Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139894 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Amelia Syafarina
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengukur efektivitas intervensi dengan pendekatan
proyek kelompok untuk meningkatkan perilaku kerjasama pada anak usia 5-6
tahun. Dilakukan pengukuran berulang pada kelompok intervensi ( 8 murid TK)
dan kelompok kontrol (8 murid TK). Pada kelompok intervensi (KI) diberikan
program pendekatan proyek kelompok untuk meningkatkan perilaku kerjasama,
sedangkan kelompok kontrol (KK) mengikuti kegiatan TK seperti biasanya.
Peneliti merancang program intervensi dengan pendekatan proyek. Perilaku
kerjasama diukur melalui observasi dengan menghitung frekuensi tingkah laku
yang terdapat pada senarai perilaku kerja sama yang disusun oleh peneliti. Alat
ukur perilaku kerja sama berupa senarai terdiri atas 15 item perilaku kerjasama
dengan reliabilitas yang tinggi (Kappa Cohen = 0.73). Efektivitas intervensi akan
ditunjukkan oleh perbedaan skor rata-rata frekuensi perilaku kerja sama antara KI
dan KK. Selain itu perbedaan frekuensi perilaku kerja sama antar setiap
pengukuran ( pada KI ) juga akan memperkuat gambaran mengenai efektivitas
intervensi. Sebelum intervensi tidak terdapat perbedaan frekuensi perilaku
kerjasama antara KI dan KK. Pada pengukuran ketiga (setelah 7 sesi intervensi)
terdapat peningkatan perilaku kerja sama pada KI, peningkatan terus terjadi pada
pengukuran keempat. Kelompok kontrol tidak menunjukkan perbedaan frekuensi
perilaku kerja sama pada pengukuran 1 dan terakhir

ABSTRACT
This research aimed at exploring the effectiveness of an intervention using project
approach in increasing cooperative behavior among preschoolers. Repeated
measurement were conducted to monitor changes in cooperative behavior in
intervention-group (IG: 8 preschoolers were given intervention) and control-group
(CG: 8 preschoolers were given usual kindergarten activities). An intervention
program to increase cooperative behavior using project approach was designed by
the researcher. A checklist of 15 items of cooperative behavior was used to count
the frequency of cooperative behavior conducted by the participants in each
group. The researcher devised the checklist and in the current research has high
reliability (Kappa Cohen = 0.73). The effectiveness of the program was indicated
by the existence of a significance difference between scores attained by IG and
CG. Comparison between scores of each measurement showed increasing
frequency of cooperative behavior among children in IG, whereas CG showed no
significant changes. IG showed increased frequency of cooperative behavior after
7 sessions of intervention and keep increasing at the last measurement. CG did
not show significant changes of cooperative behavior"
2016
T46555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesmita Regar
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas metode math talk untuk
meningkatkan kemampuan numerasi pada anak usia 5-6 tahun. Desain penelitian
adalah nonrandomized pretest – posttest control group design pada 15 orang anak
PAUD AKI. Terdapat dua kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok kontrol
dan kelompok intervensi. Kelompok intervensi diberikan pengajaran sembilan
aspek numerasi. Analisis data secara kuantitatif dengan membandingkan
kemampuan numerasi kelompok intervensi dan kelompok kontrol serta analisis
kualitatif setiap aspek dan subjek kelompok intervensi. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan numerasi
kelompok intervensi yang menggunakan metode math talk dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Dengan demikian, metode ini diharapkan dapat membantu
guru dalam pembelajaran numerasi di dalam kelas.

ABSTRACT
The study is aimed to seek effectiveness math talk method for improving
numeracy ability 5-6 years children. Research desain was used nonrandomized
pretest – posttest control group for 15 PAUD AKI students. There are two group
in this study, control group and intervention group. Intervention group was taught
nine numeracy aspects with math talk method. Data were analyzed quantitatively
and qualitatively . Result of this study showed there was significance numeracy
ability in intervention group which used math talk method than control group. As
result, this method can help teacher teach numeracy lesson in class later., The study is aimed to seek effectiveness math talk method for improving
numeracy ability 5-6 years children. Research desain was used nonrandomized
pretest – posttest control group for 15 PAUD AKI students. There are two group
in this study, control group and intervention group. Intervention group was taught
nine numeracy aspects with math talk method. Data were analyzed quantitatively
and qualitatively . Result of this study showed there was significance numeracy
ability in intervention group which used math talk method than control group. As
result, this method can help teacher teach numeracy lesson in class later.]"
