Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201269 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakhri Achmad
"ABSTRAK
Penulisan ini dibuat untuk menganalisis program sosialisasi P4GN sebagai bentuk pencegahan penyalahgunaan narkotika pada sekolah-sekolah di Kota Depok. Fenomena ini dijelaskan dengan menggunakan konsep social crime prevention, partnership theory, teori sosialisasi, dan teori kontrol sosial. Hasil dari penulisan ini menunjukkan bahwa program sosialisasi P4GN melalui kegiatan focus group discussion dengan anggota OSIS sudah berjalan dan sejalan dengan konsep social crime prevention, selanjutnya hubungan kerja sama antara BNN Kota Depok dengan Pemerintah Kota Depok dan Dinas Pendidikan Kota Depok dapat dibuktikan dengan adanya surat kesepakatan bersama, namun kerjasama ketiga lembaga tersebut belum sesuai dengan partnership theory. Dan kontrol sosial pada anggota OSIS kepada teman sebayanya di sekolah belum berjalan dengan baik, karena anggota OSIS yang mengikuti kegiatan focus group discussion P4GN belum berperan sebagai kader anti narkotika pada lingkungan sekolah.

ABSTRACT
This writing is made to analyze P4GN socialization program as a form of prevention of narcotic abuse in schools in Depok city. This phenomenon will be explained with the following concepts social crime prevention, partnership theory, socialization theory and social control theory. The result of this writing shows that P4GN socialization program through focus group discussion with members of schools 39 student council OSIS has gone according to the social crime prevention concept, and the cooperation between BNN Depok City with the Depok City government and the Depok City Department of Education can be proven through the existence of the letter of agreement between the three, although their cooperation does not follow the partnership theory. Meanwhile, the social control of the members of student council to their peers have not gone well because the members of student council who joined the P4GN focus group discussion has not yet taken a role as anti narcotic cader in school environment."
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pietro Grassio Eko Yulio
"Indonesia saat ini telah mengalami masa darurat narkoba yang mana penyalahgunaan narkoba sudah masuk ke titik terdalam yaitu pelajar, penyalahgunaan narkoba oleh pelajar SMA terlihat marak di Kota Tangerang, hal ini disebabkan oleh lemahnya kesadaran orangtua, masyarakat dan pelajar SMA itu sendiri, dengan jumlah 103.124 siswa siswi yang ada di Kota Tangerang sangat dibutuhkan kerja keras untuk melakukan pencegahan terhadap narkoba, upaya pencegahan telah dilakukan oleh pemerintah pusat, daerah dan lembaga penegak hukum lokal untuk mencegah kejahatan ini terjadi, nyatanya pencegahan ini tidak terasa efektif, pihak sekolah memiliki peran penting dalam melakukan pencegahan narkoba di sekolah dengan dibantu oleh pihak BNNK, Kepolisian serta masyarakat. Dalam tesis ini penulis menggunakan teori pencegahan kejahatan, kemitraan dan pemolisian komunitas yang dirasa sangat efektif untuk melakukan pencegahan narkoba terhadap pelajar SMA, dengan penelitian ini penulis ingin memberikan kajian pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar SMA di Kota Tangerang dengan efektif dalam sudut pandang kriminologi.
Lokasi penelitian berada di SMAN 8 dan SMAN 5 Kota Tangerang yang dinilai sangat rentan, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang berfokus pada hasil lapangan, wawancara kepada narasumber yang kompeten di bidangnya serta menganalisa penelitian terdahulu, jurnal, serta buku yang relevan untuk menganalisa fenomena pencegahan yang terjadi, dengan hasil penelitian dan analisa penulis yang telah menghadirkan proses kerja sama antar lembaga penegak hukum di dalam bidang narkoba seperti kepolisian dan BNNK yang mana pencegahan ini sangat perlu dilakukan secara kemitraan dan dengan cara-cara yang akurat dengan menggabungkan tugas, pokok, dan fungsi sekolah serta organisasi masyarakat yang ada wilayah Kota Tangerang sehingga menjadi sebuah penelitian akurat dengan tujuan untuk menghasilkan model integrasi yang efektif terhadap pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi pelajar SMA di Kota Tangerang, yang pada akhirnya pencegahan ini dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dalam proses pencegahan narkoba di lingkungan sekolah.

