Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163473 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sylvia Feby Saskia
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pelaksanaan supervisi yang diberikan koordinatoor
perawat kepada perawat pelaksana di Yayasan Rumah Rachel beserta
hambatannya. Dalam hal ini, perawat bertindak sebagai front-line worker dalam
pemberian perawatan paliatif untuk anak. Pemberian perawatan paliatif bertujuan
untuk menjaga kualitas hidup anak yang menderita penyakit mengancam jiwa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil
penelitian menggambarkan pelaksanaan supervisi yang dilihat dari fungsi
administratif, edukatif dan supportif termasuk di dalamnya model supervisi yang
digunakan. Selain itu, ditemukan hasil bahwa pengetahuan menjadi hambatan bagi
koordinator perawat dalam memberikan supervisi. Hal ini mengakibatkan
perawatan paliatif yang diberikan menjadi kurang holistik

ABSTRACT
This research describes the supervision implemented by nurse in Yayasan Rumah
Rachel along with the difficulty faced in the process. Overall, the nurses act as
front-line worker in children?s palliative care. Palliative care is aimed to sustain
the quality of life for children with life-threatening illness. The research uses
qualitative approach with descriptive method. The result describes that
supervision is implemented according to administrative, educative, and supportive
function and it practices its supervision model. It also found that knowledge is the
main problem faced by supervisor in giving supervision. This eventually leads to
the palliative care being implemented less holistically."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Risma Isudawati
"Perawatan paliatif adalah pendekatan layanan kesehatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif dan sikap perawat terhadap pasien dengan penyakit terminal di Dr. RSUPN. Ciptomangunkusumo, Jakarta. Ini adalah penelitian survei deskriptif kuantitatif dengan desain Cross Sectional yang melibatkan semua perawat di bangsal penyakit terminal. Analisis menemukan bahwa ada 148 perawat dengan pengetahuan baik (91,9%) dan 87 perawat dengan sikap baik (54%). Juga, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan (nilai p = 0,070) antara tingkat pengetahuan perawat dan sikap mereka terhadap pasien dengan penyakit terminal.

Palliative care is a health care approach that can improve the quality of life of patients and families. This study aims to investigate the relationship between nurses knowledge about palliative care and nurses attitudes towards patients with terminal illnesses at Dr. RSUPN. Ciptomangunkusumo, Jakarta. This is a quantitative descriptive survey research with Cross Sectional design involving all nurses in terminal disease wards. The analysis found that there were 148 nurses with good knowledge (91.9%) and 87 nurses with good attitude (54%). Also, the results showed that there was no significant correlation (p value = 0.070) between the level of nurses' knowledge and their attitudes towards patients with terminal illness."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saras Ayunda Sayid
"Tingkat persepsi spiritualitas pada perawat berdampak pada tingkat kompetensi perawatan spiritual pada pasien. Kompetensi perawatan spiritual yang dimiliki oleh perawat sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan spirtual. Persepsi spiritualitas merupakan salah satu faktor yang mendorong perawat untuk meningkatkan kompetensi perawatan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara persepsi spiritualiatas perawat dengan kompetensi perawatan spiritual terhadap pasien di RSKD. Penelitian cross=sectional ini melibatkan 84 perawat yang dipilih secara probablity sampling. Penelitian menggunakan kuesioner Spirituality and Spiritual Care Rating Scale (SSCRS-BI) dan kuesioner Spiritual Care Competence Scale (SCCS). Hasil didaptakna adanya hubungan dan pengaruh yang kuat antara persepsi spiritualitas perawat dan kompetensi perawatan spiritual pada pasien (p=0,0005; OR=12.333). Persspsi spiritualitas perawat yang tinggi meningkatan kompetensi perawatan spiritual. Rekomendasio bagi pihak rumah sakit untuk untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam pemberian asuhan keperawatan spiritual pada pasien dengan mengadakan edukasi, pelatihan serta evaluasi terkait perawatan spiritual. Dengan pembekalan tersebut, diharapkan perawat dapat mengeksplorasi dan meningkatkan kompetensi keperawatan spiritual.

