Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69905 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ainurrahma Dwi Saraswati
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai representasi perempuan maghribi dalam cerita pendek Femmes d rsquo;Alger dans Leur Appartement karya Assia Djebar yang diterbitkan pada tahun 1975. Hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai perempuan Aljazair yang terkurung dalam budaya patriarki pada masa sebelum hingga kolonialisasi Prancis terjadi. Status menikah dan belum menikah menjadi penentu eksistensi para wanita maghribi. Ruang domestik dan ruang publik perempuan pada masa tersebut juga memiliki peran penting dalam representasi perempuan maghribi yang didominasi budaya patriarki.

ABSTRACT
This article discusses the representation of maghribi women in Femmes d rsquo Alger Dans Leur Appartement, a short story by Assia Djebar published in 1975. The result provides an overview of the Algerian women who trapped in patriarchal culture in the French pre colonization and post colonization. The status of married and unmarried women determines the existence of maghribi women. The domestic and public spaces of Algerian women on that time, also had an important role in the representation of maghribi women dominated by patriarchal culture."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Uli
"Artikel ini membahas dampak kolonialisme pada masyarakat Aljazair dalam cerpen Oran, langue morte karya Assia Djebar. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, sedangkan pendekatan yang dipilih adalah pendekatan tekstual. Pengaruh kolonialisme diteliti berdasarkan peristiwa-peristiwa cerita, deskripsi tokoh serta latar ruang dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolonialisme berdampak buruk pada tokoh utama sehingga tokoh utama mengalami trauma yang sangat medalam.

This article analyzes the influence of colonialism in Algeria’s society in short story titled Oran, langue morte by Assia Djebar. This research is classified as a qualitative research by using a descriptive argumentative method and structural approach. The influence of colonialism could be observed based on the story events, characters description, and by the places and times as well. The result of this article shows that colonialism has a negative influence on main character which give her a deep trauma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Putri Andika
"ABSTRAK
Artikel ini membahas gagasan penolakan kemunafikan dalam beragama yang diperlihatkan melalui tokoh-tokoh perempuan dalam roman L rsquo; cole des Femmes karya Andr Gide. Metode kualitatif digunakan dalam artikel ini untuk membahas fokus kajian secara deskriptif dan mendalam. Dengan menggunakan pendekatan struktural Roland Barthes, roman berlatar khas keluarga bourgeois Prancis di akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20 ini diteliti melalui aspek naratif yang melibatkan aspek sintagmatik dan paradigmatik. Konsep kesetaraan gender yang dikemukakan oleh Simone de Beauvoir jugadiperlukan guna melihat usaha tokoh perempuan dalam melepaskan diri dari belenggu otoritas laki-laki. Dalam teks ini, tokoh perempuan menunjukkan perlawanannya atas tindakan tokoh laki-laki yang menggunakan agama sebagai pembenaran atas praktik patriarkalnya. Agama yang dijadikan laki-laki sebagai alat untuk mengesahkan tindakan patriarkal merujuk pada tindakan munafik dalam beragama.
ABSTRACT

AbstractThis article discusses the idea of rejection of religious hypocrisy shown by female characters in Andr Gide 39 s L 39 cole des Femmes. Qualitative methods are used in this article to discuss the focus of the study in descriptive and in depth. Using the structural approach of Roland Barthes, the romance of a typical French bourgeois family in the late nineteenth to early twentieth centuries was examined through a narrative aspect involving both syntagmatic and paradigmatic aspects. The concept of gender equality proposed by Simone de Beauvoir is also necessary to see the efforts of female characters to escape from the shackles of male authorities. In this text, women 39 s figures show their opposition to the actions of male figures who use religion as justification for their patriarchal practices. Religion that men make as a means to legitimize patriarchal acts refers to religious acts of hypocrisy.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrana Linati
"ABSTRAK
Kritik sosial sering kali dituangkan ke dalam berbagai macam bentuk sastra, salah satunya bentuk ilustrasi. Berangkat dari hal tersebut, banyak orang yang pada akhirnya menuangkan aspirasi, kritik bahkan sindiran kedalam sebuah gambar yang memiliki makna tersendiri. Kemudahan mengakses internet pada dewasa ini juga membuat seniman turut membuat karya sastra yang dimuat online dan disebarluaskan dengan mudah. Melalui teori semiotik oleh Ferdindand de Saussure, analisis ini dilakukan pada tiga buah ilustrasi online yang dibuat oleh kartunis dan illustrator Jerman yaitu Schwarwel, Harm Bengen dan Freimut Woessner. Ketiga ilustrasi yang menjadi korpus dalam penelitian ini dipublikasikan secara online lewat situs pribadi mereka. Hasil penelitian dalam bentuk deskriptif kualitatif ini menunjukkan bahwa ilustrasi karya Schwarwel, Harm Bengen dan Freimut Woessner merepresentasikan penolakkan
terhadap pengungsi dan imigran di Jerman baik dalam dunia politik, pendidikan dan masyarakat luas.

