Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afriani S.
"Perempuan bekerja usia perimenopause sering mengalami kecemasan. Kecemasan merupakan sebuah bentuk emosi dan pengalaman individu yang bersifat subjektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan perempuan bekerja menjelang menopause pada fase perimenopause. Penelitian dilakukan pada 60 perempuan bekerja dengan teknik pengambilan sampel secara quota sampling. Penelitian ini menggunakan desain deksripsi murni dengan pendekatan cross sectional. Data yang terkumpul dianalisis dengan rumus chi square dengan α=0,05 CI=95%. Hasil penelitian didapatkan perempuan bekerja mengalami kecemasan ringan menjelang menopause. Penelitian ini merekomendasikan adanya penelitian lebih lanjut yang dihubungkan dengan faktor Iain yang mempengaruhi kecemasan perempuan bekerja pada fase perimenopause.

Anxiety is a subjective emotional experience. Perimenopausal labouring female are often reported felt anxiety before menopause. The purpose of this study was to identify factors that influencing anxiety before menopause on perimenopausal labouring female. Research was conducted using a cross-sectional approach with purposive sampling method and description design. Collected data are analyzed by chi square test with α=0,05 CI=95%. This research revealed that perimenopausal labouring female were felt mild anxiety before menopause. This study recorrunends for further research with another factors that influencing anxiety on perimenopausal labouring female."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5844
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atis Tardiana
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang diperkirakan mempengaruhi perempuan usia kerja 15 - 60 tahun, untuk memilih status bekerja. Dalam penelitian ini diperkirakan ada lima kemungkinan seorang perempuan usia kerja 15-60 tahun dalam menentukan status bekerjanya yaitu (1) tidak bekerja (our of labor), (2) bekerja sebagai buruh/pegawai di luar rumah (on-site employee), (3) bekerja berusaha sendiri di luar rumah (on-site self employed), (4) bekerja sebagai pegawai/buruh di rumah (home-based employee), (5) bekerja berusaha sendiri di rumah (home-based self employed) yang selanjutnya dijadikan variabel terikat.
Faktor-faktor tersebut adalah faktor-faktor individu seperti umur, lama tahun sekolah; faktor-faktor keluarga seperti keberadaan ART balita, keberadaan ART 6-17 tahun, keberadaan ART umur 65+ (lansia), keberadaan ART cacat, Serta faktor ekonomi yaitu pendapatan dan lokasi, yang selanjutnya alam penelitian ini dijadikan variabel bebas.
Analisis yang digunakan adalah regresi mulitinomial logistik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil survei Jaminan Sosial Ekonomi Indonesia Tahun 2001.
Penelitian ini memperlihatkan yaitu: Pertama, faktor-faktor lama tahun sekolah, keberadaan ART 6-17, keberadaan ART 65+, keberadaan ART cacat, secara statistik tidak signifikan. Kedua, umur membentuk hubungan seperti U terbalik, dan signifikan untuk status bekerja on-site self employed dan home-based self employed. Ketiga keberadaan ART balita signifikan terhadap status bekerja on-size employee dan home-based employee. Keempat faktor ekonomi yaitu pendapatan dan lokasi signifkan untuk seluruh status bekerja kecuali tuuuk status bekerja home-based employee falctor lokasi tidak berpengaruh signilikan. Kelima faktor pendapatan mernbentuk hubungan U terbalik dimana pada titik tertentu probabilitasnya akan menurun.
Probabilitas status bekerja perempuan yang mempunyai balita baik di kota dan di desa menurut umur, memperlihatkan pola yang sama. Dimana status bekerja on-site employee, setting dengan bertambahnya umur semakin menurun, sedangkan untuk status on-site self employed berlaku sebaliknya, setting dengan bertambahnya umur probabilitasnya semakin tinggi. Untuk Propinsi Jawa Tengah dan Sumatra Utara probabilitas status bekerja home-based self employed, seiring dengan bertambahnya umur probabilitasnya semakin naik.
Probabiltas status bekerja perempuan dengan kondisi yang sama menurut lama tahun sekolah secara umum memperlihatkan, seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan perempuan yang mempunyai balita di kota dan di desa cenderung tidak bekerja (out of labor ). Tetapi untuk Propinsi Jawa Tengah dan Sumatra Utara seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan cenderung ke arah berusaha sendiri di rumah (home-based self employed).
Probabilitas status bekerja perempuan di kota dan di desa yang mempunyai balita menurut pendapatan, secara keseluruhan mempunyai pola yang sama. Dimana probabilitas tertinggi pada tingkat pendapatan rendah. Dari status bekerja on-site employee cenderung berubah seiring dengan meningkatnya pendapatan ke on-site self emlpoyed."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T10894
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baron Muhammad Reyhan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban berlebih, konflik keluarga, dan konflik pekerjaan-pengasuhan sebagai stressor, serta tingkat dukungan sosial terhadap tingkat depresi ibu bekerja di DKI Jakarta. Ada sejumlah studi terdahulu yang memiliki fokus kajian yang serupa dengan penelitian ini. Studi terdahulu yang peneliti temukan tidak membahas mengenai beban berlebih, konflik keluarga, dan konflik pekerjaan-pengasuhan secara sosiologis, apalagi menggunakan kerangka proses stres yang dikemukakan oleh Pearlin. Studi terdahulu juga tidak membahas mengenai tingkat depresi dengan subjek penelitian berupa ibu bekerja dengan anak yang relatif belum bisa hidup mandiri, yakni anak berusia balita atau bersekolah di tingkat SD, SMP atau SMA. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengisi keterbatasan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penarikan sampel yaitu non-probability sampling, tepatnya purposive sampling. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner online. Peneliti juga melakukan pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam sebagai data tambahan. Berdasarkan hasil temuan data, dapat disimpulkan bahwa beban berlebih dan konflik pekerjaan-pengasuhan memiliki hubungan terhadap tingkat depresi pada ibu bekerja, sedangkan konflik keluarga dan dukungan sosial tidak memiliki hubungan terhadap tingkat depresi pada ibu bekerja.

