Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Ari Sondari
"Pemakaian kembali NAPZA bergantung pada tingkat pemakaian, jenis NAPZA dan faktor-faktor lain yang mendukung. Salah satu faktor pencegah adalah pelaksanaan spiritual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pelaksanaan spiritual dengan pemakaian kembali NAPZA. Penelitian melibatkan 20 responden di salah satu pondok pesantren terapi NAPZA berdasarkan tekhnik populasi sampling.
Hasil penelitian menunjukkan 45% responden yang memakai kembali NAPZA pelaksanaan spiritualnya baik dan 50% lagi pelaksanaan spiritualnya buruk, sedangkan 5% responden yang tidak memakai kembali mempunyai pelaksanaan spiritual baik. Tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan spiritual dengan pemakaian kembali NAPZA dengan nilai p=1,0 dan α=0,05.

Revert to usage of drug abuse and other addiction substances is depend on levels of the usage, kinds of addiction substances, and other support factors. One of the prevention factors is spiritual implementation. Descriptive correlative design was used in this study.
The objective of this study was to know correlation between spiritual implementation with revert to usage of drug abuse and other addiction substances. This study involved 20 respondent in one of the drug abuse therapy.
The result shows that 45% respondent revert to usage has a good spiritual implementation and 50% others has a bad spiritual implementation, whereas 5% respondent whose didn’t usage has a good spiritual implementation. There is no correlation between spiritual implementation with revert to usage drug abuse and other addiction substances with p value=1,0 and α=0,05.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5827
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roma Tao Toba Muara Ria
"Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Remaja mengalami perubahan fisik yang menimbulkan dampak bagi perkembangan psikologis yang mengakibatkan remaja berisiko mengalami masalah kesehatan. Masalah yang sering dijumpai pada remaja antara lain penyalahgunaan NAPZA. Akibat penyalahgunaan NAPZA bukan hanya gangguan fisik tapi berdampak bagi ekonomi, sosial, agama dan lain- lain, oleh karena itu perlu mendapat perhatian khusus. Perawat Spesialis Komunitas mempunyai peran dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA, bentuk intervensi keperawatan komunitas yang digunakan adalah TEBARS (Teman Sebaya Remaja Sehat) yang merupakan modifikasi dari peer educator.
Hasil aplikasi ini menggambarkan model TEBARS cukup efektif untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA pada siswa SMP, terjadi perubahan perilaku siswa yaitu kurang pengetahuan dari rerata 28.83 menjadi 27.59, SD 1.558, p=0.000, perilaku berisiko rerata 49.23 menjadi 43.32, SD 4.365, p=0.000. Rerata penampilan peer educator sebelum intervensi 5,3 point meningkat menjadi 7,8 point. Hasil karya ilmiah akhir ini diharapkan dapat dilaksanakan di sekolah-sekolah dan dikembangkan serta dibina lebih lanjut khususnya dalam upaya mencegah penyalahgunaan NAPZA.