ABSTRACT
Social criticism is often showed in various forms of literature, one of it is illustration. Therefore, many people ultimately poured their aspirations, criticism and even innuendo into drawing which has its own meaning. The easy access the internet today also makes the illustrators take part ini making literary works that are published online and easily disseminated. Through the semiotic theory by Ferdinand de Saussure, this analysis is carried out on three online illustrations which was made by German cartoonists and illustrators; Schwarwel, Harm Bengen and Freimut Woessner. These three corpus are published online through their website. Result of this research indicate that the illustrations by Schwarwel, Harm Bengen and Freimut Woessner represent a rejection of German refugees and immigrant both in politics, education and the wider
community."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
A. Yusdianti Tenriawali
"Penelitian ini membahas tentang representasi korban kekerasan dalam teks berita daring Tribun Timur. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi bentuk strategi wacana yang digunakan wartawan dalam memosisikan korban kekerasan dalam teks berita pada situs Makassar.tribunnews.com. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis wacana kritis. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks berita kekerasan dalam situs berita daring Tribun Timur dengan data berupa teks berita yang dianggap merepresentasikan korban kekerasan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kebahasaan berita adalah kata yang mengandung strategi wacana inklusi berupa strategi wacana nominasi dan identifikasi. Pada teks berita, korban kekerasan laki-laki cenderung ditampilkan dengan strategi nominasi yang menampilkan korban dengan apa adanya. Namun untuk korban kekerasan perempuan terlihat cenderung ditampilkan dengan strategi identifikasi yang menampilkan korban sebagai pihak yang tidak berdaya. Korban laki-laki dalam teks berita daring Tribun Timur cenderung lebih dilindungi dibandingkan korban perempuan. hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa wartawan Tribun Timur masih cenderung menganut ideologi patriarki."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaa Bahasa, 2018
400 JIKKT 6:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dinia Putri
"Skripsi ini membahas pembentukan identitas budaya pada diri tokoh dalam cerita pendek Le Corps de F licie karya Assia Djebar. Tujuan penelitian ini adalah menunjukkan pembentukan identitas budaya yang dialami para tokoh pada cerita pendek ini. Pertama-tama dilakukan analisis sintagmatik, yakni analisis pengaluran dan alur. Analisis dibuat dalam bentuk penyusunan urutan satuan isi cerita USIC, dan fungsi utama. Selanjutnya, analisis yang dilakukan adalah analisis paradigmatik yang terdiri dari analisis tokoh, hubungan antartokoh, dan latar. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa identitas budaya adalah identitas yang dibentuk dari kompleksitas identitas ras, kebangsaan, etnis, dan agama yang melekat pada diri seseorang. Adapun yang memengaruhi pembentukan identitas budaya pada diri seseorang adalah identitas ras, pilihan hidup, dan lingkungan sosial.

