Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meigi Manomera Maliana Abidin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
TA3491
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Nihana
"Pada setiap pelaksanaan proyek, penerapan regulasi (regulasi yang dimaksud ialah Undang-Undang Jasa Kontruksi Tahun 1999) sebagai aspek hukum di bidang konstruksi sangat penting mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan proyek yang digunakan sebagai landasan bagi semua unsur-unsur pengelola proyek tersebut. UUJK Tahun 1999 tersebut menyangkut kriteria, pengawasan dan ketentuan sanksi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP), yaitu PP No. 28 Tahun 2000, PP No. 29 Tahun 2000 dan PP No. 30 Tahun 2000. Peraturan Pemerintah menjadi aturan pelaksanaan UUJK Tahun 1999 sebagai acuan dalam penyelenggaraan proyek konstruksi. Pelaksanaan penerapan UUJK Tahun 1999 pada proyak konsruksi masih seiring dengan peraturan-peraturan yang berlaku sebelumnya meliputi Undang-Undang (UU), Keputusan Presiden (Keppres) dan Keputusa Menteri (Kepmen) yangjuga mmengatur jasa konstruksi seperti UU tentang Arbitrasi dan Keppres 18 Tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Istansi Pemerintah. Dalam prakteknya UU atau PP yang telah berlaku tersebut sebagai hukum konstruksi di Indonesia dapat menjadi sumber utama timbulnya risiko pada Jasa konstruksi. Sumber risiko tersebut terjadi karena para pelaku jasa konstruksi belum sepenuhnya melaksanakan amanat UUJK dalam pelaksanaan jasa konstruksi. Faktor risiko yang terjadi dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Skripsi ini selanjutnya akan mengkaji faktor-faktor risiko yang dapat menurunkan kinerja perusahaan dilihat dari kinerja perusahaan tersebut. Dari berbagai analisa yang dilakukan maka akan terlihat faktor-faktor yang paling berpengaruh dengan tingkat risiko dan kinerja yang terjadi serta kemungkinan terjadinya. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa faktor risiko yang paling berpengaruh menurunkan kinerja pendapatan perusahaan adalah Persekongkolan, Tenaga Kerja Konstruksi dan Kegagalan Bangunan. Ketiga sumber risiko tersebut terjadi dengan tingkat risiko yang tinggi sehingga mengakibatkan kinerja perusahaan rendah dan kemungkinan terjadinya besar.

At every project execution, regulation application (the regulation is Undang-Undang Jasa Konstruksi Tahun 1999) as law aspect in construction sector is very important starting from planning, execution until project control that used as the base for all element involved in the project. UUJK Tahun 1999 is about precondition, control and sanction condition which have ruled by Peraturan Pemerintah (PP). Peraturan Pemerintah is become a standard on construction project implementation. The Application of UUJK Tahun 1999 on construction project still together with other rules that valid before, including Undang-Undang (UU), Keputusan Presiden (Keppres) and Keputusan Menteri (Kepmen) which also ruled the construction sector like as Arbitrary Rule and Keppres 18 Tahun 2000 about Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah. Practically, UU and PP that valid as construction law in Indonesia can be the main source of risk appearance on the construction sector. The risk sources happen because people involved in the construction sector has not been implemented UUJK on the execution of construction sector yet. This thesis investigate various risk which can decrease company cost performance. From doing various analysis, factors which most affected can be seen with the risk level and performance also its probability. From this thesis result, known that risk factors affected most on company cost performance are Conspiration (in negative way). Construction's Employee and Construction Failure. Those risk factors happen with high risk level that makes company performance become low and its probability are large."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Abednego
"ABSTRAK
Laporan magang ini membahas tentang pembentukan risk radar dalam rangka
meningkatkan kualitas manajemen risiko PT ABC. PT ABC sendiri merupakan
salah satu perusahaan Fast Moving Consumers Good (FMCG) terbesar di dunia.
