Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199710 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erdis Irwandi
"Layanan akses data tidak terlepas dari kebutuhan kapasitas yang besar. Kebutuhan kapasitas yang besar menjadi kendala buat PT. HCPT dalam menggelar layanan data, hal ini dikarenakan kapasitas packet core switch 3G yang dimiliki sudah mencapai utilisasi sebesar 90%. Penambahan perangkat bisa menjadi solusi jangka pendek, namun seiring dengan keinginan PT. HCPT untuk menurunkan CAPEX maka hal tersebut bisa menjadi bukan solusi terbaik. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai perancangan dan analisis implementasi direct tunnel pada network sebagai solusi terbaik untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh PT. HCPT. Direct tunnel dipilih, karena teknologi ini merupakan teknologi yang sebetulnya sangat sederhana yaitu dengan cara mem-by pass SGSN, sehingga nantinya dari RNC, trafik data tidak akan melewati SGSN, melainkan langsung menuju GGSN sedangkan SGSN khusus menangani signallink. Selain itu diharapkan teknologi yang ditawarkan memiliki nilai investasi bisnis yang bagus serta dapat bersinergi dengan teknologi yang akan datang. Hasil dari penelitian ini jika dilihat dari sisi teknis didapatkan hasil berupa peningkatan kapasitas throughput dari RNC menuju GGSN sebesar 177%, kemudian beban pada modul PAPU menjadi turun, dengan persentase penurunan sebesar 98%. Peningkatan kapasitas throughput juga terjadi pada sisi GGSN dengan persentase peningkatan sebesar 92%. Dari sisi bisnis penerapan direct tunnel mengalami penghematan biaya investasi sebesar 69% pada kondisi pesimis, 61% pada kondisi moderat dan 38% pada kondisi optimis jika dibandingkan dengan penerapan non direct tunnel. Dari perhitungan ekonomis, penerapan direct tunnel sangat layak untuk digelar, karena berdasarkan hasil perhitungan IRR dan NPV dalam berbagai situasi, nilai IRR lebih besar dari nilai discount factor dan nilai NPV bernilai positif. Pada kondisi pesimis nilai IRR yang dihasilkan sebesar 37,6% dan nilai NPV sebesar 821.533, kondisi moderat nilai IRR yang dihasilkan sebesar 32,3% dan nilai NPV sebesar 1.013.338, serta kondisi optimis nilai IRR yang dihasilkan sebesar 26% dan nilai NPV sebesar 1.113.484.

Access data service requires enormous capacity necessity. It would be constraint for HCPT in held data service, since packet core switch 3G capacity owned has reach 90% its utilization level. Device augmentation might become short term problem solving, but along with HCPT?s willing to reduce CAPEX, hence the augmentation is not the best solution to take. This study research take up design and analysis of direct tunnel on network as the best solution to conquer obstacles faced by HCPT. Direct tunnel were chosen due to its simplicity, which is by passing SGSN, so that from RNC the data traffic will not through SGSN, but will directly towards GGSN. SGSN will specificly handles signalink. Moreover to be expected that offered technology would have business investation value and synergized with future tehcnology. In technical point of view, this research generates throughput capacity enhancement from RNC to GGSN about 177%, and also lowers PAPU modul load with 98% decrease percetage. Throughput capacity were also climbs up 92% on GGSN side. On the other hand, viewed from bussiness side, direct tunnel implementation reduce investment cost 69% on pessimist, 61% on moderate and 38% on optimist condition compare to before it was implemented. From economics calculation direct tunnel is worthy and feasible enough to be held since based on IRR dan NPV figuring in all condition IRR is greater than discount factor and NPV shows positive value. On the pessimistic condition, result of IRR value is 37,6% and NPV value is 821.552, on the moderate condition, result of IRR value is 32,3% and NPV value is 1.013.338, as well as on the optimist condition, result of IRR value is 26% and NPV value is 1.113.484."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29634
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adindha Anindhya Prameswari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengaruh service quality ( technical and
functional quality ), relationship satisfaction ( trust dan commitment ) terhadap
satisfaction ( kepuasaan ) dan loyalty ( loyalitas ) pada retailer provider kartu 3
(Tri), Kepercayaan yang baik di mata konsumen dibutuhkan para provider untuk
membangkitkan kepuasan pelanggan terhadap provider. Menurut Tjiptono (
2005), kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif yang dibangun berdasarkan
penelitian sebelumnya dari Ruben Chumpitaz Service quality, relationship
satisfaction, trust, commitment and business –to- business loyalty (2006). Dari
hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh antara service quality ( technical
and functional quality ), relationship satisfaction ( trust dan commitment )
terhadap satisfaction ( kepuasaan ) dan loyalty ( loyalitas ). Diharapkan dengan
penelitian ini provider Tri dapat terus meningkatkan customer satisfaction agar
dapat meningkatkan loyalty dari pelanggan.