This study aims to examine the influence of overload, family conflict, and job-caregiving conflict as stressors, as well as social support, on working mothers’ depression in DKI Jakarta. There are several past studies that have examined similar subjects. However, past studies did not apply Pearlin’s stress process model to explain the influence of overload, family conflict, and job-caregiving conflict, and social support on working mothers’ depression. Past studies also did not elaborate said factors on a specific criterion of working mothers, that is, working mothers with children in high school age or younger. Therefore, this study aims to fill that gap. This study used quantitative research methods, with purposive sampling as part of non-probability sampling method. To collect data, this study primarily utilized online survey, and as for supporting data, this study conducted online interviews with selected respondents. Based on the findings, it can be concluded that overload and job-caregiving conflict positively correlated to depression on working mothers, while family conflict and social support did not."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baron Muhammad Reyhan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban berlebih, konflik keluarga, dan konflik pekerjaan-pengasuhan sebagai stressor, serta tingkat dukungan sosial terhadap tingkat depresi ibu bekerja di DKI Jakarta. Ada sejumlah studi terdahulu yang memiliki fokus kajian yang serupa dengan penelitian ini. Studi terdahulu yang peneliti temukan tidak membahas mengenai beban berlebih, konflik keluarga, dan konflik pekerjaan-pengasuhan secara sosiologis, apalagi menggunakan kerangka proses stres yang dikemukakan oleh Pearlin. Studi terdahulu juga tidak membahas mengenai tingkat depresi dengan subjek penelitian berupa ibu bekerja dengan anak yang relatif belum bisa hidup mandiri, yakni anak berusia balita atau bersekolah di tingkat SD, SMP atau SMA. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengisi keterbatasan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penarikan sampel yaitu non-probability sampling, tepatnya purposive sampling. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner online. Peneliti juga melakukan pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam sebagai data tambahan. Berdasarkan hasil temuan data, dapat disimpulkan bahwa beban berlebih dan konflik pekerjaan-pengasuhan memiliki hubungan terhadap tingkat depresi pada ibu bekerja, sedangkan konflik keluarga dan dukungan sosial tidak memiliki hubungan terhadap tingkat depresi pada ibu bekerja.

