Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198502 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukma Susilawati
"ABSTRAK
Frambusia merupakan penyakit infeksi yang banyak terjadi di negara tropis terutama di daerah dengan sanitasi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi frambusia dan hubungannya dengan ketersediaan air bersih di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) tahun 2012 dan 2013. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional dan data diambil dari hasil pencatatan Dinas Kesehatan Kabupaten SBD. Data kasus frambusia dan ketersediaan air bersih di 6 kecamatan diolah dengan SPSS versi 20 serta dianalisis menggunakan uji chi-square. Jumlah penderita frambusia pada tahun 2012 adalah 1.098 orang (prevalensi 0,5%) dan pada tahun 2013 menurun menjadi 803 orang (prevalensi 0,4%). Jumlah ketersediaan air bersih yang baik pada tahun 2012 adalah 600 dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 701. Terdapat perbedaan bermakna antara kasus frambusia dan ketersediaan air bersih pada tahun 2012 dan 2013 (chi-square, p<0,05). Disimpulkan bahwa prevalensi frambusia berhubungan dengan ketersediaan air bersih di Kabupaten SBD tahun 2012 dan 2013.

ABSTRACT
Yaws is an infectious disease that often occurs in tropical countries, especially area with poor sanitation. The purpose of this research is to know the prevalence of yaws and its relation to presence of clean water in Southwest Sumba Regency in 2012 and 2013. The design of this research is cross-sectional and data were collected from recording by public health office in Southwest Sumba Regency. Data of yaws and presence of clean water in six districts processed with SPSS version 20 and analyzed using chi-square. The number of yaws in 2012 is 1,098 (prevalence 0.5%) and in 2013 decreased to 803 (prevalence 0.4%). Total of good clean water in 2012 is 600 and in 2013 increased to 701. There are significant differences between yaws and presence of clean water in 2012 and 2013 (chi-square, p<0.05). In conclusion, prevalence of yaws is related to presence of clean water in Southwest Sumba Regency in 2012 and 2013"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Hasok
"This book exhibits deep philosophical quandaries and intricacies of the historical development of science, namely the composition of water as H2O. Three main phases of development are critically re-examined, covering the historical period from the 1760s to the 1860s, the chemical revolution (through which water first became recognized as a compound, not an element), early electrochemistry (by which water?s compound nature was confirmed), and early atomic chemistry (in which water started out as HO and became H2O). This book offers a rare combination of philosophy, history and science in a bid to improve scientific knowledge through history and philosophy of science."
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20400330
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Michida Budi Darmawan
"Air adalah komponen yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Jenis air yang sangat berkaitan dengan manusia adalah air minum, air sanitasi, dan air kolam renang. Berdasarkan jenis air yang ada, instrumen yang sudah tersedia adalah dengan mengukur kadar kimia pada air menggunakan alat-alat laboratorium yang tidak efisien. Penelitian ini berfokus untuk membangun instrumen pengklasifikasi jenis air berbasis ponsel pintar untuk memudahkan pengklasifikasi jenis air. Instrumen yang dibangun memanfaatkan strip tes yang akan diakuisisi oleh kamera ponsel pintar. Selanjutnya citra akan dilatih menggunakan Deep Learning model CNN dengan arsitektur AlexNet dan ResNet50. Penggunaan DL sudah banyak dilakukan untuk mengklasifikasi citra dan hasilnya terbukti sangat baik. Model hasil pelatihan akan dijadikan sebagai server komputasi yang akan mengolah citra. Sisi klien merupakan aplikasi ponsel pintar dan dihubungkan ke server yang sudah dibangun. Hasil pelatihan model adalah arsitektur AlexNet dengan akurasi yang sangat tinggi yaitu sebesar 100%. Oleh karena itu, model AlexNet dijadikan server komputasi pada penelitian ini. Pembangunan aplikasi pengklasifikasi jenis air berhasil dibangun dengan arsitektur klien-server. Tingkat keberhasilan aplikasi adalah 100% dalam mengunggah dan mengolah citra. Berdasarkan hasil yang diperoleh, disimpulkan bahwa pembangunan instrument kolorimetri pengklasifikasi jenis air berbasis ponsel pintar android berhasil dibangun dengan sisi server mengimplementasikan model CNN arsitektur AlexNet.

