Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115349 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melvia Linda
"ABSTRAK
Perubahan berat badan pada ibu postpartum dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu postpartum yaitu dapat memicu menetapnya kelebihan berat badan pada ibu setelah melahirkan sehingga menyebabkan terjadinya obesitas, selanjutnya dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan penurunan berat badan ibu postpartum. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan disain cross sectional. Peneliti menggunakan data sekunder dari penelitian Intervensi Peningkatan ASI dan MPASI dalam Rangka Penerapan Program 1000 Hari Pertama Kehidupan. Penelitian primer dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cipayung Tahun 2017. Jumlah sampel penelitian ini adalah 151 ibu menyusui. Variabel dependen adalah penurunan berat badan ibu postpartum. Variabel independennya adalah karakteristik ibu umur, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan , asupan ibu asupan energi, asupan protein, asupan lemak, dan asupan karbohidrat , IMD, ASI eksklusif, paritas, riwayat persalinan, dan pengetahuan ibu postpartum. Rata-rata umur ibu adalah 29,85 tahun 95 CI: 28,89-30,80 tahun . Sebagian besar pendidikan ibu adalah tamat SMA, tidak bekerja, multipara, riwayat persalinan normal, memiliki pengetahuan tinggi, tidak melakukan IMD, dan sebagian besar memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Rata-rata asupan energi ibu adalah 2296,04 kkal/ hari 1392,72-3595,46 kkal , protein 74,13 gram/ hari 41,68-128,28 gram , lemak 79,41 gram/ hari 40,45-169,49 gram , dan karbohidrat 318,27 gram/ hari 198,83-499,71 gram . Rata-rata penurunan berat badan ibu pada 6 bulan postpartum sebesar 2,3 kg. Terdapat hubungan yang signifikan antara IMD dengan penurunan berat badan ibu postpartum p = 0,046 , ASI eksklusif dengan penurunan berat badan ibu postpartum p = 0,028 , dan pengetahuan p = 0,002 . Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif merupakan faktor dominan penurunan berat badan ibu postpartum. Pengetahuan ibu tentang ASI harus ditingkatkan agar ibu berhasil memberikan ASI eksklusif sehingga ibu lebih mudah mengalami penurunan berat badan postpartum.

ABSTRACT
AbstractMaternal postpartum body weight change can cause health problems for maternal postpartum that can trigger the resumption of excess weight in the mother after giving birth, causing obesity, then can lead to degenerative diseases. This study aims to determine the determinants of postpartum maternal weight loss. This research is a quantitative research with cross sectional design. This study uses secondary data from research on breastfeeding intervention and complementary foods of breast milk in the implementation of first 1000 days of life program. The primary research was conducted in Puskesmas Cipayung Puskesmas on 2017. The sample size was 151 breastfeeding mothers. Dependent variable is maternal postpartum weight loss. The independent variables are maternal characteristics age, education level, and employment , maternal intake energy intake, protein intake, fat intake, and carbohydrate intake , early breastfeeding initiation, exclusive breastfeeding, parity, delivery, and maternal postpartum knowledge. Mean age of the mothers was 29.85 years 95 CI 28.89 30.80 years . Majority of the mother had senior high school, not employment, multiparous, vaginal delivery, high knowledge, not doing early breastfeeding initiation, and exclusive breastfeeding practice. Mean maternal energy intake was 2296.04 kcal day 1392,72 3595,46 kcal , protein 74,13 gram day 41,68 128,28 gram , fat 79,41 gram day 40.45 169.49 grams , and carbohydrates 318.27 grams day 198.83 499.71 grams . Mean maternal weight loss in 6 months postpartum of 2.3 kg. There was a significant relationship between early breastfeeding initiation p 0,046 , exclusive breastfeeding p 0.028 maternal knowledge p 0.002 with postpartum weight loss. Maternal knowledge of exclusive breastfeeding is the dominant factor in postpartum weight loss. Maternal knowledge about breastfeeding should be improved so that mothers succeed in giving exclusive breastfeeding so that mothers are more likely to experience postpartum weight loss."
