Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89587 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bossy Paskalis
"Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengenai penggunaan pelengkap arah (趋向补语 quxiang buyu) Bahasa Mandarin dalam kalimat mahasiswa. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari hasil karangan mahasiswa lintas angkatan peserta mata kuliah Bahasa Cina V dan VI tahun ajar 2014/2015 sampai dengan 2016/2017. Jumlah kalimat yang diteliti adalah 83 kalimat. Dengan menggunakan metode penelitian studi kasus, skripsi ini mendeskripsikan performa pembelajar dalam menggunakan pelengkap arah sederhana dan majemuk dan keragaman penggunaan pelengkap arah dalam kalimat pembelajar.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan penggunaan pelengkap arah sederhana dan majemuk dalam kalimat pembelajar mencapai 84.375. Penelitian ini menunjukkan semua jenis pelengkap arah sederhana digunakan dalam kalimat pembelajar. Ketepatan paling sering muncul dalam jenis pelengkap arah sederhana ? qu, sedangkan ketidaktepatan paling sering muncul dalam jenis pelengkap arah sederhana lai. Selain itu, sembilan dari tiga belas jenis pelengkap arah majemuk digunakan oleh pembelajar. Ketepatan paling sering muncul pada pelengkap arah majemuk qilai, yakni dalam hal penempatan pelengkap arah dan penggunaan makna kiasan. Sementara itu, ketidaktepatan paling sering muncul pada pelengkap arah majemuk? chulai, yakni dalam hal penempatan verba penunjuk arah, penggunaan makna arah dan makna kiasan.
Penelitian ini juga menunjukkan pembelajar sudah mampu menggunakan pelengkap arah dalam beragam kalimat. Jenis kalimat tunggal yang paling sering muncul adalah kalimat verbal, tetapi tidak semua penggunaan pelengkap arah di dalamnya sudah tepat. Sementara itu, jenis kalimat majemuk yang paling sering muncul adalah kalimat majemuk koordinatif hubungan berurutan, namun tidak semua penggunaan pelengkap arah di dalamnya sudah tepat. Penggunaan pelengkap arah yang tepat paling banyak muncul dalam kalimat majemuk koordinatif hubungan berurutan.

This thesis addresses the question of how Mandarin directional complement q xi ng b y is used in students rsquo sentences. Data for this research was taken from across study year students essay who attended Mandarin V and Mandarin VI classes from 2014 2015 to 2016 2017. The number of sentences examined is 83 sentences. By using case study research method, this thesis describes the learners rsquo performance in the use of Mandarin simple and compound directional complement and the variety of directional complement usage in learners sentences. The result of the research shows that the success rate of using simple and compound directional complement in the learners sentence reaches 84.375.
This research shows that all types of simple directional complement are used in the learners sentences. The accuracy most often appears in the simple directional complement qu, whereas inaccuracy most often appears in the simple directional complement lai. In addition, nine out of thirteen types of compound directional complement are used in learners rsquo sentences. The accuracy most often appears in the compound directional complement qilai, i.e. in terms of placement of the directional complement and the use of metaphor meaning. Meanwhile, inaccuracy most often appears in the compound directional complement chulai, i.e. in terms of placement of directions verbs, the use of direction meaning and metaphor meaning.
This research also shows that learners have been able to use directional complement in various sentences. The simple sentence most often appears in verbal sentences, but not all the use directional complement in it are right. Meanwhile, the complex sentence most often appears in coordinate complex sentence with successive relation, but not all the use directional complement in it are right. Accuracy of the use of directional complement most often appears in coordinate complex sentence with successive relation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryanti
"Skripsi ini membahas kesalahan gramatikal pada karangan berbahasa Jerman khususnya kesalahan pada artikel kata benda, pembentukan kata benda jamak, dan konjugasi kata kerja, yang merupakan tiga contoh aturan gramatikal dalam bahasa Jerman yang berbeda dengan bahasa Indonesia, selaku bahasa ibu responden. Kesalahan tersebut dianalisis menurut teori interferensi gramatikal dari Weinrich yang dikaitkan dengan teori Fehleranalyse menurut Putzer. Sumber data penelitian ini diambil dari karangan UAS mahasiswa Program Studi Jerman tingkat I tahun ajaran 2010/2011 Universitas Indonesia. Berdasarkan penelitian ini, kesalahan dalam konjugasi kata kerja merupakan kesalahan yang paling banyak muncul. Kesalahan terbanyak kedua yang muncul adalah kesalahan dalam artikel kata benda. Selanjutnya, kesalahan pada pembentukan kata benda jamak merupakan kesalahan yang paling sedikit.

