Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitrah Hardiansyah
"Skripsi ini membahas perbaikan proses pada Badan Kemitraan Ventura Universitas Indonesia dengan menggunakan pendekatan Business Process Recngineering. Proses yang diperbaiki adalah Proses Penandatanganan SPK/Kontrak dan Proses Pencairan Dana Operasional Proyek. Hasd dari skripsi ini adalab adanya suatu rancangan proses baru yang lebih baik daripada proses yang sudah ada sekamng. Metode Pemetaan Proses Bisnis digunakan unruk mempelajari proses yang sud.ah ada dan melakukan perbaikan terhadap proses tersebut setelah data didapat meJalui dokumen~okumen yang ada dan wawancara dengan pemilik proses, Untuk memperoleh pemaharnan yang benar mengenai proses yang ada dilakukan anal isis kuantitatif (jumlah aktivitas dan waktu). Dalam mendesain ulang proses yang ada dilakukan dengan pendekatan disain ulang sistematis (menggunakan metode Eliminasi, Penyederhanaan, Penggabungan~ dan Otomatisasi Proses). Hasil perbandingan antara proses sekarang dengan proses usulan menunjukkan bahwa proses usu1an mampu memperbaiki proses sekarang dilihat dari sisi jurniah aktivitas yang ada dan waktu yang dibutuhkan Lmtuk menyelesaikan satu siklus proses. Peningkatan efisiensi aktivitas pada kedua proses mencapai 20o/o-24% dan peningkatan efisiensi waktu penyelesttlan mencapai 22%-33%.

This research is about process improvement at "Badan Kemitraan Ventura" University of Indonesia using business process reengineering approach. The processes to be improved are "Proses Penandatanganan SPK/Kontrak" and "Proses Pencairan Dana Operasional Proyek." The objective of this research is proposing new processes which are better than the current processes. The business process mapping method is used to learn the current processes and do the improvement of its after gathering information from docwnent comprehension and in-depth interview with process owner. To gain better understanding about the process, quantitative analysis (considering number of activity and time) is used. In redesigning new process, the systematic redesign approach (with Eliminate, Simplify, Integrate, Automate method) is conducted. The comparison between current process and proposed process showed that the proposed process can improve the current process according to the number of activities and the length of time needed for completing one cycle of process. The improvement made by proposed process reached 20-24% on the activities efficiencies and 22%- 33% on the time efficiencies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Harumsari
"This research is about improvement on several operational processes at Human Resource Department PT X using business process reengineering approach. The operational processes have many non-value-adding activities. The objectives of this research are to mapping current process and proposed a new design business process that is more efficient, so that can increase intemal customer satisfaction. The Business Process Mapping method is used by gathering information hom observation and in-depth interview with process oumers. Qualitative _analysis (service tasks, people, technology) and quantitative analysis (number of activity and time) were also conducted to gain a better understanding about the process.
There are two main approaches to redesigning process, systematic redesign approach (with Eliminate, Simplify, Integrate, Automate method) and clean sheet redesign approach (with idealizing method). The choice between these two approaches will depend on what the organization is most comfortable with. Results of the comparison between proposed process and current process show that proposed process can improve the process etiiciencies and fulfill the customer satisfaction signiiicantly. The improvement made by proposed processes reaches 50%-60% on the activity etiiciencies and 73%-94% on the time efficiencies.

