Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87705 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambunan, Chakrita Margaretha Saulina
"Informasi menjadi suatu hal yang penting bagi suatu organisasi. Maka, pengamanan informasi pada akhirnya juga menjadi suatu hal yang mutlak diperlukan. Pengamanan Informasi itu sendiri sesunguhnya ditujukan bukan hanya untuk mengamankan aset teknologi informasi saja, tetapi juga dimaksudkan untuk melindungi keseluruhan bisnis organisasi. Oleh karena itu, untuk mewujudkan suatu sistem pengamanan yang optimal, organisasi perlu melakukan analisis organisasi dalam penentuan security requirement. Analisis organisasi ini diawali dengan pemetaan proses, yang meliputi proses pembuatan peta proses, lalu penentuan kritikalitas proses. Selanjutnya setelah seluruh item yang terlibat dalam proses bisnis berhasil diidentifikasi, maka dilakukan penentuan level pengamanan (security requirement) untuk keseluruhan item dalam proses bisnis tersebut oleh tiap owner process. Tahap akhir yang dilakukan adalah mengecek konsistensi level pengamanan di tiap proses yang diidentifikasi dalam peta proses. Penelitian mengenai analisis proses bisnis terkait dengan penentuan level pengamanan informasi ini dilakukan di Tim Strategi Kebijakan Teknologi Informasi (SKTI) - Departemen Teknologi Informasi Bank XYZ. Tim SKTI dalam waktu dekat akan menerapkan Information Security Management System (ISMS). Melalui pembahasan dalam skripsi ini akan dijabarkan mengenai proses identifikasi level pengamanan yang dibutuhan dalam proses bisnis Tim SKTI sebagai pembuat kebijakan Teknologi Informasi yang berlaku di Bank XYZ.

Nowadays, information has become most valuable asset for organization and consequently needs to be well protected. In order to protect organization's asset, they need to implement Information Security Management System (ISMS). Information Security Management System is not only necessary to protect a company's assets from threat, but also to ensure the flow of organization business processes. Thus, to optimize the information security, organization needs analyze their organizational environment to determine the security requirements by using their business processes model. The next process after the security requirement is the checking process of consistency level of all security requirements. This research was being conducted in SKTI-DTI team Bank ofXYZ. The methodology used for modeling the business processes in this research is IDEFO. Furthermore, this paper will describe about the identification process of the security requirement by using the business processes modeling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuanku Moelyosoedjono
"Dewasa ini, informasi telah menjadi suatu hal yang penting bagi suatu organisasi. Seiring dengan itu, pengamanan informasi pada akhirnya juga menjadi suatu hal yang mutlak diperlukan. Pengamanan informasi, tidak hanya mengamankan informasi milik organisasi tapi juga keseluruhan bisnis organisasi. Oleh karena itu, untuk mewujudkan suatu sistem pengamanan yang optimal, organisasi perlu melakukan pemetaan proses bisnis dalam rangka penentuan security requirement.
Penelitian mengenai analisis proses bisnis terkait dengan penerapan pengamanan informasi ini dilakukan di Bagian Operasional Teknologi Informasi (OTI) - Departemen Teknologi Informasi Bank X. Bagian OTI dalam waktu dekat akan menerapkan Information Security Management System (ISMS). Dalam penelitian ini, akan dilakukan pemetaan proses bisnis OTI-DTI dengan metode IDEF0 dan dilakukan identifikasi security requirement yang dibutuhan dalam proses bisnis Bagian OTI sebagai Satuan Kerja yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan operasional teknologi informasi yang berlaku di Bank X.

Nowadays, information has become the most valuable asset for an organization and consequently needs to be suitably protected. Protection of information is ussually refered to as information security. Information security system is not only necessary to protect a company's assets from harm, but also to protect the whole bussiness of the organization. Thus, to optimize information security, an organization needs develop a business process map in order to determine the security requirement.
This research is conducted at Information Technology Operation Section - Information Technology Directory (OTI-DTI) Bank X. In the near future, OTI will be implementing an Information Security Management System. Therefore, this research will provide the bussiness process mapping analysis for OTI using IDEF0 and identify the security requirement for OTI's business process as the section responsible for the ongoing of information technology operation in Bank X.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinkey, Joseph F.
New York: Macmillan, 1983
332.120 68 SIN f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sinkey, Joseph F.
New Jersey : Prentice-Hall, 1998
332.12 SIN c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Selamet Riyadi
"Bank merupakan usaha jasa keuangan yang bertumpu pada kepercayaan masyarakat atau nasabah, besarnya tingkat kepercayaan masyarakat pada suatu bank sebagai salah satu tolok ukurnya adalah kemampuan bank tersebut dalam menghimpun dana masyarakat.
