Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132604 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bintang Rahmat
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variasi motif manusia beserta pola yang terbentuk dari variasi tersebut di Gua Metanduno di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Penelitian diawali dengan penelusuran kepustakaan yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan dan dilanjutkan dengan survei. Survei ini dilaksanakan untuk memperoleh data keadaan gua dan lingkungannya dengan melakukan pemetaan, pemotretan gua, dan gambar cadas yang ada didalamnya yang dilengkapi dengan deskripsi. Pada tahap analisis dilakukan analisis khusus terhadap atribut-atribut motif manusia, seperti bentuk badan, alat yang melekat di kepala atau tangan, dan jenis kendaraan yang dinaiki. Tahap terakhir berupa pengintegrasian hasil analisis khusus yang menghasilkan kesimpulan adanya tiga variasi motif, yaitu manusia menaiki perahu, menaiki kuda, dan tidak menaiki apa pun. Ketiga variasi motif manusia tersebut memiliki pola tersendiri yang berkaitan dengan bentuk badannya.

ABSTRACT
This research aims to identify the variations of human motif depiction and the patterns derived from these variations in Metanduno Cave on Muna Island, Southeast Sulawesi. The research started with the investigation of relevant literatures followed by survey. The survey is conducted to collect data concerning the cave and its surroundings by mapping and photographing the cave and the rock art, completed with detail description. In the analytical step, specific analysis is attended toward the attributes of human motif, such as body shape, artefacts attached to the head and hands, and vehicle being mounted. Finally, the result of the integration of specific analysis shows the presence of three human motif variations: human on boat, human riding a horse, and human on its own. Each of these three human motif variations have its own pattern of depiction associated to its body shape.
"
2016
S64824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leihitu, Irsyad
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena banyaknya variasi gambar cadas di Leang Uhallie. Penelitian
ini berusaha untuk mengetahui hubungan antara bentuk-bentuk dan keletakan gambar cadas
di Leang Uhallie sehingga diketahui pola penggambaran dan perilaku manusia masa lalu
dalam menggambar gambar cadas. Berdasarkan analisis bentuk diketahui bahwa terdapat 21
varian motif tangan dan enam varian motif hewan. Dari analisis keletakkan diketahui bahwa
gambar-gambar cadas digambarkan secara berdekatan pada dinding dan langit-langit gua.
Melalui analisis bentuk dan kontekstual diketahui pola dari tiap motif, yaitu motif tangan
digambarkan dengan pola acak dan motif hewan digambarkan dengan pola individu dan
berpasangan. Sementara itu, motif tangan dan motif hewan memiliki pola yang saling
beriringan.

ABSTRACT
This research was conducted because of the large variety of the rock art in Leang Uhallie.
This study is trying to determine the relationship between form and its locations in Leang
Uhallie to determine the pattern and human behavior in the past in depictions of rock art.
Based on the form analysis is known that there are 21 variants motif hand and six variants
animal motif and from contextual analysis is known that the rock art was depicted on the
walls and ceiling of the cave. With the form and contextual analysis it can be seem that handstencil
was depicted with a random pattern and animal motif was depicted in individuals and
pairs. Meanwhile, both of hand-stencil and animal motif was depicted contiguously."
2016
S65403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Alamsyah
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang bentuk dan letak motif kuda pada Gua
Metanduno. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kaitan antara penggambaran
motif kuda dan keletakannya. Motif kuda diduga memiliki suatu konsep tertentu
di dalam penempatannya pada dinding Gua Metanduno. Penelitian ini diawali
dengan menganalisis motif kuda. Berdasarkan analisis tersebut, diketahui bahwa
terdapat tiga bentuk penggambaran, yaitu tipis, sedang dan penuh. Motif-motif
kuda selanjutnya diplot pada dinding gua yang dibagi atas sisi kiri, belakang dan
kanan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya aspek pemilihan tempat
dalam meletakkan bentuk motif kuda di dalam Gua Metanduno.

