Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nurul Hayya Nazhifa
"ABSTRAK
Apartemen tipe studio merupakan hunian dengan ruang terbatas. Keterbatasan tersebut terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan penghuni yang menempatinya sehingga dapat menimbulkan permasalahn didalam hunian. Oleh sebab itu penghuni dituntut untuk dapat beradaptasi dengan ruang terbatas tersebut. Berdasarkan hal tersebut, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah penghuni apartemen tipe studio dapat memenuhi kebutuhannya dengan melakukan adaptasi di dalam ruang yang terbatas dan apakah dengan beradaptasi kebutuhan penghuni terpenuhi. Hal tersebut ditinjau berdasarkan kebutuhan, aktivitas, dan penggunaan furnitur. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pengaturan pembagian area untuk masing-masing fungsi ruang dan pemilihan furnitur yang tepat dapat memberi pengaruh besar terhadap permasalahan keterbatasan ruang.

ABSTRACT
Studio-Type Apartment is a limited space of living. Sometimes the limitation is not suitable with the resident needs and can cause a living problem. Therefor, the resident is forced to adapt with the available limited space. Based on that, the purpose of this thesis is to know whether or not the resident of Studio Apartment can fulfill their needs through adaptation towards this limited space. This issue is observed and analyzed base on the activity spatial needs and the used of the furniture. Based on the observation, it is known that the setting of area divisions for each function and the exact furniture that is used can give a big impact to limited-space problem."
2016
S64932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jefri Chandra
"Kondisi darurat adalah suatu kejadian yang luar biasa dan secara umum dapat rnendatangkan kerugian harta benda atau pun mengancam jiwa manusia. Suatu kejadian yang dapat memungkinkan terjadinya kondisi darurat antara lain kebakaran, bencana alam, banjir ancaman bom dan lain-lainnya. Mengingat karena keselamatan adalah kepentingan setiap orang maka setiap orang harus siap menghadapi keadaan darurat tersebut. Kebakaran merupakan salah satu keadaan darurat yang harus di waspadai, salah satu penyebab terjadinya kebakaran adalah belum diterapkannya Fire Safety Management secara efektif. Manajemen pengaman kebakaran (Fire Safety Management) merupakan kunci paling panting dalam pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran di tempat kerja, sekalipun dibandingkan dengan upaya yang dilakukan oleh Dinas Kebakaran. Tujuan penelitian tesis ini adalah membahas mengenai waktu yang diperlukan untuk melakukan evakuasi pada keadaan darurat yaitu kebakaran di sebuah Gedung Perkantoran X di Jakarta selatan dengan menggunakan pemodelan evacnet4. Pemodelan evacnet4 merupakan salah satu cara untuk melakukan prediksi mengenai kejadian kebakaran sehingga dampak yang ditimbulkan dari suatu kejadian kebakaran dapat ditanggulangi dengan sebaik-baiknya. Pemodelan evacnet ini menguraikan secara mendetail kondisi yang optimal dalam evakuasi untuk memperkecil waktu evakuasi penghuni gedung agar secepat mungkin dapat dilakukan evakuasi. Hasil dari pemodelan evacnet ini dapat dijadikan saran dan masukan bagi pengelola gedung untuk memperbaiki sistem tanggap darurat yang ada sehingga apabila terjadi kebakaran waktu evakuasi yang dibutuhkan tidak lama dan kerugian harta benda dan korban jiwa dapat dihindari.