2018
T51362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mery Christy
"Skripsi ini membahas hubungan antara retensi berat badan pasca melahirkan dengan usia, pendidikan, paritas, status gizi prahamil, pertambahan berat badan selama hamil, status gizi pasca melahirkan, durasi ASI predominan, konsumsi energi, dan pola makan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder Fikawati (2013) dengan desain studi kohort prospektif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi retensi berat badan pasca melahirkan pada ibu di lima kota besar di Indonesia. Analisis bivariat yang digunakan adalah uji korelasi dan uji t independen.
Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat dua variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan retensi berat badan pasca melahirkan, yaitu variabel pertambahan berat badan pasca melahirkan dan variabel status gizi pasca melahirkan. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai retensi berat badan pasca melahirkan dengan sampel yang lebih besar, beragam, dan dengan menambah faktor-faktor lain misalnya aktivitas fisik.

This Final Project discusses the relation between postpartum weight retention and maternal age, maternal education level, parity, BMI prepregnancy, gestational weight gain, BMI postpartum, breastfeeding duration, total intake, and diet type. This study is quantitative study using secondary data from Fikawati (2013) with prospective cohort design. The purpose of this study is to know factors that related with postpartum weight retention. Bivariate analysis is using correlation and independent t test.
The result from bivariate analysis shows that there are two variabel that have significant relation with postpartum weight retention. The variabel are gestational weight gain and BMI postpartum. There is still needed more research related postpartum weight retention with bigger sample, varier, and with adding another factors e.g. physical activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Asiah
"Skripsi ini membahas kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di wilayah kerja puskesmas Sungai Ulin Kota Banjarbaru Provinsi. Kalimantan Selatan berdasarkan data sekunder register kohort ibu dan bayi tahun 2010 sampai 2011. Desain penelitian cross sectional melibatkan 107 sampel yang diambil secara simple random sampling, sebagai variabel independen : jenis kelamin bayi, pertambahan berat badan selama kehamilan, umur ibu, Lingkar lengann atas (LILA), Paritas, Jarak kehamilan, umur kehamilan, ANC dan variabel dependen berat lahir. Analisis bivariat menggunakan uji khi kuadrat, hasil penelitian terdapat 30,8 % Bayi Berat Lahir Rendah, terdapat hubungan yang bermakna antar pertambahan berat badan selama hamil,LILA dan ANC terhadap Berat Lahir. Perlu dilakukan tindak lanjut ibu hamil dengan risiko BBLR.

This thesis discussed the incidence of low birth weight baby in the the working area of Sungai Ulin Health Center, Banjarbaru City, South Kalimantan Province, based on the secondary data of cohort registered of mothers and infants in 2010 and 2011. Cross sectional is the design of study involved 107 samples taken by simple random sampling Independent variables : sex, weight gain during pregnancy, mothers age, LILA, pregnancy distance parity, gestational age, ANC, and birth weight infants as a dependent variable Analysis bivariat. Using Chi-Square test, the results are 30.8% Low Birth Weight Babies, there was a significant association between weight gain during pregnancy, Lila and the ANC on Birth Weight. Need to do a follow up of pregnant women with risk of LBW."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Apit Nopiyanti
"ABSTRACT
Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembanganpada bayi serta risiko berbagai masalah kesehatan di masa depan. Penelitian inidilakukan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan lamapemberian ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectionalpada 151 ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Cipayung, Depok. Penelitian inimenggunakan data sekunder dari penelitian ldquo;Intervensi Peningkatan ASI dan MPASIDalam Rangka Penerapan Program 1000 Hari Pertama Kehidupan rdquo;. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa terdapat 70,2 ibu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan bermakna antara status bekerja ibu,pengetahuan ibu, suplementasi susu, asupan energi, dan asupan karbohidrat selamamenyusui dengan pemberian lama pemberian ASI eksklusif. Analisis multivariatmenunjukkan suplementasi susu pada ibu menyusui sebagai faktor dominan yangberhubungan dengan lama pemberian ASI eksklusif OR= 4,096 . Terlihat bahwasuplementasi susu pada ibu menyusui dapat meningkatkan pemberian ASI eksklusifhingga 6 bulan.

