Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115933 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Maria Lusiana
"Harga saham dapat mencerminkan kinerja (performance) suatu pernsahaan. Saham-saham perusahaan yang baik kinerjanya akan mempunyai nilai yang relatif tinggi (berharga tinggi). Hal ini disebabkan karena saham tersebut diminati oleh banyak investor yang membuat permintaan akan saham tersebut melebihi penawarannya sehingga berdampak pada kenaikan harga saham tersebut. Sebaliknya, buruknya kinerja suatu pernsahaan dapat mengakibatkan jatuhnya harga saham tersebut.
Penelitian ini ditujukan pada perusahaan-perusahaan yang sahamnya masuk dalam daftar Bursa Efek Jakarta periode Januari 1999 sampai dengan Desember 2001 dengan periode penelitian selama 3 tahun. Sampel yang digunakan dibedakan menjadi dua, yaitu data rata-rata dan data kwartal yang untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan model cross-sectional regression dan pooled regression.
Multikrisis yang menerpa kondisi domestik Indonesia cukup telak memukul perusahaan-perusahaan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena aneka krisis tersebut mengakibatkan transaksi saham di BEJ yang selama bertahun-tahun didominasi investor asing menjadi semakin sepi. Menghadapi hal tersebut, Bursa Efek Jakarta tampaknya tak dapat mentolerir kondisi para anggota bursa yang kinerjanya terns terpurnk sehingga melakukan pelelangan saham terhadap anggota bursa yang kinerjanya terus menurun.
Berkaitan dengan seluruh kondisi di atas, penulis menemukan bahwa sektor industri barang konsumsi mernpakan salah satu sektor industri yang masih terns bertahan menghadapi berbagai guncangan akibat krisis ekonomi di Indonesia. Hal ini terjadi terntama didukung oleh kekuatan industri rokok dan industri makanan yang secara relatif tidak secara signifikan terpengaruh oleh kemerosotan kondisi ekonomi yang terjadi sejak tahun 1997 dan ini terlihat pada minat investor terhadap saham perusahaan go public sektor industri barang konsumsi yang memiliki harga saham yang atraktif di mata para investor.
Menggunakan alat analisis statistik yaitu model regresi tinier berganda (metode enter), peneliti menemukan bahwa dalam rata-rata (cross-sectional regression), variabel Earning per Share, Price Earning Ratio, Price to Book Value dan Debt to Equity Ratio mempengaruhi variasi harga saham baik secara simultan maupun parsial pada tingkat signifikansi 5 persen. Sedangkan pada data kwartal (pooled regression) baik secara simultan maupun parsial diperoleh bahwa disamping keempat rasio keuangan tersebut, variabel Return on Equity juga berpengaruh secara signifikan terhadap variasi harga saham pada tingkat signifikansi 5 persen.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian empiris sebelumnya adalah : jenis data yang digunakan, jumlah data sampel yang diambil serta kondisi ekonomi pada pasca krisis ekonomi nasional selama periode penelitian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T11637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Harto
"Karya akhir ini melakukan pembahasan mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Ide awal dari penulisan karya tulis ini adalah dengan melihat perkembangan pasar saham di Indonesia. Investasi yang dilakukan oleh para investor baik dalam dan luar negeri menimbulkan sebuah ide yaitu informasi apakah yang dipakai para investor dalam mengambil keputusan berinvestasi ke suatu saham. Apakah informasi yang berasal dari data akuntansi atau informasi lainnya yang diperoleh oleh para investor. Dari ide awal inilah kemudian berkembang pada pengujian rasio keuangan (sebagai data akuntansi) dan pengaruhnya terhadap harga saham.
Penelitian ini melihat pengaruh pengumuman rasio keuangan pada JSX Quarterly Index terhadap pergerakan harga saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45. Metode penelitian karya akhir ini menggunakan metode panel data, karena data pengujian dibagi dua yaitu cross-section (banyak perusahaan) dan time series (tahun pengujian lebih dari satu tahun).