This thesis discusses the construction of cultural identity in each of the character of Djebar rsquo s work, Le Corps de F licie. The aim of this study is to show the construction of cultural identity experienced by the characters in this short story. First, syntagmatic analysis consists of the plot analysis. The analysis is made in form of collating the units of story sequence, and the main function. Furthermore, the paradigmatic analysis consisted of analysis of the figures, the interaction between characters, and background of the story. This study shows that cultural identity is the composition of the complexity of race, nationality, ethnicity, and religion which are inherent in a person. Descendant background, life choices, and social environment, are the factor that influence the construction of cultural identity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S66041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Nadia Sarah Zainuddin
"Kesusastraan Aljazair mulai berkembang setelah perang kemerdekaan Aljazair, sekitar tahun 1970-an. Identitas dan kebebasan adalah dua tema utama yang sering diangkat dalam karya sastra penulis Aljazair. Masalah identitas pada masyarakat Aljazair muncul akibat penjajahan Prancis, salah satunya berupa penggunaan dua bahasa utama negara tersebut, yaitu bahasa Arab dan Prancis. Masalah identitas ini terjadi karena eratnya hubungan antara bahasa Prancis sebagai bahasa kolonial dengan identitas masyarakat Aljazair itu sendiri, yang pada akhirnya berujung pada rekonstruksi identitas masyarakat Aljazair. Artikel ini membahas rekonstruksi identitas yang terjadi pada tokoh utama dalam novel La Disparition de la langue française karya Assia Djebar. Artikel ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka. Analisis makalah ini menggunakan konsep naratif yang dikemukakan oleh Roland Barthes (1966) untuk membedah struktur teks. Lebih lanjut, artikel ini juga menggunakan studi postkolonial Homi Bhabha (1994) dan dibantu oleh konsep memori kolektif oleh Maurice Halbwachs (1992) dan konsep identitas individu Phillip Gleason (1983) untuk menganalisis rekonstruksi identitas yang terjadi pada karakter utama. Artikel ini menghasilkan beberapa temuan. Dua bahasa, Prancis dan Arab, yang digunakan dalam novel mempengaruhi perubahan identitas tokoh utama. Memori juga berperan dalam rekonstruksi identitas karakter utama. Artikel ini menyimpulkan bahwa rekonstruksi identitas, pada akhirnya, meskipun dipengaruhi oleh bahasa dan ingatan, adalah kebebasan seseorang untuk memilih.

Algerian literature began to develop after the Algerian war of independence, which was around the 1970s. Identity and freedom are the two main themes that are often raised in the literary works of Algerian writers. The problem of identity in the Algerian people arises due to French colonialism, one of which is in the form of the use of the country's two main languages, namely Arabic and French. This identity problem occurs due to the close relationship between French as a colonial language and the identity of the Algerian people themselves, which ultimately results in the reconstruction of the Algerian people's identity. This article discusses the identity reconstruction that occurs in the main character in the novel La Disparition de la langue française by Assia Djebar. This article is qualitative research using a literature review as the method. The analysis of this paper uses the narrative concept brought by Roland Barthes (1966) to dissect the structure of the text. Furthermore, this article also uses the post-colonial study of Homi Bhabha (1994) and assisted by the concept of collective memory by Maurice Halbwachs (1992) and the concept of individual identity of Phillip Gleason (1983) to analyze the reconstruction of identity that occurs in the main character. This article found several main findings. The two languages, French and Arabic, used in the novel affect the changes in the main character's identity. Memory also plays role in the identity reconstruction of the main character. This article concludes that identity reconstruction, at the end of the day, though affected by languages and memories, is one's freedom to choose."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Setiawanty
"Pascaperang kemerdekaan dan pascakolonialisme, kesusastraan Aljazair berkembang pesat dengan ciri khas yang mengangkat tema identitas, resistensi, dan kebebasan. Adanya hubungan yang erat dengan Prancis tersebut mengakibatkan identitas yang tumpang tindih pada masyarakat Aljazair, khususnya pada perempuan Aljazair. Artikel ini membahas konstruksi identitas yang terjadi pada tokoh utama dalam novel Vaste est la prison karya Assia Djebar (1995). Novel ini menceritakan perjuangan perempuan di tiga generasi (nenek, ibu, dan anak) dalam menentang struktur patriarki tradisional untuk membela anaknya, hidupnya, perempuan di negerinya, dan tanah airnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi konstruksi identitas tokoh utama yang terbentuk sebagai seorang perempuan muslim Aljazair yang submisif, kemudian berkembang menjadi liyan yang resisten melalui fokalisasi “Aku” sebagai narator dan wakil dari suara perempuan Aljazair. Dengan metode kualitatif, konsep naratif Roland Barthes, teori struktur alur Gustave Freytag, dan kajian struktur teks Genette digunakan untuk membedah struktur teks. Selanjutnya, dibantu oleh konsep écriture féminine Hélène Cixous untuk menganalisis konstruksi identitas yang terjadi pada tokoh utama. Hasil analisis mengidentifikasi bahwa tokoh utama pada novel atau perempuan Aljazair telah mengonstruksi identitasnya dalam upaya resistensi dari dominasi patriarki yang dianalogikan sebagai penjara yang sangat luas, di negaranya sendiri.