The focuses of this study are the grammatical errors in the usage of articles in nouns, plural forming, and verb conjugation, which are the three examples of German grammatical structure that are different from Indonesian?s. The errors were analyzed according to the theory of grammatical interference by Weinrich associated with the theory of error analysis by Putzer. The sources of this research were drawn from the essays made by the first year students of German Studies Program at Universitas Indonesia in academic year 2010/2011. The results of this study indicate that the errors in the verb conjugation are considered as the most frequently occuring errors. It is than followed by the usage of articles in nouns and plural forming."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayubi Cakradiwati
"ABSTRAK
Skripsi ini mengungkapkan pendistribusian, makna pemakaian, serta cara membedakan pemakaian pelengkap arah majemuk ?? q?l i dan ?? ch?l i pada predikat yang sama. Penelitian menggunakan metode kepustakan, dengan data berasal dari sumber elektronik korpus, cerpen, dan sumber cetak buku serta teks pidato. Hasil analisis menunjukkan pendistribusian kedua pelengkap dalam kalimat dapat dipengaruhi oleh keberadaan obyek, keterangan tempat , dan partikel ?le. Dalam pemakaiannya terdapat 34 buah data bermakna arah dan 82 buah bermakna kiasan. Pemakaiannya pada predikat yang sama dibedakan antara lain melalui tujuan/maksud yang ingin diungkapkan oleh pembicara berkaitan dengan makna pelengkap arah majemuk tersebut.

ABSTRACT
This thesis reveals the distribution, meaning in usage, and ways to distinguish the use of Chinese compound directional complements q l i and ch l i when complementing the same predicate. This research used literature based research method, used corpus, short stories, books and speech script as its data source. The results show that the distribution of both complements maybe affected by the object, adverb and use of le particle in sentence. In their usage, there are data which have 34 literal and 82 metaphorical meanings. The difference of their usage on the same predicate can be distinguished by the purpose one wants to deliver in their speech relates to the meaning."
2017
S68179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sulistyowati
"Tesis ini membahas tentang pengimplementasian pendekatan deduktif dan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk mengajarkan struktur Pelengkap Arah (PA) bahasa Mandarin. Pendekatan deduktif adalah pendekatan yang berawal dari penalaran umum menuju penalaran khusus. Pendekatan ini dapat menghemat waktu karena mengajarkan langsung pada struktur bahasa yang sedang dibahas. Tetapi pendekatan ini tidak membuat pemelajar paham pada konteks penggunaan struktur tersebut. Sedangkan, untuk dapat memahami PA dengan baik, pemelajar harus mampu memahami di mana penutur dan apa acuannya karena PA ini amat kental dengan nuansa deiksis tempat. Oleh karena itu, peneliti memadukan pendekatan deduktif dengan pendekatan CTL untuk mengajarkan PA agar pengajaran PA berjalan lebih tepat waktu dan tepat sasaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama dua siklus. Pada siklus I pengajaran PA menerapkan pendekatan deduktif dan pada siklus II menerapkan pendekatan CTL. Hasil siklus I menunjukkan adanya pemahaman struktur PA yang baik tetapi belum diiringi dengan pemahaman kontekstual PA. Setelah penerapan siklus II dengan menggunakan pendekatan CTL diperoleh hasil yang hampir sama antara pemahaman struktur dan pemahaman kontekstual PA.