Indonesia is currently experiencing a drug emergency period where drug abuse has reached its deepest point, namely students. Drug abuse by high school students is seen to be widespread in the city of Tangerang, this is due to weak awareness of parents, the community and high school students themselves, with a total of 103,124 students. female students in Tangerang City really need to work hard to prevent drugs. Prevention efforts have been carried out by the central government, regional governments and local law enforcement agencies to prevent this crime from happening, in fact this prevention does not feel effective, the school has an important role in carrying it out. drug prevention in schools with assistance from the National Narcotics Agency, Police and the community. In this thesis the author uses the theory of crime prevention, partnership and community policing which is felt to be very effective in preventing drugs against high school students. With this research the author wants to provide an effective study of drug abuse prevention among high school students in Tangerang City from a criminological perspective.
Location The research took place at SMAN 8 and SMAN 5, Tangerang City, which were considered very vulnerable, using qualitative research methods that focused on field results, interviews with competent sources in their fields and analyzing previous research, journals and books that were relevant to analyzing the prevention phenomenon that occurred. , with the results of the author's research and analysis which has presented a process of cooperation between law enforcement agencies in the drug sector such as the police and BNNK where prevention really needs to be carried out in partnership and in accurate ways by combining the tasks, principals and functions of schools and community organizations in the Tangerang City area so that it becomes an accurate research with the aim of producing an effective integration model for preventing drug abuse for high school students in Tangerang City, which ultimately can become a reference for parties in need in the drug prevention process in school environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Karlina Ridwan
"Maraknya perilaku agresif yang terjadi memunculkan pemikiran akan perlunya pengembangan alat ukur psikologi mengenai agresi. Tes yang mampu mengukur agresi dibutuhkan untuk memprediksi dan mengukur tingkat kekerasan pada populasi klinis, termasuk di sini pelaku tawuran pelajar. Melalui pemikiran akan perlunya pengembangan alat ukur agresi, dan keunggulan pads AQ sebagai instrumen yang mengukur agresi, maka penulis merasa perlu dilakukan penelitian terhadap AQ, yang telah diadaptasi dan dimodifkasi oleh Widyastuti (1996). Karena itu, penulis melakukan uji alat ukur AQ dengan membandingkan respon siswa pelaku dan bukan pelaku tawuran pelajar.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Subyek pada kelompok tawuran pelajar merupakan siswa-siswa (laki-laki) SMK A, sementara subyek pada kelompok bukan tawuran pelajar adalah siswasiswa SMA B. Jumlah keseluruhan subyek 99 orang, dengan 50 orang clan kelompok tawuran dan 49 orang dari kelompok bukan tawuran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa agresi pada kelompok tawuran lebih tinggi secara signifikan dibandingkan agresi pada kelompok bukan tawuran. Tingkat agresi pada kelompok bukan tawuran secara signifikan Iebih bervariasi dibandingkan pada kelompok bukan tawuran. Perbedaan agresi pada kelompok tawuran dan bukan tawuran narnpak jelas pada dimensi agresi fisik, dimana kelompok tawuran memiliki tingkat agresi fisik yang cenderung lebih tinggi sementara untuk dimensi agresi yang lain, yaitu agresi verbal, agresi marah, dan agresi benci, nampak tidak ada perbedaan signifikan pada kedua kelompok. Tingginya agresi pada kelompok tawuran dibandingkan kelompok bukan tawuran sesuai dengan asumsi peneliti dan ini menjelaskan bahwa AQ bisa membedakan individu yang cenderung agresif dan cenderung tidak agresif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perilaku penyalahgunaan Napza semakin meningkat dewasa ini. Pelakunya sebagian besar adalah remaja, kurangnya tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS merupakan salah satu faktor penyebab mengapa jumlah usia remaja berkontribusi besar terhadap penyalahgunaan Napza. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan sikap remaja terhadap penyalahgunaan Napza. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 81 siswa dari total populasi 440 siswa, pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, populasinya adalah siswa SMU Negeri I Krueng Sabee Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel mempunyai tingkat pengetahuan tidak memadai (56%) tetapi sebagian besar responden mempunyai sikap yang negatif untuk melakukan penyalahgunaan Napza (54%). Analisis bivariat dengan melakukan uji chi square mendapatkan basil nilai P lebih besar dari α yang berarti Ho gagal di tolak. Kesimpulannya tidak ada hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap penyalahgunaan Napza, hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan sikap seseorang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan. Hasil penelitian ini mungkin dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti yaitu latar belakang keluarga, agama, budaya dan aturan sosial di masyarakat yang melarang tindak penyalahgunaan Napza. Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi remaja untuk melakukan penyalahgunaan Napza."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5699