ABSTRACT
This thesis highlights the importance of the effect of service quality (Technical
and Functional Quality), Relationship Quality (Trust and Commitment) of
Satisfaction and Loyalty of Tri’s Retailer. Every company needs to build believe
in order to get customer satisfaction. PT. Hutchison CP Telecommunications (Tri)
has given the best to its customers. According to Tjiptono ( 2005), service quality
is the level of excellence expected and control over the level of excellence to meet
the customer. The research was conducted qualitatively based on previous studies
of Ruben Chumpitaz Service quality, relationship satisfaction, trust, commitment
and business-to-business loyalty (2006). From the results, there is influence of
service quality (technical and functional quality), relationship satisfaction (trust
and commitment) to the satisfaction and loyalty. Hopefully with this finding that
Tri could improve customer satisfaction which makes the level of customer more
loyal to Tri."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Kurnia Supriadi
"Saat ini layanan telekomunikasi baik voice maupun data sudah hampir menjadi kebutuhan primer bagi setiap manusia. Meningkatnya layanan voice dan data ini tidak terlepas dari kebutuhan kapasitas yang besar. Kebutuhan kapasitas yang besar menjadi masalah bagi PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dalam menggelar layanannya. Hal ini dikarenakan pemakaian kapasitas core circuit dan packet switch yang dimiliki sudah mencapai ±85%.
Teknologi eksisting bisa menjadi solusi bagi masalah yang dihadapi Telkomsel. Namun di saat kinerja bisnis Telkomsel yang relatif tidak stabil, maka solusi tersebut bukan yang terbaik karena kurang efisien, sehingga perlu dicari solusi teknologi lain yang lebih efisien. Teknologi Advanced Telecommunication Computing Architecture (ATCA) ditawarkan untuk menjadi solusi bagi Telkomsel, namun diperlukan perencanaan dan analisa yang matang sebelum memutuskan.
Perancangan dan analisa implementasi ATCA diperlukan pada jaringan sebagai solusi terbaik untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh Telkomsel. Selain itu diharapkan teknologi yang ditawarkan memiliki nilai investasi bisnis yang bagus serta dapat bersinergi dengan teknologi yang akan datang.
Hasil dari penelitian adalah secara teknis implementasi ATCA memberikan efisiensi kepada jaringan. Hal tersebut dilakukan dengan mengurangi VLR Utilization sebesar 25%, menurunkan Throughput SGSN eksisting sebesar ±50%, dan menurunkan CPU Load sebesar ±20-50%. Secara umum, apabila dilihat dari parameter Successful Call Rate, Call Completion Rate, Paging Success Rate, Location Update Success Rate, Handover Success Rate, dan PDP Context Success Rate, performa ATCA secara teknis baik, yakni mampu menyamai bahkan melebihi teknologi eksisting. Apabila dilihat dari sisi investasi, dengan melihat kepada Net Present Value, Internal Rate Return, dan Pay Back Period, maka teknologi ATCA sangat feasible untuk dilakukan.

Nowadays, telecommunication services both voice and data has almost become primary need for every human being. Increasing voice and data services can not be separated from the large capacity needs. Needs for a large capacity has become a problem for PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) in rolling out its services. This is because the use of the capacity of circuit and packet core switches has reached ± 85%.
Existing technology could be a solution for problems faced by Telkomsel. But at the relatively unstable business performance of Telkomsel, it is not the best solution, because it is less efficient. Therefore, it is necessary to find for othermore efficient-technology solution. The Advanced Telecommunication Computing Architecture (ATCA) technology is being offered to be the solution for Telkomsel, but careful planning and analysis before deciding is required.
