Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11395 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Michael Hasurungan S.
"Pada skripsi ini dibahas model SVIR dengan 2 jenis vaksin (IPV dan OPV) yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan timbulnya kembali penyakit polio di tengahtengah dunia pada populasi manusia di negara-negara Eropa dan populasi pengungsi dari Suriah. Model ini menggunakan sistem persamaaan diferensial biasa nonlinear berdimensi 8. Dalam skripsi ini dilakukan kajian mengenai Basic Reproduction Number (R0), titik keseimbangan bebas penyakit atau Disease Free Equilibrium (DFE), serta analisa kestabilan lokal dan global dari titik keseimbangan penyakit. Metode yang digunakan untuk melakukan analisa kestabilan global yakni Lyapunov Function dan metode yang digunakan untuk melakukan analisa kestabilan lokal yakni Routh-Hurwitz. Selain itu, pada skripsi ini juga dilakukan analisa sensitivitas R0 dengan parameter yang digunakan yaitu parameter transmisi dan parameter transisi. Selain itu, dilakukan juga simulasi numerik pada dinamika variabel terinfeksi dengan perubahan nilai parameter vaksinasi IPV dan OPV.

In this undergraduate thesis, it is discussed SVIR model with 2 types of vaccines (IPV and OPV) that used to find out the possibility re-emergegence of Polio disease in human populations in European countries and refugee population from Syria. This model uses a 8-dimensional nonlinear ordinary differential equation system. In this thesis, a study about Basic Reproduction Number (R0), Disease Free Equilibrium, and analysis of local and global stability for Disease Free Equilibrium is conducted. Methods that used to do a global stability analysis is Lyapunov Function and for a local stability analysis is Routh-Hurwitz. Other than that, this thesis also carried out a sensitivity analysis of R0 with the transmission parameter and transition parameter. In addition, numerical simulations were carried out on the dynamics of infected variables with changes in the parameter values of IPV and OPV."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonia Retno Tyas Utami
"Pada tahun 2005 Indonesia mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) polio. Sebanyak 58,9% kasus KLB nasional terjadi di tiga kabupaten Lebak, Serang dan Sukabumi. Namun, beberapa spesimen tinja kasus lumpuh layu akut (Acute Flaccid Paralysis atau AFP) menunjukkan hasil pemeriksaan negatif virus polio liar (VPL). Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui beberapa faktor risiko yang dominan terhadap hasil pemeriksaan negatif VPL. Pada studi potong lintang terhadap semua sampel spesimen yang pertama yang diambil dari kasus AFP selama tahun 2005 dari tiga kabupaten. Data berasal dari Laboratorium Nasional Polio tentang: identitas kasus AFP; tanggal: lumpuh, ambil spesimen, kirim, diterima, dan proses; kondisi diterima dan hasil uji. Di samping itu dilakukan konfirmasi lapangan: data tempat pengambilan spesimen, fasilitas, dan tenaga surveilans. Analisis memakai pendekatan risiko relatif (RR) terhadap hasil pemeriksaan negatif VPL dengan menggunakan regresi Cox. Prevalensi hasil negatif VPL adalah 31,5%. Hasil negatif didapat pada masa awal KLB Februari-April (60%) dan akhir KLB Juli-Desember 2005 (66,2%), sedangkan yang terendah adalah pada bulan Mei-Juni (15,5%). Faktor-faktor yang dominan berkaitan dengan risiko hasil pemeriksaan negatif VPL adalah faktor tidak tepat waktu ambil spesimen, kabupaten asal spesimen, dan periode bulan pengambilan. Keterlambatan pengambilan spesimen mempertinggi risiko hasil pemeriksaan negatif VPL sebesar 70% dibandingkan dengan spesimen yang diambil tepat waktu [risiko relatif suaian (RRa) = 1,70; 95% interval kepercayaan (CI): 1,01 ? 2,88]. Faktor ketidaktepatan waktu pengambilan spesimen, periode awal dan akhir KLB mempunya risiko lebih tinggi terhadap risiko hasil pemeriksaan negatif VPL. Oleh karena itu perlu perhatian khusus terhadap faktor-faktor risiko tersebut. (Med J Indones. 2007;16:122-6).