Dalam pembentukan risk radar, terdapat tahap-tahapan hingga risk radar yang
dihasilkan dapat membantu perusahaan mengidentifikasi risiko kemungkinan gagal
bayar customer. Risk radar yang terbentuk memiliki berbagai komponen yang pada
akhirnya dihitung berdasarkan prosedur yang dibuat. Setelah dilakukan analisis
terkait dengan hasil dari risk radar yang terbentuk, dapat disimpulkan bahwa risk
radar dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko. Namun, masih
ada banyak hal yang perlu untuk terus dikembangkan dari risk radar kedepannya,
mengingat proyek risk radar masih belum selesai. Selain itu, risk radar harus tetap
didukung dengan komponen manajemen risiko lain yang dimiliki oleh PT ABC
agar dapat terbentuk manajemen risiko yang baik dan efektif. Hal ini disebabkan
karena risk radar yang terbentuk hanya berfokus pada piutang perusahaan. Oleh
karena itu, risk radar merupakan sebuah sarana dalam meningkatkan kualitas dari
manajemen risiko PT ABC.

ABSTRACT
This internship report discusses the establishment of risk radar in order to improve
the quality of PT ABCs risk management. PT ABC itself is one of the largest Fast
Moving Consumers (FMCG) companies in the world. In establishing a risk radar,
there are a lot of stages, in order to make risk radar have the ability to help PT ABC
to identify the risk of customer defaults. The risk radar formed from various
components which are calculated based on the procedures that has been made
through many research and historical data. After conducted analysis related to the
results of the risk radar, it can be concluded that risk radar can help companies to
identify risks. However, there are still many things that need to be further developed
from the risk radar in the future, considering that the risk radar project has not been
finished. In addition, risk radar must be supported by other risk management
components owned by PT ABC and thus the effective risk management can be
formed. This is because the risk radar that is formed only focuses on the companys
receivables, while risk management focus on a larger scale. Therefore, risk radar is
a means of improving risk management of PT ABC."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Atthasi
"Perkembangan proyek Jalan di Indonesia berkembang dengan cepat, kompleks dan memiliki risiko yang tinggi. Peran pelaksana lapangan dengan kompetensinya diperlukan untuk mencapai tujuan proyek. Tetapi perkembangan proyek Jalan tidak sejalan dengan perkembangan kompetensi yang dimiliki oleh pelaksana lapangan  sehingga berdampak pada kegagalan konstruksi dan keterlambatan proyek. Maka dengan itu diperlukan evalusi standard kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada jabatan pelaksana lapangan proyek konstruksi jalan yang berbasis risiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kompetensi berbasis risiko pada pelaksana lapangan pada proyek jalan baik dari aspek pemahaman, frekuensi risiko, dampak risiko, serta skala risiko. Penelitian  ini adalah metode survey dengan menggunakan kuisioner yang diberikan kepada pelaksana proyek jalan. Hasil penelitian ini diidentifikasi 8 elemen kompetesi variabel dan 104 unjuk kerja kompetensi berbasis risiko; hampir seluruh unjuk kerja kompetensi (102 kompetensi) dapat dipahami; besarnya frekuensi risiko pada rentang rendah sampai sedang; dampak risiko unjuk kerja dalam batasan cukup berpengaruh sampai berpengaruh; dan seluruh unjuk kerja elemen kompetensu memiliki skala risiko tinggi. Hasil penelitian ini akan menjadi dasar informasi untuk meningkatkan kinerja waktu pada proyek kontruksi infrastruktur khususnya proyek pembagunan jalan. Perusahaan kontraktor dapat meningkatkan dan memberikan keterbaruan kompetensi pelaksana lapangan sesuai kondisi manajemen risiko yang diperlukan dalam melaksanakan proyek pembangunan jalan.

The development of the road project in Indonesia is developing fastly, complex and has a high risk. The role of field supervisors with their competencies is needed to achieve project objectives. However, the development of the road project is not in line with the development of the competencies of the field supervisors, which results in failed construction and project delays. Therefore, it is necessary to evaluate competency standards that refer to the Indonesian National Work Competency Standards in the position of implementing risk-based road construction projects. The purpose of this study is to identify risk-based competencies in field supervisors on road projects both in terms of competency understanding, risk frequency, risk impact, and risk scale. This research is a survey method using a questionnaire given to field supervisors  of road project. The results of this study identified that there are 8 elements of variable competence and 104 risk-based competency performances; Almost of all competency performance (102 competencies) can be understood; the risk frequency of competency performance is in the low to moderate range; the impact of competency performance risk within the limits is sufficient to influence; and all competency performance elements of competence have a high risk scale. The results of this study will be the basis for information to improve time performance in infrastructure construction projects, especially road projects. The contracting company can improve and provide update competence of field supervisor regarding to the conditions of risk management needed in implementing road construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meigi Manomera Maliana Abidin
"Banyak hal yang membuat industri konstruksi Indonesia masih belum slap untuk bersaing dalam era otonomi daerah dan era globalisasi. Silat dari proyek konstruksi itu sendiri, yang unik, rumit, berisiko dan cenderung membutuhkan banyak biaya, membuat banyak perusahaan konstruksi memiliki keterbatasan sumber daya, kemampuan dan akses dalam menangani proyek konstruksi.