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Telaumbanua, Rizky Saputra
"ABSTRAK
Pengalaman kekerasan seksual pada anak dapat menimbulkan gangguan fisik, emosi, perilaku dan kognitif, sehingga mempengaruhi kapasitas dan fungsi anak, termasuk dalam meraih prestasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengalaman kekerasan seksual terhadap prestasi belajar. Subjek penelitian adalah siswa Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Beji, Depok. Penelitian menggunakan metode cross sectional dimana dilakukan penyebaran kuesioner demografi dan Childhood Trauma Questionnaire serta pengumpulan nilai rapor kepada 209 subjek yang merupakan siswa dari SMAN 11 Depok, SMA IT Al Qudwah, SMA Muhammadiyah Beji dan SMA Tarbiyah Islamiyah. Childhood Trauma Questionnaire memiliki sensitivitas 45 dan spesifisitas 93 dalam menentukan pengalaman kekerasan seksual. Dari 209 subjek, 35 orang mengalami kekerasan seksual dan 174 sisanya tidak mengalami. Untuk kelompok yang mengalami kekerasan seksual, 20 orang memiliki nilai rapor dibawah rata-rata kelas dan 15 lainnya memiliki nilai diatas rata-rata. Adapun pada kelompok yang tidak mengalami kekerasan seksual, 89 orang memiliki nilai dibawah rata-rata dan 85 sisanya memiliki nilai diatas rata-rata. Pada kelompok yang mengalami kekerasan seksual, mayoritas 25 subjek hanya mengalami kekerasan seksual ringan ke menengah dengan skor rata-rata untuk kekerasan seksual adalah 7,23 0,35. Uji Chi-Square antara pengalaman kekerasan seksual dan prestasi belajar menunjukkan nilai p = 0,517 dengan RR = 1,27 95 CI 0,61-2,64 . Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengalaman kekerasan seksual dengan prestasi belajar subjek penelitian. Penelitian lebih lanjut dengan desain penelitian yang lebih ideal dan teknik diagnosis yang lebih akurat diperlukan untuk menguatkan penelitian ini.

ABSTRACT
Child sexual abuse can lead to physical, emotional, behavioral dan cognitive impairment, thus affecting the capacity and function of children, including academic performance. The objective of this research is to analyze the relationship between history of child sexual abuse and academic performance. Subject are senior high school students in Beji District, Depok. This research was a cross sectional study, which had done by distributing demography and childhood trauma questionnaire to participant, and then collecting their school report score. There were 209 subjects, whom were students from SMAN 11 Depok, SMA IT Al Qudwah, SMA Muhammadiyah Beji and SMA Tarbiyah Islamiyah. Childhood trauma questionnaire has a 45 sensitivity and 93 specificity in diagnosing sexual abuse. From the 209 subjects, 35 subjects had experienced sexual abuse. In this group, 20 subjects had school report score below the class average. Meanwhile, of the 174 people who have not experienced sexual abuse, 89 subjects had school report score below the class average. In positive sexual abuse experienced group, majority of subjects 25 subjects had experienced slight to moderate sexual abuse with mean score is 7,23 0,35. Chi Square test between history of child sexual abuse and academic performance have p 0,517 with RR 1,27 95 CI 0,61 2,64 . The study shows that there is no statistically significance association between history of sexual abuse and academic performance. Further, research with more ideal study design and more accurate diagnostic instrumen are necessary to asses this result."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debbi Ratnaning Utami
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara keterlibatan orang tua dan
keterlibatan peserta didik di sekolah pada peserta didik SMA. Partisipan
penelitian ini berjumlah 180 peserta didik SMA. Penelitian ini merupakan
penelitian korelasional. Definisi keterlibatan orang tua adalah sikap dan tingkah
laku yang ditunjukkan oleh orang tua untuk memajukan dan mendukung
perkembangan akademik, sosial dan kognisi anak yang dilakukan di dalam
lingkungan rumah maupun sekolah. Definisi keterlibatan peserta didik di
sekolah adalah usaha yang dikeluarkan oleh peserta didik baik berupa tingkah
laku, emosi maupun kognisi, ketika mengikuti aktivitas di sekolah. Alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari alat ukur School Engagement-
McArthur (Lippman, 2008) dan High School and Family Partnership (Epstein,
et al., 1993). Hasil penelitian menunjukan adanya korelasi yang positif dan
signifikan antara keterlibatan orang tua dan keterlibatan peserta didik di sekolah
pada peserta didik SMA.