Planning and analysis of implementation of the ATCA is required in the Telkomsel?s network as the best solution to overcome the problems faced by Telkomsel. In addition the technology is expected to offer customers the value of a good business investment and expected to be synergize with the technology that will come in the near future.
The results of this research is technically ATCA implementations provide efficiency to the network. This is done by reducing the VLR Utilization by 25%, lowering the existing SGSN?s Throughput of ± 50%, and reduce the CPU load of ± 20-50%. In general, referring to the parameter Successful Call Rate, Call Completion Rate, Paging Success Rate, Location Update Success Rate, Handover Success Rate, and the PDP Context Success Rate, ATCA is having very good performance, which is able to match and even exceed the performance of existing technology. Viewing the investment side, referring to the Net Present Value, Internal Rate of Return, and Payback Period, the ATCA technology is very feasible to implement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T29973
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ozy Djohan Restuadi
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia terjadi fenomena penyalahgunaan jaringan operator seluler untuk kepentingan ilegal. Penyalahgunaan ini berupa akses Internet gratis yang dilakukan oleh beberapa pengguna yang memanfaatkan teknologi VPN tunneling. Pada penelitian ini dirancang suatu sistem yang dapat diterapkan pada simulasi dalam ruang lingkup SOHO untuk mencegah terjadinya outbound SSL VPN tunnel yang tidak sah. Unsur pencegahan pada sistem dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan proxy yang bertujuan untuk mencegah terjadinya inisiasi VPN tunnel tanpa mencegah akses HTTPS normal. Dari dua tipe implementasi proxy yaitu direct dan Man-in-the-middle didapatkan hasil bahwa SSL VPN tunnel dapat dihentikan dengan Man-in-the-middle proxy melalui fake certificate pada tahap SSL handshake. Pengujian yang dilakukan dengan variasi ukuran parameter Diffie-Hellmann sebagai komponen pada proses SSL handshake menunjukkan bahwa keberhasilan SSLsplit dalam melakukan pencegahan VPN tunnel mendekati 100%.

ABSTRACT
For the past few years a phenomenon of cellular operator network abuse for illegal activity has been rising in Indonesia. This kind of abusement takes form as free Internet access conducted by some user utilizing VPN tunneling technology. This research goal is to design a system that will works on SOHO environment which its main objective is to prevent unauthorized outbound SSL VPN tunnel. Prevention component of the system is proxy utilization to prevent establishment of outbound VPN tunnel without blocking legitimate HTTPS access. From two implementation types of proxy we get the result that SSL VPN tunnel can be prevented from being established by using Man-in-the-Middle proxy through fake certificate method in SSL handshake phase. The tests on Diffie-Helmann parameter size as one of the components on SSL handshake process showed that the success rate of SSLsplit on preventing outbound VPN tunnel are as close as 100%.
"
2015
S60135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnadi Hendra Wicaksana
"Implementasi Analog Switch Off (ASO) merupakan program prioritas dalam rangka mewujudkan digitalisasi penyiaran televisi terestrial free to air. Pada prakteknya, implementasi ASO di Indonesia tidak dapat memenuhi target waktu yang ditentukan sehingga membuat Indonesia tertinggal dari negara lain dalam migrasi siaran televisi analog ke digital. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam ekosistem penyiaran digital pada implementasi ASO ditinjau dari perspektif intelijen ekonomi untuk menemukan faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, faktor-faktor eksternal yang mejadi peluang dan tantangan sehingga dapat dibuat strategi untuk mendukung keberhasilan ASO. Metode penelitian yang digunakan adalah campuran atau mix method kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif mengadopsi teknik analisis intelijen ekonomi. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengkaji untuk mengkaji persepsi dan penerimaan masyarakat. Dari hasil analisis kualitatif dan kuantitatif tersebut, diidentifikasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang selanjutnya dimasukkan ke dalam matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT). Berdasarkan hasil penelitian ini, pemerintah telah menjalankan perannya dengan baik sebagai regulator, melakukan sosialisasi, membangun ekosistem, dan sebagai fasilitator bagi industri. Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) penyelenggara multipleksing telah menjalankan peran penyediaan infrastruktur dan sosialisasi. Dari sisi masyarakat, secara umum masyarakat DKI Jakarta telah siap menghadapi ASO. Hambatan yang menyebabkan penundaan ASO antara lain karena ketidaksiapan regulasi, adanya resistensi dan rendahnya realisasi distribusi bantuan STB dari LPS Mux, kericuhan dalam posko bantuan STB, dan ketidaksiapan masyarakat pada awal implementasi ASO. Faktor-faktor mayor paling banyak terdapat pada kekuatan dan ancaman, maka strategi alternatif yang diusulkan untuk mendorong percepatan ASO yaitu strategi diversifikasi yang dilakukan melalui penerapan smart power, dengan mengombinasikan soft power dan hard power.