Water is component that very important for human life. Some types of water human’s environments are drinking water, sanitary water, and swimming pool water. With these types of water, an instrument that are already available are to measure the chemical levels in water using laboratory equipment which is inefficient. This research focuses on building a smartphone-based water type classification instrument. The instrument being built will use the test strips that will be acquisition by the smartphone camera. Furthermore, the image will be trained using the Deep Learning CNN model with AlexNet and ResNet50 architectures. The use of DL has been widely used to classify images and the result is satisfying. The results of the training model will be used as a computing server that will process images. The client-side is a smartphone application and connected to a built-in server. The result of the training model is the AlexNet architecture has a high accuracy which is 100%. With this performance, AlexNet will be used as a computing server in this research. The development of the water type classifier application has been successfully built with a client-server architecture. The success rate is 100% in uploading and processing images. Based on the results obtained, it is concluded that the development of a colorimetric instrument for classifying water types based on an Android smart phone has been successfully built with the server side implementing CNN AlexNet architecture model. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Surinati
"Kondisi Samudera Pasifik yang mempengaruhi perairan Indonesia merupakan hal penting dalam mengkaji perubahan iklim yang dipicu oleh proses terjadinya La Niña dan El Niño (fenomena ENSO/El Niño Southern Oscillation). Program MatLab digunakan untuk mengkorelasikan suhu subsurface (data 12 buoy TRITON) di Samudera Pasifik dengan perubahan suhu permukaan laut/SST 16 wilayah perairan Indonesia. Buoy 10 (8oN dan 137oE) konsisten berkorelasi signifikan (99%) dalam lag time sampai 5 bulan terhadap perubahan SST 11 dari 16 wilayah perairan Indonesia dengan kedalaman yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian ENSO bisa diprediksi setidaknya 5 bulan sebelumnya.
Tidak adanya buoy yang berkorelasi signifikan dengan 5 wilayah lainnya terkait dengan arus dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia yang melalui perairan Indonesia (arus lintas Indonesia/arlindo). Begitu pula dengan signifikansi buoy TRITON di Samudera Pasifik terhadap perubahan SST Selat Makassar dan Laut Maluku sebagai jalur utama arlindo serta perairan utara Pulau Papua yang terletak sekitar warm pool sebagai pintu masuknya. Puncak volume transport arlindo yang masuk dan keluar diperkirakan terjadi pada waktu yang berbeda dan dipengaruhi oleh adanya El Niño dan La Niña sehingga diduga terjadi penyimpanan massa air di perairan Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem arus di kawasan barat Samudera Pasifik sangat erat kaitannya dengan arlindo. Oleh karena itu, dengan penelitian ini program pemantauan perairan Indonesia bisa lebih ditingkatkan agar mampu memprediksi adanya El Niño dan La Niña serta pengaruh lainnya lebih awal. Untuk pemasangan buoy selanjutnya perlu mempertimbangkan posisi dan kedalaman buoy sesuai yang bisa mewakili semua wilayah perairan Indonesia untuk pemantauan ENSO sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi variabilitas iklim di Indonesia.

Affecting condition of the Pacific Ocean on Indonesia waters is important in assessing climate change that was triggered by the occurrence of La Niña and El Niño (ENSO phenomenon/El Niño Southern Oscillation). MatLab program is used to correlate subsurface temperature (12 TRITON buoys data) in the Pacific Ocean with sea surface temperature/SST anomaly in 16 regions of Indonesian waters. Buoy 10 (8oN and 137oE) consistently correlated significantly (99%) in the lag time up to 5 months to changes in SST 11 of 16 regions with different depths. This suggests that ENSO events can be predicted at least 5 months earlier. No buoy which correlated significantly with 5 other regions closely related to the current from the Pacific Ocean to the Indian Ocean through the Indonesian waters (Indonesian throughflow/ITF). Similarly, the significance of TRITON buoys in the Pacific Ocean to the SST anomaly in Makassar Strait and Molucca Sea as the main line ITF, and also in the north of Papua Island which lies about warm pool as its entrance. ITF peak volume transport in and out is expected to occur at different times and influenced by the El Niño and La Niña that is suspected storage of water mass in Indonesian waters. The results showed that the current system in the western Pacific Ocean was closely linked to ITF. Therefore, with this study Indonesian waters monitoring program could be improved to be able to predict the presence of El Niño and La Niña and other influences early. And for the next buoy installation need to consider the position and depth of buoy according to represent all Indonesian waters for monitoring ENSO as one of the factors influencing climate variability in Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elita Kabayeva
"Dari sebuah pabrik pemrosesan LNG diketahui sebuah water wall tube dari ketel uap mengalami kegagalan berupa terkorosinya permukaan dalam dari tube dan terdapat penumpukan deposit yang menyebabkan tube mengalami pembengkakan dan berujung pada pecahnya tube.