ABSTRACT
The pupose of this study is to investigate the relationship between parent
involvement and school engagement of high school students. Participants of this
study were 180 high school students. The data were collected using
convenience sampling method. This is a correlational study with quantitative
methods. Parent involvement define as parent attitudes and behavior to promote
and support child‟s academic, social and cognitive development in at home and
at school. Meanwhile, school engagement is the student‟s effort to engage
thoroughly in behavior, emotional and cognitive, while taking part in school
activities. The instruments that used in this study is School Engagement-
McArthur (Lippman, 2008) and High School and Family Partnership (Epstein,
Connor-Tadros & Salinas, 1993). Results showed a positive and significant
relationship, between parent involvement and school engagement of high
school students."
2015
S58740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Astuti Ramadhanti
"Dalam beberapa dekade terakhir ini aktivitas fisik anak-anak dan remaja di seluruh dunia telah menurun secara signifikan. Cara yang menjanjikan untuk meningkatkan aktivitas fisik anak adalah dengan menggunakan transportasi aktif seperti bersepeda dan berjalan kaki ke dan dari sekolah. Transportasi aktif ke dan dari sekolah merupakan hal yang paling murah dan mudah untuk dilakukan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 44 Tahun 2019 tentang kebijakan zonasi sekolah dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Adanya sistem zonasi sekolah ini merupakan salah satu cara Menteri Pendidikan Indonesia untuk mendukung pemerataan kualitas dan layanan pendidikan serta meningkatkan penggunaan transportasi aktif ke sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dampak dari zonasi sekolah terhadap tingkat penggunaan transportasi aktif ke sekolah. Metode yang digunakan adalah survey kuesioner kemudian di analisis dengan statistik deskriptif, teori discrete choice model, dan ArcGIS. Dari sembilan sekolah yang ditinjau, faktor yang mempengaruhi para siswa dalam menggunakan transportasi aktif untuk perjalanan ke sekolah adalah waktu tempuh, jarak, dan kondisi trotoar.

In recent decades the physical activity of children and teenagers around the world has decreased significantly. A promising way to increase physical activity of them is to use active transportation such as cycling and walking to school. Active transportation to school is the cheapest and easiest thing to do. The Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia issued Ministerial Regulation Number 44 of 2019 concerning school zoning policies in the new student admission system. The existence of this school zoning system is one way for the Indonesian government to support equal distribution of quality and education services and increase the use of active transportation to schools. The purpose of this study is to analyze the impact of school zoning on the level of using active transportation to school. The used method is a questionnaire survey and afterwards analyzed with descriptive statistics, discrete choice model theory, and ArcGIS. From nine schools reviewed, the factors that influence students use of active transportation to school are travel time, distance, and pavement conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Artikel ini ditulis berdasarkan hasi penelitian untuk melihat lebih dalam pengaruh masing-masing indikator dari variabel yang ada, baik itu variabel bebas maupun variabel terikat menggunakan korelasi kanonik (Cannonical Correlation) sebagai alat dalam menganalisa data. Variabel bebas penelitian ini adalah budaya masyarakat yang terdiri dari 2 variabel antara lain tradisi adat dan kebiasaan kemasyarakatan serta pergaulan teman sebaya yang terdiri dari yang terdiri dari dua variabel antara lain pergaulan di Lingkungan Sekolah dan lingkungan rumah. Variabel terikat adalah perilaku sosial siswa yang diwakili oleh 3 variabel terdiri dari variabel perilaku rasional (Y1), variabel perilaku irrasional (Y2) dan perilaku tradisional (Y3). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Plus Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 600 siswa. Sampel penelitian adalah 240 siswa, menggunakan rumus Slovin. Pengumpulan data digunakan metode pengumpulan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumenter. Data dianalisis dengan menggunakan kanonik korelasi (cannonical correlation). Temuan yang diperoleh adalah bawa secara parsial: (1) hanya kebiasaan kemasyarakatan (X2) dan pergaulan di lingkungan sekolah (X3) yang memiliki pengaruh secara signifikan terhada perilaku rasional (Y1), (2) hanya tradisi adat (X1) dan pergaulan di lingkungan sekolah (X4) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku irrasional (Y2), (3) hanya pergaulan di lingkungan sekolah (X3) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku tradisional (Y3). Secara simultan, tradisi adat, kebiasaan masyarakat, pergaulan di lingkungan sekolah dan pergaulan di lingkungan rumah secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku rasional (Y1), perilaku irrasional (Y2), dan perilaku tradisional (Y3). "
JPUT 13:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shilvya Febrina Iraman
"[ABSTRAK
Meningkatnya jumlah penyalahgunaan Narkoba saat ini sudah menjalar hingga sekolah-sekolah dan kampus tanpa memandang tingkatan usia. Khususnya di DKI Jakarta, 20% dari 4 juta pemakai narkoba adalah anak di bawah usia 18 tahun atau remaja yang notabene penerus cikal bakal negeri ini. Bahkan, 3 dari 10 anak di Jakarta terlibat penggunaan narkoba sekaligus terlibat produksi dan distribusinya.