The implementation of Analog Switch Off (ASO) is a priority program in order to actualize the Free To Air Digital Terestial Television Broadcasting. In practice, the implementation of ASO in Indonesia could not meet its specified time target, making Indonesia lag behind other countries in migrating analog to digital television broadcasts. Based on this problem, this study aims to examine comprehensively the digital broadcasting ecosystem in ASO implementation from the perspective of economic intelligence to find out internal factors of strengths and weaknesses, external factors of opportunities and threats in order to create the strategy to support ASO success. This study uses mix methods or a combination of qualitative and quantitative methods. Qualitative analysis adopts economic intelligence analysis techniques. Quantitative analysis used quantitative descriptive analysis to examine public perceptions and acceptance. From the results of the qualitative and quantitative analysis, the strengths, weaknesses, opportunities, and threats can be identified and then organized in SWOT Matrix. Based on the results of this research, the government has carried out its role well as a regulator, conducting outreach, building an ecosystem, and as a facilitator for industry. Private Broadcasting Institutions mux has carried out the role in providing infrastructure and sosialization. From a community perspective, in general the citizen of DKI Jakarta are ready for digital television migration. Obstacles that caused delays in ASO included unpreparedness of regulations, resistance and low realization of STB aid distribution from LPS Mux, chaos at STB aid posts, and community unpreparedness at the start of ASO implementation. The major factors are mostly found in strengths and threats, hence the alternative strategy proposed to encourage ASO acceleration is a diversification strategy, which is carried out by applying smart power, combining soft power and hard power."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Nadia Nur Utami
"PT Indosat Ooredoo Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi seluler dan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Penggabungan antara kedua perusahaan yang resmi dilaksanakan di awall tahun 2022 menimbulkan pertanyaan, mengingat pada penilaian awal kedua perusahaan memiliki berpotenssi menyebabkan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. Oleh karena itu, skripsi ini membahas mengenai kesesuaian pendapat KPPU terhadap merger yang telah dilakukan antara kedua perusahaan yang saat ini dikenal sebagai PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. Analisis berfokus pada pendapat KPPU pada dampak pelaksanaan merger Indosat dan Hutchison terhadap persaingan usaha di industri telekomunikasi seluler, serta dampak yang ditimbulkan akibat merger yang dilakukan oleh Indosat dan Hutchison. Untuk mengetahui hasilnya, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis normatif, di mana penulis akan menguraikan permasalahan persaingan usaha, yaitu merger yang timbul kemudian akan menganalisis permasalahan berdasarkan pendapat yang diberikan oleh KPPU disesuaikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penulis menyimpulkan bahwa penggabungan antara Indosat dengan Huitchison tidak menimbulkan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat maupun menimbulkan posisi dominan dalam pasar bersangkutan, namun penggabungan memang berdampak langsung bagi beberapa pihak.