ABSTRACT
This research focus on variations of horse motif based on its location in
Metanduno Cave. Research aims to see the relation between horse motif based on
its location in Metanduno Cave. Horse motifs thought to have a particular
concept in its placements on the wall of Metanduno Cave. This research begin by
analyzing the horse motif. Based on analysis, there are three form depiction, that
is thin, moderate, and full. The horse motif then plotted on the wall that is divided
on left side, behind and to the right. The result of this research show that there is
electoral aspects of putting a horse motif in the shape of Cave Metanduno."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"Penelitian ini mengenai gambar tangan yang banyak terdapat pada gua-gua prasejarah di daerah Pangkep dan Maros Sulawesi Selatan. Gambar tangan yang banyak tersebut menunjukkan persamaan dan perbedaan baik bentuk maupun keletakannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola gambar tangan pada gua-gua prasejarah di daerah Pangkep dan Maros, Serta perbedaan antara gambar tangan di daerah Pangkep dan Maros yang menunjukkan dua subkebudayaan. Penelitian ini didasarkan atas pandangan normatif dari kebudayaan (normative view of culture), bahwa perilaku manusia itu berpola. Pola-pola itu ditentukan oleh kebudayaan dan bersifat normatif, yakni menunjukkan ketaatan pada suatu perangkat aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku yang diturunkan dari generasi ke generasi. Adapun gambar tangan yang dianalisis berjumlah S49 gambar dari 745 gambar yang teridentitikasi pada 36 situs gua dari 101 gua yang disurvei.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat pola gambar tangan pada gua-gua prasejarah tersebut. Terdapatnya pola tersebut menunjukkan adanya norma-norma yang sama yang rnengarahkan dan menjadi landasan perilaku masyarakat di daerah Pangkep dan Maros pada masa Ialu dalam membuat gambar tangan dan penempatannya dalam gua-gua mereka. Pola gambar tangan di wilayah Pangkep-Maros itu ditunjukkan dengan bentuk negative hand stencil berupa telapak kiri atau kanan yang berorientasi ke atas, memiliki limajari, berukuran besar, dan berwarna cokelat. Seiain itu, diketahui pula terdapat dua pola penggambaran bentuk gambar tangan yang berbeda; di daerah Pangkep berdasarkan bagian guanya terbanyak terdapat pada bagian belakang gua, sedangkan di daerah Maros terbanyak terdapat pada bagian depan gua. Sementara itu, berdasarkan biclang guanya terbanyak di daerah Pangkep diternukan di langit-langit gua, sedangkan di daerah Maros terbanyak ditemukan di dinding gua. Pola yang berbeda tersebut diperkirakan merupakan dua subkebudayaan (subculture) dalarn satu wilayah kebudayaan yang sama (Sulawesi Selatan)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
D853
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Whistley, David S
Walnut Creek, California: Left Coast Press, inc., 2005
709.011 3 WHI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Whitley, David S.
Walnut Creek: California Left Coast Press, 2011
709.0113 WHI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Pradana Putra
"Penelitian terbaru di wilayah Sumatra berhasil menemukan gambar cadas pada beberapa gua dan ceruk di
wilayah karst Bukit Bulan, Sarolangun, Jambi. Pada wilayah ini gambar cadas bermotif manusia cukup banyak
ditemukan dalam bentuk dan gaya yang beragam. Penelitian ini membahas variasi motif manusia yang ditemukan
pada sembilan gua di Situs Bukit Bulan melalui analisis atribut-atribut yang melekat. Selanjutnya, motif manusia
dibandingkan dengan motif sejenis dari situs-situs di Sumatra Barat dan Lembah Lenggong, Malaysia. Perbandingan
tersebut dilakukan atas pertimbangan kedekatan lokasi dan latar belakang budaya pada ketiga wilayah tersebut. Selain
itu, bentuk dan warna motif juga relatif serupa, sehingga memunculkan dugaan bahwa kronologi gambar cadas dengan
motif spesifik berupa manusia berasal dari masa yang sama. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan mengenai variasi
bentuk dan karakteristik penggambaran motif manusia di Situs Bukit Bulan, termasuk kronologi relatifnya, sehingga
dapat diletakkan dalam konteks kebudayaan gambar cadas di Indonesia

Recent research in Sumatra has succeeded in finding rock art in several caves and niches in the Bukit Bulan
karst area, Sarolangun, Jambi. In this region, rock art with human motifs is present in many shapes and styles. This
research discusses the variation of human motifs found in nine caves at the Bukit Bulan region through an analysis of
the inherent attributes. Furthermore, the human motif were compared with similar motifs from West Sumatra and
Lenggong Valley, Malaysia. The comparisons are made based on the consideration of the proximity of the locations
and cultural backgrounds. In addition, the shape and color of the motifs of these three regions are relatively similar,
leading to the supposition that the chronology of rock art with specific motifs of humans comes from the same period.
This research resulted in conclusions about the shape variation and characteristics of human motifs representation at
the Bukit Bulan Region, including relative chronology, to associate their context in Indonesian rock art
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Tondi Mirzano
"Gambar pada gua prasejarah atau gambar cadas merupakan salah satu data arkeologi. Skripsi ini membahas mengenai bentuk motif figuratif gambar cadas pada Situs Sasere Oyomo, Kaimana, Papua Barat. Jumlah motif figuratif yang diteliti dalam penelitian ini adalah 72 motif. Komponen analisis yang digunakan dalam tipologi bentuk motif ini adalah atribut yang paling menonjol dari setiap motif. Secara keseluruhan, penelitian ini menghasilkan lima tipe dan 28 varian motif figuratif. Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa setiap penggambaran motif figuratif memiliki bentuk dan variasi masing-masing yang menjadi ciri khas dari setiap penggambaran motif.