In 2005, a wild poliovirus (WPV) outbreak occurred in Indonesia. Some stool specimens from acute flaccid paralysis (AFP) subjects, showed negative laboratory results for WPV. The aim of this study was to identify several risk factors associated with negative WPV laboratory results. A cross-sectional study was conducted on all AFP surveillance stool specimens taken from the three districts where 58.9% of the outbreak cases occurred. Data were obtained from Bandung and Jakarta National Polio Laboratory regarding identity of cases; onset of paralysis; data on specimen collected (timing, dispatched, received, and tested); and results of the tests. In addition, field visits were conducted to the three districts for confirmation of data collecting methods, facilities, and field personnel. The Cox regression method for relative risk (RR) was used for analysis. The prevalence of negative results was 31.5%. Negative results at the beginning of the outbreak (February?April) were 60%, at the end of the outbreak (July?December) were 66.2%, and at the height of the outbreak (May?June) were 15.5%. Negative WPV results were related to delayed specimen collection, origin of district specimen, and the period of specimen collection. Delayed versus on-time stool collection increased the risk of negative results by 70% (adjusted relative risk = 1.70; 95% confidence intervals = 1.01 - 2.88). In conclusion, inappropriate timing of specimen collection, in particular during the early and late stages of the polio outbreak, needs special attention to minimize the risk of negative WPV laboratory results. (Med J Indones. 2007;16:122-."
Medical Journal of Indonesia, 2007
MJIN-16-2-AprJun2007-122
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atjep Abdulkodir H.
"Upaya pelayanan kesehatan dalam Pelita VI sesuai dengan arahan Garis Garis besar Haluan Negara 1993 bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat pada umumnya. Konferensi Tingkat Tinggi Anak pada bulan September tahun 1990 mencanangkan dunia bebas poliomyelitis pada tahun 2000. Dalam upaya untuk eradikasi poliomyelitis, Indonesia melaksanakan imunisasi polio rutin 4 dosis dan melaksanakan Pekan lmunisasi Nasional (PIN) 3 tahun berturut-turut yaitu tahun 1995, 1996 dan 1997 serta melaksanakan surveilans epidemiologi acute flaccid paralysis (AFP).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan surveilans epidemiologi acute flaccid paralysis di Propinsi Jawa Barat tahun 1996 dan 1997. Penelitian ini merupakan studi evaluatif dengan membandingkan dampak dari masukan dan proses kegiatan surveilans epidemiologi AFP terhadap keluaran pada tahun 1996 dengan tahun 1997, data dikumpulkan dengan melakukan wawancara terhadap petugas/ penanggung jawab surveilans di DT. ll serta data sekunder dari Iaporan rutin program imunisasi dan program surveilans epidemiologi AFP.
Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa kegiatan surveilans epidemiologi AFP di Propinsi Jawa Barat masih sangat perlu ditingkatkan. Disarankan agar meningkatkan dan memperluas pemasaran sosial surveilans epidemiologi AFP, dengan cara melaksanakan disseminasi informasi baik Iintas program, lintas sektoral maupun kunjungan aktif ke rumah sakit, sehingga persepsi petugas kesehatan dan masyarakat terhadap surveilans epidemiologi AFP sama. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Kusuma Wardhani
"Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menguji keandalan dan kesahihan Gillette Functional Assessment Questionnaire sebagai alat ukur fungsi kemampuan berjalan pada anak pasca poliomyelitis yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Metode : Disain penelitian ini adalah studi potong lintang pada 35 anak poliomyelitis kronik di Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang dan Kota Serang. Keandalan antarpemeriksa dilakukan dengan membandingkan skor Gillette FAQ yang diperoleh peneliti dari observasi langsung dan empat penilai lainnya yang menilai dari hasil wawancara dan rekaman video. Kesahihan eksterna dilakukan dengan membandingkan skor Gillettte FAQ dan skor modified WeeFIM sebagai alat ukur fungsional yang banyak digunakan.