Bentuk kerja sama aliansi memiliki fitur untuk membagi risiko dan memungkinkan perusahaan-perusahaan yang berambisi untuk mengejar strategi individual mereka dengan keterbatasan sumber daya pada area tertentu. Strategi aliansi merupakan suatu cara dalam bekerja sama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan yang sama tanpa menghilangkan identitas individual perusahaan tersebut.
Sifat aliansi yang dinamis, carat konflik dan ambiguitas dapat mempengaruhi kinerja perusahaan jasa konstruksi terhadap indikator tingkat "kesehatan? perusahaan (finansial, daya saing, ketahanan, pertumbuhan, kesejahteraan dan citra). Identifikasi dampak penyimpangan negatif sebagai sumber risiko dipetakan pengaruhnya terhadap masing-masing indikator kinerja berdasar bobot peringkat risiko, tingkat risiko, korelasi dan pengelompokan mitra kerja sama aliansi horisontal di perusahaan jasa konstruksi BUMN dengan menggunakan metode analisa risiko, metode AHP dan metode statistik.
Tindakan koreksi dilakukan sebatas rekomendasi atas risiko-risiko yang paling berpengaruh raja, yang diperlukan untuk mengurangi dan memperbaiki penyimpanganpenyimpangan negatif yang terjadi, yang dapat menurunkan kinerja perusahaan jasa konstruksi untuk mencapai aliansi strategis dengan pihak lain saat melaksanakan proyek konstruksi.

Construction industry in Indonesia is not yet ready to compete in autonomy and globalization era due to many factors. The characters of project construction; unique, complex, risky and tend to be expensive, makes many construction firms suffer from limited resources, capabilities and access in delivering the projects.
The formation of alliances has the frture in sharing the risk and allows the ambition firms to catch up their individual strategy with the limited resources in certain area. Strategy alliance is a way to work together with other parties to achieve the compatible goals without leaving their individual firm's identity.
The characteristic of alliance; dynamics, full of conflict and ambiguity, could affect the performance of construction firms which is measured by the °health" indicators level of the firms (financial, competitiveness, sustainability, growth, welfare and image). It needs to map all of the negative effects as the result of risks sources, in order to identify the risk influence in each performances indicator according to the risk ranking, risk level, correlation and group area in which the horizontal alliance of BUMN construction firms is occurring, by using risk analysis method, AHP method and statistic methods.
The corrective action, then, is needed (as a recommendation only) to prevent and minimalist the decreasing performance of alliance from the most significant sources of risk that could harm the firms in achieving the strategic alliances while executing the project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Oka Aditya; Prima Naomi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan manajemen risiko perusahaan atau disebut ERM [Enterprise Risk Management) dan variabel kontrol yang terdiri dari ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, volatilitas harga saham, dan kebijakan deviden. Penelitian ini menggunakan regresi berganda sebagai alat analisis. Objek penelitian ialah perusahaan sektor konstruksi dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama ERM dan variabel kontrol yang terdiri dari ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, volatilitas harga saham, dan kebijakan deviden berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, namun secara parsial ERM tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan leverage dan pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil lain yang ditemukan adalah ukuran perusahaan, leverage dan kebijakan dividen memiliki korelasi signifikan dengan ERM."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2017
650 ESENSI 7:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Subroto Ary
"Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman. Pembangunan nasional dilakukan serta dilaksanakan merata diseluruh tanah air dan tidak hanya untuk suatu golongan atau sebagian dari masyarakat; tetapi untuk seluruh masyarakat. Lebih jelas lagi dinyatakan bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tentram dan damai.
