Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100857 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Bagja
"ABSTRAK
Persaingan yang terjadi dalam industri telekomunikasi sangatlah ketat. Kondisi
ini mengharuskan setiap operator menjaga apa saja yang paling berharga dan
berpengaruh kepada keberlangsungan perusahaan. Yang paling krusial dalam kompetisi
yang ketat ini adalah memperebutkan pelanggan yang mempunyai nilai tinggi sebagai
pelanggan dengan revenue yang bernilai signifikan. Pelanggan tersebut mempunyai
kebutuhan untuk diperlakukan khusus oleh operator.
Dengan dasar tersebut penulis melakukan penelitian terhadap sitem pengelolaan
pelanggan utama atau disitilahkan sebagai key account (KA) dalam suatu sistem
pengelolaan yang dikenal dengan Key Account Management (KAM). Pengelolaan
diharapkan mempunyai efektifitas dalam pengelolaa KA tersebut. Tema dari penelitian
ini adalah menganalisa efektifitas pengelolaan KAM dengan menganalisa pengaruh
intraorganisasional terhadap efektifitas pengelolaan tersebut. Variabel intra
organisasional ini terdiri dari : Actifity intensity (AI), Aktifity Proactiveness (AP), Top
Management Involvement (TM), Use of Team (UT), Team Esprit de Corps (TE), Control
Over Marketing & Sales Resources, ,dan KAM Formalization. Variabel-variabel
tersebut bersama variabel control yaitu market dynamism dan competitive intensity akan mempengaruhi KAM effektiveness, selanjutnya mempengaruhi performance in the
market dan profitability.

ABSTRACT
Competition is happening in the telecommunications industry is very tight. This
condition requires that each operator keep what is most valuable and influential to the
sustainability of the company. The most crucial in a tight competition is fighting over
customers who have a high value as a valued customer with significant revenue. The
customers have a need to be treated specially by the operator.
On the basis of the authors conducted a study of a major customer or management sitem termed as key account management in a system known as Key Account Management (KAM). Management is expected to have effectivity in the KAM.
The theme of this research is to analyze the effectiveness of management influences
intraorganisasional KAM by analyzing the effectiveness of these arrangements. Intraorganizational variables consist of : Actifity intensity (AI), Actifity Proactiveness (AP), Top Management Involvement (TM), Use of Team (UT), Team Esprit de Corps (TE),
Control Over Marketing & Sales Resources, and KAM Formalization. These variables
with control variables market Dynamism and competitive intensity will affect KAM
effektiveness, further affecting performance and profitability in the market"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sifa Novwidia Agni
"Telkom sebagai leader company masih memiliki daya bisnis yang masih rendah dibuktikan dengan solusi IoT belum masuk kepada segmen enterprise dan revenue masih jauh dari target. Hal itu terjadi karena strategi bisnis dan keselarasan bisnisnya tidak berjalan dengan baik. Dengan permasalahan tersebut, perlu melakukan evaluasi untuk menilai bisnis model maupun strategi bisnis yang berjalan untuk menciptakan suatu inovasi perusahaan yang lebih baik dengan revenue yang lebih baik juga. tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara model bisnis dan strategi bisnis yang masing-masing memiliki empat dimensi dan lima dimensi, dapat dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi kanonik. Sedangakan untuk mengukur evaluasi factor perusahaan dapat menggunakan metode analisis factor yang dapat dijadikan sebagai factor pembentuk metode SWOT untuk memberikan rekomendasi strategi terbaik terhadap perusahaan. Maka didapatkan hasil dimensi yang paling dominan dalam membangun bisnis dan strategi bisnis perusahaan adalah X13, X24, X41, Y12, Y21,Y22,Y33,Y43,Y52. Kemudian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang postif dan signifikan antara model bisnis dengan strategi bisnis perusahaan dengan hasil akhir dari analisis matriks SWOT perusahaan PT Telkom  berada pada kuadran 1 dimana dapat memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada.