Algerian literature developed rapidly following post-war independence and post-colonialism, with a characteristic that raised the themes of identity, resistance, and freedom. Algerian society, especially Algerian women, experience overlapping identities as a consequence of the country's close relationship with France. This article describes the main character's identity construction in Assia Djebar's novel, Vaste est la prison (1995). This novel tells of the struggle of a women in three generations (grandmother, mother, and daughter) in a traditional patriarchal structure to defend her child, her life, the women in her country, and her homeland. This study aims to determine the identity of the main character who is formed as a submissive Algerian Muslim woman, then develops into a resistant other through the focalization of "I" as the narrator and representative of the Algerian female voice. The author's structure was analyzed using qualitative methodologies, including Roland Barthes' narrative concept, Genette's analysis of text structure, and Hélène Cixous's concept of écriture féminine were used to evaluate the main character's construction of identity. The results of the study showed that Algerian women have constructed their identities in order to survive as oppressed women and to resist patriarchal domination, which is analogous to a large prison within itself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nilam Suri
"Tesis ini membahas representasi identitas janda cerai yang ditampilkan sebagai tokoh utama dalam dua novel MetroPop, yaitu: Perang Bintang dan Janda-janda Kosmopolitan. Penelitian dalam tesis ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif menggunakan teori posfeminisme dan konsep identitas Stuart Hall tentang ketidakajekan identitas. Teori posfeminisme yang digunakan untuk membahas kedua novel ini untuk menunjukkan apakah ada ruang yang diberikan dalam narasi kedua novel MetroPop ini terhadap janda terutama janda cerai di dalamnya, dan juga dalam masyarakat urban. Teori identitas digunakan untuk mengungkapkan apakah terjadi perubahan identitas para janda di dalam kedua novel ini, dari being menjadi becoming. Dalam kesimpulannya, terdapat ambivalensi di dalam kedua novel MetroPop Perang Bintang dan Janda-janda Kosmopolitan dalam merepresentasikan para janda di dalamnya dan juga dalam masyarakat urban.

The thesis discusses the identity representation of divorced widows showed in two MetroPop novels which are: Perang Bintang and Janda-janda Kosmopolitan. The thesis applies qualitative research approach with descriptive design using feminism theories by Simone de Beauvoir, and Stuart Hall’s identity concept about how identity is fluid. Postfeminism theory in this novel is used to described these two novels and to show whether there are spaces given in thses two novels towards divorcee and also among the urban society. The identity theory is used to cover whether the identities of the divorcee in thsese novels are developing, from being into becoming. In conclusion, there are certain ambivalence in these two novels in giving the representation of the divorcee in the novels and also amon the urban society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T36095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awan Sandi Pungkas
"Tesis ini membahas mengenai representasi modernitas dari Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Sudirman pasca diberlakukannya sistem e-ticketing dan perbaikan infrastruktur stasiun pada tahun 2013. E-ticketing dan perbaikan infrastruktur merepresentasikan pengembangan layanan perkeretaapian Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan stasiun yang ditopang oleh teknologi dan infrastruktur berhasil mengembalikan fungsi stasiun sekaligus mengubah budaya dan pemaknaan masyarakat atas stasiun.

This thesis discusses about the representation of modernity in Jakarta Kota Station and Sudirman Station as a result of e-ticketing system implementation and the improvement of its infrastructure since 2013. E-ticketing system and the improvement of station infrastructure represents the modernization Jakarta's public transportation. The result of this research shows that the transformation of the station, which is supported by technology and infrastructure, could restore the real function of the station as well as changing the culture and the construction meaning of the station."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>