Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75814 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meidinna Fitrie Lestari
"Skripsi ini membahas mengenai pandangan tentang pernikahan oleh dua tokoh utama wanita dalam novel Seo Inneun Yoja karya Park Wan Suh. Dua tokoh wanita dalam novel tersebut berasal dari dua generasi yang berbeda, yaitu generasi ibu dan anak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-analisis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologi sastra dengan menghubungkan pandangan kedua tokoh tentang pernikahan dengan kondisi sosial masyarakat Korea Selatan pada masa diciptakannya novel, yaitu periode 1980-an.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara tokoh generasi ibu dan tokoh generasi anak dalam beberapa hal terkait pernikahan. Perbedaan pandangan itu terjadi karena beberapa faktor, seperti perbedaan generasi di antara kedua tokoh dan kondisi sosial yang turut mempengaruhi karakter kedua tokoh tersebut. Selain itu, perbedaan pandangan kedua tokoh tentang pernikahan juga menggambarkan perubahan sosial yang terjadi, dari tradisional menuju modern, pada masyarakat Korea di masa transisi tersebut.

This thesis explains about the view on marriage by two main female characters in Seo Inneun Yoja novel by Park Wan Suh. Two female characters in the novel come from two different generations, the mother generation and the child generation. This research is a qualitative research with descriptive analysis method. In this study, the author uses the theory of sociology of literature by connecting the views of the two characters about marriage to social condition of South Korean society during the creation of the novel in 1980s.
The result of the research shows that there are differences in views between the mother rsquo s generation and the child rsquo s generation figure in some matters related to marriage. Differences in views occur due to several factors, such as the difference in generation between the two characters and social conditions that also affect the personality of the two characters. In addition, differences in views of the two characters about marriage also describe the social change occurred, from traditional to modern, in Korean society in this transition period.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mini Lasmini
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk penokohan, cara pandang tokoh terhadap dunia rekaan, serta bagaimana hal tersebut mampu mendukung tema yang ingin di sampaikan pengarang, Park Wan Seo pada novelnya Namok. Dalam menganalisis hal tersebut, penulis menggunakan teori fokalisasi dengan pertimbangan bahwa tokohlah yang melihat peristiwa-peristiwa di dalam cerita. Hasil analisis mengindikasikan bahwa fokalisasi di dalam novel ini adalah fokalisasi internal, dengan tokoh utama berbentuk bulat yang menjadi subjek fokalisasi. Fokalisasi ini mampu mendukung tema yakni proses pendewasaan, yang tercermin dari perubahan pola pikir dan pandangannya.

This thesis explain about character form, her view about storyworld, and how its support the theme which author, Park Wan Seo wants share on her novel, Namok. Researcher use focalization theory while analysis the subject matter, with consideration in character viewpoint whom sees each event in a story. The analysis indicate focalization in this novel as internal focalization, and the main character with his round characteristic as a focalizing subject. This focalization could support maturity process as a theme, which can see from the change in her perspective and thought. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S434
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Park, Wan-Seo (박완서)
"Buku ini ditulis oleh Park-Wan Seo yang berisi kumpulan cerita pendek dan pembahasan cerita"
Seoul: Hyeondae Munhak, 2012
KOR 895.730 8 PAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Prasetyo Mochtar
"Penelitian ini membahas potret sosial generasi milenial dalam novel Secangkir Kopi dan Pencakar Langit karya Aqessa Aninda (2016) dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Pada saat ini novel populer di Indonesia cenderung diabaikan dalam penelitian sastra karena secara kualitas dianggap rendah dibandingkan dengan sastra serius. Akan tetapi, dalam bidang keilmuan, jenis karya sastra populer tentu tidak adil jika diperlakukan secara diskriminatif. Bagaimanapun, novel populer sebagai bagian dari khazanah kesusastraan Indonesia tetap penting sebagai objek kajian. Tentu saja pengkajiannya harus berdasarkan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik karya bersangkutan. Dalam hal ini, pendekatan sosiologi sastra dengan menekankan pada upaya melihat karya itu dari aspek dinamika dan perubahan sosial dapat mengungkapkan sisi lain dari kehidupan sosial. Dengan demikian, “potret” sosial yang dimaksud dalam judul penelitian ini adalah hubungan antara teks sastra (novel) yang menggambarkan masyarakat generasi milenial dalam novel Secangkir Kopi dan Pencakar Langit dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sekarang. Oleh karena itu, melalui novel itu, akan dikaji potret sosial dari generasi milenial yang muncul dalam novel tersebut untuk mengungkapkan karakteristik generasi milenial. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menganalisis novel tersebut berdasarkan pendekatan sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat lima karakteristik kehidupan generasi menial dalam kaitannya dengan pemakaian bahasa, perilaku gaya hidup, cara berpakaian, penggunaan media sosial, dan ketergantungan pada teknologi digital. Penelitian ini mencoba mengungkapkan kelima karakteristik itu sebagai representasi generasi milenial yang terdapat dalam novel Secangkir Kopi dan Pencakar Langit.