Emergency conditions is a extremly condition, which can effect to human kind, and property damage. Circumtances which can lead to emergency condition are tire, natural disaster, bomb, etc. Knowing that safety is everybody concern, therefore every worker should prepare for emergency condition. Fire is one of emergency state which should be warned, because the lack of tire safety management appliance. Fire safety management is the effective key to prevent and overcome fire hazard in work place. Therefore, the objetive of this thesis is : Describing time/duration factor during evacuation on emergency situation, at X Office Building, South Jakarta, using evacnet 4 model. Evacnet 4 model is a tool that can be used to predict fire condition, in a way to reduce the impact. Evacnet model describes how to efficiently conduct the evacuation. The result of evacnet model can be used to develop and improve emergency response system in building, in purpose to minimize the duration during evacuation, and loss to human and property damage."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21096
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Kardi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1995
S23134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aufadhia Athallah
"Asap telah menjadi musuh utama ketika kebakaran terjadi terutama di terowongan bawah tanah. Asap yang tidak terkontrol merupakan bahaya besar di terowongan bawah tanah terutama bagi manusia. Seringkali kegagalan evakuasi yang mengakibatkan kematian penumpang disebabkan oleh asap yang dihasilkan. Sistem kontrol asap tidak dapat menangani asap dan menjaganya tetap pada batas aman. Bahkan dengan sistem berjalan dengan sempurna, terkadang sistem itu sendiri gagal memenuhi harapan terutama ketika ada kegagalan dalam sistem misalnya kipas rusak. Pengembangan berkelanjutan harus diimplementasikan ketika kami merancang sistem kontrol asap. Solusi masalah harus ditentukan untuk mencegah kegagalan yang sama terjadi di masa depan. Percobaan akan menggunakan sensor opacity untuk menghitung tingkat visibilitas di berbagai posisi di terowongan. Jika tingkat visibilitas dapat dipertahankan pada tingkat normal pada ketinggian tertentu dari dasar terowongan bawah tanah sampai semua orang dievakuasi, maka sistem pengendalian asap menggunakan ventilasi alami dapat dikatakan berhasil. Pendekatan kedua adalah menggunakan perangkat lunak Fire Dynamics Simulator untuk memodelkan fenomena kebakaran. Kami akan merancang pemodelan ini dengan kondisi dan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Harapannya adalah bahwa pemodelan ini dapat menunjukkan kepada kami hasil yang tidak dapat ditawarkan oleh eksperimen langsung. Diperlukan dua pendekatan untuk mengkonfirmasi hasil masing-masing metode sehingga kami dapat membandingkan dan mengulangi proses jika ada anomali dalam hasil yang diperoleh.

Smoke has become the main enemy when fires occur especially in underground tunnels. Uncontrolled smoke is a great danger in underground tunnels especially for humans. Often evacuation failures that result in passenger deaths are caused by smoke produced. The smoke control system cannot handle the smoke and keep it at safety limit. Even with the system running perfectly, sometimes the system itself failed to fulfilled the expectations especially when there are failure in the system for example the fan is broken. Continuous development must be implemented when we design the smoke control system. The solutions of the problem must be define to prevent the same failure happen in the future. The experiment will use opacity sensor to calculate visibility level at various position in the tunnel. If the visibility level can be maintained at normal level at a certain height from the bottom of the underground tunnel until everyone is evacuated, then the smoke control system using natural ventilation can be said to be successful. The second approaches is using Fire Dynamics Simulator software to model the fire phenomenon. We will design this modelling with the conditions and characteristic that have been determined before. The hope is that this modelling can show us results that cannot be offerd by direct experiments. Two approaches needed to confirm the result of each method so we can compare and repeat the process if there is an anomaly in the results obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayogi Rosandy
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25235
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herdina Rosalia Paramita
"Kejadian kebakaran yang ada masih tergolong tinggi dan kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran juga cukup besar, sehingga diperlukan sistem keselamatan kebakaran yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem keselamatan kebakaran di Apartemen X. Evaluasi ini meliputi sistem kontrol penyebaran kebakaran, sistem jalur evakuasi, dan sistem keselamatan secara umum berdasarkan NFPA 101 A: Guide on Alternative Approaches to Life Safety yang kemudian dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES). Penelitian ini berupa studi evalausi yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan semi kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem keselamatan kebakaran yang ada di Apartemen X belum memenuhi persyaratan keselamatan kebakaran minimum yang harus dipenuhi.

