Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ary Tri Setyanto
"ABSTRAK
Suatu Proyek yang berhasil ditentukan oleh berbagai hal yang perlu, untuk ditelaah dan dipelajari, sesuai dengan karakteristik proyek terse but. Tahap-tahap penyusunan proyek selalu dimulai dengan perencanaan, survey, kaji ulang, serta pelaksanaannya.
PT X bergerak di bidang jasa angkutan semen. Dalam masa krisis ekonomi periode tahun 1997-2000, kondisi keuangan PT X menurun sebagai akibat dari perrnintaan semen domestik yang menurun, dan karena adanya kewajiban bayar hutang yang berjalan. Karenanya, pemegang saham selalu menyuntikkan dana, agar PT X dapat memenuhi kewajiban bayar hutangnya tersebut. PT X menerima penunjukan dari PT ITP untuk mengangkut semen ke suatu daerah tujuan, tetapi mempunyai masalah dalam memenuhi kebutuhan alat angkutannya (truk), untuk memenuhi perrnintaan tersebut, karena sedang mengalarni kekurangan armada, sehingga merencanakan untuk menambah armada angkutannya. Hal ini dimaksudkan agar kapasitas semen yang diproduksi PT ITP dapat terpenuhi kebutuhan pengangkutannya oleh PT X, tanpa melakukan sewa guna dengan perusahaan jasa angkutan lain.
Selama tahun 2002 PT X menambah armadanya sejumlah 95 unit. Dengan penambahan armada dan peremajaan truk angkutan ini, PT X dapat men-generate cash inflow lebih baik dan nilai penjualan juga meningkat. Hal ini karena margin industri jasa angkutan sangat tipis, sekitar 14%, sehingga economic of scale penambahan armada ini dapat dicapai.
Maka dalam tahun 2003 PT X juga akan melakukan penambahan armada baru untuk memenuhi kebutuhan yang belum dapat dipenuhinya, untuk PT ITP. Dengan penambahan ini, maka. perlu dilakukan pengkajian dan analisa/uji kelayakan terhadap proyek penambahan armada ini untuk dapat tidaknya direalisasikan.
Dalam analisa saat ini, dilihat dari laporan keuangannya, PT X sangat optirnis dapat meningkatkan laba perusahaannya dalam beberapa tahun ke depan. Proyeksi laporan cash in jlow-nya cukup bagus,dengan kecenderungan yang meningkat dari tahun ke tahun.
Dengan analisa Capital Budgeting, proyek penambahan ini cukup menarik untuk dilakukan, mengingat nilai payback period yang pendek, dan nilai NPV yang positif juga pada pengujian APV, FTE dan WACC, kondisi NPVnya positif, dan proyek tersebut layak untuk direalisasikan.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Dolli
"Bisnis selular mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak munculnya teknologi GSM. Bila diperhatikan, realisasi pertumbuhan jumlah pelanggan telepon selular bahkan melampaui angka pertumbuhan yang diproyeksikan pada tahun-tahun sebeluninya. Jumlah satuan sambungan seluler telah mendekati populasi satuan sambungan telepon tetap (fixed). Saat ini terdapat terdapat 11 perusahaan yang mendapatkan izin sebagai operator telepon seluler di Indonesia.
PT. ABC telah mendapatkan lisensi frekuensi 3G pada 8 Oktober 2003 dan Natrindo nendapatkan lisensi pada 17 September 2004. PT. ABC yang dipilih oleh Kementerian Postel lewat proses seleksi yang diadakan oleh Departemen Perhubungan melalui Dirjen Pos dan Telekomunikasi. Sebagai salah satu pemegang lisensi 3G, PT. ABC diharuskan untuk membangunan fasilitas-fasilitas penunjang tersebut pada kenyataannya membutuhkan investasi yang sangat besar.
Kini PT. ABC telah sukses melakukan ujicoba jaringan tersebut di Jakarta dan atau sudah meng-cover di alas 10% dari area layanan itu. Selanjutnya mereka akan terus memperluas coverage ke wilayah lain. PT. ABC pun nicmaparkan untuk pengembangan jaringan dalam dua tahun ke depan dan akan menginvestasikan dana sekitar USS300 juta sebagian besar dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur jaringan.