Dalam usaha menanggulangi hal tersebut, dilakukan dua analisis. Yang pertama adalah menggunakan analisis pengujian komposisi kimia dari deposit tersebut serta analisis kegagalan yang terjadi pada tube dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Sebab Akar Kegagalan (Root Cause Failure Analysis). Metode RCFA menggunakan rekoleksi barang bukti terkait desain, pengoperasian, metode pemeliharaan, serta wawancara hingga ditemukan sebab akar dari permasalahan/
Sebab akar yang terjustifikasi diketahui terdiri atas sebab fisik dan sebab manusia. Akibat ditemukannya sebab fisik dari komposisi material pre-equipment boiler dan juga sebab manusia dari penggunaan zat yang seharusnya tidak digunakan serta prosedur pemeliharaan yang kurang tepat, penelitian ini merekomendasikan pada perusahaan pengguna ketel uap untuk lebih memerhatikan pengaruh material pre-equipment terhadap komposisi air umpan boiler serta memperbaiki prosedur pemeliharaan agar lebih optimal.

From an LNG processing plant, a water wall tube of boiler has experienced failure of its inner surface. The condition inside the tube has experienced the corrosion process and also generates scale and deposit. These conditions enforced the tubes to undergoes bulging, resulting in rupture.
Efforts made to overcome these by using two kinds of analysis. First one is using chemical composition examination of the deposit exists inside the tubes. And the other enforces failure analysis method of Root Cause Failure Analysis. The RCFA method uses recollection of evidence related to design, operating condition, maintenance procedure, and interview to find out root causes of the problems.
The justified root causes are consisted of physical cause and human cause. The pre-equipment boiler material composition was known as the physical cause whereas the usage of improper substances on the boiler system, also the less precise maintenance procedure was established as the human cause. From these causes, this study recommends boiler-operating companies to pay more attention towards the effect of pre-equipment materials against boiler feed water composition and also modify maintenance procedure, should it be more optimal for the boiler operation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delyna Agustia Ning Tias
"Tempat Pembuangan Akhir TPA sampah yang menggunakan teknik open dumping dalam pengelolaan sampahnya dinilai sangat berisiko terhadap lingkungan di sekitarnya karena adanya proses perlindian yang dapat mencemari tanah. Masyarakat yang menggunakan air tanah sebagai sumber air minumnya berisiko untuk terkena dampak kesehatan dari kandungan logam berat yang berasal dari cemaran air lindi. Kadmium dan timbal merupakan logam yang dapat bersifat toksik apabila dikonsumsi secara berlebihan. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan untuk mengestimasi risiko kesehatan akibat pajanan logam kadmium dan timbal yang terdapat pada air minum masyarakat di sekitar TPA sampah Namo Bintang. Terdapat 96 sampel individu dewasa yang diperoleh melalui data sekunder dalam penelitian ini yang berasal dari dusun IV dan V Desa Namo Bintang. Sampel lingkungan adalah sampel air sumur masyarakat yang telah diambil pada penelitian sebelumnya oleh Ashar 2013 untuk kandungan timbal dan Ashar 2013 untuk kandungan kadmium. Dari hasil perhitungan analisis risiko menunjukkan bahwa tingkat risiko pajanan kadmium dan timbal melalui air minum pada masyarakat dengan skenario intake minimal dan rata-rata tidak berisiko atau aman untuk pajanan realtime maupun lifespan RQ < 1 sedangkan untuk skenario maksimal, pajanan kadmium dan timbal untuk pajanan realtime dan pajanan lifespan dinyatakan berisiko RQ > 1 sehingga diperlukan manajemen risiko yaitu dengan mengurangi konsentrasi asupan dan laju asupan. Selain itu, masyarakat juga harus menjaga TPA dengan tidak membuang sampah kembali disana dikarenakan TPA tersebut sudah ditutup, dan pemerintah juga dapat membantu dengan menyuplai air, baik itu air minum maupun air bersih dari sumber lain yang aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Landfill using