The level of perceived spirituality in nurses has an impact on the level of spiritual care competence in patients. The spiritual care competence possessed by nurses is a reference in providing spirtual nursing care. Perceived spirituality is one of the factors that encourage nurses to improve spiritual care competence. This study aimed to identify the relationship between nurses' perceptions of spirituality and spiritual care competence in patients at the RSKD. This cross-sectional study involved 84 nurses selected by probablity sampling. The study used the Spirituality and Spiritual Care Rating Scale (SSCRS-BI) questionnaire and the Spiritual Care Competence Scale (SCCS) questionnaire. The results showed a strong relationship and influence between nurses' perceived spirituality and spiritual care competence in patients (p=0.0005; OR=12.333). high perceived spirituality of nurses increases spiritual care competence. Recommendations for hospitals to improve the quality of service in providing spiritual nursing care to patients by providing education, training and evaluation related to spiritual care. With this provision, nurses are expected to explore and improve spiritual nursing competence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melbourne: Ausmed , 2003
616.029 PAL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mercy Nafratilova
"Berduka pada orangtua selama perawatan paliatif dapat mempengaruhi kualitas hidup anak dan keluarga. Penelitian kualitatif fenomenologi deskriptif ini bertujuan menggali pengalaman orangtua merawat anak kanker dengan kondisi paliatif. Wawancara mendalam pada 10 partisipan dan analisis data dengan Metode Colaizzi, menghasilkan 10 tema yaitu merawat dengan cinta, tetap berharap ada keajaiban, terus berjuang, berserah diri kepada Tuhan, perasaan tidak menentu, perubahan dalam kehidupan, menjadi perawat bagi anak, merawat anak tidak mudah, berusaha menjadi orang tua normal, dan mencari bantuan. Orangtua merawat anak dengan cinta, walaupun merasakan perasaan tidak menentu, kesulitan dan perubahan dalam kehidupan selama perawatan paliatif. Orangtua juga membutuhkan dukungan komprehensif dalam menjalankan perannya sebagai pengasuh utama bagi anak yang merawat dengan cinta. Perawat dan semua pihak terkait diharapkan dapat berkolaborasi dalam memberikan asuhan paliatif yang komprehensif dan berkesinambungan pada anak dan orangtua.

Grieving parents during palliative care may affect the quality of life of children and families. This qualitative research descriptive phenomenology aims to explore the experience of caring for children with palliative conditions. In depth interviews with 10 participants and data analysis with the Colaizzi methods, resulting in 10 themes, care with love, still hope there is a miracle, keep fighting, submission to God, mixed feelings, changes in life, being a caregiver for a child, caring for children is not easy, trying to be a normal parent, and seeking help. Parents care for their children with love, despite mixed feelings, difficulties, and changes in life during palliative care. Parents also need comprehensive support in performing their role as primary caregivers for caring children with love. Nurses and all parties are expected to collaborate in providing and ongoing palliative care to children and parents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Mulyani