SWOT analisis dilakukan terhadap PT. ABC untuk dapat menentukan alternatif strategi yang mungkin dapat diterapkan olch perusahaan. Dengan melihat perkembang pesat dalam bisnis telepon seluler saat ini masih membuka peluang bagi PT. ABC untuk peluang perolehan ]aba yang cukup besar.
Analisis kelayakan investasi pun dilakukan berdasarkan tiga skenario kondisi yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Penggunaan tiga skenario tersebut dimaksudkan agar perusahaan lebih fleksibel dan siap dalam menghadapi kondisi terbaik maupun terburuk di masa yang akan datang. Adapun proporsi yang paling menguntungkan bagi perusahaan proporsi dana untuk masalah pembiayaan bagi PT. ABC untuk proyek ini adalah kombinasi pinjaman dan modal sendiri yaitu 60% dari pinjaman dan 40% dari modal sendiri.
Metode yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penanaman investasi yang dilakukan oleh perusahaan adalah analisis capital budgeting melalui perhitungan net present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan payback period (PP) dari proyek. Hasil perhitungan menunjukkan indikasi positif, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa poryek jaringan selular 3G layak dilaksanakan.

Mobile phone business has been growing significantly since their first appearance with GSM technology. If we look closer the increasing number of mobile phone user every year always over the yearly estimation surprisingly. The number of mobile phone ser also now has approaching the population of fixed phone user. Currently there arc eleven companies which already get the license as mobile phone operator in Indonesia.
PT. ABC gets their license for 3G frequency operator in Indonesia since October 8, 2004 while his competitor received their license on September 17, 2004. PT. ABC is chosen by Minister of Post and Telecommunication is trough very tight selection now PT. ABC has obligation to build the infrastructure facilities which need them to make very big investment in Indonesia.
Last year PT. ABC has proven to the government in successfully on network trial in Jakarta Region and after this PT. ABC will start to expand their coverage on other main cities on Java and Sumatra Island. Their target is with in two years in front they plan to invest about USS 300 million on constructed network infrastructure in cooperated with few major companies such as Siemens.
SWOT analysis on PT. ABC much he taken to determine several alternative strategy which might can utilize on the company. If we take a look to current trend of mobile phone user, we can see it is grow more and more big and it is believe that the opportunity to gain profit by PT. ABC still widely open.
Inveshnent analysis is also calculated with three scenario condition which considered that one of this condition might faced by the company. The use of three scenarios is so the company will more flexible and prepared in facing all situations from the best condition even to the worst condition. Therefore the best proportion which more advantages to the company by combination around 60% leverage and 40% from self capital.
The mode being used to see the visibility of investments made by the company is with the Capital Budgeting analysis through calculation if Net Present Vale (NPV), lntemal Rate of Return (1RR) and Payback Period (PP) of this project. Calculation showing that result is still positive and we can summarize that this 3G network infrastructure project by PT. ABC considered is visible to run.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Yudhiana Widiyastuti
"Industri pameran di Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini berkembang dengan cukup pesat, yang ditandai dengan makin banyaknya jenis dan jumlah pameran yang diselenggarakan dan makin menjamurnya kegiatan bisnis penyelenggaraan pameran di berbagai kota besar seperti halnya di Jakarta. Hal ini didukung pula dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik sejak krisis ekonomi tahun 1997, yang salah satunya ditandai dengan meningkatnya sektor konsumsi. Faktor lain yang mendukung pertumbuhan industri pameran adalah menguatnya nilai tukar rupiah yang terus konsisten dari tahun 2003.
Pesatnya perkembangan industri pameran di Indonesia, tidak hanya berdampak pada makin banyaknya event organizer yang bermunculan tetapi juga memberikan peluang untuk bertambahnya tempat-tempat penyelenggaraan pameran (hall) balk di Jakarta maupun dibeberapa daerah di Indonesia. Peluang ini mendorong PT. "X" sebagai salah satu exhibition organizer di Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya dengan rencana untuk membangun sebuah gedung pameran baru di Jakarta dengan tujuan memberikan alternatif lain tempat penyelenggaraan pameran di lokasi yang strategis yang mudah dijangkau oleh para pengunjung pameran dan dengan luas serta fasilitas penunjang yang bertaraf internasional.
Membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia, berpengaruh pula pada sektor properti yang terlihat dari maraknya kembali pembangunan pusat-pusat perbelanjaan dan juga perumahan. Pertumbuhan ekonomi yang membaik juga mendorong kegiatan investasi di sektor properti termasuk pula dengan pembangunan gedung untuk pameran, mengingat permintaan akan space untuk pameran terus meningkat.
Analisis finansia! dilakukan dengan melihat proyeksi cashflow dari proyek pembangunan gedung pameran. Proyeksi cash inflows berasal dari pendapatan sewa dan pendapatan lainnya seperti pendapatan parkirdan penggunaan fasilitas lain dalam gedung. Proyeksi cash outflows terdiri dari biaya konstruksi, biaya operasional dan biaya lain terkait dengan pembangunan gedung pameran yang harus disediakan. Beberapa asumsi umum yang berkaitan dengan kondisi makro ekonomi Indonesia dan asumsi yang berkaitan dengan pembangunan gedung pameran akan mendasari proyeksi tersebut.
Beberapa kriteria Capital Budgeting yang akan dipergunakan untuk menganalisis kelayakan investasi yang akan dilakukan antara lain adalah Net Present Value, Internal Rate of Return dan jugs menghitung Payback Period dari proyek. Mengingat proyek yang akan dilakukan merupakan bentuk investasi jangka panjang yang dapat berakibat terjadinya perubahan-perubahan dari asumsi yang digunakan, maka akan dilakukan pula analisis sensitivitas yang merupakan analisis untuk melihat dampak perubahan yang terjadi terhadap proyeksi cashflow.
Dari aspek financial proyek pembangunan gedung pameran (exhibition hall) ini layak dilaksanakan karena memberikan Net Present Value yang positif, tingkat pengembalian investasi yang tinggi serta periode pengembalian yang cukup cepat.

The exhibition industry in Indonesia in the last decade has grown reasonably fast; it is indicated by the varieties and the number of exhibitions handled and the escalation of the exhibition organizer in several big cities such as Jakarta. Other factor is the rise in economic which shown a good condition since the crises on 1997, for instance the increase of consumption sector. Other supporting factors are the exchange rate which stayed steady from the year 2003.
The acceleration of exhibition industry in Indonesia is not only result to the improve number of emerging event organizers but also give opportunities to the augmentation of exhibition halls, in Jakarta or any other place in Indonesia. The prospect urges one of the exhibition organizers to develop the business to build a new exhibition hall to give other alternatives of exhibition halls in a strategic location, an easy access for visitors and facilities in an international standard.
Even tough the property sector is much influenced by the rise in oil price and the increase of interest rate on 2005 because of the cut subsidize of E13M (oil rare), however the chance in property sector in the years to come are still bright. The condition is also applicable to the building of exhibition hall, considering that the demand for exhibition is rising.
Financial analysis was conducted by studying cash flow projection from the exhibition halls building. The projection comes from rental rate and other incomes such as parking and using the building facilities. The cash flow-out projection is including construction cost, operational and other cost related to the development of the building. Several assumptions linked to the macro condition of Indonesian economic and the other connected to the building development which will be the base of the project.
Several conditions of Capital Budgeting that will be used to analyst the feasibility of investment are Payback Perio4 Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return and Cost of Capital, considering that the project is a long term investment which can affect to the changing of assumptions to be used. It will also be carried out a sensitive analyst which is an analysis to observe the consequence to the projection cash flow.
