Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176123 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eny Dewi Pamungkas
"Penelitian ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala ISK pada anak sekolah di SDN Pondok Cina 1 Depok. Penelitian deskriptif korelatif ini bertujuan untuk teridentifikasinya faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala ISK pada anak sekolah. Sampel pada penelitian ini adalah 85 siswa SDN Pondok Cina 1. Faktor-faktor yang diteliti meliputi jenis kelamin, status sirkumsisi pada anak laki-laki, kebiasaan kebersihan diri, kebersihan toilet sekolah,dan kebiasaan menahan BAK. Hasil penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan antara jenis kelamin, status sirkumsisi pada anak laki-laki, kebersihan toilet sekolah, dan kebiasaan menahan BAK dengan gejala ISK (p value > 0.1). Saran bagi penelitian selanjutnya adalah mencari faktor lain yang berhubungan dengan anak yang mengalami ISK.

This study aimed to discuss about related factors of UTI symptom among children of primary schools in SDN pondok cina 1 Depok. Correlative descriptive study used to identify the related factors of UTI symptom among children of primary schools. The examined factors included gender, circumcision status in boys, hygiene behavior, toilets hygiene, and stasis urine behavior with UTI symptom. The research result showed no relationship between gender, circumcision status in boys, toilets hygiene, and stasis urine behavior with UTI symptom (p value > 0.1). The recommendation for the next research is look for other factors related with children who have UTI."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42033
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Garnecia Mangosta DV
"Anak-anak sekolah dasar memiliki kebiasaan jajan, pada umumnya setiap hari menghabiskan seperempat waktunya di sekolah disertai dengan kegiatan jajan (WHO, 1993). Makanan jajanan anak sekolah ini sangat berisiko terhadap pencemaran mikrobiologis dan bahan tambahan makanan berbahaya yang tentunya dapat mengancam kesehatan anak. Diketahui bahwa 60% jajanan anak sekolah di seluruh Indonesia tidak memenuhi standar mutu dan keamanan, 56% sampel mengandung rhodamin dan 33% mengandung boraks (BPOM, 2004).
Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih jajan pada siswa SDN Pondok Cina 2 tahun 2011, seperti faktor predisposing, faktor enabling, dan faktor reinforcing. Besar sampel penelitian yaitu 137 responden yang terdiri dari kelas 4 dan 5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin siswa memiliki hubungan (p value=0.031) dengan perilaku jajan siswa di SDN Pondok Cina 2 tahun 2011. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa snack dan jajanan dengan saos merah adalah dua jajanan favorit yang biasa siswa beli di luar pagar sekolah. Penelitian ini juga menemukan bahwa 46.5% siswa menyukai jajanan dengan saos merah.

Elementary school children have a snack habits. In general, every day they spent a quarter of time in the school accompanied by snack activities (WHO, 1993). Snacks are particularly at risk of microbiological contamination and harmful food additives that can certainly threaten the health of children. It is known that 60% of street children in schools throughout Indonesia does not meet the standards of quality and safety, 56% of the sample containing rhodamine and 33% contain borax (BPOM, 2004).
This research was conducted with cross sectional method, to determine the factors that influence on student's behavior on choosing snack at SDN Pondok China 2 years 2011, such as predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors. Total study sample consisted of 137 respondents from grades 4 and 5. The results of this study indicate that student gender has a relationship (p value = 0.031) with the student's behavior on choosing snack at SDN Pondok snack China 2 year 2011. In addition, this study also found that snack (chiki, candy, biscuit,etc) and food with red sauce are two favorite snacks that students usually buy from the vendors who sell snacks out of the school fence. The study also found that 46.5% of students like snacks with red sauce.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Nurchoiriah
"Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan minum susu siswa kelas III A, III B dan IV di SDN Pondok Cina 1 Depok tahun 2009 dengan menggunakan faktor-faktor dari Teori Green. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain crossectional. Hasil penelitian ini yaitu dari faktor predisposisi (pengetahuan dan persepsi), hanya persepsi yang berhubungan secara bermakna dengan kebiasaan minum susu siswa. Dari faktor pemungkin/ enabling (Sarana-prasarana dan pekerjaan orang tua) menemukan bahwa tidak ada satupun faktor yang berhubungan secara bermak dengan kebiasaan minum susu siswa. Dari faktor penguat/reinforcing (anjuran), didapatkan faktor anjuran berhubungan secara bermakna dengan kebiasaan minum susu siswa SDN Pondok Cina 1, Depok tahun 2009."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pramesthi Widya Hapsari
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan daya tahan otot yaitu usia, jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik dan asupan gizi pada anak sekolah usia 10-12 tahun. Daya Tahan Otot sekolah diukur menggunakan Tes situp selama 30 detik dan variabel lain diukur menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometrik. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian observasi dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan pada 63 orang siswa SDN Pondok Cina 03, Depok tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor sit-up siswa adalah 17,17 kali sit-up.