"Neonatus yang memiliki penyakit yang mengancam jiwa dan bersifat progresif, memerlukan perawatan paliatif. Perawatan secara aktif dan total diberikan menurut tanda dan gejala. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran lima kasus asuhan keperawatan paliatif dan akhir kehidupan di NICU dengan Model Konseptual Sistem dan mengidentifikasi hasil implementasi Evidence-Based Nursing edukasi mengenai perawatan neonatus dengan kondisi paliatif dan akhir kehidupan. Teori Model Konseptual Sistem Betty Neuman dapat diterapkan pada neonatus dalam kondisi paliatif dan akhir kehidupan yang membutuhkan perawatan secara holistik. Hasil gambaran asuhan keperawatan yang dilakukan yaitu Pasien 1 neonatus kondisi diagnosis medis Gemelli conjoined twin diencephali dipus dibrachius. Pasien 2 neonatus dengan diagnosis medis extreme preterm NEC grad III. Pasien 3 neonatus dengan diagnosis medis very preterm extremely low birth weight dengan perburukan marker infeksi dan anemia normositik normokrom. Pasien 4 neonatus dengan diagnosis medis PDA besar post ligasi. Pasien 5 neonatus dengan diagnosis medis polycystic kidney.Diagnosis keperawatan yang terdapat pada kelima bayi tersebut adalah masalah respirasi. Intervensi sekunder dan tersier dilakukan dalam pencegahan dampak dari tanda dan gejala yang dialami bayi. Evaluasi yang didapatkan kelima bayi meninggal, hanya satu bayi meninggal dengan rekonstitusi kesejahteraan tinggi. Implementasi penerapan edukasi kepada perawat didapatkan hasil terdapat perbedaan pengetahuan dan keterampilan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol, setelah dan sebelum dilakukan edukasi (p value 0.000). Berdasarkan penelitian ini mengindikasikan pentingnya edukasi perawat mengenai panduan prosedur perawatan akhir kehidupan pada neonatus dan panduan skoring tingkat keparahan serta tingkat risiko kematian pada neonatus sebagai pencegahan terjadinya dampak dari tanda dan gejala kondisi paliatif pada neonatus berdasarkan evidence-based practice.

Neonates with life-threatening and progressive disease require palliative care. Active and total care is given according to signs and symptoms. The purpose of this study was to identify five cases of palliative and end of life nursing care in the NICU using the Systems Conceptual Model and to identify the results of the implementation of Evidence-Based Nursing education regarding neonatal care with palliative and end of life conditions. The theory of the Betty Neuman Systems Conceptual Model can be applied to neonates in palliative and end-of-life conditions who require holistic care. The results of the nursing care description carried out were Patient 1 neonate with a medical diagnosis of Gemelli conjoined twin diencephali dipus dibrachius. Patients with 2 neonates with a medical diagnosis of extreme preterm NEC grad III. Patient 3 neonates with medical diagnosis of very preterm extremely low birth weight with worsening infection markers and normochromic normocytic anemia. Patient 4 neonates with medical diagnosis of post ligation large PDA. Patients with 5 neonates with a medical diagnosis of polycystic kidney. The nursing diagnosis found in these five babies was respiratory problems. Secondary and tertiary interventions are carried out in preventing the impact of the signs and symptoms experienced by the baby. The evaluation obtained from the five babies died, only one baby died with high welfare reconstitution. The implementation of the application of education to nurses showed that there were significant differences in knowledge and skills between the intervention group and the control group, after and before the education was carried out (p value 0.000). Based on this research, it indicates the importance of educating nurses regarding guidelines for end-of-life care procedures in neonates and guidelines for scoring severity and risk of death in neonates as prevention of the impact of signs and symptoms of palliative conditions in neonates based on evidence-based practice."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Campbell, Margaret L.