Hasil : Tiga puluh lima subyek penelitian usia 7- 17 tahun dianalisa dalam penelitian ini. Pada uji keandalan antarpemeriksa didapatkan tingkat konsistensi yang tinggi pada penilai yang berbeda, yakni nilai kappa 1 antara peneliti dan 4 orang penilai lainnya. Uji kesahihan eksterna dengan membandingkan skor Gillette FAQ dan skor modified WeeFIM subskala mobilitas, didapatkan korelasi yang baik dengan kekuatan korelasi 0,994 ( p=0,001). Diperoleh rumus persamaan perolehan skor modified WeeFIM yaitu 3,13 + (3,23 x skor Gillette FAQ).
Kesimpulan : Gillette FAQ merupakan alat ukur yang andal dan sahih, serta praktis dan mudah digunakan untuk menilai fungsi kemampuan berjalan pada anak pasca poliomyelitis.

Objectives : To examine validity and reliability of Gillette Functional Assessment Questionnaire (FAQ) in Indonesian language translation.
Methods : A cross sectional study was performed in 35 children post poliomyelitis, aged 7 to 17 years at Lebak and Serang regency. The Gillette FAQ was administered by observations and four rater through video records to determine the functional walking level of the child, and the interrater reliability of the Gillette FAQ was calculated. External validity was determined by comparing score between the Gillette FAQ and a commonly used modified WeeFIM as a functional ability instrument.
Results : Good interrater reliability among a researcher and 4 raters was demonstrated, with high levels of consistency ( kappa=1). External validity comparing Gillette FAQ with modified WeeFIM- mobility subscale resulted a good correlation with the power of correlation 0,994 (p = 0.001). The equation’s formula to predict score of modified WeeFIM was 3.13 + (3.23 x score of Gillette FAQ).
Conclusion : Gillette FAQ is a reliable and a valid tool which is simple and easy to use for measuring functional walking ability in children with poliomyelitis.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tity Purwaningsih
"Polio adalah penyakit yang sangat menular yang diakibatkan oleh virus polio. penyakit ini menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi polio. Pada bulan Mei ditemukan kasus lumpuh layuh maka pemerintah mengadakan program PIN. Setelah dilakukan PIN, didapatkan cakupan PIN di wilayah Bekasi sebesar 30.46%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan pengaruh media massa terhadap cakupan PIN. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana. Jumlah sampel sebanyak 112 responden, dengan karakteristik orang tua yang memiliki balita (usia 0-59 bulan). Variabel yang diteliti meliputi tingkat pengetahuan dan media massa.
Dari analisa data didapatkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan seimbang antara tingkat pengetahuan tinggi dan tingkat pengetahuan rendah sehingga cakupan PIN menjadi kurang optimal. Untuk pengaruh media massa dari analisa data didapatkan bahwa media massa kurang optimal terhadap cakupan PIN sebesar 52,68%.Berdasarkan hal tersebut peneliti menyarankan umuk meningkatkan kualitas media massa dalam rnemberikan informasi dan mengemas dalam bentuk yang menarik sehingga masyarakat tertarik untuk melihat dan melakukan pesan yang disampaikan.
