Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195052 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rah Susilowati
"ABSTRAK
Mendorong individu perorangan agar dapat berfungsi
optimal, merupakan salah satu fungsi pekerjaan sosial
Hal mi pula yang menjadi salah satu landasan berpikir
untuk memberikan layanan pendidikan bagi penyandang cacat
grahita Pada tingkat yang paling dasar memberi pendidikan
kepada penyandang cacat grahita akan mempengaruhi
tingkat kesiapannya dalam melaksanakan fungsi sosialnya
Penelitian mengenai pendidikan melalui sistim
integrasi bagi anak cacat grahita mi telah dilakukar di
SLB Sinar Kasih - Jakarta Tujuan penelitian mi ialah
untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana sistim mi
dilaksanakan serta pengaruhnya terhadap tingkat kemandirian
Tingkat kemandirian pada golongan mi sangat terbatas,
oleh karenanya harus dioptimalkan dan diajarkan
secara knusus
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dengan sistim integrasi yang dilakukan dengan menggabungkan
anak cacat grahita dan anak normal pada kesempatan
tertentu telah mempengaruhi tingkat kemandirian anak, pada tingkat sedang Hal mi dapat diakibatkan karena di
dalam sistim integrasi anak didik dimungkinkan untuk
berinteraksi."
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ika Arinia Indriyany
"ABSTRAK
Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga negara Indonesia yang berada dalam usia wajib belajar, termasuk juga difabel. Negara idealnya mampu menyediakan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan difabel. Tidak hanya kebutuhan difabel yang harus diperhatikan tetapi juga bagaimana layanan pendidikan tersebut mampu menjamin hak dari difabel dan yang terpenting adalah difabel mampu mengakses layanan pendidikan yang tersedia. Namun tidak jarang difabel mengalami kesulitan mengakses layanan pendidikan yang disediakan oleh negara dikarenakan kebutuhan mereka yang berbeda dengan non difabel. Akibatnya difabel banyak mengalami penolakan ketika ingin bersekolah di sekolah yang mereka inginkan, termasuk di sekolah reguler. Pemahaman yang berkembang adalah sekolah yang pantas bagi difabel hanyalah di sekolah luar biasa. Hal ini yang membuat difabel tak jarang di diskriminasi dalam dunia pendidikan. Kebijakan pendidikan inklusif yang awalnya didesain agar anak difabel dan non difabel mampu belajar bersama pun baik regulasi dan implementasinya masih jauh dari sempurna. Kebijakan pendidikan inklusif seharusnya dapat digunakan sebagai dasar kesetaraan pendidikan kenyataannya masih menerapkan syarat khusus agar difabel mampu diterima di sekolah reguler tersebut. Saat difabel tidak mampu lolos kualifikasi yang ditentukan maka dia tidak dapat diterima di sekolah inklusif tersebut dan dikembalikan ke sekolah luar biasa. Jika hal ini terjadi maka negara gagal menjamin pemenuhan hak pendidikan bagi difabel itu sendiri."
Yogyakarta: Pusat Layanan Difabel (PLD), 2015
370 JDSI 2:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri A. P. Soekirman
"ABSTRAK
American Field Service International, suatu badan yang mengelola program pertukaran siswa dari berbagai negara, pernah melakukan suatu penelitian untuk mengetahui dampak pengalaman menetap di luar negeri pada para pesertanya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa beberapa karakteristik pribadi, di antaranya kesadaran akan kesempatan-kesempatan lain; kemampuan beradaptasi dan kemandirian tanggung jawab atas diri sendiri, meningkat secara positi£ akibat mengikuti program AFS. Skripsi ini membahas mengenai sosialisasi yang diperoleh individu dari suatu lingkungan dengan kebudayaan yang sama sekali berbeda dengan kebudayaan asalnya dan hubungannya dengan peningkatan ketiga karakteristik AFS tersebut. Sosialisasi yang dikaji dalam tulisan ini ialah yang diperoleh individu dari lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan di luar keluarga dan sekolah ketika berada di luar negeri. Adapun pertanyaan peneLitian skripsi ini ialah apakah ada kecenderungan meningkatnya ketiga karakteristik tersebut pada para peserta AFS Indonesia, dan apakah sosialisasi yang mereka terima ketika berada di luar negeri berhubungan dengan peningkatan ketiga karakteristik ini. Dalam penelitian ini, sampel ditentukan pada peserta AFS Indonesia angkatan 1981-1986 yang dikirim ke Amerika Serikat dalam rangka mengikuti Program Pengiriman Satu Tahun sebagai kelompok individu yang pernah mengalami kontak secara langsung dengan suatu kebudayaan asing (30 responden). Penelitian ini juga menggunakan sebuah kelompok pembanding yang terdiri dari individu-individu yang tidak mempunyai pengalaman tersebut (30 responden). Adapun data diperoleh dengan mengirimkan kuesioner (mailedquestionaire) dan wawancara mendalam. Setelah dikaji, kesimpulan yang dapat ditarik ialah bahwa ada kecenderungan meningkatnya ketiga karakteristik ini pada para peserta AFS. Indonesia. Tampak pula bahwa sosialisasi yang diterima peserta AFS dari lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan di luar keluarga dan sekolah ketika di Amerika Serikat berhubungan dengan peningkatan kesadaran akan kesempatan-kesempatan lain; kemampuan beradaptasi dan kemandirian tanggung jawab atas diri sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qurrota Aini
"Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik, dan kemandirian personal hygiene pada anak berkebutuhan khusus (ABK) di SLB Nusantara ber-Asrama Depok tahun 2016. Subjek dari penelitian ini adalah 46 anak berkebutuhan khusus dengan ragam jenis disabilitas, usia dan tingkat pendidikan. Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Desain penelitian ini adalah deskriptif dan menggunakan pendekatan cross sectional. Gambaran mengenai kemandirian personal hygiene diperoleh peneliti dari hasil observasi. Peneliti menggunakan instrumen penelitian yang dikembangkan oleh DISHA Comprehensive Rehabilitation Center yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, dengan modifikasi item berkaitan dengan perilaku sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nilai kemandirian personal hygiene antar umur, jenis kelamin, jenis disabilitas dan tingkat pendidikan. Penelitian ini merekomendasikan kepada pihak sekolah, serta kerjasama dinas pendidikan dan dinas pendidikan untuk berkomitmen meningkatkan kemandirian personal hygiene ABK mencapai tingkat optimal. Selain itu juga rekomendasi ditujukan untuk peneliti lain guna melihat faktor lain yang memungkinkan kemandirian personal hygiene pada ABK.

The purpose of this study is to obtain an overview about the characteristics and independence of personal hygiene in Children with Special Needs (ABK) in SLB Nusantara (Boarding School) Depok in 2016. The sample of this study took 46 respondents with special needs with various types of disabilities, ages and education levels. Research using quantitative methods. This study was descriptive and cross sectional approach. Researcher obtains an overview of the independence of personal hygiene from the result of observations. Researcher use research?s instruments developed by DISHA Comprehensive Rehabilitation Center that has been assessed for validity and reliability, with item?s modification related with health behavior. The results showed that there is no different independence of personal hygiene between age, gender, type of disability, and education levels of respondents. This study recommended for school, as well as cooperation department of education and department of health to increase the independence of the personal hygiene optimally. And also recommended for other researchers whom looking for another factor that allows independence in personal hygiene of ABK."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>