This study discusses the millennial generation's social portrait in Aqessa Aninda's novel Secangkir Kopi dan Pencakar Langit (2016) using a sociological literary approach. Currently, popular novels in Indonesia tend to be neglected in literary research because they are considered low quality compared to serious literature. However, in the scientific field, it is certainly not fair if literary works are treated discriminatively. After all, popular novels as part of Indonesian literary treasures, remain essential as objects of study. Of course, the assessment must be based on an approach that is in accordance with the characteristics of the work in question. In this case, the sociology of literature approach by emphasizing the effort to see the work from the aspects of social dynamics and changes can reveal the other side of social life. Thus, the social "portrait" referred to in this study's title is the relationship between literary texts (novels), that describe the millennial generation of society in the novel Secangkir Kopi dan Pencakar Langit, and the reality that occurs in today's society. Therefore, through this novel, social portraits of the millennial generation that appear in the novel will be studied to reveal the millennial generation's characteristics. To achieve this goal, this study used a qualitative descriptive method and analyzed the novel based on a sociological literary approach. The results showed that there are five characteristics of the millennial generation's life in relation to language use, lifestyle behavior, dress code, use of social media, and dependence on digital technology. This research tries to reveal the five characteristics as a representation of the millennial generation contained in the novel Secangkir Kopi and Pencakar Langit"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adik Apriliyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai sosial kasih sayang yang terdapat dalam novel "Ayah...." karya Irfan Hamka. Novel ini mengisahkan kisah hidup Buya Hamka dari sudut pandang anaknya, Irfan Hamka, yang memberikan gambaran tentang peran Buya Hamka sebagai seorang ulama, pejabat negara, kepala keluarga, suami, dan terutama sebagai seorang ayah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra dengan mengadopsi nilai sosial kasih sayang yang terdiri atas pengabdian, tolong-menolong, kekeluargaan, kepedulian, dan kesetiaan. Metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi digunakan untuk menggambarkan konteks teks novel "Ayah....". Data penelitian diambil dari novel ini dan dianalisis untuk mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai sosial kasih sayang yang ada dalam cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Ayah atau Buya Hamka dalam novel ini memiliki nilai-nilai sosial kasih sayang yang sangat baik. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam dedikasi Ayah dalam menulis karya sastra dan pemikiran kritis, ketulusan tolong-menolong tanpa dendam kepada orang-orang yang pernah berbuat zalim, upaya melindungi keluarga dari bahaya, kepedulian terhadap makhluk lain, dan kesetiaan dalam membina rumah tangga bersama istrinya yang dipanggil penulis sebagai Ummi.

This study aims to explore the social values of love contained in the novel "Ayah...." by Irfan Hamka. The novel tells the life story of Buya Hamka from the perspective of his son, Irfan Hamka, that provides an overview of Buya Hamka's role as a scholar, state official, man of family, husband, and especially as a father. The approach used in this research is literary sociology by adopting the social value of affection consisting of devotion, help, kinship, care, and loyalty. The descriptive qualitative method with content analysis technique is used to describe the text context of the novel "Ayah....". The research data were taken from this novel and analyzed to identify and understand the social values of affection present in the story. The results showed that the character of Ayah or Buya Hamka in this novel had very good social values of affection. These values are reflected in Ayah's dedication to writing literary works and critical thinking, sincerity in helping without revenge to those who have done wrong, efforts to protect the family from danger, concern for other creatures, and loyalty in building a household with his wife, whom the author called as Ummi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Jasmine
"Skripsi ini membahas novel karya Remy Sylado yang berjudul Kerudung Merah Kirmizi dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan kritik sosial pengarang sebagai pisau pembedahnya. Hasil temuan ini menyatakan bahwa novel mencerminkan kritik sosial pengarang terhadap pengaruh budaya yang dibawa pemerintah Orde Baru pada masyarakat masa Reformasi. Kritik pengarang tersampaikan melalui peristiwa dalam novel yang memiliki kemiripan peristiwa yang terjadi pada masa Soeharto menjadi presiden, meliputi penyerobotan tanah, pembungkaman aktivis, pembunuhan, penyuapan, dan korupsi. Penelitian ini membuktikan bahwa Remy Sylado melalui karyanya ingin menyuarakan kritik terhadap budaya pada masa Orde Baru yang menciptakan praktik KKN dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat.