From the financial point of view, the construction of this exhibition hall is worth conducted because it will give a positive Net Present Value, a high rate of investment return along with a reasonable fast return period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan
"ABSTRAK
PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan nasional telah mengembangkan Visi dan Misi untuk menjadi World Class National Energy Company dengan target menjadi perusahaan Migas 15 besar dunia pada tahun 2023. Sejalan dengan kegiatan bisnis yang semakin meluas, fasilitas gedung kantor pusat PT Pertamina (Persero) tidak memadai lagi untuk menunjang image sebuah perusahaan berkelas dunia. Alasan ini yg mendasari PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan negara terbesar di Indonesia untuk membangun sebuah gedung “Pertamina Energy Tower” yang akan menyatukan kantor PT Pertamina (Persero) dengan seluruh Anak Perusahaan maupun Unit-Unit Usaha Patungannya, serta diharapkan akan menjadi icon kebanggaan bangsa Indonesia. Dengan nilai investasi yang sangat besar, yaitu berkisar Rp. 15 trilyun yang jauh melebihi dari harga standar konstruksi gedung tinggi biasa, maka perlu dilakukan analisis capital budgeting yang lazim dilakukan untuk menilai kelayakan investasi serta untuk merumuskan strategi yang tepat agar investasi proyek tersebut minimal tidak mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Pendekatan analisis capital budgeting yang dipilih dalam kasus ini adalah Adjusted Present Value (APV). Disamping analisis APV juga dilakukan analisis Internal rate of Return (IRR), Payback Period, Discounted Payback Period, Profitability Index. Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis capital budgeting ini antara lain yaitu: perhitungan cost of equity menggunakan pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM), cost of debt menggunakan pendekatan historis, revenue menggunakan pendekatan multi growth model, umur ekonomis gedung 40 tahun dengan depresiasi straight line basis, dan perhitungan arus kas menggunakan pendekatan tax shield maupun top down. Untuk menunjang analisis ini, beberapa data menggunakan referensi dari konsultan yang berkompeten, yaitu: perhitungan biaya investasi dari konsultan quantity surveyor, formula biaya operasi dan trend harga sewa gedung dari konsultan property. Hasil analisis APV memberikan kesimpulan bahwa jika pembiayaan proyek menggunakan dana ekuitas sepenuhnya, maka Net Present Value (NPV) proyek adalah negatif yang berarti proyek tidak memenuhi standar kelayakan. Untuk menjadikan proyek ini memenuhi standar kelayakan, dapat dilakukan dengan cara menggunakan dana pinjaman yang berasal dari global bond dengan porsi minimal debt to equity ratio sebesar 180%. Nilai kelayakan proyek semakin baik jika debt to equity ratio semakin besar. Analisis sensitivitas terhadap perubahan nilai investasi, tarip sewa dan biaya operasi memberikan kesimpulan bahwa nilai proyek sangat sensitif terhadap perubahan nilai investasi/ tarip sewa

ABSTRACT
PT Pertamina ( Persero ) as a national company has developed a vision and mission to become a World Class National Energy Company with a target into 15 major oil and gas companies of the world in 2023. In line with the development of the expanding business activities, headquarters building facilities of PT Pertamina ( Persero ) felt inadequate to support the image of a world-class company. This reason is considered by PT Pertamina ( Persero ) as the largest state in the Indonesian company to build a building "Pertamina Energy Tower" that will integrate the offices of PT Pertamina ( Persero ) with all Subsidiaries and joint ventures Units, and is expected to be the icon of pride Indonesian nation. With enormous investment value , which ranges around Rp. 15 trillion and higher than the price of usual high rise building construction, it is necessary to analyze capital budgeting to assess the feasibility of the investment as well as to formulate the right investment strategy in order the project do not destroy financial value of the company. Capital budgeting analysis approach chosen in this case is the Adjusted Present Value ( APV ). Besides APV analysis was also conducted analyzes Internal Rate of Return ( IRR ), Payback Period, Discounted Payback Period, Profitability Index. Some of the assumptions used in the analysis of capital budgeting: the calculation of the cost of equity using the Capital Asset Pricing Model approach (CAPM), cost of debt using a historical approach, revenue using a multi- growth models, building economic life of 40 years with a straight-line depreciation base, and the calculation of cash flows using the tax shield approach and top down approach. To support this analysis , some data using the reference from competent consultants, namely: the calculation of investment costs from the quantity surveyors consultan, formulas of building operating costs and rental price trends from property consultant. APV analysis results lead to the conclusion that if the project financing using equity funds entirely , the Net Present Value ( NPV) of the project is negative, which means that the project is not feasible. To make this project is feasible, NPV is greater than zero, it can be done by using borrowed funds from global bonds with a minimum portion of the debt to equity ratio of 180 %. The feasibility of the project will be better if the debt-to- equity ratio increases. Analysis of sensitivity to evaluate the changes in the value of investment , the rate of rent and operating costs, come to the conclusion that the value of the project is very sensitive to the changes in the value of investment/rental rate.