Indonesia sebagai suatu negara yang luasnya 5.173.250 km2, ditambah ± 1.577.300 mil ZEE, terdiri data. ± 17.000 pulau dan dipisahkan oleh selat dan laut didiami ± 500 (lima ratus) suku bangsa dengan berbagai ragam kebudayaan, adat istiadat, nilai-nilai budaya serta bahasa yang berlainan satu dengan yang lain. Disamping merupakan salah satu kebudayaan nasional yang mewarnai persatuan dan kesatuan bangsa, juga rawan dengan berbagai potensi perpecahan bilamana tidak dikendalikan dengan baik."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siahaan, Ira Theresia
"Laporan BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan realisasi pencapaian AR belum optimal dimana jumlah tenaga kerja aktif membayar premi hanya 25% dari total jumlah angkatan kerja di Indonesia (BPJS Ketenagakerjaan, 2022). Kazmi dan Javaid (2020) menemukan terdapat hubungan positif antara dukungan atasan yang dirasakan terhadap peningkatan kinerja dimediasi oleh identifikasi organisasi. Untuk mengetahui pengaruh dukungan atasan yang dirasakan terhadap kinerja Account Representative (AR) BPJS Ketenagakerjaan, penelitian dibagi menjadi dua studi kuantitatif. Studi pertama melihat peran mediasi identifikasi organisasi terhadap hubungan dukungan atasan yang dirasakan dan kinerja Account Representative pada 160 partisipan dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data studi pertama menggunakan Uji Mediasi Hayes dan Uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian studi pertama menemukan peran identifikasi organisasi terhadap dukungan atasan yang dirasakan dan kinerja memiliki pengaruh partial mediation. Hal tersebut menunjukkan dukungan atasan yang dirasakan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan meskipun tanpa mediasi identifikasi organisasi. Studi kedua dilakukan untuk melihat perubahan hubungan dukungan atasan yang dirasakan terhadap kinerja karyawan yang di mediasi oleh identifikasi organisasi dengan melakukan intervensi terhadap identifikasi organsiasi. Intervensi pendekatan identifikasi sosial digunakan untuk melihat pengaruh dukungan atasan yang dirasakan dalam meningkatkan kinerja Account Representative BPJS Ketenagakerjaan dengan melibatkan 21 partisipan. Hasil penelitian kedua menunjukkan terdapat perubahan pengetahuan pada evaluasi pembelajaran, reaksi, dan perilaku pada evaluasi intervensi. Namun hasil analisa Uji T-Test Berpasangan Wilcoxon terhadap evaluasi pembelajaran menunjukkan pendekatan identifikasi sosial tidak berdampak signifikan pada hubungan dukungan atasan yang dirasakan dan kinerja Account Representative sebelum dan sesudah intervensi.

The latest report from BPJS Ketenagakerjaan indicates that the performance of the Account Representative has not been ideal: only 25% of Indonesia's total workforce are actively paying their premiums (BPJS Ketenagakerjaan, 2022). Kazmi and Javaid (2020) discovered a positive correlation between perceived supervisor support and performance improvement, which was mediated by organizational identification. To investigate the impact of perceived supervisor support on the performance of Account Representatives (AR) at BPJS Ketenagakerjaan, the research was divided into two quantitative studies. The first study examined the mediating role of organizational identification in the relationship between perceived supervisor support and the performance of Account Representatives, involving 160 participants who completed a questionnaire. Data from the first study was processed using Jamovi with Hayes Mediation Test and Pearson Correlation Test. The finding revealed that organizational identification partially mediated the relationship between perceived supervisor support and performance, indicating that perceived supervisor support significantly influences employee performance, even in the absence of organizational identification mediation. The second study aimed to observe the change in the relationship between perceived supervisor support and employee performance, mediated by organizational identification, following an intervention targeting organizational identification. A social identification approach intervention was implemented to assess the impact of perceived supervisor support on enhancing the performance of Account Representatives at BPJS Ketenagakerjaan, involving 21 participants. The results of the second study indicated a shift in knowledge in learning assessment, reactions, and behavior in the intervention assessment. However, the paired Wilcoxon T-Test analysis of the learning assessment suggested that the social identification approach did not have a significant impact on the relationship between perceived supervisor support and the performance of Account Representatives before and after the intervention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>