open dumping method has potential risk to contaminate groundwater of the surrounding environment because of leaching process. Population that use groundwater as their drinking water source has health risk from heavy metal exposure. Cadmium and lead are toxic if they consumed in exessive ammount. This study use health environment risk analysis to estimate health risk from cadmium and lead exposure through drinking water at population around landfill Namo Bintang. There are 96 samples of secondary data from Dusun IV and V Namo Bintang village. Environment samples is well water from population households from Ashar 2013 for lead and Ashar 2016 for cadmium contains. From the calculation of risk analysis showed that risk level of cadmium and lead exposure through drinking water with minimum and mean scenario are not risky or safe for realtime and lifespan exposure RQ 1 . For maximum intake scenario, cadmium and lead exposure are risky RQ 1 and need risk management with reduce consuming rate and agent concentration. Since the landfill was closed, the population also have to keep the landfill clean and do not throwing the waste into the landfill. The governance also can helping the population to fulfill their need of water with supplying water from safe and clean source."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicco Primadhasta Putra
"ABSTRAK
Latar Belakang: Desa Perokonda dan Desa Perobatang di Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan desa yang memiliki kondisi ketersediaan air yang berbeda. Desa Perokonda memiliki ketersediaan air yang baik, sementara Desa Perobatang hanya memiliki satu sumber air untuk seluruh desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi protozoa usus dan hubungannya dengan ketersediaan air bersih di Desa Perokonda dan Perobatang.Metode: Desain penelitian cross-sectional. Pengambilan sampel feses dilakukan pada penduduk Desa Perokonda dan Desa Perobatang yang telah menyetujui formulir inform consent. Subjek diberikan pot feses yang kemudian dikembalikan kepada peneliti keesokan harinya. Pemeriksaan feses dilakukan secara mikroskopik dengan pewarnaan lugol. Data diolah dengan SPSS versi 20 dan diuji chi-square.Hasil : Dari 291 sampel feses, 58 sampel prevalensi 20 positif infeksi protozoa usus, dengan 23,4 30/128 positif infeksi di Desa Perokonda dan 17,2 28/163 positif infeksi di Desa Perobatang.Kesimpulan: Tidak ditemukan perbedaan proporsi yang bermakna antara kelompok dengan ketersediaan air bersih dan kelompok tanpa ketersediaan air bersih terhadap prevalensi infeksi protozoa usus. p value=0,185
"
"
"ABSTRACT
"
Background Perokonda and Perobatang Village, located in South West Sumba, are two village which have very different condition of improved water source. Perokonda Village has better improved water source, while Perobatang Village has only 1 water source.This cross sectional study aimed to know the prevalence of intestinal protozoan infection and its association to the availability of improved water source in those 2 villages.Methods Stool sample collection were obtained from Perobatang rsquo s and Perokonda rsquo s villagers with informed consent. The subjects were given pot for stool collection which returned to researcher on the next day. Stool samples were stained with lugol staining and examined under the microscope. Data were processed by SPSS version 20 and analyzed with chi square.Results From 291 stool samples collected, 58 samples 20 prevalence have intestinal protozoan infection, 23,4 30 128 positive infection were found in Perokonda Village and 17,2 28 163 positive infection in Perobatang Village.Conclusions There was no significant difference between the availability of improved water sources and intestinal protozoan infection in 2 village. p value 0,185 . "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Farida Rachmat
"ABSTRAK