Hasil pengujian diharapkan lebih akurat dengan menggunakan metode ini dan uji model menggunakan random effect model (alasan pemilihan bab 3). Dari hasil pengujian didapatkan hasil rasio keuangan earning per share, return on equity, dan price to book value berpengaruh sigifikan terhadap harga saham, sedangkan rasio keuangan price to earning ratio dan debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Dapat disimpulkan dari hasil pengujian bahwa para investor dalam keputusan investasi pada suatu saham, menggunakan informasi rasio keuangan seperti earning per share, return on equity, dan price to book value. Sedangkan informasi rasio keuangan seperti price to earning ratio dan debt to equity ratio tidak menjadi dasar informasi bagi investor dalam pengambilan keputusan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rimi Gusliana Mais
"Investasi dalam saham dinilai mempunyai risiko lebih besar dibanding investasi bentuk lain seperti obligasi, tabungan dan deposito. Hal ini disebabkan return yang diharapkan dari saham tidak pasti, dimana return saham diperoleh dari dividen dan capital gain. Kesanggupan perusahaan untuk membayar dividen ditentukan oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba, sedang capital gain ditentukan oleh fluktuasi harga saham (perbedaan harga beli dan harga jual).
Penelitian ini mencoba melihat berbagai rasio-rasio keuangan utama perusahaan yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Rasio-rasio tersebut diwakili oleh net profit margin, return on assets, return on equity, Debt equity ratio, earning per share perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang konsisten di sektor Jakarta Islamic Index, Bursa Efek Jakarta tahun 2004.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut secara bersama-sama berpengnaruh signifikan terhadap harga saham. Variabel yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham adalah Net Profit Margin earning per share ,return on assets dan return on equity. Variabel yang berpengaruh signifikan dan negatif terhadap harga saham adalah debt equity ratio. Hal ini sesuai dengan teori yang mendukungnya dan penelitian yang terdahulu.
Dengan demikian keputusan untuk melakukan investasi dalam saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index ternyata telah dilakukan oleh investor dapat berpedoman kepada laporan keuangan melalui rasio-rasio keuangan utama perusahaan.

Stock investment is predicted has bigger risk than investment in other form such as saving bond and bank deposit because we can not certainty expected then return of the stock which gained from dividend and capital gain is determined by fluctuation of stock price rate (differentiation of buying and selling price)
Through this research I try to see various of the company stock price of the main financial ratios that influence company the factors are net Net Profit margin, Return On Assets, Return On Equity, Debt To Equity ratio and Erring Per Share. As the sample of this research is the company who consist in Jakarta Islamic Index at Jakarta stock exchange period 2004.
According to the result of this research showed that all of the factors in the same times influenced significantly to the stocks price, Variable are give significant and poisitive influenced to the stock price are Earning Per Share, Net Profit Margin, Return On Assets, and Return On Equity. Debt Equity Ratio significant and negative influenced to the stock price. This result shows us fit to the teoretical and researched in the past.
It means that the decision of doing investment in stock of the company which is included in ill based on financial report trought the main of financial ratios of the investor decision.
"
2006
T20207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tomi Handono
"Pasar Modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang perkembangan roda ekonomi suatu negara. Semakin banyak perusahaan yang melakukan go-public berarti sebagian saham dari perusahaan-perusahaan tersebut akan dimiliki oleh masyarakat luas. Salah satu instrumen keuangan yang diperjual belikan di pasar modal (Bursa Efek Indonesia) adalah saham termasuk di dalamnya saham industri perbankan, hal terpenting seseorang ataupun perusahaan dalam penetapan langkah investasi saham pada perusahaan perbankan adalah sejauh mana nilai uang yang di investasikan akan memberikan return dari Capital Gain yang paling optimal. Dengan demikian, perlu dilakukan kajian terhadap faktor fundamental yang mempengaruhi investasi saham tersebut dengan menganalisis rasio keuangan perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh rasio return on equity (ROE), earning per share (EPS), beban operasional/pendapatan operasional (BOPO), dan loan to deposit ratio (LDR) terhadap indeks harga saham individu perbankan pada delapan bank terbesar baik secara bersama-sama maupun parsial selama periode 2004-2010. Untuk menemukan pengaruh tersebut, penulis menggunakan metode uji hipotesis dengan model analisis regresi linear berganda, dan asumsi klasik. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari Bank Indonesia daan Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama rasio ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan delapan bank (ISHG8), EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap ISHG8, BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ISHG8 dan LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ISHG8. Namun hasil penelitian parsial per bank secara umum menunjukkan bahwa rasio ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham individu (IHSI), rasio EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSI, rasio BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap IHSI dan LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap IHSI.

Capital market is an indicator of a country's economic progress and to support the development of a country's economic wheel. More and more companies went public that does mean some shares of these companies will be owned by the public. One of the financial instruments traded in capital markets (Indonesia Stock Exchange) is stock including the shares of the banking industry, the most important thing a person or company in the determination step in the company stock investment banking is the extent to which the value of the money invested will provide a return (Capital gain) the most optimal. thus, necessary to the study of fundamental factors that affect stock investments by analyzing financial ratios.
