Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Samad Said
Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia, 1975
808.83 SAM s
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Samad Said
Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia, 1965
808.83 SAM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Zygotes were produced in a laboratory culture of dunaliella salina teod. (Chlorophyta). The presence of sporopollinin a biopolymer resistant to actolysis...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Purwarini
"Telah dilakukan penelitian pendahuluan uji toksi.sitas
21 ekstrak etanol dari 20 tanaman. yang diduga mempuny
i. khasiat, menggunakan metode Meyer yang dimodifikasi.
Sebagai hewan percobaan digunakan Artemia sauna Leach
umur 7 han. Dosis pemeriksaan adalah 100 dan 1000 ug/
ml dengan pengamatan setiap jam pada 6.. jam pertama dan 24
j'axn setelah penambahan ekstrak.
Hasil pengamatan menunjukkan peningkatan prosentase
kematian dengan bertambahnya dosis dan lamanya waktu kontak.

A preliminary toxicity study was performed on 21 e -
thanolic extracts of 20 plants, which were known to be active,
using a modified Meyer's method. This study involved
exposing one week old Artemia sauna Leach to plant ex -
tracts of consentrations of 100 and 1000 ug/ml for 24 hours.
Observations were done by counting, the number of death
shrimp each hour in the first 6 hours and after 24 hours.
The percentage of death shrimp increased . with higher
extract concentration and longer length of exposure.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fajria Purbarani
"Telah disintesis dan dikembangkan derivat-derivat dari senyawa katekin yaitu tetra-benzilkatekin dan heptanoil-tetrabenzilkatekin melalui reaksi benzilasi dan esterifikasi. Benzilasi terhadap gugus fenolik dari katekin dilakukan menggunakan benzil klorida dan didapatkan senyawa tetra-benzilkatekin dengan yield sebesar 25,97%. Esterifikasi dilakukan menggunakan asam heptanoat untuk mendapatkan senyawa heptanoil-tetrabenzilkatekin dan diperoleh produk dengan yield sebesar 57,60%. Hasil reaksi dibuktikan dengan Kromatografi lapis tipis (KLT), Spektrofotometer FT-IR, dan spektrometer NMR (1H NMR dan 13C NMR ). Uji toksisitas senyawa tetra-benzilkatekin dan heptanoil-tetrabenzilkatekin menggunakan metode brine shrimp lethality test (BSLT) diperoleh nilai LC50 masing-masing sebesar 134,90 dan 60,26 μg/mL sehingga senyawa-senyawa derivat dari katekin memiliki potensi yang baik sebagai kandidat obat.

Tetra-benzylcatechin and heptanoyl-tetrabenzylcatechin were synthesized and developed from catechin compound. The reaction are benzylation and esterification. Benzylation of phenolic functional groups from catechin building blocks used benzyl chloride gave tetra-benzylcatechin with yields 25,97%. Esterification with heptanoic acid gave heptanoyl-tetrabenzylcatechin with yields 57,60%. Product reaction analyzed with thin layer chromatography (TLC), spectrophotometer FT-IR and spectrometer NMR (1H NMR dan 13C NMR ). Toxicity assay of products used brine shrimp lethality test (BSLT) gave LC50 134,90 and 60,26 μg/mL. From this assay we could conclusion that derivate from catechin compound was potential as a candidate drug."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T30132
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Riztiasih
"Garcinia cymosa (K. Schum) I.M. Turner & P.F. Stevens merupakan salah satu spesies Garcinia yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi dan menguji toksisitas terhadap Artemia salina L senyawa kimia dari daun Garcinia cymosa. Isolasi ekstrak aseton dilakukan dengan cara kromatografi kolom dipercepat dan juga kromatografi kolom terbuka. Isolat A diperoleh dari fraksi 3 sedangkan isolat B dari fraksi 5. Berdasarkan analisis spektroskopi, diduga isolat A merupakan friedelin sedangkan isolat B mempunyai gugus cincin aromatis posisi para, C=C, OH, dan C-H. Hasil uji toksisitas dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) menunjukkan kedua isolat tidak bersifat toksik dengan hasil LC50 2687,208 μg/ml untuk isolat A dan 1890,377 μg/ml untuk isolat B."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Koeswardhina
"Teiah dilakukan pemeriksaan •toksisitas 18 ekstrak
etanol dari 4 tumbuhan pengganggu dan 6 bakau
yang diduga dapat dimanfaatkan sebagai obat.. Pemeriksaan
toksisitas ekstrak dengan dosis 1 mg/mi dan
0,1 mg/ml ditentukan inenurut metode Meyer yang dimodifikasi
menggunakan Artemia saUna Leach benumur
satu minggu. Pengamataniumiah Artemia sauna Leach
yang mati dengan dosis ekstrak 1 mg/ml di].akukan
setiap 30menit selama 6 jampertama dan pada jam
ke 24 seteiah pemberian - ekstrak. Sedangkan untuk
dos is 0,1 mg/ml diamati setiap jam selama 6 jam
pertama dan pada jam ke 24 seteiahpembenian ekstrak.
Hasi]. pengamatan menuniukkan ada 4 ekstrak
yang menyebabkan 95 % kematian, i1 ekstrakmenyebabkan
prosentasi kematian antara 10 - 86%, sedangkan
3 ekstrak tidak rnenyebabkan kematian.

