Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153637 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachel Elizabeth Hosanna
"Penelitian ditujukan untuk menganalisis pembentukan tingkat bunga kredit mikro perbankan berdasarkan komponen biaya overhead, biaya risiko, dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Penelitian dilakukan dengan menghitung tingkat biaya penyaluran kredit mikro per tahun (SMR) tiga bank komersial. Tingkat biaya tersebut dibandingkan dengan tingkat bunga efektif per tahunnya (EAR). Selisih antara SMR dan EAR menjadi indikator utama untuk menentukan apakah tingkat bunga kredit mikro yang ditetapkan adalah berkelanjutan dan wajar. Untuk mengonfirmasi hasil perhitungan SMR, penulis mengadakan wawancara mendalam dengan pihak internal ketiga bank komersial. Penulis menemukan bahwa tingkat bunga kredit mikro tiga bank komersial di Indonesia sudah wajar, tetapi tidak berkelanjutan.

This research is aimed to analyze determinants of microcredit rate in banking sector: overhead cost, risk cost, and expected margin. The study is held to calculate cost rate of providing microcredit to customer (SMR). It is compared to an effective annual rate (EAR). Any differences between SMR and EAR might be a leading indicator by which we determine whether the microcredit rates throughout three commercial banks are sustainable and attainable. To get some justification, in-depth interview had been conducted among three commercial banks. We thus find that microcredit rates of three commercial banks in Indonesia are attainable, but not sustainable.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasori
"Di Indonesia, usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM memiliki peran sangat penting dan strategis dalam perekonomian. Ini ditunjukkan dengan kontribusi sektor usaha tersebut terhadap produk domestik bruto PDB yang hampir mencapai 60 dan penyerapan tenaga kerja di atas 95 . Kendati demikian, akses pelaku UMKM mdash;terlebih usaha mikro UMi mdash;terhadap pendanaan bank masih sangat terbatas. Dari total kredit yang dikucurkan oleh bank umum di Tanah Air hingga Mei 2013, hanya 19,47 yang disalurkan untuk sektor UMKM. Dari jumlah tersebut, yang dikucurkan untuk usaha mikro tercatat hanya 3,68 dari total kredit. Sementara itu, bagi pelaku UMKM yang mendapatkan akses pun harus membayar suku bunga pada level yang jauh lebih tinggi. Selain inefisiensi di industri perbankan nasional, ditengarai hal itu terjadi karena adanya masalah asymmetric information. Merespons kondisi ini, Bank Indonesia BI kemudian mewajibkan bank untuk mempublikasikan suku bunga dasar kredit SBDK mikro mereka sebagai upaya memitigasi masalah asymmetric information itu. Berikutnya, suku bunga diharapkan turun dan akses pelaku UMKM terhadap kredit semakin terbuka. Dengan menggunakan regresi linier berganda dengan metode OLS ordinary least square , penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas kebijakan SBDK itu dengan melihat pengaruhnya terhadap outstanding penyaluran kredit mikro bank umum. Hasil Uji-t menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan kebijakan pengumuman SBDK terhadap kenaikan outstanding penyaluran kredit mikro bank umum. Di samping itu, terdapat variabel lain yang berpengaruh signifikan terhadap kenaikan outstanding penyaluran kredit mikro bank umum, yakni rata-rata suku bunga kredit mikro, CAR, NPL kredit mikro, inflasi, dan indeks produksi manufaktur IPM.

Micro, small and medium sized enterprises SMEs has very important and strategis role in economy of Indonesia. Those are shown by business sector 39 s contribution of gross domestic product GDP is nearly 60 and employment above 95 . Nevertheless, SMEs access mdash especially to micro enterprises mdash to bank financing is still very limited. Total loans disbursed by commercial banks in the country, until May 2013, only 19.47 that channeled to the SMEs sector. Of these, recorded that the disbursed of micro enterprises only 3.68 of total loans. Not only that, to gain access for the perpetrators of SMEs, they must pay interest rates at a level that is much higher. In addition to inefficiencies in the national banking industry, it is suspected that occurs because of the asymmetric information problem. Respond to these conditions, Bank Indonesia BI then require banks to publish their prime lending rate SBDK of micro loan as an effort to mitigate the asymmetric information problem. Next, interest rates are expected to go down and SMEs access to credit become more open. By using multiple linear regression with OLS ordinary least square , this study aims to assess the effectiveness of measures the prime lending rate by looking at its effect on micro outstanding loan portfolio of commercial banks. The test result indicate a significant effect on prime lending rate policy announcement for the increasing in micro loans outstanding of commercial banks. In addition, there are other variables that significantly influence the increasing in outstanding microcredit of commercial banks, i.e. average interest rates on microcredit, CAR, NPL of microcredit, inflation, and the manufacturing production index HDI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destriyana Aulia
"Penelitian ini berusaha melihat pengaruh kompetisi terhadap kinerja Bank Perkreditan Rakyat. Terdapat dua perhitungan kompetisi yang dipakai yaitu Indeks Herfindahl-Hirscman dan Jumlah kantor BPR per 100000 keluarga. Sedangkan untuk kinerja dilihat dari nilai ROA untuk melihat profitability dan ratio jumlah rekening kredit (%, population) untuk melihat outreach BPR. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data cross section di 101 kabupaten di provinsi jawa barat, jawa tengah, jawa timur, dan Bali tahun 2011 dengan metode regresi OLS. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengaruh kompetisi pada profitability bersifat quadratik dengan bentuk kurva U sedangkan untuk variabel outreach hubungan bersifat linear dengan arah positif.