2015
T44159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan untuk mengimplementasikan pendekatan bahasa holistik (whole language approach) sebagai pengembangan model pembelajaran berbahasa awal anak usia 5-6 tahun di PAUD Non Formal. Sebagaimana lazim diketahui, masyarakat awam umum menyempitkan aspek pembelajaran berbahasa hanya pada salah satu bagian kecil perkembangan bahasa meliputi membaca dan menulis. Di sisi lain, pendekatan whole languange belum banyak diketahui apalagi diterapkan di dalam pembelajaran berbahasa awal anak usia dini di PAUD Non-Formal, padahal apabila diimplementasikan secara benar dan konsisten pendekatan ini mampu menumbuhkan minat literasi (keaksaran) anak secara alamiah dan menyenangkan. Whole languange telah diterapkan dalam pembelajaran berbahasa anak usia dini di negara-negara maju yang memiliki minat literasi tinggi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) dengan memberikan tindakan pada setiap siklus mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Non Formal Mawar Tangerang Selatan pada bulan Januari sampai Juli 2014. Subjek penelitian ini terdiri dari 10 orang anak usia 5-6 tahun yang dipilih berdasar hasil observasi pra siklus. Hasil observasi diolah melalui tekhnik analisis data dengan statistik deskriptif, yaitu mencari persentase dan nilai rata-rata peningkatan kemampuan berbahasa awal yang diperoleh melalui observasi, interview, dan diskusi, serta kajian dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan whole language yang meliputi immertion, demonstration, expectation, responsibility, employment, approximation, and feedback dapat meningkatkan kemampuan membaca awal anak usia dini. Berdasarkan observasi pada pra siklus pada awalnya persentase kemampuan membaca permulaan anak masih sebesar 30,25%. pada siklus I setelah dilakukan tindakan sebanyak 7 kali pertemuan diperoleh peningkatan persentase menjadi sebesar 85,50%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan peningkatan persentase kemampuan membaca dari hasil observasi pra siklus sebesar 55,25%. Implikasi dari penelitian ini diharapkan pendekatan whole languange dapat dijadikan sebagai pengembangan model pembelajaran berbahasa awal anak usia dini 5-6 tahun di PAUD Non Formal, karena sifatnya yang alamiah dan menyenangkan serta seusia dengan tahapan perkembangan anak."
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Shaliha
"Pada rentang usia 4-5 tahun, anak-anak berada pada tahapan pembaca pemula. Umumnya, anak-anak mulai diperkenalkan dengan dengan beragam kegiatan membaca, salah satunya kegiatan membaca buku di kelas. Pendekatan membacakan buku cerita oleh guru akan membantu mereka meningkatkan keterampilan kognitifnya dalam memahami cerita yang dibacakan sebelum memasuki tahapan pembaca mandiri. Meningkatkan keterampilan pemahaman cerita pada anak dapat mendukung mereka untuk menjadi pembaca yang baik sekaligus menumbuhkan minat terhadap buku. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pendekatan shared book reading (SBR) dan pemahaman anak terhadap cerita.  Penelitian ini menggunakan within subject desain dengan melakukan kontrol kondisi untuk membandingkan skor pemahaman anak terhadap cerita pada pre-test dan post-test atau pada masing-masing kondid yang diberikan. Kondisi pertama yaitu kondisi saat anak dibacakan cerita tanpa pendekatan shared book reading atau dengan pendekatan yang digunakan sehari-hari dan kondisi kedua saat anak dibacakan cerita menggunakan pendekatan shared book reading. Partisipan dalam penelitian ini adalah 4 orang guru dan 21 orang anak dengan rentang usia 4-5 tahun di Satuan PAUD Sejenis (SPS). Uji sign test dilakukan untuk menganalisa data kualitatif yag diperoleh mengenai pemahaman anak terhadap cerita pada. Terkait pendekatan SBR, penelitian ini juga memberikan pelatihan pada guru serta melakukan pengukuran terhadap keterampilan guru pada saat sebelum dan sesudah pemberian pelatihan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa terdapat peningkatan skor pemahaman anak terhadap cerita saat guru membacakan cerita dengan pendekatan shared book reading dengan nilai probabilitas < .05, yaitu .01. Hasil tersebut berbanding lurus dengan peningkatan skor keterampilan yang diperoleh guru setelah diberikan pelatihan pendekatan shared book reading yang ditampilkan di dalam grafik.