Telkom as the company's leader still has low business power as evidenced by IoT solutions that have not yet entered the enterprise segment and revenue is still far from the target. This happened because the business strategy and business alignment did not work well. With these problems, it is necessary to evaluate to assess the business model and business strategy that is running to create a better company innovation with better revenue as well. The purpose of this study is to determine the relationship between business models and business strategies, each of which has four dimensions and five dimensions, can be analyzed using canonical correlation analysis. Meanwhile, to measure the evaluation of the company's factor, it can use the factor analysis method which can be used as a factor to form the SWOT method to provide recommendations for the best strategy for the company. So the results of the most dominant dimensions in building a business and company's business strategy are X13, X24, X41, Y12, Y21, Y22, Y33, Y43, Y52. Then it shows that there is a positive and significant relationship between the business model and the company's business strategy with the final result of the SWOT matrix analysis of PT Telkom's company is in quadrant 1 which can take advantage of existing strengths and opportunities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feisal Ramadhan Maulana
"Pandemi COVID-19 menjadi tantangan besar bagi perekonomian global. Berbagai sektor mengalami kontraksi negatif pertumbuhan. Berbeda dengan sektor telekomunikasi yang mengalami peningkatan permintaan jaringan komunikasi dan internet yang menghasilkan kompetisi dalam memberikan pelayanan terbaik dan menjaga kepuasan pelanggannya. Termasuk PT Telekomunikasi Indonesia yang merupakan leading company industri telekomunikasi. Laporan Customer Experience Satisfaction Measurement menunjukkan perusahaan belum dapat mencapai target dalam pengelolaan kepuasan pelanggan yang diukur menggunakan Net Promoter Score (NPS), khususnya pada layanan wholesale network connectivity. Penelitian ini melakukan evaluasi terhadap model bisnis aktual perusahaan untuk peningkatan customer experience (CX) dengan melakukan transformasi digital di seluruh elemen model bisnis melalui proses wawancara kepada tiga narasumber yang berasal dari Direktorat Wholesale and Internasional Services yang bertanggung jawab dalam perumusan strategi dan kebijakan bisnis wholesale. Evaluasi model bisnis dilakukan dengan menggunakan business model canvas. Manfaat penelitian ini adalah dirumuskannya model bisnis digital baru bagi perusahaan khususnya segment wholesale yang mendukung dalam peningkatan customer experience layanan wholesale network connectivity. Evaluasi model bisnis divalidasi oleh Direktorat Wholesale and Internasional Services. Upaya peningkatan CX dilakukan melalui penyederhanaan proses-proses internal perusahaan, penawaran produk/layanan baru, kemudahan dalam delivery layanan, serta peningkatan fokus utama pada penggalian kebutuhan pelanggan. Usulan tersebut dapat dimanfaatkan perusahaan sebagai referensi dalam menyusun strategi transformasi layanan wholesale network connectivity.

The COVID-19 pandemic is a major challenge for the global economy. Various sectors experienced a negative contraction in growth. In contrast to the telecommunications sector, which experienced an increase in demand for communication networks and the internet which resulting in making competition to provide the best service and maintain customer satisfaction. Including PT Telekomunikasi Indonesia which is a leading company in the telecommunications industry. The Customer Experience (CX) Satisfaction Measurement report shows the company has not been able to achieve the target in managing customer satisfaction as measured using the Net Promoter Score, especially in wholesale network connectivity services. This study evaluates the company's actual business model to improve customer experience by carrying out digital transformation in all elements of the business model through an interview process to three sources from the Wholesale and International Services Directorate who are responsible for formulating wholesale business strategies and policies. The evaluation of the business model is carried out using the business model canvas. The benefit of this research is the formulation of a new digital business model for the company, especially the wholesale segment that supports the improvement of customer experience for wholesale network connectivity services. The evaluation of the business model was validated by the Wholesale and International Services Directorate. Efforts to improve CX are carried out through simplifying the company's internal processes, offering new products/services, facilitating service delivery, and increasing the main focus on exploring customer needs. The company can use this proposal as a reference in formulating a wholesale network connectivity service transformation strategy."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Refit Gustaroska Darfiti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan teknologi informasi berbasis web sebagai sistem pendukung dalam implementasi manajemen pengetahuan di PT X. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengaplikasikan teori Technology Acceptance Model (TAM) terhadap penerimaan teknologi di PT X.
Data penelitian diperoleh melalui survei berupa kuesioner yang dilakukan pada bulan Mei 2015 kepada karyawan di PT X. Sebelum itu, pernyataan di dalam kuesioner sudah dilakukan pretest terlebih dahulu kepada 12 karyawan untuk menguji validitas dan realibilitasnya. Dari sebanyak 150 lembar kuesioner yang disebarkan, diperoleh tingkat pengembalian sebesar 91% atau sebanyak 136 lembar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan teknologi informasi di PT X membentuk perilaku karyawan untuk cenderung ingin menggunakan teknologi tersebut, namun hal tersebut tidak tercermin dalam aktual penggunaannya. Sehingga diperlukan pengembangan sistem yang lebih interaktif agar memudahkan karyawan untuk berkontribusi dalam mentransformasi pengetahuan yang dimilikinya menjadi pengetahuan.

