Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125871 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Azka
"ABSTRAK
Kesenjangan digital masih dapat ditemukan di Indonesia, ini dapat dilihat salah satunya melalui data statistic dari Indonesia Investments 2016 yang menyatakan bahwa masiih ada sekitar 150 juta penduduk Indonesia yang hidup tanpa akses internet. Generasi Bisa! platform merupakan upaya dari Microsoft untuk membukitan komitmen perusahaan, dalam menutup kesenjangan digital yang menjadi permasalahan di jaman modern, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Untuk mengoptimalkan fungsi dari platform tersebut, menkomunikasikan platform secara efektif adalah suatu keharusan. Dengan mengambil data melalui wawancara mendalam dengan pihak Microsoft Indonesia, dan mengambil beberapa data sekunder dari berbagai sumber, diskusi dalam jurnal review ini akan meliput tentang bagaimana strategi komunikasi dari tim Humas Microsoft Indonesia dalam memperkenalkan filantropi perusahaan yang bergerak unuk mengatasi kesenjangan digital, dalam hal ini Generasi Bisa!.

ABSTRACT
Digital Divide can still be found in Indonesia, this could be seen through the statistic from Indonesia Investments 2016 which mentioned that there are still about 150 million people still live without internet in Indonesia. Generasi Bisa Platform is one of Microsoft rsquo s efforts to express its commitment to closing the digital divide, which has become a social concern in developing countries, particularly in Indonesia. To optimize the function of this platform, effective communication strategy is necessary. By collecting data through conducting an in depth interview session with one of Microsoft Indonesia rsquo s employees, and collecting secondary data through other additional resources, the discussion within this journal review will revolve around how the Public Relations team of Microsoft Indonesia developed their communication strategy to introduce this philanthropy program to march themselves in closing the digital divide."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dino Argianto
"Program Relawan Perusahaan (PRP) merupakan salah satu bentuk alternatif pelaksanaan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP) dimana perusahaan mengalokasikan sumberdaya yang dimilikinya dalam bentuk dukungan teknis baik berupa keahlian tertentu atau tenaga kerja. Desain penelitian adalah kualitatif, deskriptif dan menggunakan studi kasus. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PRP dapat diadopsi di Indonesia sebagai salah satu bentuk TSP dengan pertimbangan manfaat dan bentuk dukungan lain dari perusahaan yang mempunyai peluang cukup besar untuk dioptimalkanProgram Relawan Perusahaan (PRP) merupakan salah satu bentuk alternatif pelaksanaan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP) dimana perusahaan mengalokasikan sumberdaya yang dimilikinya dalam bentuk dukungan teknis baik berupa keahlian tertentu atau tenaga kerja. Desain penelitian adalah kualitatif, deskriptif dan menggunakan studi kasus. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PRP dapat diadopsi di Indonesia sebagai salah satu bentuk TSP dengan pertimbangan manfaat dan bentuk dukungan lain dari perusahaan yang mempunyai peluang cukup besar untuk dioptimalkan

Corporate Volunteer Program (CVP) is one of alternative of Corporate Social Responsibility (CSR) implementation, where the company allocates their resources as technical assistance with specific expertise or workforce. The research design is qualitative, descriptive and using case study. The research concluded that CVP can be adopted in Indonesia considering its benefits and other support can be gained from corporate sectors where it opportunities can be optimalized."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Maharatun Faikoh
"Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Di Indonesia, sebagai negara berkembang saat ini mengalami peningkatan dalam hal jumlah pengguna internet, jumlah perangkat seluler yang digunakan, dan langganan broadband, tetapi dengan adanya pembangunan wilayah yang tidak merata, ketidaksetaraan geografis, masih terdapat kesenjangan digital yang mencolok di dalam dan antar kabupaten. Tujuan dari studi ini adalah membangun kerangka konseptual kesenjangan digital untuk 514 kabupaten di Indonesia dengan mengeksplorasi pengaruh dari kesenjangan spasial. Metode yang digunakan adalah Geographically Weighted Panel Regression (GWPR) dengan fungsi kernel adaptive Gaussian untuk analisis di setiap daerah dan Two-stage Least Square (TSLS) untuk menjelaskan hubungan kausal satu arah antara kesenjangan digital dan kesenjangan spasial. Hasil analisis menggunakan GWPR dan TSLS menunjukkan bahwa kesenjangan spasial berhubungan dengan kesenjangan digital. Namun, pengaruh dari kesenjangan spasial tersebut berbeda-beda di setiap kabupaten di Indonesia.

