Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19878 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Wildan
"Masalah penjadwalan batching machines adalah masalah kombinatorial untuk menyusun produk-produk sedemikian sehingga lama pengolahannya menjadi minimum. Produk-produk memiliki ukuran dan lama proses produksi yang berbeda-beda yang akan dikelompokkan dalam batches. Jumlah ukuran produk dalam suatu batch tidak boleh melebihi kapasitas mesin. Lama proses batch adalah lama proses produk terpanjang dalam batch tersebut. Mesin yang sedang berkerja tidak diperkenankan diganggu hingga semua produk didalamnya selesai diproses.
Masalah ini akan diselesaikan dengan algoritma improved ant colony optimization menggunakan metropolis criterion untuk menghindari solusi konvergen yang prematur. Pada implementasi, dilakukan modifikasi dengan mengubah parameter-parameter dari susunan parameter artikel. Dari hasil percobaan, modifikasi susunan parameter menunjukkan solusi yang lebih baik.

Scheduling batching machines problem is a combinatorial problem to arrange jobs thus the processing time is minimum. Jobs have arbitrary size and processing time which will be assigned into batches. Total of jobs size in a batch can?t be more than machines capacity. Batch processing time is the longest jobs processing time inside the batch. While working, machines can?t be interrupted until all the jobs have done processed.
This problem is solved with improved ant colony optimization algorithm using metropolis criterion to prevent premature convergent solution. In implementation, parameter modification is made by changing parameters from the parameters arrangement of main article. Based on the result, the modification of parameters showed a better solution.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lamtiur
"Aircraft landing problem (ALP) merupakan suatu permasalahan pesawat terbang dalam menemukan jadwal yang optimal untuk pendaratan pesawat terbang. Objektivitas dari ALP adalah meminimumkan total biaya pinalti dari pesawat pada single runway maupun multiple runway. Dalam permasalahan ini terdapat beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan yaitu kepentingan pemisahan waktu antara pesawat terbang dan interval waktu (time window) yang harus diperhatikan demi kepentingan keselamatan penumpang. Pertama, akan diberikan pemodelan matematis dari ALP dengan fungsi objektif yang linear. Kedua, akan digunakan pendekatan solusi heuristik yaitu Algoritma Ant Colony Optimization (ACO) dalam mencari solusi ALP yang optimal.