Usaha bank untuk menjaga kepercayaan masyarakat adalah memelihara agar likuiditasnya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya, berdasarkan data empiris tidak ada bank yang langsung collapse sebagai akibat kerugian transaksi, kecuali kerugian transaksi foreign exchange tetapi jika terkena rumours mengenai kekurangan likuiditas dapat mengakibatkan bank tutup selamanya. Disamping itu terlalu banyak likuiditas akan menyebabkan idle funds yang berarti terdapat beban biaya bunga demikian pula bila terjadi kekurangan likuiditas dapat berakibat lebih buruk lagi. Pengelolaan dana terutama likuiditas ini dimisalkan seperti orang menggenggam telur, terlalu kencang bisa pecah dan longgarpun akan bisa jatuh .
Dengan memperhitungkan taken dan placement terikat berdasarkan laporan keuangan sementara per 31 Desember 1995 terjadi kekurangan idle funds rupiah sebesar Rp. 239.404 juta, fasilitas kredit yang belum digunakan sebesar Rp. 1.681.482 juta dan dana masyarakat ( giro, tabungan dan deposito) berjumlah Rp. 10.601.897 juta, dalam posisi seperti ini Bank XYZ mempunyai risiko yang sangat tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa strategi pengelolaan secondary reserve yang diterapkan oleh PT. Bank XYZ menyimpang dari kerangka teori serta konsep yang ada, yaitu penanaman dana pada interbank money market dan surat-surat berharga tidak marketable, high quality dan short term maturity sehingga tidak dapat digunakan untuk berjaga-jaga terhadap pemenuhan kebutuhan primary reserve.
Strategi pengelolaan Secondary Reserve menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan laba perusahaan dan menjaga likuiditas yang dibutuhkan, sehingga bank selalu berada'dalam posisi likuidity yang aman sekaligus dapat menghindari dana-dana yang idle, yang pada akhirnya dapat meningkatkan earning assets atau meminimalisir cost , karena semua sumber dana yang berasal dari masyarakat merupakan beban biaya bunga bagi bank."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunu Widi Purwoko
Jakarta: Media Luhur, 2019
332.1 SUN j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Jasfar
"Gejolak tingkat bunga sebagai akibat dari perubahan- perubahan yang sering terjadi di bidang moneter dan perbankan ditambah dengan semakin berkembangnya pasar keuangan internasional (international financial market), mengharuskanmanajemen bank siap mengembangkan strategi untuk mengantisipasi setiap keadaan secara cepat dan cermat. Salah satu aspek manajemen yang sangat penting untuk menghadapi situasi yang bergejolak ini adalah Asset Liability Management (ALM) yaitu pengelolaan Asset dan Liability secara terpadu dengan memperhatikan kedua sisi neraca yang peka terhadap resiko perubahan tingkat bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa jauh penerapan ALM pada perbankan di Indonesia, kesulitan apa yang dihadapi dalam pelaksanaannya, faktor- faktor apa saja yang menunjang keberhasilannya, dan apakah terdapat hubungan antara penerapan ALM dengan tingkat kesehatan (kinerja) bank. Dari basil penelitian Binder and Linquist tahun 1982 pada 60 bank komersial di Amerika Serikat dan pendapat praktisi perbankan kita, ternyata aspek kualitatif dari pengelolaan Asset dan Liability merapakan faktor yang sangat menentukan berhasilnya fungsi operasional manajemen bank tersebut. ALM yang pelaksanaannya dilembagakan dalam Asset Liability Committee (ALCO) akan efektif apabila terdapat komitmen yang-tinggi dari pimpinan bank.
Hasi1 pene1itian menyimpulkan bahwa penerapan ALM sangat dipengaruhi o1eh karakteristik bank yang me1iputi besar keci1nya bank, status kepemi1ikan, port fo1io asset, Iingkup kegiatan dan jum1ah cabang-cabangnya. Secara keseluruhan terlihat penerapan ALM pada industri perbankan kita sudah berja1an dengan cukup baik, terutama di1ihat dari tingkat pemahaman serta kesediaan para penge1o1a mengerahkan sumberdaya untuk terlaksananya proses manajemen tersebut. Dukungan (support) dan tingkat keyakinan dari penge1o1a bank tentang berperannya ALM dalam meningkatkan kinerja bank di ukur masih kurang baik. Ha1 ini ter1ihat dart masih sangat berperannya pen11aian-peni1aian (judgement) dari pimpinan bank terhadap keputusan-keputusan strategis yang akan diambil, yang terutama dipengaruhi oleh Iingkungan perbankan Kita yang masih be1um mendukung berkembangnya profesiona1isme dalam manajemen perbankan.
Keberhasi1an bank menerapkan manajemen yang profesiona1 be1um tercermin me1alui tingkat kesehatan bank tersebut. Keberhasi1an ditentukan tidak hanya oleh "good management" tetapi juga o1eh "good luck". Dengan disyahkannya Rancangan Undang-Undang Perbankan yang baru diharapkan profesiona1isme perbankan dapat ditingkatkan secara optimai.Hasi1 pene1itian menyimpulkan bahwa penerapan ALM sangat dipengaruhi o1eh karakteristik bank yang me1iputi besar keci1nya bank, status kepemi1ikan, port fo1io asset, Iingkup kegiatan dan jum1ah cabang-cabangnya. Secara keseluruhan terlihat penerapan ALM pada industri perbankan kita sudah berja1an dengan cukup baik, terutama di1ihat dari tingkat pemahaman serta kesediaan para penge1o1a mengerahkan sumberdaya untuk terlaksananya proses manajemen tersebut.