At the present, the development of Information and Communication Technologies (ICTs) has become a vital part of human life. In Indonesia, as a developing country that is currently growing in terms of the number of internet users, mobile devices in use, and broadband subscriptions, but that has experienced unequal regional development, geographic inequalities and it has notable digital divide within and between districts. The aim of this study is to build a conceptual framework of digital divides for 514 districts in Indonesia by exploring the effects of spatial inequalities. The method used was Geographically Weighted Panel Regression (GWPR) with Gaussian adaptive kernel function for cluster analysis and Two-stage Least Square (TSLS) to explain the one-way causal relationship between digital divide and spatial inequalities. The result of analysis using both GWPR and TSLS indicates that spatial inequalities are associated with the digital divides. Nevertheless, the effect of spatial inequalities varies by districts in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven
"Negara Indonesia terus berupaya untuk maju dan dapat dikenal di dalam lingkungan internasional. Pada bulan November tahun 2006 lalu, Menteri Komunikasi dan Telematika Bapak Sofyan Djalil menandatangani kesepakatan pembelian piranti lunak dengan PT. Microsoft senilai Rp 300 Miliar. MOU yang ditandatangani oleh pemerintah Republik Indonesia dengan PT.Microsoft tersebut juga menyatakan bahwa pemerintah Republik Indonesia menunjuk langsung Microsoft sebagai vendor utama mereka dalam rangka pengadaan program software di instansi-instansi pemerintah. Penunjukan langsung PT.Microsoft oleh pemerintah ini dilaksanakan secara tertutup (bersifat rahasia) dan tidak dilaksanakan proses tender. Penunjukan Microsoft sebagai vendor dalam rangka pelaksanaan program Sistem operasi dan aplikasi perkantoran di instansi-instansi pemerintah tanpa tender tersebut telah melanggar Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Barang dan Jasa bagi Pemerintah. Dimana untuk transaksi senilai Rp 50 juta atau lebih harus dilaksanakan proses tender oleh pemerintah. Dengan adanya sikap diskriminatif pemerintah terhadap vendor lain dan adanya sikap pemerintah untuk lebih mengutamakan suatu produk maka hal-hal tersebut akan menjadi isu yang sangat penting terutama dalam bidang persaingan usaha. MOU tersebut diduga telah melanggar pasal 17 dan 22 UU No. 5 tahun 1999 namun kasus ini tidak memenuhi unsur-unsur dalam pasal-pasal tersebut. Selain itu juga terdapat pengecualian mengenai perjanjian lisensi dari undang-undang ini sehingga MOU tersebut tidak dapat dikenai pasal-pasal dalam undang-undang No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S24790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayes, Timothy R.
Singapore : South Western Cengage Learning, 2012
005.54 MAY f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mayes, Timothy R.
Mason: South-Western Cengage Learning, 2010
005.54 MAY f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sagala, Christiani
"[ ABSTRAK
Seiring dengan peningkatan keprihatinan dunia akan isu-isu sosial dan lingkungan, maka
berkembang suatu tren baru dikalangan investor yakni Socially Responsible Investing (SRI).
Socially responsible investors (SRIs) sangat peduli akan praktik tanggung jawab sosial yang
dilakukan perusahaan. Hal ini membuat perubahan peran investor relations yang tidak hanya
mengkomunikasikan performa perusahaan secara finansial tetapi juga perlu mengkomunikasikan
mengenai nilai, prinsip dan visi perusahaan secara jelas yang juga diwujudnyatakan dalam praktik
Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tersebut. Oleh karena itu peran investor
relations (IR) saat ini juga turut mengkomunikasikan CSR perusahaan kepada publiknya. Makalah
ini menganalisa peran IRO dalam mengkomunikasikan CSR perusahaan dengan menggunakan
metode deskriptif kualitatif berdasarkan hasil wawancara terhadap Investor relations officers PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai salah satu perusahaan yang masuk dalam indeks SRI
Kehati, yakni indeks yang mengacu pada tata cara Sustainable and Responsible Investment (SRI).
Hasil analisa ini menyatakan bahwa dalam deskripsi pekerjaannya investor relations tidak
diharuskan untuk mengkomunikasikan CSR kepada publiknya, sehingga selama ini CSR hanya
menjadi topik sisipan dalam komunikasi antara Investor relations dengan investornya. Investor
mendapat informasi CSR perusahaan melalui lembaga independen. Sehingga dari hasil analisa ini
penulis memberi rekomendasi mengenai peran IRO dalam mengkomunikasikan CSR terkait
perkembangan SRI saat ini.
ABSTRACT Regarding to the increasing of the world concern of social and environment issues, so there is a
new trend in investment that called Socially Responsible Investing (SRI). Socially responsible
investors are really concern to Corporate Social Responsibility (CSR). This causes the changing
roles of investor relations that not only communicate financial performance of their institutions but
also communicate about firm?s values, principle, and vision that implemented in their CSR.