Aircraft landing problem (ALP) describes the aircraft problem of finding an optimal schedule of aircrafts landing. The objective of ALP is to minimize total penalty restrictive cost of aircraft in a single runway or multiple runways. This problem considers few certain constraints, such as the necessary separation time between aircrafts and time window that should be concerned for passenger safety. In the first part, will be presented a mathematical formulation of the problem with linear objective function. The second part is heuristic solution approaches with Ant Colony Optimization Algorithm to solve ALP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Many kinds of classification method are able to diagnose a patient who suffered Hepatitis disease. One of classification methods that can be used was Least Squares Support Vector Machines (LSSVM). There are two parameters that very influence to improve the classification accuracy on LSSVM, they are kernel parameter and regularization parameter. Determining the optimal parameters must be considered to obtain a high classification accuracy on LSSVM. This paper proposed an optimization method based on Improved Ant Colony Algorithm (IACA) in determining the optimal parameters of LSSVM for diagnosing Hepatitis disease. IACA create a storage solution to keep the whole route of the ants. The solutions that have been stored were the value of the parameter LSSVM. There are three main stages in this study. Firstly, the dimension of Hepatitis dataset will be reduced by Local Fisher Discriminant Analysis (LFDA). Secondly, search the optimal parameter LSSVM with IACA optimization using the data training, And the last, classify the data testing using optimal parameters of LSSVM. Experimental results have demonstrated that the proposed method produces high accuracy value (93.7%) for the 80-20% training-testing partition
Banyak metode klasifikasi yang mampu mendiagnosa seorang pasien mengidap penyakit Hepatitis, salah satunya adalah menggunakan metode klasifikasi Least Squares Support Vector Machines (LSSVM). Terdapat dua parameter yang sangat berpengaruh pada LSSVM yaitu parameter kernel dan parameter regularisasi. Penentuan parameter optimal tersebut harus diperhatikan untuk mendapatkan akurasi klasifikasi yang tinggi pada LSSVM. Penelitian ini mengusulkan metode optimasi Improved Ant Colony Algorithm (IACA) dalam penentuan parameter optimal LSSVM untuk mendiagnosa penyakit Hepatitis. IACA membuat penyimpanan solusi untuk menjaga rute dari keseluruhan semut. Solusi yang disimpan adalah nilai parameter LSSVM. Ada 3 tahapan utama pada penelitian ini yaitu, dimensi dataset Hepatitis direduksi menggunakan metode Local Fisher Discriminant Analysis (LFDA), kemudian parameter optimal LSSVM dicari dengan metode optimasi IACA menggunakan data training, setelah itu data testing diklasifikasikan menggunakan parameter optimal LSSVM. Hasil uji coba menunjukkan bahwa metode yang diusulkan menghasilkan nilai akurasi yang tinggi (93,7%) pada partisi 80-20% training dan testing."
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Faculty of Information and Technology, Department of Informatics, 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tara Ramadhani
"Perluasan dari Traveling Salesman Problem (TSP) adalah Multiple Traveling Salesman Problem (MTSP), yaitu menentukan kumpulan rute oleh 𝑚 salesman yang berawal dan kembali ke kota asal (depot). Jika terdapat lebih dari satu depot dan salesman yang berawal dan kembali ke depot yang sama, maka permasalahan tersebut dinamakan Fixed Destination Multi-depot Multiple Traveling Salesman Problem (MMTSP). Pada makalah ini, MMTSP akan diselesaikan menggunakan algoritma Ant Colony Optimization (ACO). ACO adalah algoritma optimisasi metaheuristic yang terinspirasi oleh perilaku semut dalam mencari jalur terpendek dari sarang menuju sumber makanan.
Dalam penyelesaian MMTSP, akan diamati dengan memerhatikan pemilihan kota yang berbeda sebagai depot dan tiga parameter MMTSP non-random, banyaknya salesman (𝑚), minimum banyaknya kota yang harus dikunjungi salesman (𝐾), dan maksimum banyaknya kota yang dapat dikunjungi salesman (𝐿). Implementasi dilakukan dengan mengambil empat data dari TSPLIB. Hasil implementasi menunjukkan bahwa pemilihan kota yang berbeda sebagai depot dan tiga parameter MMTSP, di mana 𝑚 adalah parameter yang paling esensial, mempengaruhi solusi.

An extension of Traveling Salesman Problem (TSP) is the Multiple Traveling Salesman Problem (MTSP) in which, determining set of routes by 𝑚 salesmen who all start from and return to a single home city (depot). If there is more than one depot and salesmen start from and return to the same depot, then the problem is called Fixed Destination Multi-depot Multiple Traveling Salesman Problem (MMTSP). In this paper, MMTSP will be solved using the Ant Colony Optimization (ACO) algorithm. ACO is a metaheuristic optimization algorithm which inspired by the behavior of ants in finding the shortest path from the nest to the food source.
In solving the MMTSP, the algorithm is observed with respect to different chosen cities as depots and non-randomly three parameters of MMTSP, the number of salesmen (𝑚), the minimum number of cities a salesman must visit (𝐾), and the maximum number of cities that a salesman can visit (𝐿). The implementation is observed with four dataset from TSPLIB. The results show that both the different chosen cities as depots and the three parameters of MMTSP, in which 𝑚 is the most essential parameter, affect the solution.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ady Steven
"Multiple Depot Multi Traveling Salesman Problem (MMTSP) merupakan bentuk umum dari masalah Traveling Salesman Problem (TSP), yaitu menentukan rute minimum dari perjalanan m salesman dengan n depot untuk menempuh semua kota dan kembali ke depot awalnya. Pada skripsi ini, dilakukan clustering pada kota-kota yang dilalui, sehingga pada setiap klaster masalah MMTSP dapat disederhanakan menjadi masalah MTSP Multiple Traveling Salesman Problem atau TSP. Algoritma clustering yang digunakan adalah Agglomerative Clustering dan K-Means Clustering. Selanjutnya dilakukan metode Ant Colony Optimization untuk mencari rute terpendek dari setiap klaster. Jumlah dari hasil rute terpendek dari setiap klaster merupakan solusi dari masalah MMTSP. Implementasi dilakukan dengan menggunakan sampel data TSPLIB, dan hasil yang didapat juga akan dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dari hasil simulasi, hasil algoritma Agglomerative Clustering ACO memberikan hasil yang terbaik dibandingkan algoritma K-Means Clustering ACO dan algoritma ACO saja.

