ABSTRAKKritik sosial sering kali dituangkan ke dalam berbagai macam bentuk sastra, salah satunya bentuk ilustrasi. Berangkat dari hal tersebut, banyak orang yang pada akhirnya menuangkan aspirasi, kritik bahkan sindiran kedalam sebuah gambar yang memiliki makna tersendiri. Kemudahan mengakses internet pada dewasa ini juga membuat seniman turut membuat karya sastra yang dimuat online dan disebarluaskan dengan mudah. Melalui teori semiotik oleh Ferdindand de Saussure, analisis ini dilakukan pada tiga buah ilustrasi online yang dibuat oleh kartunis dan illustrator Jerman yaitu Schwarwel, Harm Bengen dan Freimut Woessner. Ketiga ilustrasi yang menjadi korpus dalam penelitian ini dipublikasikan secara online lewat situs pribadi mereka. Hasil penelitian dalam bentuk deskriptif kualitatif ini menunjukkan bahwa ilustrasi karya Schwarwel, Harm Bengen dan Freimut Woessner merepresentasikan penolakkan
terhadap pengungsi dan imigran di Jerman baik dalam dunia politik, pendidikan dan masyarakat luas.
ABSTRACTSocial criticism is often showed in various forms of literature, one of it is illustration. Therefore, many people ultimately poured their aspirations, criticism and even innuendo into drawing which has its own meaning. The easy access the internet today also makes the illustrators take part ini making literary works that are published online and easily disseminated. Through the semiotic theory by Ferdinand de Saussure, this analysis is carried out on three online illustrations which was made by German cartoonists and illustrators; Schwarwel, Harm Bengen and Freimut Woessner. These three corpus are published online through their website. Result of this research indicate that the illustrations by Schwarwel, Harm Bengen and Freimut Woessner represent a rejection of German refugees and immigrant both in politics, education and the wider
community.