sangat sedikit (4,26%) dan jam ke-5 penyulingan yang menghasilkan komponen yang sama namun dalam jumlah % area-nya lebih banyak.

Vetiver oil is one of the essential oils obtained by steam distillation process and it is one of the raw materials of perfumes as a fixative agent. Steam distillation process used for producing oil in traditional societies with a low yield of 0.3%, the high pressure of 5-6 bar and smelled burnt. This study focused on the process of steam distillation that occurs when the root morphology observed before and after distillation using SEM. To find out the highest results of vetiver oil with feedstock mass variation and the best results yield is 1.242% while the lowest mass of 50 g.
At the time of refining for 12 hours produces vetiver oil yield of 1.04% at the optimum time during the first 0-5 hours, and identified components of vetiver oil compounds by GCMS at 1st hour distillery that produces monoterpenes-O group (highest 6.94%), while the sesquiterpenes numbers are still very small (4.26%) and at the 5th hour distillery that produces the same component but amount % area are much more.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdania Fauziah
"Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya yang tidak terbarukan (nonrenewable resources) seiring berjalan waktu akan semakin menipis pasokannya di bumi. Hal inilah yang mendorong pengembangan bahan bakar alternatif ramah lingkungan yang ketersediaannya lebih terjamin dan bersinambungan yang berasal dari materi biomassa hasil penyulingan minyak atsiri menggunakan pirolisis katalitik sehingga akan menghasilkan produk distribusi hidrokarbon. Penggunaan katalis asam seperti katalis berbasis zeolit (ZSM-5) telah terbukti mampu untuk melakukan reaksi deoksigenasi dan perengkahan katalitik untuk meningkatkan produksi senyawa hidrokarbon pada reaksi pirolisis katalitik. Namun, penggunaan zeolit hanya mampu merengkah molekul-molekul hidrokarbon panjang menjadi lebih sederhana melalui pembentukan ion karbonium. Sehingga memerlukan modifikasi katalis yang dapat memutus oksigen dari gugus hidrokarbon diperlukan. Dengan mekanisme tersebut, hasil pirolisis katalitik diharapkan dapat ditingkatkan. Salah satu material yang memiliki potensi tersebut adalah YSZ (Yttria-Stabilized Zirconia). Pada penelitian ini, variasi suhu, laju alir gas inert dan rasio perpaduan katalis YSZ-ZSM-5 akan digunakan dalam reaksi pirolisis residu hasil penyulingan minyak atsiri menjadi bio-oil untuk diketahui pengaruhnya terhadap proses penyusutan biomassa yang terjadi serta produk distribusi hidrokarbon yang dihasilkannya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan suhu reaksi pirolisis mampu meningkatkan yield uap produk serta produksi senyawa hidrokarbon non-oksigenat sehingga saat suhu mencapai 550°C merupakan kondisi suhu optimumnya. Hal yang sama juga berlaku pada laju alir gas inert (argon) dengan kondisi laju alir optimum sebesar 100 ml/menit. Pada kondisi tersebut, fluidisasi material biomassa terjadi dengan maksimal sehingga proses transfer panas dapat terjadi dengan sangat cepat. Sedangkan rasio katalis YSZ/ZSM-5 optimum dicapai saat rasio 3:2. Pada kondisi ini, YSZ berperan sangat efektif pada kondisi suhu 550°C dalam membantu ZSM-5 membentuk senyawa-senyawa hidrokarbon non-oksigenat. Sementara itu, proses penyusutan biomassa terjadi pada waktu ke-0 hingga ke-15 menit.