This research tries to examine the relationship between competition and performance of Bank Perkreditan Rakyat (people’s Credit Bank). Competitions are measured in two ways: Herfindahl-Hirscman Index and number of BPR offices per 100000 Households. As for performance, we use Return on Asset of BPR for profitability and BPR credit’s account (%, population) for outreach. The research use cross section data for 101 municipal in Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, and Bali Province in 2011. Based on our estimation, we find that between competition and profitability there is a quadratic relationship with the shape of U-curve. Meanwhile this relationship is not found in outreach variabel which have positif relationship with competition.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Mulyo Adi
"Penelitian ini menganalisis pengaruh tingkat suku bunga yang menggunakan Treasury Bills AS terhadap profitabilitas perbankan yang dilihat dari Net Interest Margin (NIM) selama periode tahun 2005-2014 pada pasar negara berkembang. Observasi yang dilakukan mencakup industri perbankan 27 di pasar negara maju dan pasar negara berkembang dengan hasil observasi sebanyak 4499 data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat suku bunga dan NIM perbankan di emerging markets dimana semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin tinggi pula NIM bank tersebut.

This research analyzes the effect of interest rates (proxied by US T-Bills) on Banks? profitability shown by Net Interest Margin (NIM) during the period of 2005-2014 in emerging markets. The observation consists of 27 countries in developed and emerging markets which resulted in 4499 data. The result shows there is a significantly positive correlation between the levels of interest rate on banks? NIM in emerging markets where the increase (decrease) of interest rate would increase (decrease) the banks? NIM as well.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifaira Hidayat Putri
"Pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada beberapa wilayah di Indonesia yang berdampak kepada perekonomian masyarakat yang menurun termasuk dalam bidang Perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perubahan atas kualitas aset bank yang diukur dengan NPL dan tingkat profitabilitas bank yang diukur dengan ROA dan NIM. Serta menguji faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dari nilai kualitas aset bank (NPL) dan tingkat profitabilitas bank (ROA dan NIM). Faktor-faktor tersebut adalah jenis bank, BOPO, CAR, LDR, NIM, NPL dan SIZE. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional yang laporan keuangan pada kuartal kedua tahun 2020 telah tersedia di website OJK. Berdasarkan metode Purposive Sampling dengan kriteria tersebut, sampel yang layak digunakan sebanyak 77 bank yaitu 11 Bank Umum Syariah dan 66 Bank Umum Konvensional. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan cross section. Teknik analisis yang digunakan adalah dependent two variables dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel NPL, ROA dan NIM mengalami perubahan yang signifikan pada periode Covid-19. Penelitian ini juga menemukan bahwa faktor-faktor internal bank seperti BOPO, CAR, LDR dan SIZE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perubahan NPL, Perubahan ROA dan Perubahan NIM. NIM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perubahan NPL dan Perubahan ROA. NPL tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perubahan NIM dan Perubahan ROA. Serta Jenis Bank tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perubahan NPL dan Perubahan ROA, namun berpengaruh terhadap Perubahan NIM.

The Covid-19 pandemic caused the government to issue Large-Scale Social Restrictions (PSBB) policies in several regions in Indonesia that have an impact on the declining economy of the community including in the banking sector. This study aims to test whether there are differences in the bank's asset quality measured by NPL and bank’s level of profitability measured by ROA and NIM. As well as examining the factors that influence changes in the value of bank's asset quality (NPL) and bank’s level of profitability (ROA and NIM). These factors are the type of bank, BOPO, CAR, LDR, NIM, NPL and SIZE. The data used in this study are Sharia Commercial Banks and Conventional Commercial Banks whose financial statements in the second quarter of 2020 are available on the OJK website. Based on Purposive Sampling method with the cryteris, the sample is feasible to use as many as 77 banks, namely 11 Sharia Commercial Banks and 66 Conventional Commercial Banks. The types of data used are secondary and cross section data. The analytical techniques used are dependent two variables and multiple linear regression. The results showed that the NPL, ROA and NIM variables experienced significant differences in the Covid-19 period. This study also found that internal bank factors such as BOPO, CAR, LDR and SIZE did not significantly influence the changes in NPL, changes in ROA and changes in NIM. NIM has no significant effect on changes in NPL and changes in ROA. NPL has no significant effect on changes in NIM and changes in ROA. The type of bank does not have a significant effect on changes in NPL and changes in ROA, but has an effect on changes in NIM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Malik
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Juvena
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh CAR, NPL, suku bunga, inflasi, dan indeks saham properti terhadap penyaluran KPR. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Sampel dalam penelitian ini adalah 6 (enam) kelompok Bank Asing yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013 dengan jumlah observasi data sebanyak 194. Hasil penelitian menemukan bukti bahwa CAR, dan NPL secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap penyaluran Kredit KPR. Sementara itu, variabel SBI, inflasi, dan indeks saham properti tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penyaluran Kredit KPR.