Studi ini membahas perbaikan beberapa proses operasiona! pada Departemen Sumber Daya Manusia PT X dengan menggunakan pendekatan rekayasa ulang proses bisnis. Proses operasional memiliki banyak kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah. Tujuan studi ini adalah memetakan proses sekarang dan mengusulkan rancangan proses bisnis bam yang lebih etisien, sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen intemal. Metode Pemetaan Proses Bisnis 'digunakan dengan mengumpulkan infonnasi utama dari observasi dan wawancam dengan para pemilik proses. Untuk memperoleh pemahaman yang benar mengenai proses. dilakukan pula analisis kualitatif (pelayanan, sumber daya manusia, teknologi) dan analisis kuantitatif (jumlah aktivitas dan waktu).
Ada dua pendekatan utama untuk mendisain ulang proses, yaitu pendekatan disain ulang sistematis (dengan metode mengeliminasi, menyederhanakan, menggabungkan, dan mengotomatisasi proses) dan pendekatan disain ulang clean sheer (dengan metode pengidealan). Penggunaan antara kedua pendekatan ini akan tergantung pada keinginan organisasi. Hasil perbandingan antara proses usulan dengan proses sekarang menunjukkan bahwa proses usulan mampu meningkatkan efisiensi proses dan memenuhi kepuasan konsurnen intemal perusahaan secara signifikan. Peningkatan oleh proses usulan mencapai 50%-60% pada efisiensi aktivitas dan mencapai 73%-94% pada efisiensi waktu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Riantiarno
"Sebagai negara dengan kondisi geografis kepulauan dan memiliki banyak sungai besar, Indonesia memerlukan banyak jembatan sebagai infrastruktur penghubung guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Rencana peningkatan jumlah jembatan oleh pemerintah tidak lepas dari pelaksanaan proyek konstruksi jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi keterlambatan pelaksanaan proyek EPC jembatan baja. Pendekatan business process reengineering dan teknik pemodelan IDEF0 digunakan dalam mencapai penurunan waktu proses bisnis pada fase procurement proyek jembatan baja.
Penelitian ini menghasilkan rancangan perbaikan proses baru berupa 4 skenario perbaikan. Untuk menguji efektivitas masing-masing skenario, dilakukan simulasi menggunakan bantuan software iGrafx. Menggunakan parameter waktu, hasil simulasi menunjukkan skenario 3 menjadi skenario perbaikan terbaik dengan penurunan waktu mencapai 46.64%.

As an archipelagic state, Indonesia needs a lot of bridges as connective infrastrucuture to support its economic growth. The government program to increase the number of bridges can not be separated from the implementation of the bridge construction project. The purpose of this research is to reduce delays of steel bridge EPC project. Business Process Reengineering approach and IDEF0 modelling technique are used in achieving business process time reduction in the procurement phase of the steel bridge project.
This study resulted in the design of a new process improvement in the form of 4 scenarios. To test the effectiveness of each of these scenarios, a simulation is conducted using iGrafx software. The simulation results show that scenario 3 give the most significant result in time reduction, with a percentage reduction up to 46.64%
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Azzahrah Fikri
"Untuk mengatasi COVID-19, vaksin perlu didistribusikan secara masif dan cepat. Pada kenyataannya, ditemukan beberapa permasalahan dalam pendistribusian vaksin COVID-19, antara lain manajemen pemesanan yang tidak efisien, birokrasi yang memakan waktu, dan ketinggalan penerbangan yang berujung pada penarikan vaksin ke pusat distribusi. Manajemen rantai pasokan memainkan peran penting dalam memastikan efisiensi distribusi vaksin COVID-19. Makalah ini bertujuan untuk merancang peningkatan distribusi outbound vaksin COVID-19 di Indonesia untuk meningkatkan kinerja logistik menggunakan Business Process Reengineering. Observasi dilakukan untuk memperoleh data primer penelitian ini, dan waktu diperoleh dari data historis. Proses tersebut dipetakan menggunakan Business Process Model and Notation (BPMN) dan disimulasikan menggunakan software iGrafx. Kajian ini menghasilkan peningkatan radikal pada distribusi outbound vaksin COVID-19, yang mengubah waktu proses dari 74,57 jam menjadi 35,81 jam, dengan penerapan Sistem Informasi dengan Integrasi API, QR Code, dan teknologi Sign on Glass.

