Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tifanne Winesa
"Presentase gizi kurang pada balita mencapai 13.8% dari total penduduk di Indonesia (Kementrian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi Kesehatan, 2018). Beberapa faktor resiko terjadinya gizi kurang pada balita khsusunya di wilayah perkotaan adalah kondisi sosial ekonomi, penyakit infeksi, faktor lingkungan, tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan orangtua. Salah satu upaya mengatasi gizi kurang adalah dengan peningkatan jumlah asupan nutrisi anak dengan gizi seimbang. Peningkatan asupan nutrisi harus memperhatikan jenis makanan, porsi makanan dan jadwal pemberian makan. Hasil penelitian menunjukan 60% orangtua balita dengan gizi kurang belum mengetahui porsi makan yang sesuai dengan gizi seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas intervensi keperawatan pengaturan porsi makan sesuai gizi seimbang untuk meningkatkan berat badan balita dengan gizi kurang. Hasil analisis penelitian yang dilakukan selama 1 bulan menunjukan terdapat peningakatan berat badan sebanyak 0,1 Kg dalam satu minggu. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai intervensi keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita.

Percentage of malnutrition in children under five reached 13.8% of the total population in Indonesia (Ministry of Health of Indonesia Center for Health Data and Information, 2018). Some risk factors for malnutrition in toddlers especially in urban areas are socio-economic conditions, infectious diseases, environment, level of knowledge and a level of parent education. One of solution to overcome malnutrition is to increase the amount of nutritional intake for children with balanced nutrition. Increased nutritional intake underlined the food types, food portions and feeding schedules. The results showed 60% of parents of children under five with less nutrition did not know the recommended food portion with balanced nutrition to support children's growth and development. This study aims to determine the effectiveness of nursing interventions to regulate food portions according to balanced nutrition to increase the weight of toddlers with under nutrition. The results of research conducted for 1 month showed that there was an increase in body weight by 0.1 kg in one week. The results of this study recommend the need for further research regarding other nursing interventions that can be done to overcome the problem of malnutrition in infants."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Fiqriyarizqi
"Kejadian gizi kurang pada balita di Indonesia cukup tinggi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita yaitu jenis pangan yang dikonsumsi, pola asuh keluarga, penyakit infeksi, status ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita yaitu dengan memenuhi asupan nutrisi balita sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Pemenuhan asupan nutrisi balita harus memperhatikan keanekaragaman jenis pangan, porsi makan, dan jadwal makan yang teratur. Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan kepada keluarga untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita yaitu dengan penyusunan jadwal makan dan menu makan gizi seimbang. Hasil dari intervensi yang dilakukan selama 3 minggu menunjukkan bahwa terdapat peningkatan berat badan pada balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 0,3 kg. Hasil praktik ini merekomendasikan agar praktik selanjutnya dapat menggali intervensi keperawatan lainnya yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah gizi kurang pada balita. Selain itu, praktik ini juga merekomendasikan kepada keluarga untuk memberikan makan anak secara teratur sesuai dengan jadwal serta mengandung makanan dengan gizi yang seimbang.

