Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163155 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moses Jefferson Irawan
"Skripsi ini membahas analisis perbandingan dua sistem pengenalan rambu lalu lintas yaitu menggunakan metode Generative Learning (GL) dan Support Vector Machine (SVM). GL merupakan metode pengenalan yang baru dikembangkan di mana sampel training dihasilkan dengan memvariasikan sampel yang ada berdasarkan parameter tertentu sehingga dapat mempermudah pembuatan citra untuk training serta dapat memberikan hasil pengenalan yang lebih baik. SVM merupakan metode pengenalan yang telah banyak digunakan dan menggunakan karakteristik vektor untuk memisahkan objek dari latar belakangnya. Sambil berjalan, rambu-rambu lalu lintas direkam oleh kamera video di atas kendaraan bermotor yang hasil rekamannya dianalisis menggunakan kedua metode tersebut. Hasil pengenalan rambu lalu lintas yang dianalisis dalam beberapa kondisi seperti jumlah sampel training, resolusi video, tingkat kecerahan sekitar, dan kecepatan kendaraan kemudian dibandingkan dan dianalisis tingkat akurasinya. Dari hasil percobaan didapat bahwa akurasi pengenalan metode GL lebih baik dibandingkan SVM yaitu dengan persentase masing-masing 95,56% dan 94,67%.

This thesis discusses the comparative analysis of two traffic signs recognition system using Generative Learning (GL) and Support Vector Machine (SVM) methods, respectively. GL is a newly developed method in which the training samples are generated by varying samples based on certain parameters which makes it easier to the training images and produce better recognition result. SVM is a method that has been widely used which uses vector characteristics to separate objects from its background. Traffic signs are recorded using a video camera in a moving motorcycle and videos of them are analyzed using both methods. The accuracy of recognition results will be compared under some conditions, such as the number of training imageries, video resolutions, and lighting conditions, and vehicle’s speed. Recognition results showed that GL has better accuracy than SVM, with percentage of 95.56% and 94.67%, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gausul Furida Firdaus
"Didalam skripsi ini dijelaskan tentang konsep Least Square Support Vector Machines (LS-SVM) untuk pengembangan sistem pengenalan tanda nomor kendaraan bermotor. Sistem akan mengenali plat nomor kendaraan untuk keperluan proses identifikasi secara otomatis. Pengenalan karakter merupakan modul inti dalam sistem yang mengenali tanda nomor kendaraan dari video. Yang menjadi fokus penelitian ini ialah ketepatan dalam mengenali setiap karakter, kecepatan proses, tingkat ketelitian hasil pengenalan akibat kondisi blur, posisi plat nomor yang miring, kecepatan perekaman video, suasana pengambilan video, resolusi video, dan jumlah data latih. Metode Least Square Support Vector Machine (LS-SVM) digunakan untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan komputasi dengan kernel linier serta one against one untuk metode multiclass. Metode deteksi garis tepi dan morphology digunakan pada proses lokalisasi plat nomor. Untuk mengenali karakter secara akurat proses training dipisah antara karakter angka dan huruf. Hasil penelitian menunjukan tingkat ketelitian pengenalan tanda nomor kendaraan mencapai maksimal 98.66% untuk resolusi 1280x720p dan jumlah data latih sebanyak 15. Akurasi minimal yang diujikan pada resolusi 320x240 dan jumlah data latih sebanyak 3 diperoleh sebesar 25.50%.