PT Indosat Ooredoo Tbk and PT Hutchison 3 Indonesia are companies engaged in providing cellular telecommunications services and are one of the largest in Indonesia. The merger between the two companies which was officially implemented in early 2022 raises questions, considering that at the initial assessment the two companies had the potential to cause monopolistic practices and/or unfair business competition. Therefore, this thesis discusses the suitability of KPPU's opinion regarding the merger that has been carried out between the two companies which is currently known as PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. The analysis focuses on KPPU's opinion on the impact of the Indosat and Hutchison merger on business competition in the cellular telecommunication industry, as well as the impact caused by the merger carried out by Indosat and Hutchison. To find out the results, this research was conducted using a normative analysis method, in which the author will describe the problem of business competition, namely the merger that arises then will analyze the problem based on the opinion given by KPPU according to the applicable laws and regulations. The author concludes that the merger between Indosat and Huitchison did not result in monopolistic practices and/or unfair business competition or create a dominant position in the relevant market, but the merger did have a direct impact on several parties."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhlan Saelan
"Mergers and acquisitions are recognized as a way to ensure sustainability and growth of a business in the market. This enables businesses to expand their activity and generate more profit due to the ability of maximizing their assets and efficiently allocating their resources. However, this may project potential threats to businesses that do not possess as big of a market share compared to those that have a dominant position. This, in turn, stimulates the use of a Competition Law in Indonesia, which came to legal force in 1999, which prohibits all the necessary practices that may be done by businesses in order to ensure a competitive nature of the market. In this thesis, two case studies will be examined, involving the merger and acquisition done by two named companies in Indonesia, namely: PT Indosat Tbk and Unilever Indonesia Holding BV. The research methods used includes a juridical-normative approach, which concluded that the merger and acquisition of the two case studies were approved by KPPU, and posed no concrete evidence towards the Abuse of a Dominant Position done by the merging and acquiring companies. Additionally, both consequences and sanctions of a merger are analysed, being Unilateral and Coordinated effects, as well as Market Foreclosure. This research was concluded with a Personal Opinion by the Author, which agreed with the concluding analyses of KPPU which had ultimately allowed the merger and acquisition of the companies in this thesis to be conducted, in addition to a suggestion that leaned towards one necessary calculation that was missed out by KPPU.

Merger dan akuisisi diakui sebagai cara untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis di pasar. Ini memungkinkan bisnis untuk memperluas aktivitas mereka dan menghasilkan lebih banyak keuntungan karena kemampuan memaksimalkan aset mereka dan mengalokasikan sumber daya mereka secara efisien. Namun, hal ini dapat memproyeksikan potensi ancaman terhadap bisnis yang tidak memiliki pangsa pasar sebesar ini dibandingkan dengan bisnis yang memiliki posisi dominan. Hal ini, pada gilirannya, mendorong penggunaan Undang-Undang Persaingan di Indonesia, yang mulai berlaku pada tahun 1999, yang melarang semua praktik yang diperlukan yang dapat dilakukan oleh bisnis untuk memastikan sifat pasar yang kompetitif. Dalam tesis ini akan dikaji dua studi kasus yang melibatkan merger dan akuisisi yang dilakukan oleh dua nama perusahaan di Indonesia, yaitu: PT Indosat Tbk dan Unilever Indonesia Holding BV. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis-normatif, yang menyimpulkan bahwa penggabungan dan pengambilalihan kedua studi kasus tersebut disetujui oleh KPPU, dan tidak menimbulkan bukti nyata adanya Penyalahgunaan Posisi Dominan yang dilakukan oleh perusahaan yang melakukan penggabungan dan pengambilalihan. Selain itu, baik konsekuensi dan sanksi merger dianalisis, menjadi efek Unilateral dan Terkoordinasi, serta Penyitaan Pasar. Penelitian ini diakhiri dengan Pendapat Pribadi Penulis yang sependapat dengan kesimpulan analisis KPPU yang pada akhirnya memungkinkan dilakukannya merger dan akuisisi perusahaan-perusahaan dalam penelitian ini, dan juga saran yang condong ke satu perhitungan yang diperlukan namun dilewatkan oleh KPPU."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Erry Hidayat Santoso
"Jaringan Komputer di PT. JICT saat ini menggunakzin Cisco 5505 sebagai Switch Distribusi, dan Cisco 2924 sebagai Switch Akses. Topologi yang digunakan adalah Star dengan menggunakan Kabel Serat Optik dari Switch Distribusi ke beberapa Switch Akses. Segmentasi Jaringan dilakukan dengan membuat beberapa VLAN (Virtual Local Area Network), dimana routing antar VLAN dilakukan melalui RSM (Router Switch Module) yang terpasang di Switch Cisco 5505. Dengan hanya adanya satu Switch Distribusi dan satu RSM, maka jika ada kerusakan pada Switch Distribusi atau RSM ini, akan mengganggu proses routing antar VLAN. Demikian juga dengan hanya adanya jalur tunggal dari Switch Akses ke Switch Distribusi, maka jika ada kerusakan pada jalur ini, maka workstation-workstation yang terhubung ke Switch Akses tersebut akan terputus dari jaringan.