At age of 4-5 years old, children are at the stage of beginner readers. Generally, children are introduced to various reading activities, one of them is reading books in the classroom. Certain reading approach used by the teacher will help them improve their cognitive skills in understanding the stories that has been read, before entering the independent reader stage. Improving story comprehension skills in children can support them to become good readers while fostering their interest in books. This study aims to investigate the relationship between shared book reading (SBR) approach and children's story comprehension. This study used within group design by controlling condition to compare children's story comprehension score at pre-test and post-test or in each condition given. The first condition in this study was when children read stories without a shared book reading approach or with a daily approach and second condition is when children read stories using a shared book reading approach. Participants in this study were 4 teachers and 21 children aged 4-5 years old from an early childhood education unit or Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) which is categorized as Satuan PAUD Sejenis (SPS). A sign test was employed to analyze the quantitative data gained about children's story comprehension. Regarding the SBR approach, this study also provides training for teachers as well as measuring teacher's skills before and after training. The findings of this study indicated that there was an increase in children's story comprehension when teacher read the story with shared book reading approach by showing probability value of <.05, which is .01. These results were directly proportional to the increase in skills scores obtained by teachers after training in the shared book reading approach shown in the graph. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damayanto
"Tingkat partisipasi anak prasekolah pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih terbilang rendah, di mana lebih dari 70% anak Indonesia belum berpartisipasi. Padahal, perkembangan psikososial anak pada tahap prasekolah akan menjadi dasar kondisi psikososial seseorang ketika dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keikutsertaan anak dalam PAUD dengan perkembangan psikososial anak prasekolah.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Jatirahayu, Bekasi dengan jumalh responden 130 orang anak prasekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66,7% anak yang mengikuti PAUD memiliki perkembangan psikososial yang baik. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keikutsertaan anak dalam PAUD dan perkembangan psikososial anak prasekolah (p= 0.014, α= 0.05).

Pre-school aged children participation in Early Childhood Education (ECE) is still relatively low in Indonesia, in which more than 70% of them have not yet participated. Whereas, psychosocial development during the preschool aged will be the foundation of their psychosocial condition in adulthood. The aim of this research is to discover the corelationship between the participation of preschool aged children in ECE and their psychosocial development.
The descriptivecorrelative method was used in this research, with the cross sectional approach. This research was conducted in Jatirahayu, Bekasi, with 130 preschool aged children respondents.
The result shows that 66.7% of them who participated in ECE have good psychosocial development. The result of Chi Square shows that there is a significant correlation between the participation of preschool aged children in ECE and their psychosocial development (p= 0.014, α= 0.05).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palembangan, Mary Theresia
"Penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana gambaran delay of gratification pada anak-anak berusia 3 dan 4 tahun di Indonesia. Kemampuan delay of gratification diukur menggunakan eksperimen The Marshmallow Test dengan melakukan beberapa penyesuaian seperti mengganti reward menjadi jelly dan waktu untuk menunggu adalah 13 menit. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 15 anak, 7 anak berusia 3 tahun dan 8 anak berusia 4 tahun. Analisis terhadap hasil observasi dilakukan untuk melihat bagaimana pengalihan atensi anak selama menunggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan memiliki rata-rata durasi yang lebih rendah dibandingkan anak laki-laki dan rata-rata pada anak usia 3 tahun lebih rendah dibandingkan anak usia 4 tahun. Berdasarkan observasi perilaku, anak-anak yang dapat mengalihkan atensinya lebih banyak untuk bermain, lebih mampu melakukan delay of gratification.