In this paper, we review the use of least square support vector machines (LS-SVM) concept in development system of license plate recognition. License plate of vehicle will recognize by system for identification process automatically. Charackter recognition is a core of system which is essentially multi-classification problem. The major focus of research is identification each character accurately and rapidly in case of blurs, tilt, noise, video resolution, video capturing atmosphere and amount of training set. LS-SVM with linier kernel and one against one for multiclass problem use to further improve recognition accuracy and speed of LPR system. Edge detection and morphology use in license plate localization process of system LPR. In other to recognize a number plate more accurately we separate trained model with number and English character. Our method got a maximum recognition rate 98.66% in resolution 1280x720p with 15 training set. Minimum recognitoin rate that have tested is 25.50% for resolution 320x240 with 3 training set."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Amalia Dewi
"Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebab atas berkah rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik, Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Penulis menyadari skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dari Bapak F. Astha Ekadiyanto, S.T., M.Sc., selaku pembimbing skripsi yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran selama penulis mengerjakan skripsi ini serta Bapak Ardiansyah, S.T., M.Eng. dan Ibu Prima Dewi Purnamasari, S.T., M.T., M.Sc. yang telah mengarahkan dan memberi saran dalam penulisan skripsi ini.
Perkembangan teknologi saat ini tidak hanya berisi informasi positif, informasi yang negatif pun mudah diperoleh melalui media internet. Untuk mengatasi dampak negatif yaitu gambar pornografi, salah satunya adalah pemfilteran gambar porno. Disini penulis mencoba menerapkan pengenalan pola untuk mengklasifikasi apakah gambar itu termasuk porno atau non porno. Proses klasifikasi konten gambar porno dilakukan melalui tiga tahapan utama. Pada tahap awal dilakukan pra-proses untuk memodifikasi resolusi data kualitas citra dilanjutkan dengan ekstraksi fitur menggunakan dekomposisi wavelet haar bertingkat tiga dan empat agar ukuran citra tidak terlalu besar.
Setelah itu dilakukan proses reduksi dimensi menggunakan Principal Component Analysis (PCA). PCA menentukan komponen penting dari citra dengan melihat dari varians yang direpresentasikan oleh nilai eigen, sehingga jumlah komponen yang akan dimasukkan ke proses pembelajaran tidak terlalu banyak, untuk menghindari curse of dimentionality. Baru setelah itu dilakukan proses klasifikasi. Pada penelitian ini telah dilakukan perbandingan algoritma SVM dengan BP untuk klasifikasi konten gambar porno. Untuk proses ekstraksi ciri digunakan metode wavelet pada masing-masing kedua metode tersebut. Pada penelitian ini digunakan 60 data uji, masing-masing 30 citra untuk kelas porno dan non porno. Tingkat akurasi yang diperoleh dengan menggunakan metode SVM lebih tinggi dibandingkan BP, yaitu 88,33% dan 86,67%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridhani Faradina
"Salah satu perkembangan dari teknologi terbaru adalah pengenalan wajah. Pengenalan wajah pada dasarnya dilakukan berdasarkan asumsi bahwa setiap individu memiliki identitas unik. Tetapi pada kenyataannya, akan ada individu yang memiliki wajah mirip dengan individu lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi individu-individu yang mirip tersebut. Metode machine learning yang digunakan adalah Support Vector Machine dan Fuzzy Kernel C-Means dengan dua jenis kernel. Metode pemilihan fitur Chi-Square juga akan digunakan untuk mereduksi dimensi data sehingga waktu yang dibutuhkan lebih cepat. Data yang digunakan adalah data foto wajah yang diambil dari Look-Alike Face Database. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa kedua metode machine learning tersebut mampu untuk melakukan pengenalan wajah pada identifikasi kemiripan, dengan akurasi tertinggi yang diperoleh SVM sebesar 94 dan FKCM sebesar 74.

One of the latest technology developments is face recognition. Face recognition is basically done on the assumption that each individual has a unique identity. But in reality, there will be individuals who have faces similar to other individuals. This research was conducted to identify look alike faces. The machine learning methods used are Support Vector Machine and Fuzzy Kernel C Means with two types of kernel. The Chi Square feature selection method was also used to reduce the dimension of the data in order to achive lower running time. The data used are face photos taken from Look Alike Face Database. The results show that both machine learning methods were able to perform face recognition on identification of look alike faces, with the highest accuracy obtained by SVM is 94 and FKCM is 74 ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tryan Aditya Putra
"Sistem pengenalan gerakan manusia penting bagi manusia karena dapat membantu dan mempermudah pekerjaan manusia dalam berbagai hal. Algoritma Artificial Neural Network (ANN) dan Support Vector Mechine (SVM) digunakan untuk mampu mengenali gerakan manusia. Dengan algoritma tersebut, telah dibuat sistem yang mampu mengenali gerakan manusia. Sistem secara garis besar terdiri dari perangkat pada pengguna dan server. Perangkat pada pengguna ditunjukan untuk mengirimkan data ke server. Sedangkan server akan melakukan komputasi dengan data yang diberikan. Jembatan komunikasi antara perangkat pengguna dan server akan menggunakan XBee. Untuk sensor, digunakan sensor Inertial Measurement Unit. Dari hasil pengujian, sistem dengan ANN memiliki tingkat akurasi sebesar 95.78%, sistem dengan SVM memiliki tingkat akurasi sebesar 98.39%, sedangkan sistem gabungan memiliki akurasi sebesar 100%.