The incidence of malnutrition in children under five in Indonesia is quite high. There are several factors that influence the nutritional status of toddlers which are the type of food consumed, family parenting patterns, infectious diseases, economic status, socio-culture, education, and the environment. One of the efforts that can be done to overcome the problem of malnutrition in toddlers is to fulfill the nutritional intake of toddlers in accordance with balanced nutrition guidelines. Fulfillment of nutritional intake of toddlers must pay attention to the diversity of food types, meal portions, and regular eating schedules. The leading nursing intervention given to families to overcome the problem of undernutrition in toddlers is by compiling a meal schedule and a balanced nutritional diet. The results of the intervention carried out for 3 weeks showed that there was an increase in body weight in undernourished toddlers as much as 0.3 kg. The results of this practice recommend that further practice can explore other nursing interventions that can be done to overcome the problem of malnutrition in toddlers. In addition, this practice also recommends families to feed their children regularly according to a schedule and contain foods with balanced nutrition."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Assyifa
"Gizi kurang merupakan salah satu masalah kesehatan di area perkotaan yang sering dijumpai akibat dari faktor sosial ekonomi dan pengetahuan ibu. Upaya penanggulangan masalah gizi kurang telah dilakukan melalui unit kesehatan termasuk puskesmas dan peran perawat komunitas yang memberikan asuhan keperawatan keluarga. Karya ilmiah ini menggambarkan asuhan keperawatan pada keluarga bapak A dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Implementasi berupa penyusunan menu makanan gizi seimbang dan makanan cemilan yang tinggi protein dan energi selama 4 minggu dan dilakukan kunjungan 2 kali dalan satu minggu. Hasil yang didapatkan terjadinya peningkatan berat badan balita sebanyak 500 gram. Intervensi penyusunan menu makan gizi seimbang dan cemilan tinggi protein dan energi dapat meningkatkan berat badan anak. Peningkatan pengetahuan ibu dalam menyusun menu seimbang dan peningkatan konsumsi cemilan tinggi protein dan energi untuk balita gizi kurang perlu ditingkatkan agar mendapatkan peningkatan berat badan lebih signifikan.

Undernutrition is one of the health problems in urban areas that are often found due to socio-economic factors and knowledge of mother. Efforts to overcome malnutrition have been carried out through health units including health centers. The role of community nurses is to provide family nursing care. This scientific work describes nursing intervention of Mr. A family with nutritional imbalance less than the bodys needs. The implementation is to give balanced nutrition food menu and snacks that are high in protein and energy in 8 weeks home visits for 2 times a week. The results obtained were an increase in toddler weight by 500 grams. Increased knowledge of mothers in compiling a balanced menu and increasing consumption of snack high-protein and energy for child malnutrition needs to improved to get significant weight gain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widiana Kusumasari Agustin
"Kurang gizi pada balita 0-23 bulan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat diProvinsi DKI Jakarta. Pada tahun 2017 prevalensi underweight di Provinsi DKI Jakarta tergolong prevalensi medium 14,5, sementara wasting tergolong serius, sedangkanuntuk stunting termasuk rendah 18,1. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara asupan energi, asupan protein, asupan lemak, keragaman jenis makanan, frekuensi pemberian makanan, ASI eksklusif, inisiasi menyusu dini, penimbangaan berat badan, pemberian kapsul vitamin A, riwayat pendidikan formal ibu dan status ibubekerja dengan kurang gizi pada Balita 0-23 bulan di Provinsi DKI Jakarta tahun 2017.Kurang gizi diukur menggunakan Compocite Index of Anthropometric Failure CIAF. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 658 balita 0-23 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kurang gizi pada Balita 0-23 bulan dengan indikator CIAF jauh lebih tinggi 31,9 dibandingkan dengan indikator BB/U,PB/U, dan BB/PB. Asupan protein, keragaman jenis makanan, pemberian kapsulvitamin A dan status bekerja ibu berhubungan signifikan dengan kurang gizi. Faktor dominan adalah asupan protein. Balita yang mengkonsumsi protein kurang memiliki risiko sebesar 4,8 kali 95 CI: 0.599-38.746 untuk mengalami kurang gizi dibandingkan Balita yang mengkonsumsi protein cukup. Terdapat interaksi antaraasupan protein dan keragaman jenis makanan. Interaksi tersebut saling melemahkan terhadap kejadian kurang gizi.

