Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155078 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purnama Putra
"ABSTRAK
Indonesia menghadapi permasalahan sampah yang berdampak negatif kepada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Upaya penerapan teknologi untuk meningkatkan performa pengolahan sampah di Indonesia tidak beranjak dari perdebatan atas teknologi yang paling tepat untuk diterapkan. Merujuk pada kota yang telah sukses menerapkan teknologi pengelolaan sampah, terdapat banyak variabel yang menjadi bahan pertimbangan atas pemilihan teknologi yang tepat. Pemilihan teknologi dengan menggunakan metode analisa AHP Analytical Hierarchy Process mampu mengidentifikasi solusi teknologi dengan mengakomodir pandangan dari perkotaan di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengidenfitikasi faktor- faktor kunci yang mempengaruhi kesuksesan penerapan teknologi ITF pada perkotaan di Indonesia untuk kemudian disusun kerangka implementasinya. Kombinasi metode analisis AHP dan IPA Importance Performance Analysis menghasilkan kerangka implementasi pemilihan teknologi yang dapat menjadi referensi pemilihan teknologi pada perkotaan lain di Indonesia. Penelitian menghasilkan 3 kriteria serta 11 sub-kriteria yang termasuk kategori tinggi; serta kerangka implementasi yang dapat digunakan untuk melakukan seleksi teknologi pada perkotaan lain di Indonesia. Dihasilkan pula rencana tindakan untuk meningkatkan performa teknologi secara umum maupun khusus.

ABSTRACT
Indonesia is currently facing waste problems that have a negative impact on the environment and public health. Efforts to implement technology to improve waste management performance in Indonesia have not progress further than debates over the most appropriate technology to be applied. Referring to cities that have successfully implemented waste management technology, there are many variables that are taken into consideration for selecting the right technology. AHP Analytical Hierarchy Process analysis method is able to identify the most optimal technological solutions according to the needs of urban stakeholders in Indonesia. The research aims to identify the key factors that influence the success of the implementation of ITF technology in urban areas in Indonesia for the implementation framework. The combination of AHP and IPA analysis methods Importance Performance Analysis produces a framework for selecting technology that can be a reference for technology selection in other cities in Indonesia. The study identifies 3 criterias and 11 sub- criteria which were included in the high category; and an implementation framework that can be used to conduct technology selection in other cities in Indonesia. It also identified action plan that can be used to improve the performance of technology in general or specifically"
2018
T51701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poerborini Damayanti
"Pengelolaan sampah di Jakarta bergantung pada landfill TPST Bantargebang yang mendekati kapasitas maksimumnya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun ITF Sunter dengan dua alternatif teknologi, Mechanical Biological Treatment (MBT) dan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) dengan insinerasi. Namun, keberlanjutan MBT dan PSEL dari segi ekonomi, lingkungan, dan sosial di ITF Sunter belum diketahui. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keberlanjutan dari ITF Sunter. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran yang terdiri atas metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai BCR dari teknologi PSEL sebesar 1,479 dan MBT sebesar 1,091. Metode AHP dilakukan pada kriteria kelembagaan, efektivitas, perbandingan biaya manfaat, dan produk pengolahan, PSEL memiliki bobot penilaian tertinggi dengan nilai 0,565 dibandingkan MBT dan landfill, sehingga PSEL berpotensi lebih berkelanjutan dari MBT dari sisi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Kesimpulan yang didapat, ITF Sunter dengan teknologi PSEL memiliki nilai keberlanjutan lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi MBT dalam waktu 25 tahun