The purpose of this study was to identify the effect of the ratio of return on equity (ROE), earnings per share (EPS), operating expenses / operating income (BOPO), and loan to deposit ratio (LDR) of individual stock price index of banking at eight largest banks both jointly or partial period 2004-2010. To find such influence, the author uses the method of hypothesis testing with multiple linear regression analysis model, and the classical assumptions. The data in this study were collected from Central Bank and the Indonesia Stock Exchange.
The results showed that as simultaneously the ratio ROE has negative and a significant effect on join stock prices index at eight banks (IHSG8), EPS has positive and significant effect on IHSG8, BOPO has positive and significant effect on IHSG8, LDR has positive and not significant effect on IHSG8. For the results of each banks in general, the ratio of ROE has negative and significant effect on individual stock price index (IHSI), ratio EPS has positive dan significant effect on IHSI, ratio BOPO hasa negative dan not significant effect on IHSI, and also LDR has positive and not significant effect on IHSI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29771
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cinandhi Nurmega
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari komponen rasio keuangan terhadap indeks harga saham individu. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Individu, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Current Ratio, Price to Book Value, dan Earning Per Share. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang diperoleh dari populasi data perusahaan yang sahamnya termasuk dalam saham-saham LQ45 yang terdaftar (listing) dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Februari sampai dengan Juli 2013. Pendekatan model penelitian ini menggunakan pendekatan efek tetap. Berdasarkan hasil regresi data panel dengan pendekatan efek tetap, hanya ada empat variabel yang memiliki nilai yang tetap signifikan ketika diuji pengaruhnya terhadap indeks harga saham individu dengan berdasarkan pada empat model penelitian, antara lain: Return On Asset, Net Profit Margin, Price to Book Value, dan Earning Per Share

This study aims to determine the effect of the components of financial ratios to individual stock price index. The variables used in this study were Individual Stock Price Index, Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Current Ratio, Price to Book Value, and Earning Per Share. The sample in this study is that corporations obtained from the data population of companies whose shares are included in the 45 blue chip stocks listed ( listing ) in Indonesia Stock Exchange ( IDX ) the period February to July 2013. This research model using fixed effects approach. Based on the results of a panel data regression with fixed effects approach, there are only four variables that have values that remained significant when tested their effects on the individual stock price index is based on four models of research, such as: Return on Asset, Net Profit Margin, Price to Book Value, and Earning Per Share."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Juwita
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seperti apa dan seberapa besar pengaruh dari jumlah pinjaman yang diberikan oleh bank terhadap harga saham perusahaan pada sektor consumer goods industry, dan sektor property, real estate, dan building construction industry, kemudian membandingkannya. Variabel yang diteliti di dalam penelitian adalah jumlah pinjaman yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dan harga saham perusahaan tersebut. Dengan menggunakan metode Data Panel, data sekunder yang diambil adalah data tiga bulanan dari jumlah pinjaman yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dan harga saham perusahaan tersebut. Semua data disajikan dalam bentuk logaritma. Setelah melalui pemilihan metode data panel yang akan digunakan, berdasarkan Chow Test baik pada sektor consumer goods industry, dan sektor property, real estate, dan building construction industry disarankan menggunakan Pooled Least Square. Dari hasil regresi diketahui bahwa jumlah pinjaman yang diberikan oleh bank berpengaru positif terhadap harga saham perusahaan di sektor consumer goods industry, dan sektor property, real estate, dan building construction industry. Pada sektor property, real estate, dan building construction industry, pinjaman dari bank sedikit lebih besar pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan dibanding pada sektor consumer goods industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Armi Tunggal Yuwani
"Dalam melak:ukan investasi, seorang investor akan memperhitungkan resiko dan return yang diperoleh dari investasi yang dilak:ukan. Untuk mengurangi resiko dan memperoleh return yang maksimal, para investor membuat suatu portofolio dari asset yang optimal. Hasul dari portofolio tersebut berupa risk premium, yaitu selisih antara return yang diharapkan dengan return aktual yang tersedia pada investasi risk free.
Pada dasamya terdapat dua resiko yang mempengaruhi return suatu saham yaitu systematic risk dan unsystematic risk. Systematic risk adalah resiko yang ditimbulkan oleh pengaruh dari luar perusahaan. Risiko jenis ini tidak dapat dikurangi atau disebar dengan diversifikasi. Unsystematic risk adalah risiko yang ditimbulkan dari dalam perusahaan sendiri. Risiko ini bersifat unik dan dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel rasio keuangan dengan risiko sistematik saham yang berada di sektor restoran, hotel, pariwisata, printing, advertising dan media karena berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Chun dan Ramasamy (1989) menyatakan bahwa perbedaaan data keuangan/ akuntansi yang digunakan oleh setiap perusahaan akan memberikan informasi yang berbeda untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko sistematik suatu saham.