The study was conducted to describe delay of gratification of three- to four-year old children in Indonesia. Childrens delay ability was measured using The Marshmallow Test that was adapted with some modification such as changing the reward to jellies and the maximum duration is 13 minutes. Participants consist of 15 children, 7 three-year olds and 8 four-year olds children. The result of the study shows that girls had a lower average duration than boys and the three-year old children had a lower average duration than four-year old children. Researchers also analyzed childrens behavior while waiting to see how the children distract their attention. Based on the behavioral observation, children who can distract their attention are more able to delay gratification.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Fitriah
"ABSTRAK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini sejak tahun 2007 hingga tahun 2013 dengan dukungan dana pinjaman dari Bank Dunia dan dana hibah dari Pemerintah Belanda. Tujuan utama program ini untuk menciptakan akses (opportunity) bagi anak usia dini di pedesaan untuk memperoleh pendidikan. Penelitian dilakukan di lembaga PAUD yang berada di Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Studi ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana prospek keberlanjutan lembaga pendidikan anak usia dini yang telah dibangun setelah dana dari Bank Dunia berakhir. Analisa dilakukan dengan menyelidiki pendapat pengelola lembaga PAUD, tokoh masyarakat, orang tua anak didik dan Pemerintah Kabupaten Majalengka sebagai pihak-pihak yang berkaitan dengan lembaga PAUD, mengenai prospek keberlanjutan lembaga PAUD, serta dengan menghitung biaya operasional lembaga per bulan yang dibandingkan dengan kesediaan orang tua untuk memberikan sumbangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui penyebaran kuesioner, wawancara, observasi langsung dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga PAUD tidak berlanjut jika tidak ada partisipasi aktif dari masyarakat, pengelola lembaga PAUD serta Pemerintah Kabupaten Majalengka.

ABSTRACT
Ministry of Education and Culture has an Early Child Education and Development Program since 2007 until 2013 which funded by loan from The World Bank and grant from Netherland Government. The main purpose of this program is to create opportunity for early child in rural area to get an education. Research conducted in Early Child Education Institutions in Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Purpose of this study is to analyze sustainability prospect of Early Child Education Institutions after The World Bank’s fund ended. Analysis conducted by explore opinion of institution agencies, society, parents, Government of Kabupaten Majalengka and related parties of the institutions about sustainability prospect of institution, and calculate operational cost per month compared with willingness of parents to pay. Research using an descriptive qualitative approach through spread of questioner, indepth interview, direct observation and literature study. Result of research shows that institutions would not sustain if there is no active participation from society, institution agencies and Government of Kabupaten Majalengka."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Anak usia dini membutuhkan media yang tepat ketika akan mengungkapkan keinginan serta perasaannya saat mereka belum memiliki kemampuan berkomunikasi verbal yang baik. Gambar atau karya visual dapat dimanfaatkan sebagai media yang menceritakan perasaan anak ketika mereka tidak 'berbicara'. Pada tahapan usia yang lebih matang, gambar atau karya visual yang dibuat oleh anak-anak dapat dijadikan sebagai media ekspresi serta untuk mengukur wawasan yang dimiliki oleh mereka. Karena itu, gambar dapat dijadikan sebagai media yang membantu mengembangkan keterampilan berbahasa pada anak. Agar dapat menghasilkan karya visual yang kaya dengan cerita asli khas anak-anak, banyak langkah yang perlu dilakukan untuk memberi stimulus. Menciptakan karya visual adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan berbagai komponen kecerdasan pada anak usia dini. Selain untuk mengembangkan kecerdasan visual-spasial pada anak, menciptakan karya visual dapat dilakukan sebagai salah satu cara pengembangan kreativitas berbahasa. Menggunakan karya visual membuat anak-anak lebih terbantu dalam bercerita mengenai suatu hal. Menggambarkan hal yang dialami oleh anak kemudian menceritakannya adalah merupakan salah satu jalan bagi mereka mengekspresikan perasaannya terhadap sesuatu. Dengan demikian, melalui pengembangan karya visual, guru dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi serta peningkatan kemampuan berpikirnya. "
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Early children are basically active learners. They posses highcuriosity and creativity and creativity have natural tendency to fancy themselves as somebody, and fond of doing experiment and exploration upon their natural surroundings. A school that supposed to become a place for developing the mind to a maximum ability, finally only become a slaughter house upon early child creativity that blocked thinking ability. This article was inspired from a book named the little Boy. The gap upon creativity and thinking ability suffered by the early child is caused by teacher that do not understand about the development of cognitive stages and the process of learning facing by student. Besides, teacher is also inconsistent in treating student during learning activities in class. On the other side, both teacher and parent evidently teach student by practicing dictation and instruction. They also border their kids from having low estimation toward learning achievement .Outcomes from such early childhood education like this are uncreative kids, poor ideas, passive and terrified to express ideas. So early childhood education is a critical moment for developing both active, cognitive and psychomotor potencies. This must be handled seriously by a competent teacher under study of early childhood education."
JUPENDI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>