The thesis discusses the implementation of a deductive approach and Contextual Teaching and Learning (CTL) to teach Complement of Direction (CD) in Mandarin. Deductive approach is an approach that begins with the general reasoning to the specific reasoning. The approach can save time because it teaches directly on the structure of the language that is being discussed. But this approach does not make the learners understand the context of the structure. Therefore, in order to be able to understand CD well, learners should understand where is the speaker and what his/her reference because CD is very thick with the feel of the place deixis. Thus, researchers combine the deductive approach with CTL approach to teach CD in order to make teaching process run more on time and on target. This research is a classroom action research, which lasted for two cycles. In the first cycle, teaching CD applying deductive approach and the second cycle applying CTL approach. Results of the first cycle shows a good understanding of the structure of the CD but have not been accompanied by contextual understanding. After application of the second cycle using CTL approach, the result shows the same results between structural and contextual understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yang, Huanzi
"ABSTRAK
Pemelajaran bahasa pada hakikatnya adalah sebuah proses yang berlangsung sepanjang hayat dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terdapat di sekitar pemelajar, seperti lingkungan sosial dan kebudayan yang melekat pada bahasa itu, serta aspek-aspek lain dari dalam diri pemelajar, seperti motivasi dan strategi pemelajaran. Penelitian ini
merupakan studi kasus terhadap tiga mahasiswa Indonesia yang mempelajari kemampuan berbicara bahasa Mandarin di sebuah universitas di Tiongkok dan masing-masing merepresentasikan tiga kelompok mahasiswa yang berkemampuan bagus, sedang dan lemah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi kompensasi dan strategi sosial sebagai bagian dalam strategi pemelajaran bahasa oleh mahasiswa dengan capaian belajar yang tinggi dan sedang sangat berperan untuk menumbuhkan motivasi belajar bahasa Mandarin. Kedua strategi ini melibatkan hal-hal pragmatis yang dibutuhkan dan terjadi di kehidupan sehari-hari mahasiswa sehingga mahasiswa dapat melakukan evaluasi mandiri dan menumbuhkan motivasi diri. Di sisi lain, minimnya motivasi belajar juga memberikan dampak negatif pada
proses pemelajaran mahasiswa dengan capaian belajar yang rendah.

ABSTRACT
Language learning is essentially a process that lasts a lifetime and is influenced by factors surround the learner, such as social and cultural environment inherent to the language, as well as other aspects of the learner's self, such as motivation and learning strategies. This research is a case study of three Indonesian students studying Mandarin at a university in China and each represents three groups of students who have high, medium and low learning outcomes. The results showed that the use of compensation strategy and social strategy as part of language learning strategies by students with high and medium learning achievements held an important role to foster motivation in
learning Mandarin for they involved pragmatic things needed and occured in daily life so students could do self-evaluation and foster self-motivation. On the other hand, the lack of motivation to learn also brought negative impact on the learning process of student with low learning outcomes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S10604
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herniwati
"Penelitian analisis kesalahan mengenai bahasa Jepang masih sedikit, maka, bertitik tolak dari Iatar belakang tersebut di atas, saya akan melakukan analisis kesalahan penggunaan kata bantu kasus (kakujoshi/補助 ) bahasa Jepang dalam karangan mahasiswa Indonesia pemelajar tingkat dasar di perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tipe dan penyebab kesalahan penggunaan kata bantu kasus (kakujoshi/補助) bahasa Jepang dalam karangan yang ditulis pemelajar tingkat dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mengamati fakta sinkronis sebagaimana adanya. Untuk dapat mendeskripsikan kesalahan digunakan dan ancangan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini, saya memilih jenis studi kasus eksploratoris dengan menggunakan dua ancangan yaitu kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T2958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Cherid
"Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menyebabkan perubahan dalam berbagai sendi kehidupan manusia. Dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi juga tidak luput dari pengaruh perkembangan tersebut. Web seba¬gai salah bentuk teknologi informasi merupakan sumber daya yang bisa diman¬faatkan untuk mendukung proses pembelajaran dalam dunia pendidikan tinggi, di samping sumber daya lain yang sejak lama telah menjadi alat dukung dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Perkembangan teknologi informasi yang pesat juga menimbulkan kebutuhan yang tinggi terhadap tenaga ahli di bidang Teknologi Informasi. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyelenggarakan Program Magister Teknologi Informasi (Program MTI). Sebagai¬mana program pendidikan lain yang menyelenggarakan pembelajaran yang berkaitan dengan ilmu komputer, Program MTI memiliki keterbatasan untuk membangun gedung kelas baru maupun mencetak tenaga pengajar yang berkualitas dan menguasai bidang ilmu komputer yang spesifik, untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan tersebut. Salah satu cara untuk memecahkan masalah ini adalah memanfaatkan teknologi Web sebagai alat dukung pelengkap dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini berusaha menghitung manfaat dan biaya dari pengembangan model pembelajaran tatap muka yang dilengkapi dengan pembelajaran jarak jauh berbasis Web pada Program Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia, dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat menun¬jang keberhasilan penerapan model pembelajaran tersebut serta dengan melakukan analisis terhadap rantai nilai pembelajaran institusi pendidikan tinggi, model organisasi, sistem penyam¬paian pembelajaran, kebutuhan infrastruktur teknologi informasi dan analisis finansial dalam metode Information Economics. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi model organi¬sasi, model pedagogis dan model infrastruktur teknologi informasi. Model organisasi yang digunakan adalah kombinasi antara model organisasi single school or college dan model organisasi for-profit spin-off. Sementara model pedagogis yang diterapkan adalah 25% dalam bentuk pembelajaran tatap muka dan 75% dalam bentuk pembelajaran berbasis Web, yang penerapannya dilakukan secara bertahap.