Penyusun melakukan analisa terhadap 16 perusahaan dari sektor restoran, hotel, pariwisata, printing, advertising dan media dengan pengumpulan data harian harga saham pada tahun 2000-2004 yang digunakan untuk menentukan parameter dari individual return saham. Selain itu penyusun meiakukan pengumpulan harga saham IHSG harian untuk menentukan nilai dari market return. Variabel keuangan yang digunakan oleh penyusun adalah rasio ROE (Return on Equity), ROI (Return on Investment), PBV (Price to Book Value), NPM (Net Profit Margin), Current ratio dan Debt ratio.
Pengolahan data dilakukan dengan menghitung nilai koefisien beta dari setiap saham individu. Untuk menentukan koefisien beta suatu saham, maka digunakan hubungan tinier antara tingkat pengembalian saham dan tingkat pengembalian pasar. Model ini diturunkan dari model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Kemudian dilakukan regresi berganda untuk menentukan hubungan antara variabel bebas rasio keuangan dan risiko sistematik.
Tujuan utama dari model regresi ini hanyalah untuk melihat besar kecilnya pengaruh variabel rasio keuangan dan ukuran perusahaan terhadap resiko sistematik, sehingga dapat diasumsikan tidak terdapat multikolinieritas. Model regresi ini dijelaskan sesuai kondisi aktual karena tidak dilakukan penyesuaian terhadap variabel bebas yang tidak mencerminkan model. Dari basil model regresi berganda tersebut, dilakukan beberapa pengujian lain untuk meningkatkan model regresi yang baik. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji heterokedastisitas, uni multikolinieritas, dan uji autokorelasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research examines the impact of fundamental factors on the stock price of the consumer goods company listed at the Bursa Efek Indonesia (BEI). This study has collected consumer goods companies which are consistent in issuing stocks and completing financial reports at BEI. Statistical analysis is used to analyze data collected which consists of the classic assumption test and the hypothetical test. It is found that only ROE, PVB, and EPS are significantly and positively influenced the stock price of the consumer goods industry while PER and NPM do not. "
TEMEN 9:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Listiana Sari
"Sistem pola hubungan antara induk perusahaan dan anak perusahaan telah menjadi hal yang wajar dan sering ditemui pada proses bisnis masa kini. Pola ini dikenal juga sebagai konglomerasi. Hal ini dilakukan dengan jalan mendirikan perusahaan baru atau membeli saham perusahaan yang telah ada. Salah satu syarat suatu perusahaan disebut anak perusahaan jika lebih dari 51 persen saham dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan lain yang dikenal dengan perusahaan induk. Anak perusahaan hadir untuk menjembatani kepentingan bisnis utama perusahaan induk dari proses penyediaan bahan baku, produksi, dan distribusi bahkan penyediaan modal usaha bagi perusahaan induk dan anak perusahaan lainnya. Keberadaan anak perusahaan juga merupakan salah satu upaya perusahaan untuk melakukan diversifikasi usaha dalam rangka perluasan baik dari segi produksi maupun produknya. Salah satu tujuan yang ingin dicapai dengan diversifikasi adalah meminimalkan risiko kerugian. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh jumlah anak perusahaan yang dimiliki dengan harga rata-rata saham perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumen primer.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif panel data dinamis dengan model estimasi System Generalized Method of Moment (SYS GMM) two step dengan hasil penelitian bahwa jumlah anak perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga rata-rata saham.

The structure of the relationship between a parent company and its subsidiaries has become a common in today's business processes. This pattern is also known as conglomeration. This is done by establishing a new company or buying shares of an existing company. One of the requirements for a company to be called a subsidiary is if more than 51 percent of the shares are owned and controlled by another company known as the parent company. Subsidiaries are present to bridge the main business interests of the parent company from the process of supplying raw materials, production, and distribution to even providing business capital for the parent company and other subsidiaries. The existence of subsidiaries is also one of the company's efforts to diversify its business to expand both in terms of production and products. One of the objectives to be achieved by diversification is to minimize the risk of loss. This study is intended to analyze the effect of the number of subsidiaries owned with the average share price of companies engaged in the primary consumer goods sector.