Undernutrition in under five children 0 23 months is still a public health problem in DKI Jakarta Province. In 2017, the prevalence of underweight in DKI Jakarta is classified as medium prevalence 14.5, while wasting is considered serious, meanwhile stunting is low 18.1. The objectives of the study were to investigate the relationship between energy intake, protein intake, fat intake, food diversity, feeding frequency, exclusive breastfeeding, early breastfeeding initiation, weight monitoring,vitamin A capsule supplementation, maternal formal education and maternal working status with undernutrition in under five children 0 23 months. Undernutrition was measured using the Composite Index of Anthropometric Failure CIAF. This research use cross sectional design with number of sample 658.
The results showed prevalence of undernutrition using CIAF indicator is much higher 31.9 compared with BB U, PB U, and BB PB indicators. Protein intake, dietary diversity, vitamin A capsule supplementation and maternal working status were significantly associated with undernutrition. The dominant factor is protein intake. Toddlers who consumed less protein had 4.8 times higher risk 95 CI 0.599 38.746 to experience undernutrition compared to toddlers who consumed enough protein. There is an interaction between protein intake and food diversity. The interactions are mutually debilitating to theincidence of undernutrition.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Choiryah
"Salah satu masalah yang dialami masyarakat perkotaan terkait aspek kesehatan yaitu gizi kurang pada balita. Keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan di bidang upaya kesehatan masyarakat termasuk asuhan keperawatan keluarga dengan balita gizi kurang. Intervensi unggulan yang diberikan kepada keluarga untuk mengatasi masalah yaitu dengan melatih psikomotor menyusun menu makanan dengan gizi seimbang dan jadwal makan pada balita. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan status gizi balita yang ditandai dengan adanya peningkatan berat badan. Intervensi deiberikan ada keluarga selama 8 kali pertemuan di Kelurahan Curug, Cimanggis, Depok. Setelah diterapkan penyusunan menu makanan gizi seimbang dan jadwal makan, terjadi peningkatan berat badan balita sebesar 0,2 ons.

One of the problems experienced by the urban community related to health aspects is less nutrition in toddlers. Nursing urban health is as nursing care providers in the field of public health efforts including nursing care families with under fives malnutrition. Superior interventions given to the family to overcome the problem that is by training psychomotor preparing a diet with a balanced nutrition and feeding schedule in toddlers. The goal is to improve the nutritional status of children under five with marked increase in weight. Intervention is given to families for 8 meetings in Curug, Cimanggis, Depok. Once applied the preparation of a balanced diet nutrition menu and meal schedule, there was an increase in child weight by 0.2 ounces.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Puspita Sari
"Gizi kurang pada balita menjadi masalah kesehatan perkotaan hal ini dapat disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya balita pemilih makanan. Perawat komunitas berperan untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga dalam membantu mengatasi masalah gizi kurang pada balita. Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam upaya mengatasi masalah gizi kurang pada balita pemilih makanan adalah modifikasi makanan. Intervensi diberikan kepada keluarga dengan balita gizi kurang di Kelurahan Cisalak Pasar, Depok selama 6 minggu. Evaluasi didapatkan hasil peningkatan berat badan dan nafsu makan. Sehingga intervensi modifikasi makanan dapat digunakan perawat  komunitas atau keluarga sebagai salah satu upaya mengatasi masalah gizi kurang pada balita pemilih makanan.

Malnutrition among children under five hada become urban health problem, this can be caused by various factors, one  of which is picky eater. Community nurse have a role as care provider in nursing care to helping families with the problem of malnutrition. One of the nursing interventions is food variation. Intervention provided to families with children under five malnutrition in Cisalak Pasar, Depok for 6 weeks. The evaluation results of nursing care plan effective to made preschool gain weight. So, the food modifications could be used by the community nurses as one of efforts to solve malnutrition in child with picky eater problem."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Anggraeni Saputri
"ABSTRAK
Masyarakat perkotaan merupakan salah satu kelompok masyarakat yang rentan mengalami masalah kesehatan, salah satunya adalah masalah pemenuhan nutrisi. Masalah ini biasanya menyerang agregat balita. Salah satu penyebabnya adalah ibu bekerja. Keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah kesehatana di perkotaan. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi yang dilakukan kepada keluarga dengan masalah ketidakefektifan pemberian ASI. Peran perawat dalam mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan pemenuhan lima tugas keluarga. Intervensi unggulan yang dilakukan adalah pentingnya pemberian ASI dan penyusunan jadwal menu makan. Tujuannya yaitu memenuhi kebutuhan nutrisi balita. Intervensi diberikan kurang lebih selama 7 minggu kepada keluarga di kelurahan Curug Depok. Hasil dari intervensi adalah adanya perubahan prilaku ibu dan peningkatan berat badan balita.