Fire incidents and the loss that caused by fire are relatively high, therefore adequate fire safety system is needed. This research aims to evaluate fire safety system at X Apartment. This evaluation covers fire spreading control system, evacuation route system, and fire safety system in general based on NFPA 101 A: Guide on Alternative Approaches to Life Safety which analyzed with Computerized Safety Evaluation System (CFSES) software. The method of this research is analytic descriptive with semi-quantitative approach. The result of this research shows that fire safety system in X Apartment has not complied with the minimum requirements of fire safety."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayogi Rosandy
"ABSTRAK
Sebagai fungsi hunian satu unit bangunan maupun sekelompok bangunan di atas lahan terbangun, perumahan dan permukiman memiliki kondisi untuk dapat melangsungkan fungsinya secara baik, serta secara khusus diharapkan mampu pula menyelamatkan dari bencana kebakaran. Permasalahan inilah yang menjadi fokus diskusi dalam penulisan ini, dengan mengamati beberapa karakteristik bangunan gedung apartemen di Jakarta Pusat. Analisis penelitian ini menggunakan metode AHP untuk mendapatkan faktor risiko yang dominan. Dengan implikasi dari analisis risiko kebakaran pada bangunan tinggi apartemen di Jakarta Pusat, diharapkan permasalahan risiko kebakaran baik dari segi bangunan, penghuni, serta sistem lingkungan, akan mampu mencegah dan bisa menanggulangi risiko kebakaran yang dapat terjadi setiap waktu.

ABSTRACT
As a function of housing, one or more building units on a constructed land have the condition to do its function correctly, and it also hopefully can save people from fire disaster. That is the focus of discussion in this writing, through observing some apartment building characteristic in Central Jakarta. This research analysis is using AHP method to overcome a dominant risk factor. With the implication from the analysis of fire accident risk at high apartment in Central Jakarta, it is expected that the risk of fire accident problem; whether its construction risk, human system, or environment system will be preventable, and able to cope with the fire disaster risk that can occur any time."
2008
T40720
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisa Sophianingrum
"Sick Building Syndrome (SBS) adalah kejadian timbulnya sejumlah gejala akut mirip alergi yang dirasakan individu dalam suatu gedung dan akan berangsur menghilang setelah meninggalkan gedung. Penghuni apartemen adalah kelompok yang rentan, terutama selama melaksanakan Work From Home (WFH). Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara WFH dan variabel lainnya dengan kejadian SBS pada penghuni apartemen di Jakarta Selatan. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel 152. Variabel independen adalah waktu dalam rumah per hari, usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, kondisi unit, lokasi apartemen, suhu, ventilasi alami, ventilasi mekanik, ETS, merokok aktif, memasak dalam rumah, membersihkan rumah, dan menggunakan bahan kimia. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 71,7% responden mengalami SBS, dengan gejala umum paling banyak dialami. Uji chi-square menunjukkan WFH tidak berhubungan dengan kejadian SBS (p=0,66), namun berhubungan dengan gejala membran mukosa (p=0,032; OR=2,33) dan kulit (p=0,008; OR=3,27). Variabel yang berhubungan dengan SBS adalah suhu (p=0,012), ventilasi mekanik (p=0,032), jenis kelamin (p=0,027), riwayat penyakit (p=0,024), dan membersihkan rumah (p=0,011). Disimpulkan bahwa WFH tidak berhubungan dengan kejadian SBS, namun berhubungan dengan gejala SBS spesifik. Sedangkan faktor karakteristik individu, perilaku, dan kualitas udara dalam ruangan (KUDR) berhubungan dengan SBS. Perlu dilakukan perawatan ventilasi dan pembersihan unit apartemen secara rutin untuk menjaga KUDR dan mencegah SBS.