Human motion recognition is essential because it can help people in doing many things. Artificial Neural Network (ANN) and Support Vector Mechine (SVM) algorithm is used in the system to recognize human motion. The system consists of user device and server. Devices on user are intended for sending user data to the server. On the other hand, server will compute the data which were sent. Comunication between user device and server was conducted by using Xbee module. For the sensor, Inertial Measurement Unit sensor was used to recognize human motion. From the result, system with ANN resulted in 95.78% recognition rate, system with SVM give 98.39% and system with combined algorithm give 100% recognition rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Luthfi Pratama
"Perkembangan teknologi informasi khususnya internet di Indonesia terbilang sangat pesat. Media sosial hadir sebagai sarana baru dalam berkomunikasi dengan perantara internet. Salah satu media sosial pemicu hal tersebut adalah twitter. Banyak sekali variasi topik yang dihasilkan para pengguna twitter. Setiap topik yang dihasilkan memiliki nilai sentimen. Nilai sentimen dibagi menjadi positif, negatif, dan netral. Untuk mengetahui nilai sentimen, digunakanlah analisis sentimen. Namun dengan banyaknya pengguna twitter, akan memakan waktu banyak untuk mengetahui nilai sentimen. Sehingga digunakanlah Support Vector Machine (SVM). Tetapi SVM hanya bisa mengklasifikasikan 2 kelas. Sehingga diperlukan pendekatan Multiclass. terdapat dua cara dalam melakukan pendekatan Multiclass, yaitu pendekatan One Vs One dan One Vs All.

The growth of information technology, especially the Internet in Indonesia, is rapidly increasing. Social media is the new way to communicate with other users on the internet. Twitter is one of the social media that contribute the growth. There are many topics that are generated by the users. Each topic that is generated by the users has the sentiment value. The sentiment value is divided into positive, negative, and neutral. To determine the value of the sentiment, we need to use the sentiment analysis. However, with so many twitter users, it will take a lot of time. That is why we use Support Vector Machine (SVM). However, SVM can only classify two classes. Therefore, we need multiclass approach. There are two ways of doing multiclass approach: One Vs One and One vs All."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Afif Musyaffa
"Spam email merupakan salah satu masalah yang sangat sering dialami dalam komunikasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas dua algoritma klasifikasi Naïve Bayes dan Support Vector Machine (SVM) dalam mendeteksi email spam. Tahapan penelitian dimulai dari pengumpulan data, pemrosesan teks seperti penghapusan angka, tanda baca, dan huruf kapital, penghapusan kata-kata umum, stemming, dan transformasi teks menggunakan metode Term Frequency-Inverse Document Frequency (TF-IDF). Dataset dibagi menjadi dua bagian yaitu data latih dan data uji dengan perbandingan 80% data latih dan 20% data uji. Hyperparameter yang digunakan pada metode Naive Bayes adalah nilai alpha, sedangkan pada SVM adalah nilai C, gamma dan kernel Radial Basis Function (RBF). Evaluasi menggunakan parameter metrik akurasi, presisi, recall, dan F1 score. Hasil penelitian menunjukkan metode SVM dengan hyperparameter tuning dan teks preprocessing mendapatkan nilai akurasi 98,74% sedangkan metode naïve bayes hanya 98,35%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Support Vector Machine lebih efektif dibandingkan metode Naïve Bayes dalam mendeteksi email spam.