The objective of this research is to analyze the acceptance of web based information technology, as supporting system for knowledge management implementation in PT X. Methodology that used by this research is to applying Technology Acceptance Model (TAM) theory to explain the acceptance technology in PT X.
Research data is acquire from survei questionnaire to PT X employee in May 2015. Before survei was conducted, every statement in questionnaire has been through validity and realibility by doing pretest to 12 responden. From 150 sheets of questionnaire were spread out, there were only return about 91% or 136 sheets.
Research result shows that acceptance of information technology as a system makes employee behaviour of PT X tend to use that system, but its not reflected in the actual usage. Therefore, system should be enhanced to be more interactive in order to make easier for employee to contribute by transforming their knowledge into organizational knowledge through system.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alviansyah Kuswidyatama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesuksesan implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di PT AG dengan menggunakan DeLone-McLean Information System Success Model. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga dimensi kualitas sistem informasi yaitu kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan tidak berdampak signifikan terhadap penggunaan berkelanjutan, namun berdampak signifikan terhadap tingkat kepuasan pengguna. Tingkat kepuasan pengguna berdampak positif terhadap penggunaan berkelanjutan namun tidak berdampak signifikan terhadap net benefit pengguna. Penggunaan berkelanjutan sistem ERP berdampak signifikan terhadap net benefit pengguna.

This research aims to analyze factors that affecting Enterprise Resource Planning (ERP) implementation success on PT AG using DeLone-McLean Information System Success Model. Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM) is used as analysis method. The results showed that three quality dimensions of information system such as system quality, information quality and service quality are not significantly affected on extended use, but they are significantly affected on user satisfaction. Moreover, user satisfaction has significant impact on extended use, but it has no significant impact on user?s net benefit. Extended use of ERP system has significant impact on user?s net benefit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Agustini
"Aplikasi Iuran Wajib merupakan aplikasi berbasis web (web-based) yang dikembangkan oleh unit kerja Teknologi Sistem Informasi PT Askes (Persero). Tujuan dikembangkannya aplikasi ini untuk menjadi alat bantu dalam mengelola data pendapatan premi yang jumlahnya cukup signifikan dan jika pengelolaan data tersebut dilakukan secara manual tanpa aplikasi menjadi tidak efisien (time consuming). Tesis ini membahas penelitian mengenai analisis keberhasilan aplikasi iuran wajib berdasarkan persepsi manfaat dengan menggunakan model keberhasilan sistem informasi dari DeLone dan McLean yang telah diperbarui. Penelitian ini menggunakan data primer dengan jumlah responden sebanyak 109 pengguna aplikasi iuran wajib di seluruh kantor cabang, kantor divisi regional dan kantor pusat PT Askes (Persero) di seluruh Indonesia. Model dalam penelitian ini diuji menggunakan SEM (Structural Equation Modeling) dan diolah datanya oleh software LISREL 8.8 versi student. Hasilnya menunjukkan bahwa kedelapan hipotesis yang diajukan terbukti signifikan.