"
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galis Kurnia Afdhila
"Bandara Juanda merupakan bandara tersibuk ketiga di Indonesia dan merupakan bandara dengan trafik penumpang tertinggi kedua di antara 15 bandara yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I. Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang menggunakan transportasi udara, PT Angkasa Pura I melakukan investasi pengembangan terminal Bandara Juanda pada tahun 2017 hingga 2021. Di masa konstruksi pengembangan bandara, terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia yang mulai terjadi sejak awal tahun 2020 dan menyebabkan penurunan trafik penumpang hingga mencapai 59,1%. Hal ini menyebabkan realisasi tarfik penumpang tidak sesuai dengan proyeksi trafik penumpang yang diestimasikan di masa perencanaan proyek pengembangan bandara. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan kajian dan analisis terhadap kelayakan pengembangan bandara di masa recovery Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode capital budgeting yang meliputi analisa internal rate of return (IRR), discounted payback period (PP), net present value (NPV), dan profitabilitas index (PI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek investasi pengembangan Bandara Juanda dinilai menguntungkan di masa pemulihan Covid-19 dengan menggunakan tiga skenario finansial berbeda.

The Juanda Airport ranks third in terms of overall traffic among airports in Indonesia and holds the second position in passenger volume among the 15 airports managed by PT Angkasa Pura I. Between 2017 and 2021, PT Angkasa Pura I undertook investments aimed at enhancing the level of support provided to clients utilizing air transportation, through the expansion of Juanda Airport. The COVID-19 pandemic has had a significant impact on the number of passengers utilizing Juanda Airport in Indonesia, resulting in a 59.1% decrease. This decline can be attributed to the ongoing pandemic that has adversely affected the country since the start of 2020. Thus, the observed passenger flow diverged from the passenger projections employed in the project's planning. The aim of the present investigation is to perform a comprehensive examination and evaluation of the capital budgeting aspect of the Juanda Airport Investment Project. The present inquiry employs computations related to capital budgeting. These calculations include the internal rate of return (IRR), discounted payback period (PP), net present value (NPV), and profitability index (PI). The profitability of the Juanda Airport investment project has been demonstrated across three distinct financial scenarios, even in the midst of the Covid-19 recovery period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Murcahyati
"[ABSTRAK
Perkembangan industri otomotif dewasa ini semakin kompetitif dengan pangsa
pasar yang luas. Kondisi inilah yang mendorong PT ABC untuk melakukan
inovasi produk dari produk-produk yang sudah ada di pasaran. Inovasi ini berupa
peluncuran produk Cabin Air Filter. Perhitungan atas kelayakan finansial produk
dilakukan dengan metode capital budgeting. Data-data sekunder yang diperoleh
kemudian diolah dengan menggunakan NPV (Net Present Value), IRR (Internal
Rate of Return), Payback Period, dan analisis skenario. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai yang positif serta tingkat pengembalian yang lebih
besar dari cost of capital. Maka kesimpulan yang diperoleh dari analisis yang
dilakukan adalah PT ABC sebaiknya meluncurkan produk cabin air filter.
ABSTRACT
The development of the automotive industry nowadays is more competitive with
larger market share. These conditions encourage PT ABC to conduct product
innovation. The innovation is a Cabin Air Filter product launch. The Calculations
on the financial feasibility of the product made by capital budgeting methods.
Secondary data were obtained then processed using the NPV (Net Present Value),
IRR (Internal Rate of Return), Payback Period, and scenario analysis. Based on
the calculations, a positive value and rate of return is greater than the cost of
capital. Then the conclusions obtained from the analysis conducted are PT ABC
should launch a cabin air filter products.;The development of the automotive industry nowadays is more competitive with
larger market share. These conditions encourage PT ABC to conduct product
innovation. The innovation is a Cabin Air Filter product launch. The Calculations
on the financial feasibility of the product made by capital budgeting methods.
Secondary data were obtained then processed using the NPV (Net Present Value),
IRR (Internal Rate of Return), Payback Period, and scenario analysis. Based on
the calculations, a positive value and rate of return is greater than the cost of
capital. Then the conclusions obtained from the analysis conducted are PT ABC
should launch a cabin air filter products., The development of the automotive industry nowadays is more competitive with
larger market share. These conditions encourage PT ABC to conduct product
innovation. The innovation is a Cabin Air Filter product launch. The Calculations
on the financial feasibility of the product made by capital budgeting methods.