BNN Provinsi DKI Jakarta merupakan lembaga vertikal BNN di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai macam program pencegahan salah satunya melalui pemeriksaan urin Narkoba di lingkungan sekolah. Pemeriksaan urin narkoba yang dilakukan di sekolah sangat penting karena dapat mendeteksi secara dini apakah seseorang terindikasi penyalahgunaan narkoba atau tidak, sehingga dapat memotong jalur peredaran narkoba di lingkungan sekolah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif- analitis, dimana faktor operasionalisasi penelitian sudah ditentukan di awal. Data primer diperoleh dari informan yang merupakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat dan dokter BNNP DKI Jakarta. Data sekunder didapatkan dari data yang telah tersedia dan dilakukan studi data. Analisis disampaikan berdasarkan penilaian (judgement) penulis dengan didasari oleh kerangka teori yang dipakai dalam penelitian ini.
Hasil yang didapatkan dari Implementasi Program Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Sekolah Melalui Pemeriksaan Urin Narkoba masih belum maksimal karena belum adanya kesadaran dari peserta tes urin yang hasilnya positif Narkoba untuk melakukan konseling adiksi/rehabilitasi agar menghentikan penggunaan Narkoba dan merubah perilaku yang lebih sehat. Kendala yang ditemukan masih kurang aktifnya pihak sekolah dan orang tua membawa siswa yang positif Narkoba untuk dilakukan konseling adiksi. Saran yang diberikan oleh penulis adalah perlu adanya evaluasi dan pembinaan lanjutan setelah pemeriksaan urin Narkoba melalui kerjasama antara pihak sekolah, orangtua, instansi terkait dan BNN dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah serta pemberian informasi dan pendidikan sejak dini tentang bahaya Narkoba agar siswa mempunyai kemampuan untuk menghindari dan menolak menggunakan Narkoba.

ABSTRACT
The increasing number of drug abuse is now spreading to schools and colleges regardless of age levels . Especially in Jakarta , 20 % of the 4 million drug users are children under the age of 18 years old or a teenager that in fact the successor to the forerunner of the country. In fact , 3 out of 10 children in Jakarta involved the use of drugs involved in the production and distribution at the same time .
National Narcotic Board of DKI Jakarta Province is a vertical organization BNN in the area of Jakarta has conducted a wide range of prevention programs one of them through urine testing drugs in the school environment . Urine drug conducted in school is very important because it can detect early whether the person indicated drug abuse or not , so as to cut off the circulation of drugs in the school environment .
This study used a qualitative approach with descriptive-analytic design, in which the operation of the factors specified in the initial study. Primary data were obtained from an informant who is the Head of Prevention and Community Empowerment and doctor National Narcotic Board of Jakarta Province. Secondary data were obtained from data already available and carried out the study data. The analysis presented is based on assessment (judgment) by the author based on the theoretical framework used in this study.