Jakarta is dependent on Bantargebang landfill which is approaching its maximum capacity. Provincial Government of Jakarta plans to build ITF Sunter with two technology alternatives, Mechanical Biological Treatment (MBT) and Waste-to-Energy with Incinerator. However, the economic, environment, and social sustainability of MBT and Incinerator in ITF Sunter has not been analysed. The research objective is to determine the sustainability of ITF Sunter. The research method used is a mixed between qualitative and quantitative methods. The results showed BCR of incinerator was 1,479 and MBT was 1,091. AHP is conducted on four criteria consisting of institution, effectiveness, cost-benefit analysis, and processing products, incinerator has the highest weighting value of 0,565 compared to MBT and landfill, incinerator has higher sustainability potential compared to MBT in terms of economic, sosial, and environmental sustainability. The conclusion is ITF Sunter with incineration has a higher sustainable potential than MBT within a span of 25 years."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasihisa Hervani
"Indonesia memiliki potensi besar untuk mejadi pemimpin di Kawasan Asia dan infrastruktur memiliki peranan yang penting. Terdapat beberapa sektor infrastruktur yang utama diantaranya adalah infrastruktur pengolahan limbah, air bersih, dan irigasi. Sektor tersebut termasuk dalam sektor utama karena merupakan kebutuhan dasar kelangsungan hidup manusia. Kondisi infrastruktur di Indonesia yang belum memadai menjadi hambatan dari potensi tersebut. Hal tersebut tergambar dari sudut pandang masyarakat terhadap infrastruktur di Indonesia melalui hasil survey dengan kuesioner online oleh lembaga Saatnya Didengar dan juga dari literatur – literatur yang ada. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi permasalahan dan penentuan solusi dari permasalahan di sektor infrastruktur pengolahan limbah, air bersih, dan irigasi di Indonesia tersebut dengan menganalisis komentar masyarakat dari hasil survey dengan menggunakan metode analisis konten untuk pengolahan datanya. Metode tersebut dipilih karena data yang diolah merupakan data teks yang bersifat kualitatif.
Melalui penelitian ini, didapatkan hasil permasalahan untuk sektor infrastruktur pengolahan limbah sebanyak 43 permasalahan yang dikelompokan ke dalam 8 kategori dengan permasalahan utama banjir dan kategori permasalahan dengan suara terbanyak adalah pencemaran, kerusakan lingkungan, dan gangguan kesehatan akibat limbah dan sampah serta didapatkan 70 solusi dengan suara terbanyak dari masyarakat untuk solusinya adalah menambah tempat pembuangan sampah. Untuk sektor infrastruktur air bersih, hasilnya terdapat 31 permasalahan dengan masalah utama daerah tertentu kesulitan mendapatkan air bersih. Permasalahan tersebut dikelompokan ke dalam 10 kategori permasalahan dengan kategori permasalahan utamanya adalah kekurangan air bersih. Selain permasalahan, dihasilakn juga 40 solusi dengan solusi utama menurut masyarakat adalah dengan menambah pasokan air bersih. Pada sektor terakhir yaitu sektor infrastruktur irigasi, dihasilkan 35 permasalahan dengan masalah utama kekurangan air atau kekeringan ketika kemarau. Untuk kategori permasalahannya, terdapat 8 kategori dengan dua buah kategori permasalahan utama yang memiliki jumlah suara sama yaitu kurangnya sumber air untuk irigasi dan kondisi infrastruktur irigasi yang telah dibangun kurang memadai. Solusi yang dihasilkan pada sektor ini sebanyak 43 solusi dengan solusi utama adalah membangun infrastruktur irigasi yang lebih baik.

Indonesia has a great potential to become a leader in Central Asia and the infrastructure has an important role to it. There are some major infrastructure sectors include waste treatment infrastructure, clean water, and irrigation. The sectors included in the primary sector because it is a basic need of human survival. The condition of infrastructure in Indonesia is not adequate become a bottleneck of this potential. This is reflected from a community perspective to the infrastructure in Indonesia through a survey with a questionnaire method with online way by the agency Saatnya Didengar and also of the existing literatures. Therefore, it is necessary to identify the problem and finding the solution of the problems in the waste treatment, clean water, and irrigation infrastructure sectors in Indonesia by analyze Indonesian people’s comment from the results of the survey by using content analysis to data processing. The method chosen for the processed data because the form of data is a text data that are qualitative. Results from this study is the conclusion that contains the solution of problems in the sector of waste treatment, clean water, and irrigation infrastructures.