ABSTRACT
Exclusive breastfeeding could prevent child rsquo s growth and development disorders andalso prevent the risk of health problems occurring later in life. The purpose of this studywas to determine the dominant factor that related to exclusive breastfeeding duration.A cross sectional design study was used with 151 breastfeed mothers at working areaof Puskesmas Cipayung, Depok as participants. This study used secondary data from ldquo Intervensi Peningkatan ASI dan MPASI Dalam Rangka Penerapan Program 1000Hari Pertama Kehidupan rdquo research. In this study, 70,2 mothers were found to give 6months exclusive breastfeeding. Bivariate analysis found that mother rsquo s working status,mother rsquo s knowledge, milk supplementation, energy intake and carbohydrate intakeduring breastfeeding were significantly related to exclusive breastfeeding duration.Multivariate analysis resulted that milk supplementation was the dominant factor thatrelated to exclusive breastfeeding duration OR 4,096 . Milk supplementation forbreastfeed mothers was found to increase the duration of exclusive breastfeeding up to6 months."
2017
S69364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina
"Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Depok, Bayi Berat Lahir Rendah merupakan penyebab angka kematian bayi tertinggi. Angka BBLR terbanyak terjadi pada wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung dandari tahun 2010-2012 angka BBLR mengalami kenaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah. Dalam penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah bayi berumur 0-11 bulan dengan jumlah 100 sampel yang diambil secara quota sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pendidikan diperoleh nilai p-value 0,010, status gizi diperoleh nilai p-value 0,015, hipertensi diperoleh nilai p-value 0,044, penyakit infeksi diperoleh nilai p-value 0,015 dan perokok diperoleh nilai p-value 0,007 dengan kejadian BBLR. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, bahwa status kesehatan ibu mempunyai peran yang besar terhadap kejadian bayi berat lahir rendah.

Based on data obtained from Depok City Health Department, Low Birth Weight Babies the highest cause of infant mortality. LBW rate occurred in the working area of the health center and the district 2010-2012 Cipayung LBW rate increased. This study aims to determine the factors associated with the incidence of low birth weight babies. In this study using cross-sectional design. The population in this study were infants aged 0-11 months with a numberof 100 samples were taken by quota sampling.
The results showed a significant relationship between education obtained p-value 0,010, nutritional status obtained p-value 0,015, hypertension obtained p-value 0,044, infectious diseases obtained p-value 0,015 and smokers obtained p-value of 0,007 with incidence of LBW. Based on the conclusions reached, that maternal health has a major role on the incidence of low birth weight babies.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novita
"Perilaku pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih jauh dari target Renstra Depkes 2005-2009 sebesar 80%. Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 prosentase anak dibawah usia 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif adalah 39,8%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu, faktor pelayanan kesehatan, immediate breastfeeding dan pemberian kolostrum dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok Tahun 2008.
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder Praktikum Kesmas Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 2008 dengan disain cross sectional. Sampel berjumlah 406 terdiri dari ibu yang mempunyai baduta terakhir usia 6-23 bulan dan merupakan anak kandung. Cara pengambilan sampel dengan multi stages stratified random sampling. Analisis data dilakukan dengan metode chi square bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan di wilayah Puskesmas Pancoran Mas adalah sebesar 20,4%, masih jauh dari target Renstra Depkes 2005-2009 yaitu sebesar 80%. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara immediate breastfeeding dan pemberian kolostrum dengan pemberian ASI eksklusif, serta tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik ibu, pengetahuan ibu, riwayat ANC, tempat bersalin dan penolong persalinan dengan pemberian ASI eksklusif.