Untuk puskesmas diharapkan agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang PIN. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian di beberapa puskesmas sehingga hasil penelitian yang didapatkan lebih mewakili populasi yang akan diteliti dari berbagai tingkatan masyarakat dan menggunakan instrumen yang telah diuji validitasnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5444
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marshall, Alan, 1902-1984
Cleveland: World Pub., 1955
928.2 MAR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Marshall, Alan, 1902-1984
Sydney: Halstead Press, 1962
928.991 5 MAR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
David Dwiputra
"ABSTRAK
Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs) have a very big role and significant
impact to the economy of Indonesia due to its innovation and competition in many
sectors. SMEs outnumber large companies by a wide margin and even able to employ
more people. Hence, it is considered important to do some research with an aim to
determine current performance and analyzes factors that influence the empowerment
of SMEs as well as providing strategic development programs to be applied,
specifically in Jabodetabek Area. This thesis discusses the business development at one
of the SMEs located in Depok, Def Krea, which attempts to find the best possible
strategy while running its business. Def Krea is one of the micro enterprises that
specialized in art & craft and handmade goods. To do so, the business model of SMEs
need to be realigned in order to apply the action plan through transition/ exit strategy

ABSTRACT
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran yang besar dan
memberikan dampak yang cukup signifikan kepada ekonomi Indonesia melalui inovasi
dan kompetisi di berbagai sektor. UMKM mampu melampaui perusahaan-perusahaan
besar dengan keuntungan yang cukup besar dan bahkan mampu mempekerjakan lebih
banyak orang. Oleh karena itu, penting adanya untuk melakukan penelitian dengan
tujuan untuk mengetahui performa terkini dan menganalisi faktor-faktor yang
mempengaruhi pemberdayaan UMKN dan menerapkan program pengembangan yang
strategis, khususnya di area Jabodetabek. Adapun tesis ini berbicara mengenai
pekembangan bisnis dari salah satu UMKM di Depok, Def Krea, yang berusaha untuk
mencari strategi terbaik untuk diterapkan di menjalani bisnis pada saat ini. Def Krea
adalah salah satu usaha mikro yang memiliki keahlian di bidang art & craft dan juga
barang-barang buatan tangan. Pada prosesnya, bisnis model dari UMKM ini perlu
penataan kembali untuk menerapkan rencana kerja yang sudah dibuat melalui transisi/
trasition strategy."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martahi, Robert Luhut
"Penyakit kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang kulit dan saraf. Waktu pengobatan pada kusta berkisar 6-24 bulan dengan multi drug therapy. Konstruksi model matematika untuk penyebaran tiga tipe penyakit kusta dengan pengobatan dengan menggunakan sistem persamaan diferensial biasa berdimensi 6. Kajian analitik dan numerik dilakukan untuk menjelaskan keberadaan titik keseimbangan, kestabilan titik keseimbangan dan Basic Reproduction Number R0.
Hasil dari kajian analitik adalah terdapat titik keseimbangan bebas penyakit, titik keseimbangan endemik, kestabilan pada titik keseimbangan bebas penyakit, dan R0. Untuk kestabilan pada titik keseimbangan endemik dilakukan dengan simulasi numerik. Kajian numerik juga menunjukkan titik keseimbangan bebas penyakit stabil asimtotik saat R0 < 1 dan titik keseimbangan endemik yang stabil asimtotik pada saat R0 > 1 dengan beberapa titik awal, serta dinamika populasi dengan perubahan nilai parameter.
Simulasi dilakukan untuk melihat sensitivitas R0 dengan beberapa parameter, sehingga perubahan laju pengaruh kontak individu yang rentan dengan penderita kusta tipe lepromatous sangat berpengaruh dengan berubahnya R0. Pengurangan laju pengaruh kontak individu yang rentan dengan penderita kusta tipe lepromatous lebih efektif dalam mengendalikan pencegahan penyakit kusta dibandingkan dengan tipe tuberculoid dan borderline.

Leprosy disease is caused by a bacterial infection Mycobacterium leprae that affects the skin and nerve. The treatment time for leprosy are 6 24 month with multi drug therapy. Constructing mathematical model for transmission three types leprosy disease with treatment are using ordinary differential equation system with 6 dimensions. Analytical and numerical analysis are done to explain the existence equilibrium points, stability of equilibrium points and basic reproduction number R0.
The result from analytical analysis are found the disease free equilibrium point, endemic equilibrium point, stability of free equilibrium point, and R0. For stability of endemic equilibrium point is done by numerical analysis. Numerical analysis also show disease free equilibrium asymptotic stable when R0 1 and endemic equilibrium point asymptotic stable when R0 1 with some initial points, and dynamical population when parameters value are change.
Simulation is done to show sensitivity of R0 with some parameters, with the result that the change of rate effect contiguity susceptible people and people with leprosy type Lepromatous is more effect to change of R0. The reduction of rate effect contiguity susceptible people and people with leprosy type lepromatous is more effective to control prevention leprosy disease compared with tuberculoid and borderline types.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>