Through this research, the problems for the waste treatment infrastructure as many as 43 issues which are being grouped into 8 categories with the main problem is flooding and the category of the problem with the most votes is pollution, environmental damage and health problems caused by waste and garbage and obtained 70 solutions with most opinions from the society to the solution is to add more trash can an landfills for the garbage. For clean water sector of infrastructure, the results there are 31 problems with the major problem is certain regions are having trouble of getting clean water. Those problems are being grouped into 10 categories of problems with the category of the key problems is the lack of clean water. In addition to the problems, also produced 40 solutions with the main solution according to the Indonesian people’s opinion is to increase the supply of clean water. In the last sector which is the irrigation sector of infrastructure, produced 35 issues with a major problem is water shortage or drought when dry. For the category of the problem, there are 8 categories with two categories of major issues that have the same number of votes, they are the lack of water sources for irrigation and irrigation infrastructures which has been built are less than adequate. The resulting solution in this sector as much as 43 solutions with the main solution is to build better infrastructure for irrigation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismaniari
"Anaerobic digester telah menjadi salah satu metode untuk mengolah limbah organik yang mampu menghasilkan biogas sebagai energi baru dan terbarukan. Namun, operator dan/atau pengguna teknologi anaerobic digester seringkali mengalami kendala teknis. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perilaku pengguna teknologi anaerobic digester pada tipe pra-fabrikasi dalam operasional dan pemeliharaannya, menganalisis kinerja operasional, serta menganalisis hubungan antara perilaku dan output untuk penetapan prosedur operasional pengolahan limbah organik. Lokasi penelitian dilaksanakan di Banten, Karawang, dan Bandung karena menyesuaikan dengan proyek penempatan instalasi teknologi anaerobic digester tipe pra-fabrikasi yang masing-masing berada di daerah pesisir, pertanian, serta peternakan. Identifikasi mengenai kendala dan perilaku dalam mengoperasikan teknologi anaerobic digester yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu wawancara. Identifikasi tersebut dilakukan terhadap variabel frekuensi feeding; jumlah feeding; volume air tambahan untuk feeding; sumber air untuk feeding yang digunakan; durasi perendaman substrat dalam ember pencampur untuk feeding; pencacahan substrat untuk feeding; serta frekuensi pemeliharaan waterdrain. Sedangkan, metode kuantitatif juga digunakan dengan melakukan pengukuran beberapa parameter lingkungan yaitu pH, temperatur, total solids, volatile solids, chemical oxygen demand, dan pengukuran produksi biogas, serta konsentrasi metana pada biogas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua variabel identifikasi perilaku pengguna unit anaerobic digester pada tipe pra-fabrikasi mampu mempengaruhi kinerja operasional unit anaerobic digester secara signifikan, yakni volume air yang ditambahkan untuk feeding mampu mempengaruhi warna api dan kestabilan tekanan biogas (p<0,05) serta variabel identifikasi durasi perendaman substrat untuk feeding mampu menghasilkan produk biogas lebih banyak ±13,3% (p<0,05). Dengan demikian, penambahan volume air dan durasi perendaman substrat dapat menjadi perilaku yang efektif dalam menghasilkan biogas. Rata-rata hasil kinerja operasional unit anaerobic digester tipe pra-fabrikasi menghasilkan nilai TSR (84,3±48,35%); VSD (61,4±70,62%); dan CODR (75±69,26%). Sementara, pH output sudah optimum sebesar 7,2±0,51. Parameter temperatur sampel input dan output tergolong mesofilik, masing-masing sebesar 28,1±1,990C dan 27,7±2,010C. Sedangkan, produksi biogas dan kadar metana menghasilkan nilai masing-masing sebesar 498±456,36 Lbiogas/kgVS dan 214±183,41 LCH4/kgVS.