Perlu dilakukan pelatihan konseling menyusui bagi petugas kesehatan khususnya bidan yang ada di wilayah Puskesmas Pancoran Mas, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ASI eksklusif, meningkatkan tatalaksana rumah sakit yang mendukung keberhasilan menyusui, memonitor praktek immediate breastfeeding, pemberian ASI eksklusif dan praktek tetap melanjutkan ASI sampai usia dua tahun."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djamilah Albugis
"Berbagai penelitian menunjukkan bahwa status gizi ibu tidak hanya memberikan dampak negatif terhadap status kesehatan dan resiko kematian dirinya, tetapi juga terhadap kelangsungan hidup dan perkembangan janin yang dikandungnya dan lebih jauh lagi terhadap pertumbuhan janin tersebut sampai usia dewasa. KEK pada wanita di negara berkembang merupakan hasil komulatif dari keadaan kurang gizi sejak masa janin, bayi, dan kanak-kanaknya, dan yang berlanjut hingga masa dewasa. BBLR adalah salah satu hasil dari ibu hamil yang menderita kurang energi kronis dan akan mempunyai status gizi buruk. Secara spesifik, penyebab KEK adalah akibat dari ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor - faktor yang berhubungan dengan ibu hamil risiko KEK.
Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil Prakesmas Mahasiswa FKM UI di wilayah Puskesmas Jembatan Serong Kecamatan Pancoran Mas. Rancangan penelitian adalah rancangan penelitian cross sectional. Sebagai populasi adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Jembatan Serong. Sedangkan sebagai sampel adalah seluruh ibu hamil yang menjadi sampel Prakesmas di 4 kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jembatan Serong sebanyak 220 orang. Prevalensi Ibu Hamil berisiko KEK berdasarkan LiLA pada penelitian ini sebasar 21,8 %. Faktor pendidikan , pekerjaan, pengeluaran pangan keluarga, kontribusi protein, lemak dan karbohidrat terhadap total energi, paritas, usia ibu hamil dan jumlah anggota keluarga tidak mempunyai hubungan bermakna dengan ibu hamil risiko KEK. Sedangkan , konsumsi energi ibu hamil dan jarak kehamilan mempunyai hubungan bermakna dengan ibu hamil risiko KEK. Ibu hamil yang mengkonsumsi energi < 100 % AKG mempunyai peluang 6,08 kali untuk berisiko KEK dan ibu hamil yang mempunyai jarak kehamilan < 2 tahun mempunyai peluang 5,905 kali untuk berisiko KEK.
Disarankan perlunya peningkatan pengetahuan ibu hamil melalui penyuluhan gizi dengan menggunakan poster-poster yang menarik, audio visual seperti film - film berdurasi pendek, penggunaan tape recorder yang dipasang diruang tunggu puskesmas dan menambah 1 kegiatan pelayanan lagi pada ANC yaitu pengukuran LiLA, terutama pada trimester awal."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Usep Rusependhi
"Bayi berat lahir rendah kurang dari 2500 gram berisiko lebih lambat tumbuh kembangnya dibandingkan bayi yang lahir dengan berat badan normal, dan berisiko terjadinya penyakit Hipertensi, Jantung dan Diabetes di masa dewasa. Beberapa teori dan hasil penelitian menyatakan bahwa BBLR dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya riwayat anemia ibu hamil, status KEK ibu, status IMT ibu, tinggi badan ibu, penambahan berat badan selama hamil, usia ibu, paritas, jarak kehamilan, kuantitas ANC, pekerjaan ibu, dan pendidikan ibu. Prevalensi BBLR di Kabupaten Kuningan tahun 2018 mencapai 5,2%, dengan prevalensi paling tinggi di UPTD Puskesmas Manggari sebesar 11,8%. Tujuan: menganalisis faktor determinan kejadian BBLR di wilayah kerja UPTD Puskesmas Manggari Kabupaten Kuningan tahun 2018-2019. Metode: desain case control dengan total sampel 93 orang, terdiri dari 31 kasus, dan 62 kontrol sesuai kriteria inklusi. Data dari register kohort ibu hamil dan buku KIA, dianalisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil: analisis bivariat dengan uji Chi-Square diketahui ada hubungan yang signifikan (95% CI) antara BBLR dengan status anemia ibu hamil trimester I (p=0,002, OR=4,962), status anemia ibu hamil trimester III (p=0,000, OR=21,667), status KEK ibu (p=0,001, OR=5,675), penambahan berat badan selama hamil (p=0,001, OR=9,158), jarak