Multiple Depot Multiple Traveling Salesman Problem MMTSP is a generalization of the common Traveling Salesman Problem TSP , whole purpose is to generate a minimum route of m traveling salesmen from n depots to explore all cities and back to their origins. In this skripsi, the cities will be clustered, so for every cluster, MMTSP will be simplified as MTSP Multiple Traveling Salesman Problem or TSP. The clustering algorithms that will be used are Agglomerative Clustering and K Means Clustering. Furthermore, for every cluster, the Ant Colony Optimization will be implemented to determine the shortest path. The distance of shortest path in every cluster will be summed as the solution of MMTSP. Implementation of the algorithm will be simulated by using the TSPLIB, and the solutions will be compared to previous research. The simulation results show that the Agglomerative clustering ACO is the best solution compared to the K Means ACO rsquo s and the only ACO algorithm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Emir Faysal Dacini Hidayatullah
"Sistem manufaktur telah mengalami kemajuan menuju personalisasi massal dalam konteks Industri 4.0, yang memiliki implikasi besar terhadap efisiensi produksi dan kepuasan konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan metaheuristik mana yang paling berhasil untuk mengatasi masalah penjadwalan job shop umum antara Genetic Algorithm (GA), Particle Swarm Optimization (PSO), dan Ant Colony Optimization (ACO). Masalah-masalah ini dikenal sebagai NP-hard, yang menuntut penggunaan pendekatan metaheuristik. Penelitian ini menilai kinerja setiap metaheuristik pada kumpulan data kecil, menengah, dan besar, dengan fokus pada indikator utama makespan. Hasilnya menunjukkan bahwa GA secara konsisten menawarkan solusi yang mendekati optimal, mengungguli PSO dan ACO. PSO menunjukkan potensi dalam kumpulan data yang lebih besar namun kurang konsisten, sedangkan ACO adalah yang paling tidak berhasil, sering kali menghasilkan nilai makespan yang lebih tinggi. Kesimpulannya, GA direkomendasikan untuk aplikasi masalah penjadwalan job shop karena keandalan dan efektivitasnya.

Manufacturing systems have progressed toward mass personalization in the context of Industry 4.0, with substantial implications for production efficiency and consumer satisfaction. The goal of this study is to determine which metaheuristic is most successful for addressing general Job Shop Scheduling Problems (JSSP) among Genetic Algorithm (GA), Particle Swarm Optimization (PSO), and Ant Colony Optimization (ACO). These issues are known to be NP-hard, demanding the use of metaheuristic approaches. The research assesses the performance of each metaheuristic on small, medium, and big datasets, with a focus on the key indicator of makespan. The results show that GA consistently offers near-optimal solutions, outperforming PSO and ACO. PSO demonstrated potential in larger datasets but lacked consistency, whereas ACO was the least successful, frequently producing higher makespan values. Consequently, GA is recommended for actual JSSP applications because of its dependability and effectiveness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiila Kusumahardhini
"Multiple Traveling salesman problem MTSP merupakan perluasan dari TSP. MTSP adalah masalah optimasi dimana akan ditentukan total jarak minimum untuk m salesmen dalam melakukan perjalanan ke sejumlah kota tepat satu kali yang dimulai dari kota awal yang disebut depot kemudian kembali lagi ke depot setelah perjalanan selesai. Dalam tugas akhir ini, K-Means dan Crossover Ant Colony Optimization ACO akan digunakan untuk menyelesaikan MTSP. Implementasi dilakukan pada 3 data dari TSPLIB dengan menggunakan salesman berjumlah 2, 3, 4, dan 8. Analisa hasil dengan menggunakan K-Means dan Crossover ACO akan dibandingkan. Pengaruh terhadap pemilihan kota yang menjadi depot pada total jarak perjalanan yang dihasilkan, juga akan dianalisa.