This thesis discusses the novel by Remy Sylado entitled Kerudung Merah Kirmizi. This research uses sociology literature approach with the author 39 s social critique as a medium. The results of this study prove social criticism in the novel reflects the cultural influences brought by the New Order government to people 39 s lives in the early Reformation. The author 39 s criticisms are seen from events in novels that bear the resemblance of events that occurred during Soeharto 39 s presidency, including land usurpation, activist coertion, murder, bribery, and corruption. This study proves that Remy Sylado uses his work to criticize the the culture of the New Order era which created practices of KKN and violence in community life. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Park, Kyung-seo, 1939
Seoul: Ewha Womans University Press, 2007
KOR 327.519 PAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Pratiwi
"ABSTRAK
Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki aturan yang berlaku turun-menurun. Salah satu suku di Indonesia, yaitu suku Minang, yang mengedepankan keturunan dari garis ibu (matrilineal), sangat mempersoalkan pernikahan dengan adat orang Minang, yaitu menikah dengan orang sesama Minang. Penelitian ini membahas kehidupan pernikahan yang berbeda suku bangsa (Minang dan Jawa) dalam novel Merantau ke Deli karya Hamka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan sosiologi sastra dengan melihat isi ceritanya dan mengaitkannya dengan realitas sosial orang Minang. Dapat disimpulkan bahwa, dari novel tersebut kehidupan rumah tangga dari pernikahan Minang dan non Minang dilihat lebih tenteram dan bahagia dibandingkan dengan pernikahan sesama orang Minang.

ABSTRACT
Every ethnic group in Indonesia has rules that passed from generation to generation. As one example ethnic group in Indonesia, that is Minangnese, which adhere matrilineal system, pay a lot of attention in customary marriage, that rules is Minangnese should marry someone that Minangnese too. This research discusses about marriage life with the different ethnic group (Minangnese and Javanese) in a novel Merantau ke Deli by Hamka. This research is using sociological approach to literary by linking the content from the story with social reality of Minangnese. The conclusion from that novel is household life of Minangnese and non Minangnese?s wedding seems peaceful and happy than the fellow Minangnese?s wedding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marta Fitria
"Novel 9 Summers 10 Autumns adalah novel pertama karya Iwan Setyawan yang terbit tahun 2011. Novel ini ditulis berdasarkan kisah nyata pengarangnya sendiri. Novel yang beralur maju mundur ini bercerita tentang kisah masa kecil tokoh utama ?aku? yang berasal dari keluarga susah hingga berhasil menjadi orang sukses. Novel ini dianalisis dengan menggunakan kajian sosiologi sastra, terutama sosiologi karya sastra. Selain bersifat menghibur, novel ini juga memberikan manfaat bagi pembacanya karena sarat akan nilai-nilai edukatif. Karakteristik dan latar belakang keluarga sangat berpengaruh terhadap kehidupan tokoh aku. Berkat kekuatan pendidikan, semangat perjuangan hidup, dan cinta keluarga, tokoh aku berhasil menaklukan kemiskinan dan meraih kesuksesan hingga ke New York City. Melalui novel ini, dapat dilihat bahwa pengaruh latar belakang keluarga begitu penting untuk membentuk masa depan seorang anak di kemudian hari.
9 Summers 10 Autumns is the first novel written by Iwan Setyawan. This novel, which is based on true story of the writer, is published in 2011. Written with progressive-flashback plot, this novel tells about the childhood character ?I? where in he came from struggling family and turned into a succesful person. This novel is analyzed using the study of sociology cultural literature. Not only entertaining, this novel is also showing the readers the values of education. The characteristic and the family background is important part in the main character's life. Due to the power of education, the spririt of survival life, and the love of family, character ?I? conquered poverty and achieve succes in New York City. Through this novel, it can be seen that family background gives big influence in shaping a child's future."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alzhou Pramudya
"Skripsi ini membahas latar belakang penciptaan novel O​pera Bulu Tangkis 1995 karya Titi Nginung. Novel ini pertama kali terbit dalam bentuk cerita bersambung, dimuat di harian Kompas, 3 Mei 1985 -- 8 Juli 1985, kemudian PT Gramedia menerbitkannya dalam bentuk novel, Desember 1985. Latar belakang itu meliputi analisis peristiwa-peristiwa yang dihadapi pengarang dalam membuat novel dan gagasan yang ingin disampaipakannya. Novel ini berjenis "futuristik" atau menceritakan masa depan karena ditulis pada tahun 1985 tetapi menceritakan peristiwa tahun 1995​. Di dalamnya, pengarang menyampaikan gagasan-gagasan terhadap perbulutangkisan Indonesia agar mampu kembali meraih kejayaan yang sempat memudar.

This thesis is about the background of creating the novel Opera Badminton 1995 by Titi Nginung. The novel was firstly published in a form of serialized was published in the daily newspaper Kompas on May 3 1985 until July 8 1985, before Gramedia published the story in a form of novel in December 1985. The background consists of analysis towards events faced by the author when writting the novel and the notions he wanted to covery. This novel is the "futuristic" one for it projects upcoming events in the future. The novel was written in 1985 but the events told in the novel take 1995 at the setting, which is ten years later. In his novel, the author conveys his ideas regarding Indonesian badminton, so that Indonesia can regain its glory, which had faded. Intrinsic aspects are analyzed by comparing events hapend in 1995 as they are weitten in the novel with the ones happened in real life in the same year.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>