ABSTRACT
Urban people are community population that susceptible to get health problem, for example nutrition needs. This problems occur toddler, one of the reason is working mothers. Urban community health nursing are one of solution to solve urban problems. This scientific paper is described the result of intervention to family with Ineffective breastfeeding. Nurse superintend a family that have a toddler with Ineffective breastfeeding using nursing care, the intervention is focus on fulfillment five family task. First intervention is education how important breastfeeding for toddler until 2 years old, and the next intervention is arrange toddler rsquo s eating schedule using balanced nutrient diet. The purpose of that intervention is improve the nutrition intake. The intervention are given to family at Curug district, Depok in 7 weeks. After education about breastfeeding and applied the schedule of eat, toddler rsquo s statue increased "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kandita Iman Khairina
"Diare didefinisikan sebagai cairan abnormal atau tinja yang tidak berbentuk (cair), yang disertai peningkatan frekuensi buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian diare yaitu karakteristik anak, karakteristik keluarga, faktor perilaku, dan faktor lingkungan. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang menggunakan desain potong lintang yang bertujuan untuk mengetahui determinan faktor kejadian diare pada balita usia 6-59 bulan di Jawa Barat menggunakan data sekunder Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021. Sampel merupakan balita berusia 6-59 bulan di Jawa Barat dalam data SSGI 2021 dan 4083 sampel didapat. Hasil penelitian menunjukkan proporsi kejadian diare pada balita 9,1%. Analisis bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan bermakna dengan diare adalah usia anak, usia ibu, pendidikan ibu, sumber air minum, kelayakan jamban, dan tempat tinggal. Hasil analisis multivariat menunjukkan bhwa faktor paling dominan dari kejadian diare yaitu usia anak dengan nilai OR terbesar 1,872. Anak yang berusia 6-23 bulan berisiko 1,872 kali mengalami diare dibandingkan anak berusia 24-59 bulan.

Diarrhea is defined as loose or liquid stool with increased frequency of defecation three times in a day. There are some factors that have been associted with diarrhea such as; children’s characteristic, mother’s characteristic, behavioural factors, and environmental factors. This study is a descriptive study using cross-sectional design that aims to determine the determinants of diarrhea incidence in infants aged 6-59 months in West Java Province using secondary data from Study of Indonesia Nutritional Status Data 2021. Sample in this study is toddler aged 6-59 months in West Java Province in Indonesia Nutritional Study Data 2021 and 4083 samples were obtained. This study shows that diarrhea incidence in 6-59 month children in West Java is 9,1%. Bivariate analysis shows that there are significant relationship between diarrhea incidence with children;’s age, mother’s age, mother’s education, drinking water source, latrines, and type of residence. Multivariate analysis shows that children’s age is the dominant factor in diarrhea incidence in children aged 6-59 month old."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desta Bambangsafira
"ABSTRAK
Konsumsi makanan dengan gizi tidak seimbang menjadi penyebab timbulnya masalah gizi kurang pada anak usia sekolah. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai dampak penyusunan menu gizi seimbang mingguan untuk mengatasi masalah gizi kurang. Implementasi yang telah dilakukan bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor dengan pendekatan lima tugas kesehatan keluarga. Intervensi unggulan yang dipilih yaitu penyusunan jadwal menu makanan dengan gizi seimbang. Tujuannya adalah untuk membantu keluarga dalam penyusunan menu dengan zat gizi yang sesuai kebutuhan tubuh anak. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan berat badan pada klien. Rekomendasi untuk pelayanan keperawatan di keluarga selanjutnya diharapkan dapat lebih memaksimalkan peran orang tua dalam pemenuhan gizi seimbang pada anak usia sekolah.

ABSTRACT
Consumption of food with unbalanced nutrition causes less nutritional problems in school aged children. This paper aims to provide an overview of the impact of the preparation of a weekly balanced nutrition menu to overcome the problem of malnutrition. Implementations that have been done are cognitive, affective, and psychomotor with the approach of five family health tasks. Preferred superior intervention is the preparation of food menu schedule with balanced nutrition. The goal is to help the family in the preparation of menus with nutrients that fit the needs of the child 39 s body. Evaluation results indicate that there is an increase in weight on the client. Recommendations for nursing services in the next family are expected to further maximize the role of parents in the fulfillment of balanced nutrition in school aged children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>