To tackle COVID-19, the vaccine needs to be distributed massively and rapidly. In reality, some problems are found in COVID-19 vaccine distribution, including inefficient order management, time-consuming bureaucracy, and missed flights that lead to the withdrawal of vaccines to the distribution center. Supply chain management plays a significant role in ensuring the distribution efficiency of the COVID-19 vaccine. This paper aims to design the improved outbound distribution of the COVID-19 vaccine in Indonesia to increase logistics performance using Business Process Reengineering. Observation is conducted to gain primary data of this research, and time is obtained from historical data. The process is mapped using Business Process Model and Notation (BPMN) and simulated using iGrafx software. This study results in a radical improvement of the COVID-19 vaccines' outbound distribution, which changes the process time from 74,57 hours to 35,81 hours, with implementation Information Sistem with API Integration, QR Code, and Sign on Glass technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Fitri Muharommah
"Sektor jus kemasan Indonesia memiliki pasar yang besar dan berkontribusi terhadap PDB negara. Gudang berperan sebagai tempat penyimpanan dan sumber informasi ketersediaan barang untuk memenuhi permintaan konsumen. Masih terdapat tantangan di gudang yang dapat menurunkan efisiensi operasi gudang dan membuatnya kurang responsif terhadap kebutuhan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan operasional pergudangan pada industri jus kemasan melalui pendekatan Business Process Reengineering (BPR) dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi waktu. Model sistem informasi juga dirancang untuk mendukung hasil proses perbaikan dengan skenario 4 yang menggunakan automated inventory system berbasis RFID, handheld mobile computer, dan automated picking direction by voice yang memiliki efisiensi waktu paling tinggi yaitu untuk gudang bahan baku inbound (8%), outbound (25%), stock opname (35%) dan gudang barang jadi untuk inbound (3%), outbound (45%), dan stock opname (25%).

Indonesia's packaged juice sector has a large market and contributes to the country's GDP. It is necessary to have a supply chain that responds to high customer demand to meet these needs. The warehouse acts as a storage and a source of information on the availability of goods to meet consumer demand, giving a significant impact on overall business process operations. There are still challenges in the warehouse that might lower warehouse operations' efficiency and make them less responsive to customer needs. This study aims to design improvements of the warehousing operations in the packaged juice industry through a Business Process Reengineering (BPR) approach by utilizing Internet of Things (IoT) technology to improve the time efficiency. The information system model is also designed to support the results of the improvement process with scenario 4 which uses RFID-based inventory management, handheld mobile computers, and automated picking direction by voice which have the highest time efficiency, namely for raw material warehouses, inbound (8%), outbound (25%) ), and stock opname (35%) and finished goods warehouse, for inbound (3%), outbound (45%), and stock opname (25%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta
"Pemenuhan permintaan merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki perusahaan ditengah tingginya persaingan pada industri pelumas. Fokus dari penelitian yang dilakukan adalah melakukan pemetaan dan perancangan perbaikan proses pemenuhan permintaan dengan menggunakan metode Business Process Reengineering. Dibangun enam skenario perbaikan yang disimulasi dengan menggunakan software Oracle BPM. Dari hasil simulasi, skenario enam merupakan skenario terbaik yang menghasilkan pengurangan waktu pemenuhan permintaan sebesar 44% menjadi 5 hari dan 17 jam, dengan kinerja yang meningkat dari 68% menjadi 97%.