Aplikasi Iuran Wajib is a web-based application which was developed by the Information System (IS) Technology Unit of PT Askes (Persero). It was developed as a tool to manage premium revenue data which is quite significant so if it's managed without the application being inefficient (time consuming). This study is purposed to examine the information system (IS) success of aplikasi iuran wajib based on the perceived usefulness. The model adopted to examine the IS success is the updated IS success model of DeLone and McLean. There were 109 respondents participated in this study. Data were collected through questionnaires which are distributed to all of aplikasi iuran wajib users in Indonesia. The model of this study is examined by Structural Equation Modeling (SEM) with the use of LISREL software version 8.8 student. The results show that all of eight proposed hypothesis proved significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Afif Fadhilah
"Skripsi ini membahas mengenai analisis masalah perpajakan sebuah perusahaan multinasional dengan jenis usaha toll manufacturing business model, yakni PT XYZ yang berkedudukan di Indonesia. PT XYZ mengadapi dua risiko perpajakan yang merupakan bagian dari masalah perpajakan, yang diantaranya adalah transfer pricing dan perlakuan pajak pertambahan nilai. Risiko dari transfer pricing diakibatkan oleh transaksi kepada pihak afiliasi dan risiko dari pajak pertambahan nilai diakibatkan oleh apakah fasilitas PPN berupa kawasan berikat telah secara efektif digunakan oleh PT XYZ. Penelitian ini merupakan analisis lebih lanjut atas permasalahan perpajakan yang dimiliki oleh PT XYZ. Manajemen perpajakan semestinya dapat menjadi jawaban untuk memitigasi permasalahan pajak di PT XYZ sebagaimana yang telah dikemukakan dalam SPHP. Manajemen perpajakan secara khusus memiliki peranan dalam memitigasi risiko pajak ketika menghadapi proses pemeriksaan pajak. Penelitian ini merekomendasikan PT XYZ untuk mengoptimalkan fungsi dari manajemen perpajakan yang dimilikinya sehingga dapat meminimalisir jumlah pajak yang harus dibayarkan karena koreksi fiskal saat proses pemeriksaan pajak.

This undergraduate thesis is about the analysis of the taxation problems in one of the multinational companies, named PT XYZ that implements toll manufacturing model as its business type. PT XYZ faces two taxation risks, which are related to transfer pricing and value added tax (VAT). The risk in transfer pricing is arised by the affiliated party transaction while the risk in value added tax arised by how effective the company using the facility of VAT in the bonded zone. This study is the further analysis of taxation problems of PT XYZ. Taxation management should be the answer to mitigate all taxation problems in PT XYZ as depicted in the notifaction of tax audit findings. Taxation management is specifically being conducted in mitigate the taxation risks when facing the tax audit. This research recommends PT XYZ to optimize the function of their taxation management so that minimize the amount of tax paid to fiscal correction in tax audit process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Humam Satrio
"ABSTRAK
Perkembangan PSAK 16 terkait dengan model revaluasian akan mempengaruhi aktivitas revaluasi aset tetap yang akan dilakukan oleh perusahaan yang menggunakannya, dimana sebelumnya ketentuan mengenai revaluasi aset tetap hanya terdapat untuk tujuan perpajakan. Pada tahun 2016, PT XYZ memutuskan untuk mengubah model pengukuran aset tetap menjadi model revaluasian, dan pada tahun tersebut juga bertepatan dengan pemberian insentif perpajakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pertimbangan PT XYZ secara umum, dalam aspek perpajakan, dan bagaiamana cost and benefit yang timbul dari tiap alternatif model pengukuran aset tetap pada PT XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi lapangan dan literatur. Hasil penetilian ini adalah terdapat empat pertimbangan PT XYZ dalam memilih model revaluasian, yaitu pemenuhan standar akuntansi, posisi aset tetap yang cukup besar, cash outflow yang mendukung, dan insentif perpajakan.Dalam aspek perpajakan sendiri PT XYZ juga melakukan revaluasi untuk tujuan perpajakan dengan pertimbangan seperti beban depresiasi, perbedaan nilai yang signifikan, dan tarif insentif pajak. Selanjutnya, berdasarkan konsep analisis cost and benefit dari tiap model pengukuran aset tetap menunjukan bahwa terdapat keuntungan dan kerugian tersendiri dari tiap alternatif yang ada, namun pilihan PT XYZ untuk menggunakan model revaluasian dan mengajukan revaluasi untuk tujuan perpajakan merupakan pilihan yang memiliki posisi cost and benefit yang paling baik seperti terdapat peningkatan efisiensi biaya revaluasi, penutupan current cost pada pengematan pajak yang akan diterima, dan meningkatkan posisi aset pada laporan keuangan.