Secondary data were obtained then processed using the NPV (Net Present Value),
IRR (Internal Rate of Return), Payback Period, and scenario analysis. Based on
the calculations, a positive value and rate of return is greater than the cost of
capital. Then the conclusions obtained from the analysis conducted are PT ABC
should launch a cabin air filter products.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Agung Hendrawan
"Tujuan utama skripsi ini adalah untuk menilai feasibility, credit analysis, dan flexibility dari proyek pembangunan pabrik ferronickel. Pada analisis capital budegting, penulis menggabungkan tools business simulation, monte carlo simulation, dan real option analysis. Dengan demikian, asumsi faktor internal dan eksternal serta berbagai kemungkinan perubahan faktor-faktor tersebut dapat dikombinasikan untuk menghasilkan penilaian proyek, perencanaan keputusan proyek saat ini dan di masa depan, dan pengelolaan resiko perusahaan. Penulis menilai proyek pembangunan ferronickel layak untuk dilakukan karena memenuhi kriteria pengambilan keputusan. Selain itu, penulis juga menemukan variabel yang paling signifikan mempengaruhi kelayakan proyek, yaitu harga nikel, batu bara, dan listrik. Pengelolaan resiko berupa pengembangan sumber energi dan bahan baku alternatif
pengganti sumber energi listrik dan bahan baku baru bara disarankan oleh penulis. Selain itu, penggunaan commodity option juga merupakan salah satu alternatif perusahaan dalam mengelola resiko fluktuatifnya harga nikel. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Astuti
"ABSTRAK
Karya akhir ini mempunyai tujuan untuk menganalisis pemilihan investasi (capital budgeting) mesin produksi yang paling layak untuk dilakukan. Investasi yang dianalisis adalah berupa pembelian mesin produksi produk Face Powder atau produk Face Cleanser baru oleh PT Kosmetika X. Kedua produk ini merupakan pengcmbangan varian dari produk existing yang saat ini menjadi backbone penjualan PT Kosmetika X. Investasi ini diperlukan oleh PT Kosmetika X untuk menambah pangsa pasamya selama ini. Dengan asumsi bahwa kapasitas mesin produksi existing sudah penuh, maka untuk memproduksi produk baru ini diperlukan tambahan investasi mesin baru. Namun, PT Kosmetika X harus membuat prioritas mesin manakah yang harus dibeli terlebih dahulu karena keterbatasan dana yang ada.
Studi karya akhir ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur Net Present Value, IRR, dan Payback Period. Sedangkan langkah-langkah penelitian yang dilakukan secara garis besar adalah mencarifree cash flow dengan adanya mesin baru ini. Free cash flow yang dimaksud adalah berasal dari pendapatan karena penjualan dikurangi dengan COGS, ditambahkan net working capital dan net capital expenditure. Setelah free cash flow teridentifikasi, kemudian dicari discount rate-nya. Discount rate yang dipakai adalah cost of equity karena seluruh pendanaan yang dibutuhkan adalah berasal dari equity.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam studi karya akhir ini antara lain yaitu: jangka wak'iu perhitungan selama 5 tahun dengan pertimbangan umur efektif mesin, jangka waktu pembayaran AR adalah selama 30 hari dan AP selama 45 hari. Selain itu, mengingat karakteristik fungsi produk baru ini serupa dengan produk existing, maka akan ada pangsa pasar produk existing yang terserap. Dengan demikian diasumsikan kapasitas mesin yang digunakan untuk memproduksi produk existing ada yang tidak terpakai sehingga sebagian permintaan produk baru yang berasal dari penyerapan produk existing dapat diproduksi pada mesin yang sudah ada. Penentuan jumlah permintaan dari hasil serapan produk existing dilakukan dengan pembobotan. Setelah free cash flow diidentifikasi, analisis NPV, IRR, dan Payback Period dilakukan. NPV dan IRR tertinggi serta Payback period investasi tercepat adalah yang dipilih.