kehamilan (p=0,005, OR=3,583), dan tingkat pendidikan ibu (p=0,011, OR=3,214). Analisis multivariat dengan regresi logistik ganda, diketahui faktor-faktor risiko yang secara bersama-sama berpengaruh terhadap kejadian BBLR adalah status anemia ibu hamil trimester III (OR=25,247), status KEK ibu (OR=10,212), status IMT ibu (OR=0,066), dan jarak kehamilan (OR=6,934). Kesimpulan: variabel status anemia ibu hamil trimester III, lebih dominan berpengaruh terhadap kejadian BBLR, karena mempunyai nilai Odds Ratio paling tinggi (OR=25,247 (95% CI: 2,705-235,57), artinya bahwa ibu hamil yang anemia trimester III berpeluang 25,247 kali untuk melahirkan BBLR

Low birth weight babies less than 2500 grams are at risk of slower growth and development than babies born with normal weight, and the risk of developing hypertension, heart disease and diabetes in adulthood. Several theories and research results state that LBW can be caused by various factors, including a history of anemia in pregnant women, mother's KEK status, mother's BMI status, maternal height, weight gain during pregnancy, maternal age, parity, pregnancy distance, quantity of ANC, occupation. mother, and mother education. The prevalence of LBW in Kuningan Regency in 2018 reached 5.2%, with the highest prevalence in the UPTD Puskesmas Manggari at 11.8%. Objective: to analyze the determinants of the incidence of LBW in the work area of the Manggari Public Health Center, Kuningan Regency in 2018-2019. Methods: case control design with a total sample of 93 people, consisting of 31 cases and 62 controls according to the inclusion criteria. Data from the cohort register of pregnant women and the KIA handbook were analyzed univariate, bivariate, and multivariate. Results: bivariate analysis with Chi-Square test found that there was a significant relationship (95% CI) between LBW and anemia status of pregnant women in trimester I (p=0.002, OR=4,962), anemia status of third trimester pregnant women (p=0.000, OR=21.667), mother's KEK status (p=0.001, OR=5.675), weight gain during pregnancy (p=0.001, OR=9.158), pregnancy interval (p=0.005, OR=3.583), and mother's education level (p = 0.011, OR=3,214). Multivariate analysis with multiple logistic regression, it is known that the risk factors that simultaneously affect the incidence of LBW are anemia status of third trimester pregnant women (OR=25.247), maternal KEK status (OR=10.212), maternal BMI status (OR=0.066 ), and pregnancy interval (OR=6,934). Conclusion: the anemia status variable for pregnant women in the third trimester has a more dominant effect on the incidence of LBW, because it has the highest Odds Ratio value (OR=25,247 (95% CI: 2,705-235,57), meaning that pregnant women who have anemia in the third trimester are likely to be 25,247 times to give birth to LBW"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Maris Bakara
"Pemberian ASI eksklusif dapat memberikan perlindungan yang optimal pada bayi sehingga terhindar dari berbagai penyakit yang terjadi pada tahun pertama kehidupannya. Antenatal Care (ANC) diharapkan dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif karena pelayanan ANC akan memotivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas antenatal care terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional pada 169 ibu -.l menyusui di wilayah kerja Puskesmas Cipayung, Depok. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian "Intervensi Peningkatan ASI dan MPASI Dalam Rangka Penerapan Program 1000 Hari Pertama Kehidupan". Hasil penelitian bivariat
menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pekerjaan, pengetahuan, kualitas ANC, dan suplementasi susu dengan keberhasilan ASI eksklusif. Analisis multivariat menunjukkan suplementasi susu, pengetahuan, pekerjaan dan kualitas ANC berpengaruh terhadap keberhasilan ASI eksklusif (CI 95%; OR:5,460; 3,986; 3,700;
2,540). Faktor dominan yang berhubungan dengan keberhasilan ASI eksklusif adalah suplementasi susu (OR= 5,460). Pemberian suplementasi susu pada ibu menyusui dapat meningkatkan pemberian ASI eksklusif hingga 6 bulan.