The results obtained from the Examination of Drug Abuse Prevention Program in Schools Through Urine Drug Investigation is still not maximized due to the lack of awareness of participants urine test result is positive drug addiction counseling / rehabilitation in order to stop the use of drugs and more healthy behavior change. Problems were found still less active the school and parents bringing students to do positive drug addiction counseling. The advice given by the authors is necessary the evaluation and follow-up coaching after a urine drug through a partnership between the school, parents, relevant agencies and BNN in the prevention of drug abuse in the school environment as well as the provision of information and education from an early age about the dangers of drugs so that students have the ability to avoid and reject the use of drugs., The increasing number of drug abuse is now spreading to schools and colleges regardless of age levels . Especially in Jakarta , 20 % of the 4 million drug users are children under the age of 18 years old or a teenager that in fact the successor to the forerunner of the country. In fact , 3 out of 10 children in Jakarta involved the use of drugs involved in the production and distribution at the same time .
National Narcotic Board of DKI Jakarta Province is a vertical organization BNN in the area of Jakarta has conducted a wide range of prevention programs one of them through urine testing drugs in the school environment . Urine drug conducted in school is very important because it can detect early whether the person indicated drug abuse or not , so as to cut off the circulation of drugs in the school environment .
This study used a qualitative approach with descriptive-analytic design, in which the operation of the factors specified in the initial study. Primary data were obtained from an informant who is the Head of Prevention and Community Empowerment and doctor National Narcotic Board of Jakarta Province. Secondary data were obtained from data already available and carried out the study data. The analysis presented is based on assessment (judgment) by the author based on the theoretical framework used in this study.
The results obtained from the Examination of Drug Abuse Prevention Program in Schools Through Urine Drug Investigation is still not maximized due to the lack of awareness of participants urine test result is positive drug addiction counseling / rehabilitation in order to stop the use of drugs and more healthy behavior change. Problems were found still less active the school and parents bringing students to do positive drug addiction counseling. The advice given by the authors is necessary the evaluation and follow-up coaching after a urine drug through a partnership between the school, parents, relevant agencies and BNN in the prevention of drug abuse in the school environment as well as the provision of information and education from an early age about the dangers of drugs so that students have the ability to avoid and reject the use of drugs.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soepartiwi
"P4GN merupakan singkatan dari Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. Program ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Masalah Narkoba sudah menjadi masalah sosial yang harus diselesaikan secara komprehensif, salah satunya adalah mengerahkan segenap potensi bangsa yang dimiliki untuk memerangi Narkoba. Kerjasama antar instansi pemerintah menjadi sebuah keharusan sehingga diterbitkan Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Dalam Negeri, Dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Selaku Ketua Badan Narkotika Nasional dalam rangka P4GN di DKI Jakarta.
Selanjutnya, bagaimana dengan implementasi keputusan bersama tersebut? Ini yang menjadi pokok pemlasalahan dalam penelitian ini mengingat DKI Jakarta memiliki otonomi daerah yang bersifat khusus.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan in depth interview sebagai alat pengumpul datanya. Hasil penelitian kemudian diarahkan pada analisis deskriptif implementasi kebijakan keputusan bersama tersebut. Objek penelitian ini adalah BNP DKI Jakarta dan mitra kerjanya yaitu Yayasan Cinta Anak bangsa (YCAB).
Dari analisis diketahui bahwa implementasi Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Dalam Negeri, Dan Kepala Kpolisian Negara Republik Indonesia Selaku Ketua Badan Narkotika Nasional dalam rangka P4GN di DKI Jakarta secara umum berjalan efektif. Dari empat variable yang diteliti ditemukan beberapa hal:
1. Komunikasi yang efektif berjalan dua arah baik dengan BNN atau dengan mitra kerja walaupun ada kelambanan dalam pembentukan BNK di wilayah DKI Jakarta.
2. Sumber daya yang mendukung BNP baik berupa fasilitas dari Pemprov DKI Jakarta atau dana dari APBD DKI Jakarta. Kendala yang ada adalah fasilitas yang minim dan terbatasnya dana yang diberikan.
3. Prilaku atau kecenderungan dapat dilihat dengan adanya budaya parokial dan ketiadaan aturan mengenai insentif dan sanksi bagi personal BNP.
4. Struktur Birokrasi yang mendukung adalah adanya staf dan struktur birokrasi yang efesien. Namun, kendalanya adalah jaminan karir staf yang tidak pasti karena ketiadaan aturan personel.
Untuk itu BNP DKI Jakarta memang harus berbenah kembali menata kembali agar kendala psikologis dapat diarahkan menjadi sebuah keunggulan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>