Adolescence is a time of transition from children to adults. Adolescents experienced physical changes that impact the psychological development of adolescents at risk of resulting health problems. A common problem in adolescent drug abuse, among others. As a result of drug abuse is not just a physical disorder but have implications for the economic, social, religious and others, therefore it needs special attention. Community Specialist nurses have a role in preventing drug abuse, a form of community nursing interventions used are TEBARS (Friend of Youth Peer Health) which is a modification of the peer educator. Final Thesis aims to enhance the empowerment of students through TEBARS to prevent drug abuse in students SMPN 8 Depok.
The results of this activity was found that changes in student behavior that is less knowledgeable than the average 28.83 to 27.59, SD 1558, p = 0.000, average-risk behaviors to be 43.32 49.23, SD 4365, p = 0.000, meaning that there are significant differences after the intervention. The mean appearance before the intervention peer educators 5.3 point to 7.8 point. Final Thesis is concluded TEBARS/peer educators is an effective form of intervention in the prevention of drug abuse in schools. Peer educators need to be implemented in schools and further developed and nurtured, especially in the prevention of drug abuse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Gunardi
"Menurut Badan_Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2003, peningkatan pengguna NAPZA 3 kaIi lipat dari tahun 2000, diperkirakan 1,3-3 juta orang pengguna NAPZA yang berumur 16-25 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah menggali dan mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap penggunaan NAPZA dikalangan remaja putra.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana, jumlah sampel sebanyak 30 orang yaitu warga masyarakat yang telah memiliki anak remaja putra, instrument yang digunakan adalah kuisioner yang dibagikan kepada responden untuk mengisi pertanyaan yang diajukan. Analisa data dengan menghitung persentasi deskripsi frekuentif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat mempunyai persepsi penggunaan NAPZA mempengaruhi kesehatan remaja, merupakan suatu penyakit dan masalah moral, masyarakat harus ikut bertanggung jawab dan peduli terhadap remaja dengan ikut mengawasi remaja dilingkungannya masing masing."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5441
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Indrias Tutik
"Motivasi pengguna NAPZA untuk tetap mcnjalankan rehabilitasi perlu dijaga oleh keluarga melalui komunikasi. Penelitian terkait menyatakan bahwa motivasi yang kuat akan mendukung proses pemulihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pola komunikasi keluarga terhadap motivasi pengguna NAPZA untuk sembuh.
Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang dilakukan pada 35 responden yajm pengguna NAPZA di Panti Sosial Pamardi Putra yang memenuhi kriteria. Data dikumpulkan dari pcnyebaran kuisioner.
Hasil analisa menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pola komunikasi keluarga terhadap motivasi (P value 0,128 > cr 0,05). .jumlah responden yang sedikit merupakan salah satu keterbatasan, sehingga perlu dilakukan penelitian yang sama dengan jumlah sampel yang lebih banyak. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi terlebih dahulu faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi pengguna NAPZA untuk sembuh."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5500
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Nurjanah
"Persepsi merupakan pengalaman tentang obyek peristiwa dan hubungan-hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan infom1asi dan menafsirkan pesan, sehingga persepsi memberikan rilakna pacla stimulus indrawi (Desiserta, 1996, dikutip dari Irwanto, 1997). Persepsi masing-masing akah berbeda satu dengan yang lainnya, bergantung pada kemampuarmya dalam memadukan data.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan persepsi siswa SMP dan SMU terhadap penyalahgunaan NAPZA, dengan menggunakan desain penelitian : deskripsi perbandingan dengan memilih 30 siswa SMP clan 30 siswa SMU sebagai respondermya.
Setelah melalui analisa data dengau uji Fisher Exact maka didapatkan data bahwa 100% siswa SMP dan 96,7% siswa SMU di kelurahan Krukut Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat memiliki persepsi positif terhadap penyalahgunaan NAPZA, yang artinya NAPZA itu berbahaya dan tidak setuju akan adanya penyalahgunaan NAPZA.
Dari penelitian ini diharapkan dapat muncul penelitian baru untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan persepsi mereka terhadap kemungkinan faktor-faktor yang terkait di dalamnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5037
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Williams. Terry
Massachusetts: Addison - Wessley Publishing, 1989
364.177 WIL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Fitri Lestari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA1343
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: B.P. Sandaan, 0
615.7822 Bah
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
362.29 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ferina Rahmalia Fauziah
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar, termasuk di dalamnya obat narkotika dan psikotropika, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melakukan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat termasuk narkotika dan psikotropika, PBF merujuk pada ketentuan yang terdapat dalam Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Setiap PBF dalam melakukan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat terutama narkotika dan psikotropika harus memenuhi persyaratan CDOB dan kemudian melakukan pelaporan kepada Badan Pengawaas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan/atau kehilangan narkotika dan psikotropika dari jalur distribusi resmi, serta berbagai bentuk penyalahgunaan lainnya. Oleh karena itu, dilakukan kajian mengenai evaluasi penyimpanan dan pelaporan narkotika dan psikotropika di PBF Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Cabang Jakarta 3. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk melihat kesesuaian dalam penyimpanan dan pelaporan narkotika dan psikotropika di KFTD Cabang Jakarta 3 dengan CDOB. Melalui tugas khusus ini diketahui penyimpanan dan pelaporan narkotika dan psikotropika di PBF KFTD Cabang Jakarta 3 sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam CDOB dan Permenkes No. 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi, serta telah menyampaikan laporan bulanan yang diunggah melalui website Sistem Pengawasan Obat BPOM.

Pharmaceutical Distributor (PBF) are companies in the form of legal entities that have permits for the procurement, storage, distribution of drugs and/or drug substances in large quantities, including narcotics and psychotropic drugs, in accordance with law statutes. In procuring, storing and distributing drugs including narcotics and psychotropics, pharmaceutical distributor refers to the regulation contained in the Good Distribution Practice (GDP). Each pharmaceutical distributor in procuring, storing, and distributing drugs, especially narcotics and psychotropics, must meet GDP requirements and then report to the National Agency of Drug and Food Control (BPOM) to prevent deviations and/or loss of narcotics and psychotropics from official distribution channels, as well as various other forms of abuse. Therefore, a study was conducted regarding the evaluation of storage and reporting of narcotics and psychotropics at PBF Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Jakarta 3rd Branch. The purpose of this research was to see the suitability of storage and reporting of narcotics and psychotropics at KFTD Jakarta 3rd Branch with GDP. Through this research it is known that the storage and reporting of narcotics and psychotropics at PBF KFTD Jakarta 3rd Branch has met the requirements set out in the GDP and Permenkes No. 3 of 2015 about Distribution, Storage, Destruction, and Reporting of Narcotics, Psychotropics, and Pharmacy Precursors, and has submitted monthly reports which are uploaded via the Drug Monitoring System website of the BPOM."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>