This thesis discuss about the analysis of the influence of CAR, NPL, interest rates, inflation, and stock index properties on distribution of mortgages (KPR).Testing the hypothesis in this study using multiple regression analysis. The samples in this study are six groups of Foreign Banks registered in Bank Indonesia from 2011 to 2013 as much as 6 foreign banks with 194 numbers of data observations. The results found that the CAR and NPL partially have positive significant effect on the lending mortgages (KPR). Meanwhile, SBI and the ISP does not have significant effect on lending mortgage (KPR), while inflation doest not have significant effect on lending mortgage (KPR).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tjondro Prabowo
"ABSTRAK
Upaya mendorong fungsi intermediasi berupa ekspansi kredit, serta penerapan
risiko pasar dalam perhitungan kebutuhan modal bank, menuntut tambahan modal yang
memadai.
Untuk mengimbangi pertumbuhan ekspansi kredit dan kebutuhan modal untuk
risiko pasar, bank tidak dapat lagi hanya mengandalkan laba di tahan (retained earning)
sebagai sumber modal Salah satu sumber modal bank yang sedang marak diupayakan
adalah obligasi subordinasi.
Karya akhir ini membahas tiga aspek dalam penerbitan obligasi subordinasi yaitu
perubahan struktur permodalan, pengukuran risiko suku bunga atas investasi yang dananya
bersumber dari obligasi subordinasi, dan imunisasi risiko suku bunga atas penerbitan
obligasi subordinasi.
Hasil perhitungan pada karya akhir ini menunjukkan bahwa bila tidak ada
penambahan modal, penerapan risiko pasar pada perhitungan kebutuhan modal akan
menyebabkan rasio kecukupan modal pada bulan Juni 2003 turun dari 12,36% menjadi
11,97%.
Untuk memperkuat modal, BRI masih rnemiliki peluang untuk meningkatkan
modal pelengkap sebesar Rp 3.562 milyar. Apabila BRI berupaya meningkatkan jumlah
modal pelengkap melalui penerbitan obligasi subordinasi, maka masih terdapat peluang
untuk menerbitkan surat berharga tersebut senilai Rp 1.810 milyar atau setara dengan US$
210juta.
Pada bulan September 2003, BRI menerbitkan obligasi subordinasi senilai US$ 150
juta, yang diklasifikasikan sebagai modal pelengkap (tier 2). Penerbitan obligasi
subordinasi ini telah merubah struktur permodalan BRl cukup signifikan. Jika sebelumnnya
jumlah modal pelengkap hanya sebesar 23,23% dari modal inti, maka dengan adanya
obligasi subordinasi jumlah modal pelengkap menjadi 51,10% modal inti.
Seluruh tambahan modal yang bersumber dari obligasi subordinasi dapat diakui
sebagai modal yang memenuhi syarat (eligible capital). Akibatnya rasio kecukupan modal
(CAR) meningkat menjadi 14,61%. Rasio ini telah memperhitungkan kebutuhan modal
untuk risiko pasar. Jika BRI mentargetkan CAR 13,77% pada tahun 2003, maka masih
terdapat kelonggaran pertumbuhan ATMR sebesar Rp 2.869 milyar.
Namun seandainya obligasi subordinasi ini diklasifikasikan sebagai modal
pelengkap tan1bahan (tier 3), maka tidak seluruhnya dapat diperhitungkan sebagai modal
yang memenuhi syarat. Hal ini disebabkan adanya batasan jumlah modal pelengkap
tambahan maksimum 250% dari modal inti yang dialokasikan untuk. risiko pasar.
Sedangkan modal inti yang dialokasikan untuk risiko pasar adalah 28,5% dari A TMR
risiko pasar. Akibatnyajika rasio kecukupan modal hanya mencapai 14,24%.
Jika BRI mencoba mengunci risiko suku bunga (locking in rate) atas penerbitan
obligasi subordinasi pada akhir bulan September 2003, setidaknya terdapat tiga obligasi
yang kemungkinan dapat digunakan untuk tujuan tersebut. Ketiga surat berharga tersebut
terdiri dari obligasi Bank Mandiri, obligasi Aneka Tambang dan obligasi subordinasi Bank
Negara Indonesia.
Pengukuran risiko suku bunga dari ketiga obligasi tersebut dilakukan dengan
menggunakan konsep durasi, berupa pengukuran persentase perubahan harga terhadap
perubahan tingkat suku bunga dan elastisitas suku bunga. Hasil perhitungan menunjukkan
bahwa obligasi subordinasi BNI merupakan surat berharga dengan risiko suku bunga