Penelitian ini menemukan bahwa infrastruktur teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mendukung model pembelajaran yang baru adalah infrastruktur yang pada umumnya dibutuhkan untuk sebuah situs Web. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka ROI yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran campuran di atas adalah sebesar 12,95% dalam skenario terbaik, sedangkan dalam skenario terburuk adalah sebesar 1,01%. ROI positif yang diperoleh dari kedua skenario itu tidak serta merta menjamin kelayakan finansial penerapan model pem¬belajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini, khususnya jika dalam model pembelajaran campuran yang dikembangkan, porsi komponen pembe¬lajaran berbasis Web dilipatgandakan dari 25% menjadi 50% dibanding komponen membaca sendiri buku teks kuliah. Dalam kasus seperti ini, kelayakan finansial penerapan program pem¬be¬lajaran campuran akan sangat ditentukan oleh kemampuan untuk mengen¬dalikan biaya dan waktu produksi materi pembelajaran berbasis Web.

The speed of information technology advances has changed every aspect of human life. These advances also have a great impact to the world of education, especially higher education. Web as a form of information technology is a resource that can be used to support the learning process in higher education, side by side with other resources that have been used for long in the process of learning.
The speed of information technology advances also increases the need for highly skilled people in the information technology field. The Faculty of Computer Science at University of Indonesia tries to fill this need by running the Post¬graduate Program in Information Technology (Program MTI). Like other computer science related program, Program MTI has limited capacity to generate new building for classes and to prepare high quality faculties who master a specific field in computer science, in response to the increased need. One way to solve this problem is to use the Web technology as a complement tool in the process of learning.
This research tries to elaborate the financial cost and benefit of applying learning model that incorporates Web based distance learning as a complement to class-room instruction used in Post¬graduate Program in Information Technology (Program MTI) at University of Indonesia, using the analysis of value chain in higher education institution, organizational models, delivery systems, required information technology infrastructure and the financial analysis of the Information Economics methodology, by closely considering factors that will contribute to the successful application of the model. The developed model consists of organizational model, pedagogical model and information technology infrastructure model. The organizational model used in this research is a combination of the single school or college model and the for-profit spin-off model. While the pedagogical model implemented in this research is a combination of 25% class room instruction and 75% Web based instruction, and the model is implemented gradually.