Exclusive breastfeeding can provide optimal protection for babies so that they have
immunities to various diseases that occur in the first year of life. Antenatal Care (ANC)
is expected to increase the coverage of exclusive breastfeeding because ANC services
will motivate mothers to give exclusive breastfeeding. This study aims to determine the
relationship between the quality of antenatal care and the success of exclusive breastfeeding. This study used a cross-sectional study design on 169 breastfeeding
mothers in the work area of Cipayung Health Center, Depok. This study uses secondary
data from previous study titled "Increased Breastfeeding and Breastfeeding Supplement
Intervention on Implementation of the First 1000 Days of Life Program". The results of
the bivariate study showed that there was a significant relation between work, knowledge,
ANC quality, and milk supplementation with the success of exclusive breastfeeding. Multivariate analysis showed milk supplementation, occupation, knowledge, and ANC
quality influenced the success of exclusive breastfeeding (CI 95%; OR:5,460; 3,986;
3,700; 2,540). The dominant factor associated with the success of exclusive breastfeeding
was milk supplementation (OR = 5,460). Giving milk supplementation to nursing mothers
would increase exclusive breastfeeding for up to 6 months.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Maris Bakara
"Pemberian ASI eksklusif dapat memberikan perlindungan yang optimal pada bayi
sehingga terhindar dari berbagai penyakit yang terjadi pada tahun pertama kehidupannya.
Antenatal Care ANC diharapkan dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif karena
pelayanan ANC akan memotivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas antenatal care terhadap keberhasilan ASI
eksklusif. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional pada 169 ibu
menyusui di wilayah kerja Puskesmas Cipayung, Depok. Penelitian ini menggunakan
data sekunder dari penelitian Intervensi Peningkatan ASI dan MPASI Dalam Rangka
Penerapan Program 1000 Hari Pertama Kehidupan. Hasil penelitian bivariat
menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pekerjaan, pengetahuan,
kualitas ANC, dan suplementasi susu dengan keberhasilan ASI eksklusif. Analisis
multivariat menunjukkan suplementasi susu, pengetahuan, pekerjaan dan kualitas ANC
berpengaruh terhadap keberhasilan ASI eksklusif CI 95%; OR:5,460; 3,986; 3,700;
2,540. Faktor dominan yang berhubungan dengan keberhasilan ASI eksklusif adalah
suplementasi susu (OR= 5,460). Pemberian suplementasi susu pada ibu menyusui dapat
meningkatkan pemberian ASI eksklusif hingga 6 bulan.

Exclusive breastfeeding can provide optimal protection for babies so that they have
immunities to various diseases that occur in the first year of life. Antenatal Care ANC
is expected to increase the coverage of exclusive breastfeeding because ANC services
will motivate mothers to give exclusive breastfeeding. This study aims to determine the
relationship between the quality of antenatal care and the success of exclusive
breastfeeding. This study used a cross-sectional study design on 169 breastfeeding
mothers in the work area of Cipayung Health Center, Depok. This study uses secondary
data from previous study titled Increased Breastfeeding and Breastfeeding Supplement
Intervention on Implementation of the First 1000 Days of Life Program. The results of
the bivariate study showed that there was a significant relation between work, knowledge,
ANC quality, and milk supplementation with the success of exclusive breastfeeding.
Multivariate analysis showed milk supplementation, occupation, knowledge, and ANC
quality influenced the success of exclusive breastfeeding CI 95%; OR:5,460; 3,986;
3,700; 2,540. The dominant factor associated with the success of exclusive breastfeeding
was milk supplementation OR = 5,460. Giving milk supplementation to nursing mothers
would increase exclusive breastfeeding for up to 6 months."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>