Berdasarkan hasil analisis antar variabel, usia, jenis kelamin, status gizi, dan asupan karbohidrat adalah variabel yang memiliki perbedaan bermakna dengan rata-rata skor tes sit-up dengan p-value < 0,05. Penulis menyarankan diharapkan siswa hendaknya selalu menjaga asupan baik zat gizi makro dengan memakan beraneka ragam makanan sehingga asupannya terpenuhi dan baik siswa maupun sekolah hendaknya selalu melakukan pemantauan berat badan.

The focus of this study is about the factors that related to muscle endurance ie age, sex, nutritional status, physical activity and nutrition in school children aged 10-12 years. Muscle Endurance was measured using a test school sit-ups for 30 seconds and the other variables measured using questionnaires and anthropometric measurements. This study is an observational study, using crosssectional design. The data that were collected from 63 students of Pondok Cina Elementary School at Depok in 2011 showed that the average score of sit-ups is 17.17.
Based on the results of analysis between the variables, age, sex, nutritional status, and carbohydrate intake is a variable that has significant differences with the average test scores of sit-ups with a p-value <0.05. The author suggests is expected of students should always maintain a good intake of macro nutrients by eating a wide variety of foods s and both students and schools should always do weight monitoring to students.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Banyaknya anak yang menjadi korban kekerasan di Indonesia terlihat dari tingginya angka kekerasan pada anak. Jika anak mempunyai kesadaran tentang kekerasan yang terjadi pada dirinya maka hal ini akan dapat membantu anak untuk menghindari kekerasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi anak usia 10-12 tahun terhadap perilaku kekerasan yang menimpanya. Teknik pengambilan sampel penelitian random sampling. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Sebagian besar anak usia sekolah (10-12 tahun) di SDN Pondok Cina IV Depok mempunyai persepsi negatif (51%) tentang kekerasan pada anak. Hal ini bertentangan dengan tingkat pengetahuan yang tinggi (65,2%). Berdasarkan penelitian ini diketahui angka kejadian kekerasan emosional yang tinggi, kekerasan seksual dan kekerasan ekonomi yang rendah. Rekomendasi penelitian ini adalah pendidikan kesehatan dan konseling bagi korban kekerasan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5535
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christian, Jonathan
"Kebugaran merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan seharihari dan masih dapat menikmati waktu luang tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kebugaran pada siswa SDN 03 Pondok Cina, Depok tahun 2015. Kebugaran siswa diukur menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI), status gizi diukur menggunakan pengukuran antropometri, asupan zat gizi diukur menggunakan kuesioner, aktivitas fisik dan kebiasaan sarapan diukur menggunakan angket. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional yang dilakukan pada 83 kelas IV dan V.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor TKJI adalah 9,98±2,35. Berdasarkan hasil analisis bivariat terdapat perbedaan bermakna antara rata-rata skor TKJI berdasarkan jenis kelamin (p value=0,046), status gizi (p value=0,021), asupan energi (p value=0,018), asupan protein (p value=0,047), asupan zat besi (p value=0,016), dan kebiasaan sarapan (p value=0,008). Diperlukan penelitian lanjutan untuk meneliti hubungan kausalitas pada faktor-faktor tersebut. Peneliti menyarankan siswa diharapkan mengontrol berat badannya sebulan sekali untuk menjaga status gizi baik, menjaga asupan zat gizinya dengan mengonsumsi makanan sesuai pedoman gizi seimbang, dan aktif berolahraga paling sedikit tiga kali seminggu.