Petroleum and natural gas are non-renewable resources, which in time will diminish their supply on earth. That is why, the development of environmentally friendly hydrocarbon resources alternative whose more secure and sustainable should be driven. One of the origins could be come from derivation of biomass material from the residue of distillation process of essential oils with using catalytic pyrolysis that would produce the hydrocarbon distribution products. The use of acid catalysts such as zeolite-based catalysts (ZSM-5) has been proving to be able to carry out deoxygenation reactions and catalytic cracking to increase the production of hydrocarbon compounds in catalytic pyrolysis reactions. However, the use of zeolites can mainly accelerate the cracking higher/long molecules into make hydrocarbon molecules simpler by forming carbonium ions from carbon-carbon chain. Thus, requiring a modification of the catalyst which can cut off oxygen from the hydrocarbon group is needed. With this mechanism, the results of catalytic pyrolysis expected to be improved. One material that has this potential is YSZ (Yttria-Stabilized Zirconia). In this study, temperature, inert gas flow rate, and the ratio of YSZ-ZSM-5 catalysts will be used in the pyrolysis reaction of essential oils distilled residue to bio-oil to determine their impact on the shrinkage process of biomass and the hydrocarbon distribution products.
The results of this study showed that the rise of pyrolysis temperature was able to increase the yield of steam products and the production of non-oxygenated hydrocarbon compounds, in which the temperature 550°C is the maximum temperature of pyrolysis. Similarly, the optimization condition of argon gas flow rate is 100 ml/min. In that condition, the fluidization of biomass material occurs maximally, and the occurrence of the heat transfer process is very fast. While the optimum ratio of YSZ/ZSM-5 catalyst achieved by 3:2 ratio. In this condition, YSZ is very effective at 550°C in assisting ZSM-5 to form non-oxygenated hydrocarbon compounds. Meanwhile, the process of biomass shrinkage occurs in the 0 to-15 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yora Faramitha
"Minyak nilam merupakan bahan fiksatif yang paling banyak digunakan pada industri wewangian. Namun masih terdapat kendala dalam memproduksi minyak nilam, yakni rendahnya rendemen dan mutu minyak nilam. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rendemen minyak nilam yang tinggi dan mempelajari fenomena terambilnya minyak nilam dari jaringan daun nilam. Penelitian dilakukan menggunakan teknik destilasi uap dan berhasil didapatkan rendemen sebesar 3,36%, selama 4 jam penyulingan dengan menggunakan bahan daun nilam sebesar 200 g.
Hasil GC-MS menunjukkan kadar komponen utama penyusun minyak nilam (patchouli alcohol) adalah sebesar 33,59%. Hasil analisis SEM menunjukkan terjadinya kerusakan jaringan morfologi daun nilam setelah penyulingan, akibat dari panas dan tekanan uap air yang menerobos masuk lewat jaringan epidermis dan dinding sel, kemudian menguapkan dan membawa minyak atsiri keluar jaringan.

Patchouli oil is the most widely use in fragrances industry as fixative agent. But there are still problem in producing patchouli oil, which is low yield and low quality of patchouli oil. This research is purposed to get high yield of patchouli oil and study phenomenom of getting out the patchouli oil from patchouli leaf tissue. This research is done by using steam distillation technique and successfully obtained yield 3,36%, for 4 hours distillation with use 200 g patchouli leaf.
Result of GC-MS showed main component of patchouli oil (Patchouli alcohol) is 33,59%. Result of SEM Analysis showed occurance morphological tissue damage of patchouli leaf after distillation, due to heat and water vapour break through epidermal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gino Nemesio Cepeda
"ABSTRAK
Akway (Drimys piperita Hook f.) merupakan tumbuhan berkayu, berdaun hijau aromatik yang termasuk dalam anggota
winteraceae. Tumbuhan ini digunakan oleh suku Sougb yang mendiami Kampung Sururey, Kecamatan Manokwari,
untuk menyembuhkan penyakit malaria dan untuk meningkatkan vitalitas tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui rendemen minyak atsiri daun akway dengan menggunakan metode distilasi air serta untuk mengetahui
komposisi kimianya menggunakan kromatografi gas dan spektoskopi massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rendemen minyak atsiri yang diperoleh dengan distilasi air daun akway adalah 0,2%. Minyak atsiri daun akway
tersusun dari 49 senyawa yang termasuk dalam kelompok
senyawa terpen dan turunannya 83,67%, turunan benzena
4,08% dan senyawa alifatik 8,16%.