Jakarta : Salemba Empat, 2013
616.029 CAM n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Faktor -faktor yang berhubungan dengan anggota keluarga dalanl mengatasi nyeri
paliatif di RS Kanker Darmais. penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang
hubtmgan atara karakteristik anggota keluarga yang meliputi usia , pendidikan,
pekerj aan, status dalam keluarga, agama, keyakinan dan pengalaman dalam mengatasi
nyeri masa lalu. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Cross
seksional, dengan pendekatan kuantitatit; sebagai unit analisa adalah anggota keluarga
pasien yang mengalami nyeri paliatif. Jumlah responden 33 responden dengan rentang
umur 24 sampai dengan 62 tahun dengan klasifikasi dewasa tua dan dewasa muda,
dengan presentasi terbanyak dewasa tua ( 81,8 %). Untuk tingkat pendidikan antara SD
sampai dengan perguruan tinggi dengan presentasi terbesar SMA dan perguruan tinggi
sama (-42,4 %), dalam status anggota keluarga presentasi terbesar sebagai suami (33,3 %)
presentase pekerjaan terbesar sebagai karyawan swasta ( 48.5 %) Keyakinan keluarga
dalam mengatasi nyeri paliatif didapatkan (57,6 %) dan untuk pengalaman keluarga
mengatasi nyeri yang mempunyai pengalaman presentase terbesar ( 51,5 %) peran
keluarga dengan nilai maksimal 83 melakukan perannya dalam mengatasi nyeri paliatif
tetapi belum optimal yang seharusnya 100. Pada analisa Bivariant dengan pengujian
korelasi pearson hasil yang diperoleh untuk usia p =0,038 dengan ketentuan hubungan p
< 0,05 maka usia memiliki hubungan dengan peran anggota keluarga dalam mengatasi
nyeri paliatif karena dan untuk pendidikan ,pekerjaan, agama , dan status angota
keluarga tidak didapatkan hubtmgan pada penelitian ini. Menjadikan rujukan kepada
perawat di lapangan untuk menjadikan pertimbangan apabila akan memberikan
penjelasan harus secara jelas dan spesifik karena penimbangan di atas yaitu usia menjadi
faktor yang mempengaruhi kepada anggota keluarga yang akan merawat pasien dengan
nyeri
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5143
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Putri Salsabila
"Pandemi COVID-19 membuat pelayanan kesehatan non-COVID-19 terganggu, salah satunya adalah perawatan untuk penyakit kronis. Kanker merupakan salah satu penyakit kronis dengan tingkat mordibitas dan mortalitas tertinggi di dunia. Pengobatan kanker memberikan dampak yang cukup luas dari sisi fisik, psikologis, sosial, finansial, hingga spiritual. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan dampak yang ditimbulkan oleh pengobatan kanker adalah dengan melakukan perawatan paliatif. Selama pandemi COVID-19, akibat adanya kebijakan pembatasan sosial, perawatan paliatif dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, yaitu dengan telemedis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas telemedis dalam untuk perawatan paliatif bagi pasien kanker selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Pencarian studi dilakukan melalui online database, seperti PubMed, ScienceDirect dan SpringerLink dengan kata kunci “telemedicine” OR “telehealth” OR “digital health” AND “cancer palliative care” OR “cancer supportive care” AND “COVID-19 Pandemic” OR “Pandemic” OR “COVID-19”. Setelah itu, ditemukan 7 studi terinklusi. Efektivitas dinilai dari perubahan nyata pada hasil. Terdapat 3 studi yang menyatakan bahwa penggunaan telemedis dalam perawatan paliatif bagi pasien kanker selama pandemi COVID-19 teruji efektif terlihat dari kepuasan pasien dan keluarga atau pengasuh mereka yang mendorong mereka untuk terus melakukan perawatan, 2 studi yang menunjukan adanya peningkatan Quality of Life score pada pasien, dan 2 studi lainnya yang memberikan kesimpulan faktor- faktor yang mempengaruhi pengimplementasian telemedis untuk perawatan paliatif pasien kanker selama pandemi COVID-19. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan telemedis efektif untuk perawatan paliatif bagi pasien kanker selama pandemi COVID-19.