Sick Building Syndrome (SBS) is several acute allergy-like symptoms experienced by individuals in a building and gradually disappear after leaving the building. Apartment occupants are vulnerable group, especially when doing Work From Home (WFH). The purpose of this study was to analyze the relationship between WFH and other variables with SBS among apartment residents in South Jakarta. This study used cross-sectional design with 152 samples. Independent variables in this study were time spent in house daily, age, gender, history of illness, unit condition, apartment location, temperature, natural ventilation, mechanical ventilation, ETS, smoking, indoor cooking, house cleaning, and using chemical products. Results showed 71.7% respondents experienced SBS, with general symptoms being the most prevalent. Chi-square test showed WFH had no relationship with SBS (p=0.66) but was associated with mucous membranes (p=0.032; OR=2.33) and skin (p=0.008; OR=3.27) symptoms. Variables related with SBS were temperature (p=0.012), mechanical ventilation (p=0.032), gender (p=0.027), history of illness (p=0.024), and house cleaning (p=0.011). In conclusion, WFH is not related with SBS, but is related with specific SBS symptoms. Individual characteristics, behavior, and IAQ factors are related with SBS. It is necessary to do ventilations maintenance and clean the units daily to maintain good IAQ and prevent SBS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agung Santoso
"Keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan akses merupakan aspek utama dalam pertimbangan desain. Pola pembangunan perkotaan membutuhkan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya pemanfaatan ruang bawah tanah. Dalam desain stasiun kereta bawah tanah, menyediakan akses untuk cahaya alami tidak hanya meningkatkan kesehatan ruang bawah tanah, tetapi juga menyediakan kemungkinan untuk memperpanjang batas waktu evakuasi pada kondisi darurat. Studi ini mempelajari dinamika asap kebakaran dengan menggunakan model skala laboratorium dan model numerik untuk memprediksi pergerakan asap kebakaran stasiun bawah tanah. Uji kebakaran dilakukan pada model stasiun kereta bawah tanah tipikal skala 1:25, sedangkan "eksperimen numerik" dilakukan dengan menggunakan Fire Dynamic Simulator versi 5. Dua skenario kebakaran umum pada studi ini merupakan model stasiun dengan sistem ventilasi paksa dan sistem gabungan yang merupakan gabungan antara sistem ventilasi paksa dan efek ventilasi natural (efek cerobong asap) sebagai manajemen asap hasil kebakaran. Pengaruh lokasi kebakaran pada distribusi penyebaran asap diukur secara simultan pada model stasiun. Studi ini dapat menunjukkan adanya keserupaan hasil antara model numerik dan eksperimental pada daerah tertentu. Sistem ventilasi gabungan terbukti lebih edektif dalam menyediakan kondisi lingkungan yang kondusif pada saat kebakaran terjadi. Selanjutnya, atrium dengan bukaan pada langit - langit dan terhubung dengan lingkungan terbuka dapat memberikan bantuan penyediaan cahaya alami pada stasiun.

Safety, health, comfort and accessibility are major important aspects in building design consideration. Trends in urban development requires better understanding on the importance of underground space utilisation. In a subway station design, providing access for natural light not only improve the health of underground space, but also has the possibility to extent the evacuation time during emergency evacuation. This paper models scaled fire tests and numerical modelling to predict smoke movement in subway station's fire. Fire test was carried out in a 1:25 scale of typical subway station, while numerical modelling was performed with the NIST Fire Dynamic Simulator V5. Two main scenarios was selected, i.e. a forced ventilation system and a hybrid system combining the forced ventilation and the natural ventilation effect (the chimney effect). The effect of fire locations on the distribution of smoke spread was measured simultaneously along the station model. This study found a good agreement between the results of numerical study and the scaled experimental works in certain regions. The hybrid ventilation system effectively removed smoke across the station space, hence provided longer time for evacuation time. Furthermore, the open atria installed through the platform level may provide natural light to station levels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>