Anaerobic digester is getting widely known for its capability to treat organic waste into renewable energy. However, its operators and/or users often experienced technical problems. Therefore, this study aimed to identify the pre fabricated anaerobic digester users behaviour in operational and maintenance context, analyze operational performance, as well as establish basic operational concept of organic waste treatment. The study was carried out installed anaerobic digester in Banten, Karawang, and Bandung because they were following the pre fabricated type of anaerobic digester installation project, which were located in coastal area, agriculture, and animal husbandry. The identification of pre-fabricated anaerobic digester users behaviour in operational and maintenance context used qualitative methods by means of interview. Several variables were observed and analysed in terms of feeding frequency; the total amount of feeding; additional water input and its sources; the duration of substrate immersion; pre-treatment substrate for feeding; and the frequency of waterdrain maintenance. Meanwhile, quantitative methods were also used by measuring several environmental parameters, such as pH, temperature, total solids, volatile solids, chemical oxygen demand, and measuring biogas production, as well as the concentration of methane in biogas. The results showed that the additional water and the duration of substrate immersion significantly affected the performance of anaerobic digester. Added water could influence the color of the fire and the stability of the biogas pressure p<0,05, while the duration of the substrate immersion increased biogas production by up to ±13,3% p<0,05. The measurement of anaerobic digester showed TSR values ​​84,3±48,35%; VSD 61,4±70,62%; and CODR 75±69,26%. The optimum pH of effluent was 7,2+0,51, while the temperature of substrate input and effluent were classified as mesophilic, with value of 28,1±1,990C and 27,7±2,010C, respectively. Whereas, biogas and methane were produced by up to 498±456,36 Lbiogas/kgVS and 214±183,41 LCH4/kgVS, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiyyu Tsaqib
"Pengelolaan sampah yang ada di masyarakat saat ini saat ini belum sepenuhnya tepat dari pemilahan, pengumpulan, hingga pengolahan. Kondisi ini terjadi juga di Kelurahan Pancoran Mas Kota Depok. Pengelolaan sampah yang tidak tepat akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Sehingga dibutuhkan adanya penelitian untuk mengukur timbulan dan komposisi sampah, serta mengevaluasi kondisi pengelolaan sampah di Kelurahan Pancoran Mas, Depok. Timbulan dan komposisi sampah didapatkan dengan sampling sampah di 68 rumah tangga selama delapan hari berturut-turut di Kelurahan Pancoran Mas. Selain itu, evaluasi kondisi eksisting pengelolaan sampah dilakukan dengan observasi, wawancara, dan kuesioner. Berdasarkan sampling didapatkan bahwa timbulan sampah rata-rata di Kelurahan Pancoran Mas adalah sebesar 0,24 kg/orang/hari dan 2,43 l/orang/hari. Komposisi sampah terdiri atas sisa makanan 51%, plastik 18%, kertas/karton 12%, kain 4%, kayu/ranting 3%, kaca 2%, logam 1%, karet/kulit 1%, serta residu 8%. Dari hasil pengamatan didapatkan evaluasi pengelolaan sampah aspek teknis operasional yang disesuikan dengan Permen PU No. 3/PRT/M/2013 meliputi pemilahan sampah berdasarkan jenisnya dan teknologi pengolahan sampah yang belum sesuai standar. Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang dapat ditingkatkan di Kelurahan Pancoran Mas meliputi sosialisasi mengenai pemilahan sampah di rumah tangga dan penyediaan sarana pemilahan sampah yang memadai. Selain itu, diperlukan adanya partisipasi masyarakat dalam kegiatan bank sampah dan penerapan teknologi kompos Takakura yang dapat dilakukan di masing-masing rumah tangga.