Toxicity studies were performed on 18 ethanol-
Ic extracts of 4 weeds arid '6 mangrove plants which
were believed to be active as medicines using a urndif
led Meyer's methode. One week oldArtemia sauna
were exposed to plant extracts of 'l mg/ml and 0,1
mg/ml for 24 hours.Observations were done by counting
the number Of death shrimps each 30 minutes In
the-first 6 hours and after 24 hours for extracts
of 1 mg/ml and every hour in the first 6 hours and
after 24 hours for extracts of 0,1 mg/ml.-The resuits
showed that . 4 extracts caused 95% killed, 11
extracts caused 10 - 86% killed and 3 extracts did
0 not show any effect.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S31680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Kamulan Murtiningsih
"Telah dilakukan penelitian pendahuluan uji toksisitas 15 ekstrak etanol dari 9 tanaman dan satu heuan laut yang diduga mampunyai khasiat, menggunakan metode meyer yang dimodifikasi.
Sebagai heuan percobaan digunakan larva Artemia salina Leach berumur satu minggu, Dosis pemeriksaan adalah 0,1 mg/ml dan 1 mg/ml. Pengamatan dilakukan tiap 30 menit
pada 5 jam pertama dan 24 jam terakhir untuk dosis 1 mg/ml,
dan tiap jam pada 6 jam pertama dan 24 jam terakhir setelah penambahan ekstrak pada dosis 0,1 mg/ml.
Umumnya toksisitas akan bertambah dengan bertambahnya
konsentrasi ekstrak dan lamanya uaktu kontak, Pletode
ini dapat digunakan untuk menentukan tanaman/heuan apa
yang harus diteliti lebih lanjut yang dapat digunakan sebagai obat.

A preliminary toxicity study was performed on 15
ethanolic extract of 9 plants and 1 sea animal, uhich are
believed to nave active ingredients, using a modified
neyer's method.
This study involved exposing one week old Artemia
salina Leach to plant and animal extracts at concentrati
ons of 0,1 mg/ml and 1 mg/ml. Observations uere done by
counting the number of death Shrimp each 30 minutes in the
first 6 hours and after 24 hours for extract of 1 mg/ml,
and each hour in the first 6 hours and after 24 hours for
extract of 0,1 mg/ml.
In general the toxicity increased by higher extract
concentration and longer lenght of exposure. This method
could be used to determine which plants or animals should
be further investigated for medicinal agents.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S31681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan
"Garam merupakan salah satu komoditas strategis yang digunakan dari tingkat rumah tangga sampai ke industri kimia. Sampai saat ini jumlah produksi garam nasional masih belum tercukupi, khususnya kebutuhan garam industri. Kualitas garam diindikasikan dengan kandungan NaCl yang tinggi, yakni lebih dari 94% untuk layak konsumsi dan 98% untuk kebutuhan industri dan kandungan sisanya adalah pengotor, yaitu magnesium dan kalsium. Artemia merupakan organisme kelompok udang-udangan yang hidup air laut dan memiliki kemampuan untuk menyerap kandungan magnesium dan kalsium pada mediumnya untuk aktivitas biologis.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan densitas Artemia dan salinitas air laut yang optimal untuk menurunkan konsentrasi magnesium dan kalsium pada air laut dengan menggunakan Artemia. Sista Artemia ditetaskan dan dikembangkan hingga dewasa. Artemia ini digunakan untuk menurunkan kandungan magnesium dan kalsium pada air laut buatan dalam gelas beaker. Air laut ini kemudian dianalisis kandungan ionnya, seperti magnesium dan kalsium.
Hasil penelitian ini menunjukkan penurunan kandungan ion dalam air laut, seperti magnesium dan kalsium. Pengaruh salinitas dalam penurunan magnesium dan kalsium tidak terlihat karena penambahan maupun pengurangan salinitas tidak memengaruhi penurunan magnesium dan kalsium secara signifikan. Salinitas optimal untuk penurunan kandungan magnesium dan kalsium adalah 6,8%. Pengaruh peningkatan densitas Artemia dapat meningkatkan besaran penurunan magnesium dan kalsium. Densitas optimal untuk penurunan kandungan magnesium dan kalsium adalah 500 ekor per liter.