Abstract
Akway (Drimys piperita Hook f.) is a woody, evergreen and
aromatic plan that was a member of winteraceae. This plant is used by Sougb tribe lived in Sururey village, District of
Manokwari, to heal malaria and to enhance the vitality of body. The objectives of this research were to know the yield
of essential oil using water distillation of leaves and its chemical composition using gas chromatography and mass
spectroscopy (GC-MS). The results indicated that the yield of
leaves essential oil by using water distillation was 0.2%.
The essential oil composed by 49 compounds categorized by terpene and its derivatives 83.67%, derivatives of benzene
4.08% and alifatic compounds 8.16%. "
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas Negeri Papua. Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian;Universitas Negeri Papua. Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian;Universitas Negeri Papua. Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian, 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marlisa Sintikhe Kaleb
"Jeruk limau merupakan bahan alam dengan beragam manfaat, namun penelitian mengenai pemanfaatannya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi minyak atsiri kulit jeruk limau dalam aktivitas antitirosinase, antielastase, dan antibakteri penyebab jerawat. Metode ekstraksi minyak atsiri menggunakan metode Microwave-Assisted Hydro-Distillation (MAHD), sedangkan analisis senyawa kimia dilakukan dengan GC-MS. Pada uji antitirosinase, asam kojat memiliki IC50 sebesar 4,96 µg/mL, sedangkan minyak atsiri kulit jeruk limau memiliki IC50 sebesar 251,36 µg/mL. Pada uji antielastase, kuersetin sebagai pembanding memiliki nilai IC50 24,1 µg/mL, sementara minyak atsiri kulit jeruk limau memiliki IC50 sebesar 46,56 µg/mL. Uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri P. acnes menunjukkan zona hambat sebesar 13,04-16,05 mm, sedangkan pada S. aureus menunjukkan zona hambat 15,06-22,16 mm yang berpotensi kuat dalam menghambat bakteri penyebab jerawat. Hasil analisis GC-MS menunjukkan keberadaan senyawa aktif seperti sitronelol, d-limonena, sitronelal, β-pinena, dan α-terpeniol dalam minyak atsiri. Senyawa-senyawa tersebut memiliki potensi aktivitas biologis terkait penghambatan tirosinase, elastase, dan bakteri penyebab jerawat. Penemuan ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan produk perawatan kulit yang berbasis bahan alam.

Lime is a natural ingredient with various benefits, but research on its utilization is still limited. This study aims to examine the potential of lime peel essential oil in anti-tyrosinase, anti-elastase, and antibacterial activities against acne-causing agents. The essential oil extraction method used Microwave-Assisted Hydro-Distillation (MAHD), and the chemical compound analysis was conducted using GC-MS. In the anti-tyrosinase test, kojic acid had an IC50 of 4.96 µg/mL, while lime peel essential oil demonstrated an IC50 of 251.36 µg/mL. In the anti-elastase test, quercetin as a comparator had an IC50 value of 24.1 µg/mL, where as lime peel essential oil showed an IC50 of 46.56 µg/mL. Antibacterial activity against P. acnes showed inhibition zones ranging from 13.04-16.05 mm, indicating strong potential, while S. aureus exhibited inhibition zones of 15.06-22.16 mm, suggesting strong potential in inhibiting acne-causing bacteria. GC-MS analysis indicated the presence of active compounds such as citronellol, d-limonene, citronellal, β-pinene, and α-terpineol in the essential oil. These compounds demonstrated potential biological activities related to the inhibition of tyrosinase, elastase, and acne-causing bacteria. These findings could contribute to the development of natural-based skincare products."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Agus Sampurna
"Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan usulan inisiatif manajemen pengetahuan bagi usaha mikro, kecil dan menengah minyak akar wangi, minyak pala dan minyak nilam untuk mengakses pengetahuan eksternal. Penelitian ini menggunakan metode SMARTVision sampai pada tahap konseptual model. Dilakukan pengambilan data primer berupa kuesioner untuk mengetahui hasil uji produk, pengetahuan penting, infrastruktur teknologi, budaya knowledge sharing, dan audit pengetahuan. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah lima belas perusahaan minyak akar wangi, terdiri dari delapan perusahaan minyak akar wangi, dua perusahaan minyak pala, dan lima perusahaan minyak nilam.
Berdasarkan penelitian diidentifikasi bahwa masih terdapat gap pengetahuan yang masih berada di area Red Alert Zone pada usaha mikro, kecil dan menengah minyak akar wangi dan minyak nilam. Penelitian juga mengidentifikasi peta pengetahuan pada ketiga jenis umkm minyak atsiri. Selain itu penelitian mengidentifikasi inisiatif manajemen pengetahuan yang sesuai dengan kondisi dan strategi manajemen pengetahuan pada ketiga jenis umkm minyak atsiri.

The research was conducted to generate knowledge management initiatives for micro, small and medium in java vetiver oil, nutmeg oil and patchouli oil to make accessible for external knowledge. This research used SMARTVision's methodology which limited to conceptual modeling's procedure. The data gathering was conducted through questionnaires to identify the product's test, knowledge requirement, technology infrastructure, knowledge sharing culture, and knowledge audit. The object of the research were fiveteen essential oil company, consist of : eight java vetiver oil company, two nutmeg oil company and five patchuoli oil company.
The result showed that there are knowledge gap which are in red alert zone area in micro, small and medium enterprise of java vetiver oil, nutmeg oil and patchouli oil producers. The research also identified knowledge map in three types of essential oil producers. Finally the research identified knowledge management initiatives which fit the condition and knowledge management strategy for the three types of essential oil producers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26167
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>