terendali, sedangkan obligasi Aneka Tambang merupakan surat berharga dengan risiko
suku bung tertinggi.
Ukuran tingkat risiko suku bunga ini belum dapat digunakan untuk menetapkan
surat berharga yang dapat digunakan untuk mengimunisasi risiko suku bunga. Imunisasi
risiko suku bunga dapat diul'Uf dengan menghitung ex post effective annual yield dari
ketiga surat berharga tersebut pada berbagai tingkat suku bunga.
Hasil simulasi imunisasi menunjukkan bahwa pada tingkat sulru bunga pasar
7,88%, hanya obligasi Aneka Tambang yang mendekati expected yield dari obligasi
subordinasi BRI. Meskipun demikian obligasi ini belum sepenuhnya dapat mengimunisasi
risiko suku bunga dari obligasi subordinasi BRI, karena durasinya tidak sama persis
dengan durasi atau holding period obligasi subordinasi BRI.
Durasi obligasi Aneka Tambang akan sama dengan durasi obligasi subordinasi BRI
jika jangka waktu jatuli temponya adalah 6 tahun. Dengan jangka waktu itu obligasi ini
bam sepenuhnya dapat mengimunisasi risiko suku bunga obligasi subordinasi BRI.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adies Septia
"Bank Umum Syariah menjadi kontributor terbesar dalam mendukung keuangan syariah dengan total aset pada tahun 2020 sebesar 397,07 trilliun yang menggambarkan perkembangan kinerja Bank Umum Syariah dalam menghadapi pandemic COVID-19 terlihat baik. Namun, tidak bisa dipungkiri perbankan syariah pun ikut terdampak karena adanya pandemic COVID-19 ini dimana terjadi nya penurunan penyaluran dan pengembalian pembiayaan dan Bank Umum Konvensional pun ikut terdampak karena adanya pandemic COVID-19 dilihat dari terjadi Penelitian ini membahas pengaruh COVID-19, Inflasi, dan Pembiayaan Bagi Hasil terhadap profitabilitas Bank Umum (studi kasus : Bank Umum Syariah di Indonesia dan Bank Umum Konvensional di Indonesia) dengan rentang waktu tahun 2016-2021 melalui data panel. Pada penelitian ini Random Effect Model yang digunakan untuk melihat hasil estimasi. Hasil estimasi penelitian ini menunjukan bahwa pandemic COVID-19 berdampak negatif terhadap kinerja bank yang diukur melalui ROA, ROE, dan NIM baik Bank Umum Syariah maupun Bank Umum Konvensional dibuktikan dengan adanya pertumbuhan ROA,ROE,NIM yang menurun ketika tahun 2020-2021. Kemudian, inflasi berpengaruh signifkan negatif terhadap Bank Umum Syariah yang diukur melalui ROE, namun tidak terdampak apabila diukur ROA dan NIM serta dibandingkan dengan Bank Umum Konvensional yang tidak terdampak oleh inflasi baik diukur ROA,ROE,dan NIM.

Islamic Commercial Banks are the largest contributor to supporting Islamic finance with total assets in 2020 amounting to 397.07 trillion which illustrates the development of Islamic Commercial Bank performance in dealing with the COVID-19 Pandemic looks good. However, it cannot be denied that Islamic banking has also been affected due to the COVID-19 Pandemic where there has been a decrease in distribution and return of financing and Conventional Commercial Banks have also been affected due to the COVID-19 pandemic as seen from the occurrence This study discusses the effect of COVID-19, Inflation, and Profit-Sharing Financing on Commercial Bank profitability (case study: Islamic Commercial Banks in Indonesia and Conventional Commercial Banks in Indonesia) with a time span of 2016-2021 through panel data. In this study, the Random Effect Model was used to see the estimation results. The estimation results of this study indicate that the COVID-19 pandemic has a negative impact on bank performance as measured by ROA, ROE, and NIM for both Islamic Commercial Banks and Conventional Commercial Banks as evidenced by the growth of ROA, ROE, NIM which decreases in 2020-2021. then, inflation has a negative significant effect on Islamic Commercial Banks as measured by ROE, but is not affected when measured by ROA and NIM and compared to Conventional Commercial Banks which are not affected by inflation as measured by ROA, ROE, and NIM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>