Salt is one of the strategic commodities that used from the household to the chemical industry. Until now, the number of national salt production is still not sufficient, particularly salt for industrial needs. Quality of salt is indicated with high NaCl concentration, viz. salt for consumption must higher than 94% of NaCl and salt for industrial use must higher than 98% of NaCl, the rest of content are impurities, include magnesium and calcium. Artemia is organism that lives in seawater and has ability to intake magnesium dan calcium in seawater for biological activity.
This research aims to determine optimal density of Artemia salina and salinity of seawater in decreasing concentration of magnesium and calcium in seawater using Artemia for improving quality of salt. Artemia salina cysts was hatched and reared until reached adult. Artemia was used in beaker glass for deareasing magnesium and calcium in seawater. Seawater was analyzed the content of magnesium and calcium.
Result of this research showed reduction of ion content in seawater, e.g. magnesium and calcium. Effect of salinity in decreasing magnesium and calcium was not shown because when salinity was increased or decreased did not affect on reduction of magnesium and calcium significantly. Optimal salinity for decreasing magnesium and calcium is 6.8%. Effect of Artemia density can increase reduction of magnesium and calcium. Optimal Artemia density for decreasing magnesium and calcium content is 500 animals per liter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khadijah Adilah
"Asam oleat atau asam Z-Δ9-oktadekanoat diketahui sebagai salah satu asam lemak yang memiliki toksisitas yang rendah dan memiliki aktivitas antimikroba, sehingga dikembangkan penelitian untuk mendapatkan senyawa turunan dari asam oleat dan mengetahui bioaktivitasnya. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis turunan asam amino dari senyawa asam oleat dengan reaksi esterifikasi dan amidasi, lalu dikarakterisasi dengan KLT dan FTIR. Asam oleat diesterifikasi dengan katalis basa, kemudian diamidasi dengan asam amino glisin dan asam amino fenilalanin. Setelahnya, dilakukan uji pendahuluan BSLT dan uji antimikroba dengan metode difusi cakram. Dari hasil penelitian didapatkan % kematian dari konjugat asam oleat, glisin oleat, dan fenilalanin oleat. Asam Oleat dengan konsentrasi 16,6 ppm memiliki % kematian paling tinggi yaitu 35%. Adapun hasil uji antimikroba konjugat asam oleat, glisin oleat, dan fenilalanin oleat tidak memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri kulit gram positif yaitu Staphylococcus aureus dan bakteri kulit gram negatif yaitu Escherichia coli.

Oleic acid or Z-Δ9-octadecanoic acid is known as a fatty acid that has low toxicity and antimicrobial activity, so research was developed to obtain compounds derived from oleic acid and determine its bioactivity. In this research, the synthesis of amino acid derivatives from oleic acid compounds by esterification and amidation reactions was carried out, then characterized by TLC and FTIR. Oleic acid is esterified with a base catalyst, then amides with the amino acid glycine and the amino acid phenylalanine. After that, a preliminary BSLT test and an antimicrobial test using the disc diffusion method were carried out. From the results of the study obtained % of deaths from conjugates of oleic acid, glycine oleic, and phenylalanine oleate. Oleic acid with a concentration of 16.6 ppm had the highest % mortality, namely 35%. The results of the antimicrobial conjugate test of oleic acid, glycine oleic, and phenylalanine oleate did not have antimicrobial activity against gram-positive skin bacteria, namely Staphylococcus aureus and gram-negative skin bacteria, Escherichia coli."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>