Physical fitness is a person's ability to perform daily work yet still be able to enjoy leisure time without experiencing significant fatigue. The purpose of this study was to determine factors associated with the level of fitness of students in SDN 03 Pondok Cina, Depok, 2015. The level of students’ fitness were measured using the Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI), nutritional status were measured using anthropometric measurements, nutrient intakes were measured using 3x24hours food recall, while physical activity and breakfast consumption were measured using self-administered questionnaire. This study used cross-sectional design which was conducted on 83 students of 4th and 5th grader.
The results showed that the TKJI average score was 9.98 ± 2.35. Based on the bivariate analysis, there are significant differences between the TKJI average scores based on sex (p value = 0,046), nutritional status (p value = 0,021), energy intake (p value = 0,018), protein intake (p value = 0,047), iron intake (p value = 0,016), and breakfast consumption (p value = 0.008). Further research is needed to examine causality on these factors. The author suggests that students should control their weight at least once in a month to maintain good nutritional status, keep the intake of nutrients by eating foods according to balanced nutrition guidelines, and exercise at least three times a week.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Jajanan yang mengandung zat-zat yang sebenarnya tidak layak makan dan mengandung
berbagai jenis kuman dapat menjadi salah satu faktor penyebab kejadian sakit pada anak
sekolah. Menurut hasil penelitian yang pernah dilakukan IPB (2001/2002), sebagian
besar jajanan anak sekolah - berupa makanan dan minuman - tidak memenuhi syarat
kesehatan. Dari 34 sampel makanan dan 13 sampel minuman yang diteliti di
laboratorium ditemukan 58,8% makanan dan 73,3% minuman mengandung bakteri
ecoli, enterobacter, pemakaian zat warna pengawet atau sakarin. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi kebiasaan jajan siswa/i SDN PONDOKCINA IV,
mengidentifikasi kejadian sakit yang berhubungan dengan pola jajan yang tidak sehat
pada siswa/i SDN PONDOKCINA IV serta mengetahui hubungan antara kebiasaan
jajan dengan kejadian sakit pada anak sekolah, khususnya di SDN PONDOKCINA IV.
Penelitian dilakukan di SDN PONDOKCINA IV dengan jumlah responden sebanyak 50
anak. Data-data yang ada diolah dengan menggunakan uji korelasi dengan tes Chi-
Square. Hasil yang didapatkan menyatakan bahwa 10 anak yang suka jajan juga sering
sakit dan 16 anak yang juga suka jajan tetapi tidak sakit. Sementara itu terdapat 16 anak
yang tidak suka jajan namun sering sakit dan sisanya 8 anak yang tidak suka jajan juga
jarang sakit. Berdasarkan nilai hitung Chi-Square didapatkan bahwa pvalue > nilai alpha,
sehingga dapat diinterpretasikan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang
signifikan antara kebiasaan jajan dengan kejadian sakit pada anak sekolah di SDN
PONDOKCINA IV."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5298
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanti
"ABSTRAK
Karies pada anak usia sekolah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan dan kesadaran pentingnya perawatan kesehatan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku perawatan gigi pada
anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif. Responden penelitian berjumlah 156 anak usia sekolah di SDN Pondok Cina 4 Depok. Pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan perilaku perawatan gigi pada anak
usia sekolah di SDN Pondok Cina 4 Depok (p value: 0,013). Penelitian ini merekomendasikan institusi kesehatan, institusi pendidikan, dan orang tua untuk meningkatkan muatan informasi terkait kesehatan gigi dan perawatan gigi pada anak usia sekolah sehingga dapat mencegah terjadinya karies gigi

abstract
Caries in school-age children increases every year. One of the factors that affects the dental caries are knowledge and awareness of the importance dental health care. The aims of this study are to determine the relationship between the levels of dental health knowledge with the behavior of doing dental care. This study used descriptive correlative design. Sample of this study are 142 school age children in SDN Pondok Cina 4 Depok. Stratified random sampling is used as the sampling