This study aims to examine the influence of overload, family conflict, and job-caregiving conflict as stressors, as well as social support, on working mothers’ depression in DKI Jakarta. There are several past studies that have examined similar subjects. However, past studies did not apply Pearlin’s stress process model to explain the influence of overload, family conflict, and job-caregiving conflict, and social support on working mothers’ depression. Past studies also did not elaborate said factors on a specific criterion of working mothers, that is, working mothers with children in high school age or younger. Therefore, this study aims to fill that gap. This study used quantitative research methods, with purposive sampling as part of non-probability sampling method. To collect data, this study primarily utilized online survey, and as for supporting data, this study conducted online interviews with selected respondents. Based on the findings, it can be concluded that overload and job-caregiving conflict positively correlated to depression on working mothers, while family conflict and social support did not.

 

Keywords: Depression; COVID-19 Pandemic; Stress Process; Working Mothers"

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hifni
"Penelitian ini membahas tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pekerja bekerja di ketinggian. Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi bekerja di ketinggian di proyek X dengan variabel umur, sikap, tingkat pendidikan. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengalaman yang mempengaruhi persepsi pekerja, tidak adanya hubungan yang bermakna antara sikap dan pelatihan K3 yang mempengaruhi persepsi pekerja.
Peneliti menyarankan agar pihak manajemen memberikan pelatihan keselamatan kepada para pekerja untuk meningkatkan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan pekerja untuk meminimalisir terjadinya risiko jatuh dari ketinggian.

This study discusses the analysis of the factors that influence the perception of workers working at heights. Objective of this study is to describe the perception of working at height on project X with variable age, attitude, the level of education. The study design used is descriptive analytical quantitative approach.
From the results of this study concluded that there is a significant relationship between experience affects the perception of workers, no significant correlation between attitudes and training K3 affecting perceptions of workers.
Researchers suggest that the management provide safety training to workers to improve the knowledge, attitudes, and skills of workers to minimize the risk of falls from height.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Ardelia Suhartono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik umum dan praktik pemberian makan bayi, aksesibilitas pangan anak dan untuk mendeskripsikan faktor-faktor (individu dan sosial-lingkungan) yang mempengaruhi ibu untuk mempraktikkan pemberian makan bayi. Pada tahap pertama (kuantitatif) yang didesain secara potong lintang, 76 responden direkrut dengan cara pengambilan sampling total. 14 ibu tidak bekerja dengan praktik pemberian makan bayi yang baik dan kurang diklasifikasikan dengan Indeks Pemberian Makan Bayi dan Anak di wawancara secara mendalam. Mayoritas praktik pemberian makan bayi yang dilakukan oleh ibu tidak sesuai dengan panduan WHO. Pada periode awal umur bayi, faktor sosial-lingkungan ibu lebih dirasa mempengaruhi ibu. Sedangkan, ketika usia anak meningkat, kedua faktor dirasa mempengaruhi dalam praktik pemberian makan bayi.