Order fulfillment is one of the core competencies which required by lubricant company, especially during tough competition in the market. Due to that reason, the focus of the study is to design process improvement of order fulfillment process using Business Process Reengineering method. In the study, six scenario improvements are built using Oracle BPM software. From all scenarios, scenario six showing the best result, this scenario reduces order fulfillment time by 44% to 5 days and 17 hours, with increasing performance from 61% to 97%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gwyneth Christina
"Industri kayu dan barang dari kayu di Indonesia telah mengalami penurunan pendapatan dalam 3 tahun terakhir, namun mengalami pertumbuhan per kuartal pada tahun 2021. Adapun pasar komponen piano sebagai salah satu produk akhir industri kayu dan barang dari kayu didorong oleh beberapa faktor seperti berkembangnya industri hiburan dan media, meningkatnya pendapatan per kapita yang dapat dibelanjakan, dan tumbuhnya preferensi konsumen untuk produk berkualitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan perbaikan proses produksi sound board piano dengan memanfaatkan Internet of Things untuk mengotomasi manajemen proses produksi, meningkatkan kualitas produksi, serta meningkatkan efisiensi waktu proses dan alokasi sumber daya. Metode Business Process Reengineering (BPR) digunakan untuk merancang perbaikan proses produksi sound board piano menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perbaikan proses bisnis dirancang dengan simulasi tiga skenario perbaikan proses produksi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario perbaikan proses produksi sound board piano dengan perubahan paling baik adalah skenario 3 yang menggabungkan vacuum drying, automated monitoring system, dan automated grading system dengan hasil perubahan waktu siklus sebesar 79,28% dari 1256,27 jam menjadi 260,33 jam. Namun, skenario perbaikan yang paling memungkinkan secara finansial untuk diterapkan perusahaan adalah skenario 2 yang menggabungkan vacuum drying dan automated monitoring system dengan hasil perubahan waktu siklus sebesar 73,83% dari 1256,27 jam menjadi 328,71 jam. Biaya investasi awal untuk proses perbaikan yang dilakukan adalah sebesar Rp13,55 miliar dengan waktu pengembalian selama 1,8 tahun. Perancangan manajemen sistem informasi dilakukan dengan membuat entity relationship diagram (ERD), relational database, use case diagram, dan data flow diagram untuk mendukung proses bisnis perbaikan.

The wood and wood products industry in Indonesia has experienced a decline in revenue in the last 3 years, with quarterly growth observed in 2021. The piano component market growth as one of the end products of the wood and wood products industry is driven by several factors such as the development of the entertainment and media industry, rising disposable income per capita, and growing consumer preference for high-quality products. This study aims to design improvements to the piano sound board production process by utilizing Internet of Things to automate production process management, to improve production quality, and to increase process time efficiency and resource allocation. The Business Process Reengineering (BPR) method is used to design improvements to the piano soundboard production process using iGrafx software. The reengineering is designed by simulating three production process improvement scenarios. The simulation results show that the scenario for improving the piano soundboard production process with the best change is scenario 3 which combines vacuum drying, automated monitoring system, and automated grading system with the result of a change in cycle time of 79.28% from 1256.27 hours to 260.33 hours. However, the most financially feasible improvement scenario for the company to implement is scenario 2 which combines vacuum drying and automated monitoring system with the result of a 73.83% change in cycle time from 1256.27 hours to 328.71 hours. The initial investment cost for the scenario implementation was Rp13.55 billion with a payback period of 1.8 years. Design of the management information system is carried out through entity relationship diagram (ERD), relational database, use case diagram, and data flow diagram to support business process improvements.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farisan Kamestiawara Pratama
"Kemasan berbahan dasar kertas akan memiliki pertumbuhan yang cukup baik di beberapa wilayah di Asia. Industri kemasan berbahan dasar kertas perlu meningkatkan kapabilitas produksi untuk menanggapi kebutuhan pasar yang meningkat. Waktu masuknya pesanan yang tidak dapat diprediksi, proses produksi yang masih bergantung pada sumber daya manusia, serta manajemen inventaris yang memerlukan penginputan manual membuat proses operasional di pabrik menjadi tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses pada kegiatan operasional PT. Sukses Bersama dengan menggunakan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) untuk mempercepat waktu proses. Penelitian ini memiliki tiga skenario perbaikan proses yang terdiri dari manajemen inventaris berbasis RFID dan integrated scale serta implementasi fully automatic stitching & strapping machine. Skenario 3 merupakan skenario dengan efisiensi tertinggi senilai 52% yang dapat menyelesaikan permasalahan pada manajemen inventaris dan bottleneck di proses produksi. Sistem informasi dirancang dengan membuat use case diagram, data flow diagram, entity relationship diagram, dan relational database sebagai pendukung dari perbaikan yang diusulkan.