techniques. The results of this study showed that there is a significant relationship between level of dental health knowledge with dental care behavior of school-age children in SDN Pondok Cina 4 Depok (p value: 0.013). The study recommends to health care institutions, educational institutions, and parents to enhance the information content related to dental health and dental care at school-age children to prevent the occurrence of dental caries."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42783
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Lita Widhiyanti
"Anak pada masa usia sekolah (6-12 tahun) mulai mengembangkan hubungan dengan teman sebayanya. Teman sebaya membantu anak untuk mengembangkan citra diri dan harga diri anak melalui modeling, reinforcement, dan perbandingan sosial. Oleh karena teman sebaya sangat berperan dalam perkembangan sosial anak usia sekolah, maka orangtua, guru, dan sistem pendukung anak lainnya perlu mengetahui apakah teman sebaya mempengaruhi harga diri anak, sehingga optimalisasi perkembangan sosial dan konsep diri anak dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara teman sebaya dan harga diri pada anak usia sekolah.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif korelasi. Populasi yang digunakan adalah siswa/i kelas IV dan V SDN 05 Pondok Cina Depok dan pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dan acak sederhana, dengan jumlah sampel sebanyak 54 orang. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner atas persetujuan responden. Data tersebut diuji dengan menggunakan uji chi square pada α = 0,05 dan didapatkan p value 0,000 (p value < α), yang artinya ada hubungan yang signifikan antam teman sebaya dan harga diri pada anak usia sekolah. Mayoritas anak yang hubungan dengan teman sebayanya baik, memiliki harga diri yang tinggi (85.7%) dan mayoritas anak yang hubungan teman sebayanya buruk, memiliki harga diri yang rendah (65,4%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5663
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elva Atma Anugrah
"Menarche merupakan peristiwa pertama kali keluarnya darah melalui vagina pada anak perempuan. Seiring berkembangnya zaman, usia menarche mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah status gizi, persen lemak tubuh, asupan zat gizi, aktivitas fisik, stimulan psikis, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi (IMT/U), persen lemak tubuh, asupan energi dan lemak, aktivitas fisik, dan keterpaparan terhadap media cetak, elektronik serta lawan jenis dengan status menarche. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Populasi studi adalah seluruh siswi SDN 03 Pondok Cina tahun 2015 kelas 3, 4, dan 5 berusia 8-12 tahun yang berjumlah 89 orang ( total sampling).
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebesar 16.9% responden sudah mengalami menarche, dengan rata-rata usia menarche adalah 9.47±0.915 tahun. Usia menarche termuda adalah 8 tahun sebanyak 1 orang (6.7%) dan usia menarche tertua adalah 12 tahun atau 1 orang (6.7%). Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan status menarche adalah persen lemak tubuh (p value = 0.001, OR= 18.375) dan asupan lemak (p value = 0.020, OR=0.199). Saran yang dapat diberikan kepada pihak sekolah adalah mengadakan sosialisasi terkait gizi seimbang khususnya asupan zat gizi yng berkaitan dengan status menarche seperti asupan lemak serta kesehatan reproduksi.

Menarche is the first event discharge of blood through the vagina in girls. As time, age of menarche has decreased, it is caused by several factors among which are the nutritional status, percent body fat, nutrient intake, physical activity, mental stimulant, and others. This study aims to investigate the relationship between nutritional status (BMI / U), percent body fat, energy and fat intake, physical activity, and exposure to print media, electronic as well as the opposite sex with menarche status. The study used a cross-sectional study design. The study population was all students of SDN 03 Pondok China 2015 grade 3, 4, and 5 aged 8-12 years, amounting to 89 people (total sampling).
The results showed that 16.9% of respondents had experienced menarche, with an average age of menarche was 9:47 ± 0915 years. Age of menarche youngest is 8 years as many as one person (6.7%) and the age of menarche oldest is 12 years old or 1 (6.7%). Variables that have a meaningful relationship with menarche status is the percent of body fat (p value = 0.001, OR = 18 375) and fat intake (p value = 0.020, OR = 0.199). Advice can be given to the school is held socialization balanced nutritional intake of nutrients yng especially relating to the status of menarche as fat intake as well as reproductive health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>