ABSTRACT
The development of PSAK 16 related to the revaluation model will affect the revaluation activities of fixed assets that will be carried out by the companies that use revaluation model, whereas previously the provisions concerning revaluation of fixed assets are only available for tax purposes. In 2016, PT XYZ decided to change thats asset measurement model to become a revaluation model, and that year also coincided with the regulations of tax incentives. This research aims to analyze how PT XYZ considers it in general, taxation, and how the cost and benefits arising from each alternative model of fixed asset measurement at PT XYZ. This research uses a qualitative approach with data collection techniques in literature and field research. The results of this research are four considerations of PT XYZ in choosing a revaluation model, which are to comply with accounting standards, the position of fixed assets, supporting cash outflows, and tax incentives. In the aspect of taxation, PT XYZ also did revaluation for tax purposes with considerations such as depreciation expenses, significant value differences, and tax incentive rates. Furthermore, based on the concept of cost and benefit analysis of each fixed asset measurement model shows that there are distinct advantages and disadvantages of each alternative, but PT XYZ's choose to use a revaluation model and propose revaluation for tax purposes is an option that has the best cost and benefit position such as an increase in the efficiency of revaluation costs, covering the current cost on tax savings that will be received, and increasing asset position in financial statements."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adib Karoma Yude
"PT X adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi makanan dan minuman dengan aspek kesehatan. Sejak didirikan tahun 1979 hingga saat ini berusia 42 tahun, organisasi telah berkembang dan melakukan berbagai inovasi untuk bertahan dalam persaingan bisnis. Memasuki industri 4.0, PT X beradaptasi dengan perkembagan teknologi informasi. Perusahaan tengah dalam fase transformasi bisnis menjadi digital dengan melakukan pengembagan perangkat lunak yang bertujuan untuk mempermudah dan membuat proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien. Organisasi telah melakukan praktik manajemen proyek namun belum sepenuhnya diterapkan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari adanya 40% proyek yang dijalankan tidak dapat di-deliver dengan tepat waktu. Evaluasi perlu dilakukan untuk mengukur tingkat kematangan manajemen proyek yang sudah dijalankan sehingga organisasi dapat melakukan perbaikan. Dengan menggunakan Project Management Maturity Model (PMMM) diketahui bahwa tingkat kematangan manajemen proyek PT X berada pada tingkat pertama. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan organisasi mengenai manajemen proyek masih belum cukup baik. Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi perbaikan yang dapat diterapkan organisasi yaitu mengadakan pelatihan khusus untuk setiap area manajemen proyek, membuat standar dokumentasi yang baik, mengadakan sesi pendalaman materi Project Management Body of Knowledge (PMBOK) dan mendorong project manager untuk berkomunikasi menggunakan istilah manajemen proyek yang tepat.

PT X is a food and beverage manufacturing company with a focus on health. Since its establishment in 1979, the organization has developed and implemented several innovations in order to remain competitive in the commercial sector. PT X has adapted to the advancement of information technology as it enters industry 4.0. The organization is in the process of digitalizing its business by building software to simplify and improve the effectiveness and efficiency of business operations. The organization has implemented project management practices, but they have not been properly applied. There are 40% of projects that cannot be delivered on schedule. Evaluation is required to determine the maturity level of project management that has been applied so that the organization could implement improvements. Using the Project Management Maturity Model (PMMM), it is determined that PT X's project management is at the first level of maturity. This indicates that the organization's understanding of project management is still insufficient. This research also includes recommendations for improvement that may be implemented by organization, such as providing particular training for each project management area, establishing appropriate documentation standards, organizing sessions to increase understanding of the Project Management Body of Knowledge (PMBOK) materials, and encouraging project managers to communicate using proper project management terms."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Apryanti Sosilowati
"Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan cepat berubah, organisasi harus memikirkan kembali model bisnisnya. Pada penelitian ini dianalisis business model suatu perusahaan jasa konstruksi pada sektor migas dengan menggunakan sembilan elemen yaitu customer segments, value proposition, channels, customer relationship, revenue stream, key resource, key activities, key partnership, dan cost structure. Sejalan dengan ini, terhadap model bisnis yang telah dianalisis diharapkan dapat dilakukan business model extension dan integrated four elements sehingga menghasilkan model bisnis yang bersinergi dan terintegrasi dengan aktivitas proses bisnis perusahaan.

In an increasingly complex and fast-changing business environment, organizations have to rethink and revisit their business model. In this study analyzed the business model of a construction company in the oil and gas sector, using the nine elements; they are customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships and cost structure. In line with this, with respect to the analyzed business model is expected to be came the business model extension and integrated four elements which will result in a business model that synergized and integrated with the activities of the business processes of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>