This study aimed to assess general characteristics and infant feeding practices (IFP) following WHO guideline, child's food accessibility and to describe factors (personal and socio-environmental) influenced mothers to practice infant feeding. In the 1st phase (quantitative) designed as a cross sectional study, 76 respondents were recruited through total sampling. Meanwhile, 14 non-working mothers with good or poor IFP classified using Infant and Child Feeding Index were in-depth interviewed. Most of the IFP do not comply WHO guideline. At the early period of child's age, mothers' socio-environmental factors much felt to influence IFP. Meanwhile, when the child's age is increasing, both factors influenced them to practice infant feeding.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarah Debbi Faradilla
"Menopause adalah masa berhentinya ovulasi dan menstruasi yang mengakibatkan berhentinya masa untuk melahirkan anak dan terjadi pula perubahan fisik dan psikologis. Wanila yang berada pada masa perimenopause yaitu periode dimana wanita berada pacla rentang 2-8 tahun sebelum menopause dan 1 tahun mengalarni amenore, Ialu diikuti dengan post menopause, umumnya mengalami gejala kecemasan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah pengetahuan atau sumber informasi yang diterirna. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan tingkat kecemasan yang dialarni wanita pada masa perimenopause di RW 017 Kelurahan Jatirahayu. Desain penelitian ini deskriptif korelasi. Metode pengambilan sampel dengan eara purposive sampling, yakni responden dipilih berdasarkan kriteria yang dinginkan oleh peneliti sejumlah 48 responden. Data dikurnpulkan menggunakan kuesioner berisi pertanyaan tentang pengetahuan menopause, dan tentang kecemasan yang dialami wanita pada masa perimenopause. Hasil penelitian dari data univariat menunjukan paling banyak 60,42 % atau sejumlah 29 responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi, dan sebanyak 69 % atau sejumlah 33 responden memiliki tingkat kecemasan sedang. Hasil penelitian dari analisis bivariat, dapat diketahui P value 0,581 cc =0,05 (p > cc), yang berarti Ho gagal ditolak menyatakan bahwa, tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan tingkat kecemasan wanita pada masa perimenopause."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5705
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christy Rerita
"Acute lymphoblastic leukemia has been known as the most common cancer to occur in childhood. Along the treatment process of ALL, hematologic toxicities including thrombocytopenia has been identified as one of the side effects which may occur in patients during the maintenance phase of chemotherapy. This may cause the treatment to be discontinued and lead to a higher risk of relapse. To prevent a worse prognosis, it is essential to analyze factors which may induce thrombocytopenia. This study aimed to identify association between the occurrence of thrombocytopenia with several factors including gender, age, nutritional status, risk group, and serum albumin level. The research was conducted with a cross sectional retrospective analytical approach towards 101 subjects from Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo within the year of 2014 – 2016. This study revealed that there were 26.7% of patients that experienced thrombocytopenia, with grade 1 thrombocytopenia accounted for most of the case. These patients with thrombocytopenia were mostly male and there were similar proportions between patients with high risk and standard risk. They had a younger age (median of 3.33 years old), had a good nutritional status, and normal serum albumin level. The result of this study revealed a significant association between age with the occurrence of thrombocytopenia (p=0.003). While, no significant association was found between the occurrence of thrombocytopenia with the other factors including gender (p=0.575), nutritional status (p=1.000), risk group (p=0.799) and serum albumin level (p=0.809). In conclusion, age is the only significant factor that influence the occurrence of thrombocytopenia.

Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan jenis kanker yang paling sering ditemukan pada anak. Angka kelangsungan hidup pasien semakin meningkat seiring dengan berkembangnya kemoterapi dalam tatalaksana penyakit ini. Namun, terdapat risiko untuk pasien mengalami trombositopenia sebagai salah satu efek samping toksisitas dalam fase pemeliharaan kemoterapi. Hal ini menjadi salah satu penyebab penghentian dini terapi yang dapat meningkatkan risiko untuk mengalami relaps. Untuk menghindarinya, dibutuhkan pengkajian terhadap faktor -faktor yang dapat memicu terjadinya trombositopenia pada pasien LLA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi antara kejadian trombositopenia yang dialami oleh pasien pada fase pemeliharaan kemoterapi, dengan berbagai faktor meliputi jenis kelamin, umur, status gizi, stratifikasi risiko dan kadar serum albumin. Studi ini dilaksanakan menggunakan metode potong lintang dengan pendekatan retrospektif analitik terhadap 101 data anak dengan diagnosis LLA di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada tahun 2014 sampai tahun 2016. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa 26.7% pasien mengalami trombositopenia selama fase pemeliharaan kemoterapi, dengan grade 1 trombositopenia berdasarkan klasifikasi ECOG sebagai kasus terbanyak. Diantara pasien yang mengalami trombositopenia, terdapat lebih banyak pasien laki – laki, dengan proporsi seimbang antara pasien dengan risiko standar dan risiko tinggi. Mayoritas pasien trombositopenia memiliki umur yang lebih muda (median 3.3 tahun), mempunyai status gizi yang baik, dengan kadar serum albumin yang normal. Penelitian ini menunjukan adanya hubungan signifikan antara umur dan kejadian trombositopenia (p=0.003). Sementara, kejadian trombositopenia tidak berhubungan dengan faktor lain seperti; jenis kelamin (p=0.575), status gizi (p=1.000), stratifikasi risiko (p=0.799), dan kadar serum albumin (p=0.809). Umur merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kejadian trombositopenia pada pasien."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S6658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>