This research finds that the required information technology infrastructure to support the new model of learning is the infrastructure of a common Web site. The research found that the rate of return (ROI) of implementing the new mixed model of learning is 12.95% in the best scenario and 1.01% in the worst scenario. Although both of the scenarios have positive ROI, it is not guaranteed that financially the application of mixed model of learning is a viable program to be conducted, especially if in the developed learning model, the component of Web based learning is doubled from 25% to 50% compared to the textbook-reading component. In this situation, the feasibility of applying the new mixed model of learning still depends heavily on the ability to control the cost and the time needed to develop the Web based learning material."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafif Aufa Nanda
"Bahasa Rusia adalah salah satu bahasa asing yang diminati oleh pemelajar, terutama tingkat universitas, di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pemelajaran bahasa Rusia di Indonesia dilakukan di dua universitas, salah satunya di Universitas Indonesia. Bahasa Rusia adalah bahasa target (TL) mahasiswa yang mempelajari bahasa tersebut di universitas ini. Penelitian ini menggunakan teori analisis kesalahan dan metode kuantitatif. Hal yang perlu diperhatikan adalah penelitian ini tidak mengikutsertakan kesalahan tingkat substansi atau tingkat wacana melainkan hanya pada tingkat teks, yaitu pada penggunaan kasusnya saja. Kesalahan tersebut dikelompokkan menurut enam kasus bahasa Rusia (Shvedova, 1980a, 1980b). Penelitian ini melibatkan 15 orang mahasiswa Program Studi Rusia Universitas Indonesia dari angkatan 2016, 2017, dan 2018 untuk diwawancara dalam bahasa Rusia dengan spontan. Dari 616 kalimat yang diucapkan oleh 15 orang mahasiswa, ada 161 kesalahan penggunaan kasus di dalam 116 kalimat. Adapun kesalahan tersebut disebabkan tidak adanya sistem perubahan menurut kasus di dalam bahasa ibu mereka. Sementara untuk kasus yang paling banyak ditemukan kesalahan penggunaannya adalah kasus preposisional (64 kesalahan), karena seringnya penggunaan ungkapan yang membutuhkan preposisi в/на /v, na/ ‘di…, pada…’ dengan kasus preposisional. Adapun kasus yang paling sedikit ditemukan kesalahan adalah kasus datif (6 kesalahan), karena jarangnya penggunaan ungkapan-ungkapan yang memerlukan kasus datif, seperti umur dan beberapa kata kerja dengan pengendalian dalam kasus datif.

The Russian language is one of the most interesting foreign languages for learners, especially university-degree students, in various countries, also in Indonesia. Russian as a foreign language learning nowadays is conducted only at two universities in Indonesia, one of them, Universitas Indonesia (UI). Russian is the target language (TL) of the students who learn this language at this university. This research uses error analysis theory and quantitative method. We need to emphasise that this research does not include substance level and discourse level errors, but only text level errors, i.e. case usage errors. The errors will be categorised according to the six Russian grammatical cases (Shvedova, 1980a, 1980b). This research involved 15 students of Russian Studies of Universitas Indonesia from the academic years of 2016, 2017, and 2018 to be interviewed in Russian spontaneously. From 616 sentences produced by the 15 students, there are 161 case usage errors in 116 sentences. These errors seem to be affected by the absence of grammatical case inflection system in their mother tongue. The case usage errors that were found the most are the prepositional case (64 errors), since there are many expressions used with the preposition в/на /v, na/ ‘in…, on…’ and prepositional case. In contrary, the fewest errors are dative case errors (6 errors), because there are only some expressions with dative case, such as the expression of age and words with dative case government."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Onibala, Gareth
"Skripsi ini membahas kesalahan ortografis kata-kata bahasa Jerman pada Karangan yang dibuat oleh mahasiswa Program Studi Jerman Universitas Indonesia angkatan 2011/2012. Selain itu dibahas juga faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang mendeskripsikan jenis kesalahan dan penyebab kesalahan tersebut. Sumber data berasal dari karangan Ujian Akhir Semester I, 2011/ 2012.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kesalahannya, jenis kesalahan berupa penggunaan huruf yang salah adalah kesalahan yang paling sering ditemukan. Berdasarkan faktor penyebab terjadinya kesalahan, kesalahan yang paling sering dijumpai adalah kesalahan yang disebabkan oleh faktor eksternal berupa interferensi.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar mahasiswa lebih sering berlatih menulis dalam bahasa Jerman dan merujuk pada kamus bahasa Jerman sebagai referensi jika merasa tidak yakin bagaimana menuliskan sebuah kata dalam bahasa Jerman.

The topic of this paper is orthographic errors in German as a foreign language. Besides, the causes of the errors are also explained here. This research is a qualitative one by describing types and causes of the errors found at the end semester writing examination papers of German Studies students of the academic year of 2011/ 2012, Faculty of Humanities of the University of Indonesia.
The results of this research shows that according to their types, the most frequent errors are the ones made by using the wrong letters to represent certain phonemes. According to the cause, the most frequent errors are the ones caused by external factor i.e. interference.
Therefore, the students need to be more actively writing in German and immediately refer to a German dictionary, in case they're not sure how a German word should be written.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1998
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>