Waste management in the community is currently not fully appropriate, from sorting, collecting, and processing. This condition also occurs in Pancoran Mas Urban Village, Depok City. Improper waste management will have a negative impact on the environment and human health. So research is needed to measure waste generation and composition and evaluate the condition of waste management in Pancoran Mas Urban Village, Depok. Waste generation and composition were obtained by sampling waste in 68 households for eight consecutive days in Pancoran Mas Urban Village. In addition, an evaluation of the existing conditions of waste management was conducted through observation, interviews, and questionnaires. Based on the sampling, it was found that the average waste generation in Pancoran Mas Urban Village was 0,24 kg/person/day and 2,43 l/person/day. The composition of waste consists of 51% food waste, 18% plastic, 12% paper or cardboard, 4% fabric, 3% wood or ranting, 2% glass, 1% metal, 1% rubber or leather, and 8% residue. From the observation, it was found that the evaluation of waste management in the technical aspect of operations in accordance with Permen PU No. 3/PRT/M/2013 includes sorting waste based on its type and waste processing technology that is not up to standard. Therefore, waste management that can be improved in Pancoran Mas Urban Village includes the socialization of waste sorting in households and the provision of adequate waste sorting facilities. In addition, there is a need for community participation in waste bank activities and the application of Takakura composting technology that can be carried out in each household."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaneta Rahel Renata
"Pertambahan jumlah penduduk yang dinamis di DKI Jakarta menyebabkan terjadinya peningkatan pola konsumsi yang berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas sampah yang dihasilkan. Dilihat dari sumber penghasilnya, sektor rumah tangga merupakan penghasil sampah terbesar. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghitung timbulan dan komposisi sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga, mengevaluasi kondisi pengelolaan sampah eksisting, dan memberikan rekomendasi solusi pengelolaan sampah yang dapat diterapkan di kawasan Kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur. Dilakukan metode penelitian kuantitatif dengan proses sampling dan penelitian deksriptif kualitatif dengan melakukan observasi, penyebaran kuesioner, dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rata-rata timbulan sampah berdasarkan berat di Kelurahan Pulo Gebang sebesar 0,22 kg/orang/hari, berdasarkan volume sebesar 1,94 liter/orang/hari dan berat jenis sampah sebesar 110 kg/m3. Selain itu, didapatkan data komposisi sampah organik 46,7%, plastik 19%, kertas/karton 14,2%, lainnya 12%, kayu/ranting 2,2%, kaca 2,2%, logam 1,8%, kain 1,5%, dan karet/kulit 0,3%. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat beberapa hal yang dapat ditingkatkan dalam pengelolaan sampah, antara lain dalam aspek pemilahan dan pengolahan sampah. Sehingga, diperlukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemilahan sampah dari sumber dan mengembangkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah yang disertai teknologi pengolahan sampah, yaitu TPS 3R dengan model Integrated Sustainability Waste Management.

The dynamic increase in population in DKI Jakarta has led to a rise in consumption patterns, affecting the quality and quantity of generated waste. The household sector emerges as the largest waste producer. Hence, this research aims to calculate the generation and composition of household waste, evaluate the existing waste management conditions, and provide recommendations for waste management solutions applicable in the Pulo Gebang Subdistrict of East Jakarta. The research utilized quantitative methods with sampling processes, as well as qualitative descriptive research through observations, questionnaire distribution, and interviews. The findings indicate that the average waste generation, in terms of weight, in the Pulo Gebang Subdistrict is 0.22 kg/person/day, with a volume of 1.94 liters/person/day and a waste density of 110 kg/m3. Additionally, the composition data shows organic waste at 46.7%, plastic at 19%, paper/cardboard at 14.2%, others at 12%, wood/branches at 2.2%, glass at 2.2%, metal at 1.8%, fabric at 1.5%, and rubber/leather at 0.3%. The evaluation highlights areas for improvement in waste management, particularly in waste sorting and processing. Therefore, public awareness campaigns are needed to educate the community on waste separation at the source, along with the development of waste processing facilities incorporating waste treatment technologies, such as the 3R"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicole Accalia Angriawan