Dukungan (support) dan tingkat keyakinan dari penge1o1a bank tentang berperannya ALM dalam meningkatkan kinerja bank di ukur masih kurang baik. Ha1 ini ter1ihat dart masih sangat berperannya pen11aian-peni1aian (judgement) dari pimpinan bank terhadap keputusan-keputusan strategis yang akan diambil, yang terutama dipengaruhi oleh Iingkungan perbankan Kita yang masih be1um mendukung berkembangnya profesiona1isme dalam manajemen perbankan. Keberhasi1an bank menerapkan manajemen yang profesiona1 be1um tercermin me1alui tingkat kesehatan bank tersebut. Keberhasi1an ditentukan tidak hanya oleh "good management" tetapi juga o1eh "good 1uck". Dengan disyahkannya Rancangan Undang-Undang Perbankan yang baru diharapkan profesiona1isme perbankan dapat ditingkatkan secara optimal."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Daryanti
"Sebagai lembaga keuangan, dalam melakukan usahanya selalu dihadapkan pada berbagai resiko, yang diantaranya adalah resiko tingkat bunga yang berfluktuasi. Profitabilitas bank selain dipengaruhi oleh mahalnya sumber dana pada saat ini, juga dipengaruhi oleh faktor tingkat bunga yang semakin berfluktuasi. Tingkat bunga bagi dunia perbankan merupakan cerminan biaya untuk mendapatkan dana bank dan harga yang akan diterima dari penggunaan dananya, sehingga perlu
dilakukan pengelolaan dana yang cermat dan hati-hati dalam menghadapi situasi sekarang ini.
Fluktuasi tingkat bunga yang cepat dan tidak dapat diperkirakan pergerakannya sudah merupakan
konsekuensi resiko yang harus ditanggung bank dalam melaksanakan usahanya. Tingkat bunga yang berfluktuasi tersebut dapat mempengaruhi biaya banks liabilities dan pendapatan banks assets. Beberapa tehnik manajemen dalam menghadapi resiko tingkat bunga yang berfluktuasi dapat diterapkan oleh bank dalam rangka usahanya memperkecil resiko tingkat bunga. Dan salah satu tehnik pengelolaan tersebut adalah melalui penerapanf unds gap management yaitu penerapan
funds gap management yang disesuaikan dengan arah tingkat bunga yang terjadi. Walaupun untuk menerapkan besarnya funds gap yang sesuai untuk setiap fase dalam sikius tingkat bunga adalah tidak mungkir, akan tetapi pengelolaan secara garis besamya adalah penerapan funds gap yang disesuai dengan perkiraan tingkat bunga di masa depan, dimana akan mengurangi resiko kerugian
akibat tingkat bunga yang berfluktuasi.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Canggih Wirawan
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan merancang Sistem Informasi PSAK pada Bank X. Sistem Informasi PSAK pada Bank X merupakan sistem yang dibuat guna mendukung implementasi terhadap ketentuan PSAK 50 dan PSAK 55. Sistem PSAK ini digunakan untuk melakukan proses perhitungan data aset dan kewajiban keuangan yang dimiliki oleh Bank X sehingga laporan keuangan yang disajikan menjadi wajar dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca laporan keuangan. Sistem ini dikembangkan untuk mempermudah perhitungan amortisasi dan penurunan nilai terhadap produk-produk yang dimiliki oleh Bank X. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode FAST (Framework for the Application of System Techniques). Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui observasi terhadap sistem yang tengah berjalan, melakukan wawancara dan studi kepustakaan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah dengan adanya dukungan Sistem PSAK, membantu pihak manajemen Bank X dalam pengambilan keputusan, evaluasi, dan pengendalian secara lebih cepat serta perhitungan amortisasi dan penurunan nilai menjadi lebih efektif dan efisien.

ABSTRACT
The purpose of this research was to analyze and design PSAK Information Systems in Bank X. PSAK Information Systems in Bank X is a system created to support the implementation of PSAK 50 and PSAK 55. The PSAK system is used to perform the calculation of assets and financial liabilities data held by Bank X in order that the financial statements to be qualified and provide useful information for the readers of the financial statements. The system was developed to simplify the calculation of amortization and impairment of products owned by Bank X. The analysis performed in this study was using the FAST (Framework for the Application of System Techniques). The method used to collect data was through observation of a running system, conduct interviews and literature study. Results obtained from this research were the support of PSAK system helped management of Bank X in decision-making, evaluation, quicker in control and also amortization and impairment calculations become more effective and efficient."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T33779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stigum, Marcial L.
Homewood, Ill.: Dow Jones-Irwin , 1983
332.1 STI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>