Therefore, now the role of investor relations is also to communicate CSR to their investors. This
paper analyze the role of IRO regarding to communicate CSR through qualitative desciptive
method based on interview with investor relations from PT Semen Indonesia (Persero) Tbk that
included in the list of SRI-Kehati Index which refers to the procedures for Sustainable and
Responsible Investment (SRI). The result of this analysis tell that the role of investor relations to
communicate CSR is not in their job description therefore CSR just an additional topic between
investor and IR. Obviously investor get the information about CSR from independent insitutions.
Afterwards from these analysis the author give some recommendations toward the changing role
of investor relations to communicate CSR due to the development of SRI will be given., Regarding to the increasing of the world concern of social and environment issues, so there is a
new trend in investment that called Socially Responsible Investing (SRI). Socially responsible
investors are really concern to Corporate Social Responsibility (CSR). This causes the changing
roles of investor relations that not only communicate financial performance of their institutions but
also communicate about firm’s values, principle, and vision that implemented in their CSR.
Therefore, now the role of investor relations is also to communicate CSR to their investors. This
paper analyze the role of IRO regarding to communicate CSR through qualitative desciptive
method based on interview with investor relations from PT Semen Indonesia (Persero) Tbk that
included in the list of SRI-Kehati Index which refers to the procedures for Sustainable and
Responsible Investment (SRI). The result of this analysis tell that the role of investor relations to
communicate CSR is not in their job description therefore CSR just an additional topic between
investor and IR. Obviously investor get the information about CSR from independent insitutions.
Afterwards from these analysis the author give some recommendations toward the changing role
of investor relations to communicate CSR due to the development of SRI will be given.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Karen Kusnadi
"Penyandang autisme dewasa memiliki berbagai kelebihan yang dapat membawa kontribusi positif bagi tempat kerja, seperti sifat detail, rapi, dan terstruktur. Meski demikian, penyandang autisme dewasa dapat memiliki keterbatasan dalam memproses pesan, sehingga memerlukan dukungan lawan bicara untuk melakukan sejumlah akomodasi komunikasi. Penelitian ini, yang mengambil studi kasus program mentorship kerja bagi penyandang autisme dewasa di Microsoft Indonesia, bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi strategi akomodasi komunikasi mentor Microsoft dengan mentee penyandang autisme, dan (2) Menganalisis motivasi di balik akomodasi komunikasi yang mentor Microsoft lakukan dalam berinteraksi dengan mentee penyandang autisme. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan paradigma post positivisme. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kombinasi strategi akomodasi komunikasi asymmetrical convergence, approximation, discourse management, interpretability, psychological accommodation, dan linguistic convergence yang para mentor gunakan mampu membuat proses komunikasi dengan mentee penyandang autisme lebih produktif. Beberapa bentuk akomodasi komunikasi nyata dari strategi-strategi tersebut antara lain (1) Mulai komunikasi dengan mengaitkan topik ke elemen emosional mentee, (2) Lempar pertanyaan terbuka dengan disertai contoh atau opsi, (3) Lakukan check-in dan panggil nama mentee secara berkala di tengah diskusi, (4) Ulangi pesan menggunakan diksi yang sama, dan (5) Berikan instruksi secara jelas dan runut – bisa berdasarkan prioritas, tenggat waktu, dan lain sebagainya.

Adults with autism have various strengths that can bring positive contributions to the workplace, such as being detailed, neat, and structured. However, adults with autism could have limitations in processing messages, so they need support from their conversation partners to make a number of communication accommodations. This study, which took the work mentorship program for adults with autism at Microsoft Indonesia as a case study, aims to (1) Identify the communication accommodation strategies of Microsoft mentors with mentees with autism, and (2) Analyze the motivation behind the communication accommodations that Microsoft mentors make in interacting with mentees with autism. This study is a descriptive qualitative study with a post-positivist paradigm. The results of the study revealed that the combination of communication accommodation strategies of asymmetrical convergence, approximation, discourse management, interpretability, psychological accommodation, and linguistic convergence that the mentors use can make the communication process with mentees with autism more productive. Some forms of real communication accommodation from these strategies include (1) Start communication by linking the topic to the mentee's emotional elements, (2) Throw open questions accompanied by examples or options, (3) Have periodical check in and call the mentee's name in the middle of the discussion, (4) Repeat messages using the same diction, and (5) Give clear and sequential instructions – can be based on priorities, deadlines, and so on."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weida, Nancy C.
Canada: Duxbury, 2001
005.369 WEI o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>