"Zero Waste Indonesia adalah sebuah komunitas digital yang menyebarkan diskursus implementasi 6R (Rethink, Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot) dalam kehidupan individu. Beberapa kampanye dilakukan oleh ZWID untuk melakukan transformasi individu menjadi praktisi gaya hidup zero waste. Proses subject-making melalui kerangka environmentality di dalam komunitas ZWID menjadi inti dari penelitian. Proses pembentukan subjek diperoleh melalui wawancara dan observasi media sosial @zerowaste.id_official untuk mengetahui proses holistik perkembangan seseorang menjadi praktisi zero waste. Perjalanan ZWID yang dimulai dari inisiatif mandiri pada 2018 hingga menjadi one-stop-solution platform gaya hidup zero waste nasional melibatkan banyak pihak. Penelitian etnografi melibatkan mitra serta anggota aktif komunitas ZWID yang terdiri atas: Bank Sampah Rumah Harum, Burgreens, Alami Bulkshop, dan Demibumi.id sebagai jejaring fasilitas penunjang gaya hidup zero waste. Para informan menceritakan pengalaman mereka mulai dari kesadaran terhadap isu sampah hingga menjadi bagian dari jejaring ZWID. Temuan data menyampaikan terdapat dua faktor utama proses pembentukan subjek, yakni sosialisasi orang tua untuk memberikan pendidikan sejak dini serta media dalam menyebarkan konten kesadaran lingkungan secara luas. Selain itu, terdapat temuan yang menunjukkan adanya dimensi gender dalam proses subject-making praktisi zero waste pada komunitas ZWID melalui dominasi perempuan dan adanya peran signifikan mereka sebagai praktisi, konsumen, dan influencer yang menyebarluaskan gaya hidup zero waste.

Zero Waste Indonesia is a digital community that utilises discourses around individual behavior in conducting 6R (refuse, rethink, reduce, reuse, recycle, and rot) throughout their everyday life. Raising awareness and implementing zero waste lifestyle has a behind-the-screen mechanism of subject-making which has been an overlooked issue in past research. Environmentality is the main concept to explain the process of enacting individual transformation from a listener to a practitioner, hence subject-making of individuals within the community network of Zero Waste Indonesia as the core of this research. The Zero Waste Indonesia community throughout its journey since 2018 has evolved from individual initiatives into an integrated national one-stop-solution platform that collaborates with partners. This ethnography research involves three ZWID members and four partners: Center Waste Bank Rumah Harum, Burgreens, Alami Bulkshop, and Demibumi.id as well as content observation from @zerowaste.id_official. The result of the interview narrates the two key factors of early-age socialization in family and media intervention in the subject-making of zero waste practitioners. In addition, there is a finding of gender dimension in the subject-making process within the zero waste practitioners in Zero Waste Indonesia. The domination of women as practitioners, pioneers, and influencers showcases a significant role in expanding the zero waste lifestyle implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Vincent
"Analisis dan Optimasi Kinerja Bank Sampah dan Unit Pengolahan Sampah UPS Dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan Beji Depok. Timbulan sampah Kota Depok terus meningkat akibat pertumbuhan penduduk yang meningkat setiap tahunnya. Peningkatan timbulan sampah membuat kondisi TPA Cipayung tidak mampu lagi menampung sampah yang dihasilkan oleh penduduk Kota Depok. Upaya yang dilakukan pemerintah Kota Depok dalam menangani hal tersebut adalah dengan membangun UPS Unit Pengolahan Sampah. Kondisi tersebut juga menggerakkan masyarakat untuk membangun bank sampah sebagai solusi dari permasalahan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai recycling rate dan recovery rate dari bank sampah dan UPS serta timbulan dan karakteristik sampah di Kelurahan Beji. Selain itu dilakukan pula peninjauan manfaat ekonomi langsung dari dua model pengelolaan sampah yaitu bank sampah dan UPS serta optimasi kedua model pengelolaan tersebut dengan menggunakan analisis SWOT. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengukuran timbulan dan komposisi sampah yang sesuai dengan SNI 19 3964 1994 serta menggunakan data sekunder yang diperoleh dari penelitian sebelumnya ataupun yang berasal dari para stakeholder yang bersangkutan.