Spam email is one of the most frequently encountered issues in digital communication. This study aims to compare the effectiveness of two classification algorithms, Naïve Bayes and Support Vector Machine (SVM), in detecting spam emails. The research stages begin with data collection, followed by text processing such as removing numbers, punctuation, and capital letters, removing common words, stemming, and text transformation using the Term Frequency-Inverse Document Frequency (TF-IDF) method. The dataset is divided into two parts: training data and testing data, with a ratio of 80% training data and 20% testing data. The hyperparameter used for the Naïve Bayes method is the alpha value, while for SVM, the hyperparameters are the values of C, gamma, and the Radial Basis Function (RBF) kernel. Evaluation is conducted using accuracy, precision, recall, and F1 score metrics. The results show that the SVM method, with hyperparameter tuning and text processing, achieved an accuracy of 98.74%, whereas the Naïve Bayes method only achieved 98.35%. Therefore, it can be concluded that the Support Vector Machine method is more effective than the Naïve Bayes method in detecting spam emails."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Alamsyah
"Dunia digital khususnya image processing berkembang seiring waktu berjalan dikarenakan kebutuhan masyarakat dan pentingnya keamanan sistem berbasis digital. Salah satu teknologi yang sangat mengalami kemajuan pesat adalah pengenalan wajah (face recognition) menggunakan artificial intelligence. Wajah seseorang yang sudah terdaftar di dalam database akan dikenali oleh sistem untuk keperluan validasi atau verifikasi. Di dalam penelitian ini dirancang sistem pengenalan wajah (face recognition) menggunakan algoritma machine learning dan Principal Component Analysis (PCA) sebagai pereduksi dimensi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yakni: Support Vector Machine (SVM), Decision Tree (DT), K-Nearest Neighbour (K- NN), Logistic Regression (LR), Multi-Layer Perceptron (MLP) dan Convolutional Neural network (CNN). CNN berfokus pada layer dan tidak memerlukan reduksi dimensi, sehingga hasilnya lebih akurat. Model machine learning yang digunakan untuk classifier selain CNN adalah standar/default, sedangkan CNN menggunakan arsitektur LeNet-5, dengan dropout rate sebesar 0.25. Training dilakukan selama 60 epoch dengan loss function crosscategorical entropy, optimizer Adam, dan batch size sebesar 20. Data masukan adalah citra wajah berukuran 64 × 64 × 1 yang diperoleh dari dataset olivetti faces. Akurasi tertinggi metode PCA, SVM, maupun LR sebesar 91.25%, sementara akurasi terbaik CNN mencapai 98.75%. Selain akurasi, pemakaian confusion matrix dan classification report digunakan untuk menguji performa metode yang ada melalui evaluasi model klasifikasi.

The digital world, especially image processing, is evolving due to the needs of society and the importance of digital-based system security. One of the technologies that are rapidly progressing is face recognition using artificial intelligence. The system will recognize a person's face already registered in the database for validation or verification purposes. A face recognition system was designed using machine learning algorithms and Principal Component Analysis (PCA) as dimension reduction in this study. Testing is conducted using several methods: Support Vector Machine (SVM), Decision Tree (DT), K-Nearest Neighbour (K-NN), Logistic Regression (LR), Multi-Layer Perceptron (MLP) and Convolutional Neural network (CNN). CNN focuses on layers and does not require dimensional reduction to increase the accuracy of the result. The machine learning model used for classifiers other than CNN is standard/default settings, while CNN uses the LeNet-5 architecture, with a dropout rate of 0.25. The training was conducted for 60 epochs with loss function cross-categorical entropy, optimizer Adam, and batch size of 20. Input data is a 64 × 64 × 1 facial image obtained from the Olivetti faces database. The highest accuracy of PCA, SVM and LR methods was 91.25%, while CNN's best accuracy reached 98.75%. In addition to accuracy, the use of confusion matrix and classification report is used to test the performance of existing methods through the evaluation of classification models."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigalingging, Geraldo Martua
"Elektroensefalografi (EEG), adalah metode perekaman aktivitas kelistrikan otak pada kulit kepala. Aktivitas kelistrikan ini direkam dan diubah menjadi sinyal amplitudo tegangan. Hasil sinyal yang sudah diproses ini akan terklasifikasi pengguna melakukan perintah atau tidak. Sistem ini adalah purwarupa untuk pengembangan Sistem Pengendalian Tangan Artifisial Dengan EEG yang berfungsi menggerakkan tangan artifisial dengan bantuan sinyal gelombang otak. Sistem ini bekerja dengan mendeteksi keberadaan sinyal ERP P300 dalam sinyal EEG. Dalam penelitian ini, metode untuk menganalisis data EEG adalah filtrasi, ekstraksi P300 dan algoritma klasifikasi Support Vector Machines (SVM). Dari metode yang digunakan akan menunjukkan nilai rekognisi yang akan dibandingkan antar filtrasi, ekstraksi dan klasifikasi sehingga menghasilkan Filtrasi dengan Chebyshev Type I Orde 5 dengan nilai rekognisi 61.07%, ekstraksi fitur dengan Independent Component Analysis (ICA) dengan nilai rekognisi 58.64 %, dan klasifikasi data dengan Back Propagation Neural Network dengan nilai 59.97 % adalah algoritma yang paling efektif.