In this research, the quantitative approach of dynamic panel data was used with the System Generalized Method of Moment (SYS GMM) two-step estimation model with the result that the number of subsidiaries has a significant positive effect on the average share price.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Ratnamurty
"Variabel penting di dalam melakukan analisis sekuritas adalah keuntungan yang diharapkan (expected return) dan identifikasi risiko atau sering disebut sebagal risk -return analisis. Beta dapat digunakan sebagai ukuran risiko yang sangat membantu investor dalam memprediksi return dan suatu saham yang dimilikinya. Bela menunjukkan sensitivitas tingcat pengembalian sural berharga saham terhadap tingkat pengembalìan berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti tingkat pengembalian pasar. Tingkat pengembalian pasar chtunjukkan oleh besamya pengembalian indeks barga saham gabungan ataupun indeks beberapa saham lertentu yang dianggap representatif Untuk indeks barga saham ini di Buma Efek Jakarta dikenal adanya IHSG dan LQ45.
Variance juga dapal digunakan sehagai alat ukur risiko suatu saham. Variance dibedakan menjadi unconditional variance dan conditional variance. Conditional variance sangat penting bagi para investor untuk melakukan analisis fmansial, misalkan untuk inengukur risiko yang akan terjadi dan memperhitungkan return dan investasinya sehingga risiko investasi dapat dikurangi dan return yang diharapkan dapat diperoleh. Conditional variance dapat diformulasikan dengan menggunakan model ARCH / GARCH Engle (1982) memperkenalkan model Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH). Model ini adalab model time-series untuk kondisi heteroscedasticity yang didasarkan pada conditional variance dimana variance adalah fungsi dan variance sebelumnya. Tim Bollerslev (1986) memperkenalkan model Generalized Autoregressive 2onditional Heteroscedasticity (G ARCH) yang merupakan pengernbangan dan model ARCH Model GARCH merupakan teknik pemodelan time-series yang menggunakan peramalan variance masa lalu untuk meramalkan variance masa depan.
Karya akhir ini bertujuan untuk mengetahui besarnya beta dan conditional variance sepuluh perusahaan sektor consumer goods yang memiliki total kapitalisasi pasar terbesar selama 1996-2001 dengan menggunakan model ARCH / GARCH. Adapun untuk pengolaban data digunakan alat bantu software EViews version 3.0, sedangkan untuk pembuatan grafik digunakan bantuan Microsoft Excel 2000.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saham-saham consumer goods yang dipengaruhi oleb return 1148G dan return 1148S path vmumnya mempunyai pergerakan yang searah dengan pasar maupun sektoralnya karena sebagian besar basil estimasi menunjukkan nilai beta 1H50 dan beta mss yang positif, serta termasuk saham yang agresif terhadap pasar namun defensif terhadap ektoraJnya, berdasarkan hasil estimasi yang sebagian besar menunjukkan nilai beta IHSG> 1 dan beta IHSS < 1. Secara umum dari tahun 1996 hingga tahun 2001, return saham consumer goods juga dipengaruhi oleh return saham pada han-han sebelumnya namun tidak dipengaruhi oleb return IDR.
Berdasarkan model ARCH / cIARCH, dari hasil penelitian didapat bahwa pada Umurnnya volatilitas return saham consumer goods sebelum krisis ekonomi mel anda Indonesia fluktuasinya rendah. Volatìlitas meningkat tajam ketika luisis mulal terasa imbasnya path bulan Juli 1997. Fenomena ini mendukung teoni Steward (1989) bahwa krisis ekonomi akan menyebabkan meningkatnya volatilitas dan volatilitas akan turun ketika terjadi ekspansi ekonomi. Agar investor BEJ bisa mendapatkan keuntungan dan investasinya pada saham-saham consumer goods, maka apabila kondisi penerimaan pasar modal sedang membaik, hampir semua saham consumer goods dapat dijadikan pilihan investasi karena memiliki beta yang positif apalagi jika investor memilih saham consumer goods yang juga memiliki miai beta lebih besar dan satu, seperti misalnya saham INDF, KLBF, dan MYOR. Namun demikian, para investor juga harus mengantisipasi keadaan yang sebaliknya, yaitu jika kondisi pasar modal menjadi memburuk. investor justru bisa mengalami kerugian.
Berdasarkan data con!iiionuI variance, untuk investasi jangka panjang, investor BEJ sebaiknya memilib saham consumer goods yang tidak mengalami volatilitas dalam periode yang cukup panjang, seperti misalnya saham MYOR. Selain itu, investor juga disaraTikan agar tidak berinvestasi pada saham consumer goods pada periode yang memiliki volatilitas tinggi. Hal ini dimaksudkan agar investor dapat memperkecil risiko yang terjadi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T6153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>