Paper-based packaging will have quite good growth in several regions in Asia. The paper-based packaging industry needs to increase its production capabilities to respond to the increasing market demand. Erratic order entry times, production processes that still rely on human resources, and inventory management that requires manual input make operational processes in factories inefficient. This study aims to design process improvements in the operational activities of PT. Sukses Bersama by using a Business Process Reengineering (BPR) approach to speed up process times. This study has three process improvement scenarios consisting of an integrated and RFID-based scale inventory management and the implementation of a fully automated stitching & strapping machine. Scenario 3 is the scenario with the highest efficiency of 52% which can overcome problems in inventory management and bottlenecks in the production process. The information system is designed by making use case diagrams, data flow diagrams, entity relationship diagrams, and relational databases to support proposed improvements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amaliyah Agustin
"Efisiensi proses dibutuhkan pada produksi jus kemasan untuk memenuhi permintaan produk yang terus meningkat. Proses produksi yang dilakukan secara manual menyebabkan kerugian waktu, menimbulkan risiko bottleneck, dan menghasilkan waste karena pengerjaan proses membutuhkan waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses produksi jus kemasan dengan mengeliminasi waste yang terjadi sehingga produktivitas dan efisiensi proses meningkat. Process Activity Mapping dan Waste Assessment digunakan untuk pemetaan aktivitas dan identifikasi waste. Perancangan perbaikan dilakukan dengan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) melalui implementasi kombinasi BPR best practices dan simulasi menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perbaikan dilakukan pada keseluruhan proses produksi yang memiliki tiga tahapan yaitu tahap pembuatan puree, tahap produksi, dan tahap pengemasan. Penelitian ini menghasilkan tiga rancangan alternatif solusi perbaikan. Model dari tiga rancangan solusi perbaikan kemudian disimulasikan dan menghasilkan waktu proses produksi yang berbeda untuk setiap solusi. Solusi ketiga menunjukan penurunan waste sebesar 47,62% yang menghasilkan peningkatan efisiensi terbaik yaitu sebesar 57,62%.

Process efficiency is required in packaged juice production to meet the greater demand of its product. The manual production process causes time loss, poses a bottleneck, and results in waste due to the time-consuming process. This study aims to design an improvement in the production process of packaged juice by eliminating the waste that occurs to increase the productivity and efficiency of processing. Process Activity Mapping and Waste Assessment are used to map the activities and identify waste. The improvement design is executed using a Business Process Reengineering (BPR) approach through implementing a combination of BPR best practices and simulation using iGrafx software. Process improvement involves the entire production process that consists of three stages, namely the stage of making puree, the stage of production, and the stage of packaging. This research resulted in three alternative designs of improvement solutions. The three models of the improvement solutions are then simulated and produce a different production process time for each solution. The third solution shows a 47.62% decrease in waste, and thus it results in the best efficiency increase of 57.62%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellvina Kandiawan
"Proses pengadaan bahan baku makanan merupakan salah satu proses vital dalam industri inflight catering. Seiring dengan peningkatan permintaan akan inflight meals, perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk mengoptimalkan proses pengadaan bahan baku makanan. Salah satu cara untuk mengoptimalkan proses pengadaan bahan baku makanan adalah dengan merekayasa ulang proses bisnis. Rekayasa ulang proses bisnis dilakukan dengan pemetaan proses bisnis dan mengidentifikasi akar permasalahan.
Permasalahan pada proses pengadaan bahan baku tersebut kemudian diselesaikan dengan merancang proses baru, meningkatkan sistem informasi perusahaan, dan menerapkan strategi perbaikan. Untuk memprediksi hasil dari rekayasa ulang tersebut, dibangun sebuah model simulasi menggunakan Oracle BPM. Dengan menggunakan pengukuran kinerja waktu, hasil simulasi dalam penelitian tersebut menunjukkan penurunan waktu proses pengadaan bahan baku makanan yang dramatis.

Food raw material procurement process is one of vital processes in inflight catering industry. Along with the growing number of customers and the demand for inflight meals, companies are faced with the challenge of optimizing the raw material procuring process. One way to optimize the food raw material procurement process is by reengineering the business processes. Business process reengineering is done by mapping business processes and identifying the root problems.
Problems in the food raw material procurement are then solved by designing new processes; improving enterprise information systems; and implementing improvement strategies. To predict the outcome of this reengineering, a simulation model using Oracle BPM is built. By using the time performance measurement, the simulation results in the study showed a dramatic decrease in the food raw material procurement lead time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>