Hasil yang diperoleh dalam studi karya akhir ini adalah bahwa NPY dan IRR untuk produk Face Powder lebih tinggi dan Payback period lebih ccpat dibandingkan dengan produk Face Cleanser. IRR dan payback yang diperokh lebih besar dibandingkan dengan benchmark yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen. Nilai NPV dan IRR yang sangat besar diperoleh karena PT Kosmetika X adalah perusahaan manufacturing yang menjual produknya kepada sister company-nya yaitu PT Kosmetika Y yang merupakan perusahaan marketing untuk didistribusi melalui sister company yang lain yaitu PT Kosmetika Z. Dalam hal ini tidak ada biaya transportasi, distribusi, dan promosi yang harus dikeluarkan oleh PT Kosmetika X.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windra Djulnaily
"Tesis ini adalah studi kasus bagaimana ide investasi yang berasal dari karyawan dapat bertransformasi menjadi suatu proposal proyek investasi dengan bantuan opini subjektif dari karyawan lain di perusahaan yang sama. Hasil studi menunjukkan pengumpulan opini subjektif dengan variasi metode kualitatif dapat membantu mentransformasikan ide karyawan tersebut menjadi suatu perkiraan nilai ekonomis. Namun penggunaan opini subjektif ini menyebabkan problem informasi asimetris. Problem informasi asimetris dapat terjadi antara karyawan penggagas proyek investasi sebagai agen dan manajemen sebagai pemegang kepentingan. Dan problem informasi asimetris juga dapat terjadi antara karyawan penggagas proyek investasi sebagai pemegang kepentingan dan karyawan lain sebagai agen. Evaluasi terhadap proposal proyek investasi dapat mengurangi problem informasi asimetris tersebut. Pada penelitian ini model stage gate (Cooper, Robert G., 2008) dapat membantu menggambarkan sejauh mana model intertemporal capital budgeting (Roper, Andrew H. & Ruckes, Martin E., 2012) sesuai dengan kondisi pada penelitian. Pada penelitian ini kondisi informasi asimetris masih belum mendekati sesuai dengan model intertemporal capital budgeting, yaitu terjadi akibat perbedaan pandangan terhadap prospek investasi melainkan kondisi informasi asimetris masih terjadi pada faktor-faktor yang lain yang menentukan.

This thesis is a case study of how investment ideas from employees can be transformed into an investment project proposal with help of the subjective opinion of the other employees in the same company. The study shows the variation of collecting subjective opinion with qualitative methods can help transform the employee idea into an estimate economic value. However, the use of subjective opinion causes asymmetric information problems. Asymmetric information problems can occur between employees initiators of the project investment as an agent and management as an stakeholders. Also, asymmetric information problems can occur between employees initiaors of the project investment as an stakeholders and other employee as an agents. Evaluation of investment project proposal can reduce the asymmetric information problems. At this research stage gate model (Cooper, Robert G., 2008) can help illustrate the degree to which intertemporal capital budgeting model (Roper, Andrew H. & Ruckes, Martin E., 2012) in accordance with the conditions of the study. In this study the condition of asymmetric information still has not been similar in accordance with the intertemporal capital budgeting model, which occurs as a result of different views of the the investment prospects, but the asymmetric information condition still occurs at others factors that determine."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Andi Baso
"Tesis ini membahas mengenai penggunaan metoda DCF dan real option pada proyek geothermal yang direncanakan untuk dikembangkan menjadi 2 unit. Pengembangan menjadi 2 unit ini dapat dianalisis dengan real option sebagai option to expand. Hasil dari analisis dengan metode DCF menghasilkan rekomendasi bahwa pengembangan unit ke 2 tidak  layak dilakukan karena memiliki NPV negative, sementara dari hasil analisis ROA dengan metoda binomial dan Black-Scholes merekomendasikan bahwa expansi proyek layak dilakukan. Perbedaan hasil perhitungan ROA yang cukup signifikan dengan DCF karena DCF melakukan analisis dengan asumsi yang statis sementara ROA mengakomodir uncertainty yang terjadi pada proyek sehingga memberikan fleksibilitas manajemen dalam pengambilan keputusan.

This thesis discusses the application of DCF method and real option on geothermal projects which planned to be developed into 2 units. Expansion to 2 units can be analyzed by real option as an option to expand. The result of the analysis with DCF method recommends that the development of the unit 2 is not feasible because it has negative NPV, while result from Real Option Analysis using binomial and Black-Scholes method recommends that expansion project is feasible. The differences between ROA and DCF calculation are significant because the DCF analysis assuming static condition while ROA accommodates uncertainty in the project so as to provide flexibility in management decision."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>