Desa Kalena Rongo merupakan daerah dengan keadaan sanitasi yang buruk dan kurangnya ketersediaan air bersih. Penelitian ini ditujukan untuk dapat mengetahui prevalensi cacingan dan hubungannya dengan usia dan jenis kelamin pada warga desa Kalena Rongo, Sumba Barat Daya. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dan dilakukan di salah satu dusun (dusun 1) yang dipilih secara acak. Sebanyak 424 warga desa Kalena Rongo menjadi subjek penelitian dan diminta untuk mengumpulkan feses pada bulan Juni 2014. Sampel feses yang telah terkumpul diperiksa secara mikroskopis di laboratorium Parasitologi, hasil yang diperoleh diolah dengan program SPSS 20.0 for windows, dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan dari 424 warga desa Kalena Rongo yang mengumpulkan pot feses didapatkan 391 (92,2%) warga positif mengalami cacingan, dengan rincian A. lumbricoides 279 (65,8%), T. trichiura 257 (60,6%), cacing tambang 227 (53,8%), dan warga yang mengalami infeksi campuran sebanyak 264 (67,5%). Seluruh warga desa Kalena Rongo kemudian diberikan pengobatan massal antihemintik. Pada prevalensi cacingan dengan kelompok usia didapatkan adanya perbedaan bermakna (chi square p=0,002), sedangkan pada prevalensi cacingan dengan jenis kelamin tidak didapatkan adanya perbedaan bermakna (chi square p=0,164). Dapat disimpulkan bahwa prevalensi cacingan pada warga desa Kalena Rongo berhubungan dengan usia, dan tidak berhubungan dengan jenis kelamin

ABSTRACT
Kalena Rongo village is an area with the state of poor sanitation and lack of clean water availability. This research aimed to determine the prevalence of worm disease and its relation to age and gender of villagers in Kalena Rongo Village, Southwest Sumba. We use cross-sectional design and performed in one village (hamlet 1) randomly selected with 424 people as the subject. Subjects are asked to collect their feces in June 2014. The collected feces was then microscopicly examined in the Parasitology laboratory. The final result is processed with a computer programme SPSS 20.0 for windows and analyzed with chi-square techniques. The result of this research show that among 424 people in the Kalena Rongo village who has collected their feces container, 391 (92.2%) shows positive result on worm disease. With 279 (65.8%) people among them are infected by A. Lumbricoides, 257 (60.6%) people are infected by T. trichiura, 227 (53.8%) people are infected by hookworm, and 264 (67.5%) have mix infection. The whole population is then treated with antihelminth medication. On the prevalence of worm disease with specific age groups, there is a significant difference (chi square p= 0.002), whereas on the prevalence of worm disease with gender, there is no significant difference (chi square p=0.164). It can be concluded that the prevalence of worm disease in the population of Kalena Rongo village is related to age, and have no relation with gender"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Nizam
"ABSTRAK
Diare sering ditemukan di seluruh dunia terutama di negara tropis. Diare terjadi karena interaksi pejamu, agen, dan lingkungan; faktor pejamu dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, perilaku kebersihan, dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prevalensi diare dengan tingkat pengetahuan mengenai diare dan perilaku kebersihan. Penelitian dilakukan di dusun 1, desa Kalena Rongo, Sumba Barat Daya dan pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2014. Desain penelitian adalah cross-sectional dan subyek adalah kepala keluarga/orang dewasa dusun 1 yang berada di rumah saat pengambilan data. Data diambil dengan mewawancarai 1 orang dewasa menggunakan kuesioner yang berisi 5 pertanyaan tentang diare dan 10 pertanyaan perilaku kebersihan. Data diolah dengan SPSS versi 20 dan diuji dengan chi square dan fisher exact test. Dari 105 subyek, perempuan sebanyak 74 orang dan laki-laki 31 orang. Riwayat menderita diare terdapat pada 66,7% subyek. Sebanyak 91,4% subyek mempunyai pengetahuan buruk dan 100% subyek memiliki perilaku kebersihan buruk. Prevalensi diare tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan mengenai diare (Fisher, p > 0,05) dan faktor-faktor yang memengaruhinya seperti tingkat pendidikan (chi-square, p > 0,05), pekerjaan (Fisher, p > 0,05), dan jumlah anak (chi-square, p > 0,05).