COVID-19 pandemic has disrupted the other health care services, one of them is the treatment for chronic diseases. Cancer is one of the chronic diseases with the highest mordibity and mortality rate in the world. Cancer treatment has a wide impact for the patients and their families in terms of physical, psychological, social, financial, and spiritual. In need to control the effects of cancer treatment, health care providers need to provide a palliative care for the patients. During the COVID-19, due to the social restriction policy, palliative care can be carried out by utilizing the development of information and communication technology, namely by telemedicine. This study aims to determine the effectiveness of telemedicine on palliative care for cancer patients during COVID-19 pandemic. This study used a literature review method. Study searches were conducted through online database, such as PubMed, ScienceDirect, and SpringerLink with the keywords “telemedicine” OR “telehealth” OR “digital health” AND “cancer palliative care” OR “cancer supportive care” AND “COVID-19 Pandemic” OR “Pandemic” OR “COVID-19”. There are 7 included studies founded. Effectiveness is determined by the apparent change in results. A total of 3 studies showed a high satisfaction of the services from the patients and their families or caregivers, which leads them to continue the care, 2 studies showed a significant improvement in patient’s Quality of Life score, and 2 other studies explain some factors that influence the cancer patients to use telemedicine for palliative care during COVID-19 pandemic. It can be concluded that the use of telemedicine is effective on palliative care for cancer patients during the COVID-19 pandemic.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Puspita Ayuningtyas
"Pasien kanker membutuhkan perawatan paliatif untuk menangani gejala dan meningkatkan kualitas hidupnya. Pasien seharusnya dirujuk kembali ke layanan primer untuk mendapatkan perawatan paliatif. Di Indonesia, rujuk balik kasus kanker belum berjalan dengan baik, karena dalam cakupan program rujuk balik BPJS, kanker belum termasuk didalamnya. Penelitian bertujuan untuk menilai situasi terkini terkait rujuk balik kanker di Indonesia dan menganalisis kesenjangan yang ada. Penelitian merupakan studi deskriptif analisis kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif didapatkan dari kuesioner yang disebarkan secara daring ke 1209 Puskesmas di Indonesia. Data kualitatif didapatkan berdasarkan hasil wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah. Didapatkan 1124 puskesmas yang mengisi kuesioner, 82.4% puskesmas yang mendapatkan rujukan balik kasus paliatif dari Rumah Sakit, dengan hanya 25.7% diantaranya mendapatkan rujuk balik paliatif kasus kanker. Berdasarkan data kualitatif dari wawancara dan diskusi kelompok terarah didapatkan faktor yang mempengaruhi kesenjangan implementasi pelaksanaan rujuk balik paliatif kanker di Indonesia, yaitu faktor regulasi, pembiayaan, kompetensi, akses, komunikasi, pengetahuan pasien, integrasi layanan kesehatan, dan kolaborasi rumah sakit dengan puskesmas serta kerjasama lintas sektor. Implementasi rujuk balik kanker di Puskesmas Indonesia saat ini belum berjalan dengan baik. Banyak faktor yang mempengaruhi implementasi rujuk balik kanker. Dibutuhkan upaya mulai dari pemangku kebijakan hingga pelaksana untuk meningkatkan implementasi rujuk balik kanker.

Cancer patients need palliative care to manage their symptoms and improve their quality of life. Patients should be referred back to primary care for palliative care. In Indonesia, cancer referral has not gone well, because in the scope of the BPJS referral program, cancer is not included. This research aims to assess the current situation regarding cancer referral back in Indonesia and analyze the existing gaps. This research is a descriptive study of quantitative and qualitative analysis. Quantitative data was obtained from questionnaires distributed online to 1209 Community Health Centers (CHC) in Indonesia. Qualitative data was obtained based on the results of in-depth interviews and focus group discussions. There were 1124 CHC that filled out the questionnaire, 82.4% received palliative case referrals from the hospital, and only 25.7% of them received palliative cancer case referrals. Based on qualitative data from interviews and focus group discussions, it was found that the factors influencing the gap in the implementation of cancer palliative referral back in Indonesia were regulation, financing, competency, access, communication, patient knowledge, integration of health services, and collaboration between hospitals and CHC as well as multisectoral cooperation. The implementation of cancer referral at the Indonesian CHC is currently not going well. Many factors influence the implementation of cancer back referral. Efforts from policy makers to health workers are needed to improve the implementation of cancer referral."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>