Pictures on prehistoric cave or rock art is one of the archaeological data. This research discusses the form of figurative motifs on Sasere Oyomo Site, Kaimana, West Papua. The number of figurative motifs which are used in this research are 72 motifs. The components of analysis which are used in this form typology of this motifs is the depiction of the attribute. Overall, this research produced five types and 28 forms from the basic shape of the figurative motifs. Based on the analysis, it can be seen that each depiction of rock art motif has the variety which are become the characteristic of every depiction motif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S63700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marika Dewi Santania
"Lukisan gua/ceruk merupakan salah satu data arkeologi yang diperkirakan berasal dari masa berburu dan mengumpulkan makanan. Di Indonesia, lukisan gua/ceruk kebanyakan ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Kepulauan Kai, Timor Leste dan Flores (NTT). Namun pada awal tahun 1990-an ditemukan lukisan gua/ceruk di wilayah Indonesia bagian barat, yaitu di wilayah Kalimantan. Salah satunya adalah Situs Batucap. Situs Batucap ditemukan di Dusun Sedahan, Desa Benawai Agung, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Situs ini berbentuk ceruk dengan lukisan yang terdapat pada tiga bongkahan batu yang Membentuk dinding ceruk. Lukisan ini terletak pada dinding sebelah selatan, utara dan barat, dengan bagian depan ceruk yang menghadap ke timur. Dilihat dari ukurannya, ceruk ini diperkirakan tidak digunakan sebagai tempat hunian. Hal ini diperkuat dengan tidak adanya temuan-temuan lain di dalam ceruk ini baik yang berupa ekofak, artefak ataupun temuan lainnya yang dapat memberikan bukti bahwa ceruk ini pernah dihuni. Secara keseluruhan, lukisan yang ada pada ceruk ini didominasi dengan lukisan geometris, yang diikuti dengan lukisan manusia, abstrak, binatang, matahari, dan potion hayat. Seluruh lukisan tersebut dibuat dengan menggunakan teknik sapuan kuas, baik sapuan kecil, sapuan besar maupun kombinasi dari keduanya. Secara umum, lukisan gua/ceruk di Indonesia terdiri dari lukisan manusia, binatang, tumbuhan, banda budaya, matahari, perahu, bentuk geometris dan abstrak. Dalam bentuk penggambarannya, lukisan-lukisan ini memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Untuk teknik pembuatannya, lukisan gua/ceruk di Indoensia kebanyakan dibuat dengan cara dilukis dengan menggunakan warna dominan merah, namun ada juga yang menggunakan warna hitam, putih, kuning, coklat, dan hijau. Ada juga yang dibuat dengan cara dipahat atau digores, seperti di Flores (NTT), Sambas (Kalimantan Barat), dan Sungai Tala (Maluku)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Yosua Adrian
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penerapan metode kuantitatif Sauvet dkk. 2009 untuk menunjukkan konteks budaya penggambaran motif binatang pada kawasan seni cadas berdasarkan statistik frekuensi dan persebarannya dalam kawasan. Data statistik pada kawasan-kawasan seni cadas etnografi menurut metode tersebut menunjukkan konteks budaya totemisme, shamanisme, dan kehidupan sehari-hari. Data penelitian ini adalah 86 gambar yang terdiri dari 17 motif binatang pada 10 gua di Kabupaten Maros, 13 gua di Kabupaten Pangkep, dan dua gua di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode kuantitatif Sauvet dkk. 2009 dapat digunakan pada kawasan seni cadas prasejarah Sulawesi Selatan. Penerapan metode tersebut menunjukkan bahwa penggambaran motif binatang pada kawasan seni cadas prasejarah di Sulawesi Selatan menunjukkan konteks budaya totemisme.

ABSTRACT
This study is the application of quantitative method that developed by Sauvet et al. 2009 for assessing the cultural context of animals depiction in rock art region based on statistical frequency and distribution. Statistic of etnographic rock art regions shows the cultural contexts of totemism, shamanism, and secular. Data of this study are 86 pictures which consists of 17 animal motifs in 10 caves in Maros district, 13 caves in Pangkep district, and two caves in Bone district, South Sulawesi. This study concluded that the method can be used on prehistoric rock art region of South Sulawesi. The depiction of animals motifs in South Sulawesi rock art shows the cultural context of totemism."
2016
T47452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>