Pada Tugas Akhir ini direncanakan untuk membuat redundant pada Switch Distribusi dan RSM dengan rnenambahkan Switch Cisco 5505 yang baru dan RSMnya dan menerapkan HSRP (Hot Standby Router Protocol), serta redundant jalur dari Switch Akses ke Switch Distribusi dengan menambahkan jalur Kabel Semi Optik dari Switch Akses menuju ke Switch Distribusi Cisco 5505 yang baru, dan menerapkan STP (Spanning Tree Protocol).
Dari hasil Uji Coba Port Fast didapatkan didapatkan bahwa dengan menerapkan Port Fast, maka RTO (Request Timed Out) yang teijadi lebih sedikit atau waktu jaringan terputus lebih sedikit, yaitu rata-mia 13,06 detik, sedangkan jika tidak menggunakan Port Fast waktu rata-ratanya 47,33 detik. Dari hasil Uji Coba Uplink Fast didapatkan bahwa failover jalur dari Switch Akses ke Switch Distribusi ini dilakukan dalam waktu rata-rata 4,73 detik jika menerapkan Uplink Fast, dan 42,8 detik tanpa menerapkan Uplink Fast.
Dari hasil Uji Coba Failover Router didapatkan bahwa RTO (Request Timed Out) yang terjadi rata-rata 3,6 kali, atau sekitar 3,6 detik, yaitu mendekati dengan periode Hello Message."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Rizky Saputra
"ABSTRAK
Pekerjaan Box Girder merupakan construction project dengan repetitive work activities. Dalam penelitian dilakukan dua analisa, yaitu analisa produktivitas dan biaya pada pekerjaan box girder CP 102 pada proyek MRT Jakarta. Penulisan ini akan membandingkan analisa biaya konstruksi dari produktivitas aktual yang sedang di kerjakan dilapangan dengan nilai kontrak, sehingga akan terlihat tingkat akurasi perkiraan biaya proyek yang telah dilakukan dan diajukan dalam dokumen kontrak dengan membandingkan perhitungan analisa harga satuan dengan menggunakan SNI 2008 dan Jurnal 2017 DKI Jakarta. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mempelajari penggunaan nilai produktivitas, nilai koefisien atau indeks dan harga satuan dan upah pada sebuah material, alat dan pekerja didalam analisa biaya pada pekerjaan box girder. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dilakukan di proyek pembangunan MRT Jakarta tersebut, Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengumpulan dokumen yang tersedia dan mencatat langsung produktivitas aktual baik dari durasi pekerjaan, material dan tenaga kerja, kemudian dilakukan analisa terhadap data tersebut. Analisa dilakukan dengan membandingkan nilai kontrak pada pekerjaan box girder tersebut dengan hasil analisa biaya proyek menggunakan SNI 2008 dan Jurnal DKI Jakarta. Sehingga didapat perbandingan Analisa Biaya Konstruksi antara nilai kontrak dengan biaya proyek berdasarkan SNI 2008 serta Jurnal 2017 DKI Jakarta terhadap tingkat akurasi perkiraan biaya proyek yang telah diajukan pada proyek MRT Jakarta.

ABSTRACT
he work of Box Girder is a construction project with repetitive work activities. In the research, there were two analyzes, namely productivity and cost analysis on CP 102 box girder works on Jakarta MRT project. This writing will compare the analysis of construction costs of actual productivity that is being done in the field with the value of the contract, so that will see the level of accuracy of project cost estimates that have been done and filed in the contract document by comparing the calculation of unit price by using SNI 2008 and Jurnal 2017 DKI Jakarta . The analysis done in this research is to study the use of productivity value, coefficient value or index and unit price and wage on a material, tool and worker in cost analysis at box girder work. The method used is a case study conducted in the Jakarta MRT development project. The data collection is done by interviewing and collecting the available documents and recording the actual productivity both from the duration of work, materials and labor, then analyzing the data. The analysis is done by comparing the contract value on the girder box job with the result of project cost analysis using SNI 2008 and Jurnal DKI Jakarta. So as to get comparison of Analysis of Construction Cost between contract value with project cost based on SNI 2008 and Jurnal 2017 DKI Jakarta to accuracy level of project cost estimation which have been proposed at Jakarta MRT project."
2017
S67572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Setiawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>