Electroencephalography (EEG), is a method of recording the brain's electrical activity on the scalp. This activity is recorded and converted to a signal amplitude voltage. The result of this signal will be classified as a user or not. This system is a prototype for the development of an Artificial Hand Control System with EEG which functions to move the artificial hand with the help of brain wave signals. This system works by detecting the presence of an ERP P300 signal in the EEG signal. In this study, methods for analyzing EEG data were filtration, extraction P300, and Support Vector Machines (SVM) classification algorithms. From the method used will show the value of recognition that will be compared between filtration, extraction and classification so as to produce Filtration with Chebyshev Type I Order 5 with recognition value of 61.07%, feature extraction with Independent Component Analysis (ICA) with recognition value of 58.64%, and data classification with Back Propagation Neural Network with a value of 59.97% is the most effective algorithm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigalingging, Geraldo Martua
"Elektroensefalografi (EEG), adalah metode perekaman aktivitas kelistrikan otak pada kulit kepala. Aktivitas kelistrikan ini direkam dan diubah menjadi sinyal amplitudo tegangan. Hasil sinyal yang sudah diproses ini akan terklasifikasi pengguna melakukan perintah atau tidak. Sistem ini adalah purwarupa untuk pengembangan Sistem Pengendalian Tangan Artifisial Dengan EEG yang berfungsi menggerakkan tangan artifisial dengan bantuan sinyal gelombang otak. Sistem ini bekerja dengan mendeteksi keberadaan sinyal ERP P300 dalam sinyal EEG.
Dalam penelitian ini, metode untuk menganalisis data EEG adalah filtrasi, ekstraksi P300 dan algoritma klasifikasi Support Vector Machines (SVM). Dari metode yang digunakan akan menunjukkan nilai rekognisi yang akan dibandingkan antar filtrasi, ekstraksi dan klasifikasi sehingga menghasilkan Filtrasi dengan Chebyshev Type I Orde 5 dengan nilai rekognisi 61.07%, ekstraksi fitur dengan Independent Component Analysis (ICA) dengan nilai rekognisi 58.64 %, dan klasifikasi data dengan Back Propagation Neural Network dengan nilai 59.97 % adalah algoritma yang paling efektif.

Electroencephalography (EEG), is a method of recording the brains electrical activity on the scalp. This activity is recorded and converted to a signal amplitude voltage. The result of this signal will be classified as a user or not. This system is a prototype for the development of an Artificial Hand Control System with EEG which functions to move the artificial hand with the help of brain wave signals. This system works by detecting the presence of an ERP P300 signal in the EEG signal.
In this study, methods for analyzing EEG data were filtration, extraction P300, and Support Vector Machines (SVM) classification algorithms. From the method used will show the value of recognition that will be compared between filtration, extraction and classification so as to produce Filtration with Chebyshev Type I Order 5 with recognition value of 61.07%, feature extraction with Independent Component Analysis (ICA) with recognition value of 58.64%, and data classification with Back Propagation Neural Network with a value of 59.97% is the most effective algorithm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>