ABSTRACT
Diarrhea are often found in the world, especially in tropical countries. The occurrence of diarrhea depends on host, agent, and environment; host are influenced by knowledge about diarrhea, hygiene behavior, and education. This study aimed to examine the relationship between the prevalence of diarrhea with level of knowledge about diarrhea and hygiene behavior. The study was conducted in 1st halmet, Kalena Rongo village, Southwest Sumba and the data was taken in June 2014. The method of this study is cross-sectional and the subjects are the head of household or adult in the house who was at home when the data retrieval. The data was taken by interviewing one adult using a questionnaire containing 5 questions about diarrhea and 10 questions about hygiene behavior. The data was processed using SPSS 20 version and tested by chi square and fisher exact test. From 105 subjects, female subjects are 74 people and male subjects are 31 people. The prevalence of diarrhea is 66.7%. The level of knowledge about diarrhea is poor (91.4%) and the hygiene behavior is 100% bad. The prevalence of diarrhea is not related with the level of knowledge about diarrhea (Fisher, p> 0.05) and also not related to the influencing factors such as education level (chi-square, p> 0.05), employment (Fisher, p> 0.05), and the number of children (chi-square, p> 0.05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Utami
"ABSTRAK
Malaria merupakan penyakit endemis di Indonesia terutama bagian timur. Kurangnya pengetahuan penduduk mengenai malaria dapat meningkatkan risiko malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan penduduk mengenai malaria dan hubungannya dengan karakteristik demografi sehingga dapat menjadi dasar penyuluhan kesehatan. Penelitian dilakukan dengan desain cross-sectional di Desa Kalena Rongo, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Subjek penelitian adalah orang dewasa yang berada di rumah saat pengambilan data tanggal 21 Juni 2014. Data diambil dengan kuesioner berisi 18 pertanyaan mengenai gejala, pengobatan dan pencegahan malaria. Data diolah dengan SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji chi square dan fisher exact. Jumlah subjek 105 orang yang terdiri atas 29,5% laki-laki dan 70,5% perempuan. Tingkat pendidikan subjek terbanyak adalah tamat SD (39%) dan sebagian besar subjek bekerja di kebun (92,4%). Subjek yang memiliki riwayat malaria sebanyak 54,3%. Tingkat pengetahuan subjek umumnya kurang dan tingkat pengetahuan baik mengenai gejala malaria hanya 10,5%, pengobatan 3,8% dan pencegahan 1,9%. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan subjek mengenai malaria dengan jenis kelamin (fisher exact, p>0,05), tingkat pendidikan (fisher exact, p>0,05), pekerjaan (fisher exact, p>0,05), dan riwayat malaria (chi-square, p>0,05). Disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan subjek mengenai malaria adalah kurang dan tidak berhubungan dengan jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, serta riwayat malaria.

ABSTRACT
Malaria is an endemic disease in Indonesia, especially in the eastern area. Lack of knowledge of the public about malaria may increase the risk of malaria. The purpose of this research is to know the knowledge of villagers about malaria and its relation to demographic characteristics so that the data can be used as basis of health education. The research was conducted with cross-sectional design in Kalena Rongo Village, Southwest Sumba. Subjects were adults who were in their house when the data collection held on June 21, 2014. The data were collected by a questionnaire containing 18 questions about symptoms, treatment and prevention of malaria. The data were processed with SPSS version 20 and analyzed with chi-square test and fisher exact test. Subjects were 105 people, consisted of 29.5% men and 70.5% women. Educational level of subjects mostly was elementary school (39%) and most of subjects worked on farm (92.4%). Subjects who have a history of malaria are as much as 54.3%. Subjects in general have lack of knowledge about malaria and subjects with good level of knowledge about the symptoms of malaria were 10.5%, the treatment 3.8% and the prevention 1.9%. There are no significant differences between the subjects? knowledge level about malaria with gender (fisher exact, p>0.05), educational level (fisher exact, p>0.05), occupation (fisher exact, p>0.05), and history of malaria (chi-square, p>0.05). In conclusion, subjects have lack of knowledge about malaria and the subject?s knowledge level about malaria is not related to gender, educational level, occupation, and history of malaria."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>