Penelitian ini memberikan hasil berupa nilai recycling rate dan recovery rate dari bank sampah yang nilainya sama yaitu 0 17 Nilai recycling rate dan recovery rate dari UPS adalah sebesar 7 7 dan 53. Keuntungan dari penjualan material daur ulang oleh bank sampah adalah sebesar Rp 4 055 560 00 tahun sedangkan perhitungan keuntungan penjualan material daur ulang di UPS tidak dilakukan. Melalui optimasi secara analisis SWOT diperoleh strategi S O yang disarankan untuk mengoptimasikan kedua jenis pengolahan sampah tersebut. Pengurangan sampah yang masuk ke TPA dapat dilakukan dengan meningkatkan participation rate dari bank sampah dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan sampah di UPS dengan batas maksimal 30m3 hari juga dapat membantu mengurangi sampah yang masuk ke TPA.

Analysis and Optimization of Waste Bank and Material Recovery Facility Performance In Solid Waste Management at Beji Sub district City of Depok. The amount of waste in Depok is undoubtedly increasing each passing year in line with the growing number of its population. This leads to the insufficiency of space in Cipayung landfill site In order to solve the problem of insufficient space the local government has developed a unit named MRF. Meanwhile the community is attempting to build a waste bank on their own to reduce their own waste.
The objectives of this research are to determine the value of recycling rate and recovery rate of waste banks and MRF as well as waste characteristics in Beji sub district. Moreover this research also attempts to observe direct economic benefits along with the optimalization of the two models through SWOT analysis. The data of this research were collected through the measurement of waste generation and composition in accordance with SNI 19 3964 1994.
This research revealed that the value of recycling rate and recovery rate is 0 17 for waste bank while the value for MRF is 7 7 and 53. The profit gained through the sale of recycled materials from waste bank is approximately Rp4 055 560 00 year However the sale for MRF is not calculated. The S O strategy gained through SWOT analysis could be used to optimalize both models. Furthermore the reduction of waste in landfill site could be achieved by increasing the participation rate of waste bank supported by the socialization to the community. The research showed that the waste processing in MRF with the maximum value of 30m3 day was able to reduce the amount of waste in the landfill site.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ucik Ika Fenti Styana
"Abstrak
Salah satu permasalahan yang cukup berat di Kota Bandung adalah sampah plastik seperti di Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo. Sampah tersebut sebagian besar belum dikelola dengan baik sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan. Salah satu yang sulit diatasi adalah sampah plastik nonrecycleable seperti label kemasan botol air mineral, pembungkus makanan ringan, styrofoam dan lain-lain. Sampah-sampah ini kurang ekonomis untuk didaur ulang sehingga dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir atau dibakar di pekarangan. Di sisi lain, ada jenis sampah plastik yang mudah didaur ulang tapi nilainya kecil jika dijual tanpa dicacah terlebih dahulu, seperti yang dilakukan di bank sampah Astana Eyang. Permasalahan ini bisa diatasi dengan teknologi pirolisis untuk mengolah sampah plastik nonrecycleable menjadi minyak sintetis, yang bisa digunakan sebagai bahan bakar mesin pencacah plastik recycleable. Tujuan program ini adalah membantu masyarakat mengelola sampah menjadi produk yang bernilai tinggi dan menghasilkan manfaat yang besar bagi mereka. Metode pelaksanaan diawali dengan survei ke lokasi bersamaan dengan pembuatan alat di bengkel. Setelah itu dilakukan kegiatan sosialisasi dan diakhiri dengan serah terima dan pelatihan terhadap operatordan warga masyarakat sekitar. Adanya program ini diharapkan mampu mengatasi masalah sampah dan meningkatkan pendapatan warga, serta bisa mendorong penerapan teknologi yang sama di lokasi lain di Indonesia."
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2019
600 JPM 2:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>