Multiple Traveling Salesman Problem MTSP is a generalization of the Traveling Salesman Problem TSP . MTSP is an optimization problem to find the minimum total distance of m salesmen tours to visit several cities in which each city is only visited exactly by one salesman, starting from origin city called depot and return to depot after the tour is completed. In this skripsi, K Means and Crossover Ant Colony Optimization ACO are used to solve MTSP. The implementation is observed on three datasets from TSPLIB with 2, 3, 4, and 8 salesmen. Analysis of results using K Means and Crossover ACO will be compared. The effect of selecting a city as depot on the total travel distance of tour will also be analyzed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Bangun Martua
"Ant Colony Optimization (ACO) adalah salah satu algoritma approximate untuk penyelesaian permasalahan NP-hard dan salah satu metode state-of-the-art dalam penyelesaian masalah diskrit. Vehicle Routing Problem (VRP), salah satu permasalahan diskrit, dalam penelitian ini akan diselesaikan menggunakan algoritma ACO. Permasalahan VRP yang akan diselesaikan adalah 6 hasil penelitian mahasiswa Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia. Hasil dari penyelesaian VRP menggunakan ACO menunjukkan bahwa fungsi tujuan jarak dari solusi dengan algoritma ACO lebih baik dari pendekatan yang digunakan pada penelitian sebelumnya.

Ant Colony Optimization (ACO) is one of approximate algorithm for solving NP-hard problem and state-of-the-art method for solving discrete problem. Vehicle Routing Problem (VRP), one of discrete problem, in this research will be solved using ACO algorithm. VRP problem that will be solved are the result of 6 student research that held by Industrial Engineering and Department, University of Indonesia. The result of solving VRP using ACO show that objective function of solution distance with ACO algorithm is better than previous approach in those research."
2011
S53
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achnaf Fauzan Umar
"Dalam perkembangannya, dengan munculnya pelabuhan-pelabuhan baru yang dapat mengakomodir kapal – kapal internasional untuk bersandar, pilihan rute pelayaran yang dapat ditempuh oleh suatu kapal kontainer akan semakin beragam. Efisiensi dari rute yang dipilih dapat dilihat dari penggunaan bahan bakar yang digunakan oleh kapal kontainer untuk mencapai tujuannya. Bahkan beberapa penelitian menyatakan bahwa 50-60% dari keseluruhan biaya operasional kapal didasarkan pada biaya bahan bakar kapal. Harga bahan bakar juga berfluktuatif dan tidak menentu pada setiap pelabuhan sehingga membuat sebuah kesulitan baru bagi perusahaan pelayaran dalam menentukan rute pelayaran yang paling efisien bagi mereka. Pemilihan rute kapal yang tepat sangat penting untuk meminimalkan biaya operasional. Pada penelitian ini, algoritma yang digunakan untuk pemilihan rute kapal dengan biaya paling minimum adalah algoritma Ant Colony dan Brute Force. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data jarak mil laut antara pelabuhan, daya mesin utama dan juga mesin bantu, kecepatan kapal, dan harga bahan bakar di tiap pelabuhan. Pengolahan data dilakukan dengan membuat model Asymetric Travelling Salesman Problem (ATSP) yang memiliki fungsi objektif bahan bakar yang se efisien mungkin, yang nantinya akan diterapkan algoritma Ant Colony dan Brute Force model ATSP. Variasi yang dilakukan pada penelitian ini terdapat pada destinasi awal atau akhir dari pemilihan rute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma Brute Force melakukan pemilihan rute lebih optimal dibandingkan dengan algoritma Ant Colony dari segi penggunaan bahan bakar.

On its development, with the emergence of new ports that can accommodate international ships to dock, the choice of shipping routes that can be taken by a container ship will be more diverse. The efficiency of the chosen route can be seen from the use of fuel used by the container ship to reach its destination. Some studies state that 50-60% of the overall ship operating costs are based on fuel costs. Fuel prices also fluctuate and are uncertain at each port, making it difficult for companies to determine the most efficient shipping route for them. Selection of the optimum ship route is very important for operational costs. In this study, the algorithm used for selecting the shipping route with the minimum cost is the Ant Colony and Brute Force algorithms. The data used in this study are the distance of nautical miles between ports, main engine power and auxiliary engines, ship speed, and fuel prices at each port. Data processing is start by making the Asymmetric Traveling Salesman Problem (ATSP) model which has the most efficient fuel objective function, which will later be applied to the Ant Colony and Brute Force ATSP models. Variations made in this study are in the initial or final destination of the route selection. The results showed that the Brute Force algorithm selected the optimal route compared to the Ant Colony algorithm in terms of fuel usage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>